www.wikidata.id-id.nina.az
Kerajaan Kepangeranan Pulau Laut dan Pulau Sebuku dengan dependensinya setelah bergabung dengan Hindia Belanda disebut Landschap Pulau Laut dan Pulau Sebuku adalah Landschap atau suatu wilayah pemerintahan swapraja yang dikepalai seorang bumiputera bagian dari Afdeeling Pasir en de Tanah Boemboe dalam pemerintahan kolonial Hindia Belanda di bawah kekuasaan Asisten Residen GH Dahmen yang berkedudukan di Samarinda Kerajaan Pulau Laut Wilayah tersebut disebut kerajaan pulau laut yang didirikan Pangeran Djaija Samitra yang memindahkan pusat pemerintahannya ke daerah yang sekarang disebut desa Sigam Wilayah kerajaan ini terdiri atas Pulau Laut dan Pulau Sebuku di lepas pantai bagian tenggara pulau Kalimantan sekarang Kabupaten Kota Baru Sebelumnya pusat kerajaan ini berada di daerah aliran sungai Kusan di Tanah Bumbu selatan di tenggara Kalimantan Selatan yang disebut Kerajaan Kusan setelah dipindah ke pulau Laut rajanya bergelar Raja Pulau Laut I Raja raja Kusan dan raja raja Pulau Laut merupakan trah Sultan Sulaiman dari Banjar Raja raja di daerah ini bergelar Pangeran atau Ratu untuk wanita karena daerah ini sebenarnya merupakan cabang dari Kesultanan Banjar Anak anak raja Pulau Laut disebut Gusti laki laki dan Putri wanita Daftar isi 1 Sebelum Tahun 1700 2 Traktat 13 Agustus 1787 3 Kontrak tahun 1797 4 Kekuasaan Inggeris tahun 1811 1816 5 Kontrak Perjanjian Karang Intan I tanggal 1 Januari 1817 12 Safar 1232 H 6 Kontrak Perjanjian Karang Intan II tanggal 13 September 1823 M 7 Muharam 1239 H 7 Kontrak Perjanjian Tanggal 4 Mei 1826 26 Ramadan 1241 H 8 Raja Pulau Laut 6 7 9 Pangeran Jaya Sumitra 10 Afdeeling Pasir en de Tanah Boemboe 11 Silsilah 12 Leluhur 13 Kekerabatan dengan Sultan Sumbawa 14 Pranala luar 15 ReferensiSebelum Tahun 1700 sunting The King of Banjar at that time was Panombahan from the royal house of Sumbawa and his chief in command was Pengerang Poerabaja descendant of Crain Crongong of Macassar Brunei Museum Journal volume 4 edisi 2 1 2 Catatan tertua tentang pemerintahan kerajaan di Pulau Laut seperti dituliskan Gooh Yon Fong dalam tulisannya tentang perdagangan dan politik di Banjarmasin tahun 1700 1747 Gooh Yon Fong memaparkan pada masa pemerintahan Sultan Amarullah Bagus Kusuma 1660 1663 yang kemudian berhasil merebut kembali tahta keduanya dari kekuasaan Sultan Surianata 1663 1679 dan Sultan Amarullah Bagus Kusuma meneruskan pemerintahan Kesultanan Banjar dari 1680 1700 terdapat tokoh Pangeran Purabaya yang menyusun kekuatan di Pulau Laut sebagai daerah basis perjuangannya untuk menggulingkan Sultan Amarullah Bagus Kusuma Berdasarkan sumber tersebut Pulau Laut pernah berada di bawah kekuasaan Pangeran Purabaya sebelum tahun 1700 3 Pangeran Purabaya mantan Menteri di masa pemerintahan rezim sebelumnya yang telah digulingkan Dia keturunan Karaeng Karunrung Abdul Hamid dari Makassar 2 Traktat 13 Agustus 1787 suntingPada 13 Agustus 1787 raja Banjar sultan Tahmidillah 2 Sunan Nata Alam menyerahkan pulau Laut kepada penguasaan VOC Belanda Pulau Laut ini dahulu merupakan sebagian dari wilayah Kesultanan Banjar Penguasa pulaut Laut Da ud Ibn Abas disebutkan dalam tahun 1786 1792 4 Kontrak tahun 1797 sunting Bahwa adalah Kompeni menguasakan atas sesuka hati Tuan Sultan dalam tempo jang tersebut hal kadar hingganja itu dari menetapkan kepala2 atau mentjabut pada tiap2 negeri2 dan desa2 jang takluk tachta keradjaan Tuan Sultan Bandjar semuanja jang lain dari tanah Pasir dan Laut Pulau jang dikeluarkan dari djumlahnja itu melainkan mana baik jang dikehendaki Tuan Sultan djuga akan kepala2 dalam itu sekalian tempat2 itu jang memeliharakan tiada boleh siapa jang lain memeliharakan tiada boleh siapa jang lain masuk perduli dan jang iktiradhkan dalam perintah Tuan Sultan djua adanja Banjersch Contract van den 6 Julij 1797 No 6 Sultan Saleman Sa idallah ke 2 pasal 4 5 Menurut Kontrak Perjanjian tahun 1797 Laut Pulo Pulau Laut diserahkan kembali kepada Kesultanan Banjar Sultan Sulaiman Saidullah 2 karena dalam perjanjian tahun 1787 pernah diserahkan kepada VOC Belanda oleh Sunan Nata Alam Penguasa pulaut Laut Kapitan Hassan Ibn Yusuf disebutkan dalam tahun 1803 Kekuasaan Inggeris tahun 1811 1816 suntingBelanda kalah menghadapi Inggris dan pada tahun 1811 Belanda menyerahkan Batavia kepada East India Company EIC perusahaan perdagangan Inggris East India Company EIC mengadakan perjanjian persahabatan dengan kesultanan Banjar Dalam perjanjian itu EIC Inggris tidak menyinggung masalah kedaulatan pemerintahan Sultan Sulaiman tetapi lebih banyak masalah perdagangan EIC Inggris menduduki beberapa daerah yang sebelumnya diduduki Belanda seperti pulau Tatas Banjarmasin Kuin Paser Pulau Laut Pagatan dan Bakumpai Kontrak Perjanjian Karang Intan I tanggal 1 Januari 1817 12 Safar 1232 H sunting Tuan Sultan kasih sama radja Wolanda itu Pulau Lodji Tatas dan benteng2 Kuin dan negeri Dajak Besar Ketjil dan negeri Mendawai dan negeri Sampit dan negeri Kuta Waringin dan negeri Sintang dan negeri Lawei dan negeri Djelai dan negeri Bakumpai dan negeri Tabanio dan negeri Pegatan sama Pulau Laut dan negeri Pasir dan negeri Kutei dan negeri Barau sama dia punja rantauan CONTRACT MET DEN SULTAN VAN BANDJERMASIN Sultan Sulaiman al Mu tamid Ala Allah pasal 5 lima pada tanggal 1 Januari 1817 12 Safar 1232 H Besluit 29 April 1818 No 4 5 Dalam Kontrak Perjanjian Karang Intan I pada tanggal 1 Januari 1817 bertepatan 12 Safar 1232 Hijriyah Besluit 29 April 1818 No 4 pada masa kekuasaan Raja Banjar Paduka Sri Sultan Sulaiman al Mu tamid Ala Allah menyerahkan wilayah Pulau Laut kepada Hindia Belanda yang diwakili Residen Aernout van Boekholzt 5 Kontrak Perjanjian Karang Intan II tanggal 13 September 1823 M 7 Muharam 1239 H sunting Perkara lima dan kontrak lama dibuang tiada boleh pakai lagi melainkan dipakai bagaimana ganti dibawah ini Paduka Sri Sultan salinkan kepada radja Holanda jang masjhur antero Pulau Tatas dan Kween sampai disubarang kiri Antasan Ketjil lagi tanah Lawai dan Djelai dan Sintang dan Tabonio dan Pagatan dan Pulau Laut dan Kota Waringin dan Pasir dan Kutai dan Berau dengan semuanja dia punja rantauan2 adanja Dan lagi Tuan Sultan salinkan begitu djuga separo dari Tanah Pembuang dan Mendawai dan Sampit dan Dajak besar dan Dajak ketjil dan Bakumpai dan Dusun adanja Tetapi lagi geburmin salinkan kepada tuan Sultan separo dari tanah semuanja jang geburmin sudah ambil dengan paduka Sri Sultan punja bermintaan dari tangan tuan Hire jang punja dahulu namanja Maluka dan Laut Kuru dan Liang Anggang dengan dia punja rantauan semuanja sampai di Tandjung Selatan dan disebelah timur sampai antara pegangan Pagatan dan Pasir adanja CONTRACT MET DEN SULTAN VAN BANDJERMASIN Sultan Sulaiman al Mu tamid Ala Allah pasal dua Kontrak Perjanjian Karang Intan II tanggal 13 September 1823 M 7 Muharam 1239 H 5 Dalam Kontrak Perjanjian per tanggal 13 September 1823 M bertepatan 7 Muharam 1239 Hijriyah pada masa kekuasaan Raja Banjar Paduka Sri Sultan Sulaiman al Mu tamid Ala Allah menyerahkan wilayah Pulau Laut kepada Hindia Belanda yang diwakili Residen Mr Tobias 5 Perjanjian ini disahkan 21 Oktober 1823 oleh Godert Alexander Gerard Philip baron van der Capellen penguasa Hindia Belanda pertama yang memerintah di Hindia setelah dikuasai oleh Kerajaan Inggris selama beberapa tahun Ia memerintah antara tanggal 19 Agustus 1816 1 Januari 1826 G A G Ph van der Capellen merupakan Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang ke 41 Kontrak Perjanjian Tanggal 4 Mei 1826 26 Ramadan 1241 H sunting Sri Paduka Sultan Adam salinkan kepada radja dari Nederland segala negeri jang tersebut dibawah ini Pulau Tatas dan Kuin sampai di subarang kiri Antasan Ketjil dan pulau Burung mulai dari kuala Bandjar subarang kanan sampai di Pantuil dan di Pantuil subarang pulau Tatas lantas ke timur Rantau Kuliling dengan segala sungai2nja Kelajan Ketjil Kelajan Besar dan kampung jang di subarang pulau Tatas sampai di sungai Messa di ulu kampung Tjina lantas ke darat sampai di sungai Baru sampai di sungai Lumbah dan pulau Bakumpai mulai dari kuala Bandjar subarang kiri mudik sampai di kuala Andjaman di kiri milir sampai kuala Lopak dan segala tanah Dusun semuanja desa2 kiri kanan mudik ka ulu mulai Mengkatip sampai terus negeri Siang dan di ilir sampai di kuala Marabahan dan tanah Dajak Besar Ketjil dengan semuanja desa2nja kiri kanan mulai di kuala Dajak mudik ka ulu sampai terus ke ilir sungai Dajak dengan segala tanah di daratan jang takluk padanja dan tanah Mendawai Sampit Pembuang semuanja desa2nja dengan segala tanah jang takluk padanja dan tanah Kutaringin Sintang Lawey Djelei semuanja desa2nja dengan segala tanah jang takluk padanja Dan Taboniou dan segala tanah Laut sampai di Tandjung Silatan dan ke timur sampai watas dengan Pagatan dan ka oetara sampai di kuala Maluka mudik sungai Maluka Selingsing Lijang Anggang Banju Irang lantas ke timur sampai di gunung Pamaton sampai watas dengan tanah Pagatan dan negeri jang di pasisir timur Pagatan Pulau Laut Batu Litjin Pasir Kutai Barau semuanja dengan tanah2 jang takluk padanja CONTRACT MET DEN SULTAN VAN BANDJERMASIN Sultan Adam al Wathiq billah pasal 4 tanggal 4 Mei 1826 26 Ramadan 1241 H Besluit 29 September 1826 No 10 5 Dalam Kontrak Perjanjian per tanggal 4 Mei 1826 bertepatan 26 Ramadan 1241 Hijriyah Besluit 29 September 1826 No 10 pada masa kekuasaan Raja Banjar Paduka Sri Sultan Adam al Wathiq billah menyerahkan wilayah Pulau Laut kepada Hindia Belanda Kontrak ini kemudian disahkan oleh De Kommissaris Generaal van Nederlandsch Indie Leonard Pierre Joseph du Bus de Gisignies pada tanggal 26 September 1826 5 Wilayah kerajaan Pulau Laut merupakan salah satu daerah Kesultanan Banjar yang diserahkan oleh Sultan Adam dari Banjar kepada kolonial Hindia Belanda melalui Perjanjian Karang Intan CONTRACT MET DEN SULTAN VAN BANDJERMASIN 4 Mei 1826 B 29 September 1826 No 10 Sultan Adam al Watsiq Billah dari Banjar menegaskan kembali penyerahan dearah daerah di Kalimantan termasuk Pulau Laut kepada pemerintahan kolonial Hindia Belanda seperti yang tertulis dalam pasal 4 5 Raja Pulau Laut 6 7 suntingxxxx 1700 Pangeran Purabaya rival Sultan Amarullah Bagus Kasuma raja Banjar 2 Raja Pulau Laut I Pangeran Djaija Samitra bin Pangeran Haji Musa Pangeran Jaya Sumitra saudara sebapak Pangeran Abdul Kadir 1850 1861 Raja Pulau Laut II Pangeran Abdul Kadir bin Pangeran Haji Musa Pangeran Abdul Kadir saudara sekandung Pg Muhammad Nafis penguasa Batulicin sepeninggal Aji Landasan 8 Ia memerintah mulai 1 Januari 1861 sampai 1873 Pada tahun 1849 ia menikahi Aji Tukul Ratu Intan II Ratu Agung 9 10 Raja Pulau Laut III Pangeran Berangta Kasuma bin Pg Abdul Kadir 1873 1881 Raja Pulau Laut IV Pangeran Amir Husin Kasuma bin Pg Berangta Kasuma 1881 1900 Penjabat Raja Pulau Laut Pangeran Abdurrahman Kasuma bin Berangta Kasuma 10 Januari 1900 7 Januari 1903 Penjabat Sementara Raja Pulau Laut Pangeran M Aminullah Kasuma bin Pg Amir Husin Kasuma 7 Januari 1903 3 April 1903 Kerajaan Pulau Laut dihapus dimasukan langsung ke dalam Pemerintahan Hindia Belanda 6 Pangeran Jaya Sumitra suntingPangeran Jaya Sumitra pindah ke Kampung Malino dan menjadi Raja Pulau Laut I pada tahun 1850 1861 LAST RAJA OF PULAU LAUT WAS ALLOWED TO RULE ON UNTIL 1 1 1905 MAYBE LATER AS REGENT DP TICK SECR PUSAT DOKUMENTASI KERAJAAN2 DI INDONESIA PUSAKA PUSAKA TICK KPNMAIL NL FACEBOOK DONALD TICKAfdeeling Pasir en de Tanah Boemboe suntingPulau Laut dan dependensinya merupakan salah satu daerah landschap dalam Afdeeling Pasir en de Tanah Boemboe menurut Staatblaad tahun 1898 no 178 Silsilah sunting Sultan Hidayatullah Panembahan Batu Hirang Pangeran Senapati bergelar Sultan Mustain Billah Marhum Panembahan Pangeran Dipati Anom 1 Pangeran Di Darat bergelar Panembahan di Darat Pangeran Dipati Tuha 1 bergelar Sultan Inayatullah dari Banjar Sultan Ratu Agung Raden Kasuma Lelana Pangeran Dipati Anom 2 bergelar Sultan Dipati Anom Sultan Agung dari Banjar Pangeran Suryanata II Raden Kasuma Alam bergelar Sultan Saidullah Sultan Ratu Anom Gusti Gade anak Nyai Wadon Gadung Sultan Saidullah 2 Raden Basus Suria Negara anak Nyai Wadon Raras Sultan Amarullah Bagus Kasuma Sulthan Tahlilloellah 1 Raden Bagus Suria Angsa dari Banjar anak Nyai Wadon Suria Alam dari Banjar bergelar Sulthan Tahmidullah 1Sulthan Tahlilloellah 2 m 1696 1720 Pangeran Dipati Tuha Raja Tanah Bumbu 1 Pangeran Dipati Mangkoe Boemi Pangeran Tjitra Citra Yuda Sultan negeri Kelua Pangeran Haji Muhammad Pangeran Dipati Desa Boemi Pangeran Hadji Musa Ratu Salamah binti Sultan Sulaiman al Mu tamidullah Gusti Jamaluddin anak Ratu Salamah binti Sultan Sulaiman Pangeran Panji anak Ratu Salamah binti Sultan Sulaiman Aji Landasan binti Raja Aji Jawi Pg Muhammad Nafis anak Ratu Salamah binti Sultan Sulaiman Alooh Sinah 11 Ratu Wira Kasuma Pg Wira Kasuma bin Sultan Muda Abdurrahman bin Sultan Adam Al Watsiqu Billah Pangeran Djaija Samitra Nyai Ambak adik Nyai Ratu Kamala Sari Goesti Abdoellah bergelar Pangeran Kasoema Giri 12 Gusti Goesti M Basoe bin Pangeran Kasoema Giri Goesti Abdoellah Goesti Moehammad Pangeran Abdoel Kadir anak Ratu Salamah binti Sultan Sulaiman Pangeran Berangta Kasuma Pangeran Amir Husin Kasuma Putri Wilis anak Hj Samanis Kiai Gaffar Noor Pangeran Muhammad Aminullah Kasuma anak Ratu Besse binti Adji Daha Andi Sarimas dari Luwu Ratu Tajeng Putri Jahrah Kasoema Gusti Amin Gusti Chaldoen Gusti Rohana Gusti Mahrita Gusti Risnawati Gusti Megaria Gusti Helyani Gusti Helnawati Gusti Helyadi Pangeran Abdurrahman Kasuma Ratu Tarum Adji Samarang Raja Tanah Bumbu Pangeran Mangoe Mangun Kasuma Ratu Tanah Bumbu II Ratu Sepuh Ratu Mas Ratu Tanah Bumbu III Daeng Malewa Pangeran Dipati Ratu Intan I anak Ratu Mas Pangeran DaudLeluhur sunting 16 Pangeran Abdoel Kadir 8 Pangeran Berangta Kasuma 17 4 Pangeran Amir Husin Kasuma 18 9 19 2 Pangeran M Aminullah Kasuma 20 10 21 5 Ratoe Bese 22 11 23 1 Putri Jahrah Kasoema 24 12 25 6 26 13 27 3 Ratu Tajeng 28 14 29 7 30 15 31 Kekerabatan dengan Sultan Sumbawa suntingKekerabatan Raja Pulau Laut dengan Sultan Sumbawa Tertulis dalam buku Tijdschrift voor Indische taal land en volkenkunde volume 14 1864 503 13 Omtrent de lans Kaliblah wordt het navolgende verhaald Zij behoorde vroeger tot de rijkswapens van den Sultan van Sumbawa Een dezer Sultans nu was in het huwelijk getreden met Ratoe Laija eene zuster van Sultan Tahmid Ilah II van Bandjermasin Uit dat huwelijk is de Sulthan Mohamad die later over Sumbawa geregeerd heeft geboren 13 Berikut ini terkait dengan tombak Kaliblah Tombak ini dulu milik senjata nasional Sultan Sumbawa Salah satu Sultan ini Dewa Masmawa Sultan Mahmud sekarang menikah dengan Ratoe Laija saudara perempuan dari Sultan Tahmid Illah II Raja Banjar 1785 1808 dari Bandjermasin Buah dari pernikahan itu adalah Sulthan Mohamad Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin II Raja Sumbawa XIII 1795 1816 yang kemudian memerintah atas Sumbawa Kekerabatan Sultan Sumbawa dengan Raja Pulau Laut https pl wikipedia org wiki W C5 82adcy Kalimantanu Wladcy Kusan Pulau Laut https pl wikipedia org wiki W C5 82adcy Sumbawy Sultani Sumbawy Sultan Tahlilillah Sultan Tamjidillah ISultan Sepuh dari Banjar Gusti Mesir Abdurrahman Sultan Muhammad Jalaluddin Syah II Putri Lawiyah Sultan Tahmidillah 2 Ratu Sultan Muhammad Aminullah Ratoe Laija Dewa Masmawa Sultan Mahmud Sultan Sulaiman Rahmatullah Sultan Muhammad Kaharuddin II Ratoe Hadji Moesa Salamah Sultan Muhammad Amaroe llah Pangeran Abdoel Kadir Raja Muda Daeng Mas Kuncir Pangeran Berangta Kasuma Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III Pangeran Amir Husin Kasuma Sultan Muhammad Kaharuddin III Pangeran M Aminullah Kasuma Sultan Muhammad Kaharuddin IV Putri Jahrah Kasoema Daeng Sarrojini Naidu Gusti Chaldoen Raehan Omar Hasani Priyanto Gusti Helyadi Pranala luar sunting Indonesia http jejakrekam com 2019 04 09 dari pulau laut ke martapura jadi juru tulis sultan adam 2 Indonesia https www kompasiana com istorya 5a508a3dab12ae111113f6b3 lembaga adat kerajaan pulau laut visi pelestarian budaya Indonesia http en rodovid org wk Special Tree 77005 Silsilah Raja Pulau Laut Indonesia http mahmuddimyati multiply com photos album 26 Diarsipkan 2016 03 05 di Wayback Machine Makam Raja Sigam Pulau Laut https www facebook com media set set a 163912576967353 36268 163873413637936 amp type 1 Indonesia https kumparan com kumparannews saranjana kota hilang yang tak hilang dari ingatan 1548558861100911824 Indonesia Referensi sunting Muzium Brunei 1978 Brunei Museum Journal dalam bahasa Inggris edisi ke 2 Muzium Brunei 90 Parameter vol yang tidak diketahui mengabaikan volume yang disarankan bantuan a b c The Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia dalam bahasa Inggris 2 1848 509 https www kompasiana com istorya 5a341918dd0fa81ace122773 suku bajau rampa dalam catatan historis https sejarah nusantara anri go id media userdefined pdf rulersinasiav7 pdf a b c d e f g h Hindia Belanda 1965 Bandjermasin Sultanate Surat surat perdjandjian antara Kesultanan Bandjarmasin dengan pemerintahan2 V O C Bataafse Republik Inggeris dan Hindia Belanda 1635 1860 PDF Arsip Nasional Republik Indonesia Kompartimen Perhubungan dengan Rakjat hlm 158 a b Truhart P Regents of Nations Systematic Chronology of States and Their Political Representatives in Past and Present A Biographical Reference Book Part 3 Asia amp Pacific Oceania Munchen 2003 s 1245 1257 ISBN 3 598 21545 2 Administrative sub divisions in Dutch Borneo ca 1879 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 05 24 Diakses tanggal 2012 07 25 Belanda Landsdrukkerij Batavia Landsdrukkerij Batavia Almanak van Nederlandsch Indie voor het jaar 31 Lands Drukkery hlm 134 Perhimpunan Ilmu Alam Indonesia Madjalah ilmu alam untuk Indonesia Indonesian journal for natural science Jilid 29 30 1866 Natuurkundig tijdschrift voor Nederlandsch Indie Jilid 30 Lange 1868 http silsilahkayutangi blogspot com p silsilah kiai adipati singasari raja html https www kompasiana com istorya 5a34b7205e13735d2e48ba33 pangeran kesuma giri bangsawan birokrat serambi mekah a b Tijdschrift voor Indische taal land en volkenkunde dalam bahasa Belanda 14 Batavia Lange amp Company Martinus Nijhoff 1864 503 Parameter contributor akan diabaikan bantuan Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kerajaan Pulau Laut amp oldid 23690738