www.wikidata.id-id.nina.az
Hukum gerak Newton adalah hukum fisika yang menjelaskan perpindahan suatu objek sebagai hasil hubungan antara nilai dan jarak dari gaya yang berlaku pada objek tersebut 1 Hukum gerak Newton merupakan salah satu dari tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika klasik Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya Hukum ini telah dituliskan dengan pembahasaan yang berbeda beda selama hampir 3 abad 2 dan dapat dirangkum sebagai berikut Hukum Pertama setiap benda akan memiliki kecepatan yang konstan kecuali ada gaya yang resultannya tidak nol bekerja pada benda tersebut 3 4 5 Berarti jika resultan gaya nol maka pusat massa dari suatu benda tetap diam atau bergerak dengan kecepatan konstan tidak mengalami percepatan Hal ini berlaku jika dilihat dari kerangka acuan inersial Hukum Kedua sebuah benda dengan massa M mengalami gaya resultan sebesar F akan mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan arah gaya dan besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik terhadap M atau F m a displaystyle sum mathbf F ma Bisa juga diartikan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan turunan dari momentum linear benda tersebut terhadap waktu Hukum Ketiga gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama dengan arah terbalik dan segaris Artinya jika ada benda A yang memberi gaya sebesar F pada benda B maka benda B akan memberi gaya sebesar F kepada benda A F dan F memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda Hukum ini juga terkenal sebagai hukum aksi reaksi dengan F disebut sebagai aksi dan F adalah reaksinya Hukum Newton pertama dan kedua dalam bahasa Latin dari edisi asli journal Principia Mathematica tahun 1687 Ketiga hukum gerak ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton dalam karyanya Philosophiae Naturalis Principia Mathematica pertama kali diterbitkan pada 5 Juli 1687 6 Newton menggunakan karyanya untuk menjelaskan dan meniliti gerak dari bermacam macam benda fisik maupun sistem 7 Contohnya dalam jilid tiga dari naskah tersebut Newton menunjukkan bahwa dengan menggabungkan antara hukum gerak dengan hukum gravitasi umum ia dapat menjelaskan hukum pergerakan planet milik Kepler Daftar isi 1 Tinjauan 2 Hukum pertama Newton 3 Hukum kedua Newton 3 1 Impuls 3 2 Sistem dengan massa berubah 3 3 Sejarah 4 Hukum ketiga Newton 5 Pentingnya hukum Newton dan jangkauan validitasnya 6 Hubungan dengan hukum kekekalan 7 Lihat pula 8 Referensi 8 1 Catatan kaki 9 Bacaan lanjut 10 Pranala luarTinjauanHukum Newton diterapkan pada benda yang dianggap sebagai partikel 8 dalam evaluasi pergerakan misalnya panjang benda tidak dihiraukan karena objek yang dihitung dapat dianggap kecil relatif terhadap jarak yang ditempuh Perubahan bentuk deformasi dan rotasi dari suatu objek juga tidak diperhitungkan dalam analisisnya Maka sebuah planet dapat dianggap sebagai suatu titik atau partikel untuk dianalisis gerakan orbitnya mengelilingi sebuah bintang Dalam bentuk aslinya hukum gerak Newton tidaklah cukup untuk menghitung gerakan dari objek yang bisa berubah bentuk benda tidak padat Leonard Euler pada tahun 1750 memperkenalkan generalisasi hukum gerak Newton untuk benda padat yang disebut hukum gerak Euler yang dalam perkembangannya juga dapat digunakan untuk benda tidak padat Jika setiap benda dapat direpresentasikan sebagai sekumpulan partikel partikel yang berbeda dan tiap tiap partikel mengikuti hukum gerak Newton maka hukum hukum Euler dapat diturunkan dari hukum hukum Newton Hukum Euler dapat dianggap sebagai aksioma dalam menjelaskan gerakan dari benda yang memiliki dimensi 9 Ketika kecepatan mendekati kecepatan cahaya efek dari relativitas khusus harus diperhitungkan 10 Hukum pertama Newton source source source source source source track Walter Lewin menjelaskan hukum pertama Newton dalam bahasa Inggris MIT Course 8 01 Diarsipkan 2017 02 09 di Wayback Machine 11 Lex I Corpus omne perseverare in statu suo quiescendi vel movendi uniformiter in directum nisi quatenus a viribus impressis cogitur statum illum mutare Hukum I Setiap benda akan mempertahankan keadaan diam atau bergerak lurus beraturan kecuali ada gaya yang bekerja untuk mengubahnya 12 Hukum ini menyatakan bahwa jika resultan gaya jumlah vektor dari semua gaya yang bekerja pada benda bernilai nol maka kecepatan benda tersebut konstan Dirumuskan secara matematis menjadi F 0 d v d t 0 displaystyle sum mathbf F 0 Rightarrow frac d mathbf v dt 0 nbsp Artinya Sebuah benda yang sedang diam akan tetap diam kecuali ada resultan gaya yang tidak nol bekerja padanya Sebuah benda yang sedang bergerak tidak akan berubah kecepatannya kecuali ada resultan gaya yang tidak nol bekerja padanya Hukum pertama newton adalah penjelasan kembali dari hukum inersia yang sudah pernah dideskripsikan oleh Galileo Dalam bukunya Newton memberikan penghargaan pada Galileo untuk hukum ini Aristoteles berpendapat bahwa setiap benda memilik tempat asal di alam semesta benda berat seperti batu akan berada di atas tanah dan benda ringan seperti asap berada di langit Bintang bintang akan tetap berada di surga Ia mengira bahwa sebuah benda sedang berada pada kondisi alamiahnya jika tidak bergerak dan untuk satu benda bergerak pada garis lurus dengan kecepatan konstan diperlukan sesuatu dari luar benda tersebut yang terus mendorongnya kalau tidak benda tersebut akan berhenti bergerak Tetapi Galileo menyadari bahwa gaya diperlukan untuk mengubah kecepatan benda tersebut percepatan tetapi untuk mempertahankan kecepatan tidak diperlukan gaya Sama dengan hukum pertama Newton Tanpa gaya berarti tidak ada percepatan maka benda berada pada kecepatan konstan Hukum kedua Newton source source source source source source track Walter Lewin menjelaskan hukum dua Newton dengan menggunakan gravitasi sebagai contohnya MIT OCW Diarsipkan 2017 02 09 di Wayback Machine 13 Hukum kedua menyatakan bahwa total gaya pada sebuah partikel sama dengan banyaknya perubahan momentum linier p terhadap waktu F d p d t d m v d t displaystyle mathbf F frac mathrm d mathbf p mathrm d t frac mathrm d m mathbf v mathrm d t nbsp Karena hukumnya hanya berlaku untuk sistem dengan massa konstan 14 15 16 variabel massa sebuah konstan dapat dikeluarkan dari operator diferensial dengan menggunakan aturan diferensiasi Maka F m d v d t m a displaystyle mathbf F m frac mathrm d mathbf v mathrm d t m mathbf a nbsp Dengan F adalah total gaya yang bekerja m adalah massa benda dan a adalah percepatan benda Maka total gaya yang bekerja pada suatu benda menghasilkan percepatan yang berbanding lurus Massa yang bertambah atau berkurang dari suatu sistem akan mengakibatkan perubahan dalam momentum Perubahan momentum ini bukanlah akibat dari gaya Untuk menghitung sistem dengan massa yang bisa berubah ubah diperlukan persamaan yang berbeda Sesuai dengan hukum pertama turunan momentum terhadap waktu tidak nol ketika terjadi perubahan arah walaupun tidak terjadi perubahan besaran Contohnya adalah gerak melingkar beraturan Hubungan ini juga secara tidak langsung menyatakan kekekalan momentum Ketika resultan gaya yang bekerja pada benda nol momentum benda tersebut konstan Setiap perubahan gaya berbanding lurus dengan perubahan momentum tiap satuan waktu Hukum kedua ini perlu perubahan jika relativitas khusus diperhitungkan karena dalam kecepatan sangat tinggi hasil kali massa dengan kecepatan tidak mendekati momentum sebenarnya Impuls Artikel utama Impuls Impuls J muncul ketika sebuah gaya F bekerja pada suatu interval waktu Dt dan dirumuskan sebagai 17 18 J D t F d t displaystyle mathbf J int Delta t mathbf F mathrm d t nbsp Impuls adalah suatu konsep yang digunakan untuk menganalisis tumbukan 19 Sistem dengan massa berubah Sistem dengan massa berubah seperti roket yang bahan bakarnya digunakan dan mengeluarkan gas sisa tidak termasuk dalam sistem tertutup dan tidak dapat dihitung dengan hanya mengubah massa menjadi sebuah fungsi dari waktu di hukum kedua 15 Alasannya seperti yang tertulis dalam An Introduction to Mechanics karya Kleppner dan Kolenkow adalah bahwa hukum kedua Newton berlaku terhadap partikel partikel secara mendasar 16 Pada mekanika klasik partikel memiliki massa yang konstant Dalam kasus partikel partikel dalam suatu sistem yang terdefinisikan dengan jelas hukum Newton dapat digunakan dengan menjumlahkan semua partikel dalam sistem F t o t a l M a p m displaystyle mathbf F mathrm total M mathbf a mathrm pm nbsp dengan Ftotal adalah total gaya yang bekerja pada sistem M adalah total massa dari sistem dan apm adalah percepatan dari pusat massa sistem Sistem dengan massa yang berubah ubah seperti roket atau ember yang berlubang biasanya tidak dapat dihitung seperti sistem partikel maka hukum kedua Newton tidak dapat digunakan langsung Persamaan baru digunakan untuk menyelesaikan soal seperti itu dengan cara menata ulang hukum kedua dan menghitung momentum yang dibawa oleh massa yang masuk atau keluar dari sistem 14 F u d m d t m d v d t displaystyle mathbf F mathbf u frac mathrm d m mathrm d t m mathrm d mathbf v over mathrm d t nbsp dengan u adalah kecepatan dari massa yang masuk atau keluar relatif terhadap pusat massa dari objek utama Dalam beberapa konvensi besar u dm dt di sebelah kiri persamaan yang juga disebut dorongan didefinisikan sebagai gaya gaya yang dikeluarkan oleh suatu benda sesuai dengan berubahnya massa seperti dorongan roket dan dimasukan dalam besarnya F Maka dengan mengubah definisi percepatan persamaan tadi menjadi F m a displaystyle mathbf F m mathbf a nbsp Sejarah Hukum kedua Newton dalam bahasa aslinya latin berbunyi Lex II Mutationem motus proportionalem esse vi motrici impressae et fieri secundum lineam rectam qua vis illa imprimitur Diterjmahkan dengan cukup tepat oleh Motte pada tahun 1729 menjadi Law II The alteration of motion is ever proportional to the motive force impress d and is made in the direction of the right line in which that force is impress d Yang dalam Bahasa Indonesia berarti Hukum Kedua Perubahan dari gerak selalu berbanding lurus terhadap gaya yang dihasilkan bekerja dan memiliki arah yang sama dengan garis normal dari titik singgung gaya benda Hukum ketiga Newton nbsp Hukum Ketiga Newton Para pemain sepatu luncur es memberikan gaya pada satu sama lain dengan besar yang sama tetapi berlawanan arah source source source source source source track Penjelasan hukum ketiga Newton 20 Lex III Actioni contrariam semper et aequalem esse reactionem sive corporum duorum actiones in se mutuo semper esse aequales et in partes contrarias dirigi Hukum ketiga Untuk setiap aksi selalu ada reaksi yang sama besar dan berlawanan arah atau gaya dari dua benda pada satu sama lain selalu sama besar dan berlawanan arah Benda apapun yang menekan atau menarik benda lain mengalami tekanan atau tarikan yang sama dari benda yang ditekan atau ditarik Kalau anda menekan sebuah batu dengan jari anda jari anda juga ditekan oleh batu Jika seekor kuda menarik sebuah batu dengan menggunakan tali maka kuda tersebut juga tertarik ke arah batu untuk tali yang digunakan juga akan menarik sang kuda ke arah batu sebesar ia menarik sang batu ke arah kuda Hukum ketiga ini menjelaskan bahwa semua gaya adalah interaksi antara benda benda yang berbeda 21 maka tidak ada gaya yang bekerja hanya pada satu benda Jika benda A mengerjakan gaya pada benda B benda B secara bersamaan akan mengerjakan gaya dengan besar yang sama pada benda A dan kedua gaya segaris Seperti yang ditunjukan di diagram para peluncur es Ice skater memberikan gaya satu sama lain dengan besar yang sama tetapi arah yang berlawanan Walaupun gaya yang diberikan sama percepatan yang terjadi tidak sama Peluncur yang massanya lebih kecil akan mendapat percepatan yang lebih besar karena hukum kedua Newton Dua gaya yang bekerja pada hukum ketiga ini adalah gaya yang bertipe sama Misalnya antara roda dengan jalan sama sama memberikan gaya gesek Secara sederhananya sebuah gaya selalu bekerja pada sepasang benda dan tidak pernah hanya pada sebuah benda Jadi untuk setiap gaya selalu memiliki dua ujung Setiap ujung gaya ini sama kecuali arahnya yang berlawanan Atau sebuah ujung gaya adalah cerminan dari ujung lainnya Secara matematis hukum ketiga ini berupa persamaan vektor satu dimensi yang bisa dituliskan sebagai berikut Asumsikan benda A dan benda B memberikan gaya terhadap satu sama lain F a b F b a displaystyle sum mathbf F a b sum mathbf F b a nbsp Dengan Fa b adalah gaya gaya yang bekerja pada A oleh B dan Fb a adalah gaya gaya yang bekerja pada B oleh A Newton menggunakan hukum ketiga untuk menurunkan hukum kekekalan momentum 22 namun dengan pengamatan yang lebih dalam kekekalan momentum adalah ide yang lebih mendasar diturunkan melalui teorema Noether dari relativitas Galileo dibandingkan hukum ketiga dan tetap berlaku pada kasus yang membuat hukum ketiga newton seakan akan tidak berlaku Misalnya ketika medan gaya memiliki momentum dan dalam mekanika kuantum Pentingnya hukum Newton dan jangkauan validitasnyaHukum hukum Newton sudah diverifikasi dengan eksperimen dan pengamatan selama lebih dari 200 tahun dan hukum hukum ini adalah pendekatan yang sangat baik untuk perhitungan dalam skala dan kecepatan yang dialami oleh manusia sehari hari Hukum gerak Newton dan hukum gravitasi umum dan kalkulus untuk pertama kalinya dapat memfasilitasi penjelasan kuantitatif tentang berbagai fenomena fenomena fisis Ketiga hukum ini juga merupakan pendekatan yang baik untuk benda benda makroskopis dalam kondisi sehari hari Namun hukum newton digabungkan dengan hukum gravitasi umum dan elektrodinamika klasik tidak tepat untuk digunakan dalam kondisi tertentu terutama dalam skala yang amat kecil kecepatan yang sangat tinggi dalam relativitas khusus faktor Lorentz massa diam dan kecepatan harus diperhitungkan dalam perumusan momentum atau medan gravitasi yang sangat kuat Maka hukum hukum ini tidak dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena fenomena seperti konduksi listrik pada sebuah semikonduktor sifat sifat optik dari sebuah bahan kesalahan pada GPS sistem yang tidak diperbaiki secara relativistik dan superkonduktivitas Penjelasan dari fenomena fenomena ini membutuhkan teori fisika yang lebih kompleks termasuk relativitas umum dan teori medan kuantum Dalam mekanika kuantum konsep seperti gaya momentum dan posisi didefinsikan oleh operator operator linier yang beroperasi dalam kondisi kuantum pada kecepatan yang jauh lebih rendah dari kecepatan cahaya hukum hukum Newton sama tepatnya dengan operator operator ini bekerja pada benda benda klasik Pada kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya hukum kedua tetap berlaku seperti bentuk aslinya F dp dt yang menjelaskan bahwa gaya adalah turunan dari momentum suatu benda terhadap waktu namun beberapa versi terbaru dari hukum kedua tidak berlaku pada kecepatan relativistik Hubungan dengan hukum kekekalanDi fisika modern hukum kekekalan dari momentum energi dan momentum sudut berlaku lebih umum daripada hukum hukum Newton karena mereka berlaku pada cahaya maupun materi dan juga pada fisika klasik maupun fisika non klasik Secara sederhana Momen energi dan momentum angular tidak dapat diciptakan atau dihilangkan Karena gaya adalah turunan dari momen dalam teori teori dasar seperti mekanika kuantum elektrodinamika kuantum relativitas umum dsb konsep gaya tidak penting dan berada dibawah kekekalan momentum Model standar dapat menjelaskan secara terperinci bagaimana tiga gaya gaya fundamental yang dikenal sebagai gaya gaya gauge berasal dari pertukaran partikel virtual Gaya gaya lain seperti gravitasi dan tekanan degenerasi fermionik juga muncul dari kekekalan momentum Kekekalan dari 4 momentum dalam gerak inersia melalui ruang waktu terkurva menghasilkan yang kita sebut sebagai gaya gravitasi dalam teori relativitas umum Kekekalan energi baru ditemukan setelah hampir dua abad setelah kehidupan Newton adanya jeda yang cukup panjang ini disebabkan oleh adanya kesulitan dalam memahami peran dari energi mikroskopik dan tak terlihat seperti panas dan cahaya infra merah Lihat pulaMerkurius planet Relativitas Galileo Dinamika Newton Mekanika Lagrangean Mekanika Hamilton Hukum EulerReferensiCatatan kaki Aswardi dan Yanto D T P 2019 Mesin Arus Searah Purwokerto CV IRDH hlm 6 ISBN 978 623 7343 12 7 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Newton s Axioms or Laws of Motion starting on page 19 of volume 1 of the 1729 translation of the Principia Section 242 Newton s laws of motion in Thomson W Lord Kelvin and Tait P G 1867 Treatise on natural philosophy volume 1 and Benjamin Crowell 2000 Newtonian Physics Halliday Browne Michael E 1999 07 Schaum s outline of theory and problems of physics for engineering and science Series Schaum s Outline Series McGraw Hill Companies hlm 58 ISBN 9780070084988 Periksa nilai tanggal di date bantuan Holzner Steven 2005 12 Physics for Dummies Wiley John amp Sons Incorporated hlm 64 ISBN 9780764554339 Periksa nilai tanggal di date bantuan Lihat Principia secara daring di Andrew Motte Translation Andrew Motte translation of Newton s Principia 1687 Axioms or Laws of Motion while Newton had used the word body vaguely and in at least three different meanings Euler realized that the statements of Newton are generally correct only when applied to masses concentrated at isolated points Truesdell Clifford A Becchi Antonio Benvenuto Edoardo 2003 Essays on the history of mechanics in memory of Clifford Ambrose Truesdell and Edoardo Benvenuto New York Birkhauser hlm 207 ISBN 3764314761 Lubliner Jacob 2008 Plasticity Theory Revised Edition PDF Dover Publications ISBN 0486462900 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2010 03 31 Diakses tanggal 2011 06 29 In making a modern adjustment of the second law for some of the effects of relativity m would be treated as the relativistic mass producing the relativistic expression for momentum and the third law might be modified if possible to allow for the finite signal propagation speed between distant interacting particles Walter Lewin September 20 1999 Newton s First Second and Third Laws MIT Course 8 01 Classical Mechanics Lecture 6 videotape dalam bahasa English Cambridge MA USA MIT OCW Berlangsung pada 0 00 6 53 Diarsipkan dari versi asli ogg tanggal 2017 02 09 Diakses tanggal December 23 2010 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Isaac Newton The Principia A new translation by I B Cohen and A Whitman University of California press Berkeley 1999 Lewin Newton s First Second and Third Laws Diarsipkan 2017 02 09 di Wayback Machine Lecture 6 6 53 11 06 a b Plastino Angel R 1992 On the use and abuse of Newton s second law for variable mass problems Celestial Mechanics and Dynamical Astronomy Netherlands Kluwer Academic Publishers 53 3 227 232 Bibcode 1992CeMDA 53 227P doi 10 1007 BF00052611 ISSN 0923 2958 Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan We may conclude emphasizing that Newton s second law is valid for constant mass only When the mass varies due to accretion or ablation an alternate equation explicitly accounting for the changing mass should be used a b Halliday Physics 1 hlm 199 ISBN 0471037109 It is important to note that we cannot derive a general expression for Newton s second law for variable mass systems by treating the mass in F dP dt d Mv as a variable We can use F dP dt to analyze variable mass systems only if we apply it to an entire system of constant mass having parts among which there is an interchange of mass Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Emphasis as in the original a b Kleppner Daniel 1973 An Introduction to Mechanics McGraw Hill hlm 133 134 ISBN 0070350485 Recall that F dP dt was established for a system composed of a certain set of particles I t is essential to deal with the same set of particles throughout the time interval Consequently the mass of the system can not change during the time of interest Parameter coauthors yang tidak diketahui mengabaikan author yang disarankan bantuan Hannah J Hillier M J Applied Mechanics p221 Pitman Paperbacks 1971 Raymond A Serway Jerry S Faughn 2006 College Physics Pacific Grove CA Thompson Brooks Cole hlm 161 ISBN 0534997244 WJ Stronge 2004 Impact mechanics Cambridge UK Cambridge University Press hlm 12 ff ISBN 0521602890 Lewin Newton s First Second and Third Laws Diarsipkan 2017 02 09 di Wayback Machine Lecture 6 14 11 16 00 C Hellingman 1992 Newton s third law revisited Phys Educ 27 2 112 115 Bibcode 1992PhyEd 27 112H doi 10 1088 0031 9120 27 2 011 Newton Principia Corollary III to the laws of motionBacaan lanjutCrowell Benjamin 2000 Newtonian Physics 2000 Light and Matter ISBN 0 9704670 1 X 9780970467010 especially at Section 4 2 Newton s First Law Section 4 3 Newton s Second Law and Section 5 1 Newton s Third Law Feynman R P Leighton R B Sands M 2005 The Feynman Lectures on Physics Vol 1 edisi ke 2nd Pearson Addison Wesley ISBN 0805390499 Fowles G R Cassiday G L 1999 Analytical Mechanics edisi ke 6th Saunders College Publishing ISBN 0030223172 Likins Peter W 1973 Elements of Engineering Mechanics McGraw Hill Book Company ISBN 0070378525 Marion Jerry Thornton Stephen 1995 Classical Dynamics of Particles and Systems Harcourt College Publishers ISBN 0030973023 Newton Isaac Mathematical Principles of Natural Philosophy 1729 English translation based on 3rd Latin edition 1726 volume 1 containing Book 1 especially at the section Axioms or Laws of Motion starting page 19 Newton Isaac Mathematical Principles of Natural Philosophy 1729 English translation based on 3rd Latin edition 1726 volume 2 containing Books 2 amp 3 Thomson W Lord Kelvin and Tait P G 1867 Treatise on natural philosophy volume 1 especially at Section 242 Newton s laws of motion NMJ Woodhouse 2003 Special relativity London Berlin Springer hlm 6 ISBN 1 85233 426 6 Galili I amp Tseitlin M 2003 Newton s first law text translations interpretations and physics education Science and Education 12 1 1 45 73 Bibcode 2003Sc amp Ed 12 45G doi 10 1023 A 1022632600805 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Pranala luar Inggris Video ceramah MIT Diarsipkan 2008 04 11 di Wayback Machine mengenai tiga hukum Newton Inggris Newtonian Physics Diarsipkan 2007 02 16 di Wayback Machine buku teks daring Inggris Motion Mountain buku teks daring Inggris Simulasi hukum gerak Newton pertama Inggris Hukum Newton kedua oleh Enrique Zeleny Wolfram Demonstrations Project Inggris Hukum Newton ketiga didemonstrasikan dalam sebuah vakum Indonesia Hukum Newton 1 Indonesia Hukum Newton 2 Indonesia Hukum Newton 3 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Hukum gerak Newton amp oldid 23253301