www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini bukan mengenai Stasiun Juanda Bandar Udara Internasional Juanda BUIJ abreviasi Bandara Internasional Juanda bahasa Inggris Juanda International Airport IATA SUB ICAO WARR adalah sebuah bandar udara internasional yang terletak di Kecamatan Sedati Sidoarjo Bandara ini merupakan bandara tersibuk ketiga di Indonesia setelah Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Ngurah Rai Bandara ini terletak sekitar 12 kilometer 7 5 mil dari pusat Kota Surabaya dan melayani wilayah Gerbangkertosusila Bandara Internasional Juanda dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I Nama bandara ini diambil dari nama Djuanda Kartawidjaja Perdana Menteri Indonesia terakhir yang mengusulkan pembangunan bandara ini Pada 2019 bandara ini melayani sekitar 500 pesawat per hari Bandar Udara Internasional JuandaJuanda International AirportIATA SUBICAO WARRWMO 96935InformasiJenisPublikPemilikPT Aviasi Pariwisata Indonesia Persero PengelolaPT Angkasa Pura IMelayaniGerbangkertosusilaLokasiKecamatan Sedati Sidoarjo Jawa Timur IndonesiaMaskapai penghubungLion Air Citilink Super Air Jet Wings Air Batik AirMaskapai utamaGaruda Indonesia Indonesia AirAsia Sriwijaya Air NAM Air Pelita Air ServiceZona waktuWIB UTC 07 00 Ketinggian dpl3 mdplKoordinat07 22 47 S 112 47 13 E 7 37972 S 112 78694 E 7 37972 112 78694 Koordinat 07 22 47 S 112 47 13 E 7 37972 S 112 78694 E 7 37972 112 78694Situs webjuanda airport comPetaJawa daerah di IndonesiaSUBLokasi bandara di Jawa Timur IndonesiaTampilkan peta Kota SurabayaSUBSUB Jawa Tampilkan peta JawaSUBSUB Indonesia Tampilkan peta IndonesiaSUBSUB Asia Tenggara Tampilkan peta Asia TenggaraLandasan pacuArah Panjang Permukaanm kaki10 28 3 000x55m 9 843 AspalStatistik 2022 Penumpang10 794 111 98 19 Pergerakan pesawat78 028 39 48 Sumber Laporan Tahunan PT Angkasa Pura I Daftar isi 1 Sejarah 2 Terminal 1 3 Terminal 2 4 Maskapai Penerbangan 5 Statistik 6 Transportasi Darat 6 1 Jalan Raya dan Tol 6 2 Bus 6 3 Taksi 6 4 Sewa Mobil 6 5 Kereta Bandara 7 Lihat pula 8 Referensi 9 Pranala luarSejarah SuntingRencana untuk membangun satu pangkalan udara baru yang bertaraf internasional sebenarnya sudah digagas sejak berdirinya Biro Penerbangan Angkatan Laut RI pada tahun 1956 Namun demikian pada akhirnya agenda politik pula yang menjadi faktor penentu realisasi program tersebut Salah satu agenda politik itu adalah perjuangan pembebasan Irian Barat Berangkat dari tujuan membantu operasi TNI dalam pembebasan Irian Barat pemerintah menyetujui pembangunan pangkalan udara baru di sekitar Surabaya Saat itu terdapat beberapa pilihan lokasi antara lain Gresik Bangil Pasuruan dan Sedati Sidoarjo Setelah dilakukan survei akhirnya pilihan jatuh pada Kecamatan Sedati Sidoarjo Tempat ini dipilih karena selain dekat dengan Surabaya areal tersebut memiliki tanah yang sangat luas dan datar sehingga sangat memungkinkan untuk dibangun pangkalan udara yang besar dan dapat diperluas lagi di kemudian hari Proyek pembangunan yang berikutnya disebut sebagai Proyek Waru tersebut merupakan proyek pembangunan lapangan terbang pertama sejak Indonesia merdeka Proyek ini bertujuan menggantikan pangkalan udara yang tersedia di Surabaya adalah landasan udara peninggalan Belanda di Morokrembangan dekat Pelabuhan Tanjung Perak yang sudah berada di tengah permukiman yang padat dan sulit dikembangkan Pelaksanaan proyek Waru melibatkan tiga pihak utama yaitu Tim Pengawas Proyek Waru TPPW sebagai wakil pemerintah Indonesia Compagnie d Ingenieurs et Techniciens CITE sebagai konsultan dan Societe de Construction des Batinolles Batignolles sebagai kontraktor Kedua perusahaan asing terakhir merupakan perusahaan asal Perancis Dalam kontrak yang melibatkan tiga pihak tersebut ditentukan bahwa proyek harus selesai dalam waktu empat tahun 1960 1964 Untuk membangun pangkalan udara dengan landasan pacu yang besar panjang 3000 meter dan lebar 45 meter ini membutuhkan pembebasan lahan yang luas keseluruhannya mencapai sekitar 2400 hektar Lahan tersebut tidak hanya berbentuk tanah tetapi juga sawah dan rawa Selain itu juga dibutuhkan pasir dan batu dalam jumlah yang besar Pasirnya digali dari Kali Porong dan batunya diambil dari salah satu sisi Bukit Pandaan yang kemudian diangkut dengan ratusan truk proyek menuju Waru Jumlah pasir dan batu yang diperlukan sekitar 1 1200 000 meter kubik atau 1 800 000 ton Konon Jumlah pasir sebanyak itu bisa digunakan untuk memperbaiki jalan Jakarta Surabaya sepanjang 793 Km dengan lebar 5 m dan kedalaman 30 cm Sedangkan jarak tempuh seluruh truk proyek bila digabungkan adalah sekitar 25 juta Km atau 600 kali keliling bumi Dengan kegiatan proyek yang berlangsung siang malam dan dukungan kerjasama dari berbagai pihak Pemerintah Kota Surabaya Komando Resor Militer Korem Surabaya Otoritas Pelabuhan dan masyarakat pada umumnya akhirnya proyek tersebut dapat diselesaikan lebih cepat dari waktu yang ditentukan Pada tanggal 22 September 1963 berarti tujuh bulan lebih cepat landasan tersebut sudah siap untuk digunakan Sehari kemudian satu sortie penerbangan yang terdiri empat pesawat Fairey Gannet ALRI di bawah pimpinan Mayor AL Pnb Kunto Wibisono melakukan uji coba pendaratan untuk pertama kalinya Di tengah proses pembangunan bandara ini sempat terjadi krisis masalah keuangan Ketika itu bahkan pihak Batignolles sempat mengancam untuk hengkang Penanganan masalah ini pun sampai ke Presiden Sukarno Dan Presiden Sukarno kemudian memberikan mandat kepada Waperdam I Ir Djuanda untuk mengatasi masalah ini hingga proyek ini selesai Pada tanggal 15 Oktober 1963 Ir Djuanda mendarat di landasan ini dengan menumpangi Convair 990 untuk melakukan koordinasi pelaksanaan proyek pembangunan Tidak lama setelah itu pada tanggal 7 November 1963 Ir Djuanda wafat Karena dianggap sangat berjasa atas selesainya proyek tersebut dan untuk mengenang jasa jasa dia maka pangkalan udara baru tersebut diberi nama Pangkalan Udara Angkatan Laut LANUDAL Djuanda dan secara resmi dibuka oleh Presiden Sukarno pada tanggal 12 Agustus 1964 Selanjutnya pangkalan udara ini digunakan sebagai pangkalan induk home base skuadron pesawat pembom Ilyushin IL 28 dan Fairey Gannet milik Dinas Penerbangan ALRI Dalam perkembangannya muncul keinginan maskapai Garuda Indonesia Airways GIA untuk mengalihkan operasi pesawatnya Convair 240 Convair 340 dan Convair 440 dari lapangan terbang Morokrembangan yang kurang memadai ke Djuanda Namun karena dalam pembangunannya tidak direncanakan untuk penerbangan sipil Lanudal Djuanda tidak memiliki fasilitas untuk menampung penerbangan sipil sehingga kemudian otoritas pangkalan saat itu berinisiatif merenovasi gudang bekas Batignolles untuk dijadikan terminal sementara Dan jadilah Lanudal Djuanda melayani penerbangan sipil yang pengelolaannya sejak 7 Desember 1981 dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Departemen Perhubungan RI Pada 1 Januari 1985 pengelolaan bandara komersial ini dialihkan kepada Perum Angkasa Pura I berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1984 Seiring waktu berjalan frekuensi penerbangan sipil disana pun bertambah Hingga akhirnya dibangun terminal khusus untuk melayani penerbangan sipil dan melayani juga penerbangan internasional Pada 24 Desember 1990 Bandara Juanda ditetapkan sebagai bandara internasional dengan peresmian terminal penerbangan internasional Terminal 1 Sunting nbsp Papan nama Bandara JuandaTerminal 1 Bandara Juanda dibuka pada tahun 2006 Terminal ini terletak di sebelah utara landasan pacu Terminal ini dipakai untuk semua keberangkatan domestik dan terbagi menjadi 3 Pintu Keberangkatan yaitu Terminal 1A 1B dan 1C Terminal 1A digunakan untuk maskapai Garuda Indonesia Citilink dan Pelita Air Service Terminal 1B digunakan untuk maskapai Indonesia AirAsia Sriwijaya Air NAM Air Wings Air Super Air Jet Airfast Indonesia Susi Air dan maskapai Charter lainnya Terminal 1C digunakan untuk maskapai Lion Air dan Batik Air Beberapa tahun kemudian semakin banyak rute penerbangan dari dan ke Surabaya Baik domestik maupun internasional Hal ini membuat terminal ini menjadi overload Kapasitas sebenarnya hanya 6 juta penumpang tahun Namun pada tahun 2013 jumlah penumpang yang berangkat dan datang menjadi 17 juta penumpang tahun Akhirnya pemerintah memutuskan membangun terminal 2 yang berada di terminal lama bandara juanda Terminal lama dibongkar dan dibangun terminal 2 Pada tahun 2019 Terminal 1 dilakukan renovasi dan perluasan hingga kearah timur diakibatkan jumlah penumpang yang semakin banyak dan naik setelah selesai pada tahun 2021 dari sebelumnya memiliki luas 67 000 meter persegi kini bertambah menjadi 91 700 meter persegi Selain itu luas ruang tunggu juga bertambah menjadi 19 940 meter persegi serta memiliki 15 Gate Keberangkatan dari sebelumnya 16 340 meter persegi yang memiliki 12 Gate Keberangkatan dan menghadirkan area anak anak atau playground sebanyak dua area Diperkirakan dengan perluasan ini dapat menampung 13 6 Juta Penumpang 1 Terminal 2 SuntingTerminal 2 mulai dibangun sejak tahun 2011 yang berada di terminal lama bandara Juanda dan terletak di sebelah selatan landasan pacu Terminal lama dibongkar dan dibangun terminal 2 Terminal ini dibangun untuk mengurangi kepadatan penumpang di terminal 1 yang sudah overload dan dipakai untuk semua keberangkatan Internasional termasuk Umroh dan Haji Terminal ini memiliki 9 Gate Keberangkatan Setelah tertunda beberapa bulan terminal ini dijadwalkan beroperasi tanggal 14 Februari 2014 Namun karena abu letusan Gunung Kelud terminal ini ditunda operasinya hingga beberapa hari Terminal ini akan menampung 6 juta penumpang tahun Terminal ini sempat ditutup untuk sementara waktu pada tahun 2020 2021 diakibatkan Pandemi COVID 19 yang melonjak tinggi sehingga tidak melayani penerbangan internasional dan semua keberangkatan domestik Garuda Indonesia dan Indonesia AirAsia yang awalnya berada di Terminal ini dipindahkan ke Terminal 1 tetapi pada akhir tahun 2021 Terminal ini kembali beroperasi untuk melayani penerbangan internasional Maskapai Penerbangan SuntingMaskapaiTujuanAirfast IndonesiaJakarta Soekarno Hatta Karimunjawa Kupang MakassarBatik AirBerau Jakarta Halim Perdanakusuma Jakarta Soekarno Hatta Makassar SingapuraMusiman Jeddah MadinahCathay PacificHong KongCitilinkBalikpapan Banjarmasin Batam Denpasar Jakarta Halim Perdanakusuma Jakarta Soekarno Hatta Lombok Makassar Pontianak Samarinda Musiman Bandar Seri BegawanGaruda IndonesiaDenpasar Jakarta Soekarno Hatta Kupang Singapura Musiman Jeddah MadinahIndonesia AirAsiaDenpasar Johor Bahru Kuala Lumpur Internasional Labuan Bajo Lombok Penang SingapuraJetstar Asia AirwaysSingapuraLion AirBalikpapan Banjarmasin Batam Denpasar Jakarta Soekarno Hatta Kuala Lumpur Internasional Kupang Lombok Makassar Manado Palangkaraya Palembang Pontianak Samarinda TarakanMusiman Jeddah MadinahMalaysia AirlinesKuala Lumpur InternasionalNAM AirPangkalan BunPelita AirJakarta Soekarno HattaRoyal Brunei AirlinesBandar Seri BegawanSaudiaMusiman Jeddah Madinah RiyadhScootSingapuraSingapore AirlinesSingapuraSriwijaya AirMakassarSuper Air JetBalikpapan Banjarmasin Denpasar Jakarta Soekarno Hatta Kuala Lumpur Internasional Kupang Labuan Bajo Lombok Makassar SamarindaSusi AirBawean GresikWings AirBandung Banyuwangi Pangkalan Bun Sampit Yogyakarta AdisutjiptoStatistik SuntingPada tahun 2006 sektor domestik antara Surabaya dan Jakarta adalah rute udara tersibuk keempat di Asia dengan lebih dari 750 penerbangan mingguan Jumlah penumpang mencapai puncaknya pada tahun 2018 yaitu sebanyak 20 951 063 penumpang dengan rincian 18 713 517 89 32 penumpang domestik dan 2 237 546 10 68 penumpang internasional 2 Jumlah penumpang mengalami penurunan sejak tahun 2019 karena harga tiket pesawat domestik yang melonjak naik 3 terlebih lagi Pandemi Covid 19 mengakibatkan menurunnya kinerja semua industri penerbangan nbsp Grafik Jumlah Penumpang Bandara Internasional Juanda Tahun 1999 2022Berikut ini adalah statistik Bandara Internasional Juanda dari tahun 1999 sampai 2022 Tahun Jumlah Penumpang Jumlah Kargo ton Pergerakan Pesawat1999 2 137 353 40 549 52 2842000 2 712 074 31 185 54 1542001 3 301 435 37 767 62 1412002 4 746 113 43 089 75 9212003 6 584 711 42 910 82 7792004 8 562 747 63 950 97 4212005 8 217 415 66 647 99 4852006 8 986 650 71 574 91 2092007 8 823 228 58 815 87 6872008 9 122 196 62 289 69 7262009 10 562 906 62 357 76 7542010 12 072 059 76 774 84 9582011 13 778 287 95 146 103 8462012 16 222 284 102 133 141 3652013 17 601 581 121 935 155 4212014 17 234 825 92 439 117 8252015 17 143 911 130 398 137 0512016 19 483 844 96 280 148 6022017 20 127 928 97 650 148 7302018 20 951 063 116 324 156 6192019 16 626 186 88 496 129 7192020 6 801 099 69 228 65 3102021 5 446 196 70 244 55 9422022 10 794 111 n a 78 028Sumber diolah dari PT Angkasa Pura 1 dan lainnya 4 5 6 Transportasi Darat SuntingJalan Raya dan Tol Sunting Bandara Juanda terkoneksi dengan Jalan Tol Waru Juanda menuju ke Surabaya sepanjang 15 km yang menghubungkan Juanda dengan sistem jalan tol Surabaya Gresik Surabaya Malang dan Surabaya Mojokerto Bandara ini juga dihubungkan dengan Jalan Raya Waru untuk ke Surabaya dan Jalan Letjen S Parman ke Sidoarjo Simpang susun Aloha dibangun mulai tahun 2022 untuk memperlancar arus keluar masuk ke Bandara 7 Bus Sunting Bus DAMRI disediakan oleh pemerintah setempat untuk mengantarkan penumpang dengan Terminal Purabaya ke Surabaya yang dimulai sejak bulan November 2006 Taksi Sunting Taksi Primkopal Juanda memberlakukan tarif tetap ke berbagai macam tujuan di kota Surabaya dan daerah sekitarnya termasuk Malang Blitar Jember Tulungagung Berbeda dengan bandara lainnya di Indonesia Tiket taksi dapat dibeli di loket yang terletak di pintu keluar bandara Sewa Mobil Sunting Terdapat penyewaan mobil beserta sopir dengan harga relatif terjangkau dan merupakan transportasi alternatif bila ingin berkeliling Surabaya maupun ke kota terdekat seperti Malang Kios Kios penyewaan yang telah disertifikasi terdapat di bagian pengambilan bagasi Kereta Bandara Sunting Rencana pembangunan jalur kereta menuju Bandara Internasional Juanda disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada tahun 2019 Wacana ini mendapatkan tanggapan dari Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang mempertanyakan berapa persen dan berapa menit kereta api tersebut dapat menghemat waktu untuk sampai bandara mengingat saat ini akses menuju Bandara Internasional Juanda cukup memadai 8 Hingga saat ini pembangunan kereta bandara belum terealisasi Jarak Stasiun Surabaya Gubeng dengan Terminal 1 Bandara Internasional Juanda adalah sekitar 18 22 km Adapun stasiun kereta api terdekat dengan Bandara Internasional Juanda adalah Halte Sawotratap 9 9 km di Kecamatan Gedangan atau Stasiun Waru 11 6 km di Kecamatan Waru Lihat pula SuntingDaftar bandar udara tersibuk di IndonesiaReferensi Sunting Indonesia Bisnis 2021 10 23 Perluasan Tahap 1 T1 Bandara Juanda Surabaya Rampung Alur Keberangkatan Domestik Disesuaikan BISNIS com Diakses tanggal 2023 07 01 Laporan Tahunan dan Keberlanjutan PT Angkasa Pura I ap1 co id Diakses tanggal 2023 07 01 Tiket Masih Terasa Mahal Jumlah Pemudik di Bandara Juanda Tahun 2019 Turun Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur Diakses tanggal 2023 07 01 Wow Beginilah Sibuknya Bandara Juanda Sepanjang 2016 Lalu Bagaimana 2017 Surya co id Diakses tanggal 2023 07 01 Suparno Tahun 2019 Bandara Juanda Layani 16 6 Juta Penumpang detiknews Diakses tanggal 2023 07 01 Juanda International Airport Surabaya juanda airport com Diakses tanggal 2023 07 01 Urai Kemacetan di Pintu Keluar Bandara Juanda Flyover Aloha akan Segera Dibangun www tvonenews com 2022 01 19 Diakses tanggal 2023 07 01 Utomo Deny Prastyo Risma Tanggapi Rencana Menhub Bangun Kereta Bandara di Surabaya detiknews Diakses tanggal 2023 07 01 Pranala luar Sunting Indonesia Inggris Situs web resmi Indonesia Spesifikasi Bandara Juanda pranala nonaktif permanen Indonesia Desain Bandara Juanda Mirip Changi meninggalkan Kesan Terminal Bus pranala nonaktif permanen nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Juanda International Airport Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Bandar Udara Internasional Juanda amp oldid 24205730