www.wikidata.id-id.nina.az
Kejatuhan Plered juga dieja Pleret adalah peristiwa direbutnya keraton dan ibu kota Kesultanan Mataram oleh pasukan pemberontak pengikut Trunajaya pada akhir Juni 1677 Serangan terhadap Plered terjadi setelah serangkaian kemenangan pemberontak terutama dalam Pertempuran Gegodog dan jatuhnya sebagian besar pantai utara Mataram Raja Amangkurat I yang berusia lanjut dan sakit sakitan dan para putranya gagal mempertahankan Plered dengan efektif dan pemberontak menyerbu ibu kota pada atau sekitar 28 Juni Ibu kota Mataram ini dijarah dan kekayaannya dibawa ke ibu kota pemberontak di Kediri Direbutnya keraton menyebabkan runtuhnya pemerintahan Mataram dan larinya keluarga kerajaan Raja melarikan diri dengan putra mahkota dan rombongan kecil menuju Tegal dan mangkat di sana menyerahkan takhta kerajaan kepada putra mahkota yang kini bergelar Amangkurat II tanpa tentara atau harta kekayaan Kejatuhan PleredBagian dari Pemberontakan TrunajayaTanggalAkhir Juni 1677LokasiPlered Kesultanan Mataram kini Kabupaten Bantul DI Yogyakarta HasilKemenangan besar pemberontakPihak terlibatKesultanan MataramPasukan TrunajayaTokoh dan pemimpinAmangkurat I mangkat semasa penarikan mundur pasukan Para putra sulungnya Pangeran Adipati Anom kelak Amangkurat II Pangeran Puger kelak Pakubuwana I Pangeran MartasanaPangeran SingasariRaden Kajoran Pangeran Purbaya Tumenggung Mangkuyuda Daftar isi 1 Latar belakang 1 1 Perkembangan pemberontakan Trunajaya 1 2 Keraton di Plered 2 Pasukan pasukan yang berseteru 3 Direbutnya Plered 4 Pelarian dan mangkatnya Amangkurat I 5 Kesudahan 6 Catatan 7 Referensi 7 1 Catatan kaki 7 2 Daftar pustakaLatar belakangPerkembangan pemberontakan Trunajaya Pemberontakan Trunajaya mulai pada tahun 1674 dalam bentuk serangan oleh pasukan pemberontak terhadap kota kota di Kesultanan Mataram 1 Pada tahun 1676 tentara pemberontak berkekuatan 9 000 orang menyerbu Jawa dari basis mereka di Madura 2 Mereka mengalahkan tentara kerajaan yang jumlahnya jauh lebih besar dalam Pertempuran Gegodog di timur laut Jawa Oktober 1676 merebut sebagian besar pantai utara Jawa dan kampanye militernya berhasil di pedalaman Jawa Tengah dan Timur 2 3 Pada tahun yang sama para pemberontak tiba di Taji pintu masuk timur menuju ibu kota kabupaten dan bergabung dengan pengikut Raden Kajoran ayah mertua Trunajaya yang berpengaruh Pasukan gabungan Kajoran dan Trunajaya dikalahkan oleh pasukan kerajaan yang dipimpin oleh para pangeran Mataram tetapi Kajoran melarikan diri dan bergabung dengan Trunajaya 4 Meskipun kalah Kajoran terus menimbulkan masalah bagi Mataram di kabupaten kabupaten sebelah timur ibu kota 4 Pada awal tahun 1677 Perusahaan Hindia Timur Belanda VOC di Batavia memutuskan untuk bersekutu dengan Mataram 5 Sebuah armada yang dipimpin oleh Cornelis Speelman berlayar menuju ibu kota Trunajaya di Surabaya bulan April pesisir timur laut Jawa dan merebut kota setelah pertarungan sengit bulan Mei 4 Setelah kekalahan itu Trunajaya mundur ke pedalaman membangun ibu kota baru di Kediri 6 Keraton di Plered Artikel utama Keraton Plered Ayah dan pendahulu Amangkurat I Sultan Agung membangun sebuah danau buatan di daerah yang kemudian dikenal sebagai Plered di sebelah timur keratonnya di Karta 7 Tahun 1647 tak lama setelah naik takhta Amagkurat membangun kediaman raja di dekat danau dan memindahkan keraton ke sana 7 8 Berbeda dengan Karta yang terbuat dari kayu kompleks keraton di Plered dibangun dari batu bata 8 Amangkurat terus memperluas kompleks ini hingga tahun 1666 8 Pasukan pasukan yang berseteruMenurut Jacob Couper seorang utusan VOC untuk Mataram pada Maret 1677 kekuasaan Raja Amangkurat I tampak sedang mengalami keruntuhan 5 Raja sakit dan empat putra sulungnya putra mahkota kelak Amangkurat II Pangeran Puger kelak Pakubuwana I Pangeran Martasana dan Pangeran Singasari mulai mengatur siasat demi kekuasaan 5 Para pengawal kerajaan serta para pengawal pangeran siap sedia untuk mempertahankan ibu kota tetapi perpecahan di antara keempat pangeran menghalangi pertahanan yang efektif 5 9 Pasukan pemberontak di sektor ini terdiri dari pasukan tentara Madura serta pasukan Jawa dari Jawa Timur dan pesisir utara tengah 10 Mereka dipimpin oleh Raden Kajoran kepala kaum kerabat yang penting dan berpengaruh di daerah Kajoran terletak di selatan Klaten kini 11 Keluarga Kajoran itu saling terikat melalui perkawinan dengan keluarga kerajaan tetapi dia khawatir terhadap kebrutalan raja yang telah mengakibatkan kematian banyak ningrat di keraton 11 Raden Kajoran juga merupakan ayah mertua Trunajaya 4 Pasukan Pangeran Purbaya sepupu raja juga bergabung dengan para pemberontak 12 Putra mahkota nantinya menyebutkan pasukan yang menyerbu Mataram berasal dari Madiun Pati Kudus dan Grobogan dan orang orang Kajoran dan Purbaya 13 Direbutnya PleredKajoran mulai lagi operasi militer di ibu kota kabupaten bulan April 1677 14 Laporan mengenai operasi militer ini tidaklah jelas tetapi pada bulan Juni pasukan kerajaan di bawah komando empat putra sulung Raja Amangkurat I putra mahkota beserta Pangeran Puger Pangeran Martasana dan Pangeran Singasari dikalahkan dalam pertempuran setelah pertarungan sengit 14 Raja sendiri telah berusia lanjut dan sakit parah dan tidak mampu untuk memimpin pasukannya 14 15 Keunggulan operasi militer pemberontak dan kurangnya persatuan di antara para pangeran memudahkan kemenangan pemberontak 14 Selain itu sepupu raja Pangeran Purbaya membelot ke pihak pemberontak bersama dengan para pengikutnya dan para pangeran yang setia tidak dapat mengerahkan orang orang mereka untuk melawan 12 14 Ibu kota kini terlalu sulit untuk dipertahankan 14 Konfilik timbul antara putra mahkota dan saudaranya Pangeran Puger 10 Raja menugaskan Puger untuk bertanggung jawab atas pertahanan ibu kota menganugerahkan kepadanya gelar Susuhunan Ingalanga raja di medan perang 10 Di tengah suasana anarkis dan panik raja melarikan diri dari keraton pada tengah malam mungkin pada atau sekitar tanggal 28 Juni dengan rombongan kecil 10 9 Segera setelah itu pasukan pemberontak masuk dan menjarah keraton 10 Pasukan pertahanan di bawah Puger yang kehilangan semangat segera melarikan diri 10 Para pemberontak masuk dan menjarah kompleks raja dan bagian bagian yang ditinggalkan para pangeran disertai dengan banyak pembakaran 9 Harta kekayaan kerajaan sedikitnya 300 000 real Spanyol dirampas oleh pemberontak a 16 Pelarian dan mangkatnya Amangkurat I nbsp Makam Amangkurat I di Kompleks Tegal Arum Kabupaten Tegal Jawa Tengah Raja mundur ke sana setelah jatuhnya Plered Sumber sumber tidak setuju mengenai rincian pelarian keluarga kerajaan Menurut sejarawan Belanda H J de Graaf raja dan para putranya melarikan diri secara terpisah 10 Di antara para putranya raja menjumpai Puger dan Singasari yang menolak untuk bergerak bersamanya dan kemudian putra mahkota yang setuju 10 Menurut cerita cerita Jawa raja memerintahkan Puger Singasari dan Martasana untuk membentuk pertahanan baru di sebelah barat ibu kota sementara dia membawa putra mahkota dan putra bungsunya Pangeran Arya Mataram melakukan perjalanan ke arah barat laut 10 Raja melakukan perjalanan melalui daerah daerah yang belum dikuasai pemberontak barat melalui Bagelen kemudian daerah pegunungan Banyumas dan kemudian ke utara menuju Tegal di pesisir Dia melakukan perjalanan dalam tandu karena penyakitnya dan tanpa gangguan kecuali menurut cerita Jawa sebuah percobaan perampokan oleh penduduk desa dari Karanganyar yang tidak menyadari identitasnya 10 nbsp Makam Amangkurat I di Tegalarum Kabupaten Tegal Jawa Tengah pada tahun sektiar tahun 1915 Raja mundur ke sana setelah jatuhnya Plered Menurut de Graaf raja pergi ke Tegal dengan tujuan untuk bertemu dengan seorang pejabat VOC di atas sebuah kapal namun mangkat dalam perjalanan itu 15 Menurut cerita Jawa raja yang telah berusia lanjut dan sakit dan merasa akan segera mangkat pergi ke Tegal karena dia berkeinginan untuk dimakamkan di sana 10 Tegal berada di negeri ibunya dan dia mengirim para pejabatnya sebelumnya untuk membangun makam baginya di Tegalwangi beberapa kilometer selatan dari pantai 15 10 Saat dia terbaring sekarat dia secara seremonial menyerahkan kekuasaannya kepada putra mahkota dan memberikan amanat kepadanya untuk merebut kembali keraton dengan bantuan Belanda 15 10 Raja kemudian mangkat tubuhnya dimandikan didoakan dan dibawa ke lokasi pemakaman di Tegalwangi 10 Dia dimakamkan pada tanggal 13 Juli dan tiga belas tentara VOC dari kapal di dekat Tegal menghadiri pemakamannya 10 Dia diberikan gelar anumerta Seda ing Tegalwangi Yang meninggal di Tegalwangi 15 Kesudahan nbsp Sisa sisa Kartasura ibu kota baru yang dibangun oleh Amangkurat II setelah jatuhnya Plered Setelah kemangkatan ayahnya putra mahkota Amangkurat II menjadi raja tetapi dia tidak memiliki keraton tentara dan harta kekayaan 10 Dia diterima oleh priayi Jawa dan pejabat VOC di Tegal tetapi tidak bisa membangun kekuasaannya di tempat lain di Jawa 17 Penguasa Cirebon vasal Mataram sejak tahun 1660 menolak untuk mengakuinya sebagai raja 17 Saudaranya Pangeran Puger menduduki ibu kota setelah para pemberontak pergi dan mengeklaim takhta Mataram untuk dirinya sendiri 17 Menyadari posisinya yang sulit sang raja baru berangkat ke Jepara untuk bertemu dengan komandan VOC Speelman dan memperbarui aliansi Mataram VOC 18 Sebagai balasan atas bantuan VOC dia terpaksa menjanjikan sejumlah besar uang wilayah dan kekuasaan untuk VOC 19 Pemberontakan Trunajaya berlanjut sampai tahun 1680 dan persengkataan dengan Pangeran Puger mengenai siapa yang bertakhta berlanjut hingga tahun 1681 Karena tidak dapat merebut Plered dari Pangeran Puger pada tahun 1680 Amangkurat II membangun keraton baru di kabupaten Pajang dan menamakannya Kartasura 20 Catatan Nasib harta kekayaaan kerajaan yang pasti tidaklah jelas Seorang pria yang mengaku sebagai saksi mata mengatakan bahwa seluruh harta kekayaan dibawa ke ibu kota Trunajaya di Kediri sedangkan putra mahkota kemudian mengatakan bahwa 150 000 dibawa ke Kediri dan 200 000 tetap di Mataram bersama komandan Trunajaya Tumenggung Mangkuyuda 16 ReferensiCatatan kaki Pigeaud 1976 hlm 69 a b Andaya 1981 hlm 214 215 Pigeaud 1976 hlm 70 73 a b c d Pigeaud 1976 hlm 71 a b c d Ricklefs 1993 hlm 37 Ricklefs 1993 hlm 39 a b Pigeaud 1976 hlm 54 a b c Ricklefs 2008 hlm 87 a b c Pigeaud 1976 hlm 73 a b c d e f g h i j k l m n o p Ricklefs 1993 hlm 41 a b Pigeaud 1976 hlm 67 a b Ricklefs 1993 pp 273 274 notes 33 40 Ricklefs 1993 p 274 note 40 a b c d e f Ricklefs 1993 hlm 40 a b c d e Pigeaud 1976 hlm 74 a b Ricklefs 1993 hlm 42 a b c Pigeaud 1976 hlm 76 Pigeaud 1976 hlm 76 77 Pigeaud 1976 hlm 77 Pigeaud 1976 hlm 89 Daftar pustaka Andaya Leonard Y 1981 The Heritage of Arung Palakka A History of South Sulawesi Celebes in the Seventeenth Century The Hague Martinus Nijhoff doi 10 1163 9789004287228 ISBN 9789004287228 Ricklefs M C 1993 War Culture and Economy in Java 1677 1726 Asian and European Imperialism in the Early Kartasura Period Sydney Asian Studies Association of Australia ISBN 978 1 86373 380 9 Ricklefs M C 2008 09 11 A History of Modern Indonesia Since C 1200 Palgrave Macmillan ISBN 978 1 137 05201 8 pranala nonaktif permanen Pigeaud Theodore Gauthier Thomas 1976 Islamic States in Java 1500 1700 Eight Dutch Books and Articles by Dr H J de Graaf The Hague Martinus Nijhoff ISBN 90 247 1876 7 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Kejatuhan Plered amp oldid 24877472