www.wikidata.id-id.nina.az
Upaya untuk menjalin persekutuan Franka Mongol melawan kekhalifahan Islam yang merupakan musuh bersama mereka telah dilancarkan oleh pemimpin pemimpin Tentara Salib Franka dan Kekaisaran Mongol pada tahun 1200 an Persekutuan semacam itu tampak sebagai pilihan yang masuk akal Mongol cenderung bersimpati kepada Kekristenan karena keberadaan orang orang Kristen Nestorian di istana Mongol Bangsa Franka bangsa Eropa Barat dan mereka yang berada di negara negara Tentara Salib di Syam note 1 juga terbuka terhadap gagasan untuk memperoleh bantuan dari Timur yang salah satunya disebabkan oleh legenda Presbiter Yohanes raja Timur yang diyakini akan datang untuk membantu Tentara Salib di Tanah Suci 1 2 Muslim juga merupakan musuh bersama Franka dan Mongol Namun walaupun telah bertukar pesan hadiah dan duta selama beberapa dasawarsa persekutuan ini tidak pernah terwujud 3 4 Surat tahun 1305 gulungan berukuran 302 x 50 sentimeter 9 91 x 1 64 kaki dari Ilkhan Mongol Oljaitu kepada Raja Philippe IV dari Prancis yang mengusulkan kerja sama militer Kontak antara bangsa Eropa dengan Mongol dimulai sekitar tahun 1220 dengan dikirimnya pesan dari paus dan raja raja Eropa kepada para pemimpin Mongol seperti pemegang gelar Khan Agung dan kemudian penguasa Ilkhanat di Persia yang telah ditaklukkan oleh Mongol Komunikasi cenderung mengikuti pola berulang bangsa Eropa meminta agar bangsa Mongol masuk Gereja Barat sementara bangsa Mongol menanggapinya dengan meminta pernyataan tunduk dan upeti Bangsa Mongol telah menaklukkan banyak negara Kristen dan Muslim dalam sepak terjangnya di seluruh Asia dan setelah menghancurkan Kekhalifahan Abbasiyah dan Kesultanan Ayyubiyah bangsa Mongol selama beberapa generasi berikutnya melawan satu satunya kekuatan Islam yang masih tersisa di wilayah tersebut yaitu Kesultanan Mamluk di Mesir Hethum I raja negara Tentara Salib Armenia Kilikia telah tunduk kepada bangsa Mongol pada tahun 1247 dan mengajak raja raja lain untuk mengadakan persekutuan Kristen Mongol tetapi ia hanya mampu meyakinkan menantunya Pangeran Bohemond VI dari negara Tentara Salib Antiokhia yang kemudian menurut pada tahun 1260 Pemimpin pemimpin Kristen lain seperti Tentara Salib di Akko tidak memercayai bangsa Mongol dan menganggap mereka sebagai ancaman terbesar di wilayah tersebut Maka Baron Akko terlibat dalam persekutuan pasif yang tidak biasa dengan Mamluk dengan membiarkan mereka melewati wilayah Tentara Salib agar dapat melawan dan mengalahkan pasukan Mongol dalam Pertempuran Ain Jalut pada tahun 1260 5 Sikap bangsa Eropa terhadap bangsa Mongol mulai berubah pada pertengahan dasawarsa 1260 an dari yang tadinya menganggap bangsa Mongol sebagai musuh yang patut ditakuti menjadi sekutu potensial dalam melawan kubu Muslim Pasukan Mongol mencoba memanfaatkan hal ini dan menjanjikan akan menaklukkan kembali Yerusalem untuk bangsa Eropa dengan kerja sama sebagai gantinya Upaya untuk mengadakan persekutuan berlanjut dengan dilakukannya negosiasi dengan pemimpin pemimpin Ilkhanat di Persia dari pendirinya Hulagu hingga penerusnya Abaqa Arghun Ghazan dan Oljaitu tetapi tidak ada yang berhasil Pasukan Mongol menginvasi Syam beberapa kali antara tahun 1281 hingga 1312 kadang kadang bersama dengan bangsa Franka tetapi kesulitan logistik yang cukup besar membuat tentara masing masing terpisah selama beberapa bulan sehingga tidak dapat mengoordinasikan serangan secara efektif 6 Kekaisaran Mongol akhirnya bubar akibat perang saudara dan Mamluk berhasil merebut kembali seluruh Palestina dan Syam dari Tentara Salib Setelah kejatuhan Akko pada tahun 1291 Tentara Salib yang tersisa mundur ke Pulau Siprus Mereka mencoba mendirikan pangkalan di pulau kecil Ruad di pesisir Tortosa dengan tujuan untuk mengoordinasikan aksi militer bersama pasukan Mongol tetapi rencana tersebut gagal dan kubu Muslim menanggapinya dengan mengepung pulau tersebut Dengan kejatuhan Ruad pada tahun 1302 atau 1303 Tentara Salib telah kehilangan pijakan terakhirnya di Tanah Suci 7 Para sejarawan modern kini memperdebatkan apakah persekutuan antara Franka dan Mongol dapat mengubah keseimbangan kekuatan di wilayah tersebut dan apakah hal tersebut merupakan pilihan yang tepat bagi bangsa Eropa 8 Secara tradisional bangsa Mongol cenderung melihat orang luar sebagai bawahan atau musuh dan memiliki sedikit ruang untuk konsep seperti persekutuan 9 10 11 Daftar isi 1 Latar belakang 1209 1244 2 Tawaran Paus Inosensius IV 1245 1248 3 Vasal vasal Kristen yang tunduk pada bangsa Mongol 3 1 Antiokhia 4 Santo Louis dan Mongol 5 Hubungan dengan Ilkhanat 5 1 Hulagu 1256 1265 5 1 1 Kejatuhan Baghdad 1258 5 1 2 Invasi ke Syam 1260 5 1 3 Pertempuran Ain Jalut 5 1 4 Komunikasi dengan Paus 5 2 Abaqa 1265 1282 5 2 1 Perang salib Edward I 1269 1274 5 2 2 Konsili Lyon 1274 5 2 3 Invasi ke Syam 1280 1281 5 3 Arghun 1284 1291 5 3 1 Para pembuat kapal Genova 5 4 Ghazan 1295 1304 5 4 1 Ekspedisi militer Ruad 5 5 Oljeitu 1304 1316 6 Kontak terakhir 6 1 Kontak kebudayaan 7 Pandangan para sejarawan 8 Alasan kegagalan 9 Lihat pula 10 Catatan 11 Referensi 11 1 Rujukan 11 2 Daftar pustakaLatar belakang 1209 1244 Lihat pula Kekristenan di kalangan bangsa Mongol Invasi Kekaisaran Mongol ke Eropa dan Orang Eropa di Tiongkok pada Abad Pertengahan Di antara bangsa Eropa terdapat desas desus dan harapan bahwa sekutu Kristen yang kuat akan datang dari Timur Desas desus tersebut menyebar semenjak Perang Salib Pertama 1096 1099 dan biasanya menjadi populer setelah Tentara Salib kalah dalam pertempuran Legenda yang muncul adalah legenda Presbiter Yohanes yang dikatakan tinggal jauh di India Asia Tengah atau bahkan mungkin Etiopia Legenda ini berkembang dengan caranya sendiri dan beberapa orang yang datang dari Timur disambut dengan harapan bahwa mereka adalah tentara yang dikirim oleh Presbiter Yohanes yang telah lama ditunggu Pada tahun 1210 berita mengenai Kuchlug Mongol pemimpin suku Naiman yang sebagian besar beragama Kristen yang tengah bertempur melawan Kekaisaran Khwarezmia yang kuat di bawah kepemimpinan Ala ad Din Muhammad II mencapai telinga bangsa Eropa Akibatnya tersebar desas desus bahwa Kuchlug adalah sang tokoh mitos Presbiter Yohanes yang sedang melawan pasukan Muslim di Timur 12 Selama Perang Salib Kelima 1213 1221 setelah Tentara Salib gagal menguasai kota Damietta legenda Presbiter Yohanes mulai dikaitkan dengan kekaisaran Genghis Khan yang meluas dengan cepat 12 Pasukan Mongol mulai menyerbu wilayah Muslim di Transoxania dan Persia pada tahun 1219 1221 13 sehingga desas desus menyebar di antara Tentara Salib bahwa seorang raja Kristen dari Hindia Raja Daud yang merupakan Presbiter Yohanes atau salah satu dari keturunannya telah menyerang pasukan Muslim di Timur dan sedang dalam perjalanannya untuk membantu orang orang Kristen dalam perang salib mereka 14 Dalam surat yang bertanggal 20 Juni 1221 Paus Honorius III bahkan berkomentar mengenai pasukan yang datang dari Timur Jauh untuk menyelamatkan Tanah Suci 15 Setelah kematian Genghis Khan pada tahun 1227 kekaisarannya dibagi bagi oleh para penerusnya menjadi empat bagian dan memburuk menjadi perang saudara yang akan segera meletus Kekhanan Kipchak di barat laut yang dikenal sebagai Gerombolan Emas memperluas wilayahnya ke Eropa terutama melalui Hungaria dan Polandia sementara para pemimpinnya pada waktu yang bersamaan menentang kembalinya kekuasaan para sepupu mereka di ibu kota Mongol Wilayah barat daya yang disebut Ilkhanat dikuasai oleh cucu Genghis Khan Hulagu Ia terus mendukung saudaranya Mongke Khan sehingga berperang melawan Gerombolan Emas sementara pada saat yang sama sedang bergerak menuju ke Persia dan Tanah Suci 16 Tawaran Paus Inosensius IV 1245 1248 nbsp Surat tahun 1246 dari Guyuk kepada Paus Innosensius IV ditulis dalam bahasa PersiaKomunikasi resmi pertama antara Eropa Barat dan Kekaisaran Mongol terjadi antara Paus Innosensius IV menjabat 1243 1254 dan para Khan Agung melalui surat dan utusan yang dikirim lewat darat dan bisa memakan waktu bertahun tahun untuk sampai di tujuan Komunikasi ini mengawali apa yang kemudian menjadi pola dalam komunikasi bangsa Eropa Mongol bangsa Eropa meminta orang orang Mongol untuk masuk Kristen dan orang orang Mongol akan menanggapinya dengan tuntutan pernyataan tunduk 9 17 Invasi Mongol ke Eropa berakhir tahun 1242 salah satunya karena kematian Khan Agung Ogedei penerus Jenghis Khan Ketika seorang Khan Agung wafat para pemimpin Mongol dari seluruh wilayah kekaisaran dipanggil kembali ke ibu kota untuk memutuskan siapa yang akan menjadi Khan Agung berikutnya 18 Sementara itu pergerakan tentara Mongol tanpa henti ke arah barat telah menggulingkan Dinasti Turk Khwarazmia Orang Turk Khwarazmia sendiri juga bergerak ke barat dan akhirnya bersekutu dengan Muslim Ayyubiyah di Mesir 19 Di sepanjang perjalanannya pasukan Turk merebut Yerusalem dari pihak Kristen pada tahun 1244 Setelah kekalahan berikutnya dalam Pertempuran La Forbie raja raja Kristen mulai mempersiapkan perang salib baru Perang Salib Ketujuh yang dikumandangkan oleh Paus Innosensius IV pada Juni 1245 dalam Konsili Lyon Pertama 20 21 Jatuhnya Yerusalem menyebabkan segelintir bangsa Eropa memandang orang orang Mongol sebagai sekutu potensial bagi Dunia Kristiani asalkan orang orang Mongol mau beralih keyakinannya ke agama Kekristenan Barat 4 Pada Maret 1245 Paus Innosensius IV mengeluarkan beberapa bula kepausan beberapa di antaranya dikirim bersama seorang utusan Giovanni da Pian del Carpine dari ordo Fransiskan kepada Kaisar bangsa Tartar Dalam sebuah surat yang sekarang disebut Cum non solum Paus Innosensius mengungkapkan harapan bagi perdamaian dan meminta penguasa Mongol untuk menjadi seorang Kristen dan berhenti membunuh orang orang Kristen 22 Namun Khan Agung Mongol yang baru Guyuk yang dilantik di Karakorum pada tahun 1246 hanya menjawab dengan permintaan agar sang paus tunduk padanya dan meminta kunjungan dari para penguasa Barat sebagai penghormatan kepada kekuasaan Mongol 23 Anda harus mengatakan dengan hati yang tulus Saya akan tunduk dan mengabdi kepada Anda Anda sendiri sebagai pemimpin semua Pangeran datang sekaligus untuk mengabdi dan melayani kami Pada saat itu saya akan mengakui pernyataan tunduk Anda Jika Anda tidak mematuhi perintah Tuhan dan jika Anda mengabaikan perintah saya saya akan menganggap Anda sebagai musuh saya Surat Guyuk Khan kepada Paus Innosensius IV 1246 24 Misi kedua yang dikirim pada tahun 1245 oleh Paus Innosensius dipimpin oleh Ascelin dari Lombardia pengikut Ordo Dominikan 25 yang bertemu dengan panglima Mongol Baiju di dekat Laut Kaspia pada tahun 1247 Baiju yang memiliki rencana untuk merebut Baghdad menyambut kemungkinan persekutuan dan mengirim pesan ke Roma melalui utusannya Aibeg dan Serkis Mereka kembali setahun kemudian bersama surat Paus Innosensius Viam agnoscere veritatis yang mengimbau orang orang Mongol agar menghentikan ancaman mereka 26 27 Vasal vasal Kristen yang tunduk pada bangsa MongolLihat pula Invasi Mongol ke Georgia dan Armenia Ketika orang orang Mongol di Ilkhanat terus bergerak menuju Tanah Suci kota demi kota jatuh ke tangan orang Mongol Pola khas orang Mongol adalah memberi satu kali kesempatan untuk menyerah bagi sebuah wilayah Jika target itu menyetujuinya orang Mongol akan menyerap penduduk dan prajurit ke dalam pasukan Mongol mereka sendiri yang kemudian akan mereka gunakan untuk memperluas kekaisarannya Jika sebuah daerah tidak mau menyerah orang Mongol dengan paksa akan merebut permukiman atau perkampungan dan membantai semua orang yang mereka temukan 28 Dihadapkan pada pilihan tunduk atau bertempur dengan gerombolan Mongol di dekatnya banyak daerah yang memilih tunduk termasuk beberapa kerajaan Kristen 29 nbsp Surat tahun 1248 dari Sempad sang Konstabel kepada Henri I dari Siprus dan Jean d IbelinGeorgia yang beragama Kristen berulang kali diserang mulai tahun 1220 dan pada tahun 1243 Ratu Rusudani secara resmi tunduk kepada Mongol mengubah Georgia menjadi sebuah negara vasal yang kemudian menjadi sekutu tetap dalam penaklukan militer Mongol 30 Hethum I dari Armenia Silisia tunduk pada tahun 1247 dan selama tahun tahun berikutnya mendorong para raja lain untuk masuk ke dalam persekutuan Kristen Mongol 31 32 33 34 35 Dia mengutus saudara laki lakinya Sempad ke istana Mongol di Karakorum dan surat surat Sempad yang positif mengenai bangsa Mongol berpengaruh di kalangan bangsa Eropa 36 Antiokhia Kepangeranan Antiokhia merupakan salah satu Negara Tentara Salib paling awal didirikan pada tahun 1098 selama Perang Salib Pertama Pada saat pasukan Mongol maju kepangeranan ini berada di bawah kekuasaan Bohemond VI Di bawah pengaruh ayah mertuanya Hethum I Bohemond juga tunduk kepada Hulagu pada tahun 1260 31 37 38 Perwakilan dan garnisun Mongol ditempatkan di ibu kota kepangeranan tersebut di Antiokia Mereka menempati kota tersebut sampai kepangeranan ini dihancurkan oleh Mamluk pada tahun tahun 1268 39 40 Bohemond juga diminta oleh orang orang Mongol untuk menerima pengembalian jabatan Euthymius sebagai Patriark Ortodoks Yunani guna memperkuat ikatan antara orang Mongol dan Romawi Timur Sebagai imbalan atas kesetiaan ini Hulagu menganugerahi Bohemond seluruh wilayah Antiokhia yang sebelumnya jatuh ke tangan Muslim pada tahun 1243 41 Namun akibat hubungannya dengan bangsa Mongol Bohemond juga diekskomunikasi oleh Jacques Pantaleon Patriarkat Latin Yerusalem meskipun kemudian ekskomunikasi ini dicabut pada tahun 1263 42 Sekitar tahun 1262 atau 1263 pemimpin Mamluk Baibars mencoba melancarkan serangan terhadap Antiokhia tetapi kepangerannya diselamatkan melalui campur tangan Mongol 43 Pada tahun tahun berikutnya orang orang Mongol tidak dapat membantu seperti sebelumnya Pada tahun 1264 1265 pasukan Mongol hanya mampu menyerang benteng perbatasan al Bira Pada tahun 1268 Baibars menduduki seluruh Antiokhia dan mengakhiri riwayat kepangeranan yang telah berusia 170 tahun tersebut 44 45 Pada tahun 1271 Baibars mengirim sepucuk surat kepada Bohemond yang mengancamnya dengan penghancuran total dan mengejeknya karena persekutuannya dengan pasukan Mongol Bendera kuning kami telah memukul mundur bendera merah Anda dan suara lonceng telah digantikan oleh seruan Allahu Akbar Peringatkan tembok dan gereja Anda bahwa mesin pengepungan kami segera akan berhadapan dengan mereka para kesatria Anda bahwa pedang kami akan segera menyinggahi diri mereka di rumah mereka Kita kemudian akan melihat apa gunanya persekutuan Anda dengan Abagha Surat dari Baibars kepada Bohemond VI tahun 1271 46 Bohemond dibiarkan tanpa wilayah kekuasaan kecuali Comitatus Tripolitanus yang belakangan juga jatuh ke tangan Mamluk pada tahun 1289 47 Santo Louis dan MongolArtikel utama Perang Salib Ketujuh nbsp Patung Louis IX dari Prancis di Sainte Chapelle Paris Louis IX dari Prancis telah menjalin komunikasi dengan orang Mongol selama perang salibnya sendiri Selama ekspedisi pertamanya ke negara negara Tentara Salib yang juga disebut Outremer ia bertemu dengan dua utusan Mongol yaitu para penganut Nestorianisme dari Mosul yang bernama Daud dan Markus pada 20 Desember 1248 di Siprus Para utusan tersebut membawa sepucuk surat dari panglima Mongol di Persia Eljigidei 48 Surat itu ditulis dalam nada bahasa yang lebih berdamai daripada tuntutan Mongol sebelumnya dan utusan Eljigidei menyarankan agar Raja Louis mengerahkan pasukannya ke Mesir sewaktu Eljigidei menyerang Baghdad sebagai cara untuk mencegah kaum Muslim Mesir dan Syam bersatu 49 Louis menanggapinya dengan mengirim utusannya Andre de Longjumeau untuk menghadap Khan Agung Guyuk tetapi Guyuk meninggal akibat diracun atau mungkin karena sebab alami 50 sebelum sang utusan tiba di istananya Istri mendiang Guyuk yang menjanda Oghul Qaimish hanya memberi hadiah kepada utusan dan sepucuk surat dengan nada yang merendahkan untuk dibawa kembali kepada Raja Louis surat tersebut memerintahkannya untuk terus mengirim upeti setiap tahun 51 52 53 Perang yang dikobarkan Raja Louis terhadap Mesir tidak berjalan dengan baik Dia berhasil merebut Damietta tetapi kehilangan seluruh pasukannya dalam Pertempuran Al Mansurah dan dia sendiri ditawan oleh pasukan Mesir Pembebasannya akhirnya dinegosiasikan dengan imbalan sejumlah uang tebusan beberapa di antaranya merupakan pinjaman dari para anggota Kenisah dan penyerahan kota Damietta 54 Pada tahun 1253 Raja Louis berusaha menjalin persekutuan dengan kelompok Hassasin Ismailiyah dan pasukan Mongol 55 Ketika dia membaca sepucuk surat dari saudara laki laki Hethum yaitu seorang bangsawan Armenia Sempad yang fasih berbahasa Mongol Louis mengirim tokoh Fransiskan William dari Rubruck ke istana Mongol Namun pemimpin Mongol Mongke hanya menjawab dengan sepucuk surat melalui William pada tahun 1254 yang meminta pernyataan tunduk Raja kepada kekuasaan Mongol 56 Louis mencoba melancarkan perang salib keduanya Perang Salib Kedelapan pada tahun 1270 Pemimpin Ilkhanat Mongol Abaqa menulis surat kepada Louis IX untuk menawarkan bantuan militer segera setelah Tentara Salib mendarat di Palestina tetapi Louis dan pasukannya malah bergerak ke Tunis Niatnya saat itu tampak jelas yakni untuk menaklukkan Tunis terlebih dahulu dan kemudian menggerakkan pasukannya di sepanjang pesisir untuk mencapai Iskandariyah di Mesir 57 Sejarawan Prancis Alain Demurger dan Jean Richard mengemukakan bahwa perang salib ini mungkin masih merupakan upaya koordinasi dengan pasukan Mongol karena Louis mungkin telah menyerang Tunis alih alih Syam setelah mendapatkan pesan dari Abaqa bahwa dia tidak akan dapat mengerahkan pasukannya pada tahun 1270 dan memintanya untuk menunda serangan ke tahun 1271 58 59 Para utusan dari Kaisar Romawi Timur Armenia dan Abaqa hadir di Tunis tetapi rencana rencana untuk melanjutkan perang salib berakhir setelah Louis meninggal karena sakit 59 Menurut legenda kata terakhir yang diucapkannya adalah Yerusalem 60 Hubungan dengan IlkhanatHulagu 1256 1265 Hulagu Khan cucu Jenghis Khan adalah seorang penganut Syamanisme yang taat tetapi sangat toleran terhadap Kekristenan Ibunya yang bernama Sorghaghtani Beki istri kesayangan dari Doquz Khatun dan beberapa pendukung terdekatnya adalah pengikut Kristen Nestorian Salah satu panglimanya yang paling penting Kitbuqa adalah seorang Kristen Nestorian dari suku Naiman 61 Kerja sama militer antara Mongol dengan vasal vasal Kristen mereka menjadi semakin penting pada tahun 1258 1260 Pasukan Hulagu bersama dengan pasukan dari vasal vasal Kristennya Bohemond VI dari Antiokhia Hethum I dari Armenia dan orang orang Georgia berhasil menghancurkan dua dinasti Muslim paling kuat pada zaman itu Abbasiyah di Baghdad dan Ayyubiyah di Syam 16 Kejatuhan Baghdad 1258 nbsp Pasukan Mongol menyerang Baghdad 1258 Artikel utama Pengepungan Baghdad 1258 Kekhalifahan Abbasiyah yang didirikan oleh Abu al Abbas Abdu llah bin Muhammad as Saffaḥ canggah dari paman Muhammad Abbas pada tahun 749 sempat memerintah kawasan timur laut Afrika Jazirah Arab dan Timur Tengah meskipun kekuasaan mereka pada tahun 1258 menyusut menjadi hanya Irak selatan dan tengah Pusat kekuasaan Abbasiyah selama hampir 500 tahun adalah Baghdad sebuah kota yang dianggap sebagai salah satu kota terbesar dan paling kuat di dunia Namun kota ini jatuh ke tangan Mongol pada 15 Februari 1258 sebuah kekalahan yang sering dianggap dalam dunia Muslim sebagai peristiwa musibah terbesar dalam sejarah Islam dan akhir dari Zaman Kejayaan Islam Orang orang Georgia merupakan yang pertama yang berhasil menembus tembok kota tersebut dan seperti yang dijelaskan oleh sejarawan Steven Runciman sangat ganas dalam menghancurkan 62 Setelah Hulagu menaklukkan kota tersebut pasukan Mongol menghancurkan bangunan membakar seluruh daerah perkotaan dan membantai hampir semua pria perempuan dan anak anak Walaupun begitu berkat intervensi Doquz Khatun para penduduk Kristen selamat 63 nbsp Hulagu dan Ratu Doquz Khatun digambarkan sebagai Konstantinus dan Helen yang baru dalam sebuah Alkitab berbahasa Suryani 64 65 Bagi orang Kristen Asia kejatuhan Baghdad adalah hal yang patut dirayakan 66 67 68 Hulagu dan istrinya yang beragama Kristen dianggap sebagai utusan Tuhan dalam melawan musuh musuh Kekristenan 67 dan mereka bahkan dibandingkan dengan Kaisar Kristen abad ke 4 yang berpengaruh Konstantinus Agung dan ibundanya yang dihormati Santa Helena Sejarawan Armenia Kirakos Gandzaketsi memuji pasangan kerajaan Mongol ini dalam naskah naskah untuk Gereja Armenia 64 66 69 dan Bar Hebraeus uskup dari Gereja Ortodoks Siria juga menyebut mereka sebagai Konstantinus dan Helena dan menulis mengenai Hulagu bahwa tidak ada yang dapat dibandingkan dengan raja di antara segala raja dalam kebijaksanaan keluhuran budi yang tinggi dan perbuatan hebat 66 Invasi ke Syam 1260 Setelah Baghdad pada tahun 1260 pasukan Mongol bersama bawahan Kristennya menaklukkan Syam wilayah kekuasaan Dinasti Ayyubiyah Mereka bersama sama merebut kota Aleppo pada Januari dan pada Maret pasukan Mongol bersama orang orang Armenia dan Franka Antiokhia merebut Damaskus dan pasukan gabungan tersebut dipimpin oleh Jenderal Mongol Kristen Kitbuqa 16 39 Dengan hancurnya Dinasti Abbasiyah dan Ayyubiyah sejarawan Steven Runciman menjelaskan bahwa kawasan Timur Tengah tidak pernah lagi mendominasi peradaban 70 Sultan Ayyubiyah terakhir An Nasir Yusuf meninggal tidak lama setelah itu dan dengan hilangnya pusat pusat kekuatan Islam di Baghdad dan Damaskus pusat kekuatan Islam beralih ke Kesultanan Mamluk di Kairo 16 71 Namun sebelum pasukan Mongol dapat melanjutkan perjalanan mereka menuju Mesir mereka harus mundur karena kematian Khan Agung Hulagu harus kembali ke ibu kota dan membawa sebagian besar pasukan bersamanya meninggalkan pasukan kecil di bawah Kitbuqa untuk menduduki Palestina selama ia pergi Rombongan penyerbu Mongol dikirim ke selatan sampai Palestina menuju Mesir dengan garnisun kecil pasukan Mongol yang terdiri dari sekitar 1 000 tentara ditempatkan di Gaza 39 72 73 Pertempuran Ain Jalut Artikel utama Pertempuran Ain Jalut nbsp Kitbuqa mengepung Sidon setelah pembunuhan keponakannya oleh Julian GrenierTerlepas dari kerja sama antara pasukan Mongol dengan para bawahan Kristennya di Antiokhia orang orang Kristen lainnya di Syam melihat strategi pendekatan kepada Mongol dengan gelisah Jacques Pantaleon Patriark Yerusalem menganggap Mongol sebagai ancaman dan telah menulis surat kepada Paus untuk memperingatkannya tentang mereka pada tahun 1256 74 Namun suku Franka mengutus tokoh Dominikan David dari Ashby ke istana Hulagu pada tahun 1260 56 Di Sidon Julian Grenier Bangsawan Sidon dan Beaufort yang digambarkan oleh orang orang sezamannya sebagai sosok yang tidak bertanggung jawab dan berkepala dingin mengambil kesempatan untuk menyerang dan menjarah daerah Lembah Beqaa di wilayah Mongol Salah satu orang Mongol yang terbunuh adalah keponakan Kitbuqa dan sebagai pembalasan Kitbuqa menyerbu kota Sidon Peristiwa peristiwa ini meningkatkan ketidakpercayaan antara pasukan Mongol dan Tentara Salib yang pusat kekuasaannya saat itu berada di kota pesisir Akko 41 75 Bangsa Franka di Akko berusaha keras untuk mempertahankan kenetralan dalam konflik antara pasukan Mongol dan Mamluk 5 Terlepas dari sejarah permusuhan panjang dengan Mamluk bangsa Franka mengakui bahwa pasukan Mongol merupakan ancaman yang lebih besar dan setelah pertimbangan yang mendalam memilih gencatan senjata pasif dengan musuh musuh mereka sebelumnya Bangsa Franka mengizinkan pasukan Mamluk untuk bergerak ke utara melalui wilayah Kristen untuk bertempur dengan pasukan Mongol dengan imbalan sebuah perjanjian bahwa bangsa Franka dapat membeli setiap kuda Mongol yang tertawan dengan harga yang murah 76 77 Gencatan senjata memungkinkan Mamluk untuk mendirikan perkemahan dan memasok ulang persediaan di dekat Akko dan bertempur dengan pasukan Mongol di Ain Jalut pada 3 September 1260 Pasukan Mongol sudah kehabisan tenaga karena pasukan utama mereka ditarik mundur sehingga dengan bantuan pasif dari pasukan Franka pasukan Mamluk mampu meraih kemenangan atas pasukan Mongol Sisa tentara Mongol mundur ke Armenia Kilikia tempat mereka diterima dan dipersenjatai kembali oleh Hethum I 44 Kemenangan Mamluk di Ain Jalut cukup bersejarah karena menjadi salah satu titik balik dalam sejarah pasukan Mongol inilah kekalahan pertama mereka dalam sebuah pertempuran besar dan inilah batas paling barat upaya perluasan wilayah Kekaisaran Mongol yang sebelumnya seolah tak terbendung 5 Komunikasi dengan Paus Pada tahun 1260 an terjadi perubahan persepsi bangsa Eropa tentang orang Mongol dan mereka menjadi tidak begitu dianggap sebagai musuh dan lebih sebagai sekutu potensial dalam perang melawan kaum Muslim 78 Padahal sebelumnya pada tahun 1259 Paus Aleksander IV telah menyerukan sebuah perang salib baru melawan pasukan Mongol dan kecewa berat ketika mendengar bahwa raja raja Antiokhia dan Armenia Kilikia telah tunduk kepada penguasa Mongol Aleksander telah memasukkan kasus kasus para raja tersebut dalam agenda konsili dia yang akan datang tetapi ia tutup usia pada tahun 1261 hanya beberapa bulan sebelum konsili diselenggarakan dan sebelum perang salib baru dapat dilancarkan 79 Untuk seorang paus baru pilihan jatuh pada Pantaleon Patriark Yerusalem yang sama yang sebelumnya memperingatkan ancaman Mongol Dia menyandang nama Paus Urbanus IV dan berusaha mengumpulkan uang untuk sebuah perang salib baru 80 Pada 10 April 1262 pemimpin Mongol Hulagu mengirim sepucuk surat baru kepada Raja Louis IX dari Prancis melalui Janos orang Hungaria yang sekali lagi menawarkan persekutuan 81 Surat itu menjelaskan bahwa sebelumnya orang Mongol memiliki anggapan bahwa paus adalah pemimpin orang orang Kristen tetapi sekarang mereka menyadari bahwa kekuasaan sesungguhnya bertumpu pada kerajaan Prancis Surat itu menyebutkan niat Hulagu untuk merebut Yerusalem untuk kepentingan paus dan meminta Louis untuk mengirim sebuah armada menghadapi Mesir Hulagu menjanjikan pengembalian Yerusalem kepada orang orang Kristen tetapi juga masih bersikeras tentang kedaulatan Mongol dalam upaya pasukan Mongol untuk menaklukkan dunia Tidak jelas apakah Raja Louis benar benar menerima surat itu atau tidak tetapi pada suatu waktu surat tersebut dikirim kepada Paus Urbanus yang menjawabnya dengan cara yang sama seperti para pendahulunya Dalam bulla kepausannya Exultavit cor nostrum Urbanus mengucapkan selamat kepada Hulagu atas ungkapan niat baiknya terhadap agama Kristen dan mendorongnya untuk masuk Kristen 82 Para sejarawan berselisih pendapat mengenai makna sebenarnya dari tindakan Urbanus Pandangan sebagian besar sejarawan seperti yang dicontohkan oleh sejarawan Britania Peter Jackson menyatakan bahwa Urbanus masih menganggap orang Mongol sebagai musuh pada saat itu Persepsi ini mulai berubah beberapa tahun kemudian pada masa kepausan Paus Klemens IV 1265 1268 ketika orang Mongol lebih dipandang lebih sekutu potensial Namun sejarawan Prancis Jean Richard berpendapat bahwa tindakan Urbanus menandai titik balik dalam hubungan Mongol Eropa pada tahun 1263 karena sesudah itu orang orang Mongol benar benar dianggap sebagai sekutu Richard juga berpendapat bahwa pasukan Gerombolan Emas bersekutu dengan Mamluk Muslim sebagai tanggapan terhadap pembentukan koalisi antara pasukan Franka Ilkhanat dan Bizantium 83 84 Kendati demikian pandangan sebagian besar sejarawan adalah bahwa meskipun terdapat banyak upaya untuk membentuk persekutuan upaya upaya tersebut terbukti tidak berhasil 3 Abaqa 1265 1282 Hulagu meninggal dunia pada tahun 1265 dan digantikan oleh Abaqa 1234 1282 yang selanjutnya berusaha keras menjalin kerja sama dengan kubu Barat Meskipun ia seorang Buddhis setelah naik takhta ia menikahi Maria Palaiologina seorang penganut Kristen Ortodoks dan putri luar nikah dari Kaisar Bizantium Michael VIII Palaiologos 85 Abaqa berkirim surat dengan Paus Klemens IV sampai tahun 1267 dan 1268 mengirimkan utusan kepada Klemens dan Raja Chaime I dari Aragon Dalam sebuah pesan tahun 1268 kepada Klemens Abaqa berjanji untuk mengirim pasukan untuk membantu orang orang Kristen Tidak jelas apakah ini yang menyebabkan ekspedisi militer Chaime yang gagal ke Akko pada tahun 1269 14 Chaime memprakarsai perang salib kecil tetapi badai menerjang armadanya ketika mereka mencoba menyeberang dan memaksa sebagian besar kapal untuk kembali Perang salib tersebut akhirnya dilaksanakan oleh dua putra Chaime Fernando Sanchez dan Pedro Fernandez yang tiba di Akko pada Desember 1269 86 Walaupun sebelumnya sudah menjanjikan bantuan Abaqa tengah disibukkan oleh ancaman lain yaitu serangan pasukan Mongol Turkestan ke Khorasan Akibatnya ia hanya dapat mengirimkan sedikit pasukan ke Tanah Suci dan pasukan tersebut tidak dapat berbuat banyak selain mengancam kawasan perbatasan Syam pada Oktober 1269 Mereka menyerang hingga sejauh Harim dan Afamiya pada Oktober tetapi mundur segera setelah pasukan Baibars bergerak maju 37 Perang salib Edward I 1269 1274 Pada tahun 1269 Edward sang Pangeran Inggris kelak menjadi Raja Edward I terilhami oleh kisah saudara kakeknya Richard sang Lionheart dan perang salib kedua Raja Prancis Louis Alhasil ia memulai perang salibnya sendiri Perang Salib Kesembilan 87 Jumlah kesatria dan pengikut yang menemani Edward dalam perang salib ini cukup kecil mungkin sekitar 230 kesatria ditambah dengan pengiring menjadi 1 000 orang Mereka diangkut dalam armada yang terdiri dari 13 kapal 88 89 Edward memahami pentingnya persekutuan dengan pasukan Mongol dan setibanya di Akko pada 9 Mei 1271 dia segera mengirim utusan ke penguasa Mongol Abaqa untuk meminta bantuan 90 Abaqa menjawab positif permintaan Edward memintanya untuk melakukan koordinasi dengan jenderalnya Samagar yang memimpin 10 000 tentara Mongol untuk menyerang Mamluk 37 91 Namun Edward hanya dapat ikut serta dalam beberapa serangan tanpa berhasil merebut wilayah baru 87 Misalnya ketika dia ikut serta dalam serangan ke Dataran Sharon dia bahkan terbukti tidak mampu merebut benteng kecil Mamluk di Qaqun 37 Walaupun begitu operasi militer Edward masih dapat mendorong pemimpin Mamluk Baibars untuk menyetujui gencatan senjata 10 tahun antara kota Akko dan Mamluk yang disepakati pada tahun 1272 92 Upaya upaya Edward digambarkan oleh sejarawan Reuven Amitai sebagai yang paling mendekati kerja sama militer yang nyata antara Mongol Franka 93 nbsp Paus Gregorius X 1210 1276 mengumumkan perang salib baru yang berhubungan dengan pasukan Mongol pada tahun 1274 94 Konsili Lyon 1274 Pada tahun 1274 Paus Gregorius X menyelenggarakan Konsili Lyon Kedua Abaqa mengirim sebuah delegasi yang terdiri dari 13 sampai 16 orang Mongol ke Konsili ini yang menimbulkan kegemparan besar terutama ketika tiga anggota mereka menjalani baptisan di depan umum 95 Sekretaris Latin Abaqa Rychaldus menyampaikan laporan kepada Konsili yang menguraikan hubungan bangsa Eropa Ilkhanid sebelumnya di bawah ayah Abaqa Hulagu Laporan ini menegaskan bahwa setelah Hulagu menyambut duta besar Kristen di istananya dia setuju untuk membebaskan orang orang Kristen Latin dari pajak dan pungutan sebagai imbalan atas doa mereka untuk Khan Menurut Rychaldus Hulagu juga melarang gangguan terhadap kekuasaan Franka dan telah berkomitmen untuk mengembalikan Yerusalem kepada pasukan Franka 96 Rychaldus meyakinkan majelis bahwa bahkan setelah kematian Hulagu putranya Abaqa masih bertekad untuk mengusir pasukan Mamluk dari Syam 37 Dalam Konsili ini Paus Gregorius mengumumkan sebuah perang salib baru yang akan bekerja sama dengan orang orang Mongol 97 Ia melaksanakan program Dasar untuk semangat iman dengan empat unsur utama memberlakukan pajak baru selama tiga tahun melarang perdagangan dengan Sarazin Muslim mengatur penyediaan kapal oleh republik republik maritim Italia dan bersekutu dengan Romawi Timur dan Ilkhan Abaqa 98 Abaqa kemudian mengirim utusan lain yang dipimpin oleh saudara saudara Vassali dari Georgia untuk selanjutnya memberi tahu para pemimpin Barat tentang persiapan militer Gregorius menjawab bahwa utusannya akan mendampingi perang salib dan bahwa mereka akan bertugas mengoordinasikan operasi militer dengan Ilkhan 99 Namun rencana sang paus tidak didukung oleh raja raja Eropa lainnya yang telah kehilangan antusiasme untuk mengobarkan Perang Salib Hanya satu raja barat yang menghadiri Konsili Chaime I dari Aragon yang dapat menawarkan pasukan yang berjumlah kecil Penggalangan dana untuk perang salib baru sempat diselenggarakan dan rencana rencana telah disusun tetapi pada akhirnya tidak pernah dilaksanakan Proyek proyek ini pada dasarnya terhenti setelah kematian Paus Gregorius pada 10 Januari 1276 dan uang yang telah dikumpulkan untuk membiayai ekspedisi militer itu sebagai gantinya dibagikan di Italia 88 Invasi ke Syam 1280 1281 Lihat pula Invasi Syam oleh Mongol nbsp Kekalahan pasukan Mongol kiri dalam Pertempuran Homs tahun 1281Tanpa dukungan dari pasukan Eropa segelintir pasukan Franka di Outremer khususnya Kesatria Hospitaller dari benteng Marqab dan sedikit pasukan Franka dari Siprus dan Antiokhia berusaha untuk turut serta dalam operasi gabungan bersama pasukan Mongol pada tahun 1280 1281 99 100 Kematian pemimpin Mesir Baibars pada tahun 1277 menyebabkan kekacauan di wilayah Muslim 99 Pasukan Mongol memanfaatkan kesempatan tersebut dan melancarkan serangan ke Syam Pada September 1280 mereka menduduki Bagras dan Darbsak dan kemudian Aleppo pada 20 Oktober Pemimpin Mongol Abaqa yang berupaya mengambil keuntungan dari momentum ini mengirim utusan ke Edward I dari Inggris pasukan Franka di Akko Raja Hugh dari Siprus dan Bohemond VII dari Tripoli putra Bohemond VI untuk mendapatkan dukungan dari mereka 101 Namun Tentara Salib sendiri tidak cukup mampu untuk dapat memberikan banyak bantuan Di Akko Wakil sang Patriark menjawab bahwa kota tersebut sedang mengalami bencana kelaparan dan bahwa raja Yerusalem sudah terlibat dalam perang lain 99 Kesatria Hospitaller setempat dari Marqab di daerah yang sebelumnya merupakan Antiokhia Tripoli mampu melancarkan penyerangan hingga Lembah Beqaa sampai sejauh Krak des Chevaliers yang dikuasai Mamluk pada tahun 1280 dan 1281 Hugh dan Bohemond dari Antiokhia mengerahkan tentara mereka tetapi pasukan mereka tidak dapat bergabung dengan pasukan Mongol akibat keberadaan pasukan Sultan Mesir yang baru Qalawun Ia melaju ke utara dari Mesir pada Maret 1281 dan menempatkan pasukannya sendiri di antara pasukan Franka dan Mongol 99 100 Qalawun kemudian memperbarui gencatan senjata dengan Baron Akko pada 3 Mei 1281 selama sepuluh tahun dan sepuluh bulan untuk mencegah bersatunya kubu Franka dan Mongol kelak ia akan melanggar gencatan senjata ini 101 Ia juga memperbarui sebuah gencatan senjata 10 tahun dengan Bohemond VII dari Tripoli pada 16 Juli 1281 dan mengizinkan peziarah Kristen memasuki Yerusalem 99 Pada September 1281 pasukan Mongol kembali dengan 50 000 pasukan ditambah 30 000 pasukan lainnya termasuk pasukan Armenia di bawah Leo III pasukan Georgia dan 200 Kesatria Hospitaller dari Marqab yang ikut bertempur meskipun pasukan Franka di Akko telah menyetujui gencatan senjata dengan Mamluk 101 102 103 Pasukan Mongol dan sekutunya bertempur melawan Mamluk dalam Pertempuran Homs II pada 30 Oktober 1281 tanpa pemenang yang jelas tetapi Sultan menderita kerugian besar 100 Untuk membalas hal ini Qalawun kemudian mengepung dan merebut benteng Hospitaller di Marqab pada tahun 1285 102 Arghun 1284 1291 Artikel utama Arghun nbsp Surat tahun 1289 dari Arghun kepada Philippe IV dari Prancis dalam aksara Mongolia dengan detail perkenalan Surat ini disampaikan kepada raja Prancis oleh Buscarel dari Gisolfe 104 nbsp Surat tahun 1290 dari Arghun kepada Paus Nikolas IV Abaqa meninggal pada tahun 1282 dan sempat digantikan oleh saudaranya Tekuder yang telah masuk Islam Tekuder membatalkan kebijakan Abaqa yang mengupayakan persekutuan dengan pasukan Franka dan sebaliknya menawarkan persekutuan dengan pasukan Mamluk di bawah Sultan Qalawun pasukan Mamluk sendiri telah merebut benteng Hospitaller di Margat pada tahun 1285 Lattakia pada tahun 1287 dan Comitatus Tripolitanus pada tahun 1289 88 105 Namun sikap Tekuder yang pro Muslim tidak disukai oleh bawahannya dan pada tahun 1284 Arghun putra Abaqa yang beragama Buddha dengan dukungan dari Khan Agung Kubilai memimpin sebuah pemberontakan dan menghukum mati Tekuder Arghun kemudian menghidupkan kembali gagasan persekutuan dengan Barat dan mengirim beberapa utusan ke Eropa 106 Perutusan Arghun yang pertama dipimpin oleh Isa Kelemechi seorang ilmuwan Nestorian yang pernah menjadi kepala Kantor Astronomi Barat Kublai Khan 107 Kelemechi bertemu dengan Paus Honorius IV pada tahun 1285 menawarkan untuk menyingkirkan Saracen Muslim dan membagi negeri Syam yaitu Mesir dengan bangsa Franka 106 108 Perutusan kedua dan mungkin yang paling terkenal adalah klerus tua Rabban Bar Sauma yang telah mengunjungi Ilkhanat selama perjalanan ziarah dari Tiongkok ke Yerusalem 106 Melalui Bar Sauma dan utusan lainnya kemudian seperti Buscarello de Ghizolfi Arghun berjanji kepada para pemimpin Eropa bahwa jika Yerusalem ditaklukkan ia sendiri akan bersedia dibaptis dan akan mengembalikan Yerusalem kepada orang orang Kristen 109 110 111 Bar Sauma disambut hangat oleh para raja Eropa 106 tetapi Eropa Barat tidak lagi tertarik dengan Perang Salib dan misi untuk membentuk persekutuan pada akhirnya tidak membuahkan hasil 112 113 Inggris menanggapi dengan mengirim seorang utusan Geoffrey dari Langley yang telah menjadi anggota Perang Salib Edward I 20 tahun sebelumnya dan dikirim ke istana Mongol sebagai duta besar pada tahun 1291 114 Para pembuat kapal Genova Hubungan lain antara Eropa dan Mongol telah diupayakan pada tahun 1290 ketika Genova berupaya membantu pasukan Mongol melalui operasi operasi angkatan laut Rencananya adalah membangun dan mengawaki dua galai untuk menyerang kapal kapal Mamluk di Laut Merah dan melaksanakan blokade perdagangan Mesir dengan India 111 103 Karena Genova sebelumnya merupakan pendukung Mamluk hal ini bisa dianggap sebuah perubahan besar Perubahan ini tampaknya dipicu oleh serangan Sultan Qalawun dari Mesir terhadap Kerajaan Armenia Kilikia pada tahun 1285 106 Untuk membangun dan mengawaki armada satu skuadron yang terdiri dari 800 tukang kayu kelasi dan pemanah busur silang Genova berangkat ke Baghdad Namun akibat perselisihan antara faksi yang disebut Guelf dan Ghibellin terjadi perpecahan di antara orang orang Genova tersebut Mereka akhirnya saling membunuh di Bashrah dan proyek ini pun berakhir 111 103 Genova akhirnya membatalkan perjanjian dan menandatangani sebuah perjanjian baru dengan Mamluk sebagai gantinya 106 Semua upaya untuk melancarkan serangan gabungan antara pasukan Franka dan Mongol ini menjadi kandas Pada Mei 1291 kota Akko ditaklukkan oleh Mamluk seusai Pengepungan Akko Ketika Paus Nikolas IV mendengar hal ini dia menulis surat kepada Arghun sekali lagi memintanya untuk dibaptis dan berperang melawan pasukan Mamluk 106 Namun Arghun telah meninggal pada 10 Maret 1291 dan Paus Nikolas juga menjemput ajalnya pada Maret 1292 Maka upaya untuk menggalang aksi militer bersama pun pupus 115 Ghazan 1295 1304 Lihat pula Invasi Syam oleh Mongol dan Serangan Mongol ke Palestina Setelah kematian Arghun ia digantikan oleh Gaykhatu yang kemudian digantikan oleh Baydu Masa kekuasaan kedua penerus ini singkat dan Baydu bahkan hanya memegang kekuasaan selama beberapa bulan Stabilitas baru kembali setelah putra Arghun Ghazan mengambil alih kekuasaan pada tahun 1295 116 nbsp Dalam tahun 1299 1300 pasukan Mongol terjun dalam kancah pertempuran untuk merebut kota kota di Syam dan dalam penyerangan jauh ke selatan hingga mencapai Gaza Pada tahun 1299 dia melancarkan serangan pertama terhadap Syam 117 Dia juga mengirim surat kepada pasukan Franka di Siprus Henri II Raja Siprus dan para kepala ordo militer yang mengajak mereka untuk bersama sama mengalahkan pasukan Mamluk di Syam 118 119 Pasukan Mongol berhasil merebut kota Aleppo dan pasukan Raja Hethum II dari Armenia turut serta dalam serangan tersebut Pasukan Mongol juga berjaya mengalahkan pasukan Mamluk dalam Pertempuran Wadi al Khaznadar pada 23 atau 24 Desember 1299 120 Keberhasilan di Syam ini menimbulkan desas desus liar di Eropa bahwa pasukan Mongol telah berhasil merebut kembali Tanah Suci dan bahkan telah menaklukkan Mesir dan sedang dalam misi untuk menaklukkan Tunisia Nyatanya Yerusalem tidak direbut atau bahkan dikepung 121 Selain itu pasukan Mongol hanya menyerang Palestina pada awal tahun 1300 Serangan itu dilancarkan hingga ke Gaza dan melewatkan beberapa kota mungkin termasuk Yerusalem Namun ketika pasukan Mesir kembali bergerak maju dari Kairo pada Mei pasukan Mongol mundur tanpa perlawanan 122 Pada Juli 1300 Tentara Salib mencoba memanfaatkan keadaan dengan melancarkan operasi angkatan laut 123 Sebuah armada yang terdiri dari enam belas galai dengan beberapa kapal yang lebih kecil dipersenjatai di Siprus Armada ini dikepalai oleh Raja Henri dari Siprus disertai oleh saudara laki lakinya Amalrik Pangeran Tirus para kepala ordo militer dan duta besar Ghazan Chial Isol orang Pisa 122 123 124 Kapal kapal tersebut meninggalkan Famagusta pada 20 Juli 1300 untuk menyerbu pesisir Mesir dan Syam Rashid Iskandariyah Akko Tortosa dan Maraqiya sebelum akhirnya kembali ke Siprus 122 124 Ekspedisi militer Ruad Artikel utama Kejatuhan Ruad Ghazan mengumumkan bahwa dia akan kembali pada November 1300 dan mengirim surat dan duta besar ke Barat agar mereka dapat mempersiapkan diri Setelah serangan yang dilakukan angkatan laut mereka sendiri pasukan Siprus berusaha melakukan operasi militer besar untuk merebut kembali bekas benteng Kenisah Syam di Tortosa 6 119 125 126 Mereka mempersiapkan pasukan terbesar yang dapat mereka himpun pada saat itu sekitar 600 tentara 300 tentara di bawah Amalrik dan 300 tentara lagi dari pasukan Kenisah dan Hospitaller Pada November 1300 mereka berusaha untuk menduduki Tortosa tetapi tidak dapat menguasai kota tersebut Pasukan Mongol terhambat dan pasukan Siprus pindah ke Pulau Ruad dekat pantai Syam untuk mendirikan sebuah pangkalan 125 Pasukan Mongol terus terhambat dan sebagian besar pasukan Tentara Salib kembali ke Siprus hanya menyisakan garnisun kecil di Ruad 6 126 Pada Februari 1301 pasukan Ghazan akhirnya bergerak lagi menuju Syam Pasukan ini dikepalai oleh jenderal Mongol Kutlushah yang disertai oleh pasukan Armenia dan Guy dari Ibelin dan John penguasa Giblet Meskipun memiliki pasukan berkekuatan 60 000 tentara Kutluskha tidak bisa berbuat banyak selain melancarkan serangan di sekitar Syam dan kemudian mundur 6 nbsp Dalam sebuah miniatur dari Perjalanan Marco Polo abad ke 15 Ghazan memerintahkan Raja Armenia Hethum II untuk menyertai Kutlushka dalam serangan tahun 1303 terhadap Damaskus 127 Rencana operasi gabungan antara pasukan Franka dan Mongol sekali lagi disusun untuk musim dingin tahun 1301 dan 1302 Namun pada pertengahan tahun 1301 Pulau Ruad diserang oleh pasukan Mamluk Setelah pengepungan yang berkepanjangan pulau itu menyerah pada tahun 1302 atau 1303 125 126 Pasukan Mamluk membantai pasukan lawan yang kalah dan menjebloskan para Kenisah yang masih hidup ke penjara di Kairo 125 Pada akhir tahun 1301 Ghazan mengirim beberapa surat kepada paus yang memintanya untuk mengirim pasukan pastor dan petani dengan tujuan agar Tanah Suci dapat menjadi sebuah negara bangsa Franka lagi 128 Pada tahun 1303 Ghazan mengirim surat lain kepada Edward I melalui Buscarello de Ghizolfi yang juga pernah menjadi duta besar untuk Arghun Surat itu menegaskan kembali janji leluhur mereka Hulagu bahwa pasukan Ilkhan akan menyerahkan Yerusalem kepada bangsa Franka sebagai imbalan untuk bantuan melawan pasukan Mamluk Tahun itu pasukan Mongol lagi lagi berusaha untuk menyerang Syam muncul dengan kekuatan besar sekitar 80 000 tentara bersama dengan pasukan Armenia Namun mereka dikalahkan di Homs pada 30 Maret 1303 dan dalam Pertempuran Marj al Saffar di sebelah selatan Damaskus pada 21 April 1303 56 Pertempuran penting di Marj al Saffar dianggap sebagai serangan besar besaran Mongol terakhir ke Syam 129 Ghazan meninggal pada 10 Mei 1304 dan impian bangsa Franka tentang penaklukan kembali Tanah Suci menjadi sirna 130 Oljeitu 1304 1316 Oljeitu juga dikenal dengan nama Mohammad Khodabandeh adalah cicit dari Hulagu pendiri Ilkhanat dan merupakan saudara laki laki serta penerus Ghazan Pada masa mudanya dia pada awalnya memeluk agama Buddha dan kemudian beralih ke Islam Sunni bersama dengan saudara laki lakinya Ghazan dan mengubah nama depannya menjadi Muhammad yang Islami 131 Pada April 1305 Oljeitu mengirim surat kepada Philippe IV dari Prancis Paus Klemens V dan Edward I dari Inggris Seperti halnya para pendahulunya Oljeitu menawarkan kerja sama militer antara pasukan Mongol dan negara negara Kristen Eropa guna melawan pasukan Mamluk 56 Negara negara Eropa menyiapkan perang salib tetapi tertunda Sementara itu Oljeitu melancarkan kampanye militer terakhir melawan Mamluk 1312 1313 yang mengalami kegagalan Perdamaian dengan Mamluk baru dapat dicapai setelah putra Oljeitu Abu Sa id menandatangani Perjanjian Aleppo pada tahun 1322 56 Kontak terakhir nbsp Hayton dari Corycus menyampaikan laporannya tentang bangsa Mongol kepada Paus Klemens V pada tahun 1307Pada abad ke 14 kontak diplomatik berlanjut antara bangsa Franka dan Mongol sampai Ilkhanat bubar pada tahun 1330 an Wabah Maut Hitam di Eropa juga menyebabkan putusnya hubungan dengan Timur 132 Walaupun begitu pernikahan antara para penguasa Kristen dan orang orang Mongol dari Gerombolan Emas masih berlanjut seperti ketika Kaisar Romawi Timur Andronikos II Palaiologos menikahkan putrinya dengan Toqto a wafat tahun 1312 dan kemudian dengan penerusnya Oz Beg 1312 1341 133 Setelah masa Abu Sa id hubungan antara para penguasa Kristen dan Ilkhanat menjadi sangat jarang Abu Sa id meninggal pada tahun 1335 tanpa pewaris Ilkhanat kehilangan statusnya setelah kematiannya dan terpecah menjadi sejumlah kerajaan kecil yang dipimpin oleh bangsa Mongol Turk dan Persia 14 Pada tahun 1336 Kaisar Yuan Mongol terakhir di Dadu Toghun Temur mengirim duta besar untuk Paus Benediktus XII di Avignon Perutusan tersebut dipimpin oleh dua pengelana Genova yang mengabdi kepada kaisar Mongol Mereka membawa surat surat yang menyatakan bahwa bangsa Mongol sudah delapan tahun sejak kematian Uskup Agung John dari Monte Corvino tanpa bimbingan spiritual dan dengan sungguh sungguh menginginkan seorang pembimbing spritual 134 Paus Benediktus menunjuk empat pastor sebagai wakilnya ke istana khan Pada tahun 1338 terdapat 50 pastor yang dikirim oleh paus ke Peking salah satunya Giovanni de Marignolli yang kembali ke Avignon pada tahun 1353 dengan sepucuk surat dari kaisar Yuan kepada Paus Innosensius VI Namun bangsa Han bangkit mengusir bangsa Mongol keluar dari Tiongkok dan mendirikan Dinasti Ming pada tahun 1368 Pada tahun 1369 semua pengaruh asing mulai dari Mongol hingga agama Kristen Manikheisme dan Buddha disingkirkan oleh Dinasti Ming 135 nbsp Surat dari Timur Lenk kepada Charles VI dari Prancis tahun 1402Pada awal abad ke 15 Timur Lenk Tamerlane melanjutkan kembali hubungan dengan Eropa dan berusaha untuk membentuk suatu persekutuan melawan Mamluk Mesir dan Kesultanan Utsmaniyah Ia juga menjalin komunikasi dengan Charles VI dari Prancis dan Enrique III dari Kastilia tetapi ia tutup usia pada tahun 1405 14 136 137 138 139 Kontak kebudayaan Dalam bidang kebudayaan terdapat beberapa unsur Mongol dalam seni Barat abad pertengahan terutama di Italia dan sebagian besar contoh yang masih lestari saat ini berasal dari abad ke 14 Tekstil dari Kekaisaran Mongol digambarkan dalam karya seni Barat dan aksara Mongolia juga digunakan dalam berbagai konteks yang sering kali bersifat anakronistis Selain itu dalam bidang seni lukis seniman Barat terkadang menggambarkan tentara yang mengenakan pakaian militer Mongol khususnya untuk tentara yang digambarkan bertindak melawan tokoh tokoh Kristen Contohnya adalah lukisan yang menggambarkan kemartiran atau adegan Penyaliban Hal seperti ini mungkin ditiru dari lukisan yang dibuat oleh utusan Mongol ke Eropa atau yang dibawa kembali dari Outremer 140 Pandangan para sejarawanKebanyakan sejarawan menggambarkan kontak antara Kekaisaran Mongol dan Eropa Barat sebagai serangkaian upaya 141 kesempatan yang terlewatkan 142 2 143 dan perundingan yang gagal 144 145 146 147 Christopher Atwood dalam Encyclopedia of Mongolia and the Mongol Empire tahun 2004 menyimpulkan hubungan antara Eropa Barat dan bangsa Mongol Terlepas dari banyaknya utusan dan logika yang jelas dari suatu persekutuan melawan musuh bersama kepausan dan Tentara Salib tidak pernah mewujudkan persekutuan yang sering diusulkan melawan Islam 144 Beberapa sejarawan lainnya merasa bahwa jalinan persekutuan pernah terbentuk 124 148 tetapi mereka berselisih pandang mengenai rinciannya Jean Richard menulis bahwa suatu persekutuan dimulai sekitar tahun 1263 148 Reuven Amitai menyatakan bahwa hal yang paling menyerupai kerja sama militer pasukan Mongol Franka yang sesungguhnya adalah ketika Pangeran Edward dari Inggris berupaya melakukan koordinasi dengan Abaqa pada tahun 1271 Amitai juga menyebutkan upaya upaya lain untuk bekerja sama Namun ia mengamati bahwa pasukan Mongol dan pasukan Franka dari Barat tidak pernah berada di tanah Syam pada saat yang bersamaan 93 Sementara itu Timothy May berpendapat bahwa persekutuan tersebut mencapai puncaknya pada Konsili Lyon tahun 1274 149 tetapi persekutuan tersebut mulai bubar pada tahun 1275 setelah kematian Bohemond May sendiri juga mengakui bahwa pasukan Franka dan Mongol tidak pernah terlibat dalam operasi bersama 150 Alain Demurger dalam bukunya sendiri The Last Templar mengatakan bahwa kesepakatan persekutuan masih belum tercapai hingga tahun 1300 151 Selain itu terjadi pula perdebatan mengenai apakah persekutuan merupakan gagasan yang tepat dan apakah Tentara Salib pada masa tersebut juga berpengaruh terhadap konflik Persia Mongol 8 Sejarawan abad ke 20 Glenn Burger mengatakan Penolakan negara negara Kristen Latin di kawasan tersebut untuk mengikuti contoh Hethum dan beradaptasi terhadap perubahan kondisi melalui persekutuan mereka dengan kekaisaran Mongol yang baru patut dipandang sebagai salah satu dari sekian banyak kegagalan yang paling menyedihkan di Outremer 152 Steven Runciman juga menyatakan pendapat yang serupa Seandainya persekutuan Mongol tercapai dan diimplementasikan dengan jujur oleh Barat keberadaan Outremer hampir dapat dipastikan akan berlangsung lebih lama Setidaknya Mamluk akan lumpuh jika tidak hancur dan Ilkhanat Persia akan bertahan sebagai kekuatan yang bersahabat dengan orang orang Kristen dan Barat 153 Namun David Nicolle yang menyebut bangsa Mongol sebagai sekutu potensial 154 mengatakan bahwa para sejarawan modern bisa menghakimi kegagalan Tentara Salib dan Mongol hanya karena mereka diuntungkan oleh keterangan yang mereka miliki pada masa depan 155 Menurutnya setelah para Ilkhan masuk Islam pada akhir abad ke 13 narasinya telah berubah menjadi konflik antara dinasti dinasti Muslim yang saling bersaing dan orang orang Kristen hanya menjadi bidak dalam sebuah permainan yang lebih besar 156 Alasan kegagalan nbsp Kekaisaran Mongol sekitar tahun 1300 Daerah berwarna abu abu kelak merupakan wilayah Kekaisaran Timuriyah Rentang geografis yang besar antara Mongol Ilkhanid bersama dengan Khan Agung mereka di Khanbaliq dan EropaBanyak diskusi di antara para sejarawan tentang mengapa persekutan Prancis Mongol tidak pernah menjadi kenyataan dan mengapa terlepas dari semua kontak diplomatik persekutuan itu hanya menjadi suatu khimaira atau fantasi 8 157 Berbagai alasan telah dikemukakan salah satunya adalah bahwa bangsa Mongol pada saat itu tidak mengutamakan perluasan wilayah ke Barat Pada akhir abad ke 13 rentang generasi antara para pemimpin Mongol dengan Jenghis Khan sudah terlampau jauh dan kekacauan di wilayah Mongol juga mulai terjadi Bangsa Mongol yang aslinya nomaden sejak zaman Jenghis menjadi suku bangsa yang menetap dan juga telah berubah menjadi pemimpin daerah alih alih penakluk Terjadi pertempuran antara Mongol melawan Mongol dan akibatnya tidak banyak pasukan yang dapat dikirim ke Syam 158 Selain itu terjadi juga kebingungan di Eropa mengenai perbedaan antara pasukan Ilkhanat di Tanah Suci dengan pasukan Gerombolan Emas yang menyerang Hungaria dan Polandia Ilkhanat dan Gerombolan Emas saling bermusuhan tetapi butuh waktu bagi orang orang Barat untuk dapat membedakan mereka 158 Dari pihak Mongol ada juga kekhawatiran tentang seberapa besar pengaruh yang bisa dihasilkan oleh pasukan Franka 159 terutama karena telah terjadi penurunan minat dalam melanjutkan Perang Salib 156 Sejarawan istana di Persia yang dikuasai Mongol tidak menyebutkan komunikasi apa pun antara Ilkhanat dan Barat dan nyaris tidak menyebut bangsa Franka sama sekali Komunikasi itu tampaknya tidak dianggap penting oleh bangsa Mongol dan bahkan mungkin dianggap memalukan Ghazan yang menjadi Muslim sejak tahun 1295 mungkin tidak ingin dianggap berusaha mendapatkan bantuan orang orang kafir melawan sesama Muslim di Mesir Ketika sejarawan Mongol membuat catatan tentang wilayah asing wilayah itu biasanya dikategorikan sebagai musuh ditaklukkan atau sedang memberontak Bangsa Franka masuk ke dalam kategori yang sama dengan bangsa Mesir dalam arti mereka adalah musuh yang harus ditaklukkan Sekutu merupakan gagasan asing bagi bangsa Mongol 160 Beberapa raja Eropa menanggapi pertanyaan pertanyaan Mongol secara positif tetapi mereka menjadi tidak jelas dan mengelak ketika diminta untuk benar benar mengerahkan pasukan dan sumber daya Logistik juga menjadi lebih sulit Mamluk di Mesir sangat mengkhawatirkan ancaman pasukan Tentara Salib sehingga setiap kali Mamluk merebut sebuah benteng atau pelabuhan Tentara Salib alih alih mendudukinya mereka secara sistematis menghancurkannya sehingga tidak akan pernah bisa digunakan lagi Kedua hal ini mempersulit Tentara Salib untuk merencanakan operasi militer dan meningkatkan biaya operasi operasi itu Raja raja di Eropa Barat sering memberi janji manis untuk melancarkan perang salib sebagai cara untuk menciptakan daya tarik emosional bagi bawahan bawahannya tetapi kenyataannya mereka membutuhkan waktu bertahun tahun untuk melakukan persiapan Terkadang mereka bahkan tidak pernah berangkat ke Outremer Peperangan di Eropa seperti Perang Vespiri Sisilia juga mengalihkan perhatian dan menyebabkan para bangsawan Eropa cenderung tidak ingin mengerahkan militer mereka untuk Perang Salib ketika mereka lebih dibutuhkan di dalam negerinya sendiri 161 162 Bangsa Eropa juga khawatir dengan tujuan jangka panjang bangsa Mongol Pada mulanya bangsa Mongol tidak menawarkan kerja sama tetapi malah secara terang terangan meminta pernyataan tunduk Belakangan para diplomat Mongol baru mulai menggunakan pendekatan yang lebih berdamai tetapi mereka masih menggunakan bahasa yang memerintah daripada membujuk Bahkan sejarawan Armenia Hayton dari Corycus yang sangat mendukung kerja sama Barat Mongol mengakui bahwa para pemimpin Mongol cenderung tidak mendengarkan usulan Eropa Akibatnya ia menyarankan agar pasukan Mongol dan Eropa tidak saling berhubungan jika mereka benar benar memutuskan untuk bekerja sama Para pemimpin Eropa sadar bahwa bangsa Mongol tidak akan puas dengan Tanah Suci saja Jika bangsa Mongol berhasil mewujudkan persekutuan dengan Barat dan menghancurkan Kesultanan Mamluk mereka tentunya pada akhirnya akan berperang melawan bangsa Franka di Siprus serta Kekaisaran Romawi Timur 163 Mereka juga tentunya akan menaklukkan Mesir dari situ mereka dapat melanjutkan penaklukan ke Afrika dan tidak ada negara kuat yang dapat menghalangi mereka sampai Maroko dan kekhalifahan Islam di Maghrib 164 165 Selain itu persekutuan dengan Mongol tidak memperoleh banyak dukungan dari khalayak umum di Eropa Para penulis di Barat menulis berbagai karya yang menuangkan gagasan mengenai cara terbaik untuk merebut kembali Tanah Suci tetapi hanya sedikit yang mempertimbangkan persekutuan dengan bangsa Mongol secara serius Pada tahun 1306 ketika Paus Klemens V meminta para pemimpin ordo militer Jacques de Molay dan Fulk de Villaret untuk menyampaikan usulan mereka tentang bagaimana perang salib harus dilanjutkan tak satu pun dari mereka yang memperhitungkan persekutuan dengan Mongol Beberapa usulan kemudian membahas secara singkat tentang pasukan Mongol yang dapat menyerang Syam dan membuat Mamluk terganggu tetapi mereka tidak dianggap sebagai pihak yang dapat diandalkan untuk bekerja sama 164 Lihat pulaInvasi Mongol ke EropaCatatan Banyak masyarakat di Dunia Timur menggunakan kata Franka untuk menyebut orang orang Kristen Eropa Barat tanpa memandang etnisnyaReferensiRujukan Atwood 2004 hlm 583 The failure of Ilkhanid Western negotiations and the reasons for it are of particular importance in view of the widespread belief in the past that they might well have succeeded a b Jackson 2005 hlm 4 a b Atwood 2004 hlm 583 Despite numerous envoys and the obvious logic of an alliance against mutual enemies the papacy and the Crusaders never achieved the often proposed alliance against Islam a b Ryan 1998 hlm 411 421 a b c Morgan 1989 hlm 204 The authorities of the crusader states with the exception of Antioch opted for a neutrality favourable to the Mamluks a b c d Edbury 1991 hlm 105 Demurger 2005 hlm 95 110 a b c Abate amp Marx 2002 hlm 182 186 Would a Latin Ilkhan Mongol alliance have strengthened and preserved the Crusader States a b Jackson 2005 hlm 46 Jackson 2005 hlm 181 182 For the Mongols the mandate came to be valid for the whole world and not just for the nomadic tribes of the steppe All nations were de jure subject to them and anyone who opposed them was thereby a rebel bulgha In fact the Turkish word employed for peace was that used also to express subjection There could be no peace with the Mongols in the absence of submission Jackson 2005 hlm 121 The Mongols had no allies only subjects or enemies a b Foltz 1999 hlm 111 112 Amitai 1987 hlm 236 a b c d Knobler 1996 hlm 181 197 Runciman 1987 hlm 246 a b c d Morgan 2007 hlm 133 138 Richard 1999 hlm 422 In all the conversations between the popes and the il khans this difference of approach remained the il khans spoke of military cooperation the popes of adhering to the Christian faith Jackson 2005 hlm 72 Tyerman 2006 hlm 770 771 Riley Smith 2005 hlm 289 290 Tyerman 2006 hlm 772 Jackson 2005 hlm 90 Morgan 2007 hlm 102 Dawson 1955 hlm 86 Jackson 2005 hlm 88 Sinor 1975 hlm 522 The Pope s reply to Baidju s letter Viam agnoscere veritatis dated November 22 1248 and probably carried back by Aibeg and Sargis Note that Sinor refers to the letter as Viam agnoscere though the actual letter uses the text Viam cognoscere Jackson 2005 hlm 89 Hindley 2004 hlm 193 Bournoutian 2002 hlm 109 It was at this juncture that the main Mongol armies appeared in Armenia in 1236 The Mongols swiftly conquered the cities Those who resisted were cruelly punished while those submitting were rewarded News of this spread quickly and resulted in the submission of all of historic Armenia and parts of Georgia by 1245 Armenian and Georgian military leaders had to serve in the Mongol army where many of them perished in battle In 1258 the Ilkhanid Mongols under the leadership of Hulagu sacked Baghdad ended the Abbasid Caliphate and killed many Muslims Stewart 2002 hlm 8 a b Nersessian 1969 hlm 653 Hetoum tried to win the Latin princes over to the idea of a Christian Mongol alliance but could convince only Bohemond VI of Antioch Stewart 2002 hlm 8 The Armenian king saw alliance with the Mongols or more accurately swift and peaceful subjection to them as the best course of action Jackson 2005 hlm 74 King Het um of Lesser Armenia who had reflected profoundly upon the deliverance afforded by the Mongols from his neighbbours and enemies in Rum sent his brother the Constable Smbat Sempad to Guyug s court to offer his submission Ghazarian 2000 hlm 56 May 2002 hlm 135 Bournoutian 2002 hlm 100 Smbat met Kubali s brother Mongke Khan and in 1247 made an alliance against the Muslims a b c d e Jackson 2005 hlm 167 168 Lebedel 2006 hlm 75 The Barons of the Holy Land refused an alliance with the Mongols except for the king of Armenia and Bohemond VI prince of Antioch and Count of Tripoli a b c Tyerman 2006 hlm 806 Richard 1999 hlm 410 Under the influence of his father in law the king of Armenia the prince of Antioch had opted for submission to Hulegu a b Richard 1999 hlm 411 Saunders 2001 hlm 115 Richard 1999 hlm 416 In the meantime Baibars conducted his troops to Antioch and started to besiege the city which was saved by a Mongol intervention a b Richard 1999 hlm 414 420 Hindley 2004 hlm 206 Grousset 1936 hlm 650 Tyerman 2006 hlm 815 818 Jackson 1980 hlm 481 513 Jackson 2005 hlm 181 Atwood 2004 hlm 213 Jackson 2005 hlm 99 Tyerman 2006 hlm 798 Louis s embassy under Andrew of Longjumeau had returned in 1251 carrying a demand from the Mongol regent Oghul Qaimush for annual tribute not at all what the king had anticipated Sinor 1975 hlm 524 Tyerman 2006 hlm 789 798 Daftary 1994 hlm 60 a b c d e Calmard Prancis artikel dalam Encyclopaedia Iranica Sinor 1975 hlm 531 Demurger 2006 hlm 285 It really seems that Saint Louis s initial project in his second Crusade was an operation coordinated with the offensive of the Mongols a b Richard 1999 hlm 428 434 Grousset 1936 hlm 647 Ryan 1998 hlm 411 421 Runciman 1987 hlm 303 Lane 2006 hlm 243 a b Angold 2006 hlm 387 In May 1260 a Syrian painter gave a new twist to the iconography of the Exaltation of the Cross by showing Constantine and Helena with the features of Hulegu and his Christian wife Doquz Khatun Le Monde de la Bible 2008 hlm 43 a b c Joseph 1983 hlm 16 a b Folda 2005 hlm 349 350 Jackson 2005 hlm 120 Takahashi 2005 hlm 102 Runciman 1987 hlm 304 Irwin 1999 hlm 616 Richard 1999 hlm 414 415 He Qutuz reinstated the emirs expelled by his predecessor then assembled a large army swollen by those who had fled from Syria during Hulegu s offensive and set about recovering territory lost by the Muslims Scattering in passage the thousand men left at Gaza by the Mongols and having negotiated a passage along the coast with the Franks who had received his emirs in Acre he met and routed Kitbuqa s troops at Ayn Jalut Jackson 2005 hlm 116 Jackson 2005 hlm 105 Jackson 2005 hlm 120 122 Jackson 2005 hlm 115 Richard 1999 hlm 425 They allowed the Mamluks to cross their territory in exchange for a promise to be able to purchase at a low price the horses captured from the Mongols Jackson 2005 hlm 165 Richard 1999 hlm 409 414 Tyerman 2006 hlm 807 Richard 1999 hlm 421 422 What Hulegu was offering was an alliance And contrary to what has long been written by the best authorities this offer was not in response to appeals from the Franks Jackson 2005 hlm 166 Richard 1999 hlm 436 In 1264 to the coalition between the Franks Mongols and Byzantines responded the coalition between the Golden Horde and the Mamluks Richard 1999 hlm 414 In Frankish Syria meanwhile events had taken another direction There was no longer any thought of conducting a crusade against the Mongols the talk was now of a crusade in collaboration with them Reinert 2002 hlm 258 Bisson 1986 hlm 70 a b Hindley 2004 hlm 205 207 a b c Tyerman 2006 hlm 815 818 Nicolle 2001 hlm 47 Richard 1999 hlm 433 On landing at Acre Edward at once sent his messengers to Abaga He received a reply only in 1282 when he had left the Holy Land The il khan apologized for not having kept the agreed rendezvous which seems to confirm that the crusaders of 1270 had devised their plan of campaign in the light of Mongol promises and that these envisaged joint operation in 1271 In default of his own arrival and that of his army Abaga ordered the commander of this forces stationed in Turkey the noyan of the noyans Samaghar to descend into Syria to assist the crusaders Sicker 2000 hlm 123 Abaqa now decided to send some 10 000 Mongol troops to join Edward s Crusader army Hindley 2004 hlm 207 a b Amitai 2001 hlm 161 Richard 1999 hlm 487 1274 Promulgation of a Crusade in liaison with the Mongols Setton 1984 hlm 116 Richard 1999 hlm 422 Richard 1999 hlm 487 Balard 2006 hlm 210 Le Pape Gregoire X s efforce alors de mettre sur pied un vaste programme d aide a la Terre Sainte les Constitutions pour le zele de la foi qui sont acceptees au Concile de Lyon de 1274 Ce texte prevoit la levee d une dime pendant trois ans pour la croisade l interdiction de tout commerce avec les Sarasins la fourniture de bateaux par les republiques maritimes italiennes et une alliance de l Occident avec Byzance et l Il Khan Abagha a b c d e f Richard 1999 hlm 452 456 a b c Jackson 2005 hlm 168 a b c Amitai Preiss 1995 hlm 185 186 a b Harpur 2008 hlm 116 a b c Jackson 2000 hlm 715 Vallaud 2007 hlm 38 Richard 1999 hlm 452 456 a b c d e f g Jackson 2005 hlm 169 Glick Livesey amp Wallis 2005 hlm 485 Fisher amp Boyle 1968 hlm 370 Rossabi 1992 hlm 99 173 Jackson 2005 hlm 174 175 a b c Richard 1999 hlm 455 Jackson 2005 hlm 170 Arghun had persisted in the quest for a Western alliance right down to his death without ever taking the field against the mutual enemy Mantran 1986 hlm 298 Phillips 1998 hlm 126 Tyerman 2006 hlm 816 The Mongol alliance despite six further embassies to the west between 1276 and 1291 led nowhere The prospect of an anti Mamluk coalition faded as the westerners inaction rendered them useless as allies for the Mongols who in turn would only seriously be considered by western rulers as potential partners in the event of a new crusade which never happened Richard 1999 hlm 455 456 When Ghazan got rid of him Nawruz March 1297 he revived his projects against Egypt and the rebellion of the Mamluk governor of Damascus Saif al Din Qipchaq provided him with the opportunity for a new Syrian campaign Franco Mongol cooperation thus survived both the loss of Acre by the Franks and the conversion of the Mongols of Persia to Islam It was to remain one of the givens of crusading politics until the peace treaty with the Mamluks which was concluded only in 1322 by the khan Abu Said Amitai 2007 hlm 222 Ghazan s first campaign into Syria 1299 1300 Barber 2001 hlm 22 The aim was to link up with Ghazan the Mongol Il Khan of Persia who had invited the Cypriots to participate in joint operations against the Mamluks a b Nicholson 2001 hlm 45 Demurger 2005 hlm 99 Phillips 1998 hlm 128 a b c Schein 1979 hlm 811 a b Jotischky 2004 hlm 249 a b c Demurger 2005 hlm 100 a b c d Barber 2001 hlm 22 a b c Jackson 2005 hlm 171 Mutafian 2002 hlm 74 75 Richard 1999 hlm 469 Nicolle 2001 hlm 80 Demurger 2005 hlm 109 Stewart 2001 hlm 181 Jackson 2005 hlm 216 Jackson 2005 hlm 203 Jackson 2005 hlm 314 Phillips 1998 hlm 112 Jackson 2005 hlm 360 Sinor 1997 hlm 190 Daniel amp Mahdi 2006 hlm 25 Wood 2002 hlm 136 Mack 2002 hlm 16 18 36 40 tekstil 151 kostum Jackson 2005 hlm 173 In their successive attempts to secure assistance from the Latin world the Ilkhans took care to select personnel who would elicit the confidence of Western rulers and to impart a Christian complexion to their overtures Jackson 2005 hlm 119 Morgan 2007 hlm 136 This has long been seen as a missed opportunity for the Crusaders According to that opinion most eloquently expressed by Grousset and frequently repeated by other scholars the Crusaders ought to have allied themselves with the pro Christian anti Muslim Mongols against the Mamluks They might thus have prevented their own destruction by the Mamluks in the succeeding decades and possibly even have secured the return of Jerusalem by favour of the Mongols a b Atwood 2004 hlm 583 Tyerman 2006 hlm 816 Jackson 2005 hlm 173 Prawer 1972 hlm 32 The attempts of the crusaders to create an alliance with the Mongols failed a b Richard 1999 hlm 424 469 May 2002 hlm 152 May 2002 hlm 154 Demurger 2005 hlm 100 Above all the expedition made manifest the unity of the Cypriot Franks and through a material act put the seal on the Mongol alliance Burger 1988 hlm xiii xiv The refusal of the Latin Christian states in the area to follow Hethum s example and adapt to changing conditions by allying themselves with the new Mongol empire must stand as one of the saddest of the many failures of Outremer Runciman 1987 hlm 402 Nicolle 2001 hlm 42 The Mongol Hordes under Genghis Khan and his descendants had already invaded the eastern Islamic world raising visions in Europe of a potent new ally which would join Christians in destroying Islam Even after the Mongol invasion of Orthodox Christian Russia followed by their terrifying rampage across Catholic Hungary and parts of Poland many in the West still regarded the Mongols as potential allies Nicolle 2004 hlm 114 In later years Christian chroniclers would bemoan a lost opportunity in which Crusaders and Mongols might have joined forces to defeat the Muslims But they were writing from the benefit of hindsight after the Crusader States had been destroyed by the Muslim Mamluks a b Nicolle 2001 hlm 44 Eventually the conversion of the Il Khans as the Mongol occupiers of Persia and Iraq were known to Islam at the end of the 13th century meant that the struggle became one between rival Muslim dynasties rather than between Muslims and alien outsiders Though the feeble Crusader States and occasional Crusading expeditions from the West were drawn in the Crusaders were now little more than pawns in a greater game Jackson 2005 hlm 4 The failure of Ilkhanid Western negotiations and the reasons for it are of particular importance in view of the widespread belief in the past that they might well have succeeded a b Jackson 2005 hlm 165 185 Amitai 2001 hlm 81 Jackson 2005 hlm 121 180 181 Jackson 2005 hlm 179 Phillips 1998 hlm 130 Jackson 2005 hlm 183 a b Jackson 2005 hlm 165 185 Amitai Preiss 1999 hlm 59 Daftar pustaka Abate Mark T Marx Todd 2002 History in Dispute The Crusades 1095 1291 10 Detroit Michigan USA St James Press ISBN 978 1 55862 454 2 Amitai Reuven 1987 Mongol Raids into Palestine AD 1260 and 1300 Journal of the Royal Asiatic Society Cambridge UK New York New York USA Cambridge University Press 2 236 255 JSTOR 25212151 Amitai Preiss Reuven 1995 Mongols and Mamluks The Mamluk Ilkhanid War 1260 1281 Cambridge UK New York New York USA Cambridge University Press ISBN 978 0 521 46226 6 Amitai Preiss Reuven 1999 Mongol imperial ideology and the Ilkhanid war against the Mamluks Dalam Morgan David Amitai Preiss Reuven The Mongol empire and its legacy Leiden The Netherlands Brill ISBN 978 90 04 11048 9 Pemeliharaan CS1 Menggunakan parameter penyunting link Amitai Reuven 2001 Edward of England and Abagha Ilkhan A reexamination of a failed attempt at Mongol Frankish cooperation Dalam Gervers Michael Powell James M penyunting Tolerance and Intolerance Social Conflict in the Age of the Crusades Syracuse New York USA Syracuse University Press ISBN 978 0 8156 2869 9 Pemeliharaan CS1 Menggunakan parameter penyunting link Amitai Reuven 2007 Whither the Ilkhanid army Ghazan s first campaign into Syria 1299 1300 The Mongols in the Islamic lands studies in the history of the Ilkhanate Burlington Vermont USA Ashgate Variorium ISBN 978 0 7546 5914 3 Angold Michael 2006 Cambridge History of Christianity Eastern Christianity 5 Cambridge UK New York New York USA Cambridge University Press doi 10 1017 CHOL9780521811132 ISBN 978 0 521 81113 2 Atwood Christopher P 2004 Western Europe and the Mongol Empire in Encyclopedia of Mongolia and the Mongol Empire New York New York USA Facts on File Inc ISBN 978 0 8160 4671 3 Balard Michel 2006 Les Latins en Orient XIe XVe siecle Paris France Presses Universitaires de France ISBN 978 2 13 051811 2 Barber Malcolm 2001 The Trial of the Templars edisi ke 2 Cambridge UK New York New York USA Cambridge University Press ISBN 978 0 521 67236 8 Bisson Thomas N 1986 The Medieval Crown of Aragon A Short History New York New York USA Clarendon Press Oxford University Press ISBN 978 0 19 821987 3 Bournoutian George A 2002 A Concise History of the Armenian People From Ancient Times to the Present Costa Mesa California USA Mazda Publishers ISBN 978 1 56859 141 4 Burger Glenn 1988 A Lytell Cronycle Richard Pynson s Translation c 1520 of La Fleur des histoires de la terre d Orient Hetoum c 1307 Toronto Canada University of Toronto Press ISBN 978 0 8020 2626 2 Calmard Jean Encyclopaedia Iranica Costa Mesa California USA Mazda Publishers Diakses tanggal March 27 2010 Daftary Farhad 1994 The Assassin Legends Myths of the Isma ilis London UK New York New York USA I B Tauris ISBN 978 1 85043 705 5 Daniel Elton L Mahdi Ali Akbar 2006 Culture and Customs of Iran Westport Connecticut USA Greenwood Press ISBN 978 0 313 32053 8 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Dawson Christopher 1955 The Mongol Mission Narratives and Letters of the Franciscan Missionaries in Mongolia and China in the Thirteenth and Fourteenth Centuries Diterjemahkan oleh seorang biarawati dari Biara Stanbrook New York New York USA Sheed and Ward ISBN 978 1 4051 3539 9 Demurger Alain 2005 Pertama kali diterbitkan dalam bahasa Prancis tahun 2002 diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tahun 2004 oleh Antonia Nevill ISBN 978 2 228 90235 9 The Isle of Ruad The Last Templar London UK Profile Books ISBN 978 1 86197 553 9 Demurger Alain 2006 Croisades et Croises au Moyen Age dalam bahasa Prancis Paris France Flammarion ISBN 978 2 08 080137 1 Edbury Peter W 1991 Kingdom of Cyprus and the Crusades 1191 1374 Cambridge UK Cambridge University Press ISBN 978 0 521 26876 9 Fisher William Bayne Boyle John Andrew 1968 The Cambridge History of Iran 5 Cambridge UK Cambridge University Press ISBN 0 521 06936 X Folda Jaroslav 2005 Crusader art in the Holy Land from the Third Crusade to the fall of Acre Cambridge UK Cambridge University Press ISBN 978 0 521 83583 1 Foltz Richard C 1999 Religions of the Silk Road Overland Trade and Cultural Exchange from Antiquity to the Fifteenth Century New York New York USA St Martin s Press ISBN 978 0 312 23338 9 Ghazarian Jacob G 2000 The Armenian kingdom in Cilicia during the Crusades Surrey England UK Curzon Press ISBN 978 0 7007 1418 6 Glick Thomas F Livesey Steven John Wallis Faith 2005 Medieval science technology and medicine an encyclopedia New York New York USA Routledge ISBN 978 0 415 96930 7 Grousset Rene 1936 Histoire des Croisades III 1188 1291 L anarchie franque dalam bahasa French Paris France Perrin ISBN 978 2 262 02569 4 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Harpur James 2008 The Crusades The Two Hundred Years War The Clash Between the Cross and the Crescent in the Middle East New York New York USA Rosen Publishing Group ISBN 978 1 4042 1367 8 Hindley Geoffrey 2004 The Crusades Islam and Christianity in the Struggle for World Supremacy New York New York USA Carroll amp Graf Publishers ISBN 978 0 7867 1344 8 Irwin Robert 1999 The Rise of the Mamluks Dalam Abulafia David McKitterick Rosamond penyunting The New Cambridge Medieval History V c 1198 c 1300 Cambridge UK New York New York USA Cambridge University Press hlm 616 ISBN 978 0 521 36289 4 Pemeliharaan CS1 Menggunakan parameter penyunting link Jackson Peter 1980 The Crisis in the Holy Land in 1260 The English Historical Review London UK New York New York USA Oxford University Press 95 376 481 513 doi 10 1093 ehr XCV CCCLXXVI 481 ISSN 0013 8266 JSTOR 568054 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Jackson Peter 2000 The Mongols and Europe Dalam Abulafia David McKitterick Rosamond penyunting The New Cambridge Medieval History V c 1198 c 1300 Cambridge UK New York New York USA Cambridge University Press hlm 703 ISBN 978 0 521 36292 4 Pemeliharaan CS1 Menggunakan parameter penyunting link Jackson Peter 2005 The Mongols and the West 1221 1410 Harlow UK New York New York USA Longman ISBN 978 0 582 36896 5 Joseph John 1983 Muslim Christian Relations and Inter Christian Rivalries in the Middle East The Case of the Jacobites in an Age of Transition Albany New York USA SUNY Press ISBN 978 0 87395 600 0 Jotischky Andrew 2004 Crusading and the Crusader States Harlow UK Pearson Education ISBN 978 0 582 41851 6 Knobler Adam Fall 1996 Pseudo Conversions and Patchwork Pedigrees The Christianization of Muslim Princes and the Diplomacy of Holy War Journal of World History Honolulu Hawaii USA University of Hawaii Press 7 2 181 197 doi 10 1353 jwh 2005 0040 ISSN 1045 6007 Lane George 2006 Daily Life in the Mongol Empire Westport Connecticut USA Greenwood Press ISBN 978 0 313 33226 5 Le Monde de la Bible July August 2008 Le Monde de la Bible N 184 43 ISSN 0154 9049 Pemeliharaan CS1 Format tanggal link Lebedel Claude 2006 Les Croisades Origines et Consequences dalam bahasa French Rennes France Editions Ouest France ISBN 978 2 7373 4136 6 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Mack Rosamond E 2002 Bazaar to Piazza Islamic Trade and Italian Art 1300 1600 Berkeley California USA University of California Press ISBN 978 0 520 22131 4 Mantran Robert 1986 A Turkish or Mongolian Islam Dalam Fossier Robert The Cambridge Illustrated History of the Middle Ages 1250 1520 3 trans Hanbury Tenison Sarah Cambridge UK New York New York USA Cambridge University Press hlm 298 ISBN 978 0 521 26646 8 Marshall Christopher 1994 Warfare in the Latin East 1192 1291 Cambridge UK New York New York USA Cambridge University Press ISBN 978 0 521 47742 0 May Timothy M 2002 The Mongol Presence and Impact in the Lands of the Eastern Mediterranean Dalam Kagay Donald J Villalon L J Andrew Crusaders condottieri and cannon Leiden The Netherlands Brill ISBN 978 90 04 12553 7 Pemeliharaan CS1 Menggunakan parameter penyunting link Michaud Yahia Oxford Centre for Islamic Studies 2002 Ibn Taymiyya Textes Spirituels I XVI PDF dalam bahasa French Le Musulman Oxford Le Chebec Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Morgan David 1989 Arbel B et al ed The Mongols and the Eastern Mediterranean Latins and Greeks in the Eastern Mediterranean after 1204 Mediterranean Historical Review Tel Aviv Israel Chicago Illinois USA Routledge 4 1 204 doi 10 1080 09518968908569567 ISSN 0951 8967 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Menggunakan parameter penyunting link Morgan David 2007 The Mongols edisi ke 2 Malden Massachusetts USA Oxford UK Carlton Victoria AU Blackwell Publishing ISBN 978 1 4051 3539 9 Mutafian Claude 2002 1993 Le Royaume Armenien de Cilicie XIIe XIVe siecle dalam bahasa French Paris France CNRS Editions ISBN 978 2 271 05105 9 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Nersessian Sirarpie Der 1969 The Kingdom of Cilician Armenia Dalam Hazard Harry W and Wolff Robert Lee Kenneth M Setton penyunting umum A History of the Crusades The Later Crusades 1189 1311 2 Madison Wisconsin USA University of Wisconsin Press hlm 630 660 ISBN 978 0 299 04844 0 Pemeliharaan CS1 Banyak nama editors list link Nicholson Helen 2001 The Knights Hospitaller Woodbridge Suffolk UK Rochester New York USA The Boydell Press ISBN 978 0 85115 845 7 Nicolle David 2001 The Crusades Essential Histories Oxford UK Osprey Publishing ISBN 978 1 84176 179 4 Nicolle David 2004 The Mongol Warlords Genghis Khan Kublai Khan Hulegu Tamerlane London UK Brockhampton Press ISBN 978 1 86019 407 8 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Phillips John Roland Seymour 1998 The Medieval Expansion of Europe edisi ke 2 Oxford UK Clarendon Press ISBN 978 0 19 820740 5 Prawer Joshua 1972 The Crusaders Kingdom European Colonialism in the Middle Ages New York New York USA Praeger Publishers ISBN 978 0 297 99397 1 Reinert Stephen W 2002 Fragmentation 1204 1453 Dalam Mango Cyril A The Oxford History of Byzantium Oxford UK New York New York USA Oxford University Press ISBN 978 0 19 814098 6 Richard Jean 1999 diterbitkan dalam bahasa Prancis tahun 1996 The Crusades c 1071 c 1291 trans Birrell Jean Cambridge UK Cambridge University Press ISBN 978 0 521 62566 1 Riley Smith Jonathan 2005 Crusades A History edisi ke 2 London UK New York New York USA Continuum International Publishing Group ISBN 978 0 8264 7270 0 Rossabi Morris 1992 Voyager from Xanadu Rabban Sauma and the First Journey from China to the West Tokyo Japan New York New York USA Kodansha International ISBN 978 4 7700 1650 8 Runciman Steven 1987 first published in 1951 A History of the Crusades Vol III The Kingdom of Acre and the Later Crusades edisi ke 3rd Harmondsworth UK Penguin Books ISBN 978 0 14 013705 7 Ryan James D November 1998 Christian Wives of Mongol Khans Tartar Queens and Missionary Expectations in Asia Journal of the Royal Asiatic Society Cambridge UK New York New York USA Cambridge University Press 8 3 411 421 doi 10 1017 S1356186300010506 JSTOR 25183572 Saunders John Joseph 2001 1971 The History of the Mongol Conquests Philadelphia Pennsylvania USA University of Pennsylvania Press ISBN 978 0 8122 1766 7 Schein Sylvia 1979 Gesta Dei per Mongolos 1300 The Genesis of a Non Event The English Historical Review London UK New York New York USA Oxford University Press 94 373 805 819 doi 10 1093 ehr XCIV CCCLXXIII 805 JSTOR 565554 Parameter month yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Setton Kenneth 1984 The Papacy and the Levant 1204 1571 The sixteenth century to the reign of Julius III Volume 3 Memoirs of the American Philosophical Society volume 114 Philadelphia Pennsylvania USA American Philosophical Society ISBN 978 0 87169 114 9 Sicker Martin 2000 The Islamic World in Ascendancy From the Arab Conquests to the Siege of Vienna Westport Connecticut USA Praeger Publishers ISBN 978 0 275 96892 2 Sinor Denis 1975 The Mongols and Western Europe Dalam Setton Kenneth Meyer gen ed Hazard Harry W A History of the Crusades The Fourteenth and Fifteenth Centuries 3 Madison Wisconsin USA University of Wisconsin Press hlm 522 ISBN 978 0 299 06670 3 Pemeliharaan CS1 Menggunakan parameter penyunting link Sinor Denis 1997 Inner Asia Uralic and Altaic series Volumes 1 150 1960 1990 96 London UK Routledge Curzon ISBN 978 0 7007 0896 3 Stewart Angus Donal 2001 The Armenian Kingdom and the Mamluks War and Diplomacy During the Reigns of Het um II 1289 1307 34 Leiden Netherlands Boston Massachusetts USA BRILL ISBN 978 90 04 12292 5 Stewart Angus January 2002 The Logic of Conquest Tripoli 1289 Acre 1291 why not Sis 1293 Al Masaq Islam and the Medieval Mediterranean London UK Routledge 14 1 7 16 doi 10 1080 09503110220114407 ISSN 0950 3110 Takahashi Hidemi 2005 Barhebraeus a Bio Bibliography Piscataway New Jersey USA Gorgias Press ISBN 978 1 59333 148 1 pranala nonaktif permanen Tyerman Christopher 2006 God s War A New History of the Crusades Cambridge Massachusetts USA Harvard University Press ISBN 978 0 674 02387 1 Vallaud Pierre 2007 Archives Nationales de France Grands Documents de l Histoire de France dalam bahasa Prancis ISBN 978 2711853250 Wood Frances 2002 The Silk Road Two Thousand Years in the Heart of Asia Berkeley California USA University of California Press ISBN 978 0 520 24340 8 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Persekutuan Franka Mongol amp oldid 24991183