www.wikidata.id-id.nina.az
Pertempuran Gegodog juga dieja Pertempuran Gogodog berlangsung pada tanggal 13 Oktober 1676 semasa Pengeran Trunajaya dan berakhir dengan kemenangan bagi pasukan pangeran Trunojoyo atas pasukan Mataram yang dipimpin oleh Putra Mahkota Pangeran Adipati Anom Gegodog terletak di pesisir timur laut Jawa di timur Tuban Pertempuran GegodogBagian dari Pemberontakan TrunajayaTanggal13 Oktober 1676LokasiGegodog timur Tuban kini Jawa Timur Indonesia HasilKemenangan TrunajayaPihak terlibatPasukan TrunajayaKesultanan MataramTokoh dan pemimpinTrunajayaKaraeng GalesongPangeran Adipati Anom kelak Amangkurat II Pangeran Purbaya Pangeran SingasariKekuatan9 000 1 tidak diketahui jauh lebih besar 1 Sebelum pertempuran Trunajaya menyerbu Jawa timur dan menduduki Surabaya dan kota kota lainnya Raja Amangkurat I mengerahkan pasukan untuk menghadapi dia yang dipimpin oleh putra mahkota Putra mahkota mengharapkan pertempuran palsu dari Trunajaya mantan pengikutnya Namun Trunajaya memberikan pertarungan nyata yang berakhir dengan kemenangan mutlak atas tentara kerajaan yang jumlahnya jauh lebih besar Tentara kerajaan dikalahkan dan paman tua raja Pangeran Purbaya tewas setelah memimpin serangan yang sia sia Kemenangan pemberontak diikuti oleh keberhasilan lebih lanjut termasuk semakin banyak penaklukan dan pembelotan para kawula Mataram ke pihak Trunajaya Daftar isi 1 Latar belakang 2 Pertempuran 3 Sesudah 4 Referensi 4 1 Kutipan 4 2 BibliografiLatar belakang suntingInformasi lebih lanjut Pemberontakan Trunajaya Sebelum pemberontakan ningrat Madura Trunajaya hidup dalam pengasingan di Mataram dan memiliki hubungan dekat dengan putra mahkota Mataram kemudian dikenal sebagai Pangeran Adipati Anom kelak Amangkurat II Ayah mertua Trunajaya dan seorang ningrat terkemuka Raden Kajoran telah memperkenalkannya kepada putra mahkota pada tahun 1670 2 Keduanya memiliki dendam terhadap Raja Amangkurat I putra mahkota atas eksekusi Pangeran Pekik kakek sang pangeran dari pihak ibu 3 dan Trunajaya atas pengasingannya dan eksekusi ayahnya 2 4 Mereka berdua membina persahabatan sebagian karena faktor ketidaksukaan bersama ini 2 Pada tahun 1670 atau 1671 Trunajaya meninggalkan Mataram menuju kampung halamannya Madura dan menjadi penguasanya 2 Dia memanfaatkan dukungan putra mahkota serta nama keluarganya sendiri untuk memperoleh pengikut yang memungkinkan dia untuk merebut penguasaan pulau 2 Pemberontakan Trunajaya mulai pada tahun 1674 ketika pasukan Trunajaya menyerang kota kota di bawah penguasaan Mataram 5 Pada tahun 1676 pasukan pemberontak berjumlah 9 000 menyerbu Jawa Timur dari basis mereka di Madura dan merebut Surabaya kota utama di Jawa Timur tidak lama sesudahnya 1 Pasukan tersebut terdiri dari orang Jawa Timur Madura dan Makassar dan dipimpin oleh Trunajaya dan sekutu Makassar nya Karaeng Galesong 1 Pertempuran sunting nbsp nbsp GegodogLokasi pertempuran di Jawa Tahun 1676 raja memutuskan untuk mengerahkan pasukan besar untuk memadamkan pemberontakan 6 Bala tentara ini jauh lebih besar daripada pasukan Trunajaya tetapi sebagian besar terdiri dari para petani wajib militer 7 8 9 Juga termasuk para tentara cadangan dari Jawa Barat 10 Raja menugaskan putra mahkota untuk memimpin bala tentara ini dia tidak menyadari peran putra mahkota dalam pemberontakan atau berencana agar dia dibunuh semasa kampanye militer 6 Para pangeran lainnya juga bergabung dalam bala tentara termasuk paman raja Pangeran Purbaya saudara Sultan Agung tersisa satu satunya yang hampir berusia 80 tahun serta putra raja yang lain Pangeran Singasari yang merupakan musuh utama putra mahkota 11 12 Tentara Mataram berpawai menuju Jepara dan kemudian ke arah timur menuju wilayah yang dikuasai para pemberontak 10 Mereka bertemu dengan tentara pemberontak di Gegodog timur Tuban di pantai utara dari Jawa timur 10 Putra mahkota awalanya berharap bahwa dia dan pengikutnya Trunajaya hanya akan bertarung dalam suatu pertempuran palsu dan kemudian kedua pasukan bergabung melawan sang raja 6 8 Namun Trunajaya mengkhianati mantan teman dan pendukungnya dan kehadiran para pangeran lainnya mungkin telah menghalangi putra mahkota dari berpura pura dalam pertempuran 6 8 12 Setelah keraguan panjang sang pangeran memerintahkan serangan pada tanggal 13 Oktober 10 Trunajaya memberikan pertempuran nyata yang berakhir buruk bagi tentara kerajaan 6 Dalam suatu upaya putus asa Pangeran Purbaya yang berusia lanjut mengerahkan pasukan dan memimpin serangan akhir 11 Menurut Thomas Stamford Raffles dia melakoni perbuatan gagah berani yang luar biasa kudanya telah ditembak di bawah dia dan terus bertempur dengan berjalan kaki sebelum dia dikalahkan dan dibunuh 11 10 Serangan tersebut gagal dan pertempuran berakhir dengan kemenangan mutlak untuk para pemberontak Pasukan Mataram hancur dan mundur bersama dengan putra mahkota dan para pangeran lainnya menuju ibu kota 11 10 Sesudah suntingSetelah kemenangan pemberontak pembelotan orang Jawa ke pihak Trunajaya semakin cepat dan Trunajaya menindaklanjuti kemenangannya dengan penaklukan wilayah Mataram lebih lanjut Pasukannya begerak maju ke arah barat sepanjang pantai utara dan sampai dengan Januari 1677 hampir seluruh pantai utara Mataram dengan pengecualian Jepara jatuh ke tangannya 10 8 Kota kota sampai sejauh barat seperti Cirebon tunduk kepada Trunajaya 10 Jepara tidak jatuh karena upaya bersatu dari gubernur militer raja di sana dan pasukan VOC yang tiba di sana dari Batavia 10 Pergerakan maju ke pedalaman lebih lambat tetapi pasukan pemberontak di bawah Raden Kajoran pada akhirnya akan mengalahkan dan menjarah ibu kota pada bulan Juni 1677 Bagi Mataram kekalahan ini merupakan bencana 10 Setelah pertempuran Mataram hanya bisa melancarkan kampanye militer defensif 8 Wilayah wilayahnya yang diperluas oleh Sultan Agung beberapa dekade sebelumnya akan jatuh ke tangan pemberontak ditinggalkan dalam kehancuran dan benteng benteng mereka diruntuhkan 10 yang mencapai puincakanya dengan jatuhnya ibu kota 13 Pemberontakan akan terus berlanjut selama beberapa tahun lagi dan Mataram akan dipaksa untuk meminta bantuan dari Perusahaan Hindia Timur Belanda VOC dengan balasan berupa kompensasi geoplotik dan keuangan untuk mengubah arah jalannya perang Putra mahkota dipersalahkan atas kekalahan ini dan dituduh berkolusi dengan musuh 10 Setelah Gedogog dia digantikan oleh saudaranya Pangeran Martasana dan Pangeran Puger dalam memimpin pasukan Mataram 8 Setelah jatuhnya ibu kota dia melarikan diri bersama ayahnya dan setelah kemangkatan ayahnya semasa penarikan mundur pasukan dia naik takhta sebagai Amangkurat II Referensi suntingKutipan sunting a b c d Andaya 1981 hlm 214 215 a b c d e Pigeaud 1976 hlm 67 Pigeaud 1976 hlm 66 Ricklefs 2008 hlm 90 Pigeaud 1976 hlm 69 a b c d e Ricklefs 1993 hlm 33 Andaya 1981 hlm 215 a b c d e f Kemper 2014 hlm 68 Taylor 2012 hlm 49 a b c d e f g h i j k l Pigeaud 1976 hlm 70 a b c d Raffles 1830 hlm 178 a b Ricklefs 2008 hlm 92 Pigeaud 1976 hlm 73 Bibliografi sunting Andaya Leonard Y 1981 The Heritage of Arung Palakka A History of South Sulawesi Celebes in the Seventeenth Century The Hague Martinus Nijhoff doi 10 1163 9789004287228 ISBN 9789004287228 Kemper Simon 2014 05 08 War bands on Java Tesis Leiden University http hdl handle net 1887 25549 Ricklefs M C 1993 War Culture and Economy in Java 1677 1726 Asian and European Imperialism in the Early Kartasura Period Sydney Asian Studies Association of Australia ISBN 978 1 86373 380 9 Ricklefs M C 2008 09 11 A History of Modern Indonesia Since C 1200 Palgrave Macmillan ISBN 978 1 137 05201 8 pranala nonaktif permanen Pigeaud Theodore Gauthier Thomas 1976 Islamic States in Java 1500 1700 Eight Dutch Books and Articles by Dr H J de Graaf The Hague Martinus Nijhoff ISBN 90 247 1876 7 Raffles Sir Thomas Stamford 1830 The History of Java J Murray Taylor Jean Gelman 2012 Global Indonesia Routledge ISBN 978 0 415 95306 1 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Pertempuran Gegodog amp oldid 23003425