www.wikidata.id-id.nina.az
Tata nama organik atau lengkapnya tata nama IUPAC untuk kimia organik adalah suatu cara sistematika untuk memberi nama senyawa organik yang direkomendasikan oleh International Union of Pure and Applied Chemistry IUPAC Idealnya setiap senyawa organik harus memiliki nama yang dari sana dapat digambarkan suatu formula struktural dengan jelas Hal itu dilakukan untuk mencegah timbulnya perdebatan mengenai nama 1 Untuk komunikasi umum dan menghindari deskripsi yang panjang rekomendasi penamaan resmi IUPAC tidak selalu diikuti dalam praktiknya kecuali jika diperlukan untuk memberikan definisi ringkas terhadap suatu senyawa atau jika nama IUPAC lebih sederhana bandingkan etanol dengan etil alkohol Jika tidak maka nama umum atau nama trivial yang biasanya diturunkan dari sumber senyawa tersebutlah yang digunakan Daftar isi 1 Prinsip dasar 2 Alkana 3 Alkena dan Alkuna 4 Gugus fungsi 4 1 Alkohol 4 2 Halogen Alkil Halida 4 3 Keton 4 4 Aldehida 4 5 Eter 4 6 Ester 4 7 Amina dan amida 5 Lihat pula 6 Pranala luar 7 ReferensiPrinsip dasar SuntingTatanama IUPAC menggunakan sejumlah awalan akhiran dan sisipan untuk mendeskripsikan jenis dan posisi gugus fungsi pada suatu senyawa Pada kebanyakan senyawa penamaan dapat dimulai dengan menentukan rantai hidrokarbon Ingold Prelog jika ambiguitas masih saja ada pada struktur rantai hidrokarbon induk Nama dari rantai induk dimodifikasi dengan akhiran gugus fungsi yang memiliki prioritas tertinggi sedangkan gugus fungsi sisanya diindikasikan dengan awalan yang dinomori dan disusun secara alfabetis Dalam kebanyakan kasus penamaan yang tidak mengikuti kaidah penamaan yang baik dan benar bisa menghasilkan nama yang masih bisa dimengerti strukturnya tentu saja penamaan yang baik dan benar direkomendasikan untuk menghindari ambiguitas Sebagai contoh nama senyawa induk dan mengidentifikasi gugus fungsi pada molekul tersebut Penomoran alkana induk dilakukan dengan menggunakan kaidah prioritas Cahn NH2CH2CH2OHjika mengikuti aturan kaidah prioritas Cahn Ingold Prelog adalah 2 aminoetanol Namun nama 2 hidroksietanaamina juga secara jelas merujuk pada senyawa yang sama Nama senyawa diatas dikonstruksi dengan cara sebagai berikut Terdapat dua karbon pada rantai induk maka diberi nama dasar et Karbon karbon pada senyawa tersebut berikatan tunggal maka diberi akhiran an Terdapat dua gugus fungsi pada senyawa tersebut yakni alkohol OH dan amina NH2 Alkohol memiliki nomor atom dan prioritas yang lebih tinggi dari amina dan akhiran dari alkohol adalah ol maka akhiran majemuk yang terbentuk adalah anol Gugus amina tidak berada pada satu karbon yang sama dengan gugus OH karbon nomor 1 namun melekat pada karbon nomor 2 oleh karena itu ia diidentifikasikan dengan awalan 2 amino Setelah awalan nama dasar dan akhirannya digabung kita mendapat 2 aminoetanol Terdapat pula sistem penamaan lama untuk senyawa organik dikenal sebagai tatanama umum yang sering digunakan untuk menamakan senyawa yang sederhana maupun senyawa yang sangat kompleks sehingga nama IUPAC menjadi sangat panjang untuk digunakan Alkana SuntingArtikel utama Alkana Alkana yang berantai tunggal memiliki akhiran ana dan diberikan awalan tergantung pada jumlah atom dalam rantai tersebut mengikuti aturan imbuhan pengganda IUPAC Jumlah karbon 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 20 30Awalan Met Et Prop But Pent Heks Hept Okt Non Dek Undek Dodek Tridek Tetradek Pentadek Eikos TriakontSebagai contoh alkana paling sederhana CH4 adalah metana dan alkana berkarbon sembilan CH3 CH2 7CH3 adalah nonana Hal yang sama juga berlaku pada alkana berkarbon 157 CH3 CH2 155CH3 dinamakan heptapentahektana Tanda kurung digunakan untuk mengindikasikan pengulangan dari molekul yang dikurung CH2 155 mengindikasikan sebuah molekul yang terdiri dari 155 rantai CH2 Alkana siklik diberi nama dengan menggunakan awalan siklo sebagai contoh C4H8 dinamakan siklobutana dan C6H12 dinamakan sikloheksana nbsp nbsp Alkana bercabang dinamakan dengan menggunakan nama alkana berantai tunggal yang dilekatkan gugus alkil Gugus alkil ini diberi awalan angka yang mengindikasikan di mana ia melekat pada karbon tertentu Gugus alkil ini diberi sisipan il Sebagai contoh CH3 2CHCH3 bisa dianggap sebagai rantai propana yang dilekatkan dua gugus metil di karbon nomor 2 Senyawa ini diberi nama 2 metilpropana Awalan angka dapat dihapus jika ia tidak menimbulkan ambiguitas jadi 2 metilpropana ditulis sebagai metilpropana struktur 1 metilpropana adalah identik dengan butana Jika terdapat ambiguitas dalam posisi substituen yakni karbon mana yang dinomori sebagai 1 dipilih penomoran dengan angka yang paling kecil Sebagai contoh CH3 2CHCH2CH3 isopentana dinamakan 2 metilbutana bukan not 3 metilbutana Oleh karena tidak ada struktur lain yang bernama metilbutana kecuali 3 metilbutana awalan angka 3 ini dapat dihapus nbsp Jika terdapat cabang cabang rantai dengan alkil yang sama posisi mereka dipisahkan dengan koma dan diberi awalan di tri tetra dsb tergantung pada jumlah cabang tersebut contohnya C CH3 4 dinamakan 2 2 dimetilpropana Jika terdapat gugus alkil yang berbeda maka mereka disusun menurut susunan abjad dan dipisahkan dengan koma maupun tanda hubung 3 etil 4 metilheksana Dalam hal ini rantai induk diambil dari rantai yang paling panjang oleh karena itu 2 3 dietilpentana adalah nama yang salah Awalan di tri dsb tidak dihiraukan ketika kita mengurutkan gugus alkil contohnya 3 etil 2 4 dimetilpentana bukan 2 4 dimetil 3 etilpentana Jika terdapat beberapa kemungkinan rantai paling panjang maka rantai yang memililki cabang terbanyaklah yang digunakan nbsp nbsp Sub cabang dari rantai samping diberikan imbuhan sesuai dengan sistem penomoran sekunder pada cabang samping penomoran dimulai dari titik cabang rantai utama dan seluruh rantai samping dikurung dan dianggap sebagai substituen tunggal Contohnya 4 1 metiletil oktana adalah rantai oktana dengan cabang rantai di karbon nomor 4 cabang tersebut terdiri dari gugus etil dengan gugus metil yang melekat pada cabang etil Alkena dan Alkuna SuntingArtikel utama Alkena dan Alkuna nbsp Alkena dinamakan dari rantai induk alkana dengan akhiran ena dan awalan angka yang mengindikasikan posisi ikatan rangkap karbon pada rantai CH2 CHCH2CH3 dinamakan 1 butena Etena etilena dan propena propilena tidak memerlukan imbuhan angka karena tidak ada kemungkinan terjadinya ambiguasi pada struktur senyawa Sama seperti kaidah sebelumnya nomor yang diambil adalah nomor yang paling kecil Ikatan rangkap yang lebih dari satu diberikan imbuhan majemuk adiena atriena dll sesuai dengan berapa banyaknya ikatan rangkap tersebut CH2 CHCH CH2 dinamakan 1 3 butadiena Isomer cis dan trans diindikasikan dengan awalan cis atau trans cis 2 butena trans 2 butena Isomer geometrik lainnya yang lebih rumit dapat diindikasikan dengan menggunakan kaidah prioritas Cahn Ingold Prelog nbsp Alkuna dinamakan dengan cara yang sama dengan alkena namun dengan akhiran una yang mengindikasikan ikatan rangkap tiga misalnya etuna dan propuna Gugus fungsi SuntingGolongan Struktur Tatanama IUPAC Tatanama IUPA untuk rantai siklik jika beda dari rantai lurus Tatanama umumGugus alkil R Alkil AlkilHalogen R X halogen Halo alkana Alkil halidaAlkohol R OH Alkanol Alkil alkoholAmina R NH2 Alkamina Amino Alkana Alkil aminaAsam karboksilat nbsp Asam Alk 1 anoat Asam sikloalkanakarbosilat Aldehida nbsp Alkanal Sikloalkanakarbaldehida Keton nbsp Alkanon Alk 1 il Alk 2 il ketonTiol R SH Alkanatiol Amida nbsp Alk 1 anamida Sikloalkanakarboksamida Eter R1 O R2 alkoksialkana Alk 1 il Alk 2 il eterEster nbsp Alk 1 il Alk 2 anoat Alk 1 il Sikloalk 2 anakarboksilat Alk 1 il Alk 1 2 anoatAlkohol Sunting Artikel utama Alkohol nbsp Alkohol R OH dinamakan dengan menghilangkan huruf paling akhir a dari alkana dan dipasangkan dengan akhiran ol dengan imbuhan angka yang mengindikasikan posisi ikatan gugus alkohol CH3CH2CH2OH dinamakan 1 propanol Metanol dan etanol tidak memerlukan imbuhan angka karena tidak ada ambiguasi dalam strukturnya Akhiran diol triol tetraol dll digunakan jika gugus alkohol dalam suatu senyawa lebih dari satu Etilena glikol CH2OHCH2OH dinamakan 1 2 etanadiol nbsp Jika terdapat gugus fungsi lain yang memiliki prioritas lebih tinggi maka awalan hidroksi digunakan untuk mengindikasikan gugus fungsi alkohol CH3CHOHCOOH dinamakan asam 2 hidroksipropanoat Halogen Alkil Halida Sunting Artikel utama Halogen Berkas IUPAC haloalkane Indo svgGugus fungsi Halogen diawali dengan kata kata fluoro kloro bromo iodo dll tergantung dari halogennya Gugus yang lebih dari satu dinamai dikloro trikloro etc dan gugus yang berbeda dinamai sesuai urutan alfabet Contohnya CHCl3 kloroform adalah triklorometana Anestetik halotana CF3CHBrCl adalah 2 bromo 2 kloro 1 1 1 trifluoroetana Keton Sunting Artikel utama Keton nbsp Secara umum penamaan pada keton R CO R adalah berakhiran on dengan sisipan di tengah adalah nomor posisi CH3CH2CH2COCH3 disebut 2 pentanon Jika terdapat imbuhan gugus fungsi lainnya yang berprioritas lebih tinggi maka awalan okso yang digunakan CH3CH2CH2COCH2CHO disebut 3 oksoheksanal Aldehida Sunting Artikel utama Aldehida nbsp Aldehida R CHO mempunyai akhiran al Jika terdapat gugus fungsi lainnya maka karbon aldehida pada rantai tersebut berada pada posisi 1 kecuali terdapat gugus fungsi lainnya yang berprioritas lebih tinggiJika dibutuhkan awalan bentuk maka imbuhan okso digunakan sama seperti keton dengan nomor posisi mengindikasikan akhir rantai CHOCH2COOH disebut asam 3 oksopropanoat Jika karbon pada gugus karbonil tidak dapat dimasukkan ke dalam rantai karbon misalnya dalam kasus aldehida siklik maka digunakan awalan formil atau akhiran karbaldehida C6H11CHO disebut sikloheksanakarbaldehida Jika aldehida terhubung ke benzena dan merupakan gugus fungsi utama maka sufiksnya menjadi benzaldehida Eter Sunting Artikel utama Eter Berkas IUPAC ether Indo svgEter R O R terdiri dari sebuah atom oksigen yang berada di antara 2 rantai karbon yang menyambung Rantai yang lebih pendek di antara 2 rantai karbon itu menjadi awal nama dengan sufiks ana menjadi oksi Rantai alkana yang lebih panjang menjadi akhir nama eter tersebut Sehingga CH3OCH3 disebut metoksimetana dan CH3OCH2CH3 disebut metoksietana bukan etoksimetana Jika oksigen tidak tersambung pada akhir rantai utama alkana maka seluruh rantai pendek gugus alkil beserta eter dianggap sebagai rantai samping dan diberikan imbuhan nomor yang sesuai dengan posisi ikatan rantai tersebut dengan rantai utama Maka CH3OCH CH3 2 disebut 2 metoksipropana Ester Sunting Artikel utama Ester nbsp Ester R CO O R adalah nama turunan alkil dari asam karboksilat Gugus alkil R disebut pertama kali Bagian R CO O kemudian dinamai dengan kata terpisah sesuai dengan nama asam karboksilatnya dengan nama terakhirnya berakhiran dengan oat Contohnya CH3CH2CH2CH2COOCH3 disebut metil pentanoat dan CH3 2CHCH2CH2COOCH2CH3 disebut etil 4 metil pentanoat Untuk ester semacam etil asetat CH3COOCH2CH3 etil format HCOOCH2CH3 atau dimetil fitalat yang berasal dari asam maka IUPAC tetap menyarankan tetap memakai nama ini Beberapa contoh sederhana ditunjukkan dalam gambar nbsp Jika gugus alkil tidak terhubung di akhir rantai maka letak posisi yang terhubung dengan gugus ester diberi imbuhan il CH3CH2CH CH3 OOCCH2CH3 disebut 2 butil propanoat atau 2 butil propionat Amina dan amida Sunting Artikel utama Amina dan Amida nbsp Amina R NH2 adalah gugus fungsi yang namanya diambil dari rantai alkana yang mendapatkan imbuhan amina contoh CH3NH2 Metil amina Jika dibutuhkan maka posisi berikatan juga diberi imbuhan CH3CH2CH2NH2 1 propanamina CH3CHNH2CH3 2 propanamina Imbuhan di depan adalah amino Untuk amina sekunder rumus umum R NH R rantai karbon terpanjang akan terhubung dengan atom nitrogen dan menjadi nama utama amina tersebut rantai yang lainnya dinamai dengan gugus alkil lokasi gugus yang berikatan dengan gugus fungsi diberi huruf miring N CH3NHCH2CH3 disebut dengan N methiletanamida Amina tersier R NR R juga dinamai mirip CH3CH2N CH3 CH2CH2CH3 disebut N etil N metilpropanamida Juga nama gugus alkil diurutkan sesuai alfabet nbsp Amida R CO NH2 diberi tambahan kata amida atau karboksamida jika karbon di dalam gugug amida tidak termasuk dalam rantai utama Imbuhan kata di depan biasanya diberi kata karbamol dan amido Amida sekunder dan tersier juga dinamai sama dengan amina ranai alkana yang terhubung dengan atom nitrogen diperlakukan sebagai substituen dengan letak gugus alkil diberi prefiks N HCON CH3 2 disebut N N dimetilmetanamida Lihat pula SuntingTatanama anorganikPranala luar Sunting Inggris IUPAC Nomenclature of Organic Chemistry online version of the Blue Book Inggris IUPAC Recommendations on Organic amp Biochemical Nomenclature Symbols Terminology etc includes IUBMB Recommendations for biochemistry Inggris Bibliography of IUPAC Recommendations on Organic NomenclatureReferensi Sunting Gischa Serafica Gischa Serafica ed Rumus Kimia dan Tatanama Senyawa Kompas com Diakses tanggal 2020 09 28 nbsp Artikel bertopik kimia ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Tata nama organik amp oldid 21919782