www.wikidata.id-id.nina.az
Grebeg adalah perayaan rutin yang diadakan masyarakat Jawa untuk memperingati suatu peristiwa penting Perayaan utamanya diadakan oleh Keraton Surakarta Hadiningrat dan Keraton Yogyakarta Hadiningrat untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad Grebeg menjadi acara terakhir dalam perayaan tahunan Sekaten Grebeg juga dilakukan oleh pemerintahan lokal dan masyarakat pedesaan Tujuan perayaan Grebeg adalah sebagai ucapan syukur terhadap kemakmuran yang diberikan kepada masyarakat Ini dilambangkan dengan mempersembahkan gunungan secara berpasangan Gunungan ini tersusun dari hasil bumi yang dirangkai pada kerangka berbentuk menggunung dan kemudian dibawa berkeliling Setelahnya masyarakat akan berebut isi dari Gunungan 1 Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta melakukan Grebeg secara turun temurun Grebeg dijadikan sebagai wisata budaya bagi para turis lokal maupun mancanegara 2 Grebeg Maulud di Keraton Surakarta Daftar isi 1 Pelaksanaan 2 Persembahan 3 Pemaknaan 4 Galeri 5 Referensi 6 Daftar pustakaPelaksanaan SuntingKeraton Surakarta 3 dan Yogyakarta menyelenggarakan Grebeg sebanyak tiga kali dalam setahun Ketiganya yaitu Grebeg Syawal Grebeg Maulud dan Grebeg Besar Grebeg Syawal dilakukan pada awal bulan Syawal untuk memperingati berakhirnya puasa pada bulan Ramadan Grebeg Maulud dilaksanakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad Grebeg Besar dilaksanakan untuk memperingati bulan Zulhijah Grebeg dianggap sebagai lambang kedermawanan dan perlindungan Sultan Yogyakarta terhadap masyarakatnya Persembahan yang diberikan berupa gunungan yang dibawa berkeliling dengan 10 pasukan yang mengawalnya 4 Grebeg di Keraton Yogyakarta diadakan dengan mengenakan pakaian dengan bentuk menyerupai pasukan kerajaan Selain itu anggota keluarga dan para abdi dalem Keraton mengenakan pakaian adat Yogyakarta 5 Penyelnggaraan Grebeg di Keraton Surakarta dilakukan oleh para keturunan Sunan Kalijaga Mereka akan berkumpul di Kadilangu Demak untuk mempersiapkan acara Grebeg Sesajen untuk Grebeg dipersiapkan sejak tanggal 9 Zulhijah oleh utusan Keraton Surakarta yang dipimpin oleh putra mahkota Penyerahannya dilakukan dengan menggunakan Bahasa Jawa krama inggil 6 Persembahan SuntingDalam Grebeg di Keraton Yogyakarta persembahan utamanya adalah gunungan yang terdiri dari enam macam Satu gunungan diberikan ke Pura Pakualaman dan lima gunungan dibawa ke Masjid Besar Kauman untuk diperebutkan oleh warga 7 Gunungan Grebeg merupakan hadiah dari sultan yogyakarta kepada orang orang yang datang ke Keraton Yogyakarta agar dimakan bersama Masyarakat Jawa meyakini adanya berkah sultan dalam gunungan grebeg 8 Keraton Surakarta juga mempersembahkan gunungan dalam perayaan Grebeg Gunungan ini berawal dari dakwah Wali Songo di Pulau Jawa yang berlandaskan pada Al Qur an surah An Nahl ayat 16 Salah satu metode dakwah yang digunakan adalah menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan masyarakat termausk kesenian dan budayanya 9 Gunungan Grebeg dianggap sebagai bentuk kermawanan dan berkah raja kepada masyarakatnya sekaligus sebagai media dakwah Islam Makna yang dimilikinya adalah kesederhanaan kesatuan keseimbangan dan keselarasan Jumlah gunungan yang diperebutkan antar tujuh hingga dua belas pasang 10 Pemaknaan SuntingTradisi Grebeg dimaknai sebagai bagian dari dakwah Islam yang mengandung nilai nilai pelestarian lingkungan Konsep keselarasan lingkungan di dalamnya merupakan warisan dari Sunan Kalijaga sehingga ziarah ke makamnya menjadi salah satu bagian dari acara Grebeg Masyarakat Jawa juga melakukan Grebeg sebagai kesadaran tentang alam semesta dalam pandangan Islam dan identitas bangsa 11 Galeri Sunting nbsp Pengambilan air suci salah satu prosesi Grebeg LiyanganReferensi Sunting Soelarto Bambang 1993 Garebeg di Kasultanan Yogyakarta Yogyakarta Kanisius ISBN 979 413 830 4 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Brata 2009 hlm 60 Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 11 13 Diakses tanggal 2022 07 11 Hasan 2013 hlm 162 Hasan 2013 hlm 164 Purwadi 2012 hlm 67 Brata 2009 hlm 62 Brata 2009 hlm 67 Adib dan Suddhono 2018 hlm 291 292 Adib dan Suddhono 2018 hlm 292 Purwadi 2012 hlm 75 Daftar pustaka SuntingAdib A dan Suddhono K 2018 Paradigma Budaya Islam Jawa dalam Gerebeg Maulud Keraton Surakarta Alqalam 35 2 271 296 doi 10 32678 alqalam v35i2 1081 ISSN 2620 598X Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 09 16 Diakses tanggal 2020 09 30 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Brata Nugroho Trisnu Desember 2009 Religi Jawa dan Remaking Tradisi Grebeg Kraton Sebuah Kajian Antropologi Sejarah dan Budaya 2 2 59 68 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 07 26 Diakses tanggal 2020 09 30 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Hasan Renta Vulkanita 2013 Grebeg Maulud dalam Representasi Busana dan Motif Batik di Keraton Yogyakarta Corak 1 2 161 166 doi 10 24821 corak v1i2 2321 ISSN 2685 4708 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Purwadi 2012 Kesadaran Lingkungan dan Upacara Grebeg di Makam Sunan Kalijaga Ibda Jurnal Kebudayaan Islam 10 1 65 76 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 02 16 Diakses tanggal 2020 09 30 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan nbsp Artikel bertopik budaya ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Grebeg amp oldid 23981040