www.wikidata.id-id.nina.az
Soesilo Toer lahir 17 Februari 1937 merupakan adik dari sastrawan Indonesia Pramoedya Ananta Toer Selain dikenal sebagai lulusan doktor universitas di Uni Soviet dia juga mengurusi Perpustakaan Pataba di rumah masa kecil Pramoedya Pada usia tuanya dia masih aktif mengurusi dunia perbukuan Soesilo ToerLahir17 Februari 1937 umur 87 Blora Jawa TengahTempat tinggalJalan Pramoedya Ananta Toer ex Jalan Sumbawa No 40 Kelurahan Jetis Kecamatan Blora Kabupaten Blora Provinsi Jawa TengahKebangsaanHindia BelandaPendidikanAkademi Keuangan Bogor Universitas Persahabatan Rakyat Rusia Plekhanov Russian University of EconomicsPekerjaanPengelola perpustakaan Penulis PemulungTahun aktif1950 sekarangTempat kerjaPerpustakaan PatabaDikenal atasAdik Pramoedya Ananta Toer dan mendirikan Perpustakaan Pataba Karya terkenalDunia Samin Republik Jalan Ketiga Anak Bungsu Serigala Pentalogi PramAnak1Orang tuaMastoer bapak Oemi Saidah ibu PenghargaanNovel Terbaik Prasidatama 2018 Sehari hari hidup dari menjual buku menulis penyunting memulung memelihara ayam dan kambing meskipun ia punya gelar doktoral dan mengelola perpustakaan yang terkenal sampai ke luar negeri Soesilo Toer menguasai bahasa Jawa Rusia Inggris Belanda dan Jerman Dan ia menyebut dirinya sendiri diglosia karena menguasai beberapa bahasa seperti halnya Koesalah Soebagyo Toer yang terkenal sebagai penerjemah 1 2 Daftar isi 1 Masa kecil 2 Masa dewasa 3 Pulang ke Indonesia 4 Kehidupan masa tua 4 1 Memulung dan pekerjaan lain 4 2 Perpustakaan Pataba 5 Karya karyanya 6 RujukanMasa kecil suntingSoesilo lahir di Blora pada tanggal 17 Februari 1937 Rumah masa kecilnya ada di Jetis Kecamatan Blora Kabupaten Blora Ayahnya bernama Mastoer yang kemudian mengubah namanya menjadi Toer saja karena menurutnya Mas berbau feodal seorang guru dan aktivis Boedi Oetomo dan ibunya bernama Siti Saidah 3 Ia lahir sebagai anak ke 7 dari 9 bersaudara 2 Di usia yang 4 tahun ibunya meninggal dunia 3 Ayahnya mendukung aktivitas kemerdekaan Indonesia di mana ia menjadi kepala sekolah Instituut Boedi Oetomo yang sebelumnya ditinggalkan oleh Dokter Soetomo Ketika ia lahir keluarganya dalam kondisi ekonomi yang sulit di mana utang menumpuk surat surat tanah pun dijual guna melunasi pembelian lahan dan bangunan instituut tersebut Sekolah tersebut belakangan mengalami kemunduran akibat Ordinansi Sekolah Liar Hindia Belanda pada tahun 1932 di mana lulusan sekolah partikelir tak bisa bekerja di Gubernemen karena itu banyak yang memutuskan untuk keluar dan sekolah pun mengalami kebangkrutan Ayahnya terjangkit hobi baru yaitu berjudi ceki 4 Berlainan dengan masa kelahiran kakaknya Pramoedya Ananta Toer Pada tahun 1925 ketika keluarga mereka masih berkecukupan punya simpanan uang dan memiliki 20 surat tanah yang tersebar di Blora Soes Pram dan saudara saudaranya yang lain bersekolah di Instituut Boedi Oetomo 1 Pada masa kecilnya Pram yang telah menjadi yatim piatu mengasuh adik adiknya menganggap Soes ini sebagai adik kebanggaannya Soes dididik dengan ketegasan keras seperti ayahnya Walau demikian dia tetap menyayangi abangnya Pram 3 Menginjak usia SMP pada tahun 1950 mereka pindah ke Jakarta Ia bersekolah di Taman Siswa yang berjarak 6 kilometer dari rumahnya dengan uang saku Rp 10 per bulan Manakala ia kekurangan jajan ia disuruh untuk mencari tambahan sendiri dan Soes melakukannya dengan menulis pada usia 13 tahun berbeda dengan kakaknya yang memulai menulis pada umur 15 tahun 2 4 5 Menurut penuturannya tulisannya yang pertama diterbitkan di Majalah Kunangkunang terbitan Balai Pustaka berjudul Aku Ingin Jadi Jenderal Semua referensi dari bahan tulisan pada masa mudanya berasal dari majalah loak asing Hampir semua hal ia tulis bahkan hingga soal cerpen cerbung dan novel 4 Masa dewasa suntingMenginjak masa dewasa ia berkuliah di Universitas Indonesia jurusan Ekonomi dan pindah ke Akademi Keuangan Bogor 6 Ia ke Universitas Indonesia tanpa tes karena ditopang oleh nilai pelajarannya yang tinggi Ia berhenti kuliah dari kedua perkuliahan tersebut karena biaya yang tinggi Soesilo Toer menyelesaikan diplomanya di Akademi Keuangan Bogor yang berada di bawah Badan Pengawas Keuangan BPK Selama ia menjadi mahasiswa ia bekerja pada sebuah penerbitan dengan gaji yang tak begitu besar dan pekerjaannya pun tidaklah tetap Adapun penyokongnya yang terutama adalah uang dari keluarga yang ia putar pada pedagang kecil yang butuh modal Dari pinjaman tersebut bunga yang ia dapat ia pakai untuk menyokong biaya sekolah dan kehidupan sehari hari 2 Lulus kuliah ia bekerja sebagai pegawai pada sebuah perusahaan asuransi yang dinasionalisasi karena tuntutan buruh Seketika hidupnya pun mengingkat dan ia menjadi sejahtera tidak melarat Walau begitu ia tidak menyukainya karena menurutnya membosankan setiap hari hanya dipenuhi angka angka Kantornya berisik oleh suara mesin hitung mesin bagi mesin tulis mesin bagi dan mesin kali 2 Soesilo Toer pernah mengikuti pelatihan militer 2 tahun di penghujung 1950an menjelang Operasi Trikora mengikuti kebijakan pemerintah untuk membebaskan Irian Barat Namun Soesilo Toer tidak jadi mengikuti wajib militer setelah pelatihan Sekalipun ia tak ikut pembebasan Irian Jaya ia mendapat pangkat Letnan dari pelatihan tersebut 1 Selain itu ia pun lolos penjaringan beasiswa otoritas Rusia Sekitar 9000 orang mendaftar hanya 30 yang diterima ia salah satunya 2 Dia berangkat ke Rusia pada tahun 1962 1 2 setelah menikah terlebiih dahulu dengan istri pertamanya yang bernama Suciati Atmo 6 Soesilo Toer tinggal di Rusia sejak tahun 1962 sampai dengan tahun 1973 untuk menyelesaikan S2nya Melanjutkan pasca sarjana di Fakultas Ekonomi dan Politik Universitas Patrice Lumumba dan menyabet gelaran doktor dari Institut Perekonomian Rakyat Plekhanov dalam bidang ekonomi dan politik setelah mendalami filosofi ajaran Marxisme dan Leninisme terutama terkait dengan realisme sosial 1 Oleh karena dia tidak lulus dengan predikat cum laude dia diharuskan untuk bekerja selama 2 tahun di Rusia Selama 11 tahun di Rusia Soesilo Toer bekerja apa saja mulai dari penulis penerjemah peneliti dan pekerja kasar Karena latar belakang pendidikannya Soesilo Toer berpendapatan tinggi Dia hidup bergelimang harta di Rusia Sepekan sekali ia bisa bersantap di restoran berkelas di Rusia Berpindah pindah lokasi tergantung seleranya Soesilo Toer mengaku sering mentraktir teman temannya dan menggelar pesta kecil kecilan Selama berkuliah dia juga dikenal sebagai penggila buku buku Rusia yang bahkan belum dibaca oleh dosennya 2 Pulang ke Indonesia suntingPada tahun 1973 pada masa pemerintahan Soeharto Soesilo Toer ditangkap karena dianggap punya hubungan dengan Partai Komunis Indonesia 1 Dia dijebloskan ke penjara selama sekitar 5 5 tahun 7 Ia langsung ditangkap ketika turun dari pesawat Tanpa pembuktian dan pengadilan mengenai penangkapannya ia dilepas dari penjara pada 28 Oktober 1978 tepat 50 tahun Sumpah Pemuda Diketahui sebelum ia ditangkap Kedutaan Indonesia di Moskow menggelar pengajian untuk mendoakan para korban keganasan PKI Soesilo Toer tidak hadir kala itu karena ia tidak mendapatkan undangan Namun ia menduga karena tidak hadir itulah ia dinilai terlibat PKI Pada tahun 1980 Pramoedya Ananta Toer keluar dari tahanan politik setelah mendekam selama 4 tahun di Nusakambangan dan 10 tahun di Pulau Buru 7 Soesilo Toer awalnya tidak dikenali oleh Pramoedya Ananta Toer karena dia berpakaian klimis Banyak orang memberi ucapan selamat pada Pramoedya Ananta Toer yang baru keluar dari penjara sampai antrean begitu panjang Namun Soesilo Toer kabur dulu sebelum ia menyampaikan selamat kepada abangnya Pramoedya Ananta Toer belum sadar sampai ketika dia bertanya kepada sang istri barulah Soesilo Toer dikejar dan ia pun dipeluk 5 Berstatus sebagai eks tapol Orde Baru menyebabkan kehidupan Soesilo Toer sulit Beliau sulit mendapat pekerjaan yang layak dan sulit diterima di masyarakat Walau begitu Banyak hal yang dia lakoni seperti bekerja serabutan dari mulai berdagang kain sampai menulis Karena jasa temannya ia dapat menjadi seorang dosen di sebuah universitas swasta selama 6 tahun Merasa tidak berhasil hidup di Jakarta ia pun kembali ke kampung halamannya pada tahun 2004 Apalagi rumahnya yang semipermanen di atas lahan 320 m2 digusur untuk pembangunan jalan tembus Cakung Kranji Dari situ ia mendapat uang ganti yang ia pakai untuk biaya hidup dan merenovasi rumah masa kecil Pram 7 Namun sesaat sebelum itu ia sudah bolak balik ke Blora untuk memperbaiki keadaan rumah atas permintaan abangnya Pramoedya Ananta Toer 8 Kehidupan masa tua suntingMemulung dan pekerjaan lain sunting Pada masa tuanya dia bekerja sebagai pemulung untuk melanjutkan hobi yang ia mulai sejak kecil 1 8 biasanya bergerak memunguti sampah bernilai jual mulai sehabis magrib hingga dini hari di wilayah perkotaan Blora Ia mengumpulkan sampah botol kardus koran dan sampah lainnya Ia melakukannya dengan naik motor bebek pemberian keponakannya Ini ia lakukan demi menyambung hidup Setidaknya dari hasil itu ia memperoleh Rp 25 000 dan itulah yang terus ia lakoni tiap hari di sekeliling kota Blora 5 Sepulang memulung hasilnya dipilah pilah dan ditata rapi di halaman rumah 3 Selain memulung ia juga menjual ayam dan kambing masih memiliki penerbitan yang bernama Pataba Press 8 dan masih aktif menulis Pada awal penerbitannya ia menerbitkan zine buletin independen yang telah ia mulai secara kecil kecilan sejak tahun 2009 dengan nama Pataba Press Pataba Press inilah yang ia jadikan nama penerbitannya yang berada di bawah naungan Lembaga Kajian Budaya dan Lingkungan Pasang Surut 1 5 Perpustakaan Pataba sunting Artikel utama Perpustakaan Pataba Perpustakaan Pataba diresmikan tepat pada 30 April 2006 hari meninggal Pramoedya Ananta Toer 9 Pataba merupakan akronim dari Pramoedya Ananta Toer Anak Semua Bangsa 10 Perpustakaan ini berada pada rumah masa kecil Pram Di dalamnya terdapat karya karyanya juga karya salah seorang kakaknya Koesalah Soebagyo Toer yang juga ahli bahasa Rusia Perpustakaan itu terletak pada satu ruangan yang berukuran 4 5 meter Ada kurang lebih 10 ribu koleksi buku yang tersimpan di sana termasuk 50 buku karya Toer 1 9 Perpustakaan tersebut didirikan untuk menumbuhkan semangat membaca dan menulis pada masyarakat Soesilo Toer mengelola perpustakaan ini bersama istri dan anaknya 10 Perpustakaan Pataba terkenal sampai luar daerah bahkan luar negeri Perpustakaan ini menjadi rujukan bagi para penulis mahasiswa dan para peneliti luar negeri untuk mencari rujukan sastra Dari Amerika Prancis Bulgaria Jerman dan termasuk negara negara Asia 8 Karya karyanya suntingDi bawah ini merupakan karya karya Soesilo Toer 1 Suka Duka si Pandir novel 1963 Komponis Ketjil dan Tjerita tjerita Lain Kumpulan cerita anak anak 1963 Seribu Wajah Pram dalam Kata dan Sketsa Memoar 2009 Bersama Mas Pram Memoar Dua Adik Pramoedya Ananta Toer Memoar 2009 Di Antara Pena Perempuan dan Keberanian Biografi Pram dan Seks Biografi Legenda Gunung Kemukus Cerita legenda Putri Sendang Wungu Cerita legenda Legenda Kedungombo Cerita legenda Pram dan Seks 2 Biografi Pram dan Seks 3 Biografi Mutiara dari Blora Pataba Pram dari Dalam biografi 2013 Pram dalam Kelambu biografi 2015 Pram dalam Bubu biografi 2015 Komponis Kecil Edisi Baru cerita anak anak 2015 Pram dalam Belenggu biografi 2016 Pram dalam Tungku biografi 2016 Dunia Samin novel 2016 Anak Bungsu novel 2017 Republik Jalan Ketiga Esai politik ekonomi 2017 Indra Tualang si Doktor Kopi cerita anak anak 2017 Kompromi novel 2017 Serigala novel 2017 Rona rona puisi 2017 Nasib Seorang Penebang Kayu cerita anak anak 2018 Dari Blora ke Rusia Memoar 2019 Serenade kumpulan cerpen 2019 Kritik Sekitar Hari Pendidikan Nasional dan Pendidikan Nasional esai pendidikan 2019 Raja Gembul cerita anak anak 2020 Dari Blora ke Siberia memoar 2020 Perjuangan Sebuah Lembaga Pendidikan sejarah pendidikan 2022 Masa Kecil novel terjemahan 2022 Antologi Cerpen Dunia kumpulan cerpen terjemahan 2022 Rujukan sunting a b c d e f g h i j Sujatmiko 25 Juni 2018 Cerita dari Blora Tempo Jakarta Tempo Media Group a b c d e f g h Nugroho Puthut Dwi Putranto 4 Juni 2018 Damanik Caroline ed Kisah Soesilo Toer Adik Pramoedya Ananta Toer yang Bergelar Doktor dan Kini Jadi Pemulung 1 Kompas com Diakses tanggal 7 Juli 2018 a b c d Nugroho Puthut Dwi Putranto 4 Juni 2018 Damanik Caroline ed Kisah Soesilo Toer Mengenang Pramoedya Ananta Toer Cinta Tanah Air dan Islam Tulen 3 Kompas com Diakses tanggal 7 Juli 2018 a b c Susanto Gunawan Budi 6 Mei 2018 Soesilo Toer Saya Sudah Banyak Mengalahkan Pram Suara Merdeka Online Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018 07 07 Diakses tanggal 7 Juli 2018 a b c d Jordan Ray 3 Juni 2018 Kisah Soesilo Toer Doktor yang Kini Memulung Sampah di Blora detikcom Diakses tanggal 7 Juli 2018 a b Soesilo Toer Sosok Sastrawan yang Fenomenal Universitas Negeri Surabaya 17 Februari 2018 Diakses tanggal 7 Juli 2018 a b c Nugroho Puthut Dwi Putranto 4 Juni 2018 Damanik Caroline ed Kisah Soesilo Toer Dituding PKI Jadi Pemulung Lalu Bangun Perpustakaan untuk Sang Kakak 2 Kompas com Diakses tanggal 7 Juli 2018 a b c d Budi Taufik 29 Mei 2018 Pemulung Bergelar Doktor Filsafat Sebuah Kisah dari Adik Pramoedya Ananta Toer Okezone com 2 Diakses tanggal 11 Juli 2018 a b Safuan Akhmad 23 Mei 2018 Menjadikan Rumah Blora untuk Lebih Mengenal Pramoedya Media Indonesia Diakses tanggal 11 Juli 2018 a b A yuni Nesia Qurrota 22 Juni 2018 Khafifah Nur ed Mengunjungi Pataba Perpustakaan yang Dikelola Keluarga Toer di Blora Kumparan Diakses tanggal 11 Juli 2018 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Soesilo Toer amp oldid 25262263