www.wikidata.id-id.nina.az
Ini adalah nama Maluku Ambon marganya adalah Matulessy Thomas Matulessy atau Thomas Matulessia dikenal sebagai Kapitan Pattimura atau Pattimura 8 Juni 1783 16 Desember 1817 adalah Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Haria Saparua Maluku 1 2 3 Thomas MatulessyGambar Kapitan Pattimura diabadikan dalam salah satu perangkoJulukanKapitan PattimuraLahir 1783 06 08 8 Juni 1783 Hindia Belanda Haria Saparua Maluku TengahMeninggal16 Desember 1817 1817 12 16 umur 34 Hindia Belanda Victoria Ambon Kepulauan MalukuPengabdianMaluku BritaniaDinas cabangAngkatan Darat KerajaanPangkatSersan MayorPerang pertempuranPerang PattimuraPenghargaanPahlawan Nasional Indonesia diterima 6 November 1973 Menurut buku Kisah Perjuangan Pattimura yang ditulis oleh M Sapija Pattimura tergolong keturunan bangsawan dari Nusa Ina Daftar isi 1 Asal usul 2 Kehidupan Pribadi 2 1 Thomas Matulessy bergabung dengan dinas Militer Inggris Tahun 1816 3 Perang Pattimura tahun 1817 3 1 Kekuasaan Inggris diserahkan kepada pihak Belanda 3 2 Seluruh Kapitan Maluku berkumpul di Gunung Saniri 3 3 Thomas Matulessy dilantik menjadi Kapitan Pattimura 3 4 Rapat umum Negeri Haria 3 5 Thomas Matulessy memimpin Rakyat Maluku melawan Belanda 3 6 Proklamasi Negeri Haria 4 Pengkhianatan amp penangkapan Pattimura 5 Pattimura dihukum gantung 5 1 Pahlawan dari staf inti Thomas Matulessy yang di hukum gantung 5 2 Philips Latumahina 5 3 Anthone Rhebok 5 4 Said Perintah 5 5 Melchior Kesaulya 6 Matulessia menjadi Matulessy 7 Gelar pahlawan nasional 8 Penghargaan Pattimura 9 Gunung Frikadel 10 Kontroversi 10 1 Nama asli 11 Referensi 12 Pranala luarAsal usulKapitan Pattimura lahir sebagai Thomas Matulessy pada 8 Juni 1783 di Saparua 4 5 Leluhur keluarga Matulessy berasal dari Pulau Seram Turun temurun mereka berpindah Moyang Thomas Matulessy ke Titawaka sekarang negeri Itawaka Di antara turunannya ada yang menetap di Itawaka ada yang berpindah ke Ullath dan ada yang berpindah ke Haria Yang di Haria menurunkan ayah dari Yohannis dan Thomas ayah dari Thomas Matulessy yang bernama Frans Matulessy lahir di Itawaka datang ke Negeri Haria belum menikah Ketika ayah dari Thomas Matulessy menetap di Negeri Haria Ayah dari Thomas Matulessy tersebut sudah tidak kembali lagi ke Itawaka dan menikah dengan Ibu dari Thomas yang bernama Fransina Silahooi yang berasal dari Siri Sori Serani 6 Orang tua dari Thomas Matulessy bernama Frans Matulessy dan Fransina Silahooi dan dia memiliki seorang kakak laki laki bernama Yohannis Matulessy 7 Keluarga Matulessy beragama Kristen Protestan Nama Yohannis dan Thomas diambil dari Alkitab 8 Kehidupan PribadiThomas tidak menikah Sedangkan Yohannis menurunkan keluarga Matulessy yang berdiam di Haria Zeth Matulessy seorang pegawai pekerjaan umum Provinsi Maluku menjadi ahli waris Thomas dan Yohannis yang memegang surat pengangkatan Kapitan Pattimura sebagai Pahlawan Nasional Dia juga menyimpan pakaian parang dan salawaku milik Pattimura 6 Thomas Matulessy bergabung dengan dinas Militer Inggris Tahun 1816 nbsp Gambar 1000 rupiah Thomas Matulessy Kapitan Pattimura Emisi 2000 2016 9 nbsp Patung Kapitan Pattimura Thomas Matulessy di Kota Ambon pada tahun 2013 10 Pada tahun 1810 kepulauan Maluku diambil alih dari penjajahan Belanda oleh Inggris 11 Dampak pemerintahan baru Inggris di Maluku dinilai baik oleh semua kalangan Rakyat tidak merasa adanya tekanan dari penguasa lama yang kembali tersebut Hal itu dirasakan juga oleh Thomas Matulessy dan teman teman seperjuangannya di Lease Kepulauan Maluku Tengah Sesekali ia memanfaatkan kelonggaran peraturan pemerintah Inggris itu untuk bekayuh ke Ambon mencari informasi sebanyak banyaknya dari pusat pemerintahan Inggris di Maluku Ketika Inggris mengumumkan penarikan pemuda pemuda Maluku untuk menjadi bagian dari kesatuan militer mereka Matulessy dan teman temannya segera mendaftar Sedikitpun mereka tidak ragu menjadi bagian dari barisan bangsa asing tersebut 12 Alasan kuat yang membuat Thomas Matulessy memilih bergabung adalah tugas tentara rakyat itu yang dibentuk untuk menjaga wilayah kekuasaan Inggris dari pihak luar atau secara tidak langsung juga turut menjaga rakyat Maluku Selain itu tidak seperti Belanda yang mengirim tentara rakyat ke Batavia Inggris akan menempatkan mereka di Ambon Ada syarat syarat tertentu agar dapat lolos seleksi tentara rakyat Dua di antaranya adalah tes kesehatan dan uji kemampuan fisik Setelah seluruh proses selesai dilakukan pada tahun 1816 terpilihlah 500 orang termasuk Thomas Matulessy untuk bergabung dalam kesatuan Ambon Mereka dibayar cukup tinggi dan bertempat tinggal di asrama militer di Ambon 12 Tidak lupa para perwiranya diberi seragam yang baik Latihan berperang pendaratan di berbagai pantai berombak berpasir putih hingga berkarang adalah latihan latihan yang sungguh dipersiapkan untuk menangkis dan menyerang musuh Tentara Inggris cukup baik melatih para perwira baru ini Berbagai macam pelatihan menggunakan senjata api dipelajari selama berada di sana Oleh karena perang yang masih terus berkecamuk antara Inggris dan Prancis dibantu Belanda pemerintahan di Maluku selalu dalam kondisi siaga Setelah dirasa siap Matulessy dan perwira lain disebar ke pulau pulau di seluruh Negeri 12 Selama pelatihan Matulessy menunjukkan keterampilan kecakapan dan kemampuan memimpin melebihi teman temannya yang lain Ia pun cepat mendapat promosi dan dipercaya menjadi pemimpin bagi angkatannya Kurang lebih Matulessy berkarir di militer Inggris selama tujuh tahun Pangkat terakhir yang diterimanya adalah sersan mayor 13 dari jabatan Sersan Mayor inilah Thomas Matulessy mengubah Marganya yang dari matulessy menjadi Matulessia dengan alasannya bahwa marga matulessy yang dipakai thomas tidak sesuai dengan jabatan Sersan Mayor yang dia gunakan Perang Pattimura tahun 1817Kekuasaan Inggris diserahkan kepada pihak Belanda Inggris menduduki wilayah Hindia Belanda pada 1811 Namun kekalahan Inggris dalam perang melawan Prancis dan Belanda menyebabkan Inggris harus mengembalikan wilayah Hindia Belanda kepada Belanda melalui Konvensi London pada tahun 1814 Tapi realisasi baru terjadi pada tahun 1816 Bahkan di Maluku peralihan baru terjadi pada tahun 1817 14 Kekuasaan atas Maluku dipindahkan dari Gubernur Inggris W B Martin kepada Komisaris Pemerintah Belanda Nicolaas Engelhard dan J A van Middelkoop di Benteng Victoria pada 24 Maret 1817 Keduanya tiba di Ambon pada Februari 1817 Tiga kapal Belanda melepas jangkar di Teluk Ambon Kapal Evertsen dibawa Komando Kapten Laut N H Dietz yang meninggal 24 Maret 1817 sehingga digantikan Letnan Laut QRM Ver Huell Kapal Nassau dibawa Komando Kapten Laut Sloterdijk dan Kapal Maria Reigersbergen dibawa Komando Letnan Laut Groot Perubahan penguasa ini berdampak pada perubahan kebijakan pada masa Inggris dan Belanda Hal ini memicu ketidakpuasan di Maluku terutama di kawasan Kepulauan Lease dan sekitarnya Residen Honimoa Saparua dijabat Johannes Rudolph van den Berg sejak Maret 1817 15 Kemudian Belanda menetapkan kebijakan politik monopoli pajak atas tanah landrente pemindahan penduduk serta pelayaran Hongi Hongitochten serta mengabaikan Traktat London I antara lain dalam pasal 11 memuat ketentuan bahwa Residen Inggris di Ambon harus merundingkan dahulu pemindahan koprs Ambon dengan Gubenur dan dalam perjanjian tersebut juga dicantumkan dengan jelas bahwa jika pemerintahan Inggris berakhir di Maluku Maka para serdadu serdadu Ambon harus dibebaskan dalam artian berhak untuk memilih untuk memasuki dinas militer pemerintah baru atau keluar dari dinas militer akan tetapi dalam pratiknya pemindahan dinas militer ini dipaksakan 16 Seluruh Kapitan Maluku berkumpul di Gunung Saniri Awal mula Thomas Matulessy menjadi Kapitan Pattimura bermula dari Thomas pergi ke sekitaran Pulau Molana untuk memancing ikan kemudian ada orang tua yang sambil memegang burung meneriaki Thomas Hey Thomas pulang ose menjadi Kapitan Jawab Thomas Sio Beta pung Kaki kerabu mau jadi Kapitan orang tua itupun menjawab dengan tegas Tidak pulang jadi kapitan Seketika Raja Molana yang bernama Raja Pattiwarang dan Istrinya Nyai Kimla sudah menyiapkan Thomas Matulessy Baju Kapitan Thomas mengukur baju tersebut pas dan dia kembali menggayung perahu dari Pulau Molana ke Negeri Haria 17 Kedatangan kembali kolonial Belanda pada tahun 25 Maret 1817 mendapat tantangan keras dari rakyat menolak tegas kedatangan Belanda Hal ini disebabkan karena kondisi politik ekonomi dan hubungan kemasyarakatan yang buruk selama dua abad Hal ini yang membuat semua Negeri di Maluku sehingga munculah istilah di kalangan masyarakat maluku suatu peribahasa yang digunakan yaitu pantung pada saat itu sesuai cerita orang tua di maluku Pantung itu begini cengkeh cupa cupa beras gantang gantang orang laeng yang susah orang laeng tarima gampang Itu merupakan sikap protes masyarakat atas monopoli cengkeh yang sedang dilakukan kompeni waktu itu Pantung itu lahir dari keadaan bahwa karena hasil cengkeh melimpah dan kompeni datang ke negeri negeri membuat hal hal untuk kasih sanang masyarakat lalu mereka mengambil semua hasil cengkeh red dengan cuma cuma atau dengan harga sangat murah Hal ini menggelisahkan hati semua penduduk sehingga memicu aksi perlawanan yang diinisiasi melalui pertemuan di gunung Saniri Pattikakan atau Kapitan Sayyid Perintah dari Louhata Amalatu Siri Sori Islam pegang peranan mengatur strategi Keadaan yang semakin panas membuat Pattikakan bergegas mengumpumpulkan para Kapitan Patasiwa Patalima di Gunung Saniri Lewat surat kepada para kapitan ia memberi seruan untuk berkumpul Surat itu ditandai dengan bulu ayam warna putih dan hitam yang artinya surat harus disebar baik siang ataupun malam bagi siapapun yang menerimanya Semenjak saat itu para Kapitano Malesio yang berjumlah 99 mengirim pasukan kabaresinya masing masing di mulai dari Negeri negeri yang ada di pulau Saparua Nusa laut banda Amarima nusa hatuhaha Haruku Leitimur Leihitu ambon pulau seram dan sekitarnya Sedangkan untuk wilayah Seram dan sekitarnya yang di beri mandat sebagai Koordinasi Pasukan saat itu adalah salah satu Moyang dari negri latu dan Hualoi yaitu Kapitan Ahmad lussy menuju ke Nusa ina Pulau Saparua 18 Di Pulau Saparua inilah 99 kapitano malesio berkumpul di negeri Tuhaha tepatnya adalah di Gunung Saniri yang berbatasan dengan negri Siri Sori Islam Sarane untuk Bermusyawara bersama2 dalam mengatur strategi penyerangan ke Benteng durstede Satu satunya Pemberontak dari Muslim yang membawa Pasukan untuk menyerang bangsa Penjajah Belanda dari arah zasirah tenggara Honimua Siri Sori Islam hanyalah Sayyid Perintah Tuan Pemimpin atau memiliki nama asli adalah Sarasa Sanaky Tepasiwa dan telah dikisahkan Bahwa sang Pahlawan Legendaris ini semasa hidupnya selalu menjadi Target untuk di cari oleh pihak Vereenigde Oostindische Compagnie namun sampai akhir hayatnya Belanda tidak pernah menemukannya Sayyid Perintah selama hidupnya selalu berpindah tempat dan bersembunyi di wilayah Benteng Ampatal Saillo kemudian ke Hatumete dan ke puncak Elhau untuk mengatur strategis dalam penyerangan ke Benteng Durstede bersama Thomas Matulessy Thomas Matulessy dilantik menjadi Kapitan Pattimura Semua Kapitano malesio Kabaressy berkumpul di gunung Saniri negeri Tuhaha karena wilayah tuhaha dan wilayah siri sori islam merupakan wilayah yang luas dan sangat strategis dalam memantau secara langsung dari ketinggian pergerakan kaum penjajah Bangsa Belanda yang ada di benteng Durstede dan sekitarnya Kemudian di wilayah gunung saniri ini juga susah untuk Belanda melakukan patroli kearah gunung karena penuh dengan resiko hampir semua pos pejuang tersebar di hutan hutan Tuhaha siri sori islam sarane itawaka Ullath dan Ouw sehingga belanda harus berfikir Seribu kali dalam melakukan Patroli pengawasan saat itu Kapitan Said Perintah dari Louhata merupakan otak dari penyerangan itu Dia merupakan satu diantara penggagas untuk mengumpulkan para kapitan menyerang benteng Derustede yang dijaga ketat ratusan tentara kompeni saat itu Sebelum penyerangan itu dilakukan Sayyid Perintah menjalankan sebuah ritual ibarat Saimbara guna mencari siapa kapitan yang bakal memimpin pasukan melakukan infasi ke pertahan Belanda Saimbara itu dilakukan dengan menanam sebuah tombak yang ujungnya terhunus mengarah keatas Para kapitan yang berkumpul diminta untuk bisa berdiri di atas tombak Siapa yang mampu menaklukkan permintaan itu akan ditunjuk menjadi pemimpin pasukan Satu per satu kapitan yang berkumpul kemudian mencoba menunjukan kebolehan Saimbara pun berlangsung Tapi belum ada yang mampu memenuhi permintaan itu Hingga salah satu kapitan dari Leawaka Haria mampu melakukannya Kapitan itu adalah Thomas Matulessy Kapitan itu naik ke ujung tombak Saat berdiri di ujung tombak yang terhunus kaki sang kapitan berdarah karena tertikam ujung tombak Darah segar pun mengalir setelah itu sang kapitan turun dari tombak disambut kapitan Said Perintah Rapat umum Negeri Haria Pada 7 Mei 1817 dalam rapat umum di Baileu negeri Haria Thomas Matulessy dikukuhkan dalam upacara adat sebagai Kapitan Besar Yang memimpin rapat adalah Kapitan Aipassa Namun ia tidak mau namanya disebut sebab dalam kebiasaan waktu itu bila nama seseorang dikenal para lawan bisa menyusahkan bangsanya soa marga red Kapitan Aipassa dipercayakan memimpin rapat itu sebab lokasi itu adalah milik negeri Beinusa Melalui rapat itu ditetapkan beberapa keputusan antara lain a semua kapitang besar harus memimpin rakyatnya untuk angka parang lawang kompeni b di mana ada kompeni di kerajaan kerajaan kita semua raja dan kapitang harus mengusir mereka dan jangan bergaul dengan mereka karena sudah biking susah rakyat c ditunjuk Thomas Matulessy sebagai Panglima Perang dan benteng Duurstede musti dapa serang kamuka dan pada tahun 14 Mei 1817 Thomas Matulessy dipilih sebagai pemimpin pasukan perang pattimura 19 Thomas Matulessy memimpin Rakyat Maluku melawan Belanda Desas desus rencana perlawanan sebenarnya sudah sampai ke Residen di Saparua dan bahkan pemerintah Belanda di Ambon juga sudah mendapat informasi tetapi diacuhkan karena dianggap sebagai rumor 20 Ketika informasi ini sampai di Ambon perlawanan rakyat yang dipimpin Thomas Matulessy tertanggal 15 Mei 16 Mei 1817 telah berhasil merebut Benteng Duurstede dan membantai Residen Johannes Rudolph van den Berg yang baru tiba dua bulan sebelumnya istrinya tiga anaknya dan pengasuh mereka Satu satunya orang Belanda yang selamat adalah putra Van den Berg yang berusia lima tahun Jean Lubbert Residen van den Berg sempat meminta bantuan tapi catatannya tidak sempat terkirim dan catatan ini ditemukan belakangan yang menyatakan Sergeant komt spoedig cito met 12 man met scherp geladen om mij te verlossen alles is in oproer Van den Berg Kurang lebih berarti Sersan segera datang dengan 12 orang bersenjata tajam untuk menyelamatkan saya semuanya dalam kekacauan 21 Namun apa yang dianggap sekadar rumor ini mengagetkan pemerintah Belanda di Ambon ketika Gubernur van Middelkoop pada 17 Mei 1817 memperoleh sepucuk surat yang dikirim isteri Residen van den Berg Johanna Christina Umbgrove tertanggal 13 Mei 1817 yang menginfokan kalau suaminya telah ditangkap penduduk di Haria atau Porto Dia melarikan diri ke benteng dan meminta bantuan segera dikirim dari Ambon Persoalan bermula ketika Residen van den Berg mengirim seorang penjaganya ke Negeri Porto untuk menangani Arumbai kapal tradisional Maluku yang penuh muatan palisade pagar kayu Tapi penjaga itu ditangkap dan dianiaya Seketika itu para pejuang Maluku menuju Benteng Duurstede di Pulau Saparua 22 Penyerangan Benteng Duurstede ini menyebabkan Gubernur Maluku mengirimkan ekspedisi ke Saparua pada 20 Mei 1817 untuk meredam perlawanan rakyat dengan kekuatan cukup besar yakni 112 pelaut dan marinir dari kapal Evertsen dan Nassau dan 188 prajurit garnisun di bawah komando Mayor Pioner Beetjes Pada 20 Mei pasukan Beetjes mendarat di Saparua Mengetahui hal tersebut dengan segera Thomas Matulessy mengatur taktik dan strategi pertempuran Pasukan rakyat sekitar 1 000 orang diatur dalam pertahanan sepanjang pesisir mulai dari teluk Haria sampai ke teluk Saparua Pattimura bersama pasukannya Dan pada saat ekspedisi hampir mendekati Pulau Saparua pejuang Thomas Matulessy sudah menunggu di tepi pantai Ekspedisi Beetjes yang membawa sekitar 300 prajurit ini gagal total Ada 159 orang yang tewas dari pihak Belanda termasuk Mayor Beetjes Pasukan yang selamat kembali ke Ambon dan sempat berlabuh di Negeri Suli dan Pulau Haruku Peristiwa kemenangan pasukan Thomas Matulessy ini telah mengobarkan semangat perlawanan rakyat untuk melawan Belanda di hampir semua kepulauan rempah 23 Perlawanan rakyat Maluku berikutnya meluas hingga ke Ambon dan ke pulau pulau sekitarnya yang berlangsung hingga beberapa bulan lamanya dan dikuasai oleh rakyat yang dipimpin olehKapitan Pattimura Anthone Rhebok Paulus Tiahahu Martha Christina Tiahahu Philips Latumahina Said Perintah dan Thomas Pattiwael Proklamasi Negeri Haria nbsp Rumah Adat Baileo Negeri Haria Saparua Maluku Tengah Tempat dimana dibacakannya Proklamasi Haria 28 Mei 1817 24 Pada 20 Mei 1817 diadakan rapat raksasa di Haria untuk mengadakan pernyataan kebulatan tekad melanjutkan perjuangan melawan Belanda Peringatan kebulatan tekad ini dikenal dengan nama Proklamasi Portho Haria yang berisi 14 pasal pernyataan dan ditandatangani oleh 21 Raja Patih dari pulau Saparua dan Nusalaut Proklamasi ini membangkitkan semangat juang yang mendorong tumbuhnya front front pertempuran di berbagai tempat bahkan sampai ke Maluku Utara 25 pada tanggal 20 Mei 1817 Pattimura kemudian memilih beberapa orang untuk membantunya berjuang melawan Belanda yaitu Anthoni Rhebok Philips Latimahina Lucas Selano Arong Lisapaly Melchior Kesaulya dan Sarassa Sanaki Martha Christina Tiahahu dan Paulus Tiahahu 26 Barulah 28 Mei 1817 Proklamasi Haria dan Keberatan Hatawano dibacakan tetapi sebelum dibacakan Melchior lah yang menandatangani Proklamasi Haria pada musyawarah besar di Baileu Haria tanggal 28 Mei 1817 Ia diangkat oleh Thomas Matulessy Kapitan Pattimura sebagai salah satu komandan pasukan rakyat di Pulau Haruku untuk merebut benteng Belanda Zeelandia dibawah pimpinan Kapitan Lukas Selanno yang dibantu oleh Kapitan Lukas Lisapaly alias Kapitan Aron Serta Proklamasi Haria disusun oleh Thomas Matulessy 24 27 1 Juni 1817 serangan berturut turut yang dilancarkan oleh rakyat tidak berhasil karena serdadu Belanda di Benteng Zeelandia semakin kuat dengan datangnya bantuan militer ke Ambon Bala bantuan serdadu Belanda terus berdatangan lengkap dengan peralatan perang kemudian melakukan penyerangan ke Benteng Duurstede yang dikuasai pasukan Pattimura Karena terus dihujani peluru dan meriam Benteng Duurstede akhirnya ditinggalkan rakyat dan kembali dikuasai Belanda Dengan kedudukan Belanda yang semakin kuat 28 Pengkhianatan amp penangkapan PattimuraPasukan Belanda mengalami kewalahan dalam menghadapi perlawanan rakyat Pattimura hingga pada bulan Juli 1817 dan bulan September 1817 Belanda mendatangkan pasukan Kompeni dari Ambon yang dipimpin oleh Kapten Lisnet Pada bulan Oktober 1817 pasukan Belanda mulai menyerang rakyat Maluku secara besar besaran hingga dapat memadamkan perlawanan rakyat dan merebut kembali Benteng Duurstede 29 Selama berkuasa di Maluku Belanda sempat dibuat repot selama berbulan bulan oleh kecerdikan Kapitan Pattimura yang pandai meramu strategi perang Kompeni itu bahkan hampir menyerah jika bala bantuan dari Batavia tidak datang dengan cepat Bahkan Belanda akan memberikan hadiah sebesar 1 000 gulden kepada pihak yang berhasil menangkap Pattimura 30 Namun begitulah takdir perjuangan Pattimura harus berakhir oleh pengkhianatan rakyatnya sendiri raja dari negeri Lilibooi Pati Akoon dan Tuwanakotta di Ambon Maluku yang selama ini mati matian dibelanya Semua berawal dari Belanda yang mengetahui bahwa Negeri Lilibooi menjalin hubungan Pela dengan Haria oleh karena itu Pemerintah Belanda berusaha mencari tau informasi tempat persembunyian Thomas Matulessy melalui Raja Lilibooi Tersebut Malam 11 November 1817 Pattimura dan pasukannya sedang berdiam di sebuah rumah di hutan booi Tidak ada perbincangan apapun mereka hanya diam termenung Tiba tiba terdengar keramaian di luar dan pintu terbuka oleh tendangan seseorang Beberapa tentara merangsek masuk mengarahkan senjata ke semua orang Seorang opsir berteriak memberi perintah untuk menyerah sambil mengarahkan senjatanya ke dada Pattimura Kemudian masuk dan berteriak raja Lilibooi Thomas menyerahlah engkau Tidak ada gunanya melawan Rumah ini sudah dikepung empat puluh serdadu yang siap menembak mati kalian Terkutuklah engkau pengkhianat geram Pattimura seraya digiring keluar dari Negeri Booi sebelum diberangkatkan ke Ambon 31 Tidak disebutkan apakah raja Lilibooi mendapat imbalan atas pengkhianatannya itu Namun I O Nanulaitta dalam Kapitan Pattimura menyebut alasan raja Lilibooi menjual informasi kepada Belanda karena dendam setelah Pattimura menurunkan posisinya sebagai pemimpin rakyat Kabar penangkapan Pattimura tersiar ke seluruh pelosok negeri dengan sangat cepat Para pemimpin perang lain pun segera menjadi target perburuan Sebagian memilih meletakkan senjata namun sebagian lain memutuskan tetap berperang Mereka tidak ingin nasibnya berakhir di tiang gantung dan terus melanjutkan perjuangan Pattimura Setiba di Ambon Pattimura dan sejumlah pejuang yang tertangkap dikurung di benteng Victoria Selama di dalam penjara mereka diinterogasi oleh tentara Namun Pattimura menutup rapat rapat mulutnya sehingga tidak banyak informasi yang didapat Belanda Memasuki bulan Desember para tahanan dihadapkan di depan Ambonsche Raad van Justitie Dewan Pengadilan Ambon Setelah melalui beberapa sidang vonis pun dijatuhkan Kapitan Pattimura Anthone Rhebok Said Perintah dan Philip Latumahina mendapat hukuman paling berat sebagai pemimpin perang yakni hukum gantung Sementara tahanan lainnya diasingkan ke Jawa Pattimura dan tiga orang lainnya mengisi hari hari terakhir menjelang ekseskusi dengan renungan Suatu malam penuh ketegangan dan perjuangan batin Pikiran keempat pemimpin itu melayang layang ke sanak saudara Kebebasan yang mereka ingini menyebabkan korban besar yang harus mereka berikan Tetapi sekarang kembali mereka akan ditindas oleh kaum penjajah 31 Pattimura dihukum gantung nbsp Benteng Victoria Ambon tempat Thomas Matulessy dan tiga kapitan lainnya di hukum gantung 32 Tanggal 16 Desember 1817 tibalah hari eksekusi Pagi pagi sekali empat orang pemimpin itu telah diperintahkan untuk bersiap Tidak terlihat kecemasan di wajah Pattimura dan kawan kawan seperjuangnya itu karena sehari sebelumnya para pemuka agama datang mengunjungi mereka dan semalaman menemani di dalam sel sambil terus memanjatkan doa Di lapangan depan Benteng Victoria di pesisir Hunitetu kota Ambon tiang gantung telah disiapkan Para algojo pun telah berdiri di sampingnya menunggu korbannya tiba Sejumlah besar tentara dipersiapkan baik di sekitar lapangan eksekusi maupun pantai untuk menghalau segala bentrokan yang mungkin terjadi Rakyat Maluku pun telah berkumpul berusaha melihat para pemimpin mereka untuk terakhir kalinya 33 Sekitar pukul tujuh Pattimura dan para terhukum lainnya tiba dengan tangan terikat dan penjagaan yang amat ketat Setelah mereka ditempatkan di depan tiang gantungan Belanda masih menawarkan kerja sama sekali lagi kepada Thomas Matulessy namun dijawab dengan suara lantang didepan perwira perwira yang sedang menunggu eksekusi mereka Beta akan mati tetapi akan bangkit Pattimura Pattimura Muda yang akan meneruskan Beta punya perjuangan 34 yang diartikan ke dalam bahasa Indonesia Pattimura Pattimura tua boleh dihancur kan tetapi kelak Pattimura Pattimura muda akan bangkit Seorang petugas pengadilan membacakan putusan dewan hakim di depan seluruh orang yang hadir mereka akan dihukum gantung sampai mati dilaksanakan oleh para algojo Kemudian mayat mereka akan dibawa keluar dan digantung agar daging mereka menjadi mangsa udara dan burung burung dan digantung agar tulang belulang mereka menjadi debu sehingga dengan demikian menjadi suatu pelajaran yang menakutkan bagi turun temurun Bahwa Thomas Matulessy untuk selama lamanya akan digantung di dalam sebuah kurungan besi dan sekalipun telah menjadi debu akan menimbulkan ketakutan karena perbuatannya 35 Philips Latumahina menjadi yang pertama menaiki tiang gantung Tali dipasangkan dan genderang dibunyikan Namun sesaat kemudian ia terjatuh Tali maut itu ternyata tidak mampu menahan beban Latumahina yang memang berbadan besar Dengan susah payah algojo menyeretnya kembali ke depan tiang gantungan Malang nasibnya ia harus merasakan tali gantungan untuk kedua kalinya Beberapa detik kemudian nyawanya pun melayang 36 Setelah Latumahina berturut turut Anthone Rhebok dan Said Perintah menaiki tiang gantung Tidak perlu usaha dan waktu terlalu lama bagi algojo mengeksekusi keduanya Setelah genderang dibunyikan nyawa keduanya dengan cepat terlepas Selanjutnya dilanjutkan oleh terpidana hukuman mati yang ke empat Melchior Kesaulya empat orang pejuang telah berpulang kini tibalah giliran sang panglima tertinggi Maluku berhadapan dengan tiang gantungan Dari atas tempat eksekusi ia bisa melihat puluhan musuh yang sangat ingin ia hancurkan sedang menontonya Sementara di kejauhan ia menatap Rakyat Maluku yang hendak ia bebaskan meski gagal Thomas Matulessy naik ke atas dengan langkap mantap Saat algojo memasangkan tali di lehernya sambil mengarahkan pandangannya ke arah hakim hakim Belanda Dengan suara tenang dan keras Thomas Matulessy mengucapkan kata kata perpisahannya Slammat Tinggal Toewan toewan Ini merupakan kata terakhir Thomas Matulessy 31 Pahlawan dari staf inti Thomas Matulessy yang di hukum gantung Philips Latumahina Philips Latumahina Letnan orang Borgor salah satu dari keempat pahlawan dalam perang Pattimura di tahun 1817 Bersama Thomas Matulessy dan pasukan rakyat merebut benteng Duurstede pusat pertahanan Belanda di kota Saparua dan membantu Thomas dalam pertempuran melawan tentara Belanda di pantai Waisisil di Saparua Philips juga ikut memimpin pertempuran pertempuran di Saparua Tiouw dan tempat tempat pertempuran lainnya di Jasirah Hatawano dan Jasirah Tenggara Ouw Ullath Pahlawan yang adalah staf inti Thomas Matulessy Kapitan Pattimura ini juga bekas mantan pasukan Korps Limaratus Ia tertangkap bersama Johanis Matulessy kakak Thomas Matulessy pada tanggal 13 Nopember 1817 oleh pasukan Letnan Veerman di Hutan Booi Paperu Mereka ditahan dan diangkut dengan kapal perang Reygersbergen Pada tanggal 12 Desember 1817 Ambonsche Raad van Justitie Pengadilan Belanda di Kota Ambon menjatuhkan hukuman mati gantung atas diri Letnan Philips Latumahina Vonis ini disahkan oleh Laksanaman Buyskes dengan Surat Keputusan tanggal 13 Desember 1817 Nomor 129 Pada tanggal 16 Desember 1817 pagi hari dengan disaksikan oleh para hakim pasukan Alifuru dari Ternate dan Tidore serta rakyat kota Ambon Philips Latumahina menjalani hukuman gantung Philips yang pertama tama naik tiang gantungan Ketika algojo melaksanakan tugasnya Philips jatuh terpelanting karena tali gantungannya putus sebab badannya besar gemuk dan kuat Dengan sudah payah dia diseret ke atas lagi kemudian dipasang lagi jerat yang baru maka beberapa saat kemudian pahlawan ini tewas 37 Anthone Rhebok Anthone Rhebok Kapten orang Borgor salah satu dari keempat pahlawan dalam perang Pattimura pada tahun 1817 yang dipimpin oleh Thomas Matulessy Kapitan Pattimura Anthone Rhebok bersama Thomas Matulessy dan pasukan rakyat merebut benteng Duurstede dan memimpin pertempuran melawan ekspedisi tentara Belanda di pantai Waisisil di Pulau Saparua Anthone Rhebok juga diserahi tugas oleh Thomas Matulessy untuk mengatur pertahanan rakyat di Pulau Nusalaut dan merebut benteng Belanda yaitu Beverwijk di Sila Leinitu Ia juga aktif di medan medan pertempuran di Pulau Saparua dan sekitarnya Pahlawan dari staf inti Thomas Matulessy Kapitan Pattimura yang juga bekas mantan pasukan Korps Limaratus tentara cadangan Inggris itu tertangkap bersama Patih Negeri Tiouw Jacobus Pattiwael pada tanggal 13 November 1817 Mereka diangkut dengan kapal perang Evertsen ke Ambon Di atas kapal dia bertemu dengan panglimanya Thomas Matulessy dan lain lain tawanan Anthone Rhebok mendapat hukuman mati gantung oleh Pengadilan Belanda Ambonsche Raad van Justitie Laksamana Buyskes mengesahkan hukuman tersebut dengan Surat Keputusan tanggal 13 Desember 1817 Nomor 131 Akhirnya pada tanggal 16 Desember 1817 Anthone Rhebok menaiki tiang gantungan sebagai orang kedua bersama Thomas Matulessy di lapangan eksekusi di depan benteng Victoria di kota Ambon 38 Said Perintah Said Perintah alias Pattikakang adalah raja pertama Negeri Desa Siri Sori Islam di Pulau Saparua dari marga Pattisahusiwa Penulis penulis Belanda menulis nama Said juga sebagai Sayat Sayat Perintah Tokoh ini ikut berjuang menentang Belanda dalam perang Pattimura tahun 1817 bersama Sarasa Sanaki yaitu Patti Siri Sori Islam yanag diangkat Thomas Matulessy Kapitan Pattimura dan yang menandatangani Proklamasi Haria Verheull menulis bahwa Said Perintah dihukum mati gantung pada pagi hari tanggal 16 Desember 1817 bersama ketiga pahlawan lainnya yaitu Anthone Rhebok Kapten Borgor Philip Latumahina Letnan Borgor Melchior Kesaulya alias Pattisaha dan Thomas Matulessy alias Pattimura Sebenarnya nama Said Perintah sebagai Raja Siri Sori Islam yang mati digantung pada pagi hari tanggal 16 Desember 1817 itu tidak ada namanya dalam surat keputusan eksekusi dari Buyskes bersama ketiga pahlawan di atas Hal ini diperkuat lagi oleh daftar silsilah keturunan raja raja Siri Sori Islam yang menjelaskan bahwa raja mereka yang pertama adalah Said Perintah alias Pattikahang Ia diberhentikan dengan hormat pada tahun 1819 meninggalnya kapan tidak diketahui Dengan demikian jelas bahwa Said Perintah tidak termasuk pahlawan yang dihukum mati gantung pada pagi tanggal 6 Desember 1817 Sejarahwan I O Nanulaitta mengatakan bahwa Said Printah adalah raja Siri Sori Islam tokoh historis yang berjuang melawan Belanda juga dihukum mati gantung Hanya saja vonis Raad van Yustitie harus membuktikan missing link ini dan juga keputusan Buyskes Tapi kedua duanya belum ditemui atau tidak ada Sejarahwan J A Pattikayhatu berpendapat bahwa yang dimaksud Verheull dengan Said atau Sayat Perintah itu adalah Melchior Kasaulya yaitu tokoh yang diangkat Pattimura untuk mewakili raja Siri Sori yaitu Salomon Kesaulya yang telah berkhianat dan tewas dalam pertempuran Waisisil 39 Melchior Kesaulya Melchior Kesaulya yang namanya dieja sebagai Melojier Kesaulya alias Kapitan Pattisaha adalah raja Siri Sori yang diangkat Thomas Matulessy sebagai pembantuanya menggantikan raja Salomon Kesaulya yang berkhianat dan tewas dalam pertempuran di pantai Waisisil dengan Mayor Beetjes tanggal 20 Mei 1817 Melchior lah yang menandatangani Proklamasi Haria pada musyawarah besar di Baileu Haria tanggal 28 Mei 1817 Ia diangkat oleh Thomas Matulessy Kapitan Pattimura sebagai salah satu komandan pasukan rakyat di Pulau Haruku untuk merebut benteng Belanda Zeelandia di bawah pimpinan Kapitan Lukas Selanno yang dibantu oleh Kapitan Lukas Lisapaly alias Kapitan Aron Ketiga kapitan ini pernah berdinas dalam kesatuan tentara Inggris yaitu Korps Limaratus di bawah pimpinan Sersan Mayor Thomas Matulessy Pada akhir peperangan Melchior tertangkap dan dibawa bersama para kapitan lain ke Ambon Dia diputuskan mendapat hukuman mati gantung oleh Ambonsche Raad van Yustitie Pengadilan Belanda di Ambon Vonisnya disahkan Laksamana Buyskes dengan Surat Keputuan tanggal 13 Desember 1817 Nomor 132 Ia naik tiang gantungan pada pagi hari tanggal 16 Desember 1817 bersama Thomas Matulessy Anthone Rhebok dan Philips Latumahina Melchior Kesaulya merupakan orang ketika yang naik tiang gantuangan dan yang terakhir adalah pahlawan Thomas MatulessyPada tanggal 16 Desember 1817 pagi hari dengan disaksikan oleh para hakim pasukan dari Ternate dan Tidore serta rakyat kota Ambon Philips Latumahina menjalani hukuman gantung Philips yang pertama tama naik tiang gantungan Ketika algojo melaksanakan tugasnya Philips jatuh terpelanting karena tali gantungannya putus sebab badannya besar gemuk dan kuat Dengan sudah payah dia diseret ke atas lagi kemudian dipasang lagi jerat yang baru maka beberapa saat kemudian pahlawan ini tewas 40 Matulessia menjadi MatulessyBerdasarkan keterangan beberapa orang yang bermaga Matulessy setelah perang Pattimura Belanda tidak menerima raja patih murid pegawai serdadu atau agen polisi yang bermarga Matulessia Matulessia merupakan perubahan dari Matatulalessi mata mati tula dengan lessi lebih Fam itu harus diganti lalu ada keluarga yang berganti fam menjadi Matulessy atau Matualessy Namun ada yang tetap memakai Matulessia Di Hulaliu keluarga itu mengganti namanya menjadi Lesiputih artinya putih lebih yang mengandung makna orang putih yang menang Pada 1920 atas rekes surat permohonan dari keluarga tersebut Gubernur Jenderal Van Limburg Stirum memutuskan mengizinkan keluarga Lesiputih memakai nama Matulessy lagi 8 Gelar pahlawan nasionalPada tahun 1954 Sapija seorang perwira TNI Tentara Nasional Indonesia Tentara Nasional Indonesia menerbitkan buku Sedjarah Perdjuangan Pattimura Sejarah Pertempuran Pattimura Ia meneliti silsilah Matulessy dan menemukan bahwa kakeknya bergelar Pattimura patih pangeran murah murah hati Itulah sebabnya gelar leluhur ini juga menjadi milik cucunya Atas otoritas Johannes Latuharhary Sapija dan sejarawan nasionalis lainnya Thomas Matulessy bergelar Kapitan Pattimura dikukuhkan sebagai pahlawan Nasional Republik Indonesia pada tahun 1973 melalui Keputusan Presiden nomor 87 TK oleh Pemerintah Indonesia sebagai bentuk penghormatan kepadanya 41 42 Penghargaan PattimuraNama Pattimura kini diabadikan sebagai nama Universitas Pattimura Kodam XVI Pattimura dan Bandar Udara Internasional Pattimura di Ambon 43 Dan juga Kapal Perang Indonesia KRI Kapitan Patimura 371 44 beserta di Gambar Mata Uang Republik Indonesia Rp1 000 Thomas Matulessy 45 Kapitan Pattimura Emisi 2000 2016 dan jalan serta patung ada juga jalan jalan yang dinamai menurut namanya di seluruh indonesia Di Wierden Belanda sebuah jalan di lingkungan Maluku dinamai Pattimura 46 Gunung Frikadel nbsp Bukti Peta Gunung Frikadel tempat rahasia di mana Thomas Matulessy dan pasukannya membantai tentara Belanda 47 Dalam salah satu tulisan dari A Y Patty pada Harian Mena Moeria 1924 yang berjudul Hiduplah Gunung Frikadel Bld Frikandel sama dengan perkedel Ini dianggap sebagai penghinaan kepada Hindia Belanda karena itu merupakan tempat rahasia di mana Thomas Matulessy dan pasukannya membantai tentara Belanda lokasi itu berada di bawah gunung Saniri tepatnya di bagian belakang lokasi Kuburan Cina saat ini Istilah Pirkadel begitulah dikatakan dalam dialeg Tuhahanya artinya perkedel Jadi kita bisa membayangkan bagaimana peristiwa peperangan itu sendiri dan mengapa tulisan A Y Patty menimbulkan kemarahan Belanda saat itu 47 Goenong Frekadel 1898 Gunung bukit Frekadel vorkadel porkadel ini pertama kali ditulis dalam arsip Belanda pada tanggal 9 September 1815 Nama bukit ini disebut dalam sebuah laporan milik Letnan 2 Laut Jan Janszoon Boelen yang bertugas di kapal perang fregat Maria Reijsbergen Jurnal ini berisi catatan harian dari tanggal 9 September 1815 10 Agustus 1819 Nama gunung bukit ini muncul lagi pada arsip tanggal 16 Maret 1829 berupa proses verbal atau interogasi terhadap para pelaku pemberontakan Saparua tahun 1829 yang dibuat oleh Asisten Residen Saparoea Haruku Johanes van der Ebb Menurut isi laporan itu gunung ini dijadikan tempat pertemuan merancang pemberontakan Johannes van der Ebb menulis namanya Goenong Frekadel Nama gunung bukit ini muncul lagi pada arsip tanggal 25 September 1829 yang garis besarnya tentang proses verbal para pelaku pemberontakan Prof Karl Martin seorang ahli geologi mendeskripsikan gunung bukit Frekadel sbg berikut Pada bagian tengah negeri Saparua di sebelah timur gunung bukit Rila terdapat sebuah gunung bukit yang bernama Frekadel tingginya lebih kurang 130 Meter Di sebelah barat daya dari bukit ini terdapat gunung bukit Kayu Putih Besar Kajuputi besar tingginya lebih kurang 180 Meter Kaki gunung bukit ini akan berakhir pada lokasi Benteng Duurstede dan Tanjung Torano yang berlokasi di dekat pantai Bukit gunung Kayu Putih Besar inilah yang sekarang dikenal sebagai Gunung Saniri 48 KontroversiNama asli Identitas Kapitan Pattimura sudah berulang kali ditentang oleh sebagian kalangan dengan menyatakan bahwa nama aslinya adalah Ahmad Lussy Klaim ini pertama sekali mencuat ke publik oleh publikasi Ahmad Mansur Suryanegara Namun tidak ada dokumen primer yang memuat nama Ahmad Lussy 49 Menurut sejarawan dari Universitas Pattimura Jhon Pattiasina Thomas Matulessy dan Ahmad Lussy adalah dua orang yang berbeda Thomas Matulessy berasal dari Saparua tempat Pemberontakan Pattimura berlangsung pada 1817 Sedangkan Ahmad Lussy berasal dari Hualoy Amalatu Seram Bagian Barat Ahmad Lussy bertugas memimpin pasukan dari Hualoy menuju Saparua untuk bergabung dalam Pemberontakan Pattimura 50 Referensi Kapitan Pattimura oleh I O Nanulaitta OPAC Perpustakaan Nasional RI opac perpusnas go id Diakses tanggal 2022 07 09 Ini merupakan tempat kelahiran Pattimura versi Pemerintah Indonesia berdasarkan buku Kapitan Pattimura karya I O Nanulaitta profilbaru com Pattimura dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2023 01 25 Ajisaka amp Damayanti 2010 hlm 9 Poesponegoro amp Notosusanto 1992 hlm 183 a b Dari Matulessia Menjadi Matulessy Historia Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia 2017 05 15 Diakses tanggal 2023 01 24 Sudarmanto 2007 hlm 198 a b Dari Matulessia Menjadi Matulessy Historia Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia 2017 05 15 Diakses tanggal 2023 01 25 Motorplus Online com Ciri Uang Kertas Rp 1000 Kapitan Pattimura Yang Diburu Kolektor Siap Dibayar Mahal Nih Halaman 2 Motorplus www motorplus online com Diakses tanggal 2023 01 25 Media Kompas Cyber 2008 05 15 Patung Pattimura Seberat 4 Ton Diresmikan KOMPAS com Diakses tanggal 2023 01 25 Sudarmanto 2007 hlm 199 a b c Pattimura Pernah Jadi Tentara Inggris Historia Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia 2019 08 13 Diakses tanggal 2023 01 25 Pattimura Pernah Jadi Tentara Inggris Historia Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia 2019 08 13 Diakses tanggal 2023 01 24 Media Kompas Cyber 2021 04 05 Pengembalian Hindia Belanda dari Inggris 1816 KOMPAS com Diakses tanggal 2023 01 25 Thomas Matulessy Kapitan Poelo atau Kapitan Pattimura 1 2021 09 01 Diakses tanggal 2023 01 25 J B Soedarmanta Jejak jejak pahlawan perekat kesatuan bangsa Indonesia Grasindo 2007 halaman 199 ISBN 979 759 716 4 ISBN 978 979 759 716 0 SEJARAH KAPITAN PATIMURA diakses tanggal 2023 01 25 onlySavior perlawanan terhadap belanda dimulai dengan penyerbuan benteng belanda duurtsde pada tanggal 15 mei 1817 perlawanan ini di pimpin thomas matulesi dalam penyerbuan ini benteng duurtstede dapat di rebut rakyat bahkan residen belanda van den berg ikut tewas dalam pertempuran ini nesia dalam bahasa Indonesian Diakses tanggal 2023 01 25 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Madrohim dan Midhio I W 2021 Study on the Implementation of the Total War Strategy in War Against the Dutch Occupation Pattimura War Case Study PDF Journal of Social and Political Sciences The Asian Institute of Research 4 2 209 doi 10 31014 aior 1991 04 02 289 ISSN 2615 3718 Thomas Matulessy Kapitan Poelo atau Kapitan Pattimura sinarharapan net dalam bahasa Inggris 2021 09 06 Diakses tanggal 2023 01 25 Media Kompas Cyber 2022 10 04 Latar Belakang Terjadinya Perlawanan Pattimura di Saparua KOMPAS com Diakses tanggal 2023 01 25 Thomas Matulessy Kapitan Poelo atau Kapitan Pattimura 2 TitaStory 2021 09 01 Diakses tanggal 2023 01 25 Redaksi Tim 2021 09 02 Thomas Matulessy Kapitan Poelo atau Kapitan Pattimura 2 BERGELORA COM Diakses tanggal 2023 01 25 a b beta Masilli Pahlawan Asal Maluku selain Pattimura amp Martha Ch Tiahahu beta Masilli Minggu 05 Oktober 2014 Diakses tanggal 2023 01 27 Periksa nilai tanggal di date bantuan developer mediaindonesia com 2022 11 01 Kisah Perjuangan Kapitan Pattimura dan Hal Positif yang Bisa Dicontoh mediaindonesia com Diakses tanggal 2023 01 28 Media Kompas Cyber 2022 07 20 Sejarah Perang Pattimura Tokoh Penyebab Kronologi dan Dampak Halaman all KOMPAS com Diakses tanggal 2023 01 25 GUNUNG SANIRI Renungan Jelang Elifas Tomix Maspaitella www facebook com Diakses tanggal 2023 01 26 Vredeburg id vredeburg id Diakses tanggal 2023 01 28 Gemini Red Perlawanan Rakyat Maluku Melawan VOC Media Kompas Cyber 2021 11 09 Perang Saparua Penyebab Tokoh Jalannya Perlawanan dan Akhir Halaman 2 KOMPAS com Diakses tanggal 2023 01 24 a b c Pattimura Dihukum Mati Karena Dikhianati Historia historia id 2019 08 15 Diakses tanggal 2023 01 24 Kisah Heroik Kapitan Pattimura Melawan Belanda Digantung dan Makam Misterius kumparan Diakses tanggal 2023 01 25 Media Kompas Cyber 2022 07 20 Sejarah Perang Pattimura Tokoh Penyebab Kronologi dan Dampak KOMPAS com Diakses tanggal 2023 01 25 Semangat Pattimura Dalam Dinamika Pembangunan Maluku 2016 05 16 Diakses tanggal 2023 01 25 Pattimura Dihukum Mati Karena Dikhianati Historia Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia 2019 08 15 Diakses tanggal 2023 01 25 Pahlawan Nasional Maluku balagu 50webs com Diakses tanggal 2023 01 25 Pahlawan Nasional Maluku balagu 50webs com Diakses tanggal 2023 01 27 Pahlawan Nasional Maluku balagu 50webs com Diakses tanggal 2023 01 27 Pahlawan Nasional Maluku balagu 50webs com Diakses tanggal 2023 01 27 Melchior Kesaulya Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas 2022 02 10 Menggelar Gelar Pattimura Historia Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia 2022 07 05 Diakses tanggal 2023 01 25 Daftar pahlawan nasional Indonesia Wikipedia bahasa Indonesia ensiklopedia bebas 2022 12 26 Ada Peristiwa Apa pada Tanggal 16 Desember kumparan Diakses tanggal 2023 01 29 VIVA PT VIVA MEDIA BARU 2020 06 24 KRI Kapitan Pattimura 371 Kapal Jenis Korvet Pertama Indonesia www viva co id Diakses tanggal 2023 01 29 Chaeroni Fitri Pahlawan di Lembaran Uang Kisah Pattimura student Diakses tanggal 2023 01 29 10 Orang Indonesia yang Namanya Diabadikan sebagai Nama Jalan di Luar Negeri Ada Presiden Ada Pula Rakyat Biasa floresku com Diakses tanggal 2023 01 29 a b Alexander Jacob Patty 2 Hiduplah Gunung Saniri 2017 04 10 Diakses tanggal 2023 01 26 Saparua Kota Goenong Frekadel 1898 Gunung bukit www facebook com Diakses tanggal 2023 01 26 Ali Husain Benarkah Kapitan Pattimura Bernama Asli Ahmad Lussy Bukan Thomas Matulessy Ini Penjelasan Sejarawan Portal Majalengka portalmajalengka pikiran rakyat com Diakses tanggal 2022 07 09 Sejarawan Nama Kapitan Pattimura Tak Perlu Diperdebatkan Lagi nasional Diakses tanggal 2022 07 09 Pranala luarThe MATULESSY Web Site Aritonang Jan Steenbrink Karel 2008 A History of Christianity in Indonesia Studies in Christian mission 35 Leiden Brill ISBN 978 1 109 18566 9 Cuhaj George 2004 Standard Catalog of World Paper Money Volume 3 Modern Issues 1961 Date Iola Krause Publications ISBN 978 0 87349 800 5 Ajisaka Arya Damayanti Dewi 2010 Mengenal Pahlawan Indonesia Knowing Indonesian Heroes edisi ke Revised Jakarta Kawan Pustaka ISBN 978 979 757 430 7 Lundry Chris 2009 Separatism and State Cohesion in Eastern Indonesia Ann Arbor Arizona State University ISBN 978 1 109 18566 9 pranala nonaktif permanen Poesponegoro Marwati Djoened Notosusanto Nugroho 1992 Sejarah Nasional Indonesia Nusantara di Abad ke 18 dan ke 19 Indonesia s National History Nusantara in 18th and 19th Century 4 Jakarta Balai Pustaka ISBN 978 979 407 410 7 pranala nonaktif permanen Sudarmanto J B 2007 Jejak Jejak Pahlawan Perekat Kesatuan Bangsa Indonesia Footsteps of Heroes Uniters of the Indonesian People Jakarta Gramedia Widiasarana Indonesia ISBN 978 979 759 716 0 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Pattimura amp oldid 24795875