www.wikidata.id-id.nina.az
Bahasa Sunda di Kabupaten Banyumas adalah salah satu jenis bahasa Sunda yang telah punah dan pernah dituturkan oleh masyarakat setempat 3 Bukti penggunaannya dapat dilacak dari toponimi yang terdapat pada nama nama tempat yang merefleksikan bahasa Sunda dan hingga sekarang masih digunakan di wilayah Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah 4 Bahasa Sunda di Kabupaten Banyumas memiliki beberapa keunikannya tersendiri seperti penggunaan beberapa kata arkais yang sudah tidak lazim digunakan dalam bahasa Sunda standar contohnya pineuh tidur dan teoh bawah 5 Bahasa Sunda Banyumas BadeolanPengucapanbadɛjɔlanWilayahKabupaten BanyumasKepunahan1980 anRumpun bahasaAustronesia Melayu Polinesia Diperdebatkan Melayu Sumbawa atau Kalimantan Utara Raya Sunda Badui Sunda Sunda Banyumas Untuk kontributor Sedang dilakukan otomatisasi klasifikasi bahasa secara berkala Silakan sampaikan saran pendapat maupun perbaikan pada halaman pembicaraan templat maupun pembicaraan ProyekWikiKode bahasaISO 639 3 GlottologTidak adaStatus pemertahananPunah EXSingkatan dari Extinct Punah Terancam CRSingkatan dari Critically endangered Terancam Kritis SESingkatan dari Severely endangered Terancam berat DESingkatan dari Devinitely endangered Terancam VUSingkatan dari Vulnerable Rentan Aman NESingkatan dari Not Endangered Tidak terancam ICHEL Red Book Extinct Sunda Banyumas diklasifikasikan sebagai bahasa yang telah punah EX pada Atlas Bahasa Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan Referensi 1 2 Lokasi penuturanSituasi linguistik di wilayah Keresidenan Banyumas pada tahun 1882 dengan legenda sebagai berikut Area penutur bahasa Sunda Area peralihan atau percampuran bahasa Sunda dengan bahasa lain Area bahasa lainPeta bahasa lain Portal BahasaL B PW Cari artikel bahasa Cari berdasarkan kode ISO 639 Uji coba Kolom pencarian ini hanya didukung oleh beberapa antarmuka Halaman bahasa acak Meskipun secara keseluruhan penggunaan bahasa Sunda di Kabupaten Banyumas dapat dikatakan sudah punah tetapi menurut penelitian yang dilakukan oleh Sobarna Gunardi dan Wahya pada tahun 2018 di beberapa daerah seperti Desa Dermaji Kecamatan Lumbir beberapa warga di sana dikatakan masih menggunakan bahasa Sunda meskipun penuturnya sudah sangat menyusut yaitu sekitar 1 2 orang saja 6 Daftar isi 1 Glosa nama tempat berbahasa Sunda di Banyumas 1 1 Cilongok 1 2 Cingebul 1 3 Dermaji 1 4 Gumelar 1 5 Pangadegan 1 6 Randegan 2 Tempat lainnya 2 1 Nama sungai 2 1 1 Sungai Cikalong 2 1 2 Sungai Ciaur 2 1 3 Sungai Cikadu 2 1 4 Sungai Cipakis 2 1 5 Sungai Ciawitali 2 1 6 Sungai Cipandan 2 2 Nama gunung 2 3 Nama air terjun 2 3 1 Curug Cipendok 2 3 2 Curug Gumawang 3 Referensi 3 1 Catatan kaki 3 2 Daftar pustaka 3 2 1 Jurnal 3 2 2 Situs web 3 3 Bacaan lanjutan 3 3 1 Buku 3 3 2 Laporan penelitian 3 3 3 Makalah seminar 4 Pranala luar 4 1 Bahasa Sunda di Kabupaten Banyumas 4 2 Bahasa Sunda UmumGlosa nama tempat berbahasa Sunda di Banyumas suntingNama nama tempat berbahasa Sunda di Kabupaten Banyumas menjadi bukti sisa sisa atau peninggalan budaya Sunda di Jawa Tengah 7 8 Nama nama tersebut memiliki aturan kaidah atau sistem tertentu yang tidak dibuat secara sembarangan 9 Beberapa nama tempat tersebut menggunakan awalan ci yang merupakan nama umum toponim ciri khas Sunda yang berkaitan erat dengan air dan sungai 10 11 12 Penelitian yang dilakukan oleh Sobarna Gunardi amp Wahya 2018 juga menyertakan etimologi bahasa Sunda untuk nama nama tempat di Kabupaten Banyumas serta kisah tentang peristiwa sejarah budaya dibalik penamaan tersebut 9 13 Dalam penelitian tersebut juga dijelaskan beberapa tempat yang telah berubah namanya 14 Cilongok sunting Cilongok adalah sebuah kecamatan yang memiliki 20 desa yaitu Batuanten Cikidang Cilongok Cipete Gununglurah Jatisaba Kalisari Karanglo Karangtengah Kasegeran Langgongsari Pageraji Panembangan Panusupan Pejogol Pernasidi Rancamaya Sambirata Sokawera dan Sudimara 15 16 Beberapa nama desa yang berbahasa Sunda tersebut di antaranya adalah Cikidangci air dan kidang kijang Cilongokci air dan longok menengok Cipeteci air dan pete Parkia speciosa Rancamayaranca rawa dan maya bayangan Abimanyu 2018 17 Kebudayaan yang berkembang di kecamatan Cilongok memang sudah dari lama dipengaruhi oleh budaya Sunda dan beberapa budaya lainnya 18 19 20 21 Sejarah kependudukan Kecamatan Cilongok sendiri tidak dapat dilepaskan dari sejarah kependudukan Banyumas yang dipercaya berasal dari migrasi penduduk pada abad ke 3 SM yang dilakukan oleh kelompok imigran dari Kerajaan Kutai Martapura 22 Cingebul sunting Cingebul adalah nama salah satu desa yang ada di Kecamatan Lumbir Cingebul berasal dari dua kata dalam bahasa Sunda yaitu ci air dan ngebul berasap Konon menurut penuturan masyarakat yang tinggal di sana pada masa Perang Diponegoro kira kira pada tahun 1829 pasukan Diponegoro yang kala itu mulai terpukul mundur oleh pasukan Belanda ada dua orang prajurit yang terpisah dari pasukan utama kedua prajurit tersebut adalah Naya Pati dan Wirantaka mereka terpisah dengan berjalan tanpa arah disebabkan oleh ketidaktahuan mereka akan wilayah Banyumas Setelah beberapa waktu mereka terus melarikan diri tibalah mereka di antara dua buah bukit di wilayah bagian selatan Karangpucung Kabupaten Cilacap Untuk beberapa saat mereka bersembunyi di tempat tersebut hingga keadaan dirasa aman kembali Setelah dirasa aman mereka akhirnya memutuskan untuk menetap di sana Kedua prajurit tersebut bersama dengan salah satu keluarga prajurit Pajajaran yang bernama Suriadipota mendirikan sebuah padepokan untuk menyebarkan agama Islam 23 Pada suatu waktu tepatnya sebelum matahari terbit yang biasanya merupakan waktu bagi para santri di padepokan melaksanakan salat subuh dan pengajian bersama yang juga merupakan waktu untuk bercengkerama bersama sambil membakar ubi kayu di pinggir sungai tiba tiba dari atas air di hulu sungai keluarlah asap yang kemudian dilihat oleh Suriadipota karena merasa heran ia menunjuk ke arah sungai tersebut sambil berteriak oe cai ngebul cai ngebul teriakan Suriadipota tersebut didengar oleh seorang santri yang kemudian berlari ke padepokan untuk melaporkan kejadian tersebut ke Wirantaka agar ia turut melihat langsung kejadian tersebut Santri tersebut melapor dengan berkata aya cai ngebul cai ngebul Setelah melihat secara langsung dengan mata kepalanya sendiri Wirantaka kemudian menyatakan bahwa daerah tersebut bernama Cingebul Hingga kini beberapa warga masih ada yang beberapa kali melihat asap yang muncul dari sungai menurut pengakuan informan di sana 23 Dermaji sunting Dermaji adalah salah satu desa di Kecamatan Lumbir Menurut cerita cerita lisan masyarakat di sana desa ini merupakan salah satu desa yang sudah berusia tua Desa ini diperkirakan sudah berdiri sejak masa Kerajaan Galuh pada abad ke 6 Karena desa ini masuk ke dalam wilayah Kerajaan Galuh membuat kehidupan penduduk Desa Dermaji tidak terlepas dari pengaruh budaya Sunda Pengaruh yang terlihat sangat jelas adalah penggunaan bahasa yang dipakai oleh masyarakat di sana yang menggunakan sebuah varian bahasa Sunda yang secara lokal dikenal sebagai Bahasa Sunda Dermaji yang memiliki beberapa kosakata khas yang tidak digunakan dalam bahasa Sunda baku modern Priangan tetapi masih memiliki kesamaan dengan bahasa Sunda dialek Banten Beberapa nama nama tempat berbahasa Sunda di desa ini meliputi nama kampung dan nama sungai seperti Ciberewek Cijurig Cipancur Cipeundeuy Cireang Citunggul dan Cukangawi 24 Cerita lain menyebutkan Desa Dermaji sebelum dihuni oleh manusia dulunya adalah sebuah hutan belantara di dalamnya diisi oleh siluman jin dan binatang buas Dari cerita cerita tersebut juga disebutkan beberapa nama tokoh yang dianggap sebagai leluhur atau orang yang berjasa bagi Desa Dermaji tokoh tokoh tersebut di antaranya yaitu Mbah Damarwulan Mbah Jayasengara dan Mbah Panusupan Mereka disebut sebut sebagai orang orang yang mampu mengusir para makhluk halus yang sebelumnya menghuni Desa Dermaji hingga akhirnya desa ini dapat dihuni oleh manusia Selain ketiga tokoh tersebut warga Desa Dermaji juga memiliki leluhur lain yang dikenal dengan nama Mbah Darmokusumo seorang yang digambarkan memiliki totalitas kepasrahan kepada sang ilahi dan memiliki tingkat kejujuran yang sangat tinggi Sosok Darmokusumo tersebut sering menjadi kebanggaan masyarakat karena memiliki berbagai keutamaan dalam perilaku Sosok Darmokusumo pula lah yang sering dikait kaitkan dengan asal usul nama Dermaji itu sendiri Derma berarti memberi aji berarti sesuatu yang berharga 25 Gumelar sunting Gumelar adalah nama untuk salah satu kecamatan Gumelar berasal dari kata dalam bahasa Sunda yaitu gelar terlihat dan bukti ada di dunia yang dibubuhi dengan infiks um sebagai pemarkah progresif Berdasarkan cerita rakyat yang tumbuh subur di wilayah ini daerah Gumelar dulunya adalah sebuah tempat bagi berkumpulnya orang banyak dengan tujuan untuk mengungsi atau bersembunyi Oleh karena itu tempat ini dinamai Gumelar karena dari banyaknya orang yang berkumpul di sana membuat tempat ini terlihat seperti nu gumelar atau ngampar terhampar 23 Konon di wilayah Gumelar juga dulunya adalah tempat bagi banyaknya binatang buas yang suka memangsa manusia Di salah satu tempat di sana acapkali ditemukan seorang penduduk yang terluka atau istilah lokalnya babak yang disebabkan oleh serangan binatang buas tersebut Penduduk yang terluka di sana kemudian oleh penduduk yang lain selalu diboyong ke suatu kampung yang bernama Ciwaras untuk mendapatkan pertolongan Waras dalam bahasa Sunda berarti sehat sembuh secara adjektiva Di Ciwaras terdapat seseorang yang dianggap memiliki kemampuan lebih untuk menyembuhkan orang orang yang terluka akibat serangan binatang buas Jalur antara Ciwaras dan Babakan sekarang dikenal dengan nama kampung Gancang Gancang dalam bahasa Sunda berarti cepat atau buru buru Jika penduduk yang terluka tadi tidak dapat diselamatkan dan mati maka mayat mayat mereka akan disimpan di suatu tempat untuk memudahkan anggota keluarga dari mayat tersebut mencarinya Biasanya mayat mayat tersebut hanya ditutupi oleh beberapa helai daun jati atau daun pisang Jika ada anggota keluarga yang hendak memeriksa mayat mayat yang ditutupi oleh dedaunan tersebut maka mereka akan nyingkabkeun atau membuka daun jati atau daun pisang yang menutupi mayat mayat tersebut Karena kebiasaan inilah tempat disimpannya mayat mayat korban serangan binatang buas tadi disebut sebagai Paningkaban yang berarti tempat membuka 26 Di Gumelar juga ada sebuah desa yang bernama Cionje berasal dari kata ci honje Etlingera elatior Faktanya hingga kini di daerah Cionje tersebut memang banyak ditemukan tumbuhan yang dimaksud Perubahan kata honje menjadi onje disebabkan oleh gejala fonologis setempat yang menghilangkan fonem h di awal kata Di daerah Cionje juga ada sebuah tempat yang bernama Ciuyah berasal dari kata ci uyah garam Dinamai demikian karena di wilayah Ciuyah terdapat sumber air yang mengeluarkan air yang rasanya asin seperti garam Wilayah Ciuyah sendiri terletak di pinggiran bukit pinus milik Perhutani Hingga sekarang ada tradisi Ngasini yaitu sebuah tradisi memberikan air garam kepada hewan ternak 24 Pangadegan sunting Pangadegan adalah nama sebuah desa yang terletak di Kecamatan Wangon Pangadegan berasal dari kata dasar dalam bahasa Sunda yaitu ngadeg berdiri yang direkatkan dengan prefiks pa dan sufiks an Proses morfologis ini menghasilkan sebuah kata baru yang berarti tempat berdiri Ada sebuah cerita dibalik penamaan tempat ini yang berjudul Sasakala Pangadegan yang merupakan bagian dari rangkaian cerita Raden Kamandaka atau Lutung Kasarung Menurut data data yang ada dalam kisah pengejaran Kamandaka Raden Kamandaka ketika sedang berdiri ngadeg sempat terkejar oleh prajurit prajurit Kandha Daha Dari semenjak kisah ini menyebarlah nama tempat tersebut menjadi dikenal dengan sebutan Pangadegan Sementara itu versi lain menyebutkan bahwa Pangadegan berasal dari kata pangudagan yang merupakan kata bahasa Sunda yang berarti untuk mengejar berasal dari kata udag kejar 27 Randegan sunting Randegan adalah nama salah satu desa yang letaknya tidak terlalu jauh dari Pangadegan yang sama sama terletak di Kecamatan Wangon Randegan berasal dari kata dasar dalam bahasa Sunda yaitu randeg berhenti sebentar yang dibubuhi sufiks an Sehingga randegan bermakna sebagai tempat beristirahat atau tempat yang dijadikan tempat untuk berhenti sebentar Berdasarkan penuturan lisan dari masyarakat setempat tempat ini dulunya merupakan tempat beristirahatnya Raden Kamandaka Masyarakat di sana percaya bahwa dahulu Raden Kamandaka pernah ngarandeg berhenti sebentar untuk istirahat dari kejaran para prajuritnya Adipati Kandha Daha yang berniat menangkap dan membunuh Raden Kamandaka Dari situlah kemudian tempat ini dikenal sebagai Randegan 7 Tempat lainnya suntingNama sungai sunting Di bawah ini adalah beberapa nama sungai yang berasal dari bahasa Sunda 28 Sungai Cikalong sunting Sungai Cikalong adalah sungai yang melintasi Desa Cikakak Sungai ini dinamai demikian karena di sungai tersebut banyak kalong kelelawar menurut informasi dari warga setempat 28 Sungai Ciaur sunting Selain Sungai Cikalong Sungai Ciaur juga merupakan salah satu sungai yang penamaannya mengacu pada nama hewan Sungai ini mengalir melintasi Desa Cingebul Kecamatan Lumbir Nama sungai ini berasal dari kata ci aur atau haur nama sejenis burung sarang dari burung tersebut banyak ditemukan di sepanjang lintasan sungai ini Sementara itu versi lain menyebutkan bahwa aur atau haur di sini memiliki arti bambu yang memang di sepanjang sungai Ciaur ini banyak ditumbuhi oleh haur atau bambu 28 Sungai Cikadu sunting Sungai Cikadu melintasi Desa Cikakak namanya diambil dari bahasa Sunda untuk durian yaitu kadu karena di aliran Sungai Cikadu ini banyak ditemukan pohon durian 28 Sungai Cipakis sunting Sungai Cipakis juga melintasi Desa Cikakak dinamai demikian karena di aliran sungai ini banyak ditemukan tumbuhan pakis atau tumbuhan paku 28 Sungai Ciawitali sunting Sungai Ciawitali terletak di Kecamatan Gumelar namanya berasal dari ci awi bambu tali tali 28 Sungai Cipandan sunting Sungai Cipandan terletak di Kecamatan Lumbir namanya berasal dari ci pandan tumbuhan yang daunnya seperti daun kelapa tetapi tidak berlidi dan biasa dijadikan pewangi alami makanan 28 Selain nama nama sungai berbahasa Sunda yang sudah disebutkan di atas di Kecamatan Lumbir juga ditemukan nama sebuah sungai yang berasal dari gabungan bahasa Sanskerta dan bahasa Sunda yaitu Sungai Lopasir Lo atau juga dikenal sebagai loh merupakan kosakata bahasa Sanskerta yang berarti sungai Sementara pasir merupakan kosakata bahasa Sunda yang berarti bukit Sungai ini dinamai demikian karena menurut informasi dari warga setempat hulu sungai tersebut terletak di salah satu bukit yang ada di Kecamatan Lumbir 28 Nama gunung sunting Gunung Batur adalah salah satu gunung yang terletak di Desa Cirahab Kecamatan Lumbir Batur dalam bahasa Sunda berarti teman atau orang lain Dalam legenda Kamandaka Gunung ini adalah tempat bagi Raden Kamandaka untuk melakukan pertapaan Pertapaannya tersebut bermaksud untuk meminta petunjuk bagaimana caranya agar ia bisa mendapatkan wanita pujaannya yang bernama Ciptarasa Berdasarkan kisahnya Raden Kamandaka di gunung ini bertemu dengan seorang kiai yang menemaninya bahasa Sunda ngabaturan bertapa kiai tersebut lalu menghilang setelah ia memberikan seluruh pakaiannya kepada Raden Kamandaka yang selanjutnya mengubah Raden Kamandaka menjadi seekor lutung setelah ia memakainya Dari sinilah kisah legenda Raden Kamandaka atau Lutung Kasarung dimulai 28 Nama air terjun sunting Di bawah ini adalah beberapa nama air terjun curug yang berasal dari bahasa Sunda 29 Curug Cipendok sunting Curug Cipendok adalah salah satu air terjun yang terletak lereng Gunung Slamet tepatnya di Desa Karangtengah Kecamatan Cilongok Legenda yang menceritakan air terjun ini juga masih berkaitan dengan sejarah Perang Diponegoro 29 Pendok sendiri bermakna sebagai cincin warangka keris yang bersinar keemasan 30 Curug Gumawang sunting Curug Gumawang adalah salah satu air terjun yang terletak di Desa Kemawi Kecamatan Somagede sekitar 15 kilometer ke arah tenggara dari pusat kota Purwokerto Gumawang berasal dari bahasa Sunda yang berarti seperti gawang guratan tanah yang berasal dari kata awang awang angkasa dan bercahaya Air terjun ini memiliki ketinggian 60 meter sebuah air terjun yang tergolong tinggi oleh karena itulah warga setempat menamakannya Curug Gumawang diibaratkan turun dari angkasa Air terjun ini juga mempunyai tujuh tingkatan genangan air yang disebut kedung leuwi bagian sungai yang dangkal seringnya ada di antara dua leuwi Jika diperhatikan dari bawah akan tampak tiga tingkatan tingkatan paling besar yang nomor dua dari bawah Tingkatan atas juga tampak bertingkat hanya saja ketinggiannya tidak terlalu menjulang dan dapat dilihat dari jalan menuju Curug Gumawang Tujuh tingkatan kedung yang ada di sini di antaranya yaitu Kedung Dhandhang Kedung Jojogan Kedung Nyai Gendur Kedung Pundak Kedung Tumbu Kedung Wuluh dan Kedung Wungu Kedung Pundak adalah salah satu kedung yang sangat dikeramatkan oleh warga berdasarkan penuturan kuncen yang menjaga kedung ini memiliki dua penunggu yaitu Mbah Weno Werso dan Nyai Dewi Welasari Selain itu ada juga Mbah Bondowoso penunggu yang berdiam di bawah pohon bambu Ampel Kuning 30 Menurut versi lainnya nama air terjun ini berasal dari kata gemawang yang berasal dari kontraksi kata gema bergema dan awang angkasa Sehingga Curug Gumawang memiliki makna sebagai air terjun yang menghasilkan suara menggema akibat jatuhnya air dari ketinggian Suara yang menggema tersebut dapat terdengar hingga desa lain Ada sebuah kepercayaan yang berkembang pada masyarakat sekitar air terjun ini bahwa barangsiapa yang hendak berkendara menuju lokasi melewati sebuah kuburan di kanan jalan maka ia harus membunyikan klakson sebagai tanda izin untuk lewat Air yang terdapat pada kedung tertinggi di air terjun ini sering digunakan untuk mandi dan mencuci muka karena diyakini memiliki beragam khasiat di antaranya yaitu dapat membuat awet muda dan membuat rezeki menjadi lebih lancar 31 Akses jalan menuju air terjun ini memiliki kondisi yang cukup buruk disebabkan oleh banyaknya aspal yang bergelombang dan sebagian sudah terkelupas Namun sekarang sudah ada pembangunan akses jalan menuju Curug Gumawang yang lebih baik serta adanya pelebaran jalan dari Beji atau Tapak Bima suatu area yang memiliki bentuk seperti telapak kaki yang sangat besar hingga ke area air terjun 32 Referensi suntingCatatan kaki sunting UNESCO Interactive Atlas of the World s Languages in Danger dalam bahasa bahasa Inggris Prancis Spanyol Rusia and Tionghoa UNESCO 2011 Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022 Diakses tanggal 26 Juni 2011 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link UNESCO Atlas of the World s Languages in Danger PDF dalam bahasa Inggris UNESCO 2010 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 31 Mei 2022 Diakses tanggal 31 Mei 2022 Ridlo 2020 Tragedi Punahnya Penutur Bahasa Sunda di Banyumas Sobarna Gunardi amp Wahya 2018 hlm 148 149 Sobarna Gunardi amp Wahya 2018 hlm 147 Susanto 2019 Kepunahan Bahasa itu Bencana Kemanusiaan a b Sobarna Gunardi amp Wahya 2018 hlm 151 Sobarna Gunardi amp Wahya 2018 hlm 148 a b Sobarna Gunardi amp Wahya 2018 hlm 158 Abimanyu 2018 hlm 11 Abimanyu 2018 hlm 22 23 Sobarna Gunardi amp Wahya 2018 hlm 149 Sobarna Gunardi amp Wahya 2018 hlm 159 Sobarna Gunardi amp Wahya 2018 hlm 157 Abimanyu 2018 hlm 12 Abimanyu 2018 hlm 13 Abimanyu 2018 hlm 16 17 Abimanyu 2018 hlm 14 15 Abimanyu 2018 hlm 19 Abimanyu 2018 hlm 20 Abimanyu 2018 hlm 21 Abimanyu 2018 hlm 20 21 a b c Sobarna Gunardi amp Wahya 2018 hlm 152 a b Sobarna Gunardi amp Wahya 2018 hlm 153 Sobarna Gunardi amp Wahya 2018 hlm 153 154 Sobarna Gunardi amp Wahya 2018 hlm 152 153 Sobarna Gunardi amp Wahya 2018 hlm 151 152 a b c d e f g h i Sobarna Gunardi amp Wahya 2018 hlm 154 a b Sobarna Gunardi amp Wahya 2018 hlm 154 155 a b Sobarna Gunardi amp Wahya 2018 hlm 155 Sobarna Gunardi amp Wahya 2018 hlm 155 156 Sobarna Gunardi amp Wahya 2018 hlm 156 Daftar pustaka sunting Jurnal sunting Abimanyu T L 2018 Identifikasi Toponimi Desa di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas dalam Perspektif Keruangan Jantra Jurnal Sejarah dan Budaya 13 1 11 23 Sobarna C Gunardi G Wahya 2018 Toponimi Nama Tempat Berbahasa Sunda di Kabupaten Banyumas Jurnal Panggung 28 2 147 160 doi 10 26742 panggung v28i2 426 Situs web sunting Ridlo M 2020 Tragedi Punahnya Penutur Bahasa Sunda di Banyumas Liputan6 Diakses tanggal 1 Januari 2023 Susanto 2019 Kepunahan Bahasa itu Bencana Kemanusiaan Suara Banyumas Diakses tanggal 1 Januari 2023 Bacaan lanjutan sunting Buku sunting Sobarna C Afsari A S 2021 Ampera T ed Bahasa Sunda Dermaji Banyumas dalam Pusaran Kematian Sebuah Upaya Pendokumentasian Bandung Unpad Press ISBN 9786233520850 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Laporan penelitian sunting Sobarna C 2010 Bahasa Sunda di Desa Dermaji Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas Jawa Tengah Laporan Penelitian Bandung Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran Makalah seminar sunting Sobarna C 2013 Ancaman Kepunahan Bahasa di Daerah Enklave Kasus Bahasa Sunda di Desa Dermaji Jawa Tengah Makalah Seminar Nasional bahasa Ibu VI yang diselenggarakan oleh Universitas Udayana 22 13 Pranala luar suntingBahasa Sunda di Kabupaten Banyumas sunting Desa di Banyumas Luncurkan Sunda Corner di Museum Naladipa Diarsipkan 2023 9 23 di Wayback Machine Catatan Perjalanan Penutur Bahasa Sunda di Banyumas dan Faktor yang Memengaruhi Kepunahannya Bahasa Sunda Umum sunting Pedoman Ejaan Bahasa Sunda Yang Disempurnakan Kamus Sunda Indonesia Repositori Kemdikbud Kamus Bahasa Sunda Inggris oleh F S Eringa Konverter Aksara Latin Aksara Sunda di kairaga com Tabel Karakter Unicode Aksara Sunda di unicode table com Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Bahasa Sunda di Kabupaten Banyumas amp oldid 25728058