www.wikidata.id-id.nina.az
Ahlul Bait bahasa Arab أهل البيت adalah istilah yang berarti Orang Rumah atau keluarga Dalam tradisi Islam istilah itu mengarah kepada keluarga Nabi Muhammad Terjadi perbedaan dalam penafsiran baik Muslim Syi ah maupun Sunni Syi ah berpendapat bahwa Ahlul Bait mencakup lima orang yaitu Ali Fatimah Hasan dan Husain sebagai anggota Ahlul Bait di samping Nabi Muhammad Sementara Sunni berpendapat bahwa Ahlul Bait adalah keluarga Nabi Muhammad dalam arti luas meliputi istri istri dan cucu cucunya hingga kadang kadang ada yang memasukkan mertua mertua dan menantu menantunya Dari sumber kajian Ilmu Tasawuf Syathariyah memiliki definisi yang lain tentang Ahlul Bait Ahli baitnya Nabi Muhammad SAW adalah yang mengetahui secara persis segala hal tentang apa yang ada di dalam dadanya Nabi Muhammad SAW utamanya hubungannya dengan keberadaan Diri Nya Tuhan Yang Al Ghaib yang juga selalu diingat ingat dihayati dan dirasakan dalam hatinurani roh dan rasanya Nabi Muhammad Saw dalam melakukan apa saja dimana saja dan sedang apa saja Lihat Istilah Ahlul Bait Daftar isi 1 Istilah Ahlul Bait 1 1 Syi ah 1 2 Sunni 1 3 Sufi dan sebagian Sunni 1 4 Ilmu Tasawuf Syathariyah 2 Istilah Ahlul Kisa 2 1 Hadist Shahih Ahlul Kisa 3 Interpretasi Syi ah Sunni dan Sufi 3 1 Syi ah 3 2 Sunni dan Salafi 3 3 Sufi 4 Kekhalifahan 4 1 Khalifah zhahir 4 2 Khalifah bathin 5 Perkembangan Ahlul Bait 5 1 Setelah wafatnya Sayyidina Muhammad S A W 5 2 Setelah berakhirnya Bani Abbasiyah 5 2 1 Perkembangan di berbagai negara 5 2 2 Mazhab yang dianut 6 ReferensiIstilah Ahlul Bait SuntingSyi ah Sunting Kaum Syi ah lebih mengkhususkan istilah Ahlul Bait Muhammad yang hanya mencakup Ali dan istrinya Fatimah putri Muhammad beserta putra putra mereka yaitu al Hasan dan al Husain 4 orang ini bersama Muhammad juga disebut Ahlul Kisa atau yang berada dalam satu selimut dan keturunan mereka Hal ini diperkuat pula dengan hadits hadits seperti contoh berikut Aisyah menyatakan bahwa pada suatu pagi Rasulullah keluar dengan mengenakan kain bulu hitam yang berhias Lalu datanglah Hasan bin Ali maka Rasulullah menyuruhnya masuk Kemudian datang pula Husain lalu dia masuk bersamanya Datang juga Fathimah kemudian dia menyuruhnya masuk Kemudian datang pula Ali maka dia menyuruhnya masuk lalu dia membaca ayat 33 surah al Ahzab Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu hai Ahlul Bait dan membersihkan kamu sebersih bersihnya 1 Sunni Sunting Makna Ahlulbait dalam pengertian Ahlus Sunnah Wal Jamaah atau Sunni adalah keturunan Rasulullah Dzurriyyah Rasulullah yang diharamkan menerima zakat sampai Hari Kiamat Pengertian ini dianut oleh penganut madzhab Sunni atau penganut madzhab Ahlus Sunnah Wal Jamaah Di antara ulama Sunni yang berpendapat bahwa Ahlulbait adalah semua keturunan nasab Nabi Muhammad dari jalur nasab Hasan bin Ali dan dari jalur nasab Husain bin Ali adalah Shohibul Faroji Al Azhmatkhan 2 dengan karyanya Tafsir Midadurrahman sebanyak 115 jilid dan menjadi mufassir yang mendapatkan penghargaan MURI sebagai Penulis tafsir terpanjang dan tertebal di seluruh dunia 3 Dalam karya tafsir ini dijelaskan 3110 macam macam nama fam keturunan Rasulullah SAW di seluruh dunia yang terdiri dari 1555 fam keturunan Hasan bin Ali dan 1555 fam keturunan Husain bin Ali yang berkembang di 199 negara seluruh dunia Sufi dan sebagian Sunni Sunting Kalangan Sufi dan sebagian kaum Sunni menyatakan bahwa Ahlul Bait adalah anggota keluarga Muhammad yang dalam hadits disebutkan haram menerima zakat seperti keluarga Ali dan Fatimah beserta putra putra mereka Hasan dan Husain serta keturunan mereka Juga keluarga Abbas bin Abdul Muththalib serta keluarga keluarga Ja far dan Aqil yang bersama Ali merupakan putra putra Abu Thalib Adapun risalah lengkap sebagaimana yang tercantum dalam Shahih Muslim adalah sebagai berikut Yazid bin Hayyan berkata Aku pergi ke Zaid bin Arqam bersama Husain bin Sabrah dan Umar bin Muslim Setelah kami duduk Husain berkata kepada Zaid bin Arqam Hai Zaid kau telah memperoleh kebaikan yang banyak Kau melihat Rasulullah kau mendengar sabda dia kau bertempur menyertai dia dan kau telah salat dengan diimami oleh dia Sungguh kau telah memperoleh kebaikan yang banyak Karena itu sampaikan kepada kami hai Zaid apa yang kau dengar dari Rasulullah Kata Zaid bin Arqam Hai kemenakanku demi Allah aku ini sudah tua dan ajalku sudah semakin dekat Aku sudah lupa sebagian dari apa yang aku dengar dari Rasulullah Apa yang bisa aku sampaikan kepadamu terimalah dan apa yang tidak bisa aku sampaikan kepadamu janganlah kamu memaksaku untuk menyampaikannya Kemudian Zaid bin Arqam mengatakan Pada suatu hari Rasulullah berdiri dengan berpidato di suatu tempat air yang disebut Khumm antara Mekkah dan Madinah Ia memuji Allah kemudian menyampaikan nasihat dan peringatan lalu dia bersabda Ketahuilah saudara saudara bahwa aku adalah manusia seperti kalian Sebentar lagi utusan Tuhanku malaikat pencabut nyawa akan datang lalu dia diperkenankan Aku akan meninggalkan untuk kalian dua hal yang berat yaitu 1 Al Qur an yang berisi petunjuk dan cahaya karena itu laksanakanlah isi Al Qur an dan pegangilah Dia mendorong dan mengimbau pengamalan Al Qur an 2 Keluargaku Aku ingatkan kalian agar berpedoman dengan hukum Allah dalam memperlakukan keluargaku tiga kali Husain bertanya kepada Zaid bin Arqam Hai Zaid siapa Ahlul Bait keluarga Rasulullah itu Bukankah istri istri dia Ahlul Baitnya Kata Zaid bin Arqam Istri istri dia adalah Ahlul Baitnya tetapi Ahlul Bait dia adalah orang yang diharamkan menerima zakat sampai sepeninggal dia dd Kata Husain Siapa mereka itu Kata Zaid bin Arqam Mereka adalah keluarga Ali keluarga Aqil keluarga Ja far dan keluarga Abbas dd Kata Husain Apakah mereka semua diharamkan menerima zakat Jawab Zaid Ya 4 dd Ilmu Tasawuf Syathariyah Sunting Dari sumber kajian Ilmu Tasawuf Syathariyah memiliki definisi yang lain tentang Ahlul Bait Ahli baitnya Nabi Muhammad SAW adalah yang mengetahui secara persis segala hal tentang apa yang ada di dalam dadanya Nabi Muhammad SAW utamanya hubungannya dengan keberadaan Diri Nya Tuhan Yang Al Ghaib yang juga selalu diingat ingat dihayati dan dirasakan dalam hatinurani roh dan rasanya Nabi Muhammad Saw dalam melakukan apa saja dimana saja dan sedang apa saja Menurut pandangan ini Ahlul Bait tidak sebatas keluarga darah daging akan tetapi lebih bermakna keluarga rohani yang mengacu pada kondisi spiritual manusia merujuk pada kedekatan dan bagaimana seseorang menempatkan Tuhan di dalam hatinya Juga tidak sebatas pada periode ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup Ahlul Bait sebagai perahu Nabi Nuh ada terus di setiap zaman Merupakan sekumpulan jamaah yang memiliki Ilmu Inti Kenabian yang tak pernah berubah sejak Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW bahkan hingga nanti akhir zaman Pemimpin dari Ahlul bait adalah Imam Mahdi Karena itu Al Mahdi ini adalah mata rantai yang gilir gumanti jasadnya dan sama sekali tidak pernah putus silsilahnya mengalir dari dalam dadanya Nabi Muhammad SAW dengan Kalamullah Al Qur an sebagai obor yang memadangi menerangi tugas dan fungsinya sebagai yang ditugasi Ilahi meneruskan kerasulannya Keterangan di atas sejalan dengan Sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari Al Hakim dan Adz Dzahabi Bersabda Rasulullah SAW Aku adalah kotanya ilmu dan kamu Ya Ali adalah pintunya Dan janganlah masuk kota kecuali dengan lewat pintunya Berdustalah orang yang mengatakan cinta kepadaku tetapi membenci kamu karena kamu adalah bagian dariku dan aku adalah bagian dari kamu Dagingmu adalah dagingku darahmu adalah darahku rohmu adalah rohku rahasiamu adalah rahasiaku penjelasanmu adalah penjelasanku Berbahagialah orang yang patuh kepadamu dan celakalah orang yang menolakmu Beruntunglah orang yang mencintaimu dan merugilah orang yang memusuhimu Sejahteralah orang yang mengikutimu dan binasalah orang berpaling darimu Kamu dan para iman dari anak keturunanmu sesudahku ibarat perahu Nabi Nuh siapa yang naik di atasnya selamat dan siapa yang menolak tidak naik akan tenggelam Kamu semua seperti bintang setiap kali bintang itu tenggelam terbit lagi bintang sampai hari kiyamat Kullu maa ghaaba najmun thala a najmun ila yaumil kiyaamah Setiap kali bintang itu tenggelam maka terbit lagi bintang hingga sampai kiyamat Kalimat terbit menggunakan fi il madhi thala a Maksudnya antara bintang sebelum dan sesudahnya antara guru sebelumnya dan yang dikehendaki Ilahi sebagai penerus tugas dan fungsinya itu tidak hanya kenal Tidak hanya sebagaimana hubungan guru dan muridnya akan tetapi atas kehendak dan Ijin Nya digulawentah sedemikian rupa sehingga sekiranya ditinggal mati telah benar benar siap menerima pelimpahan Begitulah sejak Nabi Muhammad SAW yang mempersiapkan Sayidina Ali bin Abu Thalib Ra Kemudian melimpahkan wewenang kepadanya sebagai wakil yang meneruskan tugas dan fungsi kerasulannya Firman Allah yang berkaitan dengan perihal di atas adalah sebagaimana dalam QS Al Maidah 67 Hai Rasul sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu Dan jika tidak kamu kerjakan apa yang diperintahkan itu berarti kamu tidak menyampaikan amanah Nya Allah memelihara kamu dari gangguan manusia Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang orang yang tidak percaya terhadap adanya penerusan tugas dan fungsi kerasulan ini K H Mohammad Munawwar Afandi Apabila Daabbah Telah Dikeluarkan dan Diberdayakan Tuhan Maka Akibat Nyata Azab Pasti Ditimpakan Mereka Yang Tidak Mengenal Diri Nya Tuhan Tanjung Oktober 1997 hal 8 9 Istilah Ahlul Kisa SuntingKaum Sufi yang memiliki keterikatan dengan Ahlul Kisa yaitu keluarga Ali bin Abi Thalib dan Fatimah az Zahra baik secara zhahir faktor keturunan dan secara bathin do a dan amalan sangat mendukung keutamaan Ahlul Kisa Tetapi Sufi berpendapat bahwa Ahlul Bait bukan hanya Ahlul Kisa sesuai dengan hadits tsaqalayn Sufi berpendapat bahwa Ahlul Bait adalah mereka yang haram menerima zakat yaitu keluarga Ali Aqil dan Ja far yang merupakan putra putra Abu Thalib dan keluarga Abbas Hadits Shahih Muslim dari Zaid bin Arqam Dengan demikian kaum Sufi dalam hal kekhalifahan memiliki perbedaan tajam dengan kaum Syi ah Hadist Shahih Ahlul Kisa Sunting Shahih Muslim vol 7 hal 130 Aisyah berkata Pada suatu pagi Rasulullah saw keluar rumah menggunakan jubah kisa yang terbuat dari bulu domba Hasan datang dan kemudian Rasulullah menempatkannya di bawah kisa tersebut Kemudian Husain datang dan masuk ke dalamnya Kemudian Fatimah ditempatkan oleh Rasulullah di sana Kemudian Ali datang dan Rasulullah mengajaknya di bawah kisa dan berkata Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu wahai Ahlul Bait dan membersihkan kamu sebersih bersihnya QS Al Ahzab 33 33 5 Sunan at Turmudzi Kitab al Manaqib Ummu Salamah mengutip bahwa Rasulullah saw menutupi Hasan Husain Ali dan Fatimah dengan kisa nya dan menyatakan Wahai Allah Mereka Ahlul Baitku dan yang terpilih Hilangkan dosa dari mereka dan sucikanlah mereka Ummu Salamah berkata Aku bertanya pada Rasulullah saw Wahai Rasul Allah Apakah aku termasuk di dalamnya Dia menjawab Engkau berada dalam kebaikan tetapi tidak termasuk golongan mereka Imam Turmudzi menulis di bawah hadits ini Hadits ini shahih dan bersanad baik serta merupakan hadits terbaik yang pernah dikutip mengenai hal ini 6 Interpretasi Syi ah Sunni dan Sufi SuntingSyi ah Sunting Kaum Syi ah khususnya Mazhab Dua Belas Imam menafsirkan bahwa Ahlul Bait adalah anggota rumah tangga Muhammad dan mempercayai bahwa mereka terdiri dari Muhammad Ali bin Abi Thalib Fatimah az Zahra Hasan bin Ali dan Husain bin Ali Kaum Syi ah percaya bahwa yang dimaksud dengan Ahlul Bait hanya sebatas Keluarga Ali bin Abi Thalib yang menurut mereka telah disucikan sesuai dengan ayat tathir penyucian QS Al Ahzab 33 33 adalah mereka yang termasuk dalam Ahlul Kisa yaitu Muhammad Ali Fatimah Hasan dan Husain serta 9 imam berikutnya yang merupakan keturunan dari Husain Sesuai dengan hadits di atas Syi ah berpendapat bahwa istri istri Muhammad tidak termasuk dalam Ahlul Bait sebagaimana pendapat Sunni yang memasukkan istri istri Muhammad Kaum Syi ah dulunya adalah pembela Ali dan Keluarganya ketika terjadi perseteruan dengan Muawiyyah bin abu sufyan belakangan dari mereka timbulah kelompok ekstrem yang dinamakan Rafidah Sunni dan Salafi Sunting Kaum Sunni juga mempercayai hadits sahih mengenai keistimewaan kedudukan Ahlul Bait tersebut seperti kaum Syi ah meskipun kaum Sunni tidak berpendapat bahwa hak kepemimpinan umat khalifah harus dipegang oleh keturunan Ahlul Bait Hadits itu juga menyatakan bahwa kedua cucu Muhammad yaitu Hasan bin Ali dan Husain bin Ali adalah sayyid pemuka Muhammad bin Abdul Wahhab menolak pengistimewaan yang berlebihan terhadap keturunan Ahlul Bait Ini kemungkinan disebabkan karena pertentangan mereka terhadap kaum Syi ah meskipun kaum Sunni pada umumnya tetap memandang hormat terhadap para keturunan Ahlul Bait Kaum Salafi berpendapat bahwa istilah Ahlul Bait tidak hanya mencakup keluarga Ali akan tetapi keluarga Muhammad mencakup seluruh umat Muslim yang taat sebab hubungan kekeluargaan tersebut adalah berdasarkan takwa pada kepercayaan Islam dan bukan berdasarkan pada darah keturunan Kaum Salafi percaya bahwa setiap orang yang taat adalah bagian dari Ahlul Bait dan bahwa beberapa orang secara khusus disebutkan sebagai bagian daripadanya Beberapa orang ini adalah istri istri Muhammad yang menurut pendapat mereka disebutkan di dalam Al Qur an sebagai bagian dari Ahlul Bait QS al Ahzab 33 33 Dia shallallahu alaihi wasallam bersabda و أ ه ل ب ي ت ى أ ذ ك ر ك م الل ه ف ى أ ه ل ب ي ت ى أ ذ ك ر ك م الل ه ف ى أ ه ل ب ي ت ى أ ذ ك ر ك م الل ه ف ى أ ه ل ب ي ت ى ف ق ال ل ه ح ص ي ن و م ن أ ه ل ب ي ت ه ي ا ز ي د أ ل ي س ن س اؤ ه م ن أ ه ل ب ي ت ه ق ال ن س اؤ ه م ن أ ه ل ب ي ت ه و ل ك ن أ ه ل ب ي ت ه م ن ح ر م الص د ق ة ب ع د ه ق ال و م ن ه م ق ال ه م آل ع ل ى و آل ع ق يل و آل ج ع ف ر و آل ع ب اس ق ال ك ل ه ؤ لا ء ح ر م الص د ق ة ق ال ن ع م Dan Ahlul bait ku Aku ingatkan kalian kepada Allah tentang Ahlul bait ku Aku ingatkan kalian kepada Allah tentang Ahlul bait ku Aku ingatkan kalian kepada Allah tentang Ahlul bait ku Kemudian Hushoin seorang tabi in yang meriwayatkan dari Zaid berkata Siapakah Ahlul bait nya wahai Zaid Bukankah para istri dia termasuk Ahlul bait nya Zaid menjawab Para istri dia termasuk Ahlul bait nya Tetapi Ahlul bait nya juga adalah siapa yang haram menerima sedekah sepeninggal dia Siapakah mereka itu tanya Hushoin Zaid menjawab Mereka adalah keluarga Ali keluarga Ja far keluarga Aqil dan keluarga Abbas Mereka semua diharamkan menerima sedekah tanya Hushoin Zaid menjawab Benar HR Muslim Sufi Sunting Kaum Sufi menyepakati bahwa semua pendiri Tariqah Mu tabaroh mestilah dari golongan Ahlul Bait yaitu berasal dari keturunan Hasan bin Ali atau Husain bin Ali Para masyaikh pendiri tariqah tariqah Islam setelah wafatnya Rasulullah yang merupakan golongan Ahlul Bait misalnya As Sayyid As Syaikh Bahau uddin Naqsyabandi Tariqah Naqsyabandi As Sayyid Al Faqih Muqaddam Muhammad bin Ali BaAlawi Al Husaini Tariqah Al BaAlawi As Sayyid As Syaikh Abdul Qadir Jilani Al Hasani Tariqah Qadiriyah As Sayyid As Syaikh Ahmad bin Idris Al Hasani Tariqah Ahmadiyah Idrissiyah As Sayyid As Syaikh Abil Hasan Asy Syadzili Tariqah Syadziliyyah Silsilah ajaran mereka kebanyakannya melalui Imam Ja far ash Shadiq dan semuanya mendapat sanad dari Ali bin Abi Thalib Tariqah Naqsyabandiah adalah satu satunya tariqah yang juga mendapat sanad dari Abu Bakar Kekhalifahan SuntingKaum Sufi berpendapat kekhalifahan ada 2 macam yaitu Khalifah secara zhahir Waliyyul Amri Surat An Nisaa ayat 59 Hai orang orang yang beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul Nya dan ulil amri pemimpin di antara kamu Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah Al Quran dan Rasul sunnahnya jika kamu benar benar beriman kepada Allah dan hari kemudian Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya atau mereka yang menjadi kepala pemerintahan umat Islam dan Khalifah secara bathin Waliyyul Mursyid Surat Al Kahfi ayat 17 Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit condong dari gua mereka ke sebelah kanan dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang luas dalam gua itu Itu adalah sebagian dari tanda tanda kebesaran Allah Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka dialah yang mendapat petunjuk dan barangsiapa yang disesatkan Nya maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk Waliyyan Mursyida kepadanya atau mereka yang menjadi pembina rohani umat Islam Khalifah zhahir Sunting Menurut kalangan Sufi kekhalifahan yang zhahir lahiriah boleh saja dipegang oleh orang muslim yang kurang beriman atau mukmin tetapi kurang bertakwa dalam keadaan darurat atau karena sudah takdir yang tak bisa dihindari Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya perkataan athii sebelum waliyyul amri kata athii atau taatlah hanya ditempelkan kepada Allah kemudian ditempelkan kepada Rasul sehingga lafadz lengkapnya menjadi Athiiullahu wa athiiurasuul wa ulil amri minkum Berarti taat yang mutlak hanya kepada Allah dan Rasulnya Taat kepada ulil amri pemimpin dapat dilakukan dengan syarat ia taat lebih dulu kepada Allah dan Rasulnya Memilih seorang pemimpin atas dasar ketaatan kepada Allah adalah hal yang logis dan jauh lebih mudah daripada memilih seorang pemimpin atas dasar maksum atau kesucian karena taat kepada Allah adalah suatu yang dapat terlihat kurang lebihnya di dalam kehidupan seseorang Dengan kata lain ayat ini dalam pandangan kaum Sunni dan kaum Sufi menunjukkan tidak adanya syarat maksum bagi Waliyyul Amri pemimpin pemerintahan Sangat mungkin ini adalah petunjuk Allah bagi umat Islam untuk menerima siapapun pemimpinnya di setiap zaman selama ia taat kepada Allah dan Rasulnya karena sesuai dengan akal sehat yang dimiliki umat manusia bahwa tak ada yang mengetahui hamba Allah yang suci atau maksum kecuali Allah sendiri Khalifah bathin Sunting Kekhalifahan bathin karena harus mempunyai syarat kewalian dalam pengertian bathin tak mungkin dijatuhkan kecuali kepada orang mukmin yang bertakwa dan dicintai Allah Surat Yunus 62 64 Kekhalifahan bathin atau jabatan Waliyyul Mursyid pemimpin rohani adalah mereka yang mempunyai ilmu dan karakter kurang lebih seperti Nabi Khidir di dalam Surat Al Kahfi Hikmah tidak disebutkannya kata Nabi Khidir juga boleh jadi mengisyaratkan setiap zaman akan ada manusia yang terpilih seperti itu Di dalam sejarah tarekat kaum Sufi para Wali Mursyid sebagian besarnya adalah keturunan Ali dari Fatimah baik melalui Hasan dan Husain Menurut kaum Sufi memaksakan kekhalifahan zhahir hanya untuk keluarga Ali adalah suatu yang musykil mustahil karena bila menolak 3 khalifah sebelumnya yang telah disetujui oleh mayoritas berarti membuat perpecahan dalam umat Islam juga bertentangan dengan prinsip akal sehat karena boleh jadi seorang kurang ber taqwa tetapi dalam hal pemerintahan sangat cakap Sedangkan seorang yang ber taqwa justru mungkin saja tidak menguasai masalah pemerintahan Bila menganggap Imamah adalah Khalifah bathin mungkin saja bisa tetapi membatasi hanya 12 bertentangan dengan banyak hadits shahih tentang para Wali Allah yang tidak pernah disebut dari keluarga tertentu apalagi dengan pembatasan jumlahnya Idealnya memang seorang Khalifah zhahir Waliyyul Amri dipilih dari mereka yang juga menjabat Khalifah bathin Waliyyul Mursyid Tapi pertanyaannya siapakah yang mengetahui Wali wali Allah apalagi yang berderajat Waliyyul Mursyid kalau bukan Allah sendiri Perkembangan Ahlul Bait SuntingSetelah wafatnya Sayyidina Muhammad S A W Sunting Berkembangnya Ahlul Bait walaupun sepanjang sejarah kekuasaan Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah mengalami penindasan luar biasa adalah berkah dari do a Muhammad kepada mempelai pengantin Fatimah putri dia dan Ali di dalam pernikahan yang sangat sederhana Doa Nabi SAW adalah Semoga Allah memberkahi kalian berdua memberkahi apa yang ada pada kalian berdua membuat kalian berbahagia dan mengeluarkan dari kalian keturunan yang banyak dan baik Setelah mengalami titik noda paling kelam dalam sejarah Bani Umayyah dimana cucu Nabi SAW al Husain bersama keluarga dibantai di Karbala pemerintahan berikutnya dari Bani Abbasiyah yang sebetulnya masih kerabat diturunkan melalui Abbas bin Abdul Muththalib tampaknya juga tak mau kalah dalam membantai keturunan Nabi SAW yang saat itu sudah berkembang banyak baik melalui jalur Ali Zainal Abidin satu satunya putra Husain bin Ali yang selamat dari pembantaian di Karbala juga melalui jalur putra putra Hasan bin Ali Setelah berakhirnya Bani Abbasiyah Sunting Perkembangan di berbagai negara Sunting Menurut berbagai penelaahan sejarah keturunan Hasan bin Ali banyak yang selamat dengan melarikan diri ke arah Barat hingga mencapai Maroko Sampai sekarang keluarga kerajaan Maroko mengklaim keturunan dari Hasan melalui cucu dia Idris bin Abdullah karena itu keluarga mereka dinamakan dinasti Idrissiyyah 7 Selain itu pula ulama ulama besar seperti Syekh Abu Hasan Syadzili Maroko pendiri Tarekat Syadziliyah yang nasabnya sampai kepada Hasan melalui cucunya Isa bin Muhammad Mesir dan Iraq adalah negeri yang ulama Ahlul Baitnya banyak dari keturunan Hasan dan Husain Abdul Qadir Jaelani seorang ulama yang dianggap sebagai Sufi terbesar dengan julukan Mawar kota Baghdad adalah keturunan Hasan melalui cucunya Abdullah bin Hasan al Muthanna Persia hingga ke arah Timur seperti India sampai Asia Tenggara termasuk Indonesia didominasi para ulama dari keturunan Husain bin Ali Bedanya ulama Ahlul Bait di tanah Parsi banyak dari keturunan Musa al Kadzim bin Ja far ash Shadiq seperti Ayatullah Ruhollah Khomeini karena itu ia juga bergelar Al Musawi karena keturunan dari Imam Musa al Kadzim sedangkan di Hadramaut Yaman Gujarat dan Malabar India hingga Indonesia ulama Ahlul Baitnya banyak dari keturunan Ali Uraidhi bin Jafar ash Shadiq terutama melalui jalur Syekh Muhammad Shahib Mirbath dan Imam Muhammad Faqih Muqaddam ulama dan sufi terbesar Hadramaut di zamannya abad 12 13M Walaupun sebagian besar keturunan Ahlul Bait yang ada di Nusantara termasuk Indonesia adalah dari Keturunan Husain bin Ali namun terdapat juga yang merupakan Keturunan dari Hasan bin Ali bahkan Keturunan Hasan bin Ali yang ada di Nusantara ini sempat memegang pemerintahan secara turun temurun di beberapa Kesultanan di Nusantara ini yaitu Kesultanan Brunei Kesultanan Sambas dan Kesultanan Sulu sebagaimana yang tercantum dalam Batu Tarsilah Prasasti dan beberapa Makam dan juga Manuskrip yang tersebar di Brunei Sambas Kalimantan Barat dan Sulu Selatan Filipina yaitu melalui jalur Sultan Syarif Ali Sultan Brunei ke 3 yang merupakan keturunan dari Syarif Abu Nu may Al Awwal Sementara dari keturunan Husain bin Ali memegang kesultanan di Jawa bagian barat yang berasal dari Syarif Hidayatulah yaitu Kesultanan Cirebon yang kemudian pecah menjadi tiga kerajaan Kesultanan Kasepuhan Kanoman dan Kacirebonan dan Kesultanan Banten Sebagai kerurunan Syarif Hidayatulah keturunan merekapun berhak menyandang gelar Syarif Syarifah namun dari keturunan Syarif Hidayatullah gelar tersebut akhirnya dilokalisasi menjadi Pangeran Tubagus Ratu Banten dan Raden Sukabumi Bogor Mazhab yang dianut Sunting Mazhab yang dianut para ulama keturunan Husain pun terbagi dua di Iran Iraq dan sekitarnya menganut Syi ah sedangkan di Yaman India hingga Indonesia menganut Sunni yang condong kepada tasawuf Para ulama keturunan Hasan dari Mesir hingga Maroko hampir semuanya adalah kaum Sunni yang condong kepada tasawuf Referensi Sunting AL ALBANI M Nashiruddin Ringkasan Shahih Muslim Jakarta Gema Insani Press 2005 ISBN 979 561 967 5 Hadist no 1656 Internasional Asyraf Tentang Profil Shohibul Faroji MURI Tafsir Midadurrahman Tentang Tafsir Midadurrahman AL ALBANI M Nashiruddin Ringkasan Shahih Muslim Jakarta Gema Insani Press 2005 ISBN 979 561 967 5 Hadist no 1657 Syi ah dalam Sunnah Mencari Titik Temu yang terabaikan Mudarrisi Yazdi hal 28 Syi ah dalam Sunnah Mencari Titik Temu yang terabaikan Mudarrisi Yazdi hal 29 Inggris Genealogi Raja Maroko di Royal Ark Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Ahlulbait amp oldid 23801106