www.wikidata.id-id.nina.az
Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut III atau Lantamal III adalah pangkalan militer TNI Angkatan Laut di Indonesia yang bermarkas di Pademangan Barat Pademangan Jakarta Utara Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IIILambang Lantamal IIIAktif4 Februari 1950NegaraIndonesiaCabangTNI Angkatan LautTipe unitPangkalan Utama Angkatan LautBagian dariKomando Armada IMarkasJakarta Utara Jakarta UtaraMotoBhakti Nala YudhaBaret BIRU LAUT Situs weblantamal3 koarmada1 tnial mil idTokohKomandanBrigadir Jenderal TNI Mar Harry IndartoWakil KomandanKolonel Laut P Whisnu Kusardianto S E M H CRMP Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut Lantamal III Jakarta dengan Markas Komando Mako berkedudukan di Jl Gunung Sahari No 2 Ancol Jakarta Utara merupakan Komando Pelaksanaan Dukungan Komando Armada I 1 Sejarah berdirinya Lantamal III Jakarta berdasarkan SK Menteri Pertahanan No 641 MP 6 50 Tanggal 27 Oktober 1950 dengan dibentuknya Komandemen Daerah Maritim Djakarta KDMD dengan komandan pertama yakni Mayor Laut Adm Saleh Bratawijaya Kemudian beberapa kali mengalami perubahan nama yakni tahun 1960 diubah menjadi Komando Daerah Maritim Kodamar lll tahun 1970 diganti menjadi Komando Daerah Angkatan laut Kodaeral lll tahun 1984 diubah lagi menjadi Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut Lantamal ll Jakarta dan pada 13 Juli tahun 2006 terbit keputusan Kasal No Kep 10 VlI 2006 tentang perubahan penomoran Lantamal yang akhirnya mengubah Lantamal ll Jakarta menjadi Lantamal lll Jakarta hingga sekarang Daftar isi 1 Sejarah 2 Tugas Pokok 3 Satuan 4 Satuan Kapal Patroli 5 Komandan 5 1 Kedinasan Kota Angkatan Laut Djakarta KKALD 5 2 Komando Maritim Kota Komarko 5 3 Komandemen Daerah Maritim Djakarta KDMD 5 4 Komando Daerah Maritim III Kodamar III 5 5 Komando Daerah Angkatan Laut III Kodaeral III 5 6 Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut III 6 ReferensiSejarah suntingSejarah Pangkalan TNI Angkatan Laut Lantamal III tidak bisa dipisahkan dari keberadaan sejarah berdirinya TNI AL itu sendiri Karena Pangkalan merupakan salah satu dari Sistem Senjata Armada Terpadu SSAT yaitu yang terdiri dari Pangkalan Kapal Marinir dan Pesawat Udara Pesud Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia menyatakan sebagai Negara merdeka dan berdaulat esok paginya PPKI Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia menggelar sidang menetapkan UUD 1945 Presiden dan Wapres serta membentuk KNIP Komite Nasional Indonesia Pusat kemudian pada tanggal 22 Agustus 1945 PPKI memutuskan pembentukan Badan keamanan Rakyat BKR Tujuan diadakan BKR adalah untuk menampung bekas anggota PETA dan Heiho yang dibubarkan pemerintah Jepang dan sekaligus dimaksudkan guna menampung semangat keprajuritan putra putra Indonesia Kemudian secara serempak baik di pusat maupun di daerah daerah para pemuda membentuk BKR Badan Keamanan Rakyat yang awalnya bukan organisasi tentara dengan tujuan untuk menghindari bentrokan dengan pihak rezim penjajahan Jepang Para pemuda yang berjiwa bahari seperti SPT Sekolah Pelayaran Tinggi dan SPI Serikat Pelayaran Indonesia dan Pelaut pelaut Jawa Unko Kaisya kemudian mengkoordinir seluruh pemuda pelaut pelaut Indonesia lainnya dan membentuk BKR Laut pada tanggal 10 September 1945 yang nantinya berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat TKR dan selanjutnya menjadi Angkatan Laut Republik Indonesia ALRI Setelah diresmikannya BKR Laut Pusat oleh Komite Nasional Indonesia KNIP tanggal 10 September 1945 dan kemudian disusunlah Staf Umum BKR Laut Pusat yang bersifat sederhana hanya beberapa orang yang menjadi Pimpinan yaitu Ketua Umum M Pardi dengan anggota Adam R E Martadinata Ahmad Hadi Surjadi Oentoro Koesmardjo dan Darjaatmaja Seiring perkembangan waktu dengan adanya Maklumat No 2 X tanggal 5 Oktober 1945 tentang pembentukan Tentara keamanan Rakyat TKR maka secara resmi BKR Laut berubah menjadi TKR Laut Situasi Jakarta yang cukup rawan sehingga pemerintah mengeluarkan putusan untuk memindahkan TKR laut ke luar kota sesuai dengan kehendak pemerintah untuk menjadikan Jakarta sebagai kota Diplomasi dan tidak menginginkan Jakarta menjadi daerah pertempuran seperti yang dialami Kota Surabaya Kedudukan selanjutnya Markas Teringgi TKR Berkedudukan Di Yogyakarta setelah perubahan nama mengadakan penyempurnaan organisasi antara lain Markas tertinggi TKR di Yogjakarta dipimpin Laksamana III M Pardi Divisi I TKR Laut Jawa barat berkedudukan di Cirebon dipimpin Laksamana III M Adam dan Divisi TKR II Jawa Tengah berkedudukan di Purworejo pimpinan Laksamana M Nasir khusus untuk perkembangan BKR dan TKR Laut di Jawa Timur menurut instruksi instruksi dari TKR Laut Jogjakarta tetapi sehubungan kondisi saat itu yang tidak kondusif akhirnya mempunyai perkembangan sendiri yang membawa pada suatu dualisme Untuk menyatukan semua pihak dan aliran yang terdapat dalam lingkungan TKR Laut dibentuk suatu Komisi Penyelenggaraan Susunan Baru Markas Tertinggi TKR yang anggotanya terdiri dari unsur unsur pimpinan Yogyakarta Lawang dan Kementerian Pertahanan Susunan komisi ketua R S Ahmad Sumadi dengan anggota Adam M natsir Katamudi Moch Affandi yang disyahkan oleh Menteri Pertahanan Amir Sjarifudin dengan disaksikan Wakil Presiden Mohammad Hatta Jaksa agung Mr Kasman Singodimedjo Kepala Staf TKR Darat Urip Sumoharjo Kemudian Komisi ini menyelenggarakan sidang pertama kali tanggal 25 dan 26 Januari 1946 dan mengambil beberapa keputusan antara lain 1 Mengangkat Atmadji sebagai Pemimpin Umum TKR laut dan ditempatkan pada kementerian Pertahanan 2 Untuk Koordinasi sepenuhnya antara beberapa pihak dan aliran dalam TKR laut diputuskan untuk mengangkat M Nazir sebagai Kepala Staf Umum dengan dibantu M Pardi dan Gunadi dengan ketentuan ketiganya tidak boleh diadakan perbedaan pangkat Ketiga pimpinan tersebut diwajibkan untuk menyusun staf TKR laut dengan sebaik baiknya Pada tanggal ini juga nama TKR Laut diubah menjadi Tentara Republik Indonesia TRI Laut dan pada bulan Februari 1946 TRI Laut diubah menjadi ALRI Perubahan nama tersebut tidak mempengaruhi struktur organisasi yang telah ada hanya sejak digunakan nama ALRI para resimen batalion TRI Laut terutama di kota kota pelabuhan lebih mempopulerkan nama Pangkalan ALRI Hasil perundingan Konferensi Meja Bundar KMB 27 Desember 1949 menimbulkan konsekuensi ALRI menjadi ALRIS sesuai dengan Kepres No 9 tanggal 28 Desember 1949 dan Kepres RIS No 42 Tanggal 25 Januari 1950 serta Surat Keputusan Menteri Pertahanan No 34 MP 50 ditetapkan struktur organisasi ALRIS pada 4 Februari 1950 Kemudian tanggal 17 Agustus 1950 RIS dihabus sehingga ALRIS beubah lagi menjadi ALRI ALRI yang menganut struktur organisasi Line and Staff setelah tersusun Staf Angkatan laut kemudian berikutnya membentuk Kotama dan Pendirat Kebijakan pembentukan Kotama untuk membentuk organisasi Pangkalan Besar Angkatan laut Sesuai Surat keputusan Menteri pertahanan RIS No 34 MP 50 tanggal 4 Februari 1950 disebutkan adanya Komando utama yang berkedudukan langsung dibawah KASAL yaitu Komando Daerah Maritim Surabaya KDMS Komando Daerah Maritim Belawan KDMB dan Kedinasan Kota Angkatan Laut Djakarta KKALD Tugas dari KKALD mempersiapkan segala sesuatu guna pemindahan Markas Besar Angkatan Laut dari Yogyakarta ke Jakarta serta menampung anak buah yang datang dari berbagai daerah di Jawa Barat dan Sumatra KKALD disempurnakan menjadi organisasi Komando Maritim Kota Komarko dengan Komandan Mayor Laut Adm Saleh Bratawijaya Seiring perkembangan organisasi kemudian berdasarkan SK Menteri Pertahanan No 641 MP 6 50 Tanggal 27 Oktober 1950 dibentuklah Organisasi Komandemen Daerah Maritim Djakarta KDMD dengan Komandan Mayor Laut Adm Saleh Bratawijaya dengan Markas di Jl DR Sutomo 10 KDMD mempunyai wilayah tanggung jawab meliputi daerah Pelabuhan Tanjung Priok Selat Sunda Daerah Kota Tanjung Priok Jakarta Raya dan Kebayoran baru Tugas KDMD adalah Bertanggung jawab atas pertahanan di perairan tanggung jawabnya Bertanggung jawab atas ketertiban dan keamanan serta menegakkan kedaulatan Negara di perairan yang termasuk daerahnya Mengatur operasi operasi kapal yang ditempatkan dibawah perintahnya Menyelenggarakan pemeliharaan kecil untuk kapal dalam batas kemampuannya Dalam melaksanakan tugas Komandan KDM tidak diperkenankan ikut campur urusan pemerintahan sipil KDMD berkedudukan langsung dibawah KASAL dalam melaksanakan tugas sehari hari Komandan KDMD wajib mengadakan hubungan langsung dengan institusi militer maupun sipil yang ada di wilayahnya Sesuai Surat Keputusan KSAL tanggal 11 6 1953 No G 11 4 10 Organisasi KDMD terdiri dari KDMD dipimpin seorang Komandan Pembantu Komandan Kepala Staf Sekretariat Urusan umum arsip dan ekpedisi dan Tata Usaha komandemen Staf Komandan terdiri dari Seksi I Penyelidik Security Seksi II Operasi dan Kesediaan Seksi III Dinas Tehnik Material Seksi IV Intedan Dinas Pemeliharaan Khusus terdiri dari Perhubungan PHB Dinas Angkutan Angkatan Laut DAAL Pemeriksa Kapal Bengkel kapal Bengkel Mobil Persenjataan Permiyakan Perumahan Bangunan Penerangan Kesejahteraan Sosial dan Kesehatan Organisasi KDMD berjalan sampai tahun 1960 Selanjutnya terbit Surat keputusan KSAL No A 4 6 6 tanggal 18 Oktober 1960 KDMD berubah menjadi Komando Daerah Maritim III Kodamar III Bersama sama Kodamar lainya yaitu Komando Daerah Maritim Belawan KDMB menjadi Kodamar I Komando Daerah Maritim Riau KDMR menjadi Kodamar II Komando Daerah Maritim Djakarta KDMD menjadi Kodamar III Komando Daerah Maritim Surabaya KDMS menjadi Kodamar IV Komando Daerah Maritim Makassar KDMM menjadi Kodamar V Komando Daerah Maritim Ambon KDMA menjadi Kodamar VI Kodamar yang semula 6 diperluas menjadi 10 Kodamar yaitu menjadi Kodamar I Belawan Kodamar II Tanjung Pinang Kodamar III Jakarta Kodamar IV Semarang Kodamar V Surabaya Kodamar VI Banjarmasin Kodamar VII Makassar Kodamar VIII Manado Kodamar IX Ambon dan Kodamar X Jayapura Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menhankam Pangab No Keb B 429 69 terhitung pada bulan Januari 1970 nama Kodamar diubah menjadi Komando Daerah Angkatan Laut Kodaeral Pada perkembangan selanjutnya Kodamar IV Semarang dilikuidasi serta nama Kodaeral diganti Daerah Angkatan Laut Daerah sesuai keputusan KSAL No 5401 23 tanggal 30 Maret 1970 didirikan Daeral VIII Nusa Tenggara Lombok Sehingga Daeral tetap 10 dengan perincian yaitu Daeral I meliputi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat berkedudukan di Belawan Daeral II meliputi Riau dan Sumatera Selatan berkedudukan di Tanjung Pinang Daeral III meliputi Jawa Barat dan DKI Jaya berkedudukan di Jakarta Utara Daeral IV meliputi Jawa Tengah dan Jawa Timur berkedudukan di Surabaya Daeral V meliputi seluruh Kalimantan berkedudukan di Banjarmasin Daeral VI meliputi Sulawesi Utara dan Tenggara berkedudukan di Manado Daeral VII meliputi Sulawesi Selatan dan Tengah berkedudukan di Ujung Pandang Daeral VII meliputi Nusa Tenggara berkedudukan di Mataram Daeral IX meliputi Maluku berkedudukan di Ambon dan Daeral X meliputi Irian Jaya berkedudukan di Biak Jayapura Kemudian tahun 1984 sebutan Kodaeral diganti menjadi Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut Lantamal dan dari 10 Kodaeral menjadi 5 Lantamal yaitu lantamal I Belawan Lantamal II Jakarta Utara lantamal III Surabaya Lantamal IV Bitung dan Lantamal V Jayapura Kemudian berangsur angsur Lantamal sesuai kebutuhan organisasi bertambah menjadi 11 yaitu Bitung Manado Tanjungpinang Ambon Padang Kupang dan Merauke Pada tahun 2006 tepatnya tanggal 13 Juli 2006 terbit keputusan Kasal No Kep 10 VII 2006 tentang perubahan penomoran Lantamal yang akhirnya mengubah Lantamal II menjadi Lantamal III 2 Tugas Pokok suntingTugas pokok Lantamal III Jakarta adalah menyelenggarakan dukungan logistik dan administrasi unsur unsur TNI Angkatan Laut pembinaan potensi nasional menjadi kekuatan pertahanan keamanan negara dibidang kemaritiman Pemberdayaan matra laut serta tugas tugas lain berdasarkan kebijakan Kasal selaku pelaksana operasi Lantamal III melaksanakan operasi keamanan laut di wilayahnya dan meningkatkan daya guna serta hasil guna unsur unsur secara optimal dalam pelaksanaan Operasi Keamanan Laut Lantamal III Lampung Timur membawahi enam Pangkalan Angkatan Laut dan dua Fasharkan Satuan suntingSatuan pelaksana di jajaran Lantamal lll yang meliputi Mako Lantamal III Jakarta Timur Pangkalan Angkatan Laut Lanal Lanal Panjang di Lampung Lanal Merak di Banten Lanal Pangkal Pinang di Bangka Belitung Lanal Palembang di Sumatera Selatan Lanal Cirebon di Jawa Barat Lanal Bandung di Jawa Barat Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Fasharkan di Jakarta DKI JAYA Polisi Militer Pomal Lantamal lll Satuan Keamanan Laut Satkamla Lantamal III dan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan Yonmarhanlan III Lampung Timur Lanal Palembang Posal Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Rencana dibangun lanal tipe c Posal Mesuji Kabupaten Oki Sumsel Posmat Muara Sabak Kabupaten Tanjung Jabung Timur Posmat Sungai Lumpur Kabupaten Oki Sumsel Lanal Cirebon Posal Blanakan Kabupaten Subang Posal Gebang Kabupaten Cirebon Posmat Ciasem Kabupaten Subang Posmat Eretan Kabupaten Indramayu Posmat Dadap Kabupaten Indramayu Posmat Karangsong Kabupaten Indramayu Posmat Bondet Kabupaten Cirebon Lanal Lampung Posal Maringgai Kabupaten Lampung Timur Lanal Banten Posal Sumur Kabupaten Pandeglang Posal Pulau Panjang Kabupaten Serang Posal Binuangen Kabupaten Lebak Posal Mauk Kabupaten Tangerang Posal Kronjo Kabupaten Tangerang Posal Tanjung Pasir Kabupaten Tangerang Posal Pulau Sangiang Kabupaten Serang Posmat Labuhan Kabupaten Pandeglang Posmat Anyer Kabupaten Serang Posmat Karangantu Kota Serang Lanal Bandung Posal Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi Posal Cikelet Kabupaten Garut Posal Pangandaran Kabupaten Pangandaran Lanal Bangka Belitung Posal Tanjungpandan Kabupaten Belitung Posal Mindanau Kabupaten Belitung Posal Manggar Kabupaten Belitung Timur Posal Muntok Kabupaten Bangka Barat Posal Pangkal Balam Kota Pangkal Pinang Posmat Toboali Kabupaten Bangka Selatan Posmat Tempilang Kabupaten Bangka Barat Posmat Sungai Selan Kabupaten Bangka Tengah Posmat Jebus Kabupaten Bangka Barat Posmat Koba Kabupaten Bangka Tengah Posmat Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah Posmat Sungai Liat Kota Pangkal Pinang Posmat Belinyu Kabupaten Bangka Fasharkan Jakarta Fasharkan Pondok Dayung ini sekarang memiliki kemampuan membuat kapal patroli jenis KAL ukuran 12 meter hingga KRI 40 meter Satuan Kapal Patroli suntingSatrol Lantamal III KRI Sembilang 850 KRI Sikuda 863 3 KRI Tenggiri 865 4 KRI Cucut 886 KAL Sanca I 3 55 KAL Kobra I 3 56 KAL Anyer I 3 64 5 KAL Kalagian KAL TD Malabar KAL TD GalunggungKomandan suntingKedinasan Kota Angkatan Laut Djakarta KKALD sunting Kapten Laut Soedewo Notomidjono 28 Desember 1949 1951 Komando Maritim Kota Komarko sunting Mayor Laut Administrasi R A Saleh Bratawidjaja 1950 27 Oktober 1950 Komandemen Daerah Maritim Djakarta KDMD sunting Mayor Laut Administrasi R A Saleh Bratawidjaja 27 Oktober 1950 11 Juni 1953 Mayor Laut Eduard Hendrik Thomas 11 Juni 1953 1954 Mayor Laut Ayub Laya 1954 1955 Mayor Laut Jahja Daniel Darma John Lie 1955 1957 Letnan Kolonel Laut Rais Sastrosugondo 1957 24 November 1959 Mayor Laut Mursalin Daeng Mamangung 24 November 1959 21 Oktober 1960 Mayor Laut Sukamto Koesoemobroto 21 Oktober 1960 1960 Komando Daerah Maritim III Kodamar III sunting Kolonel Laut R Susatyo Mardi 1960 1963 Kolonel Laut Rudi Purwana 1963 4 Maret 1965 Laksamana Muda Laut R Haryono Nimpuno 4 Maret 1965 14 Januari 1970 Komando Daerah Angkatan Laut III Kodaeral III sunting Laksamana Muda Laut Marwidji 14 Januari 1970 17 April 1973 Laksamana Muda TNI Handoko Suratmin 18 April 1973 6 November 1975 Laksamana Pertama TNI Prasodjo Mahdi 7 November 1975 12 Agustus 1978 Laksamana Pertama TNI Teddy Asikin Natanegara 12 Agustus 1978 1980 Laksamana Pertama TNI Kunto Wibisono 1980 1982 Laksamana Muda TNI Roesdi Roesli 1982 Juni 1985 6 Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut III sunting Laksamana Pertama TNI Aboe Juni 1985 1987 Laksamana Pertama TNI Soetono Gunadi 1987 1989 Laksamana Pertama TNI Koestowo Sudarsono 1989 1990 Laksamana Pertama TNI Tanto Kuswanto 1990 April 1991 Laksamana Pertama TNI TB Husen Yusran April 1991 1992 Laksamana Pertama TNI Warsono HP 1992 1993 Laksamana Pertama TNI Sulasmono 1993 Laksamana Pertama TNI Abdullah Meuraxa Laksamana Pertama TNI Haryo Armanto Laksamana Pertama TNI La Ode Dayan S Ip Laksamana Muda TNI Djuhana Suwarna S Ip Laksamana Pertama TNI Sutjipto Laksamana Pertama TNI Hadi Harsono S E Brigadir Jenderal TNI Mar Djunaidi Djahri 2004 Laksamana Pertama TNI Moch Jurianto S E 2004 2006 Laksamana Pertama TNI Bambang Suwarto 2006 2007 Laksamana Pertama TNI Djoko Prapto Harsono 2007 2008 Laksamana Pertama TNI Edy Yusuf 2008 2009 Laksamana Pertama TNI Drs Johnny Elly Awuy 2009 2010 Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul S E 2010 2010 Brigadir Jenderal TNI Mar Arief Suherman 2010 2012 Brigadir Jenderal TNI Mar Ikin Sodikin AS 2012 2014 Laksamana Pertama TNI Aguk Dwi Wahyu W U 2014 2015 Brigadir Jenderal TNI Mar R M Trusono S Mn 2015 2016 Brigadir Jenderal TNI Mar I Ketut Suardana S H 2016 2017 Laksamana Pertama TNI Muchammad Richad S H 2017 2018 Laksamana Pertama TNI Denih Hendrata S E M M 2018 2019 Brigadir Jenderal TNI Mar Hermanto S E M M 2019 2020 Brigadir Jenderal TNI Mar Umar Farouq S A P CHRMP M Tr Opsla M Han 2020 2023 Brigadir Jenderal TNI Mar Harry Indarto S E M M 2023 Sekarang Referensi sunting Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 03 15 Diakses tanggal 2016 03 15 Sejarah Lantamal III Jakarta Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016 03 15 Diakses tanggal 2016 03 15 2 Mayor Resmi Komandan KRI Sikuda 863 dan KRI Tenggiri 865 Satrol Lantamal III Jakarta Laksanakan Uji Terampil Geladi Tugas Tempur Tingkat 2 Komandan Lantamal III Pimpin Penyambutan Kapal Patroli TNI Angkatan Laut Yang Baru Masuk Ke Jajaran Lantamal III Lanal Banten Pusat Sejarah dan Tradisi ABRI Markas Besar Angkatan Bersenjata Republik Indonesia 1990 Mengenal Pimpinan ABRI 1945 1990 Jakarta Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan nbsp Artikel bertopik Tentara Nasional Indonesia ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut III amp oldid 24772127