www.wikidata.id-id.nina.az
Keracunan parasetamol juga dikenal sebagai keracunan asetaminofen adalah keracunan yang disebabkan oleh penggunaan obat parasetamol asetaminofen yang berlebihan 1 Kebanyakan orang hanya memiliki sedikit gejala atau gejala tak spesifik pada 24 jam pertama setelah overdosis 2 Gejala ini dapat berupa rasa lelah sakit perut atau mual Setelah beberapa hari tanpa gejala biasanya muncul kulit kekuningan masalah pembekuan darah dan kebingungan sebagai akibat dari gagal hati Komplikasi tambahan termasuk gagal ginjal pankreatitis gula darah rendah dan asidosis laktat Jika tidak terjadi kematian penderita cenderung pulih sepenuhnya dalam waktu lebih dari beberapa minggu Jika penderita tidak diobati pada beberapa kasus akan pulih dengan sendirinya tetapi pada kasus lain dapat menyebabkan kematian 2 Keracunan parasetamolParasetamolInformasi umumNama lainKeracunan asetaminofen overdosis parasetamol overdosis asetaminofenSpesialisasiToksikologiPenyebabParasetamol asetaminofen biasanya gt 7 gFaktor risikoAlkoholisme malagizi sejumlah obat obatan lainnyaAspek klinisGejala dan tandaAwal Tak spesifik rasa lelah sakit perut mualKemudian Kulit kekuningan masalah pembekuan darah ensefalopati hepatikKomplikasiGagal hati gagal ginjal pankreatitis gula darah rendah asidosis laktat Awal munculSetelah 24 jam keracunan DiagnosisKadar darah pada waktu tertentu setelah penggunaanKondisi serupaAlkoholisme hepatitis viral gastroenteritisPerawatanArang aktif asetilsistein transplantasi hatiPrognosisKematian pada 0 1 Prevalensi gt 100 000 per tahun AS Keracunan parasetamol dapat terjadi secara tidak sengaja atau sebagai upaya untuk bunuh diri 2 Faktor risiko keracunan ini termasuk alkoholisme malagizi dan mengonsumsi sejumlah obat obatan lainnya Kerusakan hati bukan disebabkan oleh parasetamol itu sendiri tetapi akibat dari salah satu metabolitnya N asetil p benzokuinona imina NAPQI NAPQI menguras glutation hati dan secara langsung merusak sel sel di dalam hati 3 Diagnosis didasarkan pada kadar parasetamol dalam darah pada waktu tertentu setelah obat dikonsumsi Nilai nilai yang diperoleh sering diplotkan pada nomogram Rumack Matthew untuk menentukan tingkat perhatian bagi tenaga profesional kesehatan terkait terapi yang akan diberikan Perawatan mencakup pemberian arang aktif jika orang tersebut mencari bantuan medis segera setelah overdosis Upaya memaksa orang tersebut untuk muntah tidak dianjurkan 1 Jika terdapat potensi toksisitas maka direkomendasikan antidot asetilsistein 4 Pengobatan umumnya diberikan setidaknya selama 24 jam Perawatan psikiatri mungkin diperlukan setelah pemulihan Transplantasi hati mungkin diperlukan jika kerusakan hati yang parah Kebutuhan untuk transplantasi sering kali didasarkan pada pH darah yang rendah laktat darah yang tinggi pembekuan darah yang buruk atau ensefalopati hepatik yang signifikan Dengan pengobatan dini maka gagal hati jarang terjadi Kematian terjadi pada sekitar 0 1 kasus Keracunan parasetamol pertama kali dideskripsikan pada 1960 an Tingkat keracunan sangat bervariasi antar wilayah di dunia Di Amerika Serikat sebanyak 56 000 kasus terjadi dalam setahun Di Inggris keracunan parasetamol bertanggung jawab atas jumlah overdosis terbesar 1 Anak anak merupakan populasi yang paling sering terkena Di Amerika Serikat dan Inggris parasetamol merupakan penyebab paling umum dari gagal hati akut 5 Daftar isi 1 Tanda dan gejala 2 Penyebab 3 Patofisiologi 4 Diagnosis 5 Pengobatan 6 Prognosis 7 Referensi 8 Pranala luarTanda dan gejala suntingTanda dan gejala keracunan parasetamol terjadi dalam tiga fase Fase pertama dimulai dalam beberapa jam setelah overdosis terdiri dari mual muntah penampilan pucat dan berkeringat 6 Namun pasien seringkali tidak memiliki gejala spesifik atau hanya gejala ringan dalam 24 jam pertama keracunan Pada kejadian jarang setelah overdosis yang tinggi pasien dapat mengalami gejala asidosis metabolik dan koma di awal perjalanan keracunan 7 Fase kedua terjadi antara 24 jam dan 72 jam setelah overdosis dan memiliki tanda tanda peningkatan kerusakan hati Secara umum kerusakan terjadi pada sel sel hati saat hepatosit memetabolisme parasetamol Penderita mungkin mengalami nyeri perut kuadran kanan atas Meningkatnya kerusakan hati juga mengubah penanda biokimiawi fungsi hati rasio normalisasi internasional INR dan transaminase hati ALT dan AST naik ke tingkat abnormal 8 Gagal ginjal akut juga dapat terjadi selama fase ini biasanya disebabkan oleh sindrom hepatorenal atau sindrom disfungsi multiorgan Dalam beberapa kasus gagal ginjal akut mungkin merupakan manifestasi klinis utama dari toksisitas Pada kasus tersebut kemungkinan bahwa metabolit toksik dihasilkan lebih banyak di ginjal daripada di hati 9 10 Fase ketiga terjadi pada 3 sampai 5 hari dan ditandai dengan komplikasi nekrosis hati masif yang mengarah ke gagal hati fulminan dengan komplikasi gangguan koagulasi gula darah rendah gagal ginjal ensefalopati hepatik pembengkakan otak sepsis kegagalan multiorgan dan kematian 11 Jika fase ketiga pasien tetap hidup maka nekrosis hati yang berkembang akan berhenti dan fungsi hati dan ginjal biasanya kembali normal dalam beberapa minggu 12 Tingkat keparahan toksisitas parasetamol bervariasi tergantung pada dosis dan apakah pengobatan yang tepat telah diterima Penyebab suntingDosis toksik parasetamol sangat bervariasi Secara umum dosis harian maksimum yang direkomendasikan untuk orang dewasa yang sehat adalah 4 gram 13 Dosis yang lebih tinggi menyebabkan peningkatan risiko toksisitas Pada orang dewasa dosis tunggal di atas 10 gram atau 200 mg kg berat badan memiliki kemungkinan menyebabkan toksisitas 14 15 Toksisitas juga dapat terjadi ketika obat digunakan beberapa kali dalam dosis lebih kecil dalam 24 jam sehingga melebihi dosis di atas 15 Konsumsi 1 gram parasetamol sebanyak empat kali sehari selama dua minggu dapat terjadi peningkatan alanin transaminase di hati menjadi sekitar tiga kali nilai normal 16 Dosis tersebut kecil kemungkinan dapat menyebabkan gagal hati 17 Penelitian menunjukkan pasien yang mengonsumsi parasetamol lebih besar dari dosis normal selama 3 sampai 4 hari lebih jarang mengalami hepatotoksisitas parah Pada orang dewasa dosis 6 gram sehari selama 48 jam sebelumnya berpotensi menyebabkan toksisitas 15 sementara pada anak anak dosis akut di atas 200 mg kg berpotensi menyebabkan toksisitas 18 Patofisiologi sunting nbsp Jalur utama metabolisme parasetamol klik untuk memperbesar Jalur menuju NAPQI ditunjukkan dengan warna merah Ketika digunakan dalam dosis terapi normal parasetamol telah terbukti aman 19 Pada dosis terapeutik sebagian besar obat diubah menjadi metabolit nontoksik melalui metabolisme fase II melalui konjugasi dengan sulfat dan glukuronida dengan sebagian kecil dioksidasi melalui sistem enzim sitokrom P450 20 Sitokrom P450 2E1 dan 3A4 mengubah sekitar 5 parasetamol menjadi metabolit antara yang sangat reaktif N asetil p benzokuinon imina NAPQI 19 Dalam kondisi normal NAPQI didetoksifikasi melalui konjugasi dengan glutation membentuk konjugat sistein dan asam merkapturat 20 Dalam kasus overdosis parasetamol jalur sulfat dan glukuronida menjadi jenuh dan lebih banyak parasetamol dialihkan ke sistem sitokrom P450 untuk menghasilkan NAPQI Akibatnya pasokan glutation hepar menjadi habis karena kebutuhan glutation lebih tinggi daripada pembentukan barunya Oleh karena itu NAPQI tetap dalam bentuk toksiknya di hati dan bereaksi dengan molekul membran seluler mengakibatkan kerusakan dan kematian hepatosit yang meluas yang menyebabkan nekrosis hati akut 3 Pada penelitian hewan simpanan glutation hati ditemukan turun hingga kurang dari 70 dibanding tingkat normal sebelum terjadi toksisitas hati 21 Diagnosis sunting nbsp Nomogram Rumack Matthew dengan garis perawatan ditambahkan pada 150Riwayat seseorang menggunakan parasetamol cukup akurat untuk diagnosis Cara paling efektif untuk mendiagnosis keracunan yaitu dengan mendapatkan kadar parasetamol darah Sebuah nomogram obat yang dikembangkan pada tahun 1975 yang disebut nomogram Rumack Matthew memperkirakan risiko toksisitas berdasarkan konsentrasi serum parasetamol pada jumlah jam tertentu setelah konsumsi 6 Untuk menentukan risiko potensi hepatotoksisitas kadar parasetamol ditelusuri sepanjang nomogram Penggunaan kadar parasetamol serum berjangka waktu yang diplot pada nomogram tampaknya menjadi penanda terbaik yang menunjukkan potensi cedera hati 15 Kadar parasetamol yang diambil dalam empat jam pertama setelah konsumsi mungkin jumlahnya masih dibawah perkiraan karena parasetamol masih dalam proses diserap dari saluran pencernaan Oleh karena itu kadar serum yang diambil sebelum 4 jam tidak dianjurkan 14 Bukti klinis atau biokimia dari toksisitas hati dapat berkembang dalam satu sampai empat hari meskipun dalam kasus yang parah mungkin terlihat dalam 12 hari 22 Nyeri tekan kuadran kanan atas mungkin terjadi dan ini dapat membantu dalam diagnosis Pemeriksaan laboratorium dapat menunjukkan bukti nekrosis hati dengan peningkatan AST ALT bilirubin dan waktu koagulasi yang memanjang terutama waktu protrombin yang meningkat Setelah overdosis parasetamol ketika AST dan ALT melebihi 1000 IU L maka diagnosis hepatotoksisitas yang diinduksi parasetamol dapat ditegakkan 22 Pengobatan sunting nbsp Asetilsistein adalah antidot atau penangkal toksisitas parasetamolAsetilsistein juga disebut N asetilsistein atau NAC bekerja untuk mengurangi toksisitas parasetamol dengan mengisi kembali simpanan antioksidan glutation dalam tubuh Glutation bereaksi dengan metabolit toksik NAPQI sehingga tidak merusak sel dan dapat dikeluarkan dengan aman 23 Sisteamin dan metionin juga telah digunakan untuk mencegah hepatotoksisitas 24 meskipun penelitian menunjukkan bahwa keduanya berhubungan dengan lebih banyak efek samping daripada asetilsistein 15 Pada orang yang mengalami gagal hati akut atau yang diperkirakan meninggal karena gagal hati penanganan utama adalah transplantasi hati 25 Transplantasi hati dilakukan di pusat spesialis Kriteria yang paling umum digunakan untuk transplantasi hati dikembangkan oleh dokter di Rumah Sakit King s College di London Pasien direkomendasikan untuk transplantasi jika mereka memiliki pH darah arteri kurang dari 7 3 setelah resusitasi cairan atau jika pasien memiliki ensefalopati Grade III atau IV waktu protrombin lebih besar dari 100 detik dan kreatinin serum lebih dari 300 mmol L dalam periode 24 jam 26 Bentuk lain dari dukungan fungsi hati yaitu transplantasi hati parsial Teknik ini memiliki keuntungan mendukung pasien sementara hati mereka sendiri beregenerasi 27 28 Setelah fungsi hati kembali obat imunosupresif dimulai dan mereka harus minum obat imunosupresif selama sisa hidup mereka Prognosis suntingTingkat kematian akibat overdosis parasetamol meningkat dalam dua hari setelah konsumsi mencapai maksimum pada hari keempat dan kemudian secara bertahap menurun Asidosis merupakan indikator tunggal yang paling penting dari kemungkinan kematian dan kebutuhan untuk cangkok hati Tingkat kematian 95 tanpa transplantasi dilaporkan pada pasien yang memiliki pH kurang dari 7 30 Indikator lain dari perkembangan penyakit yang buruk yaitu penyakit ginjal kronis stadium 3 atau lebih buruk ensefalopati hepatik peningkatan waktu protrombin yang besar atau peningkatan kadar asam laktat darah asidosis laktat 26 Satu penelitian menunjukkan bahwa kadar faktor V kurang dari 10 dari normal menunjukkan prognosis yang buruk kematian 91 sedangkan rasio faktor VIII terhadap faktor V kurang dari 30 menunjukkan prognosis yang baik kelangsungan hidup 100 29 Pasien dengan prognosis buruk biasanya ditandai untuk kemungkinan cangkok atau transplantasi hati 26 Pasien yang tetap hidup diharapkan dapat sembuh total dan memiliki harapan hidup dan kualitas hidup yang normal 30 Referensi sunting a b c Agrawal Suneil Khazaeni Babak 2022 Acetaminophen Toxicity Treasure Island FL StatPearls Publishing PMID 28722946 a b c Yoon E Babar A Choudhary M Kutner M Pyrsopoulos N 28 Juni 2016 Acetaminophen Induced Hepatotoxicity a Comprehensive Update Journal of Clinical and Translational Hepatology 4 2 131 42 doi 10 14218 jcth 2015 00052 PMC 4913076 nbsp PMID 27350943 a b Ramachandran Anup Jaeschke Hartmut 2018 03 21 Acetaminophen Toxicity Novel Insights Into Mechanisms and Future Perspectives Gene Expression 18 1 19 30 doi 10 3727 105221617X15084371374138 ISSN 1052 2166 PMC 5885144 nbsp PMID 29054140 Clinical Practice Guidelines Paracetamol poisoning www rch org au dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2022 02 25 Ryder SD Beckingham IJ February 2001 Other causes of parenchymal liver disease BMJ Clinical Research Ed 322 7281 290 2 doi 10 1136 bmj 322 7281 290 PMC 1119531 nbsp PMID 11157536 a b Rumack Barry H Matthew Henry 1975 06 01 Acetaminophen Poisoning and Toxicity Pediatrics dalam bahasa Inggris 55 6 871 876 doi 10 1542 peds 55 6 871 ISSN 0031 4005 Zezulka A Wright N September 1982 Severe metabolic acidosis early in paracetamol poisoning British Medical Journal Clinical Research Ed 285 6345 851 2 doi 10 1136 bmj 285 6345 851 PMC 1499688 nbsp PMID 6811039 Heard KJ July 2008 Acetylcysteine for Acetaminophen Poisoning The New England Journal of Medicine 359 3 285 92 doi 10 1056 NEJMct0708278 PMC 2637612 nbsp PMID 18635433 Hodgman Michael J Garrard Alexander R 2012 10 A Review of Acetaminophen Poisoning PDF Critical Care Clinics dalam bahasa Inggris 28 4 499 516 doi 10 1016 j ccc 2012 07 006 Periksa nilai tanggal di date bantuan Mazer Maryann Perrone Jeanmarie 2008 03 Acetaminophen induced nephrotoxicity Pathophysiology clinical manifestations and management Journal of Medical Toxicology dalam bahasa Inggris 4 1 2 6 doi 10 1007 BF03160941 ISSN 1556 9039 PMC 3550099 nbsp PMID 18338302 Periksa nilai tanggal di date bantuan Pemeliharaan CS1 Format PMC link Mazer Maryann Perrone Jeanmarie 2008 03 Acetaminophen induced nephrotoxicity Pathophysiology clinical manifestations and management Journal of Medical Toxicology dalam bahasa Inggris 4 1 2 6 doi 10 1007 BF03160941 ISSN 1556 9039 PMC 3550099 nbsp PMID 18338302 Periksa nilai tanggal di date bantuan Pemeliharaan CS1 Format PMC link Bari Khurram Fontana Robert J 2014 07 Acetaminophen overdose What practitioners need to know Acetaminophen Overdose Clinical Liver Disease dalam bahasa Inggris 4 1 17 21 doi 10 1002 cld 373 PMC 6448726 nbsp PMID 30992913 Periksa nilai tanggal di date bantuan Pemeliharaan CS1 Format PMC link Research Center for Drug Evaluation and 2019 02 09 Acetaminophen Information FDA dalam bahasa Inggris a b Dart Richard C Erdman Andrew R Olson Kent R Christianson Gwenn Manoguerra Anthony S Chyka Peter A Martin Caravati E Wax Paul M Keyes Daniel C 2006 01 Acetaminophen Poisoning an Evidence Based Consensus Guideline for Out of Hospital Management Clinical Toxicology dalam bahasa Inggris 44 1 1 18 doi 10 1080 15563650500394571 ISSN 1556 3650 Periksa nilai tanggal di date bantuan a b c d e Daly Frank F S Fountain John S Murray Lindsay Graudins Andis Buckley Nicholas A Panel of Australian and New Zealand clinical toxicologists 2008 03 03 Guidelines for the management of paracetamol poisoning in Australia and New Zealand explanation and elaboration A consensus statement from clinical toxicologists consulting to the Australasian poisons information centres The Medical Journal of Australia 188 5 296 301 doi 10 5694 j 1326 5377 2008 tb01625 x ISSN 0025 729X PMID 18312195 Watkins PB Kaplowitz N Slattery JT et al July 2006 Aminotransferase elevations in healthy adults receiving 4 grams of acetaminophen daily a randomized controlled trial JAMA The Journal of the American Medical Association 296 1 87 93 doi 10 1001 jama 296 1 87 PMID 16820551 Sabate Monica Ibanez Luisa Perez Eulalia Vidal Xavier Buti Maria Xiol Xavier Mas Antoni Guarner Carlos Forne Montserrat 2011 12 Paracetamol in therapeutic dosages and acute liver injury causality assessment in a prospective case series BMC Gastroenterology dalam bahasa Inggris 11 1 80 doi 10 1186 1471 230X 11 80 ISSN 1471 230X PMC 3150324 nbsp PMID 21762481 Periksa nilai tanggal di date bantuan Pemeliharaan CS1 Format PMC link Chiew Angela L Reith David Pomerleau Adam Wong Anselm Isoardi Katherine Z Soderstrom Jessamine Buckley Nicholas A 2020 03 Updated guidelines for the management of paracetamol poisoning in Australia and New Zealand PDF Medical Journal of Australia dalam bahasa Inggris 212 4 175 183 doi 10 5694 mja2 50428 ISSN 0025 729X Periksa nilai tanggal di date bantuan a b Heard KJ July 2008 Acetylcysteine for Acetaminophen Poisoning The New England Journal of Medicine 359 3 285 92 doi 10 1056 NEJMct0708278 PMC 2637612 nbsp PMID 18635433 a b McGill Mitchell R Jaeschke Hartmut 2013 09 Metabolism and disposition of acetaminophen recent advances in relation to hepatotoxicity and diagnosis Pharmaceutical Research 30 9 2174 2187 doi 10 1007 s11095 013 1007 6 ISSN 1573 904X PMC 3709007 nbsp PMID 23462933 Periksa nilai tanggal di date bantuan Richardson JA July September 2000 Management of acetaminophen and ibuprofen toxicoses in dogs and cats PDF Journal of Veterinary Emergency and Critical Care 10 4 285 291 doi 10 1111 j 1476 4431 2000 tb00013 x Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal November 22 2008 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Acetaminophen Toxicity Practice Essentials Background Pathophysiology 2021 10 05 Ben Shachar Rotem Chen Yifei Luo Shishi Hartman Catherine Reed Michael Nijhout H Frederik 2012 12 The biochemistry of acetaminophen hepatotoxicity and rescue a mathematical model Theoretical Biology and Medical Modelling dalam bahasa Inggris 9 1 55 doi 10 1186 1742 4682 9 55 ISSN 1742 4682 PMC 3576299 nbsp PMID 23249634 Periksa nilai tanggal di date bantuan Pemeliharaan CS1 Format PMC link Mant TG Tempowski JH Volans GN Talbot JC July 1984 Adverse reactions to acetylcysteine and effects of overdose British Medical Journal Clinical Research Ed 289 6439 217 9 doi 10 1136 bmj 289 6439 217 PMC 1442311 nbsp PMID 6234965 Dargan Paul I Jones Alison L 2002 Acetaminophen poisoning an update for the intensivist Critical Care 6 2 108 doi 10 1186 cc1465 PMC 137288 nbsp PMID 11983032 Pemeliharaan CS1 Format PMC link a b c Dhiman Radha K Jain Sanjay Maheshwari Uma Bhalla Ashish Sharma Navneet Ahluwalia Jasmina Duseja Ajay Chawla Yogesh 2007 06 Early indicators of prognosis in fulminant hepatic failure An assessment of the Model for End Stage Liver Disease MELD and King s College Hospital Criteria Liver Transplantation dalam bahasa Inggris 13 6 814 821 doi 10 1002 lt 21050 Periksa nilai tanggal di date bantuan Rela Mohamed Kaliamoorthy Ilankumaran Reddy Mettu Srinivas 2016 09 Current status of auxiliary partial orthotopic liver transplantation for acute liver failure Liver Transplantation dalam bahasa Inggris 22 9 1265 1274 doi 10 1002 lt 24509 Periksa nilai tanggal di date bantuan Hessheimer Amelia J Nacif Lucas Flores Villalba Eduardo Fondevila Constantino 2017 04 Liver Transplantation for Acute Liver Failure Cirugia Espanola English Edition dalam bahasa Inggris 95 4 181 189 doi 10 1016 j cireng 2017 04 014 Periksa nilai tanggal di date bantuan Pereira LM Langley PG Hayllar KM Tredger JM Williams R 1992 Coagulation factor V and VIII V ratio as predictors of outcome in paracetamol induced fulminant hepatic failure relation to other prognostic indicators Gut 33 1 98 102 doi 10 1136 gut 33 1 98 PMC 1373872 nbsp PMID 1740285 Ding G K A Buckley N A 2008 03 18 Evidence and consequences of spectrum bias in studies of criteria for liver transplant in paracetamol hepatotoxicity QJM dalam bahasa Inggris 101 9 723 729 doi 10 1093 qjmed hcn077 ISSN 1460 2725 Pranala luar suntingGerth Jeff T Christian Miller 20 September 2013 Use Only as Directed ProPublica Diakses tanggal 12 Oktober 2013 KlasifikasiDICD 10 T39 1ICD 9 CM 965 4Sumber luarMedlinePlus 002598eMedicine ped 7 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Keracunan parasetamol amp oldid 20788352