www.wikidata.id-id.nina.az
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia Tidak ada alasan yang diberikan Silakan kembangkan artikel ini semampu Anda Merapikan artikel dapat dilakukan dengan wikifikasi atau membagi artikel ke paragraf paragraf Jika sudah dirapikan silakan hapus templat ini Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus Cari sumber Museum Geologi Bandung berita surat kabar buku cendekiawan JSTOR November 2021 Museum Geologi bahasa Sunda Musieum Geologi Bandung didirikan pada tanggal 16 Mei 1929 1 Museum ini direnovasi dengan mendapat dana bantuan dari JICA Japan International Cooperation Agency 2 Setelah renovasi selesai Museum Geologi dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI Megawati Soekarnoputri pada 23 Agustus 2000 2 Museum GeologiNama sebagaimana tercantum dalamSistem Registrasi Nasional Cagar BudayaMuseum Geologi BandungCagar budaya IndonesiaPeringkatNasionalKategoriBangunanNo RegnasCB 989LokasikeberadaanKota Bandung Jawa BaratTanggal SK2010 amp 2017Pemilik IndonesiaPengelolaMuseum Geologi dan Kementerian Energi dan Sumber Daya MineralSebagai monumen bersejarah museum ini berada di bawah perlindungan pemerintah dan merupakan peninggalan sejarah nasional Di museum ini tersimpan dan mengelola berbagai materi geologi seperti fosil batuan dan mineral Semua materi tersebut dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak tahun 1850 Daftar isi 1 Pengantar 2 Riwayat 2 1 Masa Penjajahan Jepang 2 2 Masa Kemerdekaan 3 Pembagian Lantai dan Ruangan 3 1 Lantai I 3 2 Ruang Sayap Timur 3 3 Lantai II 3 4 Ruang Tengah 4 ReferensiPengantar SuntingDi masa penjajahan Belanda keberadaan Museum Geologi berkaitan erat dengan sejarah penyelidikan geologi dan tambang di wilayah Nusantara yang dimulai sejak pertengahan abad ke 17 oleh para ahli Eropa Setelah Eropa mengalami revolusi industri pada pertengahan abad ke 18 Eropa sangat membutuhkan bahan tambang sebagai bahan dasar industri Pemerintah Belanda sadar akan pentingnya penguasaan bahan galian di wilayah Nusantara Dengan demikian diharapkan dapat menunjang perkembangan industri di Negeri Belanda Pada tahun 1850 terbentuk Dienst van het Mijnwezen dan berganti nama menjadi Dienst van den Mijnbouw pada 1922 yang bertugas melakukan penyelidikan geologi serta sumber daya mineral Hasil penyelidikan berupa contoh contoh batuan mineral fosil laporan dan peta memerlukan tempat untuk penganalisisan dan penyimpanan sehingga pada 1928 Dienst van den Mijnbouw membangun gedung di Rembrandt Straat Bandung Gedung tersebut semula bernama Geologisch Laboratorium kemudian disebut Geologisch Museum Gedung Geologisch Laboratorium dirancang dengan gaya Art Deco oleh arsitek Ir Menalda van Schouwenburg dan dibangun selama 11 bulan dengan 300 pekerja serta menghabiskan dana sebesar 400 Gulden Pembangunannya dimulai pada pertengahan 1928 dan diresmikan pada 16 Mei 1929 Peresmian tersebut bertepatan dengan penyelenggaraan Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik ke 4 Fourth Pacific Science Congress yang diselenggarakan di Bandung pada 18 24 Mei 1929 Riwayat SuntingMasa Penjajahan Jepang Sunting Sebagai akibat dari kekalahan Belanda dari Jepang pada perang dunia II keberadaan Dienst van den Mijnbouw berakhir Letjen H Ter Poorten Panglima Tentara Sekutu di Hindia Belanda atas nama Pemerintah Kolonial Belanda menyerahkan kekuasaan teritorial Indonesia kepada Letjen H Imamura Panglima Tentara Jepang pada 1942 Penyerahan itu dilakukan di Kalijati Subang Dengan masuknya tentara Jepang ke Indonesia Gedung Geologisch Laboratorium berpindah kepengurusannya dan diberi nama Kogyo Zimusho Setahun kemudian berganti nama menjadi Chishitsu Chosacho Selama masa pendudukan Jepang pasukan Jepang mendidik dan melatih para pemuda Indonesia untuk menjadi PETA Pembela Tanah Air dan HEIHO Pasukan Pembantu Bala Tentara Jepang pada Perang Dunia II Laporan hasil kegiatan pada masa itu tidak banyak yang ditemukan karena banyak dokumen termasuk laporan hasil penyelidikan yang dibumihanguskan ketika pasukan Jepang mengalami kekalahan pada awal tahun 1945 Masa Kemerdekaan Sunting nbsp Prangko Museum Geologi BandungSetelah Indonesia merdeka pada 1945 pengelolaan Museum Geologi berada dibawah Pusat Djawatan Tambang dan Geologi PDTG 1945 1950 Pada 19 September 1945 pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat dan Inggris yang diboncengi oleh Netherlands Indies Civil Administration NICA tiba di Indonesia Mereka mendarat di Tanjungpriuk Jakarta Di Bandung mereka berusaha menguasai kembali kantor PDTG yang sudah dikuasai oleh para pemerintah Indonesia Tekanan yang dilancarkan oleh pasukan Belanda memaksa kantor PDTG dipindahkan ke Jl Braga No 3 dan No 8 Bandung pada 12 Desember 1945 Pemindahan kantor PDTG terdorong oleh gugurnya seorang pengemudi bernama Sakiman dalam rangka perjuangan mempertahankan kantor PDTG Saat itu Tentara Republik Indonesia Divisi III Siliwangi mendirikan Bagian Tambang di mana berbagai kebutuhan kemudian diambil dari PDTG Setelah kantor di Rembrandt Straat ditinggalkan oleh pegawai PDTG pasukan Belanda mendirikan lagi kantor yang bernama Geologische Dienst di tempat yang sama Akibat pertempuran yang terjadi di berbagai wilayah maka selama kurun waktu 4 tahun sejak Desember 1945 sampai dengan Desember 1949 kantor PDTG terus mengalami pemindahan dari satu tempat ke tempat lainnya Pemerintah Indonesia berusaha menyelamatkan dokumen dokumen hasil penelitian geologi Hal ini menyebabkan dokumen tersebut harus berpindah tempat dari Bandung ke Tasikmalaya Solo Magelang Yogyakarta dan baru pada tahun 1950 dokumen dokumen tersebut dapat dikembalikan ke Bandung Dalam usaha penyelamatan dokumen tersebut pada 7 Mei 1949 Kepala Pusat Jawatan Tambang dan Geologi Arie Frederic Lasut diculik dan dibunuh oleh tentara Belanda Ia gugur sebagai kusuma bangsa di Desa Pakem Yogyakarta Setelah kembali ke Bandung Museum Geologi mulai mendapat perhatian dari pemerintah Republik Indonesia yang dibuktikan oleh kunjungan Presiden Pertama RI Ir Soekarno ke museum Geologi pada 1960 Pengelolaan Museum Geologi yang semula berada di bawah Pusat Djawatan Tambang dan Geologi PDTG telah melalui berbagai pergantian nama antara lain Djawatan Pertambangan Republik Indonesia 1950 1952 Djawatan Geologi 1952 1956 Pusat Djawatan Geologi 1956 1957 Djawatan Geologi 1957 1963 Direktorat Geologi 1963 1978 Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi 1978 2005 Pusat Survei Geologi sejak akhir 2005 hingga sekarang 1 Seiring dengan perkembangan zaman pada 1999 Museum Geologi mendapat bantuan dari Pemerintah Jepang senilai 754 5 juta Yen untuk direnovasi Setelah ditutup selama satu tahun Museum Geologi dibuka kembali pada 20 Agustus 2000 Pembukaannya diresmikan oleh Wakil Presiden RI pada waktu itu Megawati Soekarnoputri yang didampingi oleh Menteri Pertambangan dan Energi Susilo Bambang Yudhoyono Dengan penataan yang baru ini peragaan Museum Geologi terbagi menjadi 3 ruangan yang meliputi Sejarah Kehidupan Geologi Indonesia serta Geologi dan Kehidupan Manusia Sedangkan untuk koleksi dokumentasi tersedia sarana penyimpan koleksi yang lebih memadai Diharapkan pengelolaan contoh koleksi di Museum Geologi akan dapat lebih mudah diakses oleh pengguna baik peneliti maupun grup industri Sejak 2002 Museum Geologi yang statusnya merupakan Seksi Museum Geologi telah dinaikkan menjadi UPT Museum Geologi kemudian dibentuk 2 seksi dan 1 Subbag yaitu Seksi Peragaan Seksi Dokumentasi dan Subbag Tatausaha Guna lebih mengoptimalkan peranannya sebagai lembaga yang memasyarakatkan ilmu geologi Museum Geologi juga mengadakan kegiatan antara lain penyuluhan pameran seminar serta kegiatan survei penelitian untuk pengembangan peragaan dan dokumentasi koleksi Pergeseran fungsi museum seirama dengan kemajuan teknologi menjadikan Museum Geologi sebagai tempat pendidikan luar sekolah yang berkaitan dengan bumi dan usaha pelestariannya Tempat orang melakukan kajian awal sebelum penelitian lapangan Di mana Museum Geologi sebagai pusat informasi ilmu kebumian yang menggambarkan keadaan geologi bumi Indonesia dalam bentuk kumpulan peraga Objek geowisata yang menarik Pembagian Lantai dan Ruangan SuntingMuseum Geologi terbagi menjadi beberapa ruang pamer yang menempati lantai I dan II Berikut ini merupakan ruangan ruangan yang berada di kedua lantai Museum Geologi serta fungsi dan isi dari ruangan tersebut Lantai I Sunting Terbagi menjadi 3 ruang utama ruang orientasi di bagian tengah ruang sayap barat dan ruang sayap timur Ruang Orientasi berisi peta geografi Indonesia dalam bentuk relief layar lebar yang menayangkan kegiatan geologi dan museum dalam bentuk animasi bilik pelayanan informasi museum serta bilik pelayanan pendidikan dan penelitian Sementara ruang sayap barat dikenal sebagai ruang geologi Indonesia yang terdiri dari beberapa bilik yang menyajikan informasi tentang hipotesis terjadinya bumi di dalam sistem tata surya Tatanan tektonik regional yang membentuk geologi Indonesia diwujudkan dalam bentuk maket model gerakan lempeng kerak bumi aktif Keadaan geologi Sumatera Jawa Sulawesi Maluku Nusa Tenggara dan Irian Jaya serta fosil fosil serta sejarah manusia menurut evolusi Darwin juga terdapat di sini Selain maket dan panel panel informasi masing masing bilik di ruangan ini juga memamerkan beragam jenis batuan beku sedimen malihan dan sumber daya mineral yang ada di setiap daerah Dunia batuan dan mineral menempati bilik di sebelah baratnya yang memamerkan beragam jenis batuan mineral dan susunan kristalografi dalam bentuk panel dan peraga asli Masih di dalam ruangan yang sama dipamerkan kegiatan penelitian geologi Indonesia termasuk jenis jenis peralatan perlengkapan lapangan sarana pemetaan dan penelitian serta hasil akhir kegiatan seperti peta geolologi geofisika gunung api geomorfologi seismotektonik dan segalanya dan publikasi publikasi sebagai sarana pemasyarakan data dan informasi geologi Indonesia Ujung ruang sayap barat adalah ruang kegunung apian yang mempertunjukkan keadaan beberapa gunung api aktif di Indonesia seperti Tangkuban Perahu Krakatau Galunggung Merapi dan Batu Selain panel panel informasi ruangan ini dilengkapi dengan maket kompleks Gunung Api Bromo Kelud Semeru Beberapa contoh batuan hasil kegiatan gunung api tertata dalam lemari kaca Ruang Sayap Timur Sunting nbsp Bagian sejarah alam Museum Geologi bandungRuangan yang mengambarkan sejarah pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dari primitif hingga modern yang mendiami planet bumi ini dikenal sebagai ruang sejarah kehidupan Panel panel gambar yang menghiasi dinding ruangan diawali dengan informasi tentang keadaan bumi yang terbentuk sekitar 4 5 miliar tahun lalu dimana makhluk hidup yang paling primitif pun belum ditemukan Beberapa miliar tahun sesudahnya di saat bumi sudah mulai tenang lingkungannya mendukung perkembangan beberapa jenis tumbuhan bersel tunggal yang keberadaan terekam dalam bentuk fosil reptilia bertulang belakang berukuran besar yang hidup menguasai Masa Mesozoikum Tengah hingga Akhir 210 65 juta tahun lalu diperagakan dalam bentuk replika fosil Tyrannosaurus Rex Osborn Jenis kadal buas pemakan daging yang panjangnya mencapai 19 m tinggi 6 5 m dan berat 8 ton Kehidupan awal di bumi yang dimulai sekitar 3 miliar tahun lalu selanjutnya berkembang dan berevolusi hingga sekarang Jejak evolusi mamalia yang hidup pada zaman Tersier 6 5 1 7 juta tahun lalu dan Kuarter 1 7 juta tahun lalu hingga sekarang di Indonesia terekam baik melalui fosil fosil binatang menyusui gajah badak kerbau kuda nil dan hominid yang ditemukan pada lapisan tanah di beberapa tempat khususnya di Pulau Jawa 3 Kumpulan fosil tengkorak manusia purba yang ditemukan di Indonesia Homo erectus P VIII dan di beberapa tempat lainnya di dunia terkoleksi dalam bentuk replikanya Begitu pula dengan artefak yang dipergunakan yang mencirikan perkembangan kebudayaan purba dari waktu ke waktu Penampang stratigrafi sedimen Kuarter daerah Sangiran Solo Jawa Tengah Trinil dan Mojokerto Jawa Timur yang sangat berarti dalam pengungkap sejarah dan evolusi manusia purba diperagakan dalam bentuk panel dan maket Sejarah pembentukan Danau Bandung yang melegenda itu ditampilkan dalam bentuk panel di ujung ruangan Fosil ular dan ikan yang ditemukan pada lapisan tanah bekas Danau Bandung serta artefak diperagakan dalam bentuk aslinya Artefak yang terkumpul dari beberapa tempat di pinggiran Danau Bandung menunjukkan bahwa sekitar 6000 tahun lalu danau tersebut pernah dihuni oleh manusia prasejarah Informasi lengkap tentang fosil dan sisa sisa kehidupan masa lalu ditempatkan pada bilik tersendiri di Ruang Sejarah Kehidupan Informasi yang disampaikan diantaranya adalah proses pembentukan fosil termasuk batu bara dan minyak bumi selain keadaan lingkungan purba Lantai II Sunting Terbagi menjadi 3 ruangan utama ruang barat ruang tengah dan ruang timur Ruang barat dipakai oleh staf museum sementara ruang tengah dan ruang timur di lantai II yang digunakan untuk peragaan dikenal sebagai ruang geologi untuk kehidupan manusia Ruang Tengah Sunting Berisi maket pertambangan emas terbesar di dunia yang terletak di Pegunungan Tengah Irian Jaya Tambang terbuka Grasberg yang mempunyai cadangan sekitar 1 186 miliar ton dengan kandungan tembaga 1 02 emas 1 19 gram ton dan perak 3 gram ton Gabungan beberapa tambang terbuka dan tambang bawah tanah aktif di sekitarnya memberikan cadangan biji besi sebanyak 2 5 miliar ton Bekas Tambang Ertsberg Gunung Bijih di sebelah tenggara Grasberg yang ditutup pada 1988 merupakan situs geologi dan tambang yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan menjadi objek Geowisata yang menarik Beberapa contoh batuan asal Irian Jaya Papua tertata dan terpamer dalam lemari kaca di sekitar maket Miniatur menara pemboran minyak dan gas bumi juga diperagakan di sini Ruang Timur Terbagi menjadi 7 ruangan kecil yang kesemuanya memberikan informasi tentang aspek positif dan negatif tataan geologi bagi kehidupan manusia khususnya di Indonesia Ruang 1 menyajikan informasi tentang manfaat dan kegunaan mineral atau batu bagi manusia serta panel gambar sebaran sumber daya mineral di Indonesia Ruang 2 menampilkan rekaman kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya mineral Ruang 3 berisi informasi tentang pemakaian mineral dalam kehidupan sehari hari baik secara tradisional maupun modern Ruang 4 menunjukkan cara pengolahan dan pengelolaan komoditas mineral dan energi Ruang 5 memaparkan informasi tentang berbagai jenis bahaya geologi aspek negatif seperti tanah longsor letusan gunung api dan sebagainya Ruang 6 menyajikan informasi tentang aspek positif geologi terutama berkaitan dengan gejala kegunung apian Ruang 7 menjelaskan tentang sumber daya air dan pemanfaatannya juga pengaruh lingkungan terhadap kelestarian sumber daya tersebut Referensi Sunting a b Museum Geologi Sejarah museum geology esdm go id Diakses tanggal 2020 05 22 a b Aziz Fachroel 1946 Atlas homo erectus Indonesia koleksi Museum Geologi Pusat Survei Geologi Badan Geologi Kurniawan Iwan Museum Geologi Bandung Indonesia LIPI Press edisi ke Cetakan pertama Bandung ISBN 978 979 799 808 0 OCLC 1023816090 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Museum Geologi Ruang Peragaan museum geology esdm go id Diakses tanggal 2020 05 22 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Museum Geologi Bandung amp oldid 24239787