www.wikidata.id-id.nina.az
juga dikenal sebagai Tanda Tanya adalah film drama Indonesia yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo Film ini dibintangi oleh Revalina S Temat Reza Rahadian Agus Kuncoro Endhita Rio Dewanto dan Hengky Solaiman Tema dari film ini adalah pluralisme agama di Indonesia yang sering terjadi konflik antar keyakinan beragama yang dituangkan ke dalam sebuah alur cerita yang berkisar pada interaksi dari tiga keluarga satu Buddha satu Muslim dan satu Katolik setelah menjalani banyak kesulitan dan kematian beberapa anggota keluarga dalam kekerasan agama mereka mampu untuk hidup berdamai Poster rilis teatrikalSutradaraHanung BramantyoProduserCelerina JudisariHanung BramantyoSkenarioTitien WattimenaCeritaHanung BramantyoPemeranReza RahadianRevalina S TematAgus KuncoroEndhitaRio DewantoHengky SolaimanDeddy SutomoPenata musikTya SubiaktoSinematograferYadi SugandiPenyuntingSatrio Budiono Saft DaultsyahDistributorDapur Film Mahaka PicturesTanggal rilis07 April 2011 2011 04 07 Durasi100 menitNegaraIndonesiaBahasaIndonesiaAnggaranRp5 000 000 000 1 Penghargaan Festival Film Indonesia 2011 Sinematografi Terbaik Yadi Sugandi Berdasarkan pengalaman Hanung sebagai seorang anak ras campuran film besutannya ini dimaksudkan untuk melawan penggambaran Islam sebagai agama radikal 2 Namun karena tema film ini diangkat dari masalah pluralisme agama dan inti cerita yang kontroversial Hanung mengalami kesulitan dalam menemukan dukungan pendanaannya Akhirnya Hanung berhasil menemukan perusahaan Mahaka Pictures yang bersedia memberikan dana sebesar Rp5 miliar guna membiayai proses produksi film ini dan syuting perdana pun dimulai pada tanggal 5 Januari 2011 di Semarang Ketika dirilis pada tanggal 7 April 2011 film selain sukses secara komersial karena film ini menerima ulasan yang menguntungkan dan telah dilihat oleh lebih dari 550 000 orang film ini juga tak luput dari beragam kritikan Beberapa kelompok muslim Indonesia seperti Majelis Ulama Indonesia MUI dan Front Pembela Islam FPI memprotes keras film ini karena isi pesan pluralisnya Film yang diputar secara internasional ini mendapatkan nominasi pada sembilan kategori Piala Citra di Festival Film Indonesia 2011 dan berhasil memenangkan satu di antaranya Daftar isi 1 Alur cerita 2 Pemeran 3 Produksi 4 Tema dan gaya 5 Penayangan 6 Penerimaan 6 1 Kontroversi 7 Penghargaan 8 Catatan 9 Referensi 10 Pranala luarAlur ceritaFilm memiliki fokus pada hubungan antar agama di Indonesia sebuah negara tempat konflik agama menjadi hal yang umum dan ada sejarah panjang kekerasan dan diskriminasi terhadap Tionghoa Indonesia 3 Alur cerita film menceritakan tentang tiga keluarga yang tinggal di sebuah desa di Semarang Jawa Tengah keluarga Tionghoa Indonesia dan beragama Buddha Tan Kat Sun Hengky Solaiman dan anaknya Hendra Rio Dewanto pasangan muslim Soleh Reza Rahadian dan Menuk Revalina S Temat dan seorang konver Katolik Rika Endhita dan Abi anaknya yang seorang Muslim Sun dan Hendra menjalankan sebuah rumah makan masakan Tionghoa yang menyajikan daging babi yang dilarang bagi umat Islam meskipun rumah makan itu memiliki klien dan staf Muslim Untuk memastikan hubungan baik dengan karyawan muslim dan pelanggannya Sun menggunakan peralatan khusus untuk mempersiapkan daging babi karena ia tidak mengizinkannya untuk digunakan untuk hidangan lainnya dan memungkinkan stafnya memiliki waktu untuk shalat ia juga memberi mereka liburan selama Idul Fitri hari libur Muslim yang terbesar Salah satu karyawannya adalah Menuk yang mendukung Soleh suaminya yang menganggur Rika adalah teman Menuk dan terlibat dengan seorang aktor muslim yang gagal Surya Agus Kuncoro Pada usia 70 an Sun jatuh sakit dan rumah makan diambil alih oleh Hendra yang memutuskan itu akan melayani secara eksklusif masakan dari daging babi dan mengasingkan pelanggan Muslimnya Hendra masuk ke dalam konflik dengan Soleh atas Menuk Hendra yang sebelumnya pernah menjadi kekasihnya Menuk menjadi semakin tertekan setelah Soleh mengatakan kepadanya bahwa ia berencana untuk menceraikannya dan mereka didorong untuk berpisah Rika merasa stres karena bagaimana dia telah dirawat oleh tetangganya dan keluarganya yang telah berpindah agama ke Katolik dari Islam Abi juga menghadapi pengucilan Sementara itu Surya dan Doni Glenn Fredly bersaing untuk kasih sayangnya Surya marah atas kegagalan untuk menemukan pekerjaan akting yang baik Soleh bergabung dengan kelompok amal Islam Nahdlatul Ulama NU berharap untuk mendapatkan kepercayaan Meskipun ia awalnya enggan untuk melindungi keamanan gereja ia akhirnya mengorbankan hidupnya ketika ia menemukan bom telah ditanam di sebuah gereja Katolik Dia bergegas keluar dengan bom yang meledak di luar gereja membunuh Soleh tetapi jauh dari jemaat Sun meninggal ketika rumah makan yang saat itu tidak tutup untuk menghormati Idul Fitri diserang oleh sekelompok umat Islam Setelah serangan itu Hendra membaca 99 Nama Allah dan memeluk Islam ia mencoba untuk mendekati Menuk meskipun tidak jelas apakah ia akan menerima dia Surya menerima tawaran dari Rika untuk memainkan peran Yesus di gerejanya pada saat perayaan Natal dan Paskah karena ia menerima bayaran yang tinggi setelah ragu ragu karena takut bahwa hal itu akan bertentangan dengan agamanya setelah perayaan tersebut dia membaca Al Ikhlas di dalam masjid Rika mampu memperoleh restu orangtuanya untuk perpindahan agamanya Pada momen ini menjadi titik emosional saat orangtuanya mampu berdamai dengan iman yang diyakini oleh anaknya dan ini menjadi titik awal Rika untuk belajar mengenai islam Pemeran nbsp Penyanyi Glenn Fredly merasa karakternya menarik mengingat situasi religius yang sensitif di Indonesia Revalina S Temat sebagai Menuk seorang wanita Muslim yang salehah serta mengenakan hijab jilbab dan menikah dengan Soleh Menuk bekerja di rumah makan milik Tan Kat Sun tempat ia akan dipinang oleh Hendra anak Sun 4 Menurut Temat Menuk menikah dengan Soleh yang tidak ia cintai bukannya Hendra karena Soleh adalah Muslim 5 Reza Rahadian sebagai Soleh suami Menuk yang seorang Muslim dan menganggur yang ingin menjadi pahlawan bagi keluarganya Dia akhirnya bergabung dengan cabang Banser dari Nahdlatul Ulama NU dan bertugas melindungi tempat tempat ibadah dari kemungkinan serangan teroris Dia meninggal dalam proses mengeluarkan bom dari sebuah gereja yang dipenuhi jemaat 6 Menurut Hanung pemeran Soleh terilhami dari Riyanto anggota Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama yang mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan sebuah gereja dari serangan bom Natal pada 24 Desember 2000 7 Endhita sebagai Rika seorang janda muda ibu dari satu dan seorang konver Katolik Karena perceraian dan perpindahan agamanya dia sering dipandang rendah oleh tetangganya Dia juga masuk ke dalam konflik dengan anaknya Abi yang tidak memeluk Katolik seperti dia atas imannya 4 Endhita masuk dalam nominasi Festival Film Indonesia tahun 2011 untuk Aktris Pembantu Terbaik atas perannya tetapi dia dikalahkan oleh Dewi Irawan dari Sang Penari 8 9 Agus Kuncoro sebagai Surya seorang aktor muda Muslim dan pacar Rika Ketidakmampuannya untuk mendapatkan lebih dari peran kecil memprovokasi keputusasaan atas kondisi keuangannya dan mengalami krisis eksistensial 4 6 Dia akhirnya mendarat peran utama sebagai Yesus pada saat perayaan Natal dan Paskah Rika 4 Kuncoro menerima nominasi sebagai untuk Aktor Pembantu Terbaik tetapi dikalahkan oleh Mathias Muchus dari film Pengejar Angin 8 9 Rio Dewanto sebagai Hendra Ping Hen putra Tan Kat Sun dan Lim Giok Lie Dia terus menerus bertengkar dengan orang tuanya terutama tentang menjalankan rumah makan Ia juga jatuh cinta dengan Menuk tetapi dia menolak dia karena dia bukan Muslim 4 Setelah kematian ayahnya ia berpindah agama ke agama Islam 6 Hengky Solaiman sebagai Tan Kat Sun seorang Tionghoa Indonesia dan pemilik rumah makan suami dari Lie Giok Lim dan ayah dari Hendra Sun memiliki kondisi kesehatan buruk tetapi ia terus menjaga sikap positif 4 Edmay sebagai Lim Giok Lie istri dari Tan Kat Sun dan ibu dari Hendra Dia selalu memberi nasihat kepada Menuk 6 Glenn Fredly sebagai Doni seorang pemuda Katolik yang jatuh cinta pada Rika 6 David Chalik sebagai Wahyu adalah seorang ustad dan juga penasihat dari Surya 6 Deddy Sutomo sebagai pastor di gereja Rika 6 Produksi nbsp disutradarai oleh Hanung Bramantyo yang berketurunan Jawa Tionghoa Film disutradarai oleh Hanung Bramantyo 10 yang merupakan keturunan campuran dari Jawa Tionghoa 11 ia memutuskan untuk menyutradarai film bertema pluralis berdasarkan pengalamannya sendiri sebagai seorang anak multirasial 12 Dia memilih judul untuk menghindari protes pada saat perilisan film mengatakan bahwa jika film itu berjudul Liberalisme atau Pluralisme akan ada protes oleh penentang ideologi tersebut 10 dan ia tidak dapat memikirkan judul yang lebih baik 12 Karakter individu didasarkan pada orang orang yang dikenal oleh Hanung atau yang ia baca tentang orang tersebut 12 Tujuannya dalam membuat film adalah untuk memperjelas argumen menyesatkan tentang Islam dan melawan penggambaran Islam sebagai agama radikal 2 Dalam konferensi pers pra rilis Hanung mengatakan bahwa tidak dimaksudkan untuk menjadi komersial tetapi untuk membuat sebuah pernyataan 13 Film ini adalah film keempat belas merupakan salah satu dari beberapa film bertema Islam yang telah ia sutradarai setelah drama poligami romantis Ayat Ayat Cinta 2008 dan film mengenai kisah hidup Sang Pencerah 2009 14 Khawatir bahwa tema pluralisme dapat memicu konflik beberapa investor meninggalkan komitmen mereka 15 Hanung juga tidak dapat menemukan dukungan dari studio utama 16 Sebelum film tersebut disensor di Lembaga Sensor Film beberapa adegan dipotong termasuk sebuah adegan yang menampilkan kepala babi yang dipajang di jendela rumah makan milik Sun Adegan lain yang berpotensi menimbulkan penolakan di kalangan masyarakat juga dipertahankan 15 meskipun telah dipangkas 14 Film ini lulus sensor dengan klasifikasi usia R kini 13 Sebelum film dirilis Hanung berkonsultasi dengan sekitar dua puluh orang termasuk beberapa tokoh agama dalam upaya untuk memastikan film itu tidak menyinggung pihak manapun 17 Titien Wattimena dipekerjakan sebagai penulis naskah ia lebih menekankan pada pesan toleransi 18 Mahaka Pictures yang dimiliki oleh kelompok yang sama dengan mayoritas Muslim Republika melakukan produksi bersama film ini dengan Dapur Film Direktur Mahaka Pictures Erick Thohir menyatakan bahwa perusahaannya telah dibantu dengan produksi karena ia terganggu oleh fakta bahwa film Indonesia telah menurun dalam kualitas 19 Dia bersedia untuk bekerja dengan Hanung saat ia menemukan bahwa yang belakangan ini telah terbukti menjadi sutradara film religius yang terampil melalui hasil kerja sebelumnya 20 Proses pembuatan film dimulai pada tanggal 5 Januari 2011 di Semarang 11 Hanung kemudian menggambarkan kota ini sebagai contoh yang baik dari toleransi dalam kenyataannya 21 Film ini dilaporkan menghabiskan biaya sebesar Rp5 000 000 000 1 Dua lagu dari band Sheila on 7 Pasti Kubisa dan Kamus Hidupku dijadikan sebagai soundtrack film ini sedangkan Satrio Budiono dan Saft Daultsyah menangani penyuntingan suara 8 22 Mulyo Hadi Purnomo yang bekerja di Semarang ditugaskan untuk memilih pemain yang akan berperan dalam peran peran kecil 23 Hanung menghubungi anggota pemain utama secara langsung Agus Kuncoro yang telah berperan dalam film Sang Pencerah dan dikenal karena berperan di film film bertema Islam setuju untuk bermain sebagai Surya di film segera setelah membaca naskah 24 25 Penyanyi Glenn Fredly tertarik untuk bermain sebagai Doni karena ia menganggap karakternya seorang Katolik ultrakonservatif sebagai peran yang menarik mengingat situasi religius yang sensitif di Indonesia 26 Revalina S Temat yang juga bermain pada film Hanung Perempuan Berkalung Sorban menemukan perannya sebagai Menuk menarik dan lebih serius daripada karya terbarunya di film horor 27 Endhita yang dipanggil Hanung untuk memainkan peran ini menyatakan minatnya begitu dia menerima garis garis besar ceritanya 28 Tema dan gayaDalam Tabloid Bintang Ade Irwansyah mencatat bahwa film ini adalah mikrokosmos bagi Indonesia negeri yang memiliki banyak kelompok agama dan kerap terjadi konflik dalam keberagamannya Irwansyah menulis bahwa Hanung mengajak pemirsa untuk berpikir tentang konflik religius yang terjadi pada kehidupan sehari hari dan bagaimana menghadapi perbedaan budaya dan keyakinan 10 sementara Hanung menyebut film ini sebagai interpretasi pribadinya terhadap situasi religius di negara ini 15 Kritikus film Eric Sasono mencatat bahwa hal itu terlihat dari slogan film tersebut Masih pentingkah kita berbeda dan menyatakan bahwa Hanung takut bahwa Indonesia telah menjadi negara monolitik 29 Menurut Sasono konflik dalam diselesaikan ketika karakter mulai percaya bahwa semua agama adalah baik dan semua memuji Tuhan dengan demikian semua konflik agama akan berakhir jika orang orang sudi menerima kepercayaan lain 30 The Jakarta Globe menggambarkan film itu sebagai kajian peran dan negara Islam di masyarakat modern Indonesia 15 Sasono mencatat bahwa mayoritas Muslim yang ditampilkan dalam film itu tidak menampilkan motif mereka secara gamblang baik untuk penggunaan istilah rasis Cino maupun menyerang rumah makan milik Tan 31 Setelah membandingkan tindakan kelompok Muslim dalam film dan film Asrul Sani Al Kautsar 1977 dan Titian Serambut Dibelah Tujuh Sasono menyatakan bahwa Bramantyo mungkin telah mengungkapkan kekhawatiran bahwa kelompok kelompok ini tidak lagi membutuhkan provokator untuk menyerang orang lain 32 Dia mencatat bahwa adegan yang menampilkan seorang imam Katolik ditikam oleh dua pria mengendarai sepeda motor mencerminkan kasus September 2010 di Bekasi yang telah menjadi isu nasional 33 34 Dia lebih jauh menjelaskan bahwa sudut kameranya vulgar mengabaikan kehalusan tetapi mengemukakan bahwa mereka membuat karya ini lebih dramatis ia menunjukkan bahwa ini tampak jelas pada suatu adegan ketika suatu bagian dari masjid hancur berantakan 35 Penayangan memulai penayangan perdananya di Gandaria City di Jakarta Selatan pada tanggal 31 Maret 2011 dengan penayangan secara luas pada tanggal 7 April Penayangan film ini bertepatan dengan kontes yang disponsori oleh penyedia layanan seluler lokal yang meminta pemirsa untuk memutuskan nama terbaik untuk menggambarkan peristiwa yang ditampilkan dalam film dikatakan bahwa nama terbaik untuk disampaikan akan digunakan pada rilis DVD 10 tetapi ini akhirnya tidak dilakukan 36 Dalam lima hari pemutaran perdananya telah dilihat oleh hampir 100 000 orang 37 telah ditonton oleh lebih dari 550 000 orang pada pertengahan September a 38 Film ini juga ditayangkan di kancah internasional Pada Festival Film Indonesia keenam di Australia diputar di seluruh bioskop pada tanggal 25 Agustus 2011 sebagai film penutup festival 39 40 Menurut Hanung film ini juga diputar di Vancouver dan Paris dan menerima umpan balik positif 41 Sebuah novelisasi film berjudul Harmoni Dalam Tanda Tanya dan diterbitkan oleh Mahaka Publishing dirilis pada Desember 2011 Novel yang ditulis oleh Melvi Yendra Dan Adriyanti ini lebih memperluas latar belakang film termasuk hubungan antara Hendra dan Menuk 42 Pada tanggal 21 Februari 2012 dirilis pada DVD oleh Jive Collection 43 setelah melewati badan sensor pada bulan Januari DVD menonjolkan audio Indonesia subjudul bahasa Indonesia dan Inggris film dokumenter di belakang layar dan galeri foto dari produksi 36 Dalam kata pengantar pada catatan DVD Ronny P Tjandra dari Jive Collection menulis bahwa pemirsa harus melihat film dengan hati terbuka karena konflik di dalamnya mencerminkan keadaan sebenarnya dalam masyarakat 44 PenerimaanUlasan kritikus terhadap film tergolong cukup baik Indah Setiawati dari The Jakarta Post menulis bahwa film ini adalah upaya yang elegan untuk mempromosikan Islam moderat dan mengungkapkan isu isu sensitif di negara ini dalam cara yang santai dan bahwa pemirsa harus bersiap siap untuk meledak dalam tawa dan pecah dalam tangisan 14 Aguslia yang menulis untuk Tempo mengatakan film ini lebih baik daripada pemenang Piala Citra tahun 2010 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta yang memiliki tema yang hampir sama 12 Kartoyo DS melakukan peninjauan untuk Suara Karya setelah press screening memuji alur cerita visual dan juga musik 45 Benny Benke yang menulis untuk harian Suara Merdeka menemukan Hanung menggunakan untuk menggambarkan toleransi di Indonesia tanpa membuat subjek tampak klise namun ia menganggap beberapa adegan seperti perpindahan agama Hendra yang dianggap berlebihan 46 Frans Sartono yang melakukan peninjauan untuk harian Kompas menganggap bahwa film ini merupakan film berat yang bersifat mendidik tetapi akhirnya menarik karena komentar sosial yang sangat dibutuhkan mengingat gejolak agama di Indonesia termasuk permasalahan yang serius Dia juga mencatat bahwa karakter didorong atas tindakan mereka dengan kebutuhan duniawi dan bukan agama 47 Kontroversi Setelah film ditayangkan kelompok Islam konservatif Front Pembela Islam menentang film ini akibat pesan pluralisnya 48 Banser sayap pemuda NU juga mengecam film ini karena adanya adegan yang menayangkan anggota Banser dibayar untuk melakukan tugas tugas amal mereka mereka bersikeras bahwa hal tersebut tidaklah benar 15 Sementara itu Ketua Majelis Ulama Indonesia MUI Pusat Bidang Seni dan Budaya Cholil Ridwan menyatakan bahwa film ini jelas menyebarkan pluralisme agama 37 yang sebelumnya dinyatakan haram oleh MUI 19 Protes juga muncul ketika SCTV mengumumkan rencana untuk menayangkan film selama Idul Fitri pada tahun 2011 FPI mengadakan demonstrasi di depan kantor SCTV dan ratusan anggotanya meminta agar film tersebut dipotong 48 49 SCTV kemudian memutuskan untuk tidak menayangkan film ini 48 yang mana banyak dikritik dan dianggap menyerah kepada FPI b 49 Dalam menanggapi kontroversi film Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengungkapkan bahwa film ini lebih baik diberi judul Bhinneka Tunggal Ika dan agar penggambaran kebersamaan antarsuku dan agama dalam film tersebut mencerminkan karakter nasional Indonesia 37 Yenny Wahid seorang aktivis agama dan putri pluralis ternama sekaligus mantan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid mengatakan bahwa berhasil dalam menyampaikan ide ide pluralisme di Indonesia dan agar kritikus tidak melihatnya sepotong potong 50 Meskipun pada awalnya cuitan cuitan yang muncul dianggap sebagai promosi gratis 19 Hanung nantinya berdiskusi dengan MUI dan sepakat untuk memotong beberapa adegan untuk menghindari protes 48 Dalam sebuah wawancara pada Oktober 2011 ia menyatakan bahwa ia bingung karena film itu tidak diterima baik oleh umat Islam 2 Penghargaan mendapatkan 9 nominasi pada Festival Film Indonesia 2011 dan memenangkan Piala Citra untuk Sinematografi Terbaik 8 Bersama dengan Sang Penari karya Ifa Isfansyah dan Masih Bukan Cinta Biasa karya Benni Setiawan merupakan film yang mendapatkan paling banyak nominasi pada tahun tersebut namun dari antara tiga film tersebut lah yang menerima paling sedikit penghargaan Sang Penari memenangkan dua penghargaan yang juga dinominasikan untuk termasuk Penyutradaraan Terbaik sementara Masih Bukan Cinta Biasa memperoleh penghargaan Tata Suara Terbaik dan The Mirror Never Lies karya Kamila Andini mengalahkan untuk kategori Cerita Asli Terbaik 9 51 Pada tahun 2012 dinominasikan untuk tiga penghargaan di Festival Film Bandung tetapi tidak memenangkan satupun penghargaan semua penghargaan dimenangkan oleh The Mirror Never Lies 52 53 Penghargaan Tahun Kategori Penerima Hasil Festival Film Indonesia 2011 Penyutradaraan Terbaik Hanung Bramantyo Nominasi Skenario Terbaik Titien Wattimena Nominasi Cerita Asli Terbaik Hanung Bramantyo Nominasi Tata Sinematografi Terbaik Yadi Sugandi Menang Tata Artistik Terbaik Fauzi Nominasi Penyunting Gambar Terbaik Cesa David Luckmasyah Nominasi Tata Suara Terbaik Satrio Budiono amp Saft Daultsyah Nominasi Pemeran Pendukung Pria Terbaik Agus Kuncoro Nominasi Pemeran Pendukung Wanita Terbaik Endhita Nominasi Jogja NETPAC Asian Film Festival 54 Golden Hanoman Award Nominasi Festival Film Bandung 2012 Sutradara Terbaik Hanung Bramantyo Nominasi Sinematografi Terbaik Yadi Sugandi Nominasi Poster Terbaik NominasiCatatan Sebagai perbandingan film Indonesia best selling 2011 Surat Kecil Untuk Tuhan telah dilihat oleh lebih dari 750 000 orang Yazid 2011 2011 The Year NU yang sebelumnya keberatan dengan film tersebut juga mengkritik keputusan ini The Jakarta Globe 2011 SCTV Widely Criticized ReferensiCatatan kaki a b Suara Merdeka 2011 Kolaborasi Hanung Zaskia a b c Setiawati 2011 Is film censorship Sidel 2006 hlm 1 4 a b c d e f Official Website 2011 Cast amp Crew Bramantyo 2012 10 50 10 54 a b c d e f g Official Website 2011 Press Hidayah 2011 Hanung Angkat a b c d Filmindonesia or id Penghargaan Tanda Tanya a b c Kurniasari 2011 A vibrant year a b c d Irwansyah 2011 Mengapa Hanung Bramantyo a b Kartoyo DS 2011 Bikin Film Toleransi Agama a b c d Aguslia 2011 Sebuah Tanda Tanya Bramantyo 2012 2 20 2 25 a b c Setiawati 2011 Questioning intolerance a b c d e The Jakarta Globe 2011 Making Movies With Bramantyo 2012 7 20 7 45 Maullana 2011 Hanung Menyentuh Isu Bramantyo 2012 2 48 2 54 a b c Setiawati 2011 Hanung s new film Bramantyo 2012 8 10 8 25 Armitrianto 2011 Ingatan Toleransi Sofyan 2011 Sheila On 7 Sudibyo 2011 Kalau Bayar Casting Bramantyo 2012 2 30 2 34 Setiawati 2011 Agus Kuncoro His Life Bramantyo 2012 11 55 12 04 Suara Merdeka 2011 Revalina S Temat Kompas 2011 Meledak ledak Sasono 2012 hlm 4 Sasono 2012 hlm 9 10 Sasono 2012 hlm 5 Sasono 2012 hlm 6 Sasono 2012 hlm 7 The Jakarta Post 2010 Christian pastors attacked Sasono 2012 hlm 8 a b Liner notes for a b c Rakhmani 2011 Questioning religious divides Suara Merdeka 2011 Tendangan dari Langit Herman 2011 Masyarakat Australia IFF Question Mark Dapur Film Film Tanda Tanya Khumaesi 2012 Novel Harmoni Dalam Tanda Tanya Khumaesi 2012 DVD dan Novel Tjandra 2012 hlm 1 Kartoyo DS 2011 Mengukur Kadar Kesadaran Benke 2011 Merayakan Indonesia Sartono 2011 Drama di Sekitar Warung China a b c d The Jakarta Post 2011 FPI pulls scalpel a b The Jakarta Globe 2011 SCTV Widely Criticized The Jakarta Post 2011 Hanung s new film Maullana 2011 FFI 2011 KapanLagi com 2012 Nominasi Festival Film Bandung Fikri 2012 Daftar Lengkap Tanda Tanya 2011 04 07 diarsipkan dari versi asli tanggal 2023 01 20 diakses tanggal 2023 01 20 Daftar pustaka Bramantyo Hanung director 2012 Nota album untuk Jakarta Jive collection Bramantyo Hanung director 2012 Behind the Scene sic Jakarta Jive collection OCLC 778369109 Sasono Eric 2012 Tanda Tanya Pertanyaan Retoris Hanung DVD liner notes Jakarta Jive collection hlm 2 14 OCLC 778369109 Sidel John Thayer 2006 Riots Pogroms and Jihad Religious Violence in Indonesia dalam bahasa Inggris Ithaca Cornell University Press ISBN 978 0 8014 4515 6 Parameter trans title yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Tjandra Roni P 2012 Tanda Tanya dari Jive Collection p 1 Nota album untuk Jakarta Jive collection Sumber daring Question Mark Tanda Tanya Indonesian Film Festival Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 10 Diakses tanggal 10 June 2012 Aguslia 7 April 2011 Sebuah Tanda Tanya dari Hanung Bramantyo Tempo Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 11 06 Diakses tanggal 6 November 2011 Armitrianto Adhitia 9 April 2011 Ingatan Toleransi dalam Tanda Tanya Suara Merdeka Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 10 Diakses tanggal 10 June 2012 Benke Benny 1 April 2011 Merayakan Indonesia Suara Merdeka Online Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 10 Diakses tanggal 10 June 2012 Cast amp Crew Official Website for dalam bahasa Indonesian Mahaka Pictures Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 12 18 Diakses tanggal 18 December 2011 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Christian pastors attacked in Bekasi one stabbed The Jakarta Post 12 September 2010 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 19 Diakses tanggal 20 June 2010 Film Tanda Tanya Meraih Respon Positif di Festival Internasional Dapur Film Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 10 Diakses tanggal 10 June 2012 Fikri Ahmad 13 May 2012 Daftar Lengkap Pemenang Festival Film Bandung 2012 Tempo co Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 01 23 Diakses tanggal 23 January 2013 FPI pulls scalpel on Hanung Bramantyo s plurist film The Jakarta Post 29 August 2011 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 11 06 Diakses tanggal 6 November 2011 Hanung s new film touches Yenni s heart The Jakarta Post 9 April 2011 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 11 06 Diakses tanggal 6 November 2011 Herman Ami 8 October 2011 Masyarakat Australia Menyukai Film film Indonesia Suara Karya Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 10 Diakses tanggal 10 June 2011 Irwansyah Ade 31 March 2011 Mengapa Hanung Bramantyo Beri Judul Filmnya Tabloid Bintang Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 11 06 Diakses tanggal 6 November 2011 Kartoyo DS 3 January 2011 Bikin Film Toleransi Agama Suara Karya Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 10 Diakses tanggal 10 June 2012 Kartoyo DS 2 April 2011 Mengukur Kadar Kesadaran dan Toleransi Masyarakat Suara Karya Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 10 Diakses tanggal 10 June 2012 Khumaesi Aghia 22 February 2012 DVD dan Novel Adaptasi Film Tanda Tanya Telah Diluncurkan Republika Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 10 Diakses tanggal 10 June 2011 Khumaesi Aghia 22 February 2012 Novel Harmoni Dalam Tanda Tanya Jawaban atas Pertanyaan Penonton Republika Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 10 Diakses tanggal 10 June 2011 Kolaborasi Hanung Zaskia Suara Merdeka 25 February 2011 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 10 Diakses tanggal 10 June 2012 Kurniasari Triwik 18 December 2011 A vibrant year for the film industry The Jakarta Post dalam bahasa Inggris Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 01 12 Diakses tanggal 12 January 2012 Making Movies With a Message Jakarta Globe 8 April 2011 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 11 06 Diakses tanggal 6 November 2011 Maullana Irfan 28 November 2011 FFI 2011 MBCB dan Sang Penari Terbanyak Dinominasikan Kompas com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 08 18 Diakses tanggal 18 August 2012 Maullana Irfan 31 March 2011 Hanung Menyentuh Isu Sensitif di Film Kompas com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 11 06 Diakses tanggal 6 November 2011 Meledak ledak Kompas com 10 April 2011 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 10 Diakses tanggal 10 June 2012 Nominasi Festival Film Bandung 2012 KapanLagi com Jakarta 1 May 2012 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013 01 21 Diakses tanggal 21 January 2013 Penghargaan Tanda Tanya filmindonesia or id Jakarta Konfidan Foundation Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 10 Diakses tanggal 10 June 2012 Press Official Website for dalam bahasa Indonesian Mahaka Pictures Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 12 18 Diakses tanggal 18 December 2011 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Rakhmani Inaya 3 October 2011 Questioning religious divides Inside Indonesia Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 11 06 Diakses tanggal 6 November 2011 Revalina S Temat Senang Jadi Menuk Suara Merdeka Online 2 April 2011 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 10 Diakses tanggal 10 June 2012 Sartono Frans 4 April 2011 Drama di Sekitar Warung China Kompas com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 10 Diakses tanggal 10 June 2012 SCTV Widely Criticized for Giving In to FPI Jakarta Globe 29 August 2011 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 11 06 Diakses tanggal 6 November 2011 Setiawati Indah 17 April 2011 Agus Kuncoro His life for Films The Jakarta Post Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 05 17 Diakses tanggal 17 May 2012 Setiawati Indah 17 April 2011 Hanung s new film raises hard line ire The Jakarta Post Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 11 06 Diakses tanggal 6 November 2011 Setiawati Indah 23 October 2011 Is film censorship necessary The Jakarta Post Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 11 06 Diakses tanggal 6 November 2011 Setiawati Indah 10 April 2011 Questioning intolerance The Jakarta Post Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011 11 06 Diakses tanggal 6 November 2011 Sofyan Eko Hendrawan 2 April 2011 Sheila On 7 Berjodoh dengan Film Terbaru Hanung Kompas com Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 10 Diakses tanggal 10 June 2012 Sudibyo Anton 14 April 2011 Kalau Bayar Casting Pasti Penipuan Suara Merdeka Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 10 Diakses tanggal 10 June 2012 Tendangan dari Langit Terlaris Suara Merdeka Online 18 September 2011 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 10 Diakses tanggal 10 June 2012 Yazid Nauval 26 December 2011 2011 The Year Indonesia Forgot Movies Jakarta Globe Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 06 05 Diakses tanggal 5 June 2012 Hidayah Aguslia 1 April 2011 Hanung Angkat Kisah Banser NU di Film Tanda Tanya Tempo co Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 01 30 Diakses tanggal 30 Januari 2018 Pranala luar nbsp Portal Film nbsp Portal Indonesia Situs web resmi Question Mark di IMDb dalam bahasa Inggris Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title 3F film amp oldid 23406302