www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini sedang dalam perubahan besar untuk sementara waktu Untuk menghindari konflik penyuntingan dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan Halaman ini terakhir disunting oleh AABot Kontrib Log 119 hari 368 menit lalu Pesan ini dapat dihapus jika halaman ini sudah tidak disunting dalam beberapa jam Jika Anda adalah penyunting yang menambahkan templat ini harap diingat untuk menghapusnya setelah selesai atau menggantikannya dengan Under construction di antara masa masa menyunting Anda Perbudakan seksual bahasa Inggris sexual slavery dan eksploitasi seksual bahasa Inggris sexual exploitation adalah perbuatan atau praktik atas dasar suatu ikatan kepemilikan atas satu orang atau lebih dengan maksud untuk memaksa atau dengan cara lainnya orang untuk melakukan aktivitas seksual 1 2 Hal ini termasuk kerja paksa yang menurunkan status seseorang menjadi budak termasuk pernikahan paksa dan perdagangan seks seperti perdagangan seksual anak anak 1 Perbudakan seksual juga dapat melibatkan perbudakan seksual pemilik tunggal perbudakan ritual yang terkadang dikaitkan dengan praktik keagamaan tertentu seperti perbudakan ritual di Ghana Togo dan Benin perbudakan terutama untuk tujuan non seksual tetapi di mana aktivitas seksual non konsensual adalah umum atau prostitusi paksa Deklarasi dan Program Aksi Wina menyerukan upaya internasional untuk membuat orang orang sadar akan perbudakan seksual dan bahwa perbudakan seksual adalah pelanggaran hak asasi manusia Insiden perbudakan seksual oleh negara telah dipelajari dan ditabulasikan oleh UNESCO dengan kerjasama dari berbagai lembaga internasional 3 Daftar isi 1 Definisi 2 Jenis 2 1 Eksploitasi seksual komersial orang dewasa 2 2 Eksploitasi seksual komersial anak 2 2 1 Prostitusi anak 2 2 2 Wisata seks anak 2 2 3 Pornografi anak 2 3 Perdagangan seks dunia maya 2 4 Prostitusi paksa 2 5 Perkawinan paksa 2 6 Kejahatan terhadap kemanusiaan 2 7 Penculikan pengantin wanita 2 8 Selama perang dan konflik bersenjata 3 Kasus kasus dalam sejarah 3 1 Yunani kuno dan kekaisaran Romawi 3 2 Asia 3 3 Perdagangan budak Arab 3 4 Perbudakan orang kulit putih 3 5 Amerika Serikat 3 6 Selama perang dunia kedua 3 7 Setelah perang dunia kedua 3 8 Selama perang Korea 4 Masa sekarang 5 Referensi 6 Pranala luarDefinisi SuntingStatuta Roma 1998 mendefinisikan kejahatan yang dapat menjadi yurisdiksi Mahkamah Pidana Internasional Kejahatan ini mencakup kejahatan terhadap kemanusiaan Pasal 7 yang termasuk perbudakan Pasal 7 1 c dan perbudakan seksual Pasal 7 1 g ketika dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematis yang ditujukan terhadap penduduk sipil mana pun Statuta Roma juga mendefinisikan perbudakan seksual sebagai kejahatan perang dan pelanggaran Konvensi Jenewa ketika dilakukan dalam konflik bersenjata internasional Pasal 8 b xxii dan secara tidak langsung dalam konflik bersenjata internal berdasarkan Pasal 8 c ii Akan tetapi yurisdiksi pengadilan atas kejahatan perang secara eksplisit dikecualikan dari termasuk kejahatan yang dilakukan selama situasi gangguan dan ketegangan internal seperti kerusuhan tindakan kekerasan yang terisolasi dan sporadis atau tindakan lain yang serupa Pasal 8 d 4 Teks Statuta Roma tidak secara eksplisit mendefinisikan perbudakan seksual tetapi mendefinisikan perbudakan sebagai pelaksanaan salah satu atau semua kekuasaan yang melekat pada hak kepemilikan atas seseorang dan termasuk pelaksanaan kekuasaan tersebut dalam proses perdagangan orang khususnya perempuan dan anak anak Pasal 7 2 c 4 5 Dalam komentar Statuta Roma 6 Mark Klamberg menyatakan 7 8 Perbudakan seksual adalah suatu bentuk perbudakan tertentu yang mencakup pembatasan otonomi seseorang kebebasan bergerak dan kekuasaan untuk memutuskan hal hal yang berkaitan dengan aktivitas seksual seseorang Dengan demikian kejahatan itu juga mencakup kawin paksa pembantu rumah tangga paksa atau kerja paksa lainnya yang melibatkan aktivitas seksual paksa Berbeda dengan tindak pidana perkosaan yang merupakan tindak pidana tuntas perbudakan seksual merupakan tindak pidana yang berkelanjutan Bentuk bentuk perbudakan seksual misalnya dapat berupa praktik praktik seperti penahanan perempuan di kamp pemerkosaan atau stasiun penghiburan perkawinan sementara paksa dengan tentara dan praktik praktik lain yang melibatkan perlakuan terhadap perempuan sebagai barang milik dan dengan demikian merupakan suatu pelanggaran jus cogens yang melarang perbudakan Jenis SuntingEksploitasi seksual komersial orang dewasa Sunting Eksploitasi seksual komersial orang dewasa sering disebut sebagai perdagangan seks 9 adalah jenis perdagangan manusia yang melibatkan perekrutan pengangkutan pemindahan penyembunyian atau penerimaan orang dengan cara pemaksaan atau kekerasan untuk tujuan eksploitasi seksual BBC News mengutip laporan UNODC yang berisi daftar negara negara tujuan paling umum bagi korban perdagangan manusia pada tahun 2007 antara lain Thailand Jepang Israel Belgia Belanda Jerman Italia Turki dan Amerika Serikat Laporan tersebut memuat Thailand Tiongkok Nigeria Albania Bulgaria Belarusia Moldova dan Ukraina sebagai sumber utama orang yang diperdagangkan 10 Eksploitasi seksual komersial anak Sunting Eksploitasi Seksual Komersial Anak ESKA termasuk prostitusi anak atau perdagangan seks anak wisata seks anak pornografi anak atau bentuk transaksi seks lainnya dengan anak Youth Advocate Program International YAPI mendeskripsikan ESKA sebagai bentuk pemaksaan dan kekerasan terhadap anak dan bentuk perbudakan kontemporer 11 12 Sebuah deklarasi Kongres Dunia Menentang Eksploitasi Seksual Komersial Anak yang diadakan di Stockholm pada tahun 1996 mendefinisikan ESKA sebagai pelecehan seksual oleh orang dewasa dengan remunerasi dalam bentuk uang atau barang kepada anak atau kepada orang ketiga atau beberapa orang Anak diperlakukan sebagai objek seksual dan sebagai objek komersial 12 Prostitusi anak Sunting Prostitusi anak atau perdagangan seks anak adalah salah satu bentuk perbudakan seksual 13 Praktik ini adalah eksploitasi seksual komersial anak dengan seorang anak memberikan layanan prostitusi biasanya dengan keuntungan finansial bagi orang dewasa Polisi federal India mengatakan pada tahun 2009 sekitar 1 2 juta anak di India terlibat dalam prostitusi 14 Sebuah pernyataan CBI mengatakan bahwa studi dan survei yang disponsori oleh Kementerian Perempuan dan Perkembangan Anak memperkirakan sekitar 40 dari pekerja seks India adalah anak anak 14 Lembaga Penelitian Sistem Kesehatan Thailand melaporkan bahwa anak anak yang berada dalam prostitusi mencapai 40 dari pekerja seks di Thailand 15 Di beberapa bagian dunia prostitusi anak ditoleransi atau diabaikan oleh pihak yang berwenang Hal ini mencerminkan hal yang berlaku di banyak negara berkembang Seorang hakim dari Honduras mengatakan dengan syarat anonim Jika korban pekerja seks anak lebih dari 12 tahun jika dia menolak untuk mengajukan pengaduan dan jika orang tuanya jelas jelas mendapat keuntungan dari prostitusi anak mereka kami cenderung mengabaikannya 16 Wisata seks anak Sunting Wisata seks anak adalah bentuk perdagangan seks anak yang utamanya berpusat pada pembelian dan penjualan anak anak untuk tujuan perbudakan seksual 17 18 Ini terjadi ketika orang dewasa bepergian ke luar negeri dengan tujuan untuk terlibat dalam pelecehan seksual anak yang difasilitasi secara komersial 19 Wisata seks anak mempunyai konsekuensi mental dan fisik bagi anak anak yang dieksploitasi yang termasuk penyakit termasuk HIV AIDS kecanduan narkoba kehamilan kekurangan gizi pengucilan sosial dan kemungkinan kematian menurut Departemen Luar Negeri Amerika Serikat 19 Thailand Kamboja India Brasil dan Meksiko telah diidentifikasi sebagai hotspot utama eksploitasi seksual anak 20 Pornografi anak Sunting Pornografi anak 21 22 23 merujuk pada gambar atau film yang menggambarkan aktivitas seksual eksplisit yang melibatkan seorang anak Pornografi anak sering kali merupakan rekaman visual dari pelecehan seksual terhadap anak 24 25 26 Pelecehan seksual terhadap anak terjadi selama tindakan seksual yang diambil gambar atau videonya dalam produksi pornografi anak 24 25 27 28 Dampak pelecehan pada anak berlanjut hingga dewasa dan diperparah oleh distribusi luas dan ketersediaan abadi dari foto foto pelecehan seksual 29 30 31 Perdagangan seks anak seringkali melibatkan pornografi anak 17 Anak anak biasanya dibeli dan dijual untuk tujuan seksual tanpa sepengetahuan orang tua mereka Dalam kasus ini anak anak sering digunakan untuk memproduksi pornografi anak terutama bentuk pornografi anak yang sadis dimana mereka dapat disiksa 17 Perdagangan seks dunia maya Sunting Korban perdagangan seks dunia maya terutama perempuan dan anak anak dapat dikategorikan sebagai budak seks 32 33 yang diperdagangkan dan kemudian dipaksa untuk tampil dalam tayangan live streaming 34 yang melibatkan paksaan 35 tindakan seks atau pemerkosaan di webcam 36 37 Mereka biasanya dibuat untuk mengikuti perintah konsumen yang membayar 38 Itu terjadi di sarang cybersex yang merupakan kamar yang dilengkapi dengan webcam 38 39 Prostitusi paksa Sunting Sebagian besar jika tidak semua bentuk bentuk prostitusi paksa dapat dipahami sebagai perbudakan seksual 40 Istilah prostitusi paksa dan pelacuran paksa muncul dalam konvensi internasional dan kemanusiaan tetapi kurang dipahami dan diterapkan secara konsisten Prostitusi paksa umumnya mengacu pada kondisi kontrol atas seseorang yang dipaksa oleh orang lain untuk melakukan aktivitas seksual 41 Isu persetujuan dalam prostitusi sedang hangat diperdebatkan Pendapat di negara negara seperti Eropa telah terbagi atas pertanyaan apakah prostitusi harus dianggap sebagai pilihan bebas atau sebagai eksploitatif yang melekat pada perempuan 42 Undang undang di Swedia Norwegia dan Islandia mengatur bahwa membayar untuk seks adalah ilegal tetapi tidak sama halnya dengan menjual layanan seksual Hal ini didasarkan pada gagasan bahwa semua bentuk prostitusi pada dasarnya bersifat eksploitatif dan menentang gagasan bahwa prostitusi dapat dilakukan secara sukarela 43 Sebaliknya prostitusi adalah profesi yang diakui di negara negara seperti Belanda dan Jerman Pada tahun 1949 Majelis Umum PBB mengadopsi Konvensi untuk Pemberantasan Perdagangan Orang dan Eksploitasi Prostitusi Orang Lain Konvensi 1949 Pasal 1 Konvensi 1949 memberikan hukuman bagi setiap orang yang mengadakan membujuk atau mengarahkan untuk tujuan pelacuran orang lain atau mengeksploitasi prostitusi orang lain bahkan dengan persetujuan orang itu Agar termasuk dalam ketentuan Konvensi 1949 perdagangan manusia tidak perlu untuk melewati batas internasional 44 Sebaliknya organisasi seperti UNAIDS WHO Amnesty International Human Rights Watch dan UNFPA telah meminta negara negara untuk mendekriminalisasi pekerja seks dalam upaya global untuk mengatasi epidemi HIV AIDS dan memastikan akses pekerja seks ke layanan kesehatan 45 46 47 Perkawinan paksa Sunting Kawin paksa adalah bentuk perkawinan dengan salah satu atau kedua peserta yang menikah tidak memberikan persetujuan secara bebas 48 Kawin paksa adalah salah satu bentuk perbudakan seksual 7 8 Penyebab kawin paksa antara lain adat seperti mahar dan harta sesan kemiskinan anggapan pentingnya keperawanan bagi perempuan sebelum menikah kehormatan keluarga fakta bahwa perkawinan dalam masyarakat tertentu dianggap sebagai pengaturan sosial antara keluarga besar pengantin pendidikan dan pilihan ekonomi yang terbatas anggapan bahwa perkawinan adalah perlindungan yang diberikan oleh tradisi budaya atau agama membantu imigrasi 49 50 51 52 53 Perkawinan paksa paling sering terjadi di beberapa bagian Asia Selatan dan Afrika sub Sahara 54 Kejahatan terhadap kemanusiaan Sunting Memorandum Penjelasan Statuta Roma mengakui pemerkosaan perbudakan seksual prostitusi paksa kehamilan paksa sterilisasi paksa atau segala bentuk kekerasan seksual lainnya yang sebanding sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan jika tindakan tersebut adalah bagian dari praktik yang meluas atau sistematis 55 56 Perbudakan seksual pertama kali diakui sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan ketika Pengadilan Pidana Internasional untuk bekas Yugoslavia mengeluarkan surat perintah penangkapan berdasarkan Konvensi Jenewa dan Pelanggaran Hukum atau Kebiasaan Perang Secara khusus diakui bahwa wanita Muslim di Foca Bosnia dan Herzegovina tenggara menjadi sasaran pemerkosaan geng secara sistematis dan meluas penyiksaan dan perbudakan seksual oleh tentara Serbia Bosnia polisi dan anggota kelompok paramiliter setelah pengambilalihan kota pada April 1992 57 Dakwaan tersebut memiliki signifikansi hukum yang besar dan merupakan pertama kalinya penyerangan seksual diselidiki untuk tujuan penuntutan di bawah kategori penyiksaan dan perbudakan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan 57 Dakwaan tersebut diperkuat oleh putusan tahun 2001 oleh Pengadilan Pidana Internasional untuk bekas Yugoslavia bahwa pemerkosaan dan perbudakan seksual adalah kejahatan terhadap kemanusiaan Putusan ini menentang penerimaan luas pemerkosaan dan perbudakan seksual perempuan sebagai bagian intrinsik dari perang 58 Pengadilan Pidana Internasional untuk bekas Yugoslavia memutuskan tiga pria Serbia Bosnia bersalah atas pemerkosaan terhadap perempuan dan anak perempuan Bosnia Muslim Bosnia beberapa berusia 12 dan 15 tahun di Foca Bosnia timur dan Herzegovina Tuduhan itu diajukan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang Selain itu dua dari pria tersebut dinyatakan bersalah atas kejahatan terhadap kemanusiaan perbudakan seksual karena menahan perempuan dan anak perempuan di sejumlah pusat penahanan de facto Banyak dari wanita itu kemudian menghilang 58 Di daerah daerah yang dikuasai oleh militan Islam wanita non Muslim diperbudak di wilayah pendudukan mereka Banyak Islamis yang memahami penghapusan perbudakan sebagai hal dipaksakan oleh Barat kepada orang orang Muslim dan mereka ingin menghidupkan kembali praktik perbudakan 59 60 61 Lihat Perbudakan dalam Islamisme abad ke 21 Di daerah daerah yang dikuasai oleh para imam Katolik pelecehan oleh para biarawati termasuk perbudakan seksual telah diakui oleh Paus 62 63 Penculikan pengantin wanita Sunting nbsp Pemerkosaan Wanita Sabine oleh Nicolas Poussin Roma 1637 38 Museum Louvre Penculikan pengantin juga dikenal sebagai pernikahan dengan penculikan atau pernikahan dengan tawanan adalah bentuk pernikahan paksa yang dipraktikkan di beberapa budaya tradisional Meskipun motivasi di balik penculikan pengantin berbeda beda di setiap wilayah budaya dengan tradisi pernikahan dengan penculikan umumnya bersifat patriarki dengan stigma sosial yang kuat terhadap seks atau kehamilan di luar nikah dan kelahiran anak di luar nikah 64 65 Namun dalam kebanyakan kasus laki laki yang memilih untuk menangkap calon istrinya seringkali berstatus sosial lebih rendah baik karena kemiskinan penyakit karakter buruk atau kriminalitas Dalam beberapa kasus pasangan tersebut berkolusi bersama untuk kawin lari dengan kedok penculikan pengantin wanita memberi orang tua mereka fait accompli suatu keadaan yang telah terjadi sehingga tidak terdapat pilihan lain selain menerimanya 64 66 Pria pria ini terkadang terhalang untuk mencari istri secara sah karena besarnya pembayaran yang diminta keluarga wanita mahar tidak untuk disamakan dengan mas kawin dibayar oleh keluarga wanita 64 67 nbsp Invasi Mongol ke Hungaria Orang Mongol dengan wanita yang ditangkap ada di sebelah kiri orang Hungaria dengan satu wanita yang diselamatkan di sebelah kanan Penculikan pengantin dibedakan dari raptio Penculikan pengantin merujuk pada keadaan ketika penculikan seorang wanita dilakukan oleh satu pria dan atau teman dan kerabatnya dan seringkali merupakan praktik yang meluas dan berkelanjutan Sedangkan raptio mengacu pada penculikan besar besaran terhadap perempuan oleh kelompok laki laki paling sering terjadi pada masa perang lihat juga pemerkosaan perang Istilah Latin raptio mengacu pada penculikan perempuan baik untuk pernikahan dengan penculikan atau kawin lari atau perbudakan khususnya perbudakan seksual Dalam hukum kanon Katolik Roma raptio mengacu pada larangan hukum perkawinan jika pengantin wanita diculik secara paksa Kanon 1089 CIC Praktik raptio diduga telah ada sejak zaman antropologis kuno Di Eropa Neolitik penggalian situs budaya Tembikar Linear di Asparn Schletz Austria menemukan sisa sisa banyak korban yang terbunuh Di antara sisa sisa korban tidak banyak sisa sisa korban wanita muda dan anak anak yang ditemykan Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan para penyerang telah membunuh para pria tetapi menculik para wanita muda 68 Selama perang dan konflik bersenjata Sunting Pemerkosaan dan kekerasan seksual telah ada selama peperangan di hampir setiap era sejarah yang diketahui 69 Sebelum abad ke 19 sejumlah kalangan militer mendukung gagasan bahwa semua orang termasuk perempuan dan anak anak yang tidak bersenjata masih menjadi musuh dengan pihak yang berperang bangsa atau orang yang terlibat dalam konflik 70 Pemenang mendapatkan rampasan telah menjadi seruan perang selama berabad abad dan perempuan dimasukkan sebagai bagian dari rampasan perang 71 Perbudakan seksual yang dilembagakan dan prostitusi paksa telah didokumentasikan dalam sejumlah perang terutama Perang Dunia Kedua Lihat Selama Perang Dunia Kedua dan dalam Perang di Bosnia Kasus kasus dalam sejarah SuntingYunani kuno dan kekaisaran Romawi Sunting Mempekerjakan budak perempuan dan terkadang juga budak laki laki untuk prostitusi adalah hal yang biasa di masa Helenistik dan Romawi Banyak referensi yang merujuk praktik ini dalam kajian sastra hukum laporan militer dan seni Seorang prostitusi budak atau bebas berada di luar kode moral yang membatasi seksualitas dalam masyarakat Yunani Romawi dan hanya memiliki sedikit perlindungan hukum Lihat hukum Roma kuno tentang pemerkosaan sebagai contoh Hubungan seorang laki laki dengan budak tidak dianggap perzinahan dalam masyarakat Yunani dan Romawi kuno Asia Sunting Perbudakan merupakan hal yang umum dilakukan di zaman Tiongkok kuno Selama dominasi Tiongkok di Vietnam gadis gadis Nanyue dijual sebagai budak seks ke Tiongkok 72 Perdagangan budak berkembang dengan banyak gadis gadis yang telah menetap di Tiongkok selatan yang diperbudak dan dibawa ke Tiongkok utara 73 74 Penduduk yang telah menetap di Fujian dan Guizhou juga dijadikan sebagai budak 75 Gadis gadis Yue Selatan digambarkan secara seksual dalam sastra Tiongkok dan dalam puisi yang ditulis oleh orang Tiongkok yang diasingkan ke selatan 76 Pada abad ke 16 dan ke 17 orang orang Portugis dan orang orang laskar Asia Selatan terkadang terlibat dalam perbudakan di Jepang Di sana mereka membeli atau menangkap wanita dan gadis muda Jepang yang kemudian dijadikan sebagai budak seksual di kapal mereka atau dikirim ke Makau dan koloni Portugis lainnya di Asia Tenggara Amerika 77 dan India 78 Misalnya di Goa sebuah koloni Portugis di India terdapat komunitas budak dan pedagang budak Jepang selama akhir abad ke 16 dan ke 17 77 78 Selama Pengepungan Benteng Zeelandia tahun 1662 pasukan loyalis Ming yang dipimpin oleh Koxinga mengepung dan mengalahkan Perusahaan India Timur Belanda dan menaklukkan Taiwan para tahanan pria kolonial Belanda dieksekusi mati Sedangkan para wanita dan anak anak yang masih hidup kemudian dijadikan budak Wanita Belanda dijual kepada tentara Tiongkok untuk menjadi istri atau selir mereka dan putri remaja misionaris Belanda Antonius Hambroek menjadi selir bagi Koxinga 79 80 81 82 83 84 Beberapa penampilan fisik orang Belanda seperti rambut pirang dan rambut merah yang terdapat pada sebagian orang orang di wilayah Taiwan selatan adalah indikasi dari peristiwa ini 79 Pada abad ke 19 dan awal abad ke 20 terdapat jaringan prostitusi Tiongkok yang diperdagangkan ke kota kota seperti Singapura Terdapat pula jaringan terpisah prostitusi Jepang yang diperdagangkan di seluruh Asia antara lain di negara negara seperti Tiongkok Jepang Korea Singapura dan India Tempat tempat ini pada waktu itu kemudian dikenal sebagai Lalu Lintas Budak Kulit Kuning Terdapat juga jaringan prostitusi dari benua Eropa yang diperdagangkan ke India Ceylon Singapura Tiongkok dan Jepang pada waktu yang hampir bersamaan yang kemudian dikenal sebagai Lalu Lintas Budak Kulit Putih 85 Karayuki san 唐行きさん code ja is deprecated adalah gadis dan wanita Jepang di akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20 yang diperdagangkan dari prefektur pertanian yang dilanda kemiskinan di Jepang dengan tujuan Asia Timur Asia Tenggara Siberia Rusia Timur Jauh Manchuria dan India untuk dijadikan sebagai prostitusi yang memberikan layanan seksual ke orang orang dari berbagai ras dan etnis termasuk orang orang Tiongkok Eropa Asia Tenggara dan lain lain Tujuan utama karayuki san antara lain Tiongkok khususnya Shanghai Hong Kong Filipina Kalimantan Sumatra 86 Thailand Indonesia dan Amerika Serikat bagian barat khususnya San Francisco Mereka sering dikirim ke orang orang kolonial Barat di Asia karena terdapat permintaan yang besar dari personel militer Barat 87 Pengalaman prostitusi Jepang di Tiongkok ditulis dalam sebuah buku oleh seorang wanita Jepang Tomoko Yamazaki 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 Gadis gadis Jepang dengan mudah diperdagangkan ke luar negeri karena pelabuhan Korea dan Tiongkok tidak mengharuskan warga negara Jepang untuk menggunakan paspor Selain itu pemerintah Jepang menyadari bahwa uang yang diperoleh dari perdagangan karayuki san juga membantu perekonomian Jepang pada waktu itu 99 dan boikot Tiongkok terhadap produk Jepang pada tahun 1919 menyebabkan adanya ketergantungan pada pendapatan dari karayuki san 100 Karena orang Jepang memandang orang non Barat sebagai inferior para wanita Jepang karayuki san merasa terhina karena mereka terutama melayani pria Tiongkok atau orang Asia Tenggara secara seksual 101 102 Penduduk asli Kalimantan Malaysia Tiongkok Jepang Prancis Amerika Inggris dan pria dari setiap ras mengunjungi prostitusi Jepang di Sandakan 103 Seorang wanita Jepang bernama Osaki mengatakan bahwa laki laki Jepang Tiongkok kulit putih dan penduduk asli diperlakukan sama oleh prostitusi Jepang tanpa memandang ras dan bahwa pelanggan paling menjijikkan bagi prostitusi Jepang adalah pria Jepang sementara mereka menggunakan kata cukup baik untuk menggambarkan pria Tiongkok dan pria Barat adalah klien terbaik kedua sedangkan pria Asia Tenggara adalah yang terbaik dan tercepat untuk berhubungan seks 104 Selama Perang Dunia II Kekaisaran Jepang mengorganisir sistem wanita penghibur yang merupakan eufemisme dari budak seks militer Sekitar 200 000 orang sebagian besar wanita Korea terdapat pula wanita Tiongkok Filipina dan Indonesia dipaksa menjadi budak seksual di stasiun penghiburan militer Jepang selama Perang Dunia II 105 Jepang mengumpulkan membawa dan mengurung wanita Asia secara paksa dan kolusi untuk melakukan hubungan seksual dengan tentara Jepang selama invasi mereka di Asia Timur dan Asia Tenggara Beberapa wanita Korea mengklaim bahwa kasus kasus ini harus diadili oleh pengadilan internasional sebagai kekerasan seks anak Tuntutan hukum telah dibuat karena kemarahan para korban atas apa yang mereka lihat sebagai ketidakadilan dari upaya hukum yang ada dan adanya penolakan keterlibatan Jepang dalam perbudakan dan penculikan seks anak Pada tanggal 28 Desember 2015 Pemerintah Jepang dan Pemerintah Korea Selatan sepakat bahwa Pemerintah Jepang akan membayar 1 miliar Yen kepada korban perbudakan 106 107 108 Terlepas dari kesepakatan ini beberapa korban Korea mengeluh bahwa mereka tidak diajak berkonsultasi selama proses negosiasi Mereka berpendapat bahwa Pemerintah Jepang dan Pemerintah Korea secara hukum tidak mengakui klaim mereka 109 Perdagangan budak Arab Sunting Perdagangan budak termasuk perdagangan budak seks 110 mengalami kenaikan dan penurunan di wilayah wilayah tertentu di Timur Tengah hingga abad ke 20 111 Para budak ini sebagian besar berasal dari Afrika Sub Sahara terutama Zanj dan Kaukasus terutama Sirkasia 112 Perompak Barbary juga menangkap sekitar 1 25 juta budak dari Eropa Barat antara abad keenam belas dan kesembilan belas 113 114 Berbeda dengan perdagangan budak Atlantik yang mempunyai rasio laki laki perempuan 2 1 atau 3 1 perdagangan budak Arab biasanya memiliki rasio perempuan laki laki yang lebih tinggi Hal ini menunjukkan preferensi untuk budak perempuan Selir diberikan sebagai insentif untuk mengimpor budak perempuan seringkali dari Eropa meskipun banyak juga yang diimpor terutama untuk melakukan tugas tugas rumah tangga 115 Perbudakan orang kulit putih Sunting nbsp Patung berjudul The White Slave oleh Abastenia St Leger Eberle sebuah patung kontroversial yang dimaksudkan untuk menggambarkan perbudakan seksual barat modernDi negara negara Anglophone pada abad ke 19 dan awal abad ke 20 frasa perbudakan kulit putih digunakan untuk merujuk pada perbudakan seksual wanita kulit putih Itu terutama terkait dengan kisah kisah wanita yang diperbudak di harem Timur Tengah seperti yang disebut keindahan Circassian 116 Ungkapan itu digunakan secara bertahap sebagai eufemisme untuk prostitusi 117 Ungkapan itu sangat umum dalam konteks eksploitasi anak di bawah umur dengan implikasi bahwa anak anak dan perempuan muda dalam keadaan seperti itu tidak bebas untuk menentukan nasib mereka sendiri Di Inggris era Victoria jurnalis William Thomas Stead pernah membeli seorang gadis berusia 13 tahun seharga 5 jumlah yang pada waktu itu sama dengan upah bulanan seorang pekerja lihat kasus Eliza Armstrong Kepanikan moral atas perbudakan wanita memuncak di Inggris pada tahun 1880 an Pada saat itu perbudakan orang kulit putih menjadi sebuah isu utama dalam isu moralitas publik Kecaman kecaman publik menyebabkan disahkannya undang undang anti perbudakan di Parlemen Parlemen kemudian membentuk Undang Undang Amandemen Hukum Pidana 1885 yang menaikkan usia persetujuan untuk berhubungan seks dari tiga belas menjadi enam belas pada waktu itu 118 Hal serupa juga terjadi di Amerika Serikat pada awal abad kedua puluh Pada tahun 1910 pengacara Chicago AS mengumumkan tanpa memberikan rincian bahwa terdapat jaringan kejahatan internasional yang menculik gadis gadis muda di Eropa mengimpor mereka dan memaksa mereka untuk bekerja di rumah bordil Chicago Klaim klaim ini dan kecaman kecaman yang kemudian muncul menyebabkan disahkannya Undang Undang Amerika Serikat tahun 1910 yang umumnya dikenal sebagai Undang Undang Mann Undang Undang ini melarang pengangkutan perempuan dari luar negeri untuk tujuan pelacuran dan antar negara bagian untuk tujuan yang tidak bermoral Tujuan utamanya adalah untuk mengatasi prostitusi dan imoralitas 119 Amerika Serikat Sunting Sejak awal perbudakan Afrika di koloni koloni Amerika Utara pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak perempuan Afrika adalah hal yang biasa Karya karya sejarawan menunjukkan bahwa pria kulit putih sering memperkosa wanita Afrika yang diperbudak 120 121 Hal ini juga telah didukung oleh banyak penelitian genetik 122 123 Seiring bertambahnya populasi budak wanita dimanfaatkan oleh pemilik perkebunan pengawas kulit putih putra bungsu pemilik perkebunan sebelum dan sesudah mereka menikah dan pria kulit putih lainnya yang terkait dengan pemilik budak Beberapa budak wanita dan gadis Afrika langsung dijual ke rumah bordil Sejak abad ke 17 Virginia dan koloni lainnya mengesahkan undang undang yang mengatur status sosial anak anak yang lahir di koloni Di bawah sistem hukum umum di koloni anak anak mengikuti status hukum ayahnya Untuk menyelesaikan masalah status anak yang lahir di koloni Virginian House of Burgesses mengeluarkan undang undang pada tahun 1662 yang mengatur bahwa anak anak mengikuti status ibu mereka saat lahir di bawah prinsip hukum Romawi yang dikenal sebagai partus sequitur venttrem Jadi semua anak yang lahir dari ibu yang diperbudak adalah budak yang sah terlepas dari ayah atau leluhur ayah mereka budak atau tidak Mereka terikat sebagai budak seumur hidup dan dapat dijual seperti budak lainnya kecuali dibebaskan secara resmi butuh rujukan Istilah budak kulit putih kadang kadang digunakan untuk budak ras campuran atau mulatto yang memiliki proporsi keturunan Eropa yang sangat tinggi Di antara yang paling menonjol yang terjadi pada pergantian abad ke 19 adalah Sally Hemings yang merupakan orang dengan 3 4 berkulit putih Hemings dikenal memiliki empat anak yang masih hidup dari gundiknya selama puluhan tahun dengan Presiden Thomas Jefferson mereka 7 8 berketurunan Eropa Tiga dari anak anak ras campuran ini dengan mudah masuk ke masyarakat kulit putih sebagai orang dewasa Jefferson membebaskan mereka semua dua secara informal dan dua dalam surat wasiatnya Zora Neale Hurston menulis tentang praktik seksual kontemporer dalam studi antropologisnya pada tahun 1930 an di kamp di Florida Utara Dia mencatat bahwa pria kulit putih yang mempunyai kekuasaan sering memaksa wanita kulit hitam untuk berhubungan seksual Selama perang dunia kedua Sunting Setelah perang dunia kedua Sunting Selama perang Korea SuntingMasa sekarang SuntingReferensi Sunting a b Jones Jackie Grear Anna Fenton Rachel Anne Stevenson Kim 2011 Gender Sexualities and Law Routledge hlm 203 ISBN 978 1136829239 Diakses tanggal 28 October 2017 Malekian Farhad Nordlof Kerstin 2014 Prohibition of Sexual Exploitation of Children Constituting Obligation Erga Omnes Cambridge Scholars Publishing hlm 211 ISBN 978 1443868532 Diakses tanggal 28 October 2017 UNESCO Trafficking Project Error in webarchive template Check url value Empty unescobkk org a b Articles 7 and 8 Rome Statute However the elements of the crime of sexual enslavement are described in more detail in a separate document originating from Article 9 of the Rome Statute General introduction 1 Pursuant to article 9 of the Rome Statute the following Elements of Crimes shall assist the Court in the interpretation and application of articles 6 7 and 8 consistent with the Statute Article 1 of the Elements of the Crime They are found in a paragraphs entitled Article 7 1 g 2 Crime against humanity of sexual slavery Article 8 2 b xxii 2 War crime of sexual slavery and Article 8 2 e vi 2 War crime of sexual slavery The same wording is used in all three paragraphs Article 7 1 g 2 Crime against humanity of sexual slavery Elements of Crime International Criminal Law Database amp Commentary diarsipkan dari versi asli tanggal 9 May 2013 diakses tanggal 1 April 2018 ElementsThe perpetrator exercised any or all of the powers attaching to the right of ownership over one or more persons such as by purchasing selling lending or bartering such a person or persons or by imposing on them a similar deprivation of liberty The perpetrator caused such person or persons to engage in one or more acts of a sexual nature The conduct took place in the context of and was associated with an international armed conflict The perpetrator was aware of factual circumstances that established the existence of an armed conflict Commentaries on treaties explain why certain words and phrases appeared in a treaty and what the delegates considered when agreeing to the words and phrases used a b Rome Statute of the International Criminal Court International Criminal Law Database amp Commentary hlm footnotes 29 82 107 a b Acuna Tathiana Flores January 2004 The Rome Statute s Sexual Related Crimes an Appraisal under the Light of International Humanitarian Law PDF Revista Instituto Interamericano de Derechos Humanos 1 39 29 30 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 15 April 2012 Diakses tanggal 8 July 2012 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Lemke Melinda Anne 2015 Politics policy and normative state culture Texas trafficking policy and education as a medium for social change Tesis Thesis doi 10 15781 T2HS79 https repositories lib utexas edu handle 2152 32791 UN highlights human trafficking BBC News 26 March 2007 Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 March 2011 Diakses tanggal 6 April 2010 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Commercial Sexual Exploitation of Children CSEC and Child Trafficking Youth Advocate Program International 2013 12 16 Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 June 2012 Diakses tanggal 8 July 2012 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Clift Stephen Carter Simon 2000 Tourism and Sex Cengage Learning EMEA hlm 75 78 ISBN 978 1 85567 636 7 Flowers R Barri 2011 Prostitution in the Digital Age Selling Sex from the Suite to the Street Selling Sex from the Suite to the Street ABC CLIO hlm 34 ISBN 978 0313384615 Diakses tanggal 28 October 2017 a b Official More than 1M child prostitutes in India CNN 11 May 2009 Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 March 2010 Diakses tanggal 6 April 2010 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Trafficking in Minors for Commercial Sexual Exploitation Thailand PDF Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 22 December 2005 Diakses tanggal 2012 06 26 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Child prostitution the ugliest part of tourism Thepanamanews com Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 June 2012 Diakses tanggal 8 July 2012 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c Christiane Sanderson 2004 The Seduction of Children Empowering Parents and Teachers to Protect Children from Child Sexual Abuse nbsp Jessica Kingsley Publishers hlm 53 ISBN 978 1846420603 Diakses tanggal 28 October 2017 Territo Leonard Kirkham George 2010 International Sex Trafficking of Women amp Children Understanding the Global Epidemic Looseleaf Law Publications hlm 435 ISBN 978 1932777864 Diakses tanggal 28 October 2017 a b The Facts About Child Sex Tourism Fact Sheet US Dept of State Office to Monitor and Combat Trafficking in Persons 29 February 2008 Diakses tanggal 13 January 2019 RIGHTS MEXICO 16 000 Victims of Child Sexual Exploitation IPS Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 March 2012 Diakses tanggal 16 June 2012 International organisations fighting child sex tourism say Mexico is one of the leading hotspots of child sexual exploitation along with Thailand Cambodia India and Brazil Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Richard Wortley Stephen Smallbone 2006 Situational Prevention of Child Sexual Abuse Volume 19 of Crime prevention studies Criminal Justice Press hlm 192 ISBN 978 1 881798 61 3 Christiane Sanderson 2004 The seduction of children empowering parents and teachers to protect children from child sexual abuse Jessica Kingsley Publishers hlm 133 ISBN 978 1 84310 248 9 Yaman Akdeniz 2008 Internet child pornography and the law national and international responses nbsp Ashgate Publishing Ltd hlm 11 ISBN 978 0 7546 2297 0 a b David Finkelhor 1993 11 30 Current Information on the Scope and Nature of Child Sexual Abuse Future of Children v4 n2 Sum Fall 1994 31 53 Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 October 2015 Diakses tanggal 20 December 2015 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Christopher James Hobbs Helga G I Hanks Jane M Wynne 1999 Child Abuse and Neglect A Clinician s Handbook Elsevier Health Sciences hlm 328 ISBN 978 0 443 05896 7 Child pornography is part of the violent continuum of child sexual abuse Ian O Donnel Claire Milner 2007 Child Pornography Crime computers and society Willan Publishing hlm 123 Kerry Sheldon Dennis Howitt 2007 Sex Offenders and the Internet nbsp John Wiley and Sons hlm 20 ISBN 978 0 470 02800 1 Child pornography is not pornography in any real sense simply the evidence recorded on film or video tape of serious sexual assaults on young children Tate 1992 p 203 Every piece of child pornography therefore is a record of the sexual use abuse of the children involved Kelly and Scott 1993 p 116 the record of the systematic rape abuse and torture of children on film and photograph and other electronic means Edwards 2000 p 1 Eva J Klain Heather J Davies Molly A Hicks 2001 Child Pornography The Criminal justice system Response National Center for Missing amp Exploited Children Because the children depicted in child pornography are often shown while engaged in sexual activity with adults or other children they are first and foremost victims of child sexual abuse Richard Wortley Stephen Smallbone Child Pornography on the Internet Problem Oriented Guides for Police No 41 17 The children portrayed in child pornography are first victimized when their abuse is perpetrated and recorded They are further victimized each time that record is accessed Kerry Sheldon Dennis Howitt 2007 Sex Offenders and the Internet nbsp John Wiley and Sons hlm 9 ISBN 978 0 470 02800 1 supplying the material to meet this demand results in the further abuse of children Pictures films and videos function as a permanent record of the original sexual abuse Consequently memories of the trauma and abuse are maintained as long as the record exists Victims filmed and photographed many years ago will nevertheless be aware throughout their lifetimes that their childhood victimization continues to be exploited perversely Wells M Finkelhor D Wolak J Mitchell K 2007 Defining Child Pornography Law Enforcement Dilemmas in Investigations of Internet Child Pornography Possession PDF Police Practice and Research 8 3 269 282 doi 10 1080 15614260701450765 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 4 June 2011 Diakses tanggal 1 July 2008 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan North Korean women forced into sex slavery in China report BBC News 20 May 2019 Smith Nicola Farmer Ben 20 May 2019 Oppressed enslaved and brutalised The women trafficked from North Korea into China s sex trade The Telegraph Brown Rick Napier Sarah Smith Russell G 2020 Australians who view live streaming of child sexual abuse An analysis of financial transactions Australian Institute of Criminology ISBN 9781925304336 pp 1 4 After Fleeing North Korea Women Get Trapped as Cybersex Slaves in China The New York Times 13 September 2019 Carback Joshua T 2018 Cybersex Trafficking Toward a More Effective Prosecutorial Response Criminal Law Bulletin 54 1 64 183 p 64 Webcam child sex why Filipino families are coercing children to perform cybersex South china Morning Post 26 June 2018 a b Cyber sex trafficking A 21st century scourge CNN 18 July 2013 International Efforts by Police Leadership to Combat Human Trafficking FBI Law Enforcement Bulletin 8 June 2016 Machteld Boot 2002 Genocide crimes against humanity war crimes nullum crimen sine legeand the subject matter jurisdiction of the International Criminal Court Intersentia nv hlm 514 ISBN 978 90 5095 216 3 Report of the Special Rapporteur on systemic rape The United Nations Commission on Human Rights 22 June 1998 Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2013 Diakses tanggal 10 November 2009 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Spain divided over semi legal prostitution Digitaljournal com 29 August 2007 Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 June 2012 Diakses tanggal 8 July 2012 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Bob Wallace The Ban on Purchasing Sex in Sweden The So Called Swedish Model PDF Office of the Prostitution Licensing Authority hlm 1 2 diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2019 03 07 diakses tanggal 2022 09 24 Kathryn E Nelson 2002 Sex trafficking and forced prostitution comprehensive new legal approaches Houston Journal of International Law Amnesty International publishes policy and research on protection of sex workers rights Amnesty International dalam bahasa Inggris 2016 05 26 Diakses tanggal 2021 10 02 Human Rights Watch Affirm Support for Decriminalisation Global Network of Sex Work Projects 2021 04 24 Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 April 2021 Diakses tanggal 2021 10 02 HIV and sex workers www thelancet com dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2021 10 02 Ethics Forced Marriages Introduction Error in webarchive template Check url value Empty BBC Reasons for forced marriage Analysis of Data Collected from Field Workers Report on the Practice of Forced Marriage in Canada Interviews with Frontline Workers Exploratory Research Conducted in Montreal and Toronto in 2008 Justice gc ca Retrieved 29 October 2015 The Causes Consequences and Solutions to Forced Child Marriage in the Developing World Error in webarchive template Check url value Empty Testimony Submitted to U S House of Representatives Human Rights Commission By Anju Malhotra 15 July 2010 International Center for Research on Women Ending Violence Against Women amp Girls Evidence Data and Knowledge in the Pacific Island Countries Literature Review and Annotated Bibliography UNIFEM Pacific August 2010 Gulnara Shahinian 10 July 2012 Report of the Special Rapporteur on contemporary forms of slavery including its causes and consequences Error in webarchive template Check url value Empty Human Rights Council Twenty first session Ethics Forced Marriages Motives and methods Error in webarchive template Check url value Empty BBC 1 January 1970 Retrieved 2015 10 29 Welcome to the Error in webarchive template Check url value Empty Better Care Network Retrieved 29 October 2015 As quoted by Guy Horton in Dying Alive A Legal Assessment of Human Rights Violations in Burma Error in webarchive template Check url value Empty April 2005 co Funded by The Netherlands Ministry for Development Co Operation See section 12 52 Crimes against humanity Page 201 He references RSICC C Vol 1 p 360 Rome Statute of the International Criminal Court United Nations Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 October 2013 Diakses tanggal 18 October 2013 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b Rape as a Crime Against Humanity Michael Sells for Community of Bosnia May 1997 Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 January 2009 a b Bosnia and Herzegovina Foca verdict rape and sexual enslavement are crimes against humanity Amnesty International 22 February 2001 EconomistStaff 18 October 2014 Jihadists Boast of Selling Captive Women as Concubines The Economist Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014 10 20 Diakses tanggal 20 October 2014 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Abdelaziz Salma 13 October 2014 ISIS states its justification for the enslavement of women CNN Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017 06 21 Diakses tanggal 13 October 2014 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Mathis Lilly Ben 14 October 2014 ISIS Declares Itself Pro Slavery Slate Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014 10 19 Diakses tanggal 20 October 2014 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Staff 6 February 2019 Pope admits clerical abuse of nuns including sexual slavery BBC News Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 February 2019 Diakses tanggal 9 February 2019 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Pope Publicly Acknowledges Clergy Sexual Abuse of Nuns The New York Times Associated Press 5 February 2019 Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 February 2019 Diakses tanggal 9 February 2019 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan a b c Brian Stross 1974 Tzeltal Marriage by Capture Anthropological Quarterly 47 3 328 346 doi 10 2307 3316984 JSTOR 3316984 Sabina Kiryashova Azeri Bride Kidnappers Risk Heavy Sentences Error in webarchive template Check url value Empty Gulo Kokhodze amp Tamuna Uchidze Bride Theft Rampant in Southern Georgia Error in webarchive template Check url value Empty where great social stigma attaches to the suspicion of lost virginity Compare with Barbara Ayres Bride Theft and Raiding for Wives in Cross Cultural Perspective Anthropological Quarterly Vol 47 No 3 Kidnapping and Elopement as Alternative Systems of Marriage Special Issue July 1974 pp 245 There is no relationship between bride theft and status distinctions bride price or attitudes toward premarital virginity The absence of strong associations in these areas suggests the need for a new hypothesis George Scott The Migrants Without Mountains The Sociocultural Adjustment Among the Lao Hmong Refugees in San Diego Ann Arbor MI A Bell And Howell Company 1986 pp 82 85 Hmong culture Alex Rodriguez Kidnapping a Bride Practice Embraced in Kyrgyzstan Augusta Chronicle 24 July 2005 Kyrgyz culture Craig S Smith 30 April 2005 Abduction Often Violent a Kyrgyz Wedding Rite Error in webarchive template Check url value Empty N Y Times Eisenhauer U Kulturwandel und Innovationsprozess Die funf grossen W und die Verbreitung des Mittelneolithikums in Sudwestdeutschland Archaologische Informationen 22 1999 215 239 an alternative interpretation is the focus of abduction of children rather than women a suggestion also made for the mass grave excavated at Thalheim See E Biermann Uberlegungen zur Bevolkerungsgrosse in Siedlungen der Bandkeramik Error in webarchive template Check url value Empty 2001 Bernard M Levinson 2004 Gender and Law in the Hebrew Bible and the Ancient Near East hlm 203 ISBN 978 0 567 08098 1 Askin 26 27 Askin 10 21 Viet Nam History Part 2 Lịch Sử Việt Nam phần 2 Error in webarchive template Check url value Empty thuvienbao com Andrew Forbes David Henley Vietnam Past and Present The North Cognoscenti Books ISBN 9781300568070 Diakses tanggal 7 January 2016 Schafer 1963 p 44 The Golden Peaches of Samarkand A Study of Tʻang Exotics di Google Books Schafer 1967 p 56 The Vermilion Bird di Google Books Abramson 2011 p 21 Ethnic Identity in Tang China di Google Books a b Gary P Leupp 2003 Interracial Intimacy in Japan Continuum International Publishing Group hlm 49 ISBN 978 0 8264 6074 5 a b Gary P Leupp 2003 Interracial Intimacy in Japan Continuum International Publishing Group hlm 52 ISBN 978 0 8264 6074 5 a b Manthorpe 77 Wright Arnold ed 1909 Twentieth century impressions of Netherlands India Its history people commerce industries and resources edisi ke illustrated Lloyd s Greater Britain Pub Co hlm 67 Bernard Newman 1961 Far Eastern Journey Across India and Pakistan to Formosa H Jenkins hlm 169 Samuel H Moffett 1998 A History of Christianity in Asia 1500 1900 2 1500 1900 edisi ke 2 illustrated reprint Orbis Books hlm 222 ISBN 978 1570754500 Samuel H Moffett 2005 A history of Christianity in Asia 2 edisi ke 2nd Orbis Books hlm 222 ISBN 978 1570754500 Free China Review 11 W Y Tsao 1961 hlm 54 Harald Fischer Tine 2003 White women degrading themselves to the lowest depths European networks of prostitution and colonial anxieties in British India and Ceylon ca 1880 1914 Indian Economic and Social History Review 40 2 163 90 175 81 doi 10 1177 001946460304000202 James Francis Warren 2003 Ah Ku and Karayuki san Prostitution in Singapore 1870 1940 Singapore Series Singapore studies in society amp history NUS Press hlm 86 ISBN 978 9971692674 James Francis Warren 2003 Ah Ku and Karayuki san Prostitution in Singapore 1870 1940 NUS Press hlm 87 ISBN 978 9971 69 267 4 日本侵華硏究 Journal of Studies of Japanese Aggression Against China 日本侵華研究學會 5 8 64 1991 Tomoko Yamazaki Karen F Colligan Taylor 2015 Sandakan Brothel No 8 Journey into the History of Lower class Japanese Women Journey into the History of Lower class Japanese Women Routledge ISBN 978 1317460244 Tomoko Yamazaki 1985 The story of Yamada Waka from prostitute to feminist pioneer Kodansha International ISBN 978 0870117336 Giving a Voice to the Voiceless The Significance of Yamazaki Tomoko s Use of Oral History in Sandakan Hachiban Shōkan University of Sheffield School of East Asian Studies 1995 Tomoko Yamazaki 2005 Yukiko Sumoto Schwan Friedrich B Schwan ed Sandakan Bordell Nr 8 Ein verdrangtes Kapitel japanischer Frauengeschichte Translated by Yukiko Sumoto Schwan Friedrich B Schwan Iudicium Verlag ISBN 978 3891294062 Shōichirō Kami Tomoko Yamazaki ed 1965 Nihon no yōchien yōji kyōiku no rekishi Rironsha James Francis Warren 2003 Ah Ku and Karayuki san Prostitution in Singapore 1870 1940 Singapore Series Singapore studies in society amp history edisi ke illustrated NUS Press hlm 223 ISBN 9789971692674 Tomoko Yamazaki 1974 サンダカンの墓 文芸春秋 hlm 223 Tomoko Yamazaki 1975 サンダカン八番娼館 edisi ke illustrated 文藝春秋 hlm 223 Gwyn Campbell Elizabeth Elbourne ed 2014 Sex Power and Slavery Ohio University Press hlm 223 ISBN 978 0821444900 Ameyuki San no uta Bungei Shunju 1978 James Francis Warren 2003 Ah Ku and Karayuki san Prostitution in Singapore 1870 1940 Singapore Series Singapore studies in society amp history NUS Press hlm 83 ISBN 978 9971692674 Tomoko Yamazaki Karen F Colligan Taylor 2015 Sandakan Brothel No 8 Journey into the History of Lower class Japanese Women Diterjemahkan oleh Karen F Colligan Taylor Routledge hlm xxiv ISBN 978 1317460251 Tomoko Yamazaki Karen F Colligan Taylor 2015 Sandakan Brothel No 8 Journey into the History of Lower class Japanese Women Translated by Karen F Colligan Taylor Routledge hlm 8 ISBN 978 1317460251 Tomoko Yamazaki Karen F Colligan Taylor 2015 Sandakan Brothel No 8 Journey into the History of Lower class Japanese Women Journey into the History of Lower class Japanese Women Routledge ISBN 978 1317460244 Tomoko Yamazaki Karen F Colligan Taylor 2015 Sandakan Brothel No 8 Journey into the History of Lower class Japanese Women Translated by Karen F Colligan Taylor Routledge hlm 63 ISBN 978 1317460251 Tomoko Yamazaki Karen F Colligan Taylor 2015 Sandakan Brothel No 8 Journey into the History of Lower class Japanese Women Translated by Karen F Colligan Taylor Routledge hlm 67 ISBN 978 1317460251 Comfort Women Were Raped U S Ambassador to Japan English chosun com Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 March 2009 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Comfort women Japan and South Korea hail agreement BBC News 28 December 2015 Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 December 2015 Diakses tanggal 9 January 2016 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Simon Tisdall 28 December 2015 Korean comfort women agreement is a triumph for Japan and the US The Guardian Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 January 2016 Diakses tanggal 20 January 2016 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Editorial 28 December 2015 The Guardian view on Japan South Korea and comfort women one step towards healing the wounds of the past The Guardian Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 January 2016 Diakses tanggal 20 January 2016 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan 헤럴드경제 2016 01 08 위안부 할머니 우리만 아직 해방도 못되고 전쟁중이야 heraldcorp com Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 January 2016 Diakses tanggal 20 January 2016 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Religions Islam Slavery in Islam BBC Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 May 2009 Diakses tanggal 8 July 2012 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Terence Corrigan 6 September 2007 Mauritania made slavery illegal last month South African Institute of International Affairs Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 October 2007 Diakses tanggal 21 January 2016 Horrible Traffic in Circassian Women Infanticide in Turkey Error in webarchive template Check url value Empty New York Daily Times 6 August 1856 When Europeans Were Slaves Research Suggests White Slavery Was Much More Common Than Previously Believed Error in webarchive template Check url value Empty Researchnews osu edu Retrieved 8 March 2011 Davis Robert Christian Slaves Muslim Masters White Slavery in the Mediterranean the Barbary Coast and Italy 1500 1800 Based on records for 27 233 voyages that set out to obtain slaves for the Americas Stephen Behrendt Transatlantic Slave Trade Africana The Encyclopedia of the African and African American Experience New York Basic Civitas Books 1999 ISBN 0 465 00071 1 Ehud R Toledano 1998 Slavery and abolition in the Ottoman Middle East University of Washington Press hlm 13 4 ISBN 978 0 295 97642 6 Linda Frost Never one nation freaks savages and whiteness in U S popular culture 1850 1877 University of Minnesota Press 2005 pp 68 88 In the US this usage became prominent around 1909 a group of books and pamphlets appeared announcing a startling claim a pervasive and depraved conspiracy was at large in the land brutally trapping and seducing American girls into lives of enforced prostitution or white slavery These white slave narratives or white slave tracts began to circulate around 1909 Mark Thomas Connelly The Response to Prostitution in the Progressive Era University of North Carolina Press 1980 p 114 Cecil Adeams The Straight Dope Was there really such a thing as white slavery Error in webarchive template Check url value Empty 15 January 1999 Cecil Adams op cit Feinstein Rachel A 3 September 2018 When Rape was Legal The Untold History of Sexual Violence during Slavery dalam bahasa Inggris Routledge Baptist Edward 2001 Cuffy Fancy Maids and One Eyed Men Rape Commodification and the Domestic Slave Trade in the United States Graves Joseph L October 2015 Why the Nonexistence of Biological Races Does Not Mean the Nonexistence of Racism American Behavioral Scientist dalam bahasa Inggris 59 11 1474 1495 doi 10 1177 0002764215588810 ISSN 0002 7642 The European ancestry of these slaves resulted primarily from the forcible rape of African women by their European masters and overseers This is evidenced by the fact that African Americans contain mitochondrial DNA lineages that are predominantly sub Saharan African yet have many European Y chromosome lineages Battaggia et al 2012 Goncalves Prosdocimi Santos Ortega amp Pena 2007 Zimmerman Kip D Schurr Theodore G Chen Wei Min Nayak Uma Mychaleckyj Josyf C Quet Queen Moultrie Lee H Divers Jasmin Keene Keith L August 2021 Genetic landscape of Gullah African Americans American Journal of Physical Anthropology dalam bahasa Inggris 175 4 905 919 doi 10 1002 ajpa 24333 ISSN 0002 9483 Parameter dead url Garvey tidak valid bantuan The decrease in European ancestry on the X chromosome might imply a simultaneous European male bias and African female bias which is consistent with increased frequency of sexual interactions between European males and African females including rape and or coerced sexual interactions Kennedy 2003 Lind et al 2007 Pranala luar SuntingEx Prostitutes Say South Korea and U S Enabled Sex Trade Near Bases NYTimes com Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Perbudakan seksual amp oldid 23669973