www.wikidata.id-id.nina.az
Untuk Narasinghamurti sebagai salah satu wujud awatara Wisnu lihat Narasinga Mahisa Campaka lahir wafat 1269 adalah tokoh dalam Pararaton yang menurut Negarakertagama adalah anak Bhatara Parameswara bernama Bhatara Narasinghamurti yaitu ayah dari Dyah Lembu Tal dan kakek Raden Wijaya pendiri Kerajaan Majapahit Daftar isi 1 Asal Usul 2 Mahisa Campaka dan Ranggawuni 3 Akhir Hayat 4 Keturunan 5 Nama Asli Narasinghamurti 6 Kepustakaan 7 Lihat pulaAsal Usul suntingMenurut Pararaton Mahisa Campaka adalah putra dari Mahisa Wonga Teleng putra Ken Arok pendiri Kerajaan Tumapel atau lebih terkenal Singhasari Namanya muncul pertama kali dalam kisah pelantikan Tohjaya sebagai raja Tumapel menggantikan Anusapati tahun 1249 Mahisa Campaka dan Ranggawuni suntingSetelah Tohjaya naik tahta dan akibat hasutan dari pembantunya yang bernama Pranaraja Tohjaya berniat membunuh Mahisa Campaka dan sepupunya Ranggawuni putra Anusapati karena keduanya dianggap berbahaya terhadap kelangsungan takhta Usaha pembunuhan itu gagal Mahisa Campaka dan Ranggawuni justru mendapat dukungan kuat dari tentara Tumapel dan berbalik menggulingkan Tohjaya tahun 1250 Setelah Tohjaya tewas Ranggawuni menjadi raja Tumapel bergelar Wisnuwardhana sedangkan Mahisa Campaka menjabat Ratu Angabhaya atau raja Kadiri bergelar Bhatara Narasinghamurti Keduanya memerintah berdampingan Hal itu dimaksudkan untuk menciptakan kerukunan di antara keturunan Ken Arok dalam hal ini diwakili Narasinghamurti dan keturunan Tunggul Ametung yang diwakili Wisnuwardhana Pemerintahan bersama itu dalam Pararaton diibaratkan seperti dua ular dalam satu liang Akhir Hayat suntingPrasasti Penampihan yang dikeluarkan oleh Kertanagara putra Wisnuwardhana menyebut Narasinghamurti meninggal dunia tahun 1269 Ia didharmakan dibuatkan monumen penghormatannya di Kumitir menurut Desawarnnana karya Mpu Prapanca Keturunan suntingMenurut Pararaton Narasinghamurti memiliki putra bernama Raden Wijaya yang kelak mendirikan Kerajaan Majapahit Sementara itu menurut Nagarakretagama menyebut Dyah Wijaya adalah putra Dyah Lembu Tal putra Narasinghamurti Dengan kata lain Raden Wijaya adalah cucu Narasinghamurti Nama Asli Narasinghamurti suntingNama Narasinghamurti juga terdapat dalam Nagarakretagama yang ditulis pada tahun 1365 Dikisahkan bahwa Wisnuwardhana dan Narasinghamurti memerintah bersama di Tumapel bagaikan sepasang dewata Wisnu dan Indra Nama Narasinghamurti juga ditemukan dalam prasasti Penampihan sehingga dapat dipastikan kalau nama ini bukan sekadar ciptaan Pararaton atau Nagarakretagama Akan tetapi Mahisa Campaka sebagai nama asli Narasinghamurti hanya terdapat dalam Pararaton yang ditulis ratusan tahun sejak kematiannya sehingga kebenarannya perlu untuk dibuktikan Prasasti Mula Malurung yang dikeluarkan oleh Wisnuwardhana tahun 1255 mencantumkan daftar nama para raja bawahan Tumapel namun tidak menyebutkan adanya nama Narasinghamurti di dalamnya Hal ini terasa aneh karena menurut Pararaton dan Nagarakretagama Narasinghamurti adalah tokoh penting dalam pemerintahan Wisnuwardhana Namun dalam daftar tersebut ditemukan nama yang mirip dengan Narasinghamurti yaitu Narajaya penguasa Hering Selain itu Narajaya juga disebut sebagai sepupu raja Sejarawan Slamet Muljana menganggap Narajaya sebagai nama asli Narasinghamurti sedangkan Mahisa Campaka adalah nama ciptaan Pararaton Kepustakaan suntingR M Mangkudimedja 1979 Serat Pararaton Jilid 2 Jakarta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah Slamet Muljana 2005 Menuju Puncak Kemegahan terbitan ulang 1965 Yogyakarta LKIS Slamet Muljana 1979 Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya Jakarta BhrataraLihat pula suntingWisnuwardhana Tohjaya Lembu Tal Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Mahisa Campaka amp oldid 20902072