artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Teh hitam merupakan produk olahan daun teh yang berasal dari spesies tanaman Camellia sinensis, yakni tanaman yang sama dengan yang digunakan sebagai bahan teh hijau. Pengolahan teh hitam hampir sama dengan teh hijau. Pada teh hitam, daun teh dibiarkan menjadi berwarna cokelat melalui proses oksidasi. Teh hitam dibiarkan lebih lama mengalami proses oksidasi daripada teh hijau, oolong, dan putih. Meskipun keempat ragam teh ini sama-sama terbuat dari daun Camellia sinensis, hasil waktu oksidasi pada teh hitam membutuhkan waktu yang lebih lama. Hal ini membuat teh hitam umumnya memiliki rasa yang lebih pekat dan lebih banyak mengandung kafeina dibandingkan dengan teh yang tidak teroksidasi.
Jenis | daun teh, teh dan caffeinated drink (en) |
---|---|
Asal | Tiongkok |
Komposisi | Theaflavin-3,3'-digallate (en) |
Bagian dari | teh |
Dalam bahasa Tionghoa, teh hitam dikenal sebagai teh merah (紅茶, transliterasi: hóngchá) yang mendeskripsikan warna teh secara lebih akurat. Akan tetapi, nama teh hitam bisa pula merujuk ke warna daun yang teroksidasi. Teh hitam dalam bahasa Tionghoa adalah klasifikasi yang umum digunakan untuk teh pascafermentasi, seperti teh pu-erh. Namun, di dunia barat, teh merah biasanya merujuk ke tisane rooibos dari Afrika Selatan.
Berbeda dengan teh hitam, teh hijau biasanya akan kehilangan rasanya dalam satu tahun, sedangkan rasa teh hitam tetap bertahan selama beberapa tahun. Teh hijau dan teh hitam sudah sejak lama diperdagangkan. Bahkan, balok teh hitam yang dipadatkan menjadi mata uang de facto di Mongolia, Tibet dan Siberia pada abad ke–19.
Istilah teh hitam juga digunakan untuk menggambarkan secangkir teh tanpa susu, yang warnanya mirip dengan kopi yang dihidangkan tanpa susu maupun krim. Di negara-negara persemakmuran, teh hitam biasanya tidak diminum begitu saja, tetapi diberi campuran susu.
Sejarah, kandungan, dan manfaatnya Sunting
Teh hitam berasal dari Tiongkok ketika daun teh pertama kali ditemukan. Di Tiongkok, daun teh telah dikonsumsi sejak ribuan tahun yang lalu sebagai minuman kesehatan dan digunakan dalam upacara-upacara tradisional. Namun, teh hitam sebagai minuman yang dikenal saat ini baru ditemukan pada abad ke–17 di Provinsi Fujian, Tiongkok.
Pada awalnya, teh hitam hanya diproduksi untuk memenuhi permintaan pasar asing. Namun, sejak abad ke–19, teh hitam mulai menjadi populer di seluruh dunia, terutama di Inggris dan negara-negara Eropa lainnya. Pada saat itu, teh hitam menjadi minuman yang paling populer dan menjadi bagian penting dari budaya Inggris, bahkan dijadikan minuman nasional Inggris.
Kandungan teh hitam Sunting
Teh hitam mengandung banyak zat yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Seperti halnya teh hijau, teh hitam mengandung antioksidan polifenol yang berperan penting dalam melawan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel. Selain itu, teh hitam juga mengandung Kafeina, Teofilin, dan Teobromina yang dapat meningkatkan energi dan meningkatkan kewaspadaan.
Manfaat teh hitam Sunting
Konsumsi teh hitam diketahui memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Berikut ini beberapa manfaat teh hitam yang diketahui:
- Mencegah risiko penyakit kardiovaskular: teh hitam dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan strok karena kandungan flavonoidnya.
- Meningkatkan fungsi otak: kandungan kafein dalam teh hitam dapat meningkatkan fungsi otak dan meningkatkan kewaspadaan.
- Membantu menurunkan berat badan: kandungan kafein dalam teh hitam dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh dan membantu menurunkan berat badan.
- Menjaga kesehatan tulang: kandungan fluoride dalam teh hitam dapat membantu memperkuat tulang dan mencegah osteoporosis.
- Membantu menurunkan risiko kanker: kandungan antioksidan dalam teh hitam dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel dan menurunkan risiko kanker.
Referensi Sunting
- Ken Bressett "Tea Money of China" International Primitive Money Society Newsletter Number 44, Agustus 2001
Pranala luar Sunting
- Hope, S-J, K Daniel, K L Gleason, S Comber, M Nelson dan J J Powell, "Influence of tea drinking on manganese intake, manganese status and leucocyte expression of MnSOD and cytosolic aminopeptidase P," 60: 1-8; advance online publication, 24 Agustus 2005; doi:10.1038/sj.ejcn.1602260