www.wikidata.id-id.nina.az
Raden Trunajaya 1649 2 Januari 1680 juga dieja Trunojoyo dan menyatakan dirinya sebagai Panembahan Maduretna Panatagama 2 adalah seorang bangsawan dari Madura yang dikenal memimpin Pemberontakan Trunajaya terhadap pemerintahan Kesultanan Mataram di Jawa TrunajayaLukisan anonim yang menggambarkan Trunajaya ditusuk Sunan Amangkurat II ca 1890 KITLV 1 Lahir1649 1649 Arosbaya kini Bangkalan Madura Kesultanan MataramMeninggal2 Januari 1680Payak Jawa Timur Kesultanan MataramNama lainPanembahan Maduretna PanatagamaDikenal atasPemberontakan Trunajaya Daftar isi 1 Kehidupan awal 2 1 RADEN NILA PRAWATA Sejak lahir 1670 Masehi 3 2 PANGERAN TRUNOJOYO 1670 1676 Masehi 4 3 PANEMBAHAN MADURETNA 1676 1678 Masehi 5 4 SULTAN INTRA PRISTA 1678 1680 Masehi 5 1 Kehidupan di Kajoran 6 Pemberontakan terhadap Kesultanan Mataram 7 Peninggalan 8 Catatan 9 Referensi 9 1 Catatan kaki 9 2 Daftar pustakaKehidupan awal SuntingTrunajaya lahir sekitar tahun 1649 3 Pamannya adalahseorang pangeran Sampang Cakraningrat II 4 Trunajaya merupakan keturunan dari raja terakhir Madura Barat a yang dipaksa tinggal di Mataram setelah dianeksasi dalam Penaklukan Surabaya oleh Sultan Agung dari Mataram 6 Trunajaya membenci Amangkurat I karena ayahnya dibunuh atas perintahnya pada 1656 dan intrik dalam keraton membuat Trunajaya meninggalkan Keraton Plered dan pindah ke Kajoran sebuah daerah berjarak sekitar 26 kilometer utara laut dari keraton dan berada di dalam kawasan suci Tembayat 3 Nama Pangeran Trunojoyo sesuai periodisasi dan jabatan beliau 1 RADEN NILA PRAWATA Sejak lahir 1670 Masehi SuntingNama gelar saat beliau lahir sebagai putera dari Raden Demang Malaya Kusuma bin Pangeran Cakraningrat I Setidaknya beliau dikenal sebagai Raden Nila Prawata hingga tahun 1670 Periode ini merupakan masa masa yang sangat dramatis 2 PANGERAN TRUNOJOYO 1670 1676 Masehi SuntingSaat intrik di istana Mataram memuncak sang putera mahkota Mataram segera berkoalisi dengan Raden Nila Prawata Disusunlah suatu strategi dan pada 1670 Raden Nila Prawata berangkat ke Madura menguasainya dan kemudian bergelar Pangeran Trunojoyo Masa ini ialah progress awal beliau memainkan peran penting di Jawa Timur sepanjang 1670 1676 3 PANEMBAHAN MADURETNA 1676 1678 Masehi SuntingPeperangan meluas seluruh Jawa Timur kecuali Blambangan telah bergabung dengan P Trunojoyo Posisi yang semakin kuat maka beliau memproklamirkan diri sebagai Panembahan Maduretna Raja Madura merdeka setara dengan Mataram pada Agustus 1676 Perang semakin mengerikan kemenangan Panembahan Maduretna di pertempuran Gegodog memicu seluruh kawasan pantai utara Jawa dari Cirebon Panarukan jatuh ke kekuasaan beliau Puncaknya Istana Plered Jatuh pada Juni 1677 4 SULTAN INTRA PRISTA 1678 1680 Masehi SuntingGrelar terakhir beliau ialah Sultan Intra Prista yang disandang sejak 1678 hingga akhir hayat beliau pada 1680 Gelar ini merupakan legitimasi penting bagi beliau sebagai pemenang perang dan penguasa Jawa karena gelar Sultan posisinya satu tingkat lebih tinggi daripada gelar raja Mataram Susuhunan Gelar ini tentu dikenal dan dikenang oleh seluruh pendukung beliau walau pun di akhir perang beliau memang dikalahkan secara licik dan beliau pun gugur sebagai bunga bangsa yang selalu diagung agungkan hingga kini Kehidupan di Kajoran Sunting Di Kajoran Trunajaya bertemu dengan Raden Kajoran seorang bangsawan yang merupakan keturunan dari keluarga Sunan Bayat dan Wangsa Mataram dan menikahi putri sulungnya Raden Kajoran kemudian memperkenalkan Trunajaya dengan putra mahkota Amangkurat I kelak Amangkurat II pada 1670 dan mendorong pemahaman antara menantunya yang merasa diremehkan dan putra mahkota yang menyimpan dendam terhadap ayahnya Hasilnya adalah persekongkolan melawan Amangkurat I 3 6 Pemberontakan terhadap Kesultanan Mataram SuntingArtikel utama Pemberontakan TrunajayaPada 1674 Trunajaya memimpin pemberontakan terhadap raja Mataram Amangkurat I dan Amangkurat II dengan dukungan dari para pejuang asal Makassar yang dipimpin oleh Karaeng Galesong 7 Pemberontakan bergerak cepat dan ibu kota Mataram Keraton Plered berhasil direbut pada pertengahan 1677 Selepas jatuhnya Plered Amangkurat I melarikan diri ke pantai utara bersama putra sulungnya Amangkurat II dan meninggalkan putra bungsunya Pangeran Puger Karena tampak lebih tertarik pada keuntungan dan balas dendam daripada menjalankan kerajaan yang sedang direbut pemberontak Trunajaya menjarah keraton dan mundur ke bentengnya di Kediri meninggalkan Pangeran Puger menguasai keraton yang lemah Ketika dalam perjalanan menuju Batavia meminta perlindungan VOC Amangkurat I meninggal dunia di Tegal Amangkurat II kemudian naik menjadi raja Mataram menggantikan ayahnya 7 Amangkurat II pun hampir tidak berdaya sebagai raja setelah melarikan diri tanpa sebuah pasukan atau sumber daya untuk membangunnya Sebagai upaya untuk mendapatkan kerajaanya kembali ia membuat konsesi kepada VOC Ia berjanji akan memberikan Semarang jika VOC membantu ia untuk menumpas pemberontakan nbsp Lukisan anonim ca 1890 yang menggambarkan Amangkurat II menghukum mati Trunajaya dengan cara ditusuk dengan keris yang disaksikan oleh kedua istrinya dan perwira VOC VOC setuju karena bagi mereka sebuah Kesultanan Mataram yang stabil yang sangat berutang budi kepada mereka akan membantu memastikan kelanjutan perdagangan dengan syarat syarat yang menguntungkan Pasukan VOC terdiri dari pasukan bersenjata ringan dari Makassar dan Ambon di samping tentara Eropa yang dipersenjatai lengkap pertama kali mengalahkan Trunajaya di Kediri pada November 1678 Trunajaya sendiri ditangkap pada 1679 di dekat Ngantang Malang Awalnya dia diperlakukan dengan hormat sebagai tawanan komandan VOC Takut bahwa ia akan mengakhiri persekutuan antara Mataram dengan VOC Amangkurat II memutuskan untuk menikam Trunajaya dengan keris sebagai hukuman saat melakukan kunjungan seremonial ke kediaman bangsawan di sebuah desa bernama Payak Jawa Timur pada 2 Januari 1680 8 Peninggalan SuntingPemberontakan Trunajaya dikenang sebagai perjuangan heroik bagi rakyat Madura melawan kekuatan asing Kesultanan Mataram dan VOC Muncul usulan agar Raden Trunajaya diangkat menjadi Pahlawan Nasional 9 10 Namanya kemudian diabadikan sebagai nama bandar udara di Sumenep Bandar Udara Trunojoyo dan Universitas Trunojoyo di Bangkalan Madura Catatan Sunting Madura Barat adalah sebuah kerajaan yang terdiri dari Bangkalan dan Sampang Dalam sejarah Jawa Madura Barat cukup dirujuk sebagai Madura saja 5 Referensi SuntingCatatan kaki Sunting Vorst Mangkoe Rat II doorsteekt met zijn kris genaamd de eerwaarde Blabor den opstandeling Troenadjaja dien hij met zijne twee vrouwen Kliting Koening en Kliting Woengoe zusters van den vorst voor zich had laten komen niettegenstaande dien opst Leiden University Libraries Digital Collections Hoevell 1849 hlm 214 a b c Ricklefs 1981 hlm 70 Pigeaud amp De Graaf 2012 hlm 87 Pigeaud amp De Graaf 2012 hlm 16 a b Pigeaud amp De Graaf 2012 hlm 67 68 a b Soekmono 2003 hlm 68 Pigeaud amp De Graaf 2012 hlm 82 83 Trunajaya Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional Berita LIPI Kompas 6 Mei 2006 Diakses tanggal 12 Maret 2022 Ghazi Mohammad 14 Agustus 2020 Usulan Pangeran Trunojoyo Sebagai Pahlawan Nasional Dimatangkan Media Indonesia Diakses tanggal 12 Maret 2022 Oreng Sampang sampang web idDaftar pustaka Sunting Hoevell W R V 1849 Tijdschrift voor Nederlandsch Indie dalam bahasa Belanda Becht Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pigeaud T G Th De Graaf H J 2012 1972 Islamic States in Java 1500 1700 dalam bahasa Inggris Den Haag Brill Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Ricklefs M C 1981 A History of Modern Indonesia C 1300 to the Present dalam bahasa Inggris London The Macmillan Press ISBN 978 1 349 16645 9 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan pranala nonaktif permanen Soekmono R 2003 1973 Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 3 edisi ke 2 Yogyakarta Penerbit Kanisius ISBN 979 413 291 8 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Raden Trunajaya amp oldid 24325788