www.wikidata.id-id.nina.az
Bacillus anthracis merupakan spesies bakteri penyebab antraks sebuah penyakit yang umum ditemukan pada hewan ternak dan terkadang pada manusia dan satu satunya patogen obligat pada genus Bacillus Penyakit ini dapat diklasifikasikan sebagai penyakit yang menyebar secara zoonotik atau penyakit yang ditularkan dari hewan terinfeksi kepada manusia 1 B anthracis memiliki karakteristik Gram positif membentuk endospora berbentuk batang dengan lebar sebesar 1 1 2 µm dan panjang 3 5 µm 1 Bakteri ini dapat tumbuh pada medium nutrisi biasa dalam kondisi aerob atau anaerob 2 Bacillus anthracisFoto mikrograf Bacillus anthracis dari kultur agar dengan pengecatan Fuchsin biru metilen PenyakitAntraksPewarnaan GramGram positifTaksonomiSuperdomainBiotaSuperkerajaanProkaryotaKerajaanBacteriaSubkerajaanPosibacteriaFilumFirmicutesKelasBacilliOrdoBacillalesFamiliBacillaceaeGenusBacillusSpesiesBacillus anthracislbs B anthracis tergolong kelompok strain B cereus Struktur B anthracisBakteri ini merupakan salah satu dari sedikit bakteri yang diketahui menyintesis kapsul protein asam poli D gamma glutamat Seperti Bordetella pertussis ia membentuk eksotoksin adenilat siklase yang bergantung pada kalmodulin yang dikenal sebagai faktor edema antraks bersama dengan faktor mematikan antraks Ia memiliki kemiripan genotipe dan fenotipe yang dekat dengan Bacillus cereus dan Bacillus thuringiensis Ketiga spesies berbagi dimensi seluler dan morfologi Semua membentuk spora oval yang terletak di tengah dalam sporangium yang tidak bengkak Endospora B anthracis khususnya sangat tangguh bertahan pada suhu ekstrem lingkungan nutrisi rendah dan perlakuan kimia yang keras selama beberapa dekade atau abad Endospora merupakan sel terdehidrasi dengan dinding yang tebal dan terdapat lapisan tambahan yang terbentuk di dalam membran sel Endospora dapat bersifat tidak aktif selama bertahun tahun akan tetapi jika terjadi kontak dengan lingkungan yang bersifat menguntungkan akan terjadi germinasi kembali Pada awalnya endospora berkembang di dalam sel Fitur seperti lokasi dalam batang ukuran bentuk endospora dan apakah dia akan menyebabkan dinding sel menonjol keluar dari sel merupakan karakteristik dari genus Bacillus Tergantung spesies endospora memiliki karakteristik bulat oval atau terkandang silinder Mereka bersifat refraktil dan mengandung asam dipikolinat Elektron mikroskop menunjukkan mereka memiliki endospora lapisan luar yang tipis korteks spora tebal dan bagian dalam membran spora yang mengelilingi konten endospora Endospora dapat menahan panas kekeringan dan berbagai senyawa disinfektan termasuk etanol 95 3 Karena sifat ini endospora B anthracis cocok sebagai senjata biologis dalam bentuk bubuk atau aerosol Senjata biologis dengan menggunakan B anthracis telah dibuat setidaknya 5 program senjata biologis oleh Inggris Jepang Amerika Serikat Rusia dan Irak dan telah terdapat beberapa percobaan oleh beberapa negara lain 4 Daftar isi 1 Deskripsi 2 Struktur genom 2 1 Plasmid pXO1 2 2 Plasmid pXO2 3 Galur 4 Evolusi 4 1 Galur terkait 4 2 Pseudogene 5 Fisiologi 6 Ciri dan karekteristik 7 Aspek klinis 7 1 Patogenesis 7 2 Manifestasi dalam penyakit manusia 7 3 Penyebaran 7 4 Penularan 7 5 Faktor virulensi 7 6 Pencegahan dan pengobatan 8 Penelitian laboratorium 8 1 Penelitian terbaru 9 Interaksi dengan inang 10 Sampling 11 Sejarah 12 Galeri 13 Referensi 14 Pranala luarDeskripsi SuntingB anthracis adalah bakteri berbentuk batang dengan panjang sekitar 3 sampai 5 µm dan lebar 1 sampai 1 2 µm 5 Ketika dibudidayakan mereka cenderung membentuk rantai panjang bakteri Pada piring agar agar mereka membentuk koloni besar beberapa milimeter yang umumnya berwarna putih atau krem 5 Kebanyakan strain B anthracis menghasilkan kapsul yang membuat koloni tampak seperti lendir berlendir 5 Struktur genom SuntingB anthracis memiliki kromosom tunggal yang berbentuk lingkaran molekul DNA 5 227 293 bp 6 Bakteri ini juga memiliki dua plasmid DNA melingkar ekstrakromosomal beruntai ganda pXO1 dan pXO2 Baik plasmid pXO1 dan pXO2 diperlukan untuk virulensi penuh dan mewakili dua famili plasmid yang berbeda 7 Keterangan Kromosom pXO1 pXO2Ukuran genom bp 5 227 293 181 677 94 829Jumlah gen 5 508 217 113Replicon coding 84 3 77 1 76 2Rata rata panjang gen nt 800 645 639Konten G C 35 4 32 5 33 0Operon rRNA 11 0 0tRNAs 95 0 0sRNAs 3 2 0Gen faga 62 0 0Gen Transposon 18 15 6Reading frame terganggu 37 5 7Gen yang telah diketahui fungsinya 2 762 65 38Gen lestari hipotetis 1 212 22 19Gen yang belum diketahui fungsinya 657 8 5Gen hipotetis 877 122 51Plasmid pXO1 Sunting Plasmid pXO1 182 kb berisi gen yang menyandikan komponen toksin antraks pag antigen pelindung PA lef faktor mematikan LF dan cya faktor edema EF Faktor faktor ini terkandung dalam pulau patogenisitas 44 8 kb Toksin mematikan adalah kombinasi PA dengan LF dan toksin edema adalah kombinasi PA dengan EF PAI juga mengandung gen yang menyandikan aktivator transkripsi AtxA dan penekan PagR keduanya mengatur ekspresi gen toksin antraks 7 Plasmid pXO2 Sunting pXO2 mengkodekan operon lima gen capBCADE yang mensintesis kapsul asam poli g D glutamat poliglutamat Kapsul ini memungkinkan B anthracis menghindari sistem kekebalan tubuh dengan melindungi dirinya dari fagositosis Ekspresi operon kapsul diaktifkan oleh regulator transkripsi AcpA dan AcpB yang terletak di pulau patogenisitas pXO2 35 kb Ekspresi AcpA dan AcpB berada di bawah kendali AtxA dari pXO1 7 Galur Sunting89 strain B anthracis yang diketahui meliputi Strain Sterne 34F2 alias strain Weybridge digunakan oleh Max Sterne dalam vaksin tahun 1930 an Strain vollum sebelumnya dipersenjatai oleh AS Inggris dan Irak diisolasi dari seekor sapi di Oxfordshire Inggris pada tahun 1935 Vollum M 36 strain penelitian Inggris yang ganas melewati kera 36 kali Vollum 1B dipersenjatai oleh AS dan Inggris pada 1940 an 60 an Vollum 14578 digunakan dalam uji coba bio senjata Inggris yang sangat mencemari Pulau Gruinard pada tahun 1942 V770 NP1 R strain avirulen nonenkapsulasi yang digunakan dalam vaksin BioThrax Anthrax 836 strain yang sangat ganas yang dipersenjatai oleh Uni Soviet ditemukan di Kirov pada tahun 1953 Strain Ames diisolasi dari seekor sapi di Texas pada tahun 1981 terkenal digunakan dalam serangan surat AMERITHRAX 2001 Leluhur Ames Ames Florida H9401 diisolasi dari pasien manusia di Korea digunakan dalam penelitian vaksin antraks 8 Evolusi SuntingSekuensing genom secara keseluruhan telah membuat rekonstruksi filogeni B anthracis sangat akurat Faktor yang berkontribusi pada rekonstruksi adalah B anthracis bersifat monomorfik yang berarti memiliki keragaman genetik yang rendah termasuk tidak adanya transfer DNA lateral yang dapat diukur sejak turunannya sebagai spesies Kurangnya keragaman disebabkan oleh sejarah evolusi yang singkat yang menghalangi kejenuhan mutasi pada polimorfisme nukleotida tunggal 9 Waktu evolusioner yang singkat tidak selalu berarti waktu kronologis yang singkat Saat DNA direplikasi terjadi kesalahan yang menjadi mutasi genetik Penumpukan mutasi ini dari waktu ke waktu mengarah pada evolusi suatu spesies Selama siklus hidup B anthracis ia menghabiskan banyak waktu di tahap reservoir spora tanah di mana replikasi DNA tidak terjadi Periode dormansi yang berkepanjangan ini telah sangat mengurangi laju evolusi organisme 9 Galur terkait Sunting B anthracis tergolong dalam kelompok B cereus yang terdiri dari strain B cereus B anthracis B thuringiensis B weihenstephanensis B mycoides dan B pseudomycoides Tiga strain pertama bersifat patogen atau oportunistik terhadap serangga atau mamalia sedangkan tiga strain terakhir tidak dianggap patogen Strain dari kelompok ini secara keseluruhan heterogen secara genetik dan fenotip tetapi beberapa strain lebih dekat hubungannya dan bercampur secara filogenetik pada tingkat kromosom Kelompok B cereus umumnya menunjukkan genom kompleks dan sebagian besar membawa jumlah plasmid yang bervariasi 7 B cereus adalah bakteri yang hidup di tanah yang dapat menjajah usus invertebrata sebagai simbion 10 dan sering menyebabkan keracunan makanan 11 Ia menghasilkan racun emetik enterotoksin dan faktor virulensi lainnya Faktor enterotoksin dan virulensi dikodekan pada kromosom sedangkan toksin emetik dikodekan pada plasmid 270 kb pCER270 7 B thuringiensis adalah patogen serangga dan ditandai dengan produksi kristal parasit dari racun insektisida Cry dan Cyt Gen yang mengkode protein ini umumnya terletak pada plasmid yang dapat hilang dari organisme sehingga tidak dapat dibedakan dari B cereus 7 Pseudogene Sunting PlcR adalah regulator transkripsi global yang mengontrol sebagian besar faktor virulensi yang disekresikan di B cereus dan B thuringiensis Ia dikodekan secara kromosom dan ada di mana mana di seluruh sel 12 Dalam B anthracis bagaimanapun gen plcR mengandung satu perubahan basa pada posisi 640 mutasi nonsense yang menciptakan protein disfungsional Sementara 1 dari kelompok B cereus membawa gen plcR yang tidak aktif tidak satupun dari mereka membawa mutasi spesifik yang hanya ditemukan pada B anthracis 13 Gen plcR adalah bagian dari operon dua gen dengan papR 14 15 Gen papR mengkodekan protein kecil yang disekresikan dari sel dan kemudian diimpor kembali sebagai heptapeptida yang diproses membentuk sistem penginderaan kuorum 15 16 Kurangnya PlcR pada B anthracis adalah karakteristik prinsip yang membedakannya dari anggota lain dari kelompok B cereus Sementara B cereus dan B thuringiensis bergantung pada gen plcR untuk ekspresi faktor virulensinya B anthracis bergantung pada plasmid pXO1 dan pXO2 untuk virulensinya 7 Bacillus cereus biovar anthracis yaitu B cereus dengan dua plasmid juga mampu menyebabkan antraks Fisiologi SuntingDalam mempertahankan siklus hidupnya Bacillus anthracismembentuk dua system pertahanan yaitu kapsul dan spora Dua bentuk inilah terutama spora yang menyebabkan Bacillus anthracis dapat bertahan hidup hingga puluhan tahun lamanya Sedangkan kapsul merupakan suatu lapisan tipis yang menyelubungi dinding luar dari bakteri Kapsul ini terdiri atas polipeptida berbobot molekul tinggi yang mengandung asam D glutamat dan merupakan suatu hapten Bacillus anthracis dapat membentuk kapsul pada rantai yang berderet Pada media biasa kapsul Bacillus anthracis tidak terbentuk kecuali pada galur Bacillus anthracis yang ganas Lebih jauh bakteri ini akan membentuk kapsul dengan baik jika terdapat pada jaringan hewan yang mati atau pada media khusus yang mengandung natrium bikarbonat dengan konsentrasi karbondioksida CO2 5 persen Kapsul inilah yang berperan dalam penghambatan fagositosis oleh sistem imun tubuh dan juga dapat menentukan derajat keganasan atau virulensi bakteri 17 Selain itu Bacillus anthracis juga membentuk spora sebagai bentuk resting cells Pembentukan spora akan terjadi apabila nutrisi esensial yang diperlukan tidak memenuhi kebutuhan untuk pertumbuhan prosesnya disebut sporulasi Spora berbentuk elips atau oval letaknya sentral dengan diameter tidak lebih dari diameter bakteri itu sendiri Spora Bacillus anthracis ini tidak terbentuk pada jaringan atau darah binatang yang hidup spora tersebut tumbuh dengan baik di tanah maupun pada eksudat atau jaringan hewan yang mati karena antraks Di sinilah keistimewaan bakteri ini apabila keadaan lingkungan sekitar menjadi baik kembali atau nutrisi esensial telah terpenuhi spora akan berubah kembali menjadi bentuk bakteri Spora ini dapat terus bertahan hidup selama puluhan tahun dikarenakan sulit dirusak atau mati oleh pemanasan atau bahan kimia tertentu sehingga bakteri tersebut bersifat dormant hidup tapi tak berkembang biak 17 Ciri dan karekteristik SuntingBacillus anthracis ini memiliki gen dan ciri ciri yang menyerupai Bacillus cereus sejenis bakterium yang biasa ditemukan dalam tanah di seluruh dunia dan juga menyerupai Bacillus thuringiensis pantogen kepada larva Lepidoptera Bakteri Bacillus anthracis ini menyebabkan penyakit antraks penyakit ini terutama menyerang herbivora di daerah tropis di dunia Manusia juga dapat tertular antraks baik oleh kecelakan paparan B anthracis atau sebagai konsenkuensi dari kegiatan bioteroris Untuk faktor yang paling penting yang menentukan kapasitas yang menyebabkan penyakit B anthracis ialah toksin antraks dan kapsul Dengan memproduksi yang sebut virulensi faktor B anthracis dapat menghindari sistem kekebalan tubuh dari tuan rumah sehingga memungkinkan proliferasi bakteri di dalam tubuh Bacillus anthracis ialah Eubacteria dengan memiliki ukuran panjang 3 hingga 5 mikromter dengan lebar mereka ialah 1 hingga 1 2 mikrometer Bakteri ini mensintesis protein yang disebut D glutamat ini ialah satu satunya Eubacterium yang mampu menghasilkan kapsul protein Bacillus anthracis tumbuh baik pada lingkungan aerobik dan anaerobik di laboratorium Ciri ciri Berbentuk batang lurus Ukuran 1 6mm Merupakan bakteri gram positif dan bersifat aerob Bersifat Patogen Tidak tahan terhadap suhu tinggi Mempunyai kemampuan membentuk spora Tidak mempunyai alat gerak motil Berkapsul dan tahan asam Dinding sel bakteri merupakan polisakarida somatik yang terdiri dari N asetilglukosamin dan D galaktosa Eksotoksin kompleks yang terdiri atas Protective Ag PA Lethal Factor LF dan Edema Factor EF Aspek klinis SuntingArtikel utama Anthrax Patogenesis Sunting B anthracis memiliki kapsul anti fagositosis yang penting untuk virulensi penuh Organisme ini juga menghasilkan tiga eksotoksin berkode plasmid faktor edema siklase adenilat yang bergantung pada kalmodulin yang menyebabkan peningkatan cAMP intraseluler dan bertanggung jawab atas edema parah yang biasanya terlihat pada infeksi B anthracis toksin mematikan yang menyebabkan nekrosis jaringan dan antigen pelindung dinamai demikian karena penggunaannya dalam memproduksi vaksin antraks pelindung yang memediasi masuknya sel faktor edema dan toksin mematikan Manifestasi dalam penyakit manusia Sunting Gejala antraks tergantung pada jenis infeksinya dan dapat muncul mulai dari 1 hari hingga lebih dari 2 bulan Semua jenis antraks berpotensi jika tidak diobati menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan penyakit parah bahkan kematian 18 Empat bentuk penyakit antraks manusia dikenali berdasarkan portal masuknya Kulit bentuk yang paling umum 95 menyebabkan lesi lokal inflamasi hitam nekrotik eschar Seringkali sakit akan muncul di wajah leher lengan atau tangan Perkembangan dapat terjadi dalam 1 7 hari setelah terpapar Penghirupan bentuk yang jarang tetapi sangat fatal ditandai dengan gejala mirip flu ketidaknyamanan dada diaphoresis dan nyeri tubuh 18 Perkembangan terjadi biasanya seminggu setelah terpapar tetapi bisa memakan waktu hingga dua bulan Gastrointestinal jenis yang jarang tetapi juga fatal menyebabkan kematian hingga 25 hasil dari menelan spora Gejala termasuk demam dan menggigil leher bengkak nyeri saat menelan suara serak mual dan muntah terutama muntah berdarah diare kemerahan dan mata merah dan pembengkakan perut 18 Gejala bisa berkembang dalam 1 7 hari Jika disuntikkan gejalanya mirip dengan antraks kulit tetapi antraks injeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh lebih cepat dan lebih sulit untuk dikenali dan diobati dibandingkan dengan antraks kulit 18 Gejala berupa demam menggigil sekelompok benjolan kecil atau lepuh yang mungkin gatal muncul di tempat obat disuntikkan Sakit tanpa rasa sakit dengan bagian tengah hitam yang muncul setelah lecet atau benjolan Bengkak di sekitar luka Abses jauh di bawah kulit atau di otot tempat obat disuntikkan Jenis entri ini tidak pernah ditemukan di AS Penyebaran Sunting Hampir semua hewan berdarah panas bisa terkena penyakit antraks Di Indonesia penyakit ini sering dijumpai pada kerbau sapi kambing domba kuda dan babi Dari segi epidemiologi bacillus anthracis ini menyukai tanah berkapur dan tanah yang bersifat basa alkalis Umumnya antraks menyerang hewan pada musim kering kemarau dimana rumput sangat langka sehingga sering terjadi pada ternak terutama kuda tertular lewat makan rumput yang tercabut sampai akarnya Lewat akar rumput inilah bisa terbawa pula spora dari antraks 19 Penularan Sunting Antrhax merupakan penyakit zoonis yang menyerang sapi domba kuda dan lain lain bahkan dapat menyerang manusia Pada umumnya ada 3 cara penularan penyakit anthrax ke manusia yaitu 1 Kontak langsung dengan bibit penyakit yang ada di tanah rumput hewan yang sakit maupun bahan bahan yang berasal dari hewan yang sakit seperti kulit daging tulang dan darah 2 Bibit penyakit terhirup orang yang mengerjakan bulu hewan domba dll pada waktu mensortir Penyakit dapat ditularkan melalui pernapasan bila seseorang menghirup spora Antraks 3 Memakan daging hewan yang sakit atau produk asal hewan seperti dendeng abon dll Penularan pada manusia bisa lewat kontak langsung spora yang ada di tanah tanaman maupun bahan dari hewan sakit kulit daging tulang atau darah Mengonsumsi produk hewan yang kena anthrax atau melalui udara yang mengandung spora misalnya pada pekerja di pabrik wool atau kulit binatang Karenanya ada empat tipe anthrax yaitu anthrax kulit pencernaan anthrax usus pernapasan anthrax paru dan anthrax otak Anthrax otak terjadi jika bakteri terbawa darah masuk ke otak Masa inkubasi anthrax kulit sekitar 2 5 hari walaupun masa inkubasi dapat mencapai 60 hari Tingkat kematian manusia akibat Anthrax mencapai 18 Penyakit Anthrax memang layak ditakuti karena sangat mematikan Sapi domba atau kambing yang terserang akan mengalami kematian dalam hitungan jam Kemampuan membunuh yang sangat cepat ini justru ada baiknya karena penularan penyakit anthrak sangat lambat dan tak meluas endemik sporadik 19 Faktor virulensi Sunting Bacillus anthracis penyebab penyakit anthrax memiliki dua faktor virulen yaitu kapsul polimer asam G d glutamat dan eksotoksin yang membantu invasinya pada inang Peranan biokimiawi eksotoksin faktor virulen ekstraseluler yang terdiri dari antigen protektif Protective Agent PA faktor edema Eudema Factor EF dan faktor letal Lethal Factor LF dalam patogenesis anthrax Dapat disimpulkan bahwa Molekul PA berperan sebagai kargo pembawa LF atau EF ke dalam sel inang Faktor edema menyebabkan peningkatan kadar siklik adenosin mono fosfat cAMP sedangkan faktor letal menyebabkan pemutusan rantai molekul protein kinase dalam sel Kedua mekanisme ini bertanggung jawab terhadap virulensi Bacillus anthracis Pencegahan dan pengobatan Sunting Sejumlah vaksin antraks telah dikembangkan untuk penggunaan pencegahan pada ternak dan manusia Vaksin antraks yang diadsorpsi AVA dapat melindungi antraks kulit dan inhalasi Namun vaksin ini hanya digunakan untuk orang dewasa yang berisiko sebelum terpapar antraks dan belum disetujui untuk digunakan setelah terpapar 20 Infeksi B anthracis dapat diobati dengan antibiotik b laktam seperti penisilin dan lain lain yang aktif melawan bakteri Gram positif 21 B anthracis yang resisten terhadap penisilin dapat diobati dengan fluoroquinolones seperti ciprofloxacin atau antibiotik tetrasiklin seperti doksisiklin Penelitian laboratorium SuntingKomponen teh seperti polifenol memiliki kemampuan untuk menghambat aktivitas B anthracis dan toksinnya secara signifikan spora bagaimanapun tidak terpengaruh Penambahan susu ke dalam teh benar benar menghambat aktivitas antibakterinya terhadap antraks 22 Aktivitas melawan B anthracis di laboratorium tidak membuktikan bahwa minum teh mempengaruhi jalannya infeksi karena tidak diketahui bagaimana polifenol ini diserap dan didistribusikan di dalam tubuh B anthracis dapat dibiakkan pada agar PLET media selektif dan diferensial yang dirancang untuk menyeleksi secara spesifik B anthracis Penelitian terbaru Sunting Kemajuan dalam metode genotipe telah menyebabkan peningkatan analisis genetik untuk variasi dan keterkaitan Metode ini mencakup analisis pengulangan tandem nomor variabel lokus ganda MLVA dan sistem pengetikan menggunakan polimorfisme nukleotida tunggal kanonik Kromosom nenek moyang Ames diurutkan pada tahun 2003 6 dan berkontribusi pada identifikasi gen yang terlibat dalam virulensi B anthracis Baru baru ini isolat B anthracis H9401 diisolasi dari pasien Korea yang menderita antraks gastrointestinal Tujuan Republik Korea adalah menggunakan strain ini sebagai strain tantangan untuk mengembangkan vaksin rekombinan melawan antraks 8 Strain H9401 yang diisolasi di Republik Korea diurutkan dengan menggunakan teknologi 454 GS FLX dan dianalisis menggunakan beberapa alat bioinformatika untuk menyelaraskan menjelaskan dan membandingkan H9401 dengan strain B anthracis lainnya Tingkat cakupan sekuensing menunjukkan rasio molekuler pXO1 pXO2 kromosom sebagai 3 2 1 yang identik dengan strain Ames Florida dan Ames Ancestor H9401 memiliki homologi sekuens 99 679 dengan Ames Ancestor dengan homologi sekuens asam amino 99 870 H9401 memiliki kromosom melingkar 5 218 947 bp dengan 5480 diprediksi ORFs plasmid pXO1 181 700 bp dengan 202 ORFs diprediksi dan plasmid pXO2 94 824 bp dengan 110 ORFs diprediksi 8 Dibandingkan dengan kromosom Leluhur Ames di atas kromosom H9401 lebih kecil sekitar 8 5 kb Karena tingginya patogenesitas dan kemiripan urutan dengan Leluhur Ames H9401 akan digunakan sebagai acuan untuk menguji efikasi calon vaksin antraks oleh Republik Korea 8 Sejak genom B anthracis diurutkan cara alternatif untuk memerangi penyakit ini terus diupayakan Bakteri telah mengembangkan beberapa strategi untuk menghindari pengenalan oleh sistem kekebalan Mekanisme utama untuk menghindari deteksi yang digunakan oleh semua bakteri adalah kamuflase molekuler Sedikit modifikasi pada lapisan luar yang membuat bakteria hampir tidak terlihat oleh lisozim 23 Tiga dari modifikasi ini telah diidentifikasi dan dikarakterisasi Ini termasuk 1 N glikosilasi asam N asetil muramat 2 O asetilasi asam N asetilmuramat dan 3 N deasetilasi N asetil glukosamin Penelitian selama beberapa tahun terakhir difokuskan pada penghambatan modifikasi tersebut 24 Akibatnya mekanisme enzimatik dari polisakarida de asetilase sedang diselidiki yang mengkatalisis penghapusan gugus asetil dari N asetil glukosamin dan asam N asetil muramat komponen dari lapisan peptidoglikan Interaksi dengan inang SuntingSeperti kebanyakan bakteri patogen lainnya B anthracis harus memperoleh zat besi untuk tumbuh dan berkembang biak di lingkungan inangnya Sumber zat besi yang paling tersedia untuk bakteri patogen adalah kelompok heme yang digunakan oleh inang dalam pengangkutan oksigen Untuk mengais heme dari hemoglobin dan mioglobin inang B anthracis menggunakan dua protein siderofor sekretorik IsdX1 dan IsdX2 Protein ini dapat memisahkan heme dari hemoglobin memungkinkan protein permukaan B anthracis untuk mengangkutnya ke dalam sel 25 Sampling SuntingKeberadaan B anthracis dapat ditentukan melalui sampel yang diambil pada permukaan yang tidak berpori source source source source source source source source source source source source track Cara pengambilan sampel dengan menggunakan sponge selulosa pada permukaan tidak berpori source source source source source source source source source source source source track Cara pengambilan sampel dengan swab macrofoam pada permukaan tidak berporiSejarah SuntingDokter Prancis Casimir Davaine 1812 1882 menunjukkan gejala antraks yang selalu disertai oleh mikroba B anthracis 26 Tabib Jerman Aloys Pollender 1799 1879 dianggap sebagai penemu B anthracis bakteri yang pertama yang secara meyakinkan terbukti menyebabkan penyakit oleh Robert Koch pada tahun 1876 27 Nama spesies anthracis berasal dari bahasa Yunani anthrax ἄn8ra3 yang berarti batu bara dan mengacu pada bentuk penyakit yang paling umum antraks kulit di mana lesi kulit hitam besar terbentuk Sepanjang abad ke 19 Antraks adalah infeksi yang melibatkan beberapa perkembangan medis yang sangat penting Vaksin pertama yang mengandung organisme hidup adalah vaksin antraks hewan Louis Pasteur 28 Galeri Sunting nbsp Biakan B anthracis pada media agar darah nbsp Foto mikrograf B anthracis dengan pewarnaan GramReferensi Sunting a b Spencer RC March 2003 Bacillus anthracis Journal of Clinical Pathology 56 3 182 7 doi 10 1136 jcp 56 3 182 PMC 1769905 nbsp PMID 12610093 Koehler TM August 2009 Bacillus anthracis Physiology and Genetics Molecular Aspects of Medicine 30 6 386 96 doi 10 1016 j mam 2009 07 004 Bergey s Manual of Systematic Bacteriology vol 2 p 1105 1986 Sneath P H A Mair N S Sharpe M E Holt J G eds Williams amp Wilkins Baltimore Maryland USA Zilinskas Raymond A 1999 Iraq s Biological Warfare Program The Past as Future Chapter 8 in Lederberg Joshua editor Biological Weapons Limiting the Threat 1999 The MIT Press pp 137 158 a b c Logan NA De Vos P March 2015 Bacillus Dalam Whitman WW Bergey s Manual of Systematics of Archaea and Bacteria John Wiley amp Sons hlm 1 163 doi 10 1002 9781118960608 gbm00530 ISBN 9781118960608 a b Read TD Peterson SN Tourasse N Baillie LW Paulsen IT Nelson KE Tettelin H Fouts DE Eisen JA Gill SR Holtzapple EK Okstad OA Helgason E Rilstone J Wu M Kolonay JF Beanan MJ Dodson RJ Brinkac LM Gwinn M DeBoy RT Madpu R Daugherty SC Durkin AS Haft DH Nelson WC Peterson JD Pop M Khouri HM Radune D Benton JL Mahamoud Y Jiang L Hance IR Weidman JF Berry KJ Plaut RD Wolf AM Watkins KL Nierman WC Hazen A Cline R Redmond C Thwaite JE White O Salzberg SL Thomason B Friedlander AM Koehler TM Hanna PC Kolsto AB Fraser CM May 1 2003 The genome sequence of Bacillus anthracis Ames and comparison to closely related bacteria PDF Nature 423 6935 81 6 Bibcode 2003Natur 423 81R doi 10 1038 nature01586 PMID 12721629 a b c d e f g Kolsto Anne Brit Tourasse Nicolas J Okstad Ole Andreas 1 October 2009 What Sets Apart from Other Species Annual Review of Microbiology 63 1 451 476 doi 10 1146 annurev micro 091208 073255 PMID 19514852 a b c d Chun J H Hong K J Cha S H Cho M H Lee K J Jeong D H Yoo C K Rhie G e 18 July 2012 Complete Genome Sequence of Bacillus anthracis H9401 an Isolate from a Korean Patient with Anthrax Journal of Bacteriology 194 15 4116 4117 doi 10 1128 JB 00159 12 PMC 3416559 nbsp PMID 22815438 a b Keim Paul Gruendike Jeffrey M Klevytska Alexandra M Schupp James M Challacombe Jean Okinaka Richard 1 December 2009 The genome and variation of Bacillus anthracis Molecular Aspects of Medicine 30 6 397 405 doi 10 1016 j mam 2009 08 005 PMC 3034159 nbsp PMID 19729033 Jensen G B Hansen B M Eilenberg J Mahillon J 18 July 2003 The hidden lifestyles of Bacillus cereus and relatives Environmental Microbiology 5 8 631 640 doi 10 1046 j 1462 2920 2003 00461 x PMID 12871230 Drobniewski FA October 1993 Bacillus cereus and related species Clinical Microbiology Reviews 6 4 324 38 doi 10 1128 cmr 6 4 324 PMC 358292 nbsp PMID 8269390 Agaisse H Gominet M Okstad OA Kolsto AB Lereclus D June 1999 PlcR is a pleiotropic regulator of extracellular virulence factor gene expression in Bacillus thuringiensis Molecular Microbiology 32 5 1043 53 doi 10 1046 j 1365 2958 1999 01419 x PMID 10361306 Slamti L Perchat S Gominet M Vilas Boas G Fouet A Mock M Sanchis V Chaufaux J Gohar M Lereclus D June 2004 Distinct mutations in PlcR explain why some strains of the Bacillus cereus group are nonhemolytic Journal of Bacteriology 186 11 3531 8 doi 10 1128 JB 186 11 3531 3538 2004 PMC 415780 nbsp PMID 15150241 Okstad OA Gominet M Purnelle B Rose M Lereclus D Kolsto AB November 1999 Sequence analysis of three Bacillus cereus loci carrying PIcR regulated genes encoding degradative enzymes and enterotoxin Microbiology 145 11 3129 38 doi 10 1099 00221287 145 11 3129 nbsp PMID 10589720 a b Slamti L Lereclus D Sep 2 2002 A cell cell signaling peptide activates the PlcR virulence regulon in bacteria of the Bacillus cereus group The EMBO Journal 21 17 4550 9 doi 10 1093 emboj cdf450 PMC 126190 nbsp PMID 12198157 Bouillaut L Perchat S Arold S Zorrilla S Slamti L Henry C Gohar M Declerck N Lereclus D June 2008 Molecular basis for group specific activation of the virulence regulator PlcR by PapR heptapeptides Nucleic Acids Research 36 11 3791 801 doi 10 1093 nar gkn149 PMC 2441798 nbsp PMID 18492723 a b Sari M P P 2012 Hubungan Antara Hasil Serologi Igg Antraks Dengan Manifestasi Klinis Yang Timbul Pada Kejadian Luar Biasa Antraks Di Boyolali a b c d Symptoms Centers for Disease Control and Prevention Diakses tanggal 16 November 2015 a b Pengertian Bacillus Anthracis Ciri Faktor Penyakit amp Pengobatan www gurupendidikan co id Diakses tanggal 2021 07 03 https www cdc gov anthrax medicalcare prevention antibiotics html Barnes JM 1947 Penicillin and B anthracis J Pathol Bacteriol 194 1 2 113 125 doi 10 1002 path 1700590113 PMID 20266354 Anthrax and tea Society for Applied Microbiology 2011 12 21 Diarsipkan dari versi asli tanggal February 13 2009 Diakses tanggal 2011 12 21 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Callewaert L Michiels CW Lysozymes in the animal kingdom J Biosci 35 1 2010 127 60 Balomenou Stavroula Sofia Arnaouteli Dimitris Koutsioulis Vassiliki E Fadouloglou and Vassilis Bouriotis Polysaccharide Deacetylases New Antibacterial Drug Targets Frontiers in Anti Infective Drug Discovery 4 2015 68 130 Maresso AW Garufi G Schneewind O 2008 Bacillus anthracis Secretes Proteins That Mediate Heme Acquisition from Hemoglobin PLOS Pathogens 4 8 e1000132 doi 10 1371 journal ppat 1000132 nbsp PMC 2515342 nbsp PMID 18725935 Theodorides J April 1966 Casimir Davaine 1812 1882 Medical History 10 2 155 65 doi 10 1017 S0025727300010942 PMC 1033586 nbsp PMID 5325873 Koch R 1876 Untersuchungen uber Bakterien V Die Atiologie der Milzbrand Krankheit begrundet auf die Entwicklungsgeschichte des Bacillus anthracis Investigations into bacteria V The etiology of anthrax based on the ontogenesis of Bacillus anthracis Cohns Beitrage zur Biologie der Pflanzen vol 2 no 2 pages 277 310 Sternbach G The History of Anthrax Ncbi 2003 n pag Web Oct 2016 Referensi dari SDH1 Abakar Mahamat H and Hassan H Mahamat Properties and Antibiotic Susceptibility of Bacillus Anthracis Isolates from Humans Cattle and Tabanids and Evaluation of Tabanid as Mechanical Vector of Anthrax in the Republic of Chad Jordan Journal of Biological Sciences vol 5 no 3 Sept 2012 pp 203 208 EBSCOhost search ebscohost com login aspx direct true amp db a9h amp AN 79730545 amp site ehost live amp scope site 2 Edmonds Jason et al Multigeneration Cross Contamination of Mail with Bacillus Anthracis Spores PLoS ONE vol 11 no 4 Apr 2016 pp 1 13 EBSCOhost doi 10 1371 journal pone 0152225 3 Sekhavati Mohammad et al In House Production of DNA Size Marker from a Vaccinal Bacillus Anthracis Strain Iranian Journal of Microbiology vol 7 no 1 Feb 2015 pp 45 49 EBSCOhost search ebscohost com login aspx direct true amp db a9h amp AN 103072230 amp site ehost live amp scope site 4 Roy P et al Biochemical and Immunological Characterization of Anthrax Spore Vaccine in Goat Bangladesh Journal of Veterinary Medicine vol 11 no 2 Dec 2013 pp 151 157 EBSCOhost search ebscohost com login aspx direct true amp db a9h amp AN 96279450 amp site ehost live amp scope site 5 Kusar D et al Detection of Bacillus Anthracis in the Air Soil and Animal Tissue Acta Veterinaria vol 62 no 1 Jan 2012 pp 77 89 EBSCOhost doi 10 2298 AVB1201077K Pranala luar Sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Bacillus anthracis Bacillus anthracis genomes and related information at PATRIC a Bioinformatics Resource Center funded by NIAID Pathema Bacillus ResourceTemplat Gram positive bacterial diseases Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Bacillus anthracis amp oldid 23664924