www.wikidata.id-id.nina.az
HIV AIDS umumnya ditangani dengan penggunaan beberapa obat antiretroviral ARV untuk mengendalikan infeksi HIV Terdapat beberapa kategori obat antiretroviral berdasarkan tahapan hidup dari virus HIV Penggunaan beberapa obat sekaligus yang diarahkan ke beberapa target virus disebut sebagai highly active antiretroviral therapy HAART atau antiretroviral therapy ART atau terapi ARV 1 ART mengurangi efek virus HIV dan dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta menurunkan peluang terjadinya infeksi lain yang sering kali menyebabkan kematian pada pasien HIV 2 ART juga mencegah penyebaran virus HIV melalui hubungan seks antara pasien dan bukan pasien selama si pasien rutin menjaga pemakaian obat serta mengecek dan menjaga tingkat jumlah virus dalam darah viral load dalam tingkat tidak terdeteksi 3 Contoh obat yang digunakan dalam ART Kaplet di atas mengandung emtrisitabin dan tenofovir Di beberapa negara penanganan HIV telah berhasil membuat perkembangan dari pasien HIV ke taraf AIDS menjadi jarang Anthony Fauci kepala National Institute of Allergy and Infectious Diseases Amerika Serikat menyebutkan bahwa Melalui aksi solutif bersama saat ini dan komitmen kuat untuk beberapa tahun ke depan generasi tanpa AIDS akan dapat dicapai Dalam penelitian yang ditulisnya ia menyebutkan bahwa untuk tahun 2010 sekitar 700 000 orang terselamatkan dari kemaitan akibat HIV melalui terapi ARV 4 Tenaga medis dapat berfokus menangani HIV sebagai sebuah penyakit kronis ketimbang sebuah penyakit akut yang mematikan 5 Organisasi Kesehatan Dunia WHO 6 menganjurkan penawaran terapi ARV terhadap pasien dengan HIV 7 Karena pengobatan pada terapi ARV dapat sangat kompleks dan berpotensi memiliki efek samping atau memunculkan kekebalan virus WHO juga menekankan keterlibatan pasien dalam memilih pelaksanaan terapi serta agar manfaat dan risiko pada pasien dapat dianalisis 7 WHO mendefinisikan sehat tidak hanya sebagai ketiadaan penyakit pada seseorang Karena itu telah terdapat pula penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dampak dari stigma terkait HIV serta halangan dan kendala yang dapat mencegah pengobatan dan bagaimana cara mengatasinya 8 9 Daftar isi 1 Terapi kombinasi 2 Obat yang digunakan dalam ART 3 Lihat pula 4 Referensi 5 Pranala luarTerapi kombinasi suntingSiklus hidup virus HIV dapat berlangsung hingga hanya selama 1 5 hari sejak masuknya virus ke dalam sel hingga replikasi menyebarnya virus virus baru yang lalu menyerang sel lain 10 Virus HIV tidak memiliki enzim pemeriksa yang mengkoreksi kesalahan ketika ia mengubah RNA menjadi DNA pada proses transkripsi balik Siklus hidupnya yang pendek dan tingkat kesalahan yang tinggi ini membuat virus HIV bermutasi dan bervariasi sangat cepat Kebanyakan dari virus mutasilebih lemah terkadang tidak dapat bereproduksi sama sekali atau tidak lebih kuat daripada virus pendahulunya tetapi sebagian melalui seleksi alam dapat menjadi lebih kuat dan mampu menangkal sistem kekebalan tubuh pasien dan obat ARV Semakin banyak dan aktif virus yang muncul semakin besar peluang akan adanya virus yang kebal terhadap obat 11 Jika penggunaan obat ARV tidak diperhatikan virus yang kebal terhadap obat dapat menjadi virus dominan pada tubuh pasien Sebelum tersedianya beberapa kategori obat ARV sebelum 1997 obat inhibitor reverse transkriptase yaitu zidovudin didanosin zalsitabin stavudin dan lamivudin digunakan secara beruntun atau dalam kombinasi dan membuat munculnya virus yang kebal terhadap obat 12 Terapi kombinasi antiretroviral menggunakan kombinasi dosis tetap KDT dapat melindungi pasien dari munculnya kekebalan virus dengan menekan replikasi virus sekuat mungkin sehingga mengurangi peluang adanya virus yang bermutasi menjadi kebal 11 Jika ditemukan virus yang bermutasi kebal terhadap salah satu obat obat yang lain masih dapat menekan reproduksi mutasi tersebut Sangat jarang ditemukan kasus hanya satu obat ARV cukup untuk menekan infeksi HIV untuk waktu yang lama sehingga pengobatan harus dilakukan dalam bentuk kombinasi untuk membuat efek jangka panjang 7 Kombinasi umumnya terdiri atas tiga jenis obat dari minimal dua kategori yang berbeda 7 Beberapa obat telah diproduksi dan digabungkan ke dalam satu tablet yang mengandung 3 atau 4 obat 13 14 15 Hal ini membuat rutinitas pemakaian obat menjadi semakin mudah dilakukan dan dijaga 16 serta meningkatkan efeknya untuk jangka panjang Obat yang diminum secara tidak rutin dapan menjadi penyebab munculnya kekebalan virus bagi pasien yang menjalani terapi 17 Pasien yang rutin meminum obat dapat menggunakan kombinasi yang sama tanpa memunculkan kekebalan virus 17 sehingga meningkatkan usia harapan hidup dan opsi obat lain yang dapat dipakai sebagai pengganti Obat yang digunakan dalam ART suntingTabel berikut menampilkan obat yang digunakan dalam ART di Indonesia berdasarkan Permenkes RI No 87 tahun 2014 1 Nama obat Kategori Nama merk Dalam formularium nasional BPJS 18 NRTI NtRTI NNRTI PI INSTI Individu Bersama obat lainZidovudin nbsp Y Generik Retrovir ZDV Generik Duviral nbsp YLamivudin nbsp Y Generik Heplav Hiviral 3TC 3TC HBV Generik Duviral Tenolam E Telura nbsp YAbakavir nbsp YStavudin nbsp Y Staviral nbsp YDidanosin nbsp YEmtrisitabin nbsp Y Forstavir EM Ricovir EM nbsp YTenofovir nbsp Y Generik Hepamed Vemlidy Ricovir Tenofir Forstavir EM Ricovir EM Tenolam E Telura nbsp YNevirapin nbsp Y Generik NVP Neviral nbsp YEfavirenz nbsp Y Generik Tenolam E Telura nbsp YRilpirivin nbsp YEtravirin nbsp Y IntelenceLopinavir nbsp Y Aluvia nbsp YRitonavir nbsp Y Aluvia nbsp YDarunavir nbsp Y PrezistaRaltegravir nbsp YKombinasi dosis tetap KDT dapat mengkombinasikan obat ARV dari kategori yang berbeda atau hanya dari satu kategori sebagai penerapan terapi kombinasi Tabel berikut menampilkan sediaan KDT di Indonesia yang tersedia dalam satu tablet 19 Beberapa obat yang digunakan dalam KDT namun tidak tersedia dalam satu tablet seperti nevirapin tidak disertakan di sini Nama merk Komposisi Dalam formularium nasional BPJS 18 NRTI NtRTI NNRTI PI INSTIGenerik Duviral Zidovudin Lamivudin nbsp YTenolam E Telura Lamivudin Tenofovir Efavirenz nbsp YForstavir EM Ricovir EM Emtrisitabin Tenofovir nbsp YAluvia Lopinavir Ritonavir nbsp YLihat pula suntingHIV AIDS di IndonesiaReferensi sunting a b Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pengobatan Antiretroviral PDF Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2019 10 05 Diakses tanggal 2019 06 26 Moore RD Chaisson RE 1999 Natural history of HIV infection in the era of combination antiretroviral therapy AIDS 13 14 1933 42 doi 10 1097 00002030 199910010 00017 PMID 10513653 Eisinger RW Dieffenbach CW Fauci AS 2019 HIV Viral Load and Transmissibility of HIV Infection Undetectable Equals Untransmittable JAMA 321 5 451 452 doi 10 1001 jama 2018 21167 PMID 30629090 Fauci AS Folkers GK 2012 Toward an AIDS free generation JAMA 308 4 343 4 doi 10 1001 jama 2012 8142 PMID 22820783 With collective and resolute action now and a steadfast commitment for years to come an AIDS free generation is indeed within reach Deeks SG Lewin SR Havlir DV 2013 The end of AIDS HIV infection as a chronic disease Lancet 382 9903 1525 33 doi 10 1016 S0140 6736 13 61809 7 PMC 4058441 nbsp PMID 24152939 Guidelines HIV World Health Organization Diakses tanggal 2015 10 27 a b c d Guidelines for the Use of Antiretroviral Agents in HIV 1 Infected Adults and Adolescents PDF US Department of Health and Human Services 2015 04 08 Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2016 11 01 Diakses tanggal 2019 06 25 Lazarus JV Safreed Harmon K Barton SE Costagliola D Dedes N Del Amo Valero J et al 2016 Beyond viral suppression of HIV the new quality of life frontier BMC Medicine 14 1 94 doi 10 1186 s12916 016 0640 4 PMC 4916540 nbsp PMID 27334606 Logie C Gadalla TM 2009 Meta analysis of health and demographic correlates of stigma towards people living with HIV AIDS Care 21 6 742 53 doi 10 1080 09540120802511877 PMID 19806490 Perelson AS Neumann AU Markowitz M Leonard JM Ho DD 1996 HIV 1 dynamics in vivo virion clearance rate infected cell life span and viral generation time Science 271 5255 1582 6 Bibcode 1996Sci 271 1582P CiteSeerX 10 1 1 34 7762 nbsp doi 10 1126 science 271 5255 1582 PMID 8599114 a b Smyth RP Davenport MP Mak J 2012 The origin of genetic diversity in HIV 1 Virus Research 169 2 415 29 doi 10 1016 j virusres 2012 06 015 PMID 22728444 Schmit JC Cogniaux J Hermans P Van Vaeck C Sprecher S Van Remoortel B et al November 1996 Multiple drug resistance to nucleoside analogues and nonnucleoside reverse transcriptase inhibitors in an efficiently replicating human immunodeficiency virus type 1 patient strain The Journal of Infectious Diseases 174 5 962 8 doi 10 1093 infdis 174 5 962 PMID 8896496 Atripla Prescribing Information PDF Stribild Prescribing Information Diakses tanggal 2014 04 09 Complera Prescribing Information Diakses tanggal 2014 04 09 Bangalore S Kamalakkannan G Parkar S Messerli FH 2007 Fixed dose combinations improve medication compliance a meta analysis The American Journal of Medicine 120 8 713 9 doi 10 1016 j amjmed 2006 08 033 PMID 17679131 a b Bangsberg DR Kroetz DL Deeks SG May 2007 Adherence resistance relationships to combination HIV antiretroviral therapy Current HIV AIDS Reports 4 2 65 72 doi 10 1007 s11904 007 0010 0 PMID 17547827 a b Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK 01 07 MENKES 659 2017 Tentang Formularium Nasional PDF Diakses tanggal 2019 06 25 Cek Produk BPOM BPOM RI Badan Pengawas Obat dan Makanan Diakses tanggal 2019 06 25 Pranala luar sunting Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pengobatan Antiretroviral PDF Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2019 10 05 Diakses tanggal 2019 06 25 Indonesia AIDS Coalition Artikel mengenai HIV dari situs Rumah Cemara Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Penanganan HIV AIDS amp oldid 21811073