Antiserum merupakan sebuah sediaan yang berisi antibodi dan antigen yang umumnya berupa mikroorganisme yang telah dilemahkan atau dimatikan. Antiserum biasanya diberikan pada saat imunisasi, yang dilakukan bila seseorang terkena penyakit infeksius yang berbahaya seperti rabies. Antiserum menyediakan perlindungan yang cepat untuk melawan mikroorganisme infeksius ketika pembentukan imun sedang berkembang, sedangkan vaksinasi memerlukan proses yang lama untuk membentuk antibodi. Antiserum tidak bisa diberikan sebelum seseorang terpapar oleh mikroorganisme infeksius. Antiserum diharapkan dapat meningkatkan titer antibodi.
Hal penting sunting
Dalam penggunaan antiserum terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan:
- Perlindungan terhadap patogen diperantarai oleh antibodi bukan oleh immunitas yang diperantarai oleh sel.
- Penggunaan antiserum dapat menginduksi imunisasi yang sangat kuat, maka dapat menyebabkan serum sickness dengan gejala urtikaria, edema lokal, ruam, demam, limfadenopati. Kejadian ini terjadi saat serum yang diberikan untuk mengatasi difteri dan tetanus. Difteri disebakan oleh bakteri Corynebacterium diphteria, tetapi saat ini sudah dapat disembuhkan oleh antibiotik, sedangkan tetanus disebabkan oleh Clostridium tetani yang merupakan bakteri anaerob obligat.
Referensi sunting
- ^ (Inggris) Peters M. A-Z Family Medical Encyclopedia. British Medical Association.
- ^ (Inggris) Creighton TE. 1999. Encyclopedia of Molecular Biology. Vol ke- 1-4. New York: John Wiley&Sons.