www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan Informasi dalam artikel ini hanya boleh digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis Perhatian Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat medis Wikipedia tidak memberikan konsultasi medis Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional Penyakit Hansen atau Morbus Hansen yang dahulu dikenal sebagai penyakit kusta atau lepra adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang sebelumnya diketahui hanya disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae 1 hingga ditemukan bakteri Mycobacterium lepromatosis oleh Universitas Texas pada tahun 2008 2 yang menyebabkan endemik sejenis kusta di Meksiko dan Karibia yang dikenal lebih khusus dengan sebutan diffuse lepromatous leprosy 3 Sedangkan bakteri Mycobacterium leprae ditemukan oleh seorang ilmuwan Norwegia bernama Gerhard Henrik Armauer Hansen pada tahun 1873 sebagai patogen yang menyebabkan penyakit yang telah lama dikenal sebagai lepra Saat ini penyakit lepra lebih disebut sebagai penyakit Hansen bukan hanya untuk menghargai jerih payah penemunya melainkan juga karena kata leprosy dan leper mempunyai konotasi yang begitu negatif sehingga penamaan yang netral lebih diterapkan untuk mengurangi stigma sosial yang tak seharusnya diderita oleh pasien kusta 4 Penyakit HansenSeorang pria berusia 24 tahun yang menderita kusta Informasi umumSpesialisasiPenyakit infeksi Penyakit ini adalah tipe penyakit granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernapasan atas dan lesi pada kulit adalah tanda yang bisa diamati dari luar 5 Bila tidak ditangani kusta dapat sangat progresif menyebabkan kerusakan pada kulit saraf saraf anggota gerak dan mata Tidak seperti mitos yang beredar di masyarakat kusta tidak menyebabkan pelepasan anggota tubuh yang begitu mudah seperti pada penyakit tzaraath Daftar isi 1 Sejarah 2 Ciri ciri 3 Penyebab 4 Patofisiologi 5 Pengobatan 6 Komplikasi 7 Epidemiologi 7 1 Kelompok berisiko 7 2 Situasi global 8 Lihat pula 9 Referensi 9 1 Bacaan lanjut 10 Pranala luarSejarah suntingKonon kusta telah menyerang manusia sejak 300 SM dan telah dikenal oleh peradaban Tiongkok kuno Mesir Kuno dan India 6 Pada tahun 1995 Organisasi Kesehatan Dunia WHO memperkirakan terdapat dua hingga tiga juta jiwa yang cacat permanen karena kusta 7 Walaupun pengisolasian atau pemisahan penderita dengan masyarakat dirasakan kurang perlu dan tidak etis beberapa kelompok penderita masih dapat ditemukan di berbagai belahan dunia seperti India dan Vietnam Pengobatan yang efektif terhadap penyakit kusta ditemukan pada akir 1940 an dengan diperkenalkannya promin yang disusul dengan pengenalan dapson dan derivatnya Bagaimanapun juga bakteri penyebab lepra secara bertahap menjadi kebal terhadap dapson dan menjadi kian menyebar Hal ini terjadi hingga ditemukannya pengobatan multiobat pada awal 1980 an dan penyakit ini pun mampu ditangani kembali Ciri ciri sunting nbsp Lesi kulit pada paha Manifestasi klinis dari kusta sangat beragam namun terutama mengenai kulit saraf dan membran mukosa 8 Pasien dengan penyakit ini dapat dikelompokkan lagi menjadi kusta tuberkuloid Inggris paucibacillary kusta lepromatosa penyakit Hansen multibasiler atau kusta multibasiler borderline leprosy Kusta multibasiler dengan tingkat keparahan yang sedang adalah tipe yang sering ditemukan Terdapat lesi kulit yang menyerupai kusta tuberkuloid namun jumlahnya lebih banyak dan tak beraturan bagian yang besar dapat mengganggu seluruh tungkai dan gangguan saraf tepi dengan kelemahan dan kehilangan rasa rangsang Tipe ini tidak stabil dan dapat menjadi seperti kusta lepromatosa atau kusta tuberkuloid Kusta tuberkuloid ditandai dengan satu atau lebih hipopigmentasi makula kulit dan bagian yang tidak berasa anestetik Kusta lepormatosa dihubungkan dengan lesi nodul plak kulit simetris dermis kulit yang menipis dan perkembangan pada mukosa hidung yang menyebabkan penyumbatan hidung kongesti nasal dan epistaksis hidung berdarah namun pendeteksian terhadap kerusakan saraf sering kali terlambat Tidak sejalan dengan mitos atau kepercayaan yang ada penyakit ini tidak menyebabkan pembusukan bagian tubuh Menurut penelitian yang lama oleh Paul Brand disebutkan bahwa ketidakberdayaan merasakan rangsang pada anggota gerak sering menyebabkan luka atau lesi Kini kusta juga dapat menyebabkan masalah pada penderita AIDS 9 Penyebab suntingArtikel utama Mycobacterium leprae nbsp Mycobacterium leprae nbsp Paket terapi multiobat Mycobacterium leprae adalah penyebab dari kusta 5 Sebuah bakteri yang tahan asam M leprae juga merupakan bakteri aerobik gram positif berbentuk batang dan dikelilingi oleh membran sel lilin yang merupakan ciri dari spesies Mycobacterium 10 M leprae belum dapat dikultur pada laboratorium 11 Patofisiologi suntingMekanisme penularan yang tepat belum diketahui Beberapa hipotesis telah dikemukakan seperti adanya kontak dekat dan penularan dari udara 12 Selain manusia hewan yang dapat tekena kusta adalah armadilo simpanse dan monyet pemakan kepiting 13 Terdapat bukti bahwa tidak semua orang yang terinfeksi oleh kuman M leprae menderita kusta dan diduga faktor genetika juga ikut berperan setelah melalui penelitian dan pengamatan pada kelompok penyakit kusta di keluarga tertentu Belum diketahui pula mengapa dapat terjadi tipe kusta yang berbeda pada setiap individu 14 Faktor ketidakcukupan gizi juga diduga merupakan faktor penyebab Penyakit ini sering dipercaya bahwa penularannya disebabkan oleh kontak antara orang yang terinfeksi dan orang yang sehat 15 Dalam penelitian terhadap insidensi tingkat infeksi untuk kontak lepra lepromatosa beragam dari 6 2 per 1000 per tahun di Cebu Philipina 16 hingga 55 8 per 1000 per tahun di India Selatan 17 Dua pintu keluar dari M leprae dari tubuh manusia diperkirakan adalah kulit dan mukosa hidung Telah dibuktikan bahwa kasus lepromatosa menunjukkan adanya sejumlah organisme di dermis kulit Bagaimanapun masih belum dapat dibuktikan bahwa organisme tersebut dapat berpindah ke permukaan kulit Walaupun terdapat laporan bahwa ditemukanya bakteri tahan asam di epitel deskuamosa di kulit Weddel et al melaporkan bahwa mereka tidak menemukan bakteri tahan asam di epidermis 18 Dalam penelitian terbaru Job et al menemukan adanya sejumlah M leprae yang besar di lapisan keratin superfisial kulit di penderita kusta lepromatosa Hal ini membentuk sebuah pendugaan bahwa organisme tersebut dapat keluar melalui kelenjar keringat 19 Pentingnya mukosa hidung telah dikemukakan oleh Schaffer pada 1898 20 Jumlah dari bakteri dari lesi mukosa hidung di kusta lepromatosa menurut Shepard antara 10 000 hingga 10 000 000 bakteri 21 Pedley melaporkan bahwa sebagian besar pasien lepromatosa memperlihatkan adanya bakteri di sekret hidung mereka 22 Davey dan Rees mengindikasi bahwa sekret hidung dari pasien lepromatosa dapat memproduksi 10 000 000 organisme per hari 23 Pintu masuk dari M leprae ke tubuh manusia masih menjadi tanda tanya Saat ini diperkirakan bahwa kulit dan saluran pernapasan atas menjadi gerbang dari masuknya bakteri Rees dan McDougall telah sukses mencoba penularan kusta melalui aerosol di mencit yang ditekan sistem imunnya 24 Laporan yang berhasil juga dikemukakan dengan pencobaan pada mencit dengan pemaparan bakteri di lubang pernapasan 25 Banyak ilmuwan yang mempercayai bahwa saluran pernapasan adalah rute yang paling dimungkinkan menjadi gerbang masuknya bakteri walaupun demikian pendapat mengenai kulit belum dapat disingkirkan Masa inkubasi pasti dari kusta belum dapat dikemukakan Beberapa peneliti berusaha mengukur masa inkubasinya Masa inkubasi minimum dilaporkan adalah beberapa minggu berdasarkan adanya kasus kusta pada bayi muda 26 Masa inkubasi maksimum dilaporkan selama 30 tahun Hal ini dilaporan berdasarkan pengamatan pada veteran perang yang pernah terekspos di daerah endemik dan kemudian berpindah ke daerah non endemik Secara umum telah disetujui bahwa masa inkubasi rata rata dari kusta adalah 3 5 tahun Pengobatan suntingSampai pengembangan dapson rifampin dan klofazimin pada 1940an tidak ada pengobatan yang efektif untuk kusta Namun dapson hanyalah obat bakterisidal pembasmi bakteri yang lemah terhadap M leprae Penggunaan tunggal dapson menyebabkan populasi bakteri menjadi kebal Pada 1960an dapson tidak digunakan lagi Pencarian terhadap obat anti kusta yang lebih baik dari dapson akhirnya menemukan klofazimin dan rifampisin pada 1960an dan 1970an 27 nbsp Obat terapi multiobat kusta Kemudian Shantaram Yawalkar dan rekannya merumuskan terapi kombinasi dengan rifampisin dan dapson untuk mengakali kekebalan bakteri 28 Terapi multiobat dan kombinasi tiga obat di atas pertama kali direkomendasi oleh Panitia Ahli WHO pada 1981 Cara ini menjadi standar pengobatan multiobat Tiga obat ini tidak digunakan sebagai obat tunggal untuk mencegah kekebalan atau resistensi bakteri Terapi di atas lumayan mahal maka dari itu cukup sulit untuk masuk ke negara yang endemik Pada 1985 kusta masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di 122 negara Pada Pertemuan Kesehatan Dunia WHA ke 44 di Jenewa 1991 menelurkan sebuah resolusi untuk menghapus kusta sebagai masalah kesehatan masyarakat pada tahun 2000 dan berusaha untuk ditekan menjadi 1 kasus per 100 000 WHO diberikan mandat untuk mengembangkan strategi penghapusan kusta Kelompok Kerja WHO melaporkan Kemoterapi Kusta pada 1993 dan merekomendasikan dua tipe terapi multiobat standar 29 Yang pertama adalah pengobatan selama 24 bulan untuk kusta lepromatosa dengan rifampisin klofazimin dan dapson Yang kedua adalah pengobatan 6 bulan untuk kusta tuberkuloid dengan rifampisin dan dapson Sejak 1995 WHO memberikan paket obat terapi kusta secara gratis pada negara endemik melalui Kementrian Kesehatan Strategi ini akan bejalan hingga akhir 2010 Pengobatan multiobat masih efektif dan pasien tidak lagi terinfeksi pada pemakaian bulan pertama 6 Cara ini aman dan mudah jangka waktu pemakaian telah tercantum pada kemasan obat 6 Komplikasi suntingRagam komplikasi kusta yang bisa terjadi Kelumpuhan tangan dan kaki akibat kerusakan saraf Bahkan dalam beberapa kasus pasien dapat mengalami cedera tanpa tanda tanda tertentu sebelum akhirnya kehilangan jari tangan atau jari kaki Perubahan bentuk wajah Contohnya benjolan dan pembengkakan permanen Tidak hanya wajah bagian membran mukosa hidung atau lapisan dalam hidung juga berpotensi mengalami kerusakan yang menyebabkan mimisan parah Radang iris mata yang dapat memicu glaukoma Selain itu kusta juga dapat mempengaruhi kondisi kornea mata dan membuatnya tidak peka Hal ini menyebabkan terbentuknya jaringan parut yang berujung pada kebutaan Gagal ginjal Disfungsi ereksi dan infertilitas khususnya bagi pria 30 Epidemiologi sunting nbsp Distribusi penyakit kusta dunia pada 2003 Di seluruh dunia dua hingga tiga juta orang diperkirakan menderita kusta 7 India adalah negara dengan jumlah penderita terbesar diikuti oleh Brasil dan Myanmar Tetapi untuk kasus kusta baru Indonesia menduduki posisi nomor 3 dengan 16 825 kasus dan angka kecacatan 6 82 orang per sejuta penduduk Kasus kusta baru tertinggi terdapat di India dengan 134 752 kasus kemudian diikuti oleh Brazil dengan 33 303 kasus 31 Pada 1999 insidensi penyakit kusta di dunia diperkirakan 640 000 pada 2000 738 284 kasus ditemukan Pada 1999 108 kasus terjadi di Amerika Serikat Pada 2000 WHO membuat daftar 91 negara yang endemik kusta 70 kasus dunia terdapat di India Myanmar dan Nepal Pada 2002 763 917 kasus ditemukan di seluruh dunia dan menurut WHO pada tahun itu 90 kasus kusta dunia terdapat di Brasil Madagaskar Mozambik Tanzania dan Nepal Kelompok berisiko sunting Kelompok yang berisiko tinggi terkena kusta adalah yang tinggal di daerah endemik dengan kondisi yang buruk seperti tempat tidur yang tidak memadai air yang tidak bersih asupan gizi yang buruk dan adanya penyertaan penyakit lain seperti HIV yang dapat menekan sistem imun Pria memiliki tingkat terkena kusta dua kali lebih tinggi dari wanita Situasi global sunting Tabel 1 Prevalensi pada awal 2006 dan tren penemuan kasus baru pada 2001 2005 tidak termasuk di EropaDaerah Prevalensi terdaftar rate 10 000 pop Kasus baru yang ditemukan pada tahunAwal 2006 2001 2002 2003 2004 2005Afrika 40 830 0 56 39 612 48 248 47 006 46 918 42 814Amerika 32 904 0 39 42 830 39 939 52 435 52 662 41 780Asia Tenggara 133 422 0 81 668 658 520 632 405 147 298 603 201 635Mediterania Timur 4 024 0 09 4 758 4 665 3 940 3 392 3 133Pasifik Barat 8 646 0 05 7 404 7 154 6 190 6 216 7 137Total 219 826 763 262 620 638 514 718 407 791 296 499Tabel 2 Prevalensi dan PenemuanNegara Prevalensi terdaftar rate 10 000 pop Penemuan kasus baru rate 100 000 pop Awal 2004 Awal 2005 Awal 2006 Selama 2003 Selama 2004 Selama 2005 nbsp Brasil 79 908 4 6 30 693 1 7 27 313 1 5 49 206 28 6 49 384 26 9 38 410 20 6 nbsp Republik Demokratik Kongo 6 891 1 3 10 530 1 9 9 785 1 7 7 165 13 5 11 781 21 1 10 737 18 7 nbsp Madagaskar 5 514 3 4 4 610 2 5 2 094 1 1 5 104 31 1 3 710 20 5 2 709 14 6 nbsp Mozambik 6 810 3 4 4 692 2 4 4 889 2 5 5 907 29 4 4 266 22 0 5 371 27 1 nbsp Nepal 7 549 3 1 4 699 1 8 4 921 1 8 8 046 32 9 6 958 26 2 6 150 22 7 nbsp Tanzania 5 420 1 6 4 777 1 3 4 190 1 1 5 279 15 4 5 190 13 8 4 237 11 1 Total 112 092 60 001 53 192 80 707 81 289 67 614Sebagaimana yang dlaporkan oleh WHO pada 115 negara dan teritori pada 2006 dan diterbitkan di Weekly Epidemiological Record prevalensi terdaftar kusta pada awal tahun 2006 adalah 219 826 kasus 32 Penemuan kasus baru pada tahun sebelumnya adalah 296 499 kasus Alasan jumlah penemuan tahunan lebih tinggi dari prevalensi akhir tahun dijelaskan dengan adanya fakta bahwa proporsi kasus baru yang terapinya selesai pada tahun yang sama sehingga tidak lagi dimasukkan ke prevalensi terdaftar Penemuan secara globa terhadap kasus baru menunjukkan penurunan Tabel 1 menunjukkan penemuan kasus secara global menurun sejak 2001 Tabel 2 menunjukkan situasi kusta pada enam negara utama Lihat pula suntingTuberkulosisReferensi sunting Sasaki S Takeshita F Okuda K Ishii N 2001 Mycobacterium leprae and leprosy a compendium Microbiol Immunol 45 11 729 36 PMID 11791665 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009 01 13 Diakses tanggal 2007 11 03 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Inggris A new Mycobacterium species causing diffuse lepromatous leprosy Department of Laboratory Medicine The University of Texas MD Anderson Cancer Center Han XY Seo YH Sizer KC Schoberle T May GS Spencer JS Li W Nair RG Diakses tanggal 2010 12 13 Inggris Comparative Sequence Analysis of Mycobacterium leprae and the New Leprosy Causing Mycobacterium lepromatosis Department of Laboratory Medicine DNA Analysis Core Facility School of Health Sciences The University of Texas M D Anderson Cancer Center Institut Pasteur Unite de Biologie des Bacteries Intracellulaires Institut Cavanilles de Biodiversitat i Biologia Evolutiva Universitat de Valencia CIBER en Epidemiologia y Salud Publica CIBERESP Xiang Y Han Kurt C Sizer Erika J Thompson Juma Kabanja Jun Li Peter Hu Laura Gomez Valero dan Francisco J Silva Diakses tanggal 2010 12 13 Inggris Hansen s Disease PDF Department of Medicine University of California ROBERT H GELBER MD Diakses tanggal 2010 12 13 a b Ryan KJ Ray CG editors 2004 Sherris Medical Microbiology edisi ke 4th ed McGraw Hill hlm 451 3 ISBN 0838585299 Pemeliharaan CS1 Teks tambahan authors list link Pemeliharaan CS1 Teks tambahan link a b c Leprosy WHO Diakses tanggal 2007 08 22 a b WHO 1995 Leprosy disabilities magnitude of the problem Weekly Epidemiological Record 70 38 269 75 PMID 7577430 Naafs B Silva E Vilani Moreno F Marcos E Nogueira M Opromolla D 2001 Factors influencing the development of leprosy an overview Int J Lepr Other Mycobact Dis 69 1 26 33 PMID 11480313 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link McNeil Jr DG 2006 10 24 Worrisome New Link AIDS Drugs and Leprosy New York Times Diakses tanggal 2007 05 07 McMurray DN 1996 Mycobacteria and Nocardia in Baron s Medical Microbiology Baron S et al eds edisi ke 4th ed Univ of Texas Medical Branch ISBN 0 9631172 1 1 Pemeliharaan CS1 Teks tambahan link Bhattacharya S Vijayalakshmi N Parija SC 2002 Uncultivable bacteria Implications and recent trends towards identification Indian journal of medical microbiology 20 4 174 7 PMID 17657065 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007 09 27 Diakses tanggal 2007 11 03 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Reich CV 1987 Leprosy cause transmission and a new theory of pathogenesis Rev Infect Dis 9 3 590 4 PMID 3299638 Rojas Espinosa O Lovik M 2001 Mycobacterium leprae and Mycobacterium lepraemurium infections in domestic and wild animals Rev Off Int Epizoot 20 1 219 51 PMID 11288514 Alcais A Mira M Casanova JL Schurr E Abel L 2005 Genetic dissection of immunity in leprosy Curr Opin Immunol 17 1 44 8 doi 10 1016 j coi 2004 11 006 PMID 15653309 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Kaur H Van Brakel W 2002 Dehabilitation of leprosy affected people a study on leprosy affected beggars Leprosy review 73 4 346 55 PMID 12549842 Doull JA Guinto RA Rodriguez RS et al 1942 The incidence of leprosy in Cordova and Talisay Cebu Philippines International Journal of Leprosy 10 107 131 Pemeliharaan CS1 Penggunaan et al yang eksplisit link Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Noordeen S Neelan P 1978 Extended studies on chemoprophylaxis against leprosy Indian J Med Res 67 515 27 PMID 355134 Weddell G Palmer E 1963 The pathogenesis of leprosy An experimental approach Leprosy Review 34 57 61 PMID 13999438 Job C Jayakumar J Aschhoff M 1999 Large numbers of Mycobacterium leprae are discharged from the intact skin of lepromatous patients a preliminary report Int J Lepr Other Mycobact Dis 67 2 164 7 PMID 10472371 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Arch Dermato Syphilis 1898 44 159 174 Shepard C 1960 Acid fast bacilli in nasal excretions in leprosy and results of inoculation of mice Am J Hyg 71 147 57 PMID 14445823 Pedley J 1973 The nasal mucus in leprosy Lepr Rev 44 1 33 5 PMID 4584261 Davey T Rees R 1974 The nasal dicharge in leprosy clinical and bacteriological aspects Lepr Rev 45 2 121 34 PMID 4608620 Rees R McDougall A 1977 Airborne infection with Mycobacterium leprae in mice J Med Microbiol 10 1 63 8 PMID 320339 Chehl S Job C Hastings R 1985 Transmission of leprosy in nude mice Am J Trop Med Hyg 34 6 1161 6 PMID 3914846 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Montestruc E Berdonneau R 1954 2 New cases of leprosy in infants in Martinique Bull Soc Pathol Exot Filiales dalam bahasa French 47 6 781 3 PMID 14378912 Pemeliharaan CS1 Bahasa yang tidak diketahui link Rees RJ Pearson JM Waters MF 1970 Experimental and clinical studies on rifampicin in treatment of leprosy Br Med J 688 1 89 92 PMID 4903972 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Yawalkar SJ McDougall AC Languillon J Ghosh S Hajra SK Opromolla DV Tonello CJ 1982 Once monthly rifampicin plus daily dapsone in initial treatment of lepromatous leprosy Lancet 8283 1 1199 1202 PMID 6122970 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Chemotherapy of Leprosy WHO Technical Report Series 847 WHO 1994 Diakses tanggal 2007 03 24 Kenali Ragam Komplikasi Kusta www siloamhospitals com Diakses tanggal 2021 04 26 Indonesia Peringkat Ketiga Pada Kasus Kusta Baru 24 Januari 2015 Global leprosy situation 2006 PDF Weekly Epidemiological Record 81 32 309 16 2006 Bacaan lanjut sunting Clark E 1994 Social Welfare and Mutual Aid in the Medieval Countryside The Journal of British Studies 33 4 pp 394 6 Lebih dari satu parameter work dan journal yang digunakan bantuan Pemeliharaan CS1 Teks tambahan link Icon Health Publications 2004 Leprosy A Medical Dictionary Bibliography and Annotated Research Guide to Internet References San Diego Icon Health Publications ISBN 0 597 84006 7 Rawcliffe C 2001 Learning to Love the Leper aspects of institutional Charity in Anglo Norman England Anglo Norman Studies 23 pp 233 52 Pemeliharaan CS1 Teks tambahan link Rawcliffe C 2006 Leprosy in Medieval England Ipswich Boydell Press ISBN 1843832739 Talarigo J 2004 The Pearl Diver fiction young woman with leprosy is exiled to leprosy colony in Japan 1929 Doubleday ISBN 1 4025 8661 2 Tayman J 2006 The Colony The Harrowing True Story of the Exiles of Molokai Simon amp Schuster ISBN 0 7432 3300Periksa nilai length isbn bantuan Pranala luar sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Leprosy Penyakit Hansen di Curlie dari DMOZ Dr George J Hill Leprosy Collection Marshall University Diarsipkan 2014 03 22 di Wayback Machine Virtual exhibit of books on leprosy Inggris National Hansen s Disease Programs NHDP U S Health Resources and Services Administration Diarsipkan 2011 02 10 di Wayback Machine Inggris Hansen s Disease Leprosy Centers for Disease Control and Prevention Inggris World Health Organization WHO leprosy website Inggris American Leprosy Missions Inggris The Global Campaign to Eliminate Leprosy article from PLoS MedicineSejarah kusta Inggris ILA Global Project on the History of Leprosy Inggris National Hansen s Disease Museum Diarsipkan 2015 09 23 di Wayback Machine Inggris BBC News Slave trade key to leprosy spread Inggris Interview with author John Tayman The Colony MP3 audio runtime 00 23 20 10 7 mb IT Conversations Tech Nation 2006 02 07 Diakses tanggal 2007 03 22 Penelitian Inggris Pathology Images of Leprosy and Other Granulomatous diseases Yale Rosen M D Inggris INFOLEP Leprosy Information Services Inggris Leprosy Review Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Penyakit Hansen amp oldid 22999382