www.wikidata.id-id.nina.az
Astana Pajimatan Himagiri Jawa ꦥꦱꦫ ꦪꦤ ꦢꦊꦩ ꦥꦫꦤꦠ ꦲꦱꦠꦤꦥꦗ ꦩꦠꦤ ꦲ ꦩꦓ ꦫ translit Pasarean Dalem Para Nata Astana Pajimatan Himagiri adalah kompleks pemakaman yang berlokasi di Kalurahan Wukirsari Kapanewon Imogiri Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta 1 Kompleks pemakaman ini merupakan tempat pemakaman bagi penguasa monarki dari wangsa Mataram beserta keluarga dan kerabatnya Astana Pajimatan Himagiriꦥꦱꦫ ꦪꦤ ꦢꦊꦩ ꦥꦫꦤꦠ ꦲꦱꦠꦤꦥꦗ ꦩꦠꦤ ꦲ ꦩꦓ ꦫ Pasarean Dalem Para Nata Astana Pajimatan HimagiriAstana Pajimatan Himagiri berada di Bukit Merak ca 1890KeteranganDibangun1632LokasiKabupaten Bantul Daerah Istimewa YogyakartaNegaraIndonesiaTipeMakam kerajaanGayaMakam berterasDimiliki olehKesunanan Surakarta dan Kesultanan YogyakartaCagar budaya IndonesiaKompleks Makam ImogiriPeringkatn aKategoriSitusNo RegnasCB 1449LokasikeberadaanKalurahan Wukirsari Kapanewon Imogiri Kabupaten Bantul Daerah Istimewa YogyakartaNo SKSK Menteri PM 89 PW 007 MKP 2011Tanggal SK17 Oktober 2011Koordinat7 55 13 S 110 23 45 E 7 920163 S 110 395828 E 7 920163 110 395828Astana Pajimatan HimagiriLokasi Astana Pajimatan Himagiri di Kabupaten BantulTampilkan peta Kabupaten BantulLokasi Astana Pajimatan Himagiri di Kabupaten BantulTampilkan peta JawaNama sebagaimana tercantum dalamSistem Registrasi Nasional Cagar Budaya Daftar isi 1 Terminologi 2 Sejarah 3 Tata letak 4 Bangunan 4 1 Tangga 4 2 Masjid 4 3 Bangsal 4 4 Kelir 4 5 Regol 4 6 Gapura 5 Kompleks 5 1 Makam raja raja Mataram 5 1 1 Astana Kasultanagungan 5 1 2 Astana Pakubuwanan 5 2 Makam raja raja Surakarta 5 2 1 Astana Kaswargan Surakarta 5 2 2 Astana Kapingsangan Surakarta 5 2 3 Astana Girimulya Surakarta 5 3 Makam raja raja Yogyakarta 5 3 1 Astana Kaswargan Yogyakarta 5 3 2 Astana Besiyaran Yogyakarta 5 3 3 Astana Saptarengga Yogyakarta 6 Budaya dan tradisi 6 1 Nawu Enceh 6 2 Ngarak Siwur 6 3 Nyadran Karaton 7 Galeri 8 Lihat pula 9 Referensi 10 Bacaan lebih lanjut 11 Pranala luarTerminologi suntingNama Astana Pajimatan Himagiri terdiri dari tiga kata yaitu astana Sanskerta sthana berarti tempat 2 pajimatan Jawa pajimatan berarti penyakralan 3 dan himagiri yang berarti gunung berkabut 4 Himagiri diambil dari bahasa Sanskerta hima dan giri hima berarti salju kabut dan giri berarti gunung bukit 4 Himagiri juga dipadankan dengan nama lain untuk Himalaya Dengan demikian Astana Pajimatan Himagiri bermakna sebagai tempat penyakralan gunung berkabut Sejarah suntingPemakaman kerajaan terdahulu berada di Pasarean Mataram Sedangkan Astana Pajimatan Himagiri dibangun di atas bukit Merak oleh Sultan Agung pada dekade keempat abad ke 17 pembangunannya dimulai pada tahun 1632 5 Pembangunan kompleks Astana Pajimatan Himagiri dipimpin oleh Tumenggung Citrakusuma arsitekturnya merupakan perpaduan budaya Jawa Islam Struktur bangunan yang berada di area pemakaman merupakan ciri utama arsitektur Jawa pra Islam Kompleks pemakaman ini terletak di sebuah bukit yang bernama Merak dengan ketinggian sekitar 100 meter di atas permukaan laut 6 Sebelum membangun pemakaman baru di bukit Merak Sultan Agung awalnya memerintahkan membangun kembali pemakaman di Girilaya yang merupakan tempat pemakaman keluarganya Orang yang dipercaya untuk membangun pemakaman tersebut adalah Panembahan Juminah yang merupakan paman Sultan Agung Setelah pembangunan tersebut selesai Panembahan Juminah wafat Untuk menghormati jasanya maka Sultan Agung memerintahkan agar pamannya dimakamkan di Girilaya 7 Adapun tokoh yang dimakamkan di Girilaya adalah Ki Ageng Giring Ki Ageng Sentong Panembahan Girilaya mertua Sultan Agung Dyah Banawati ibu Sultan Agung dan Panembahan Juminah paman Sultan Agung 8 Oleh karena Girilaya telah digunakan sebagai tempat pemakaman keluarga Sultan Agung berencana membangun pemakaman untuk keturunannya di bukit Merak yang berada di selatan Girilaya 9 Pemilihan bukit Merak sebagai lokasi pemakaman tidak dapat dilepaskan dari konsep masyarakat Jawa yang memandang gunung dan bukit atau dataran yang lebih tinggi sebagai suatu tempat yang sakral dan menjadi penghubung manusia kepada tuhan Bukit Merak dipercaya memiliki kekuatan magis dan sakral 10 Hal tersebut sebagai konstruksi intelektual yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan manusia terhadap hal hal yang bersifat religius 11 Sultan Agung wafat pada tahun 1646 dan menjadi raja pertama yang dimakamkan di Astana Pajimatan Himagiri kemudian penerus wangsa Mataram dan keturunannya juga turut dimakamkan di sini 12 Hingga pasca Perjanjian Giyanti pada tahun 1755 yang membagi Mataram menjadi Surakarta dan Yogyakarta maka raja keluarga dan kerabatnya dimakamkan di Astana Pajimatan Himagiri Di sisi barat menjadi lokasi pemakaman raja raja dari Surakarta sedangkan di sisi timur menjadi lokasi pemakaman raja raja dari Yogyakarta 13 Astana Pajimatan Himagiri termasuk jaringan tradisi ziarah masyarakat Jawa ke lokasi makam makam leluhur Hal ini menjadikan pemakaman ini sebagai salah satu destinasi utama wisata religi yang umum dilakukan oleh masyarakat Jawa 14 Kompleks pemakaman ini dikelola oleh Kesunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta dengan menempatkan para abdi dalem yang menjaga pemakaman dan dikelola secara bersama 13 Tata letak suntingArea pemakaman di Astana Pajimatan Himagiri dibagi menjadi tiga kompleks utama kompleks makam raja raja Mataram berada di sisi utara paling atas kompleks makam raja raja Surakarta berada di sisi barat dan kompleks makam raja raja Yogyakarta berada di sisi timur Di kompleks makam raja raja Mataram terdapat dua bagian yaitu Astana Kasultanagungan dan Astana Pakubuwanan Di kompleks makam raja raja Surakarta terdapat tiga bagian yaitu Astana Kaswargan Astana Kapingsangan dan Astana Girimulya Di kompleks makam raja raja Yogyakarta terdapat tiga bagian yaitu Astana Kaswargan Astana Besiyaran dan Astana Saptarengga 13 Di area pemakaman ini juga terdapat lokasi makam seorang pengkhianat bernama Tumenggung Endranata dengan makam di tiga bagian yang terpisah di beberapa bagian dari ke 409 anak tangga di sekitar Gapura Supit Urang dan di kolam sisi kanannya Tumenggung Endranata sendiri disebut berkhianat karena membocorkan rencana penyerbuan di Batavia 15 Berkaitan dengan Tumenggung Endranata sejarawan de Graaf mendeskripsikannya sebagai seorang pengkhianat namun bukan dalam konteks penyerbuan Mataram di Batavia Ia dihukum mati setelah selesainya pemberontakan Adipati Pragola II Alasan dari penjatuhan hukuman mati tersebut karena janda Adipati Pragola II melapor kepada Sultan Agung bahwa Tumenggung Endranata sesungguhnya menjadi penghasut dalam konflik pemberontakan Adipati Pragola II 12 Bangunan suntingAstana Pajimatan Himagiri terdiri atas beberapa halaman makam Setiap astana masing masing memiliki tiga halaman Tempat pemakaman raja berada di halaman paling atas beserta istri dan juga keluarganya halaman kedua berada di tengah dan halaman terbawah merupakan halaman persiapan bagi peziarah Tiap halaman dihubungkan dengan sebuah gapura 16 Di dalam kompleks Astana Pajimatan Himagiri juga terdapat berbagai komponen bangunan di antaranya adalah Tangga sunting nbsp Tangga menuju kompleks Astana Pajimatan Himagiri sekitar 1935 Sebelum memasuki pemakaman terdapat banyak anak tangga yang lebarnya sekitar 4 meter dengan kemiringan 45 derajat menghubungkan pemukiman dengan pemakaman Anak tangga di Astana Pajimatan Himagiri kurang lebih berjumlah 446 Setiap bagian anak tangga memiliki arti dan makna tertentu sebagai berikut 8 Anak tangga dari pemukiman penduduk menuju area dekat Masjid Pajimatan Himagiri berjumlah 32 Jumlah anak tangga ini menandakan Astana Pajimatan Himagiri yang dibangun pada tahun 1632 Anak tangga dari area dekat Masjid Pajimatan Himagiri menuju pekarangan Masjid Pajimatan Himagiri berjumlah 13 Jumlah anak tangga ini melambangkan kenaikan takhta Sultan Agung Anyakrakusuma sebagai raja Mataram pada tahun 1613 Anak tangga dari pekarangan Masjid Pajimatan Himagiri menuju tangga terpanjang berjumlah 46 Jumlah anak tangga ini menandakan kemangkatan Sultan Agung pada tahun 1646 Anak tangga terpanjang berjumlah 346 Jumlah anak tangga ini menandakan Astana Pajimatan Himagiri yang dibangun secara bertahap selama 346 tahun Anak tangga di sekitar kolam berjumlah 9 Jumlah anak tangga ini melambangkan 9 anggota Walisanga Masjid sunting Astana Pajimatan Himagiri dilengkapi dengan masjid di sisi barat pelataran menuju tangga pemakaman Masjid ini disebut Masjid Pajimatan Himagiri yang digunakan sebagai tempat ibadah oleh para abdi dalem saat sedang bertugas di sana Ruang utama masjid memiliki luas sekitar 10x6 meter persegi Bagian serambi memiliki ukuran sekitar 6x3 meter persegi Masjid ini memiliki halaman seluas kurang lebih 80 meter persegi 17 Bangsal sunting Bangsal dapat di jumpai di area pemakaman dan juga di depan masjid Bangsal adalah bangunan terbuka yang memiliki deretan penyangga saka guru namun tidak memiliki dinding Bangsal di Astana Pajimatan Himagiri digunakan oleh para abdi dalem untuk menjalankan tugasnya Di samping itu bangsal juga sering digunakan untuk tempat menunggu oleh para peziarah yang sedang berziarah ke makam 16 Kelir sunting Kelir adalah bangunan kecil berbentuk pagar bertembok di area pintu masuk tiap halaman Kelir berfungsi sebagai penghalang agar pandangan orang tidak melihat langsung ke dalam Di Astana Pajimatan Himagiri terdapat empat bangunan kelir yaitu kelir di Gapura Supit Urang kelir di Regol Sri Manganti I kelir di Regol Sri Manganti II dan kelir di Gapura Papak 16 Regol sunting Serangkaian halaman terbuka di Astana Pajimatan Himagiri disebut dengan pelataran Setiap pelataran dihubungkan dengan regol sebagai pembatas antara masing masing pelataran Regol merujuk kepada bangunan beratap yang berfungsi sebagai pintu masuk yang menghubungkan satu kompleks halaman ke kompleks halaman yang lain 16 Gapura sunting Untuk menuju ke atas Astana Pajimatan Himagiri terdapat gapura yang bernama Gapura Supit Urang Supit Urang adalah nama strategi perang Mataram yang dilakukan dengan cara mengepung musuh secara rangkap dari kedua sisi sehingga musuh benar benar terkurung membentuk pola seperti udang Gapura Supit Urang secara simbolik merupakan gapura utama untuk masuk ke semua area pemakaman Kedelapan astana yang ada di kompleks Astana Pajimatan Himagiri masing masing memiliki gapura sebagai akses masuknya 16 Kompleks sunting nbsp Denah pemakaman di Astana Pajimatan HimagiriDaftar berikut adalah urutan pembagian kompleks makam di Astana Pajimatan Himagiri Pada mulanya penguasa Mataram berada di bagian yang sama setelah kerajaan terpecah bagian untuk penguasa Surakarta dan Yogyakarta dipisahkan Makam raja raja Mataram sunting Kompleks makam raja raja Mataram dibagi menjadi dua bagian yang terdiri dari Astana Kasultanagungan sunting Sultan Agung Anyakrakusuma Ratu Batang Kanjeng Ratu Wetan permaisuri Sultan Agung Sri Susuhunan Amangkurat II Sri Susuhunan Amangkurat IIIAstana Pakubuwanan sunting Sri Susuhunan Pakubuwana I Sri Susuhunan Amangkurat IV Sri Susuhunan Pakubuwana IIMakam raja raja Surakarta sunting Kompleks makam raja raja Surakarta dibagi menjadi tiga bagian yang terdiri dari Astana Kaswargan Surakarta sunting Sri Susuhunan Pakubuwana III Sri Susuhunan Pakubuwana IV Sri Susuhunan Pakubuwana VAstana Kapingsangan Surakarta sunting Sri Susuhunan Pakubuwana VI Sri Susuhunan Pakubuwana VII Sri Susuhunan Pakubuwana VIII Sri Susuhunan Pakubuwana IXAstana Girimulya Surakarta sunting Sri Susuhunan Pakubuwana X Sri Susuhunan Pakubuwana XI Sri Susuhunan Pakubuwana XIIMakam raja raja Yogyakarta sunting Kompleks makam raja raja Yogyakarta dibagi menjadi tiga bagian yang terdiri dari Astana Kaswargan Yogyakarta sunting Sri Sultan Hamengkubuwana I Sri Sultan Hamengkubuwana IIIAstana Besiyaran Yogyakarta sunting Sri Sultan Hamengkubuwana IV Sri Sultan Hamengkubuwana V Sri Sultan Hamengkubuwana VIAstana Saptarengga Yogyakarta sunting Sri Sultan Hamengkubuwana VII Sri Sultan Hamengkubuwana VIII Sri Sultan Hamengkubuwana IXBudaya dan tradisi suntingTerdapat tiga tradisi yang biasa dilakukan di Astana Pajimatan Himagiri di antaranya adalah Nawu Enceh Kirab Budaya Ngarak Siwur dan Nyadran 18 Prosesi masing masing tradisi tersebut adalah sebagai berikut Nawu Enceh sunting Nawu Enceh adalah upacara menguras air gentong dengan tujuan membersihkan gentong yang ada di depan makam Sultan Agung Tradisi ini dilakukan pada setiap bulan Sura pada hari Jumat Kliwon 18 Acara tersebut dimulai dengan pembacaan doa oleh juru kunci makam Doa dipanjatkan kepada Allah untuk para leluhur yang telah meninggal dunia 19 Ngarak Siwur sunting Ngarak Siwur adalah kirab budaya yang masih berhubungan dengan tradisi Nawu Enceh Kirab Budaya dilakukan sebelum upacara Nawu Enceh yaitu pada hari Kamis Wage di sore hari 18 Kirab budaya ini menitik beratkan pada ngarak atau mempawaikan siwur yaitu alat yang digunakan untuk mengambil air di dalam tempayan yang terbuat dari tempurung kelapa berjumlah dua buah dari masing masing karaton Surakarta dan Yogyakarta 19 Nyadran Karaton sunting Nyadran Karaton adalah serangkaian upacara adat yang dilakukan oleh masing masing karaton Surakarta dan Yogyakarta pada saat bulan Ruwah untuk mengucapkan rasa syukur yang dilakukan secara kolektif dengan mengunjungi dan mendoakan leluhur yang telah meninggal Upacara adat ini melibatkan abdi dalem santana dalem dan pangageng karaton 18 Galeri sunting nbsp Gapura menuju Astana Kasultanagungan makam Sultan Agung Anyakrakusuma nbsp Peti jenazah Sri Susuhunan Pakubuwana X tiba di depan pelataran Masjid Pajimatan Himagiri nbsp Sri Susuhunan Pakubuwana X hendak disalatkan di Masjid Pajimatan Himagiri sebelum dikebumikan nbsp Peti jenazah Sri Susuhunan Pakubuwana X hendak dibawa naik ke Astana Pajimatan Himagiri nbsp Prosesi menaiki tangga pemakaman Sri Susuhunan Pakubuwana X Setelah peti jenazah dibawa masuk kompleks pemakaman orang Eropa tidak diperbolehkan di sana nbsp Seusai prosesi pemakaman Sri Susuhunan Pakubuwana X para abdi dalem dan masyarakat berjalan kembali menuruni tangga dari puncak Bukit Merak Lihat pula suntingPasarean Mataram Pasarean Tegalarum Astana Mangadeg Astana Girilayu Astana GirigandaReferensi sunting Kemendikbudristek 2022 Kompleks Makam Imogiri kemdikbud go id diakses tanggal 20 April 2022 Turner Ralph Lilley 1969 1985 sthana dalam bahasa Inggris A Comparative Dictionary of the Indo Aryan Languages Oxford University Press diakses tanggal 5 Februari 2022 Poerwadarminta W J S 1939 Baoesastra Djawa dalam bahasa Jawa Batavia J B Wolters ISBN 0834803496 a b Turner Ralph Lilley 1969 1985 hima and giri dalam bahasa Inggris A Comparative Dictionary of the Indo Aryan Languages Oxford University Press diakses tanggal 5 Februari 2022 Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi D I Yogyakarta 2022 Kompleks Makam Imogiri kemdikbud go id diakses tanggal 20 April 2022 Gunawan Arif Wibowo Nugroho B 2013 Spatial Analysis to Predict Conservation Heritage s Damage of Imogiri Graves by using Microtremor Measurements Jurnal Tata Kota dan Daerah dalam bahasa Inggris 5 Mandoyokusumo K R T 1976 The history of graves of the kings at Imogiri dalam bahasa Inggris s n diakses tanggal 20 April 2022 a b Suaka Peninggalan Sejarah Purbakala DIY 1995 Laporan Pendokumentasian Situs Giriloyo Imogiri Bantul Yogyakarta Sumartono D A 2019 Catatan Silam Pajimatan Imogiri Yogyakarta Mayangkara hlm 24 Heins M 2004 Karaton Surakarta edisi ke 1 Yayasan Pawiyatan Kabudayaan Karaton Surakarta Hadiningrat ISBN 978 979 98586 0 3 Herusatoto Budiono 2008 Simbolisme Jawa Yogyakarta Ombak hlm 215 ISBN 9789793472904 a b de Graaf H J 1986 Puncak Kekuasaan Mataram Politik Ekspansi Sultan Agung Jakarta Pustaka Grafiti Pers a b c Chawari Muhammad 2008 Studi Kelayakan Arkeologi di Kompleks Makam Imogiri Yogyakarta Berkala Arkeologi 28 1 doi 10 30883 jba v28i1 355 Mumfangati Titi 2007 Tradisi Ziarah Makam Leluhur Pada Masyarakat Jawa Jantra 3 3 223 ISSN 1907 9605 Moedjanto G 1986 The Concept of Power in Javanese Culture dalam bahasa Inggris Yogyakarta Gadjah Mada University Press hlm 220 ISBN 9789794200247 a b c d e Adrisijanti I 2000 Arkeologi Perkotaan Mataram Islam Yogyakarta Jendela hlm 343 ISBN 9799597846 Adrisijanti I 1973 Kekunoan Islam di Imagiri Tinjauan Terhadap Seni Bangun dan Seni Hiasnya Yogyakarta Gadjah Mada University Press a b c d Purwadi 2005 Upacara Tradisional Jawa Menggali Untaian Kearifan Lokal Yogyakarta Pustaka Pelajar hlm 253 ISBN 9793721863 a b Haribowo Yandhika 2017 The Symbolic Meaning of Carnival Culture in Imogiri Bening 6 1 8 Bacaan lebih lanjut sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Imogiri Martohastono R Ng 1956 Riwayat Pasarean Imogiri Mataram Yogyakarta Brosur Buku saku Djagapuraya R W 1976 Skema Makam Raja Raja di Imogiri Yogyakarta Brosur Buku saku Suroso Supriyono T n d The Royal Cemetery of Imogiri dalam bahasa Inggris Yogyakarta Guide book Pranala luar suntingJavanese Royal Graveyard of Imogiri dalam bahasa Inggris Koordinat 7 55 S 110 23 E 7 917 S 110 383 E 7 917 110 383 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Astana Pajimatan Himagiri amp oldid 23299814