www.wikidata.id-id.nina.az
Gereja Protestan di Indonesia disingkat GPI atau Protestant Church in Indonesia adalah bekas Gereja Negara Hindia Belanda yang pada waktu itu bernama de Protestantsche Kerk in Nederlandsch Indie atau Indische Kerk menjadi Gereja Protestan tertua di Asia GPI mewarisi jemaat jemaat yang ditinggalkan oleh misi Portugis Spanyol dan Belanda yang dikemudian hari karena pekerjaan misi maka pelayanannya semakin meluas sehingga jemaat jemaat Indische Kerk dimandirikan menjadi Gereja Bagian Mandiri GBM GPI telah memekarkan diri dalam beberapa gereja bagian akan tetapi gereja gereja itu harus tetap memelihara keesaannya dalam persekutuan penuh 1 2 3 4 Gereja Protestan di IndonesiaProtestant Church in IndonesiaJenisKomuniPenggolonganProtestanOrientasiReformedTeologiCalvinismeBentukpemerintahanPresbiterial SinodalKetua Sinode AmPdt Drs Rudy Imanuel Ririhena M SiSekretaris Sinode AmPdt Fransisca Tuwanakotta S ThPerhimpunanPersekutuan Gereja Gereja di Indonesia PGI Persekutuan Gereja Gereja Reformed Sedunia WCRC Dewan Gereja Gereja Sedunia WCC Persekutuan penuh12 Sinode Gereja Bagian MandiriWilayah Indonesia Amerika SerikatKantor pusatGambir Jakarta Pusat DKI JakartaDidirikan27 Februari 1605 di Benteng Victoria Ambon Hindia BelandaTerpisah dariNederlandse Hervormde Kerk NHK Nederlandsch Zendeling Genootschap NZG Memisahkan diriKGPM 1933 Situs web resmisinodeamgpi comSemboyanKepelbagaian Dalam Keesaan Daftar isi 1 Sejarah 2 Kemandirian Gereja Gereja 3 Gereja Bagian Mandiri 4 Bentuk Keesaan 5 Balai Agung Sinode Am 6 Mitra 7 ReferensiSejarah SuntingPada Selasa 27 Februari 1605 di Benteng Victoria Ambon dilaksanakan ibadah pertama de Protestantche Kerk in Nederlandsch Indie yang kemudian dipandang sebagai awal dari adanya gerakan Protestan di Indonesia bahkan di Asia mendahului gerakan Protestan di Amerika Utara 1607 Momentum historis inilah yang dijadikan hari berdirinya de Protestantche Kerk in Nederlandsch Indie Indische Kerk yang kemudian di Indonesiakan menjadi Gereja Protestan di Indonesia GPI Seiring dengan berpindahnya kedudukan Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke Batavia di tahun 1619 maka Indische Kerk juga beralih kantor pusatnya ke Batavia Jakarta sekarang Karena misi untuk mewartakan Injil ke seluruh Indonesia yang kemudian diemban oleh de Protestantche Kerk in Nederlandsch Indie maka dari Maluku menyebarlah pelayanan Indische Kerk ke seluruh persada Nusantara secara bertahap dengan tantangan dan pergumulan yang berbeda di setiap daerah dan masanya Pergumulan dan tantangan pelayanan karena luasnya geografis dan spesifiknya persoalan yang dihadapi maka di tahun 1927 muncul ide untuk memilah wilayah pelayanan dari Indische Kerk agar wilayah wilayah dapat dijangkau dan pelayanan lebih efektif Pertemuan para pendeta tahun 1927 diambil satu kesepakatan yaitu Keesaan Gereja harus tetap dipertahankan tetapi wilayah wilayah diberi kemandirian yang lebih besar untuk mengatur pelayanan di wilayah masing masing Kesepakatan inilah yang mengikat setiap Gereja yang dimandirikan untuk menjaga ke esa an Karena itu di mana ada Gereja Bagian Mandiri dari Indische Kerk tidak dibenarkan adanya Gereja Bagian Mandiri lainnya berdiri Dasar Teologis dari keesaan dan persaudaraan inilah yang menjadi pijakan dan disekapati harus dijaga dan dipelihara oleh Gereja Gereja Bagian Mandiri yang dilahirkan dari satu Induk yakni de Protestantche Kerk in Nederlandsch Indie Karena itu pada hakikatnya Indische Kerk adalah pewujudan dari Gereja Kristen Yang Esa sebagaimana Doa Tuhan Yesus kepada umat Yohanes 17 Inilah yang melatar belakangi mengapa de Protestantche Kerk in Nederlandsch Indie tetap eksis sampai kini 5 Kemandirian Gereja Gereja SuntingIndische Kerk menghadapi tantangan dengan melemahnya kepercayaan jemaat terhadap pemerintah Di Minahasa beberapa kelompok warga jemaat mendesak untuk pendirian gereja mandiri tanpa intervensi pemerintah kolonial Sehingga pada 29 Oktober 1933 mereka mendirikan Kerapatan Gereja Protestan Minahasa KGPM yang kemudian dianggap tidak taat pada gereja dan pemerintah Sebagai tindak lanjut dari pertemuan para pendeta tahun 1927 dan pendirian KGPM yang tidak disetujui maka diadakan Rapat Besar pada tahun 1933 di mana jemaat jemaat di Minahasa Maluku dan Timor diberi kebebasan untuk menjadi Gereja Bagian Mandiri GBM dalam persekutuan penuh dengan Indische Kerk Secara bertahap Jemaat jemaat tersebut dimandirikan Gereja Masehi Injili di Minahasa GMIM berdiri 30 September 1934 dengan wilayah pelayanan mencakup kawasan Keresidenan Manado Gereja Protestan Maluku GPM berdiri 6 September 1935 dengan wilayah pelayanan mencakup kawasan Keresidenan Molukken Gereja Masehi Injili di Timor GMIT berdiri 31 Oktober 1947 dengan wilayah pelayanan mencakup kawasan Keresidenan Timor en Onderhoorigheden Pada Sidang Sinode Am De Protestantsche Kerk in Nederlandche Indie 30 Mei 10 Juni 1948 di Bogor menetapkan bahwa jemaat jemaat yang berada di Bagian Barat dari ketiga GBM tersebut akan dimandirikan Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat GPIB berdiri 31 Oktober 1948 dengan wilayah pelayanan mencakup kawasan Barat di luar wilayah GMIM GPM dan GMIT Dalam sidang besar tersebut juga diputuskan bahwa nama de Protestantsche Kerk in Nederlandche Indie di Indonesiakan dengan nama Gereja Protestan di Indonesia GPI Sejak 1 Januari 1937 seluruh wilayah pelayanan Sulawesi Tengah Donggala Buol dan Tolitoli dan Gorontalo telah menjadi tanggung jawab pekabaran Injil dari Gereja Masehi Injili di Minahasa Dari pekabaran Injil GMIM ini maka pada 18 Desember 1964 di Gereja Sentrum Manado diresmikanlah wilayah pelayanan tersebut menjadi GBM GPI Gereja Protestan Indonesia Donggala GPID mandiri secara resmi pada 4 April 1965 dimekarkan dari Sinode GMIM Gereja Protestan Indonesia di Buol Tolitoli GPIBT mandiri secara resmi pada 18 April 1965 dimekarkan dari Sinode GMIM Gereja Protestan Indonesia di Gorontalo GPIG mandiri secara resmi pada 18 Juli 1965 dimekarkan dari Sinode GMIM Pada saat itu Ketua Sinode Am GPI adalah Ds Rein M Luntungan yang juga sekaligus sebagai Ketua Sinode GMIM Pada tahun 1947 GMIM menyerahkan wilayah pelayanan Tanah Banggai menjadi tanggung jawab Gereja Kristen Sulawesi Tengah Kemudian pada tahun 1966 Sinode Wilayah Banggai GKST dimandirikan menjadi GBM GPI Gereja Kristen di Luwuk Banggai GKLB berdiri 27 Januari 1966 dimekarkan dari Sinode GKST Kebutuhan kemandirian pelayanan juga di alami GPM di wilayah pelayanan Irian Barat Sehingga pada tahun 1985 Sinode Wilayah Irian Barat GPM dimandirikan menjadi GBM GPI Gereja Protestan Indonesia di Papua GPI Papua berdiri 25 Mei 1985 dimekarkan dari Sinode GPM Pemekaran wilayah pelayanan kemudian terjadi di lingkup pelayanan Sinode GKLB Pada tahun 2000 wilayah pelayanan Banggai Kepulauan GKLB dimandirikan menjadi GBM GPI Gereja Protestan Indonesia di Banggai Kepulauan GPIBK berdiri 3 Februari 2000 dimekarkan dari Sinode GKLB Karena didorong oleh rasa seazas rasa persaudaraan dan keesaan maka beberapa Sinode Gereja menyatakan diri bergabung menjadi bagian dari GBM dalam persekutuan GPI Indonesian Evangelical Christian Church IECC menjadi bagian dari GBM GPI pada tahun 1998 Gereja Masehi Injili Talaud GERMITA berdiri 23 Oktober 1997 dimekarkan dari Sinode GMIST Menjadi bagian dari GBM GPI pada tahun 2002 Gereja Bagian Mandiri SuntingGPI saat ini terdiri dari 12 Sinode Gereja Bagian Mandiri dalam persekutuan penuh Logo Sinode Ketua SinodeGereja Masehi Injili di Minahasa GMIM Pdt Dr Hein ArinaGereja Protestan Maluku GPM Pdt Elifas Tomix Maspaitella M SiGereja Masehi Injili di Timor GMIT Pdt Dr Mery L Y KolimonGereja Protestan di Indonesia bagian Barat GPIB Pdt Drs Paulus Kariso Rumambi M SiGereja Protestan Indonesia Donggala GPID Pdt Dr Alexander Zeth RondonuwuGereja Protestan Indonesia di Buol Tolitoli GPIBT Pdt Charlotta Agustina Jerlina Sambouw S ThGereja Protestan Indonesia di Gorontalo GPIG Pdt Alfrets Ronald Oroh S ThGereja Kristen di Luwuk Banggai GKLB Pdt Moses Hataa S Th M PdGereja Protestan Indonesia di Papua GPI Papua Pdt Donald Edison Salima S Th S EIndonesian Evangelical Christian Church IECC Gereja Protestan Indonesia di Banggai Kepulauan GPIBK Pdt Anasir Suaiyong M ThGereja Masehi Injili Talaud GERMITA Pdt Dr Arnold Apolos AbbasBentuk Keesaan SuntingGPI telah memekarkan diri dalam beberapa gereja bagian gereja gereja itu harus terus memelihara keesaannya yang diwujudkan melalui Sidang sidang gerejawi yang dilakukan satu kali dalam setahun dan satu kali dalam lima tahun untuk evaluasi dan penyusunan program kerja yang bersifat ekumenis Dokumen keesaan yang diterima dan diberlakukan dalam pergaulan ekumenis antara GBM yaitu Pemahaman Iman GPI Kepejabatan dan Peribadahan Komitmen bersama bahwa GBM GPI sebagai gereja saudara tidak boleh mendirikan gerejanya dalam wilayah gereja yang lain Dengan komitmen ini maka apabila warga jemaat dari satu GBM yang karena tugas berpindah ke satu wilayah lain di mana GBM yang lainnya sudah ada maka mereka dianjurkan untuk masuk dalam GBM itu Memiliki akar tradisi ajaran gereja yang sama termasuk sakramen yaitu baptisan dan perjamuan kudus Dengan demikian maka GPI adalah wujud keesaan dari gereja gereja bagiannya yang tersebar di seluruh Indonesia Di samping keesaan itu GPI juga mengakui kepelbagaian dan kekhususan dari setiap GBM sebab setiap GBM memiliki kekhasannya sendiri dalam pelayanannya Sesuai dengan bentuk keesaan GPI yaitu Kepelbagaian Dalam Keesaan Artinya di dalam gereja GPI yang satu itu terdapat kepelbagaian Balai Agung Sinode Am SuntingKantor Balai Agung Badan Pelaksana Harian Sinode Am Gereja Protestan di Indonesia Jl Medan Merdeka Timur No 10 Jakarta Pusat DKI Jakarta IndonesiaMitra SuntingWorld Council of Churches WCC World Communion of Reformed Churches WCRC Persekutuan Gereja Gereja di Indonesia PGI Referensi Sunting Profil GPI Gereja Protestan di Indonesia Profil GPI di PGI Persekutuan Gereja Gereja di Indonesia Profil GPI di WCRC World Communion of Reformed Churches Profil GPI di WCC World Council of Churches Sejarah GPI nbsp Portal Kristen Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Gereja Protestan di Indonesia amp oldid 24281296