www.wikidata.id-id.nina.az
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian Indonesia yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya Empat bidang utama LAPAN yakni penginderaan jauh teknologi dirgantara sains antariksa dan kebijakan dirgantara Lapan saat ini bergabung dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional BRIN Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN Gambaran umumDidirikan27 November 1963 59 tahun lalu 1963 11 27 Dasar hukumUndang undang No 21 Tahun 2013 Tentang Keantariksaan 1 Perpres No 49 Tahun 2015 2 Bidang tugasPenerbangan dan AntariksaSloganLAPAN Unggul Indonesia Maju LAPAN Melayani Indonesia Mandiri 1 Pegawai1 246 2020 2 Alokasi APBNRp 792 864 792 000 2019 3 4 Di bawah koordinasiKementerian Riset Teknologi dan Pendidikan TinggiKepalaProf Dr Thomas DjamaluddinSekretaris UtamaProf Dr Ir Rr Erna Sri Adiningsih M SiDeputiDeputi Bidang Penginderaan JauhDr Orbita Roswintiarti M ScDeputi Bidang Sains Antariksa dan AtmosferDrs Afif Budiyono M TDeputi Bidang Teknologi Penerbangan dan AntariksaDr Rika AndiartiInspektur UtamaRatih Megasari Singkarru Alamat kantor pusatJl Pemuda Persil No 1 Jakarta 13220Websitewww wbr lapan wbr go wbr idlbs Daftar isi 1 Sejarah Pembentukan 2 Program Utama 2 1 Pengembangan Teknologi Dirgantara 2 1 1 Roket Pendorong Sonda 2 1 2 Satelit 2 1 3 Pesawat Transportasi 2 1 4 LAPAN Surveillance UAV LSU 2 1 5 LAPAN Surveillance Aircraft LSA 2 2 Penginderaan Jauh Inderaja 2 3 Sains Dirgantara dan Antariksa 2 3 1 Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer 2 3 2 Pusat Sains Antariksa 3 Fasilitas 4 Logo 5 Catatan Kaki 6 Lihat Pula 7 Pranala luarSejarah Pembentukan SuntingPada 31 Mei 1962 atas arahan Presiden RI Soekarno dibentuk Panitia Astronautika oleh Perdana Menteri Ir H Juanda selaku Ketua Dewan Penerbangan RI dan R J Salatun selaku Sekretaris Dewan Penerbangan RI Untuk mendukung langkah tersebut pada 22 September 1962 dibentuklah Proyek Roket Ilmiah dan Militer Awal PRIMA afiliasi AURI dan Institut Teknologi Bandung Proyek PRIMA berhasil membuat dan meluncurkan dua roket seri Kartika I berikut telemetrinya pada tahun 1964 Pada 27 November 1963 dibentuklah Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN dengan Keputusan Presiden Keppres Nomor 236 Tahun 1963 tentang LAPAN untuk melembagakan penyelenggaraan program program pembangunan kedirgantaraan nasional Dalam hal penyempurnaan organisasi LAPAN telah dikeluarkan beberapa Keppres dengan yang terkini yakni Keppres Nomor 9 Tahun 2004 tentang Lembaga Non Kementerian Program Utama SuntingPengembangan Teknologi Dirgantara Sunting Teknologi yang saat ini sedang dikembangkan LAPAN meliputi roket pendorong Sonda satelit pesawat transpor pesawat pengamat tak berawak LAPAN Surveillance UAV dan LAPAN Surveillance Aircraft LSA Roket Pendorong Sonda Sunting Disebut sebagai RX Roket eXperimental dipersiapkan untuk peluncuran satelit secara mandiri pada tahun 2014 dan pengembangan Satelite Launch Vehicle SLV yang ditargetkan LAPAN dapat rampung pada tahun 2024 5 Semua Roket RX diujicobakan di Pangkalan Ujicoba Roket Pameungpeuk Garut Jawa Barat RX 100Spesifikasi RX 100 meliputi diameter roket sebesar 110 mm bobot 30 kg panjang roket 1900mm dan memiliki propelan tipe padat RX 100 diperkirakan dapan mencapai kecepatan maksimum 1 7 mach menempuh jarak 11 Km dan mencapai tinggi 7 Km RX 100 telah berhasil diujicobakan oleh TNI Angkatan Darat dengan PT Pindad pada 31 Maret 2009 dengan menggunakan panser Pindad dan menempuh jarak 24 Km 6 RX 250RX 250 sudah diujicobakan berkala sejak tahun 1987 hingga 2005 6 RX 320RX 320 memiliki diameter roket sebesar 320 mm RX 320 telah berhasil diujicobakan pada 30 Mei dan 2 Juli 2008 6 RX 420RX 420 memiliki spesifikasi antara lain diameter roket sebesar 420 mm beban saat terbang 1000 Kg panjang roket 6200 mm dan memiliki propelan tipe padat RX 420 membutuhkan waktu 13 detik untuk pengapian roket dan diprediksikan dapat terbang selama 205 detik Roket ini juga diprediksikan mampu mencapai kecepatan maksimum 4 5 mach dapat menempuh jarak 101 Km dan mencapai tinggi 53 Km RX 420 berhasil diujicobakan pada 2 Juli 2009 dengan menggunakan bahan baku dalam negeri 6 RX 520 RX 550RX 550 memiliki spesifikasi yakni diameter roket sebesar 550 mm berbobot 3 ton dan memiliki panjang 6000 mm RX 550 diprediksikan dapat terbang hingga ketinggian 100 Km dan jangkauan 300 Km 6 RX 550 telah melalui uji statis pada tahun 2012 dan direncanakan akan diujicobakan pada pertengahan 2013 ECX1000H1 7 Satelit Sunting Proyek pengembangan satelit yang dilaksanakan oleh LAPAN dimulai sejak tahun 2000 Satelit yang dibuat oleh LAPAN digunakan untuk pengambilan citra bumi mitigasi bencana komunikasi radio dan pengaturan lalu lintas laut 8 Indonesian Nano Satelite INASAT 1 nbsp Bagan Satelit INASAT 1Artikel utama INASAT 1 INASAT 1 merupakan satelit berbentuk Nano Hexagonal yang dibuat dan didesain sendiri oleh Indonesia untuk pertama kalinya INASAT 1 merupakan satelit metodologi penginderaan untuk memotret cuaca buatan LAPAN Proyek ini dimulai pada tahun 2000 bekerjasama dengan Dirgantara Indonesia PTDI INASAT 1 sukses diluncurkan pada tahun 2006 LAPAN Technische Universitat Berlin Satellite LAPAN TUBSAT LAPAN A 1 Artikel utama LAPAN TUBSAT Proyek LAPAN TUBSAT dilaksanakan LAPAN atas kerjasama dengan Universitas Teknik Berlin TUB untuk mempelajari basis pembuatan satelit dari Berlin Pembuatan satelit ini juga dilakukan sepenuhnya di Jerman 9 karena LAPAN belum memiliki peralatan yang memadai dan masih mempelajari cara pembuatan satelit Dengan dimensi 45x45x27 cm misi satelit ini adalah pengamatan citra bumi dari ketinggian Video Surveillance 8 LAPAN TUBSAT sukses diluncurkan pada tanggal 10 Januari 2007 menumpang roket India PSLV C7 dan ditempatkan pada orbit ketinggian 630 km LAPAN Organisasi Amatir Radio Indonesia LAPAN ORARI LAPAN A 2 Berkas Lapan a2 jpgSatelit LAPAN A 2 LAPAN ORARIArtikel utama LAPAN A2 Proyek LAPAN A 2 dilaksanakan sepenuhnya di Pusat Teknologi Satelit Rancabungur Bogor Jawa Barat Dengan dimensi 50x47x38 cm dan bobot 70 Kg LAPAN A 2 diharapkan dapat berputar terhadap bumi setiap 20 menit dengan pola orbit geostationer di atas khatulistiwa dan memiliki radius deteksi lebih dari 100 Km 10 11 Pada 5 November 2008 LAPAN sepakat untuk bekerjasama dengan Organisasi Amatir Radio Indonesia ORARI dalam pemanfaatan satelit LAPAN A 2 Satelit ini akan dilengkapi dengan transponder UHF VHF berfrekuensi 145 880 MHz dan 435 880 MHz serta digipeater APRS berfrekuensi 145 825 MHz 12 Satelit ini sukses diluncurkan pada tanggal 28 September 2015 menggunakan roket India PSLV C30 dan dilepaskan di orbit ketinggian 650 km 13 LAPAN Institut Pertanian Bogor LAPAN IPB LAPAN A 3 Satelit LAPAN A 3 memiliki dimensi 50x50x70 cm dengan berat 120 Kg akan dilengkapi dengan pemotret luar angkasa digital Sistem Identifikasi Otomatis AIS untuk lalu lintas perairan peralatan radio amatir dan repeater serta pemotret citra permukaan bumi multispectral imager dengan resolusi tinggi dan pengiriman data berkecepatan 105 Mbps 14 LAPAN turut bekerjasama dengan IPB dalam pemanfaatan multispectral imager untuk kepentingan program pangan nasional Satelit ini sukses diluncurkan pada tanggal 22 Juni 2016 menggunakan roket India PSLV C34 Pesawat Transportasi Sunting Artikel utama Dirgantara Indonesia Pengembangan pesawat transportasi yang dilakukan di PT Dirgantara Indonesia bekerjasama dengan LAPAN antara lain pada pesawat N 219 N 245 dan N 270 5 LAPAN Surveillance UAV LSU Sunting LSU merupakan pesawat tanpa awak yang berkemampuan mengangkut beban 10 Kg dilaksanakan sebagai tahap awal realisasi pesawat tanpa awak untuk keperluan Airborne Remote Sensing LSU digunakan untuk keperluan mitigasi bencana monitoring wilayah rawan bencana serta pengambilan data satelit 5 Tipe LSU yang saat ini beroperasi adalah tipe LSU 02 dan LSU 03 15 LAPAN Surveillance Aircraft LSA Sunting LSA merupakan hasil kerjasama antara LAPAN dengan PTDI dengan bantuan teknis dari Universitas Teknik Berlin TUB pada tahun 2012 LSA merupakan sebuah armada pesawat pengamat yang dapat diisi oleh 2 orang Tipe awal LSA 01 sedang dirancang dan diujicobakan di Jerman LSA 01 merupakan pesawat yang dapat mendarat di darat maupun di perairan 15 Penginderaan Jauh Inderaja Sunting LAPAN melakukan kegiatan penginderaan jauh dengan menggunakan sinyal yang dipancarkan dari satelit satelit yang beredar Satelit LAPAN TUBSAT Landsat NOAA MODIS SPOT dan Fengyun kemudian ditangkap oleh stasiun stasiun bumi penerima data inderaja Kegiatan inderaja dilakukan untuk berbagai hal seperti mitigasi bencana perhitungan tingkat polusi udara pemantauan wilayah hutan pemantauan lahan pertanian dan pangan informasi zona tangkapan ikan di laut serta pemantauan titik api secara near real time 5 Data yang telah diterima oleh LAPAN dikumpulkan ke dalam sebuah Bank Data Penginderaan Jauh Nasional Diarsipkan 2013 04 11 di Wayback Machine yang dapat diakses secara luas melalui internet Sains Dirgantara dan Antariksa Sunting Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Sunting LAPAN melalui Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer melakukan aktivitas yang berhubungan dengan pemantauan atmosfer bumi 16 Aktivitas tersebut yakni Pemantauan Iklim Bumi curah hujan suhu dll Pemantauan lapisan atmosfer bawah dan permukaan polusi hujan asam dan gas rumah kaca Pemantauan lapisan atmosfer atas lapisan ozon radiasi matahari dan aerosol pada atmosfer Pemantauan dampak perubahan iklim dan pemanasan global Kegiatan eksplorasi atmosfer Pusat Sains Antariksa Sunting Pusat Sains Antariksa melakukan kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas luar angkasa 17 Aktivitas tersebut yakni Penelitian aktivitas matahari sebagai sumber energi dan gangguan Penelitian dan pengamatan orbit satelit gangguan dan sampah antariksa Penelitian dan pengamatan benda langit dan benda lainnya di orbit rendah bumi Penelitian medan magnet antariksa dan pemodelan medan geomagnetik regional Penelitian aktivitas ionosfer regional dan pemanfaatan gelombang radio Pengembangan instrumentasi dan basis data antariksa Fasilitas SuntingLAPAN memiliki beberapa fasilitas penting yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mendukung aktivitasnya 18 Kantor pusat LAPAN terletak di Jl Pemuda Persil no 1 Rawamangun Jakarta Timur Beberapa fasilitas LAPAN lainnya yakni Pusat Pengkajian Kebijakan dan Informasi Kedirgantaraan Cikini Jakarta Pusat Pusat ini berlokasi di Jalan Cisadane No 25 Cikini Jakarta Pusat Pusat ini terdiri dari bidang pengkajian kebijakan kedirgantaraan internasional bidang pengkajian kebijakan kedirgantaraan nasional bidang pengkajian hukum kedirgantaraan dan bidang sistem informasi kedirgantaraan Pusat Penginderaan Jauh Pekayon Pasar Rebo Jakarta Timur Kantor Pekayon merupakan kantor Deputi Bidang Penginderaan Jauh LAPAN Selain itu juga sebagai Pusat Data Inderaja Pusat Pengembangan Teknologi dan Pemanfaatan Inderaja dan Pusat Kendali Satelit Cuaca dan Lingkungan LAPAN Pusat Antariksa Bandung Bandung Jawa Barat Pusat Antariksa Bandung merupakan kantor Deputi Sains Antariksa dan Dirgantara LAPAN terdiri dari Pusat Sains Antariksa dan Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Pusat Teknologi Penerbangan amp Roket Rumpin Bogor Jawa Barat Berkas Phoca thumb l stasiun bumi rumpin jpgStasiun Bumi RumpinKantor Rumpin merupakan kantor Deputi Bidang Teknologi Dirgantara LAPAN Pusat Teknologi Satelit Rancabungur Bogor Jawa Barat Rancabungur merupakan lokasi perakitan satelit pasca pengembangan LAPAN TUBSAT Di lokasi tersebut juga terdapat Pusat Kendali Komunikasi Satelit LAPAN Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut Garut Jawa Barat Pameungpeuk merupakan lokasi utama peluncuran roket roket yang diujicobakan LAPAN Di lokasi tersebut juga terdapat Stasiun Pengamat Dirgantara Lapangan Eksperimen Tenaga Angin Bulakbaru Jepara Jawa Tengah Loka Pengamatan Dirgantara Sumedang Sumedang Jawa Barat Diresmikan pada 1975 LPD Tanjungsari melakukan aktivitas pengamatan matahari dan ionosfer Instalasi yang terdapat di LPD Tanjungsari yakni Teleskop NGT 18 inci Teleskop Celestron 8 inci Spektrograf Radio SN 4000 Automatic Weather Station dan Total Electro Content Meter Balai Pengamatan Bumi Watukosek Surabaya Jawa Timur Diresmikan pada 1983 BPD Watukosek melaksanakan kegiatan pengamatan atmosfer klimatologi dan aktivitas matahari 19 Instalasi yang terdapat pada BPD Watukosek antara lain BREWER Spectrometer DASIBI Land Ozon Monitor Teleskop Matahari H alpha Teleskop Sunspot dan Balon Stratosfer Loka Pengamatan Dirgantara Kototabang Padang Sumatera Barat Diresmikan pada tahun 2001 SPD Kototabang berada pada ketinggian 900 m di atas permukaan laut dpl Lokasi ini memiliki beberapa antena untuk pengamatan atmosfer seperti Radar Atmosfer Ekuatorial EAR berfrekuensi 27 MHz Radiometer Optical Rain Gauge X band Rain Radar Desdrometer Celilometer dan VSAT 20 Balai Pengamatan Dirgantara Pontianak Pontianak Kalimantan Barat Diresmikan pada 9 Januari 1986 BPD Pontianak melakukan aktivitas pengamatan atmosfer dan antariksa dengan menggunakan beberapa instalasi penting 21 Aktivitas tersebut antara lain Pengamatan ionosfer dengan instalasi Ionosonde CADI TEC WinRadio dan Komrad HF dan Pengamatan atmosfer atas dengan instalasi MF Radar Penelitian medan magnet bumi dengan instalasi MAGDAS 9 Penelitian meteor dengan instalasi AWS M AWS dan WPR Penelitian Kimia Atmosfer dengan instalasi Ozon Monitor dan CO2 Monitor Balai Penginderaan Jauh Parepare Parepare Sulawesi Selatan BPD Parepare beraktivitas dalam lingkup Klimatologi dan Inderaja BPD ini bertugas sebagai Pusat Kendali Satelit Inderaja LAPAN Stasiun Pengamat Dirgantara Manado Manado Sulawesi Utara SPD Manado merupakan stasiun pengamat cuaca atmosfer dengan kerjasama antara LAPAN dengan BMKG Stasiun Pengamat Dirgantara Kupang Kupang Nusa Tenggara Timur Balai Penjejakan dan Kendali Wahana Antariksa Biak Biak Papua BPD Biak merupakan fasilitas LAPAN yang terdiri dari Stasiun Pengamatan Klimatologi Pusat Kendali Satelit Cuaca dan Lingkungan Pusat Kendali Telemetri Penjelajahan dan Kontrol Wahana Antariksa ISRO LAPAN Logo Sunting nbsp Logo LAPAN yang digunakan tahun 2006 2015 nbsp Logo LAPAN yang digunakan tahun 2015 sekarang 22 Catatan Kaki Sunting Slogan LAPAN LAPAN SDM LAPAN LAPAN 2020 Diakses tanggal 3 Oktober 2020 RUU APBN 2019 PDF Kementerian Keuangan Republik Indonesia 2019 Diakses tanggal 3 Oktober 2020 DIPA LAPAN 2019 PDF PPID LAPAN 2019 Diakses tanggal 3 Oktober 2020 a b c d http lapan go id profil index html a b c d e Roket Pengorbit Satelit RPS Satellite Launch Vehicle SLV dalam bahasa Inggris www globalsecurity org Diakses tanggal 3 Oktober 2020 Ngazis Amal Nur 28 November 2012 2025 LAPAN Yakin RI Luncurkan Satelit Secara Mandiri VIVA co id VIVA co id Diakses tanggal 3 Oktober 2020 a b http lapanrb org images pdf pengembangan satelit lapan pdf pranala nonaktif permanen Ngazis Amal Nur 10 Agustus 2012 Mengenal Tonggak Sejarah Satelit Indonesia VIVA VIVA co id VIVA co id Diakses tanggal 3 Oktober 2020 Trisna Vitalis Yogi 31 Agustus 2012 Wisnubrata A ed Lapan A2 Satelit Produksi Indonesia Kompas com Kompas com Diakses tanggal 3 Oktober 2020 Satelit LAPAN A2 ORARI Asli Buatan Indonesia National Geographic Indonesia 3 September 2015 Diakses tanggal 3 Oktober 2020 Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 05 08 Diakses tanggal 2013 04 17 Heriyanto Trisno 28 September 2015 Satelit Buatan Indonesia Lapan A2 Sukses Mengorbit CNN Indonesia CNN Indonesia Diakses tanggal 3 Oktober 2020 Keren LAPAN Akan Luncurkan Satelit Karya Anak Negeri Diarsipkan 2017 05 16 di Wayback Machine Arah com tanggal 20 Mei 2016 Diakses tanggal 20 Mei 2016 a b http www malaysiaflyingherald wordpress com 2013 04 15 a busy year for lapan http dirgantara lapan or id Tidak memiliki atau tanpa title bantuan http dirgantara lapan or id Tidak memiliki atau tanpa title bantuan http lapan go id page php vpage lokasi htm Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 07 20 Diakses tanggal 2013 04 17 Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 08 19 Diakses tanggal 2013 04 17 Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 08 17 Diakses tanggal 2013 04 17 http www lapan go id index php subblog pages 2015 97 LOGOLihat Pula SuntingTentara Nasional Indonesia BMKG Satelit Palapa Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia Observatorium Bosscha Kartika IPranala luar SuntingSitus resmi LAPAN Diarsipkan 2011 04 21 di Wayback Machine Deputi Bidang Teknologi Penerbangan Diarsipkan 2013 04 15 di Wayback Machine Deputi Bidang Penginderaan Jauh Diarsipkan 2017 07 11 di Wayback Machine Deputi Bidang Sains Antariksa amp Kedirgantaraan pranala nonaktif permanen nbsp Artikel bertopik Indonesia ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional amp oldid 24459072