www.wikidata.id-id.nina.az
Amangkurat IV Jawa ꦲꦩ ꦏ ꦫꦠ ꧔ translit amangkurat kapapat har amangkurat empat dikenal juga sebagai Sunan Jawi adalah susuhunan Mataram kedelapan yang memerintah pada tahun 1719 1726 Ia kemudian dianggap sebagai leluhur raja raja Jawa bapak wangsa Mataram karena menurunkan trah yang berkuasa di Surakarta dan Yogyakarta Amangkurat IVꦲꦩ ꦏ ꦫꦠ ꧔ Sunan JawiSusuhunan Mataram ke 8Bertakhta1719 1726PendahuluPakubuwana IPenerusPakubuwana IIInformasi pribadiKelahiranRaden Mas Suryaputra1680 Kartasura MataramKematian20 April 1726 Kartasura MataramPemakamanAstana Pakubuwanan Imogiri Bantul YogyakartaWangsaMataramNama takhtaSampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Prabu Amangkurat Senapati ing Ngalaga Abdurrahman Sayyidin Panatagama Khalifatullah Ingkang Jumeneng Kaping IVNama anumertaSunan JawiAyahPakubuwana IIbuRatu Mas BalitarBahasa Jawaꦲꦩ ꦏ ꦫꦠ ꧔ AgamaIslam Daftar isi 1 Silsilah 2 Pemerintahan 2 1 Suksesi di Kartasura 2 2 Kenaikan takhta 2 3 Meredamkan pemberontakan 3 Akhir pemerintahan 4 Lihat pula 5 Referensi 6 KepustakaanSilsilah SuntingSunan Amangkurat IV atau Sunan Jawi memiliki nama asli Raden Mas Suryaputra dia adalah putra dari Pakubuwana I yang lahir dari permaisuri Ratu Mas Balitar keturunan Pangeran Juminah putra Panembahan Senapati dengan Ratna Dumilah Seperti raja raja Mataram lainnya Amangkurat IV memiliki beberapa orang putra yang kemudian menjadi tokoh penting diantaranya Dari garwa padmi permaisuri GKR Kencana Ratu Mas Kadipaten lahir Pakubuwana II pendiri Kesunanan Surakarta Dari garwa ampil selir Mas Ayu Tejawati lahir Pangeran Mangkubumi alias Hamengkubuwana I pendiri Kesultanan Yogyakarta Dari garwa ampil selir Mas Ayu Karoh lahir Pangeran Mangkunagara ayah dari Mangkunagara I pendiri Kadipaten Mangkunagaran Dari garwa ampil selir RA Ratna Susilawati putri Untung Surapati lahir Kiai Nur Iman Mlangi tokoh agama atau ulama di Sleman YogyakartaPemerintahan SuntingSuksesi di Kartasura Sunting Pada tahun 1703 Amangkurat II mangkat digantikan putranya bernama Raden Mas Sutikna bergelar Amangkurat III Dampak serius dari serangan Trunajaya di Plered menjadikan Amangkurat II memindahkan istana menuju desa Wanakarta kemudian mendirikan istana baru yang diberi nama Kartasura pada tahun 1680 Karaton Kartasura merupakan pusat istana Mataram setelah Karaton Plered Namun Pangeran Puger adik Amangkurat II bertahan di Plered untuk menolak bergabung dengan Amangkurat II Perseteruan terjadi akhirnya di tahun 1681 Pangeran Puger menyerah dan mengakui kedaulatan kakaknya Walau demikian Pangeran Puger tampaknya mendapat banyak dukungan dari keluarga karaton Akhirnya pada 1704 Amangkurat III mengirim pasukan untuk memburu Pangeran Puger Tetapi dibantu Cakrajaya Danureja sebagai mata mata yang menyamar menjadi tukang sapu rumput Mengetahui berita penangkapan tersebut Pangeran Puger bergegas melarikan diri menuju Semarang untuk meminta bantuan kepada Belanda Oleh mereka permintaan itu disetujui dan tentu dengan bermacam syarat Satu tahun kemudian 1705 gabungan pasukan Belanda Semarang Madura Barat dan Surabaya bergerak menyerang Kartasura Namun atas saran Arya Mataram Amangkurat III akhirnya terpaksa mengungsi ke Ponorogo dengan membawa pusaka pusaka Pangeran Puger bersama koalisinya akhirnya berhasil menduduki Kartasura dan kemudian naik takhta dengan gelar Pakubuwana I Sebagai balas jasa kepada Belanda Pakubuwana I harus merugi karena wilayah pesisir Semarang dan sekitarnya harus diserahkan dalam kuasa Belanda dengan status gadai 1 Kenaikan takhta Sunting Pada tahun 1719 Pakubuwana I mangkat selanjutnya Raden Mas Suryaputra menggantikan posisi ayahnya sebagai raja Mataram Namun ia tidak mengambil gelar Pakubuwana tetapi bergelar Amangkurat IV meneruskan gelar saudara sepupuya yaitu Amangkurat III Di tengah tengah era kepemimpinan Amangkurat IV suksesi takhta Jawa kembali terjadi Perebutan pucuk penguasa Mataram tak bisa dihindari berdampak besar bagi Mataram juga wilayah wilayahnya di mancanagara Dan karena kurang berkenannya banyak keluarga karaton atas penobatan Amangkurat IV rakyat Jawa kemudian terpecah kepercayaannya menjadi lima kubu yaitu pihak Amangkurat IV kemudian ketiga saudaranya yaitu Pangeran Purbaya Pangeran Balitar Arya Dipanagara dan juga Pangeran Arya Mataram paman Amangkurat IV Sementara itu Pangeran Balitar mencoba mendirikan kembali bekas istana Sultan Agung yang diberi nama Kartasekar dan mengkuhkan diri sebagai Sultan Ibnu Mustafa Pakubuwana Disusul Arya Dipanagara mengukuhkan diri bergelar Panembahan Herucakra beristana di Madiun Sementara itu Arya Mataram memilih mengungsi dari Kartasura menuju pesisir utara Setelah sampai di Santenan Cengkal Sewu pasukan Arya Mataram bergerak dan menyerang wilayah Grobogan Warung Blora dan Sesela 1 Meredamkan pemberontakan Sunting Perang saudara memperebutkan takhta Mataram yang oleh para sejarawan disebut perang suksesi Jawa jilid II ini menyebabkan rakyat Jawa terpecah belah Sebagian memihak Amangkurat IV sebagian memihak Pangeran Balitar sebagian memihak Arya Dipanagara dan sebagian lagi memihak Arya Mataram Pangeran Balitar berhasil membuat Jayapuspita sekutu Arya Dipanagara memihak kepadanya dan menggunakan kekuatan Mojokerto itu untuk menggempur Madiun Arya Dipanagara kalah dan menyingkir ke Baturrana Di sana ia ganti dikejar oleh pasukan Mataram dari Kartasura Akhirnya Arya Dipanagara pun menyerah pada Pangeran Balitar dan bergabung bersamanya di Kartasekar Pada bulan Oktober 1719 pihak Mataram dibantu VOC menumpas Arya Mataram lebih dahulu yang memberontak di Pati Kemudian ditangkap dan dijatuhi hukuman gantung di Jepara Pada bulan November 1720 gabungan pasukan Mataram dan VOC menyerang Kartasekar Kemudian Kartasekar berhasil dihancurkan sehingga kelompok Pangeran Balitar menyingkir ke timur Satu persatu kekuatan pemberontak berkurang Jayapuspita meninggal karena sakit tahun 1720 sebelum jatuhnya Kartasekar Pangeran Balitar sendiri juga meninggal tahun 1721 akibat wabah penyakit saat dirinya berada di Malang Perang akhirnya berhasil dihentikan pada tahun 1723 Kelompok pemberontak ditangkap Pangeran Purbaya dibuang ke Batavia Arya Dipanagara Panembahan Herucakra dibuang ke Tanjung Harapan sedangkan Panji Surengrana adik Jayapuspita dibuang ke Sri Langka Akhir pemerintahan SuntingAmangkurat IV berselisih dengan Cakraningrat IV bupati Madura Barat Cakraningrat IV ini ikut berjasa memerangi pemberontakan Jayapuspita di Surabaya tahun 1718 silam Ia pernah memiliki keyakinan bahwa Madura akan lebih makmur jika berada di bawah kekuasaan VOC daripada Mataram Hubungan dengan Cakraningrat IV kemudian membaik setelah ia diambil sebagai menantu Amangkurat IV Kelak Cakraningrat IV ini berselisih terhadap Raden Mas Prabasuyasa putra Amangkurat IV Amangkurat IV sendiri jatuh sakit bulan Maret 1726 akibat diracun Sebelum sempat menemukan pelakunya ia lebih dulu meninggal dunia pada tanggal 20 April 1726 2 Amangkurat IV digantikan Raden Mas Prabasuyasa putranya yang baru berusia 15 tahun bergelar Pakubuwana II sebagai raja selanjutnya Kelak Pakubuwana II juga berselisih dengan Sunan Kuning cucu Amangkurat III Pangeran Mangkubumi adik dan Pangeran Sambernyawa keponakan Hal tersebut berdampak terhadap kedaulatan Mataram serta campur tangan Belanda dalam Perjanjian Giyanti disusul Perjanjian Salatiga Lihat pula SuntingKesultanan Mataram Wangsa Mataram Kesunanan Surakarta Kesultanan YogyakartaReferensi Sunting a b R Ng Yasadipura I 1729 1803 Babad Kartasura Jakarta Pemeliharaan CS1 Format tanggal link M C Ricklefs 1993 A History of Modern Indonesia Since c 1300 Kepustakaan SuntingMiksic John general ed et al 2006 Karaton Surakarta A look into the court of Surakarta Hadiningrat central Java First published By the will of His Serene Highness Paku Buwono XII Surakarta Yayasan Pawiyatan Kabudayan Karaton Surakarta 2004 Marshall Cavendish Editions Singapore ISBN 981 261 226 2 Ricklefs M C 1998 The seen and unseen worlds in Java 1726 49 History literature and Islam in the court of Pakubuwana II St Leonards NSW The Asian Studies Association of Australia in association with Allen and Unwin Honolulu The University of Hawai i Press Babad Tanah Jawi Mulai dari Nabi Adam Sampai Tahun 1647 terj 2007 Yogyakarta Narasi M C Ricklefs 1991 Sejarah Indonesia Modern terj Yogyakarta Gadjah Mada University Press Moedjianto 1987 Konsep Kekuasaan Jawa Penerapannya oleh Raja raja Mataram Yogyakarta Kanisius Purwadi 2007 Sejarah Raja Raja Jawa Yogyakarta Media IlmuAmangkurat IVWangsa MataramLahir Tidak diketahui Meninggal 1726GelarDidahului oleh Pakubuwana I Susuhunan Mataram1719 1726 Diteruskan oleh Pakubuwana II Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Amangkurat IV amp oldid 23794870