www.wikidata.id-id.nina.az
Haji Abdoel Moeis Hassan 2 Juni 1924 21 November 2005 adalah seorang tokoh pemuda pergerakan kebangsaan di Samarinda pada masa 1940 1945 dan pemimpin perjuangan diplomasi politik untuk kemerdekaan Republik Indonesia di wilayah Kalimantan Timur pada masa 1945 1949 Sejak remaja ia mengikuti aktivitas pergerakan kebangsaan di Samarinda dan belajar masalah politik pada A M Sangadji Pada tahun 1940 ia mendirikan Roekoen Pemoeda Indonesia Roepindo dan menjadi ketuanya Bersama A M Sangadji ia mendirikan lembaga pendidikan bernama Balai Pengadjaran dan Pendidikan Ra jat pada tahun 1942 Ia bergabung dalam Panitia Persiapan Penyambutan Kemerdekaan Republik Indonesia P3KRI untuk mewujudkan Proklamasi Negara Indonesia di Samarinda tahun 1945 dan mendirikan Ikatan Nasional Indonesia INI Cabang Samarinda yang bertujuan menentang pendudukan Belanda di Samarinda setahun setelahnya Tahun 1947 ia menjadi ketua Front Nasional sebagai koalisi organisasi yang mendukung RI dan menentang federasi yang dibentuk Belanda Abdoel Moeis HassanAbdoel Moeis HassanGubernur Kalimantan Timur ke 2Masa jabatan 10 Agustus 1962 14 September 1966PendahuluAPT PranotoPenggantiSoekadioInformasi pribadiLahir 1924 06 02 2 Juni 1924Samarinda Hindia BelandaMeninggal21 November 2005 2005 11 21 umur 81 Jakarta IndonesiaPartai politikPartai Nasional Indonesia 1950 1970 Suami istriFatimahAnakZulchadriansyah Julian Anwarie Taufik Siradjudin Chaidir Aulia Farid Hamdi Olvia Afiaty Johny JanwarieOrang tuaMohammad Hassan ayah Asiah ibu KerabatMohammad Saleh kakek Muhammad Syarkawie Hassan adik ProfesiPolitisiPada akhir tahun 1949 bersama Front Nasional ia menuntut kepada pemerintah lokal untuk keluar dari Republik Indonesia Serikat RIS dan bergabung dengan RI Yogya Tuntutannya tercapai dengan berintegrasinya Keresidenan Kalimantan Timur ke wilayah RI pada tanggal 10 April 1950 Ia mengadakan Kongres Rakyat Kaltim pada 1954 untuk menuntut pembentukan Provinsi Kalimantan Timur supaya pembangunan dapat meningkat Tahun 1956 tuntutan dipenuhi dan 9 Januari 1957 Kaltim resmi berdiri sebagai provinsi Tahun 1960 ia menjadi Ketua Komisi Gabungan di DPR Gotong Royong yang bertugas menyelesaikan RUU Pokok Pemerintahan Daerah dan RUU Pokok Agraria Tahun 1962 ia menjadi Gubernur Kalimantan Timur kedua Pada tahun 1964 ia mencegah usaha pembakaran keraton Kutai oleh massa dan tentara suruhan Panglima Kodam IX Mulawarman Tahun 1966 ia berhenti sebagai Gubernur dan menjadi pegawai di Departemen Dalam Negeri di Jakarta Tahun 1968 hingga 1970 ia kembali menjadi anggota DPR RI mewakili PNI Tahun 1976 ia pensiun dari PNS dan berkiprah di bidang sosial kemasyarakatan serta menulis artikel dan buku hingga 2004 dan meninggal dunia pada 2005 dalam usia 81 tahun Tahun 2018 sebuah kelompok pemerhati sejarah yang independen mengajukan usulan calon Pahlawan Nasional Abdoel Moeis Hassan kepada Wali kota Samarinda Para sejarawan akademis dalam Seminar Nasional 2019 menilai Abdoel Moeis Hassan layak diusulkan kepada pemerintah pusat sebagai Pahlawan Nasional Daftar isi 1 Keluarga dan pendidikan 2 Kiprah 2 1 Perjuangan dan politik 2 2 Birokrat 2 3 Menjadi anggota DPR 2 4 Menjadi Gubernur Kaltim 2 5 Menjadi anggota MPR dan pensiun 3 Kegiatan lain 4 Wafat 5 Diusulkan sebagai Pahlawan Nasional 6 ReferensiKeluarga dan pendidikanAbdoel Moeis Hassan adalah seorang yang beretnis Banjar Ia merupakan putra kelima dari Mohammad Hassan yakni seorang tokoh Syarikat Islam Samarinda pada masa pergerakan kebangsaan Kakeknya dari pihak ayah bernama H Mohammad Saleh yang berasal dari Amuntai Kalimantan Selatan Sedang kakek dan nenek dari pihak ibunya berasal dari Banjarmasin 1 Pada usia 5 tahun Abdoel Moeis Hassan bersekolah di Meisje School yang didirikan oleh Aminah Sjoekoer bersama suaminya Mohammad Jacob Ia memperoleh ijazah MULO dari Instituut Het Zonnig Land Di samping itu ia juga memiliki ijazah Boekhouding A dan B serta menamatkan Hollandsch Inlandsche School HIS di Sungai Pinang Samarinda Pendidikan politiknya diperoleh dari A M Sangadji seorang tokoh Pergerakan Penyadar eks PSII bersama H Agus Salim pada masa penjajahan Belanda 2 Pada tahun 1944 dalam usia 20 tahun Abdoel Moeis Hassan menikah dengan Fatimah yang lebih muda empat tahun darinya 3 Ia dan Fatimah dikaruniai enam putra dan satu putri 4 Ia mempunyai adik kandung bernama Muhammad Syarkawie Hassan yang merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia periode 1982 1988 serta Ketua Majelis Kehormatan dan Penasihat Pengurus Besar PDGI periode 1988 2003 5 Karena hidup sezaman dengan Inche Abdoel Moeis dan untuk membedakan keduanya orang orang memanggil Abdoel Moeis Hassan dengan julukan Moeis Kecil sedangkan I A Moeis dengan Moeis Tinggi Hal ini berdasarkan perbedaan postur antara keduanya 6 KiprahPerjuangan dan politik nbsp Abdoel Moeis Hassan pada 17 Agustus 1949 nbsp Moeis Hassan duduk di depan ketiga dari kanan dalam rangka Konferensi INI ke 3 di Samarinda pada 7 8 Desember 1949 nbsp Moeis Hassan saat peletakan batu pertama Tugu 40 Tahun Kebangunan Nasional pada 20 Mei 1948 Pada Mei 1940 Abdoel Moeis Hassan menggagas pembentukan organisasi kepemudaan yang berhaluan kebangsaan bernama Roepindo Roekoen Pemuda Indonesia 7 Ketika berusia 18 tahun ia bersama A M Sangadji mengaktifkan Neutrale School menjadi Balai Pengadjaran dan Pendidikan Rajat BPPR pada 1942 8 Setelah Republik Indonesia memproklamasikan kemerdekaan 17 Agustus 1945 sementara Samarinda dan Kalimantan Timur belum bergabung dengan Republik Indonesia ia bergabung dalam Gerakan Dr Soewadji yang merencanakan proklamasi kemerdekaan di Samarinda 9 Kemudian ia berjuang melalui jalur pergerakan diplomasi dalam wadah partai politik lokal bernama Ikatan Nasional Indonesia INI dan koalisi organisasi bernama Front Nasional Tahun 1946 ia mendirikan INI cabang Samarinda 10 Pada tahun 1947 ia ditunjuk INI menjadi ketua Front Nasional Kedua organisasi yang bermarkas di Gedung Nasional Samarinda tersebut menyatakan sikap mendukung Negara Republik Indonesia dan menentang pendudukan Belanda di Indonesia 11 Sikap ini bertolak belakang dengan empat kesultanan yang ada di Keresidenan Kalimantan Timur yang lebih memilih bergabung dalam Pemerintah Federasi Kalimantan Timur bentukan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Hubertus Johannes van Mook 12 Federasi Kalimantan Timur pernah menawarkan kedudukan sebagai delegasi dalam Bandung Federale Conferentie BFC yakni Konferensi Federal Bandung yang digagas Van Mook Namun ia menolaknya karena konsekuen dengan sikap politik organisasi perjuangannya yang nonkooperatif atau tidak mau bekerja sama dengan Belanda dan pengikutnya 13 Hasil Konferensi Meja Bundar 1949 yang membentuk Republik Indonesia Serikat membuat Kalimantan Timur tergabung dalam Republik Indonesia Serikat Keadaan ini tidak memuaskan Front Nasional dan kaum Republiken Maka ia memelopori tuntutan agar Kalimantan Timur keluar dari RIS dan berintegrasi ke Negara Kesatuan Republik Indonesia Tuntutan dipenuhi oleh pemerintah Federasi Kalimantan Timur dan pemerintah pusat sehingga pada 10 April 1950 Kalimantan Timur resmi bergabung ke Republik Indonesia 14 Bersamaan dengan tuntutan integrasi Kalimantan Timur ke RI Moeis Hassan sebagai Ketua Front Nasional gencar mempropagandakan gagasan penghapusan swapraja kesultanan karena menurutnya sistem feodalisme tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman yang demokratis Ia pernah menyampaikan hal ini secara langsung kepada Sultan Kutai Kertanegara yang juga disaksikan oleh rakyat ketika Sultan Aji Muhammad Parikesit menyatakan proklamasi persetujuan Kerajaan Kutai Kertanegara bergabung ke NKRI pada 23 Januari 1950 15 Gagasan ini bertujuan agar setiap rakyat mempunyai persamaan hak dalam menempati posisi di birokrasi sesuai kapabilitasnya tanpa diskriminasi berdasarkan status kebangsawanan 16 Ide ini terwujud dengan disahkannya Undang Undang Nomor 27 tahun 1959 yang menghapuskan status Daerah Istimewa bagi Kesultanan Kutai Kertanegara Kesultanan Berau dan Kesultanan Bulungan 17 Pada awal 1950 INI Kalimantan Timur melebur ke dalam Partai Nasional Indonesia PNI Abdoel Moeis Hassan terpilih menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasional Indonesia Cabang Kalimantan Timur pada Februari 1950 PNI sendiri merupakan partai politik berhaluan nasionalis yang terbesar pada Orde Lama Ia menempati pucuk pimpinan PNI Kaltim selama sembilan tahun sejak 1950 hingga 1959 Setelah itu Dewan Pimpinan Pusat PNI mengangkatnya sebagai anggota Dewan Partai PNI 18 Pada tahun 1954 ia memobilisasi massa PNI dan rakyat untuk mengadakan Kongres Rakyat Kalimantan Timur Kongres ini menyuarakan tuntutan pemberian status provinsi bagi Kalimantan Timur yang kala itu masih berstatus keresidenan di bawah Provinsi Kalimantan yang beribu kota di Banjarmasin 19 Perjuangannya berhasil dengan terbitnya Undang Undang Nomor 25 tahun 1956 yang membagi Kalimantan menjadi tiga provinsi di antaranya Provinsi Kalimantan Timur Kalimantan Timur diresmikan sebagai provinsi baru pada 9 Januari 1957 20 Birokrat Usai bergabung dengan RI pada 10 April 1950 wilayah Kalimantan Timur tetap berstatus keresidenan di bawah Provinsi Kalimantan Pada 2 Mei 1950 Pemerintah RI menugaskan Moeis Hassan untuk mengurusi bidang sosial Jabatan pertama yang diembannya adalah Kepala Kantor Sosial RI Keresidenan Kaltim mulai tahun 1950 hingga 1955 Lalu pada tahun 1955 hingga 1957 ia menjabat Koordinator Sosial 21 dan pada tahun 1957 hingga 1960 ia menjabat sebagai Kepala Kantor Inspeksi Sosial Provinsi Kalimantan Timur 22 Pada 1960 ia ditugaskan oleh pemerintah pusat ke ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan Banjarmasin Ia diberi amanat untuk menjabat Kepala Perwakilan Departemen Sosial Provinsi Kalimantan Selatan Jabatan ini diembannya selama setahun mulai Februari 1960 hingga 1961 23 Menjadi anggota DPR Dalam waktu bersamaan dengan jabatannya sebagai Kepala Perwakilan Departemen Sosial Provinsi Kalimantan Selatan pada Maret 1960 Moeis Hassan diutus oleh PNI untuk mewakili Kaltim di gedung parlemen pusat Kala itu memang tidak ada aturan yang melarang pegawai negeri menjadi anggota atau terlibat dalam partai politik Dalam masa Demokrasi Terpimpin itu ia dipilih sebagai anggota DPR Gotong Royong periode 1960 1963 Jabatannya adalah Ketua Komisi D yang membidangi Departemen Pertanian dan Agraria PU Perindustrian Dasar dan Pertambangan Perdatam Perindustrian Ringan dan Distribusi Kapasitas kepemimpinan Moeis Hassan di parlemen pusat juga teruji dengan dipercayakannya jabatan Ketua Gabungan Komisi kepadanya Komisi Gabungan tersebut bertugas menyelesaikan RUU Pokok Pemerintahan Daerah dan RUU Pokok Agraria sampai disahkan menjadi UU Kiprahnya sebagai anggota DPR RI Orde Lama hanya berlangsung dua tahun karena pada pertengahan 1962 Pemerintah Pusat menugaskannya sebagai Gubernur Kaltim 24 Menjadi Gubernur Kaltim nbsp Pelantikan Moeis Hassan sebagai Gubernur Kaltim pada 10 Agustus 1962 Pada tanggal 30 Juni 1962 Presiden Sukarno menetapkan Abdoel Moeis Hassan sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Timur dengan Keputusan Presiden Nomor 260 M tahun 1962 Kemudian Menteri Dalam Negeri Ipik Gandamana melantiknya pada 10 Agustus 1962 dalam Sidang Istimewa DPRD Kalimantan Timur Program pertama yang dihasilkannya adalah pendirian Universitas Kalimantan Timur pada 27 September 1962 yang berubah menjadi Universitas Mulawarman di Samarinda 25 Pada tahun 1965 walaupun ia yang menggagas penghapusan sistem kesultanan namun ia tidak membiarkan adanya gerakan radikal yang hendak menghancurkan keraton peninggalan Kesultanan Kutai di Tenggarong Ia memerintahkan Kepala Kejaksaan Negeri Samarinda untuk mengamankan bangunan keraton tersebut 26 Ia juga mengirimkan polisi Banjar ke Tenggarong untuk mencegah massa dan tentara suruhan Panglima Kodam IX Mulawarman Mayjen Soehario Padmodiwirio yang hendak membakar keraton Kutai 27 Pada tahun 1966 sekelompok massa berunjuk rasa menuntut Abdoel Moeis Hassan mundur dari jabatan Gubernur Kalimantan Timur Massa menuduhnya sebagai pengurus Partai Nasional Indonesia yang pro Partai Komunis Indonesia PKI yang dituding sebagai pelaku Gerakan 30 September Tuduhan ini tidak terbukti dan Menteri Dalam Negeri Basuki Rahmat memintanya tetap menjabat Gubernur hingga selesai periodenya pada tahun depan yakni 1967 Namun ia tetap menyatakan berhenti sebagai Gubernur dalam Sidang Istimewa DPRD Kalimantan Timur pada 14 September 1966 28 Ia menyerahkan jabatan gubernur Kaltim kepada Mendagri Usai pengunduran diri Mendagri menugaskannya sebagai pegawai Departemen Dalam Negeri di ibu kota negara namun nonjob atau tanpa jabatan 29 Menjadi anggota MPR dan pensiun Pada tahun pertama Soeharto resmi menjabat Presiden RI menggantikan Sukarno tahun 1968 Moeis Hassan diangkat sebagai anggota MPR mewakili PNI Keanggotaannya di MPR Orde Baru seolah menegaskan bahwa selama menjadi Gubernur Kaltim ia memang tidak terlibat dalam kegiatan politik pro PKI Dalam hal ini rezim Orde Baru sangat ketat dalam mengeliminasi orang orang yang tertuduh PKI dengan hukuman pidana penjara atau eksekusi mati Ia bekerja di Gedung Senayan itu selama dua tahun hingga 1970 Selanjutnya ia ditempatkan sebagai Pegawai Tinggi diperbantukan Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Pegawai Republik Indonesia 1971 1976 untuk kemudian masuk masa persiapan pensiun 30 Abdoel Moeis Hassan pernah mendapat tawaran untuk jabatan duta besar di salah satu negara di Amerika Latin tetapi ditolaknya 31 Kegiatan lainSetelah pensiun sebagai pegawai negeri pada 1977 Abdoel Moeis Hassan aktif dalam bidang sosial dengan mendirikan Yayasan Bina Ruhui Rahayu Yayasan ini mengadakan pendidikan dan pelatihan serta memberikan beasiswa bagi pelajar Ia juga menjadi Ketua Kerukunan Keluarga Kalimantan K3 di Jakarta Paguyuban warga Kalimantan di ibu kota negara ini para pengurus intinya antara lain mantan Ketua PBNU Idham Chalid dan mantan Ketua MUI Hasan Basri 32 Ia juga menjadi penasihat bagi pengusaha Gozali Katianda dalam mendirikan perusahaan penyelenggara umrah dan haji ONH Plus pertama di Indonesia 33 WafatPada 19 November 2005 Moeis Hassan bersama istrinya menghadiri halalbihalal masyarakat Kaltim yang berdomisili di Jakarta yang diadakan di Gedung Serbaguna Deplu Ia sempat mengeluh kesulitan buang air kecil dan meminta putranya Taufik Siradjuddin untuk segera membawanya pulang Taufik berinisiatif membawa ayahnya ke Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan di Rawamangun Pulo Gadung Jakarta Timur tempat ia bekerja Di instalasi gawat darurat Taufik melakukan tindakan medis sehingga Moeis Hassan kembali bisa BAK Pada 21 November 2005 gangguan buang air kecilnya kambuh Taufik melakukan tindakan kecil dan Moeis Hassan merasa enak kembali Taufik pun pulang ke rumahnya Tengah malam Taufik ditelepon adik perempuannya yang tinggal di rumah Gudang Peluru Kabarnya sang ayah tidak sadarkan diri setelah jatuh di kamar mandi Taufik segera tiba Tetapi Moeis Hassan sudah tidak bernapas lagi dan wafat dalam usia 81 tahun 34 Diusulkan sebagai Pahlawan NasionalLihat pula Daftar tokoh yang diusulkan menjadi pahlawan nasional Indonesia Atas jasa dan pengabdiannya masyarakat Kalimantan Timur yang diwadahi Lembaga Studi Sejarah Lokal Komunitas Samarinda Bahari Lasaloka KSB mengusulkan kepada pemerintah untuk menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional bagi Abdoel Moeis Hassan Usulan ini dilakukan setelah Seminar dan Bedah Buku Moeis Hassan dalam Sejarah Perjuangan dan Revolusi di Kalimantan Timur tanggal 2 Juni 2018 di Gedung Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Kalimantan Timur menghasilkan kesimpulan bahwa Abdoel Moeis Hassan memenuhi syarat sebagai calon Pahlawan Nasional Naskah Deklarasi Usulan Calon Pahlawan Nasional dibuat dan ditandatangani oleh empat deklarator yakni Muhammad Sarip selaku Koordinator Deklarator serta Fajar Alam Arief Rahman dan Nabila Nandini yang masing masing sebagai anggota deklarator Wali kota Samarinda Syaharie Jaang menerima usulan tersebut dalam audiensi antara tim Lasaloka KSB dengan Pemerintah Kota Samarinda di Rumah Jabatan Wali kota Samarinda pada 3 Agustus 2018 Wali Kota Samarinda yang didampingi Sekretaris Daerah Sugeng Chairuddin staf Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Samarinda Masrullah dan staf Dinas Sosial akan menindaklanjuti usulan tersebut sesuai peraturan dan perundang undangan yang berlaku Hal ini tertuang dalam berita acara yang ditandatangani Wali Kota Samarinda dan Koordinator Deklarator 35 Pada 25 Juni 2019 Pemerintah Kota Samarinda menyelenggarakan Seminar Nasional Kepahlawanan Abdoel Moeis Hassan di Aula BPD Kaltimtara Samarinda 36 Dalam event ini Pemerintah Kota Samarinda didukung Bank Indonesia Bankaltimtara dan Lasaloka KSB Empat narasumber adalah Kasubdit Direktorat Kepahlawanan Keperintisan Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial Kementerian Sosial RI Afni Dosen Ilmu Sejarah dan Wakil Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada Agus Suwignyo Sejarawan Kalimantan Wajidi dan Dosen Pendidikan Sejarah FKIP Unmul Slamet Diyono Tiga sejarawan akademis dan satu pejabat Kementerian Sosial RI yang dihadirkan menyatakan kelayakan tokoh Abdoel Moeis Hassan diusulkan sebagai Pahlawan Nasional 37 Pihak pengusul diminta melengkapi semua persyaratan administrasi untuk diteruskan ke pemerintah pusat pada tahun 2020 38 Nama Abdoel Moeis Hassan juga diusulkan sebagai pengganti nama Jembatan Mahakam Ulu di Samarinda Wali kota Samarinda menyetujui usulan ini tapi keputusan resminya merupakan wewenang Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur 39 ReferensiCatatan kaki Hassan 1994 hlm 191 Hassan 1994 hlm 192 Sarip 2018 hlm 19 Sarip 2018 hlm 91 Hassan 2004 hlm 360 Sarip 2017 hlm 146 Hassan 1994 hlm 14 Hassan 1994 hlm 51 Sanusie 1984 hlm 44 Hassan 1994 hlm 221 Hassan 1994 hlm 222 Penyusun 1992 hlm 114 Tribun Kaltim 2018 AM Hassan Diusulkan Penyusun 1992 hlm 123 Pro 2018 Mengubur Lokasi Hassan 1994 hlm 226 Penyusun 1992 hlm 134 Hassan 2004 hlm 424 Hassan 1994 hlm 229 Wirakusumah 1986 hlm 80 Sarip 2018 hlm 50 Sarip 2018 hlm 52 Sarip 2018 hlm 53 Sarip 2018 hlm 53 54 Hassan 1994 hlm 234 Hassan 1994 hlm 231 Magenda 1991 hlm 62 Arifin 2011 hlm 43 Sarip 2018 hlm 83 Sarip 2018 hlm 85 Pro 2018 Lepas Jabatan Sarip 2018 hlm 86 88 Katianda 2012 hlm 83 amp 88 Sarip 2018 hlm 88 89 Pardede 2018 AM Hassan Diusulkan Diskominfo 2019 Sudah Sepantasnya Rahmi 2019 Kesederhanaan Chalimah 2019 Tokoh Pertama Kaltim Sapos 2018 Usulkan Abdoel Moeis Hassan Daftar pustakaSanusie M Djunaid dkk 1984 Secercah Perjuangan BPRI Bn VIII Brig S Div VI NAROTAMA di Samarinda Samarinda Pemda Kalimantan Timur Wirakusumah R Sambas dkk 1986 Sejarah Daerah Kalimantan Timur Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah 1976 1977 Magenda Burhan Djabier 1991 East Kalimantan The Decline of a Commercial Aristocracy New York Cornell Modern Indonesia Project ISBN 0 87763 036 4 Sejarah Pemerintahan di Kalimantan Timur dari Masa ke Masa Samarinda Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Timur 1992 Hassan A Moeis 1994 Ikut Mengukir Sejarah Jakarta Yayasan Bina Ruhui Rahayu Hassan A Moeis 2004 Kalimantan Timur Apa Siapa dan Bagaimana Jakarta Yayasan Bina Ruhui Rahayu ISBN 979 9222 88 5 Arifin Samsul amp Suyatni Priasmoro 2011 Sejarah DPRD Kaltim dalam Perkembangan Pemerintahan Daerah 1957 2011 Samarinda Sekretariat DPRD Provinsi Kaltim Katianda Gozali 2012 Anak Kampung yang Keliling Dunia Jakarta Kakilangit Kencana ISBN 978 602 8556 32 3 Mengubur Lokasi Bersejarah Selamatkan Lapangan Kinibalu Saksi Perjuangan Kaum Republiken Pro Kaltim 8 Desember 2017 Diakses tanggal 18 Agustus 2018 Lepas Jabatan Jualan Sampo Anggota DPR Bermobil Butut Mengenang 10 Tahun Meninggalnya Abdoel Moeis Hassan 2 Pro Kaltim 30 November 2015 Diakses tanggal 10 Agustus 2018 Sarip Muhammad 2017 Samarinda Tempo Doeloe Sejarah Lokal 1200 1999 Samarinda RV Pustaka Horizon ISBN 978 602 60453 4 8 Sarip Muhammad 2018 Moeis Hassan dalam Sejarah Perjuangan dan Revolusi di Kalimantan Timur Samarinda RV Pustaka Horizon ISBN 978 602 5431 22 7 Pardede Doan E 4 Agustus 2018 Januar Alamijaya ed AM Hassan Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional dari Kaltim Ini Sosok dan Perjuangannya Tribun Kaltim Online Diakses tanggal 8 Agustus 2018 Usulkan Abdoel Moeis Hassan Tokoh Revolusi Kaltim Pergantian Nama Jembatan Mahulu Samarinda Pos Online 1 Agustus 2018 Diakses tanggal 3 Agustus 2018 Afdani 25 Juni 2019 Doni ed Sugeng Sudah Sepantasnya Abdoel Moeis Hassan Dapat Gelar Pahlawan Diskominfo Samarinda Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 07 04 Diakses tanggal 25 Juni 2019 Chalimah Nofiyatul 26 Juni 2019 Abdoel Moeis Hassan Tokoh Pertama Kaltim yang Bakal Diusulkan Jadi Pahlawan Kaltim Post Diakses tanggal 26 Juni 2019 Rahmi Ika Prida 26 Juni 2019 Bobby Lolowang ed Kesederhanaan Abdoel Moies Hassan dan Kepantasannya Menjadi Pahlawan Nasional Kaltim Kece Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019 07 04 Diakses tanggal 26 Juni 2019 Jabatan politikDidahului oleh APT Pranoto Gubernur Kalimantan Timur1962 1966 Diteruskan oleh Soekadio Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Abdoel Moeis Hassan amp oldid 23805827