www.wikidata.id-id.nina.az
Warna Sanskerta वर ण translit varṇa dalam konteks agama Hindu 1 mengacu pada kelas sosial dalam hirarki 2 sistem kasta 3 4 Ideologi dilambangkan dalam teks teks seperti Manusmerti 1 5 6 yang menjelaskan dan mengurutkan empat Warna dan menentukan pekerjaan dan tugas mereka atau Dharma 1 7 Brahmana sarjana Weda atau pendeta atau guru Kesatria administrator atau penguasa atau prajurit Waisya petani atau pedagang 8 Sudra pengrajin atau buruh atau penyedia jasa Komunitas yang termasuk dalam salah satu dari empat Warna atau kelas disebut Sawarna Hindu Dalit dan suku yang tidak termasuk dalam warna mana pun disebut Awarna 9 10 11 Pembagian segi empat ini merupakan bentuk stratifikasi sosial cukup berbeda dengan sistem yang lebih bernuansa Jati yang sesuai dengan istilah Eropa kasta 12 Sistem Warna dibahas dalam teks teks Hindu dan dipahami sebagai panggilan manusia yang diidealkan 13 14 Konsep ini secara umum ditelusuri pada ayat Purusha Sukta dari Regweda Pendapat tentang sistem Warna dalam Manusmerti sering dikutip 15 Berlawanan dengan klasifikasi tekstual ini banyak teks dan doktrin Hindu mempertanyakan dan tidak setuju dengan sistem klasifikasi sosial Warna 16 Daftar isi 1 Etimologi dan asal muasal 2 Weda 3 Dharmasastra 4 Upanisad 5 Wiracarita 6 Warna di Teks Buddha 7 Warna di Teks Jain 8 Warna di Teks Sikh 9 Warna dan Jati 10 Referensi 11 Pranala luarEtimologi dan asal muasal SuntingIstilah Warna berasal dari akar kata bahasa Sanskerta yaitu varṇa artinya menutupi menyelubungi menghitung mengklasifikasikan mempertimbangkan menggambarkan atau memilih 17 Kata tersebut muncul dalam Regweda yang berarti warna penampilan luar bagian luar bentuk figur atau bentuk 5 Kata ini juga bermaksud warna tinta pewarna atau pigmen di cerita Mahabharata 5 Warna secara kontekstual berarti warna ras suku spesies jenis jenis sifat karakter kualitas properti dari suatu objek atau orang dalam beberapa teks Weda dan abad pertengahan 5 Warna mengacu pada empat kelas sosial di Manusmerti 5 6 Weda SuntingSejarah paling awal untuk pembagian kasta menjadi empat kelas sosial tanpa menggunakan istilah Warna muncul di Regweda pada akhir Purusha Sukta Man 10 bab 90 11 12 yang memiliki kelas Brahmana Rajanya bukan Kesatria Waisya dan Sudra yang masing masing membentuk mulut lengan paha dan kaki pada pengorbanan Purusha primordial 18 11 Ketika mereka membagi Purusha berapa bagian yang mereka buat Apa yang mereka sebut mulutnya lengannya Apa yang mereka sebut paha dan kakinya 12 Brahmana adalah mulutnya dari kedua tangannya dibuat Rajanya Pahanya menjadi Waisya dari kakinya dihasilkan Sudra 18 Beberapa ahli indologi modern percaya Purusha Suktam menjadi tambahan kemudian mungkin sebagai mitos piagam 19 Stephanie Jamison dan Joel Brereton seorang profesor studi Sanskerta dan agama menyatakan tidak ada bukti dalam Regweda untuk sistem kasta yang rumit terbagi bagi dan menyeluruh dan sistem Warna tampaknya merupakan embrionik dalam Regweda dan baik kemudian maupun sesudahnya merupakan cita cita sosial daripada realitas sosial 19 Ram Sharan Sharma menyatakan bahwa Masyarakat Regweda tidak diorganisir atas dasar pembagian kasta sosial atau perbedaan kekayaan Itu terutama diatur atas dasar kerabat suku bangsa dan garis keturunan 20 Pada periode pasca Weda pembagian warna dijelaskan dalam literatur Dharmasastra Mahabharata dan Purana 21 Dharmasastra SuntingSistem Warna dibahas secara luas dalam Dharmasastra 22 Sistem Warna dalam Dharmasastra membagi masyarakat menjadi empat Warna Brahmana Kesatria Waisya dan Sudra Mereka yang tersingkir dari sistem ini karena dosa mereka yang berat dikucilkan sebagai orang buangan tak tersentuh dan dianggap di luar sistem Warna 23 24 Orang barbar dan mereka yang tidak benar atau tidak etis juga dianggap orang buangan 25 Kesarjanaan baru baru ini menunjukkan bahwa diskusi tentang Warna serta orang orang buangan yang tak tersentuh dalam teks teks ini tidak mirip dengan sistem kasta era modern di India Patrick Olivelle seorang profesor agama Sanskerta dan India dan dikreditkan dengan terjemahan modern dari literatur Weda Dharmasutra dan Dharmasastra menyatakan bahwa teks teks India kuno dan abad pertengahan tidak mendukung ritual pencemaran kemurnian ketidakmurnian sebagai dasar sistem Warna 26 Menurut Olivelle kemurnian ketidakmurnian dibahas dalam teks teks Dharmasastra tetapi hanya dalam konteks moral individu polusi ritual dan biologis makan jenis makanan tertentu seperti daging buang air kecil dan buang air besar 22 Dalam ulasannya tentang Dharmasastra Olivelle menulis Kita tidak melihat contoh ketika istilah murni kotor digunakan sehubungan dengan sekelompok individu sistem Warna atau kasta 26 Satu satunya penyebutan kenajisan dalam teks Sastra dari milenium pertama adalah tentang orang orang yang melakukan dosa berat dan dengan demikian jatuh dari Warna mereka Olivelle juga menyebutkan orang yang jatuh dan tidak murni menyatakan bahwa mereka dikucilkan 27 Olivelle menambahkan bahwa fokus utama dalam hal hal yang berkaitan dengan kemurnian kekotoran dalam teks teks Dharmasastra berkaitan dengan individu terlepas dari afiliasi Warna kasta mereka 28 Olivelle menyatakan Dumont benar dalam penilaiannya bahwa ideologi Warna tidak didasarkan pada kemurnian Jika demikian kita akan menemukan setidaknya beberapa komentar tentang kemurnian dan ketidakmurnian relatif dari berbagai Warna Yang lebih penting lagi adalah bahwa ideologi kemurnian dan ketidakmurnian yang muncul dari literatur Dharmasastra berkaitan dengan individu dan bukan dengan kelompok dengan pemurnian dan bukan dengan kemurnian kemudian memberikan sedikit dukungan pada teori yang menjadikan kemurnian relatif sebagai dasar stratifikasi sosial 29 Tiga yang pertama 30 Warna dijelaskan dalam Dharmasastra sebagai dua kali lahir dan mereka diizinkan untuk mempelajari Weda Pembatasan tentang siapa yang dapat mempelajari Weda tidak ditemukan dalam literatur zaman Weda Manusmerti menugaskan pemeliharaan ternak sebagai pekerjaan Waisya tetapi bukti sejarah menunjukkan bahwa para Brahmana Kesatria dan Sudra juga memiliki dan memelihara ternak dan bahwa kekayaan ternak adalah andalan rumah tangga mereka Ramnarayan Rawat seorang profesor sejarah dan berspesialisasi dalam pengucilan sosial di anak benua India menyatakan bahwa catatan Inggris abad ke 19 menunjukkan bahwa Chamars terdaftar sebagai tak tersentuh juga memiliki tanah dan ternak dan aktif bertani 31 Kaisar dari Kosala dan pangeran Kasi adalah contoh lainnya 8 Tim Ingold seorang antropolog menulis bahwa Manusmerti adalah komentar yang sangat skematis pada sistem Warna tetapi juga memberikan model daripada deskripsi 32 Susan Bayly menyatakan bahwa Manusmerti dan kitab suci lainnya membantu mengangkat Brahmana dalam hierarki sosial kemudian ini adalah faktor dalam pembuatan sistem warna tetapi teks teks kuno dalam beberapa hal tidak menciptakan fenomena kasta di India 33 Upanisad SuntingChandogya Upanisad menunjukkan bahwa Warna dialokasikan berdasarkan kelahiran seseorang dan kelahiran sebelumnya 34 Di antara mereka mereka yang melakukan perbuatan baik di dunia ini di kehidupan lampau mereka mencapai kelahiran yang baik sesuai dengan itu Mereka terlahir sebagai seorang brahmana seorang kesatria atau seorang waisya Tetapi mereka yang melakukan pekerjaan buruk di dunia ini di kehidupan lampau mereka akan mengalami kelahiran yang buruk terlahir sebagai anjing babi atau orang tanpa kasta Chandogya Upanisad Versi 5 10 7Wiracarita SuntingCerita Mahabharata yang diperkirakan selesai sekitar abad ke 4 M membahas sistem Warna di bagian 12 181 21 Wiracarita menawarkan dua model di Warna Model pertama menggambarkan Warna sebagai sistem kode warna melalui seorang bijak bernama Bregu Warna Brahmana berwarna putih Kesatria berwarna merah Waisya berwarna kuning dan sudra berwarna hitam 21 Bregu Versi Hiltebeitel 2011 529 531Deskripsi ini dipertanyakan oleh orang bijak terkemuka lainnya Bharadwaja yang mengatakan bahwa Sistem kode warna terlihat di antara semua Warna bahwa keinginan kemarahan ketakutan keserakahan kesedihan kecemasan kelaparan dan kerja keras menguasai semua manusia bahwa empedu dan darah mengalir dari seluruh tubuh manusia jadi apa yang membedakan Warna tanyanya Bharadwaja Versi Wiracarita Mahabharata kemudian menyatakan menurut Alf Hiltebeitel seorang profesor agama Tidak ada perbedaan Warna Seluruh alam semesta ini adalah Brahmana Itu diciptakan sebelumnya oleh Brahma kemudian diklasifikasikan berdasarkan tindakan 21 Alf Hiltebeitel Versi Mahabharata Mahabharata kemudian membacakan model perilaku untuk Warna bahwa mereka yang cenderung marah senang dan berani mencapai Warna Kesatria mereka yang cenderung beternak dan hidup dari membajak mencapai tingkat Waisya mereka yang menyukai kekerasan ketamakan dan kenajisan mencapai Sudra Kelas Brahmana dimodelkan dalam Wiracarita sebagai keadaan default pola dasar manusia yang didedikasikan untuk kebenaran penghematan dan perilaku murni 35 Memang selanjutnya menegaskan bahwa semua manusia adalah anak anak Brahmana yang tidak masuk akal kecuali dipahami dengan cara ini Dalam teks teks Hindu era Mahabharata dan pra abad pertengahan menurut Hiltebeitel Penting untuk mengenali secara teori Warna tidak silsilah Empat Warna bukanlah garis keturunan tetapi kategori 36 Bhagawadgita menggambarkan profesi tugas dan kualitas anggota Warna yang berbeda 37 Tidak ada entitas di bumi atau lagi di surga di antara para Dewa yang tidak memiliki ketiga Guna ini lahir dari Prakriti Para Brahmana Kesatria dan Waisya seperti juga para Sudra wahai musuh yang menghanguskan tugas tugas dibagikan menurut Guna yang lahir dari sifat mereka sendiri Pengendalian pikiran dan indera penghematan kemurnian kesabaran dan juga kejujuran pengetahuan realisasi kepercayaan pada akhirat ini adalah tugas para Brahmana lahir dari mereka sendiri Kecakapan keberanian ketabahan ketangkasan dan juga tidak terbang dari pertempuran kemurahan hati dan kedaulatan adalah tugas para Kesatria lahir dari sifat mereka sendiri Pertanian beternak dan perdagangan adalah kewajiban para Waisya yang lahir dari sifat mereka sendiri dan tindakan yang terdiri dari pelayanan adalah tugas para Sudra yang lahir dari sifat mereka sendiri Warna di Teks Buddha SuntingTeks Buddha kuno menyebutkan sistem Warna di Asia Selatan tetapi rinciannya menunjukkan bahwa itu tidak kaku fleksibel dan dengan karakteristik tanpa fitur sistem stratifikasi sosial 38 Digha Nikaya memberikan diskusi antara Buddha Gautama dan seorang Brahmana Hindu bernama Sonadanda yang sangat terpelajar di Weda 39 40 Buddha Gautama bertanya Seberapa banyak kualitas para Brahmana mengenali Brahmana lain Bagaimana seseorang menyatakan dengan jujur dan tanpa jatuh ke dalam kebohongan apakah Saya adalah seorang Brahmana 39 Sonadanda awalnya mencantumkan lima kualitas sebagai Dia adalah keturunan murni dari pihak ibu dan pihak ayah dia fasih dalam membaca mantra dia berkulit putih tampan dan menyenangkan dia berbudi luhur terpelajar dan bijaksana serta dia adalah orang pertama atau kedua yang memegang sendok kurban 39 40 Gautama kemudian bertanya kepada Brahmana Jika kami menghilangkan salah satu dari kualitas yang baru saja Anda sebutkan tidak bisakah seseorang tetap menjadi Brahmana sejati Sonadanda satu per satu menghilangkan warna dan penampilan yang cerah lalu menghilangkan Warna di mana dia dilahirkan dan kemudian menghilangkan kemampuan membaca mantra dan melakukan pengorbanan sebagai syarat menjadi seorang Brahmana 39 40 Sonadanda menegaskan bahwa hanya dua kualitas yang diperlukan untuk mengidentifikasi seorang Brahmana dengan jujur dan tanpa jatuh ke dalam kepalsuan kemudian kedua kualitas ini Menjadi bajik dan terpelajar dan bijaksana 39 40 Sonadanda menambahkan bahwa tidak mungkin lagi untuk mengurangi persyaratan menjadi seorang Brahmana Karena kebijaksanaan dimurnikan dengan moralitas dan moralitas dimurnikan dengan kebijaksanaan di mana yang satu yang lain orang bermoral memiliki kebijaksanaan dan orang bijak memiliki moralitas dan kombinasi antara moralitas dan kebijaksanaan disebut sebagai yang tertinggi di dunia 39 Brian Black dan Dean Patton menyatakan Sonadanda mengakui setelah ini Kami Brahmana hanya mengetahui sebanyak ini Gautama baiklah jika Yang Mulia Gautama akan menjelaskan arti dari kedua moralitas kebijaksanaan 41 Peter Masefield 38 seorang cendekiawan Buddhisme dan penerjemah teks Pali kuno menyatakan bahwa selama periode teks Nikaya abad ke 3 SM hingga abad ke 5 M Warna sebagai sistem kelas dibuktikan tetapi Warna yang dijelaskan bukanlah sistem kasta Teks Pali menyebutkan empat Warna yaitu Brahmana Kesatria Waisya dan Sudra 38 Masefield mencatat bahwa orang orang di Warna mana pun pada prinsipnya dapat menjalankan profesi apapun Teks Buddha awal misalnya mengidentifikasi beberapa Brahmana sebagai petani dan profesi lainnya Teks tersebut menyatakan bahwa siapapun dari kelahiran apa pun dapat melakukan fungsi imamat 38 dan bahwa brahmana itu mengambil makanan dari siapapun menunjukkan bahwa batasan kesepadanan belum diketahui Teks Nikaya juga menyiratkan bahwa endogami tidak diamanatkan di India kuno Pungkas Masefield Jika ada bentuk sistem kasta yang dikenal selama periode Nikaya dan diragukan bahwa itu adalah ini kemungkinan besar terbatas pada kelompok non Arya tertentu 38 Warna di Teks Jain SuntingAdi puraṇa teks Jainisme abad ke 8 oleh Jinasena adalah penyebutan paling awal tentang Warna dan Jati dalam literatur Jainisme 42 Jinasena tidak melacak asal usul sistem Warna ke Regweda atau ke Purusha Sukta melainkan melacak Warna ke legenda Bharata Menurut legenda ini Bharata melakukan ujian ahimsa ujian tanpa kekerasan dan anggota komunitasnya yang menolak menyakiti atau menyakiti makhluk hidup mana pun disebut sebagai Warna pendeta di India kuno dan Bharata menyebut mereka dvija lahir dua kali 43 Jinasena menyatakan bahwa mereka yang berkomitmen pada ahimsa adalah dewa Brahmana para Brahmin yang agung 44 Teks Adi puraṇa juga membahas hubungan antara Warna dan Jati Menurut Padmanabh Jaini seorang profesor studi asal India Jainisme dan Buddhisme teks Adi puraṇa menyatakan hanya ada satu Jati disebut Manusyajati atau kasta manusia tetapi perpecahan muncul karena profesi mereka yang berbeda 45 Warna Kesatria muncul ketika Rishabh mendapatkan senjata untuk melayani masyarakat dan mengambil alih kekuasaan seorang raja sementara Warna Waisya dan Sudra muncul dari mata pencaharian yang berbeda di mana mereka mengkhususkan diri 46 Warna di Teks Sikh SuntingSikhisme adalah aliran agama akhir abad ke 15 yang berasal dari wilayah Punjab di anak benua India Teks Sikh kuno menuliskan Warna sebagai Waran dan Jati sebagai Zat atau Zat biradari Eleanor Nesbitt seorang profesor agama dan berspesialisasi dalam studi Kristen Hindu dan Sikh menyatakan bahwa Waran digambarkan sebagai sistem kelas dalam literatur Sikh abad ke 18 hingga ke 20 sementara Zat mencerminkan kelompok pekerjaan endogami kasta 47 48 Teks Sikh yang ditulis oleh Guru Sikh dan oleh Bhagat non Sikh seperti Namdev Rawida dan Kabir kata Nesbitt menyatakan tidak relevannya Waran atau zat kelahiran seseorang dengan takdir spiritual seseorang Mereka mengajarkan bahwa Seluruh umat manusia memiliki satu perlindungan dan bahwa ajaran ilahi adalah untuk semua orang 47 Sikhisme mengajarkan masyarakat tanpa apapun Varan 49 Dalam praktiknya kata Harjot Oberoi teks Sikh sekunder seperti Khalsa Dharam Sastar pada tahun 1914 berpendapat bahwa masuknya kasta Sikh tertentu ke tempat suci utama Sikh harus dilarang 50 Demikian pula dalam praktik dan teks teksnya para Guru Sikh tidak mengutuk atau melanggar konvensi perkawinan dan menikahkan anak anak mereka dalam Jati dan semua Guru Sikh adalah Khatri memiliki istri Khatri dan mempraktikkan perjodohan dalam diri mereka Zat 47 51 52 Menurut Dhavan Rahit namas dan teks teks Sikh preskriptif lainnya sejak pertengahan abad ke 18 mengakomodasi dan menegaskan Tradisi kelahiran dan pernikahan kelompok kasta yang berbeda dalam komunitas Sikh 53 Aliran Rawidassi dan Ramgarhia mengikuti tradisi tekstual dan perayaan mereka sendiri berkumpul di tempat ibadah mereka sendiri 47 54 55 Ini adalah kongregasi religius berbasis Waran berbasis kasta yang muncul dari Sikhisme kata Nesbitt 56 Kelompok Rawidassi misalnya menekankan ajaran Bhagat Rawida seorang penyair santo yang lahir dalam keluarga yang pekerjaan tradisionalnya tak tersentuh terkait dengan hewan mati dan kulit hewan 54 57 Mereka menganggap ajaran Guru Bhagat Rawida yang hidup dan teks Rawida Dera sebagai sakral dan spiritual sama pentingnya dengan Guru Sikh yang bersejarah Ini ditolak oleh Khalsa Sikh Ketidaksepakatan telah menyebabkan aliran Rawidassi meluncurkan gerakan agama baru yang antara lain berusaha untuk mengganti Guru Granth Sahib di Gurdwara mereka dengan teks Rawida Dera 54 58 Warna dan Jati SuntingIstilah Warna klasifikasi teoretis berdasarkan pekerjaan dan Jati kasta adalah dua konsep yang berbeda Komunitas Jati mengacu pada ribuan kelompok endogami yang lazim di seluruh anak benua India Jati dapat dibagi menjadi kelompok kelompok eksogami berdasarkan gotra yang sama Para penulis klasik hampir tidak membicarakan apa pun selain Warna bahkan ahli Indologi terkadang membingungkan keduanya 59 Referensi Sunting a b c Doniger Wendy 1999 Merriam Webster s encyclopedia of world religions nbsp Springfield MA USA Merriam Webster hlm 186 ISBN 978 0 87779 044 0 Tenhunen Sirpa Saavala Minna 2012 An Introduction to Changing India Culture Politics and Development dalam bahasa Inggris Anthem Press hlm 34 ISBN 978 0 85728 805 9 Diakses tanggal 20 August 2022 Templat Cite q Johnson W J 1 Januari 2009 varṇa class lit colour dalam bahasa Inggris Oxford University Press doi 10 1093 ACREF 9780198610250 001 0001 ISBN 9780198610250 OCLC 244416793 OL 23224406M Wikidata Q55879169 berlangganan atau keanggotan Perpustakaan Umum Britania Raya diperlukan a b c d e Monier Williams Monier 2005 1899 A Sanskrit English Dictionary Etymologically and Philologically Arranged with Special Reference to Cognate Indo European Languages edisi ke Reprinted Motilal Banarsidass hlm 924 ISBN 978 81 208 3105 6 a b Malik Jamal 2005 Religious Pluralism in South Asia and Europe Oxford UK Oxford University Press hlm 48 ISBN 978 0 19 566975 6 Ingold Tim 1994 Companion Encyclopedia of Anthropology London New York Routledge hlm 1026 ISBN 978 0 415 28604 6 a b Kumar Arun 2002 Encyclopaedia of Teaching of Agriculture Anmol Publications hlm 411 ISBN 978 81 261 1316 3 pranala nonaktif permanen DR Jatava 2011 The Hindu Sociology Surabhi Publications hlm 92 ISBN 9788186599396 Chandra Bipan 1989 India s Struggle for Independence 1857 1947 pp 230 231 Penguin Books India Yajnika Acyuta and Sheth Suchitra 2005 The Shaping of Modern Gujarat Plurality Hindutva and Beyond p 260 Penguin Books India Juergensmeyer Mark 2006 The Oxford Handbook of Global Religions Oxford University Press USA hlm 54 ISBN 978 0 19 972761 2 Bayly Caste Society and Politics 2001 hlm 8 Thapar Romila 2004 Early India From the Origins to AD 1300 University of California Press hlm 63 ISBN 978 0 520 24225 8 David Lorenzen 2006 Who invented Hinduism Essays on religion in history Yoda Press hlm 147 149 ISBN 978 81 902272 6 1 Bayly Caste Society and Politics 2001 hlm 9 Krishna Charitra by Bankim Chandra Chattopadhyay V amp S Publishers a b Basham Arthur Llewellyn 1989 The Origin and Development of Classical Hinduism edisi ke Reprinted Oxford University Press hlm 25 ISBN 978 0 19 507349 2 a b Jamison Stephanie et al 2014 The Rigveda The earliest religious poetry of India Oxford University Press hlm 57 58 ISBN 978 0 19 937018 4 Sharma Sudras in Ancient India 1990 hlm 10 a b c d Hiltebeitel Dharma 2011 hlm 529 531 a b Olivelle Caste and Purity 1998 hlm 189 216 Olivelle Caste and Purity 1998 hlm 199 216 Bayly Susan 2001 Caste Society and Politics in India from the Eighteenth Century to the Modern Age Cambridge University Press hlm 9 11 ISBN 978 0 521 26434 1 Olivelle Caste and Purity 1998 hlm 199 203 a b Olivelle Caste and Purity 2008 hlm 240 241 Olivelle Caste and Purity 2008 hlm 240 Olivelle Caste and Purity 2008 hlm 240 245 Olivelle Caste and Purity 2008 hlm 210 Juergensmeyer Mark 2006 The Oxford Handbook of Global Religions Oxford University Press USA hlm 27 ISBN 978 0 19 972761 2 Rawat Ramnarayan 2011 Reconsidering untouchability Chamars and Dalit history in North India Bloomington Indiana University Press hlm 53 63 ISBN 978 0 253 22262 6 Ingold Tim 1994 Companion Encyclopedia of Anthropology Routledge hlm 1026 ISBN 978 0 415 28604 6 Bayly Susan 2001 Caste Society and Politics in India from the Eighteenth Century to the Modern Age Cambridge University Press hlm 29 ISBN 978 0 521 26434 1 www wisdomlib org 2019 01 04 Chandogya Upanishad Verse 5 10 7 English and Sanskrit www wisdomlib org dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2022 07 13 Hiltebeitel Dharma 2011 hlm 532 Hiltebeitel Dharma 2011 hlm 594 Swarupananda Srimad Bhagavad Gita Internet Sacred Text Archive John Bruno Hare Diakses tanggal 28 November 2017 a b c d e Masefield Peter 2008 Divine Revelation in Pali Buddhism Routledge hlm 146 154 ISBN 978 0 415 46164 1 a b c d e f Walshe Maurice 1995 The Long Discourses of the Buddha A translation of the Digha Nikaya Boston Wisdom Publications hlm 129 131 ISBN 978 0 86171 103 1 a b c d T W Rhys Davids DN4 To Sonadanda Digha Nikaya Verses 13 21 Translated from the Pali Oxford University Press Black Brian Patton Dean Laurie 2015 Dialogue in Early South Asian Religions Hindu Buddhist and Jain traditions Burlington Ashgate hlm 245 246 ISBN 978 1 4094 4013 0 Jaini The Jaina Path of Purification 1998 hlm 294 285 295 Jaini The Jaina Path of Purification 1998 hlm 289 Jaini The Jaina Path of Purification 1998 hlm 290 Jaini The Jaina Path of Purification 1998 hlm 340 Jaini The Jaina Path of Purification 1998 hlm 340 341 a b c d Nesbitt Eleanor 2005 Sikhism A very short introduction edisi ke 1st Oxford New York Oxford University Press hlm 116 120 ISBN 978 0 19 280601 7 Harjot Oberoi 1994 The Construction of Religious Boundaries Culture Identity and Diversity in the Sikh Tradition University of Chicago Press hlm 83 84 with footnotes ISBN 978 0 226 61592 9 H S Singha 2000 The Encyclopedia of Sikhism over 1000 Entries Hemkunt Press hlm 42 ISBN 978 81 7010 301 1 Harjot Oberoi 1994 The Construction of Religious Boundaries Culture Identity and Diversity in the Sikh Tradition University of Chicago Press hlm 105 108 with footnotes ISBN 978 0 226 61592 9 W H McLeod 2009 The A to Z of Sikhism Scarecrow Press hlm 42 ISBN 978 0 8108 6344 6 W H McLeod 1999 Sikhs and Sikhism Oxford University Press hlm 36 87 88 ISBN 978 0 19 564745 7 William Owen Cole 1994 Sikhism nbsp NTC hlm 92 93 ISBN 978 0 8442 3747 3 P Dhavan 2014 Pashaura Singh and Louis E Fenech ed The Oxford Handbook of Sikh Studies Oxford University Press hlm 54 ISBN 978 0 19 100411 7 a b c Ronki Ram 2009 Ravidass Dera Sachkhand Ballan and the Question of Dalit Identity in Punjab PDF Journal of Punjab Studies Panjab University Chandigarh 16 1 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2016 03 04 Diakses tanggal 2022 11 27 Judge Paramjit 2014 Mapping Social Exclusion in India Caste Religion and Borderlands Cambridge University Press hlm 179 182 ISBN 978 1107056091 Nesbitt Eleanor 2016 Sikhism A very short introduction edisi ke 2nd Oxford New York Oxford University Press hlm 112 113 ISBN 978 0198745570 Ravidas Indian mystic and poet Britannica Online Encyclopedia 2014 Knut A Jacobsen Kristina Myrvold 2011 Sikhs in Europe Migration Identities and Representations Ashgate Publishing Ltd hlm 290 291 ISBN 978 1 4094 2434 5 Dumont Louis 1980 Homo Hierarchicus The caste system and its implications University of Chicago Press hlm 66 67 ISBN 0 226 16963 4 Pranala luar SuntingKetut Wiana dan Raka Santeri Kasta dalam Hindu kesalahpahaman selama berabad abad Penerbit Yayasan Dharma Naradha ISBN 979 8357 03 5 I Gusti Agung Oka Slokantara Penerbit Hanuman Sakti Jakarta Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Warna Hindu amp oldid 23107404