www.wikidata.id-id.nina.az
Diagram Hertzsprung Russell Tipe Spektrum Katai cokelat Katai putih Katai merah Subkatai Deret utama katai Subraksasa Bintang raksasa Raksasa terang Super raksasa Hiper raksasa Magnitudoabsolut MV Super raksasa merah Inggris Red Supergiant RSG atau Maharaksasa merah adalah bintang super raksasa dari tipe spektrum K M dan kelas luminositas I Super raksasa merah mirip dengan raksasa merah Mereka adalah bintang terbesar di alam semesta dalam hal ukuran fisik meskipun mereka bukan yang paling masif Bintang bintang ini memiliki suhu permukaan yang sangat dingin 3 500 4 500 K dan jari jari yang sangat besar 1 2 Super raksasa merah sering kali sangat tidak stabil berdenyut dan memiliki angin bintang yang kuat yang menghancurkan 3 Lima raksasa terbesar yang diketahui di galaksi adalah super raksasa merah VY Canis Majoris Mu Cephei KW Sagittarii V354 Cephei dan KY Cygni Masing masing bintang ini memiliki radius lebih dari 1500 kali Matahari Sebagai perbandingan raksasa merah biasa hanya berukuran 200 hingga 800 kali Matahari 4 Daftar isi 1 Sifat 2 Evolusi 3 Kematian 3 1 Perkembangan Bintang tipe Matahari 4 ReferensiSifat suntingSuper raksasa merah adalah bintang populasi I yang sangat masif berevolusi terbakar dan ekstrem dengan kisaran massa antara 10 dan 30 massa matahari Super raksasa merah terlihat merah karena suhu permukaannya yang rendah Mereka berkisar dari 3 500 4 500 Kelvin tipe akhir spektrum K hingga M radius sangat besar hingga 1 500 jari jari matahari dan luminositas sekitar 2 000 30 000 L 5 6 7 8 Menurut hukum Wien warna di mana sebuah bintang terpancar paling kuat berkaitan langsung dengan suhu permukaannya Jadi sementara inti mereka sangat panas energi menyebar ke bagian dalam dan permukaan bintang dan semakin luas permukaan semakin cepat ia dapat mendingin Contoh bagus dari super raksasa merah adalah Betelgeuse di rasi bintang Orion 9 Sebagian besar bintang jenis ini adalah antara 200 dan 800 kali jari jari Matahari kita Bintang bintang terbesar di galaksi kita semuanya super raksasa merah berukuran sekitar 1 500 kali ukuran bintang rumah kita Jari jari yang sangat besar menjadikannya salah satu kelas bintang terbesar di alam semesta dalam hal ukuran fisik meskipun bukan bintang yang paling bercahaya atau paling masif Karena ukuran dan massa yang sangat besar gravitasinya tidak cukup kuat untuk menahan materi di lapisan luar yang menimbulkan laju kehilangan massa MLR yang besar dalam urutan besarnya sekitar 10 6 hingga 10 4 massa matahari tahun 1 Angin kencang ini menciptakan lapisan tebal berdebu yang membuatnya sangat sulit untuk menentukan parameter fisiknya 6 10 11 12 13 Akibatnya mereka membakar bahan bakar nuklir dengan sangat cepat dan sebagian besar hanya hidup beberapa puluh juta tahun usia mereka tergantung massa aktual mereka 9 Selain itu RSG telah lama dikenal karena variasi cahaya semi reguler yang tidak teratur pada skala waktu minggu bulan tahun ini bahkan dapat diamati dengan mata telanjang 14 sebagai kelas SRc dalam Katalog Umum Bintang Variabel 15 16 yang kemudian disebabkan oleh radial Denyut dalam model nada dasar pertama atau bahkan mungkin nada tambahan kedua 17 18 19 20 21 22 23 24 Selain itu mereka juga menunjukkan variasi jangka panjang yang tidak bisa dijelaskan dengan durasi 4000 hari atau lebih yang dikenal sebagai fenomena periode panjang kedua LSP 25 26 27 28 Hingga saat ini mekanisme LSP masih belum jelas Biner berdenyut konveksi sel dan model titik panas permukaan telah dipelajari tetapi tidak satupun dari mereka yang sepenuhnya sesuai dengan semua pengamatan dan ekspetasi teoretis 11 27 29 30 31 32 33 34 35 Selain variasi semi reguler jangka pendek dan LSP RSG menyajikan variasi fotometri yang tidak teratur yang merupakan fitur kelas Lc Hal ini dapat dijelaskan oleh konvektif sel besar di permukaan bintang yang telah terbukti ada dengan beberapa simulasi baru baru ini 36 37 38 39 40 Hubungan periode luminositas P L ditemukan dalam variasi cahaya RSG yang penting untuk potensi penggunaannya sebagai lilin yang sangat bercahaya Hubungan variabel P L pertama kali ditemukan oleh Leavitt 1908 untuk variabel Cepheid dan kemudian diterapkan oleh Hubble 1925 1926 untuk menunjukkan dengan jelas bahwa NGC 6822 dan M33 adalah sistem ekstragalaksi Sejak itu Cepheid telah menjadi alat utama untuk menentukan jarak ekstragalaksi Super raksasa merah sebagai salah satu bintang paling bercahaya dapat memperpanjang skala jarak lebih jauh dari Cepheid Evolusi suntingBintang melewati langkah langkah spesifik sepanjang hidup mereka Perubahan yang mereka alami disebut evolusi bintang Dimulai dengan pembentukan bintang dan kerudung bintang muda Setelah mereka dilahirkan dalam awan gas dan debu dan kemudian menyalakan fusi hidrogen di inti mereka bintang bintang biasanya hidup pada sesuatu yang para astronom disebut deret utama Selama periode ini mereka berada dalam keseimbangan hidrostatik Itu berarti fusi dalam inti mereka di mana mereka menggabungkan hidrogen untuk membuat helium memberikan energi dan tekanan yang cukup untuk menjaga berat lapisan luarnya agar tidak runtuh ke dalam 9 Setelah raksasa merah yang membakar helium kehabisaan bahan bakar helium di intinya inti bintang mulai runtuh dan memanas Ini menyebabkan lapisan terluar bintang mengembang dan mendingin mirip dengan proses yang terjadi setelah bintang kehabisan bahan bakar hidrogen dan meninggalkan deret utama Saat bintang membengkak lebih besar dan lebih besar akhirnya menjadi super raksasa merah Sementara raksasa merah mungkin terbentuk ketika bintang dengan massa Matahari kehabisan bahan bakar super raksasa merah terjadi ketika ketika sebuah bintang dengan lebih dari 10 massa matahari memulai fase ini 1 2 41 Bintang bermassa tinggi berkali kali lebih masif dari Matahari mengalami proses yang serupa tetapi sedikit berbeda Berubah lebih drastis dari saudara seperti Matahari dan menjadi super raksasa merah Karena massanya yang lebih tinggi ketika inti runtuh selama fase pembakaran hidrogen suhu yang meningkat dengan cepat menyebabkan peleburan helium dengan sangat cepat Tingkat fusi helium masuk ke overdrive dan itu mengacaukan bintang Sejumlah energi mendorong lapisan luar bintang ke luar dan berubah menjadi super raksasa merah Pada tahap ini gravitasi bintang sekali lagi diimbangi oleh tekanan radiasi luar yang sangat besar yang disebabkan oleh fusi helium intens yang terjadi di inti Bintang dengan super raksasa merah melakukannya dengan biaya Itu kehilangan sebagian besar massa ke ruang Akibatnya sementara super raksasa merah dihitung sebagai bintang terbesar di alam semesta mereka bukan yang paling masif karena mereka massa seiring bertambahnya usia bahkan ketika mereka berkembang ke luar Super raksasa yang sangat masif dapat menghasilkan tekanan dan suhu yang cukup tinggi untuk meleburkan unsur unsur yang bahkan lebih berat daripada karbon dan oksigen Super raksasa merah tidak bertahan lama biasanya hanya beberapa ratus ribu tahun mungkin hingga satu juta tahun Menjelang akhir fase super raksasa merah bintang super raksasa tinggi akan mengembangkan beberapa lapisan bawang elemen yang lebih berat dan lebih berat Proses ini berhenti ketika besi menumpuk di inti bintang Besi setara dengan abu dalam hal fusi nuklir Proses peleburan besi sebenarnya membutuhkan lebih banyak energi daripada yang dikeluarkannya 1 2 41 Inti mendingin dan meledak 3 Pada titik ini banyak super raksasa merah yang akan meledak sebagai Supernova tipe II 2 Super raksasa merah merupakan nenek moyang langsung dari supernova runtuh inti Tipe II P SNe 42 Kematian suntingBintang bermassa sangat tinggi akan terombang ambing di antara berbagai tahapan super raksasa karena memadukan unsur yang lebih berat dan lebih berat di intinya Nasib bintang masif dengan massa awal gt 8 M displaystyle 8M odot nbsp sangat bergantung kepada tingkat kehilangan massa odot di tahap akhir kehidupan mereka Akibatnya itu akan menghabiskan seluruh bahan bakar nuklirnya yang menjalankan bintang Ketika itu terjadi gravitasi menang Pada titik ini intinya adalah terutama besi yang membutuhkan lebih banyak energi untuk melebur daripada yang dimiliki bintang dan intinya tidak dapat lagi mempertahankan tekanan radiasi luar dan mulai runtuh 9 43 Rangkaian peristiwa selanjutnya akhirnya menjadi peristiwa supernova tipe II tetaoi ada ketidakpastian mengenai skala dan dampak kehilangan massa selama fase ini Tertinggal akan menjadi inti bintang yang telah dikompres karena tekanan gravitasi yang sangat besar menjadi bintang neutron atau dalam kasus bintang yang paling masif lubang hitam tercipta 9 Perkembangan Bintang tipe Matahari sunting Orang selalu ingin tahu apakah Matahari akan menjadi super raksasa merah Untuk bintang seukuran Matahari atau lebih kecil jawabannya adalah tidak Mereka memang melalui fase raksasa merah dan terlihat cukup akrab Ketika mereka mulai kehabisan bahan bakar hidrogen inti mereka mulai runtuh Itu meningkatkan suhu inti sedikit yang berarti ada lebih banyak energi yang dihasilkan untuk keluar dari inti Proses untuk mendorong bagian dalam bintang ke luar membentuk raksasa merah Pada titik itu sebuah bintang dikatakan telah berpindah dari deret utama 9 Bintang bersama dengan inti semakin panas dan semakin panas dan pada akhirnya ia mulai menyatukan helium menjadi karbon dan oksigen Selama ini bintang kehilangan massa Itu menghembuskan lapisan atmosfer luarnya menjadi awan yang mengelilingi bintang Akhirnya apa yang tersisa dari bintang menyusut menjadi katai putih yang perlahan mendingin Awan materialnya disebut nebula planet dan berangsur angsur menghilang Ini adalah kematian yang jauh lebih lembut daripada bintang bintang masif yang dibahas di atas ketika mereka meledak sebagai supernova 9 Referensi sunting a b c Red supergiant star ScienceDaily dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2020 08 04 a b c d Cain Fraser 2009 02 05 Red Supergiant Star Universe Today dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2020 08 04 a b About Stars Red Supergiants jumk de Diakses tanggal 2020 10 07 Red Supergiant Star Universe Today dalam bahasa Inggris 2009 02 06 Diakses tanggal 2020 08 11 Parker Charles Thomas Taylor Dorothea Garrity George M 2003 01 01 Exemplar Abstract for Aliiroseovarius crassostreae Boettcher et al 2005 Park et al 2015 Pseudoroseovarius crassostreae Boettcher et al 2005 Sun et al 2015 pro synon Aliiroseovarius crassostreae Boettcher et al 2005 Park et al 2015 and Roseovarius crassostreae Boettcher et al 2005 The NamesforLife Abstracts Diakses tanggal 2020 11 21 a b Massey Douglas S 1996 11 Response to Danziger Farley and Hout et al Demography 33 4 427 doi 10 2307 2061777 ISSN 0070 3370 Periksa nilai tanggal di date bantuan Parker Charles Thomas Garrity George M 2003 01 01 Exemplar Abstract for Mycoplasma haemobos sic Tagawa et al 2008 Mycoplasma haematobovis corrig Tagawa et al 2008 Eperythrozoon haemobos sic Tagawa et al 2008 Gupta et al 2018 and Eperythrozoon haematobovis corrig Tagawa et al 2008 Gupta et al 2018 The NamesforLife Abstracts Diakses tanggal 2020 11 21 Levesque Celine M 2010 03 CELINE M LEVESQUE BSC MSC PHD Canada Research Chair in Oral Microbial Genetics Dental Research Institute Faculty of Dentistry University of Toronto Toronto Canada Endodontic Topics 22 1 130 130 doi 10 1111 j 1601 1546 2012 0283 7 x ISSN 1601 1538 Periksa nilai tanggal di date bantuan a b c d e f g Ph D Physics and Astronomy B S Physics Red Supergiants Big Hot and Heading for Star Death ThoughtCo dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2020 08 04 Parker Charles Thomas Taylor Dorothea Garrity George M 2003 01 01 Exemplar Abstract for Paralactobacillus selangorensis Leisner et al 2000 non Paralactobacillus selangorensis Zheng et al 2020 Lactobacillus selangorensis Leisner et al 2000 Haakensen et al 2011 and Paralactobacillus selangorensis Leisner et al 2000 Zheng et al 2020 non Paralactobacillus selangorensis Leisner et al 2000 The NamesforLife Abstracts Diakses tanggal 2020 11 21 a b Supplementary file 1 Previous proteomic studies of HIV infected cells dx doi org Diakses tanggal 2020 11 21 Yoon Sung Chul Cantiello Matteo 2010 06 16 EVOLUTION OF MASSIVE STARS WITH PULSATION DRIVEN SUPERWINDS DURING THE RED SUPERGIANT PHASE The Astrophysical Journal 717 1 L62 L65 doi 10 1088 2041 8205 717 1 l62 ISSN 2041 8205 Figure 1 Systems design schematics from A Son et al 2010 B Lau et al 2010 C Fujiwara et al 2011 and D Gjerlufsen et al 2011 dx doi org Diakses tanggal 2020 11 21 Movies from numerical simulations of red supergiant st35gm04n26 www astro uu se Diakses tanggal 2020 11 21 Kazarovets Elena V Sarraus Nikolai N Flares and Flashes Berlin Heidelberg Springer Berlin Heidelberg hlm 416 418 ISBN 978 3 540 60057 2 Parker Charles Thomas Taylor Dorothea Garrity George M 2003 01 01 Exemplar Abstract for Campylobacter pylori pylori Fox et al 1988 Helicobacter pylori Fox et al 1988 Goodwin et al 1989 Campylobacter pyloridis sic Fox et al 1988 Marshall et al 1985 emend Fox et al 1989 and Campylobacter pylori corrig Fox et al 1988 Marshall et al 1985 emend Fox et al 1989 The NamesforLife Abstracts Diakses tanggal 2020 11 21 Stothers Richard 1969 03 Red Supergiants and Neutrino Emission The Astrophysical Journal 155 935 doi 10 1086 149923 ISSN 0004 637X Periksa nilai tanggal di date bantuan Wood John R I Munoz Rodriguez Pablo Williams Bethany R M Scotland Robert W 2020 03 16 Figure 2 from Wood JR I Munoz Rodriguez P Williams BR M Scotland RW 2020 A foundation monograph of Ipomoea Convolvulaceae in the New World PhytoKeys 143 1 823 https doi org 10 3897 phytokeys 143 32821 dx doi org Diakses tanggal 2020 11 21 Hapus pranala luar di parameter title bantuan Parker Charles Thomas Taylor Dorothea Garrity George M 2003 01 01 Exemplar Abstract for Geobacillus thermoglucosidans corrig Suzuki et al 1984 Nazina et al 2001 emend Coorevits et al 2012 Geobacillus thermoglucosidasius sic Suzuki et al 1984 Nazina et al 2001 emend Coorevits et al 2012 Bacillus thermoglucosidasius Suzuki et al 1984 and Parageobacillus thermoglucosidasius Suzuki et al 1984 Aliyu et al 2019 The NamesforLife Abstracts Diakses tanggal 2020 11 21 Giuliani Derham Schaller Adolf 1990 03 24 Rainbow Phenomena Science News 137 12 179 doi 10 2307 3974506 ISSN 0036 8423 Li Gong Shacham N Elements of trusted multicasting Proceedings of ICNP 1994 International Conference on Network Protocols IEEE Comput Soc Press doi 10 1109 icnp 1994 344380 ISBN 0 8186 6685 4 Parker Charles Thomas Taylor Dorothea Garrity George M 2003 01 01 Exemplar Abstract for Novosphingobium aromaticivorum sic Balkwill et al 1997 Takeuchi et al 2001 emend Hordt et al 2020 pro synon Sphingomonas aromaticivorans Balkwill et al 1997 Novosphingobium aromaticivorans corrig Balkwill et al 1997 Takeuchi et al 2001 emend Hordt et al 2020 pro synon Sphingomonas aromaticivorans Balkwill et al 1997 and Sphingomonas aromaticivorans Balkwill et al 1997 The NamesforLife Abstracts Diakses tanggal 2020 11 21 Bono Giuseppe Panagia Nino 2000 On the Pulsation Properties of Red Supergiant Variables International Astronomical Union Colloquium 176 105 108 doi 10 1017 s0252921100057250 ISSN 0252 9211 Pearson Richard Min Li Guo Li 2002 International Journal of Historical Archaeology 6 1 23 59 doi 10 1023 a 1014881309593 ISSN 1092 7697 http dx doi org 10 1023 a 1014881309593 Tidak memiliki atau tanpa title bantuan STOTHERS J B 1972 Organic Chemistry Elsevier hlm ix xi ISBN 978 0 12 672950 4 Parker Charles Thomas Mannor Kara Garrity George M 2003 01 01 Exemplar Abstract for Hungateiclostridium alkalicellulosi Zhilina et al 2006 Zhang et al 2018 Ruminiclostridium alkalicellulosi Zhilina et al 2006 Yutin and Galperin 2013 Acetivibrio alkalicellulosi Zhilina et al 2006 Tindall 2019 Clostridium alkalicellulosi corrig Zhilina et al 2006 and Clostridium alkalicellum sic Zhilina et al 2006 The NamesforLife Abstracts Diakses tanggal 2020 11 21 a b Messina Mark 2007 09 Letter to the Editor Menopause 14 5 958 doi 10 1097 gme 0b013e31812e5258 ISSN 1072 3714 Periksa nilai tanggal di date bantuan Dawkins Wayne 2009 02 09 Julian Percy African American Studies Center Oxford University Press ISBN 978 0 19 530173 1 Parker Charles Thomas Taylor Dorothea Garrity George M 2003 01 01 Exemplar Abstract for Rhizomonas suberifaciens van Bruggen et al 1990 Rhizorhapis suberifaciens van Bruggen et al 1990 Francis et al 2014 Sphingobium suberifaciens van Bruggen et al 1990 Chen et al 2013 and Sphingomonas suberifaciens van Bruggen et al 1990 Yabuuchi et al 1999 The NamesforLife Abstracts Diakses tanggal 2020 11 21 Wilson Golder N 1992 09 15 Reply to Dr Carmi et al American Journal of Medical Genetics 44 2 248 249 doi 10 1002 ajmg 1320440229 ISSN 0148 7299 Parker Charles Thomas Taylor Dorothea Garrity George M 2003 01 01 Exemplar Abstract for Novosphingobium aromaticivorum sic Balkwill et al 1997 Takeuchi et al 2001 emend Hordt et al 2020 pro synon Sphingomonas aromaticivorans Balkwill et al 1997 Novosphingobium aromaticivorans corrig Balkwill et al 1997 Takeuchi et al 2001 emend Hordt et al 2020 pro synon Sphingomonas aromaticivorans Balkwill et al 1997 and Sphingomonas aromaticivorans Balkwill et al 1997 The NamesforLife Abstracts Diakses tanggal 2020 11 21 Groenewegen Henk J Witter Menno P 2004 The Rat Nervous System Elsevier hlm 407 453 ISBN 978 0 12 547638 6 Wood John R I Munoz Rodriguez Pablo Williams Bethany R M Scotland Robert W 2020 03 16 Figure 2 from Wood JR I Munoz Rodriguez P Williams BR M Scotland RW 2020 A foundation monograph of Ipomoea Convolvulaceae in the New World PhytoKeys 143 1 823 https doi org 10 3897 phytokeys 143 32821 dx doi org Diakses tanggal 2020 11 21 Hapus pranala luar di parameter title bantuan Parker Charles Thomas Garrity George M 2003 01 01 Exemplar Abstract for Pseudonocardia yuanmoensis sic Nie et al 2012 and Pseudonocardia yuanmonensis corrig Nie et al 2012 The NamesforLife Abstracts Diakses tanggal 2020 11 21 McGregor Colin Nimmo Jonathan Stothers Wilson 2010 Fundamentals of University Mathematics Elsevier hlm 1 27 ISBN 978 0 85709 223 6 Absorption and defocusing of electromagnetic radiation by a Schwarzschild black hole Annals of Physics 94 2 417 1975 10 doi 10 1016 0003 4916 75 90176 1 ISSN 0003 4916 Periksa nilai tanggal di date bantuan Parker Charles Thomas Taylor Dorothea Garrity George M 2003 01 01 Exemplar Abstract for Geobacillus thermoglucosidans corrig Suzuki et al 1984 Nazina et al 2001 emend Coorevits et al 2012 Geobacillus thermoglucosidasius sic Suzuki et al 1984 Nazina et al 2001 emend Coorevits et al 2012 Bacillus thermoglucosidasius Suzuki et al 1984 and Parageobacillus thermoglucosidasius Suzuki et al 1984 Aliyu et al 2019 The NamesforLife Abstracts Diakses tanggal 2020 11 21 Parker Charles Thomas Mannor Kara Garrity George M 2003 01 01 Exemplar Abstract for Hungateiclostridium alkalicellulosi Zhilina et al 2006 Zhang et al 2018 Ruminiclostridium alkalicellulosi Zhilina et al 2006 Yutin and Galperin 2013 Acetivibrio alkalicellulosi Zhilina et al 2006 Tindall 2019 Clostridium alkalicellulosi corrig Zhilina et al 2006 and Clostridium alkalicellum sic Zhilina et al 2006 The NamesforLife Abstracts Diakses tanggal 2020 11 21 Figure 1 Systems design schematics from A Son et al 2010 B Lau et al 2010 C Fujiwara et al 2011 and D Gjerlufsen et al 2011 dx doi org Diakses tanggal 2020 11 21 David Arnett W Meakin Casey 2011 10 12 TURBULENT CELLS IN STARS FLUCTUATIONS IN KINETIC ENERGY AND LUMINOSITY The Astrophysical Journal 741 1 33 doi 10 1088 0004 637x 741 1 33 ISSN 0004 637X a b The Stellar Life Cycle Massive Red Supergiant cse ssl berkeley edu Diakses tanggal 2020 08 04 Soraisam Monika D Bildsten Lars Drout Maria R Bauer Evan B Gilfanov Marat Kupfer Thomas Laher Russ R Masci Frank Prince Thomas A 2018 05 24 Variability of Red Supergiants in M31 from the Palomar Transient Factory The Astrophysical Journal 859 1 73 doi 10 3847 1538 4357 aabc59 ISSN 1538 4357 Beasor Emma R Davies Ben 2017 12 11 The evolution of red supergiant mass loss rates Monthly Notices of the Royal Astronomical Society 475 1 55 62 doi 10 1093 mnras stx3174 ISSN 0035 8711 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Super raksasa merah amp oldid 25025544