www.wikidata.id-id.nina.az
Baradatu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Way Kanan Lampung Indonesia BaradatuKecamatanNegara IndonesiaProvinsiLampungKabupatenWay KananPemerintahan CamatDesta Budi Rahayu S STPPopulasi Total39 062 jiwaKode pos34761Kode Kemendagri18 08 04Kode BPS1807020Luas km Desa kelurahanTiuh Balak Pasar Daftar isi 1 Lokasi 2 Ekonomi 3 Pendidikan 4 Sejarah dan Budaya 5 Penduduk Asli 6 WisataLokasi suntingBaradatu berada di tepi Jalan Lintas Tengah Sumatra yang menghubungkan Bandar Lampung hingga Palembang Kota kecil ini cukup penting terutama karena menjadi semacam halte bagi bus antarkota dengan trayek Rajabasa Kasui yang melintasi rute tidak kurang dari 200 km melintasi kota kota utama di Provinsi Lampung seperti Kota Bandar Lampung Natar Bandar Jaya dan Kotabumi Ekonomi suntingKota kecil ini merupakan kecamatan kedua teramai setelah Kota Blambangan Umpu di Kabupaten Way Kanan butuh rujukan Boleh dibilang pusat perekonomian kabupaten berada di kecamatan ini Baradatu memiliki sebuah Pasar Inpres di Desa Tiuh Balak sebuah Pasar Pagi termasuk terminal kecil dan Tempat Pemungutan Retribusi TPR di Desa Tiuh Balak Pasar ibu kota Baradatu dalam Bahasa Lampung tiuh berarti desa balak berarti besar Mayoritas penduduk Baradatu adalah petani dan pedagang Harga sayur dan buah cukup terjangkau di sini Ini karena Bumi Baradatu yang cukup subur Sebagian besar petani mengirimkan hasil panennya terutama pisang ke kota kota besar macam Jakarta Namun hasil bumi yang sangat terkenal dari tempat ini adalah Lada dan Kopi Kualitas kedua hasil bumi ini tidak diragukan lagi 2019 kopi menjadi pertumbuhan ekonomi yang sangat di dukung oleh pemerintah Lampung banyak UKM berkembang pesat menjadi salah satu oleh oleh khas kopi Way Kanan Kopi Way kanan mempunyai bermacam kopi di antaranya robusta alami madu dan wine Pendidikan suntingSelain sebagai pusat perekonomian kabupaten Baradatu juga dikenal sebagai pusat pendidikan di wilayah Way Kanan Baradatu memiliki sebuah SMA negeri empat SMP negeri serta sejumlah sekolah swasta di antaranya RA MI MTs dan MA milik Yayasan Mathla ul Anwar SMP milik Muhammadiyah SMP dan SMK milik Yayasan Pendidikan 17 SMK dan Kampus STAI Al Ma arif TK SD SMP SMA BHAKTI serta beberapa waktu kemarin berdiri kelas jauh filial dari Universitas Bandar Lampung UBL dan STKIP Metro Dalam bidang teknologi keberadaan fasilitas pendukung sudah mulai berkembang dengan muli masuknya teknologi Internet di Sekolah sekolah SMP dan SMU di wilayah ini salah satunya SMP N 1 Baradatu yang sudah mulai terkoneksi Internet Sejarah dan Budaya suntingSejarah panjang Baradatu di mulai sejak zaman kolonial Belanda sejak kota ini mulai dihuni penduduk Pada awalnya Baradatu berstatus Negeri semacam desa pada masa lalu yang berada di bawah kekuasaan Kawedanaan Blambangan Umpu Negeri Baradatu membawahi kampung kampung Gunung Labuhan Tiuh Balak Gunung Katun Cugah dan Banjarmasin di tepi Way Besay dalam Bahasa Lampung way berarti sungai dan besay berarti besar Penduduk Baradatu semakin bertambah dengan datangnya gelombang pendatang utamanya dari tanah Jawa Pendatang yang bermukim di Baradatu ini sebagian besar merupakan transmigran Terdapat dua pola transmigran yang mulai migrasi sejak tahun 1957 1958 ini Pola pertama Transmigrasi Umum TU yang kebanyakan bermukim di kampung kampung sebelah barat Jalan Lintas Tengah Sumatra yang baru dibentuk kemudian Kampung kampung itu saat ini bernama Taman Asri Campur Asri dan Mekar Asri Penduduk pendatang ini banyak yang berasal dari Yogyakarta Surabaya Bojonegoro termasuk Bandung dan Sumedang Oleh penduduk pendatang nama nama kota asal ini masih digunakan sebagai penanda lokasi tempat tinggal mereka Secara administratif nomenklatur yang dipakai adalah nama desa semisal Taman Asri Namun di wilayah Taman Asri terdapat kantong enclave penduduk yang berasal dari Surabaya atau Bojonegoro sehingga mereka lebih suka menyebut tinggal di Surabaya atau Bojonegoro ketimbang tinggal di Taman Asri Daerah kantong ini kira kira seluas Rukun Warga RW Pola kedua penduduk pendatang tergabung dalam Transmigrasi Veteran Transvet Tahun 1959 dan 1961 Transmigran pola ini bermukin di wilayah sebelah selatan Jalan Lintas Tengah Sumatra Saat ini mereka bermukim di Desa Bhakti Negara Setia Negara dan Gedung Rejo Transmigran ini kebanyakan berasal dari Solo Yogyakarta Kedu Madiun dan Kediri Seperti halnya penduduk transmigrasi umum mereka mengidentifikasi sebagai orang Solo atau Madiun untuk menyebut RW mereka Identifikasi ini paralel dengan identifikasi penduduk Surakarta yang menyebut dirinya sebagai Orang Sala Solo Wong Solo Secara administratif wilayahnya bernama Surakarta tetapi lebih dikenal sebagai Solo tidak pernah ada misalnya bus jurusan Surakarta Jakarta karena yang ada bus Solo Jakarta Untuk menyebut nama wilayah kadang penduduk Baradatu mengidentifikasinya dari nama perempatan Semisal Desa Gunung Labuhan sekarang Kecamatan Gunung Labuhan lebih dikenal penduduk sebagai Simpang Tulung Buyut Karena Gunung Labuhan berada di perempatan Jalan Lintas Tengah Sumatra dengan jalan yang menuju Desa Gunung Labuhan Pembauran antara penduduk lokal dengan transmigran berjalan tanpa kendala yang berarti Generasi kedua dan ketiga dari transmigran bahkan sudah mulai tidak dapat berbahasa Jawa termasuk Bahasa Jawa Ngoko Ritus ritus dan tradisi yang masih dilakukan transmigran generasi pertama misalnya tidak lagi dilakukan generasi selanjutnya Transmigran dan penduduk lokal sejatinya telah bersintesa dalam kebudayaan baru mengadopsi budaya lokal budaya pendatang dan budaya nasional Penduduk Asli suntingPenduduk bersuku bangsa Lampung banyak mendiami kampung kampung asli dalam Kenegerian Baradatu di Desa Gunung Labuhan Cugah Tiuh Balak maupun Banjar Masin Di Provinsi Lampung terdapat dua wilayah kebudayaan Peminggir Saibatin dan Pepadun Masyarakat Peminggir banyak bermukim di Lampung Barat Lampung Selatan Lampung Timur hingga Menggala Tidak heran karena peminggir berarti juga pesisir Sedang masyarakat kebudayaan Pepadun banyak tinggal di pedalaman Lampung seperti Lampung Utara Way Kanan dan Lampung Tengah Yang menarik di daerah Baradatu selain penduduk asli adalah keberadaan komunitas kelompok suku yang berkelompok mendiami suatu kawasan Contohnya saja kawasan Gang Galih yang mayoritas penduduknya warga Padang Warga perantauan ini mendiami pemukiman sepanjang Gang Galih Wisata suntingBaradatu tidak banyak memiliki potensi wisata Satu dasawarsa yang lalu banyak penduduk yang bertamasya ke Air Terjun Air Terjun ini belum diberi nama karena memang tidak dikelola dengan baik Air Terjun ini berada di Desa Bhakti Negara dekat RW Semarang Sehingga penduduk sering menyebutnya Air Terjun Semarang Adapula yang menyebutnya Air Terjun Kayu Agung karena pada tahun 1970 an di sekitar air terjun ini bermukim sekira 15 kepala keluarga Mereka menamakan wilayahnya sebagai Kampung Kayu Agung Namun sejak tahun 1990 an penduduk Kayu Agung banyak yang pindah ke Desa Tiuh Balak Pasar di ibu kota kecamatan Tidak ada penduduk yang tinggal di Kayu Agung lagi kecuali kebun lada dan kopi penduduk Perpindahan ini sesuatu yang umum terjadi Penduduk Kayu Agung banyak berasal dari sukubangsa Ogan Baturaja Sumatera Selatan Penduduk Ogan banyak yang membuka hutan berdiam di sana sembari mengolahnya menjadi ladang lada atau kopi hingga menghasilkan Setelah mulai berbuah mereka biasanya bermigrasi ke daerah daerah yang lebih ramai Air Terjun Semarang ini memiliki ketinggian hingga 30 meter Berada di aliran sungai kecil Sungai Kayu Agung yang mata airnya tidak jelas berasal dari mana Sejumlah penduduk menyebut mata airnya berasal dari sejumlah mata air kecil di cekungan cekungan wilayah Baradatu yang berbukit bukit Ditambah sisa irigasi pengairan padi yang mengaliri cekungan cekungan itu Saat ini Air Terjun Semarang semakin sepi Debit Sungai Kayu Agung juga menyusut drastis Mungkin karena cekungan cekungan di hulu Sungai Kayuagung mulai dibuka menjadi lahan pertanian Selain Air Terjun Semarang penduduk Baradatu dahulu banyak yang menghabiskan waktu luang bertamasya di Way Neki yang melintasi Desa Gedung Rejo dan Sungai Way Besai yang melintasi Desa Suko SariPenduduk banyak menyebutnya sebagai daerah 61Disebut demikian karena daerah 61 merupakan salah satu tempat transmigrasi veteran tranvet di Baradatu yang dilakukan tahun 1961 Di sungai ini penduduk banyak melakukan kegiatan memancing atau mandi berenang Namun seperti halnya Air Terjun Semarang Sungai Way Besai mulai kehilangan peminatnya Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Baradatu Way Kanan amp oldid 24361838