www.wikidata.id-id.nina.az
Biografi ini memerlukan lebih banyak catatan kaki untuk pemastian Bantulah untuk menambahkan referensi atau sumber tepercaya Materi kontroversial atau trivial yang sumbernya tidak memadai atau tidak bisa dipercaya harus segera dihapus khususnya jika berpotensi memfitnah Cari sumber Parameswara berita surat kabar buku cendekiawan JSTOR Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Parameswara 1344 1414 atau Iskandar Syah aksara Jawi إسكندر شه adalah raja terakhir dari Singapura yang memerintah dari tahun 1389 sampai 1398 Dia melarikan diri dari Palembang setelah invasi angkatan laut Majapahit pada tahun 1398 dan ia kemudian mendirikan benteng barunya pada muara Sungai Melaka pada tahun 1402 Dalam buku The History of Malaya A D 1400 1959 disebutkan bahwa Parameswara melarikan diri ke Malaka sebab invasi dari Kerajaan Siam yang salah satu pemimpinnya dibunuh oleh Parameswara 1 Dalam beberapa dekade kota baru tersebut tumbuh pesat menjadi ibukota Kesultanan Melaka ParameswaraRaja Singapura Raja MalakaBerkuasaSingapura ca 1399 1401Melaka ca 1405 1414PendahuluSri Rama WikramaNama lengkapParameswara Daftar isi 1 Etimologi 2 Asal usul keturunan 3 Kehidupan 3 1 Jatuhnya Singapura 3 2 Mendirikan Malaka 3 3 Memerintah di Malaka 4 Warisan 5 Biografi 6 Lihat pula 7 Referensi 8 Bacaan lanjutan 9 Pranala luarEtimologi suntingParameswara Dewanagari परम श वर परम श वर परम श वर adalah sebuah nama yang berasal dari bahasa Sanskerta Parama berarti paling berkuasa dan Iswara berarti raja Parameswara juga merupakan nama lain untuk Siwa salah satu dewa utama dalam agama Hindu Hanya satu catatan yang secara rinci menulis tentang Kerajaan Singapura dan Melaka yakni kitab Sulalatus Salatin Malay Annals yang ditulis pada masa kejayaan Melaka dan kembali disusun pada tahun 1612 oleh pengadilan Johor Inilah kitab yang menulis secara terperinci mengenai pendirian Melaka suksesi penguasa dan masa masa kejatuhannya Catatan penting lainnya ialah Suma Oriental yang ditulis setelah penaklukan Portugis atas Melaka Keduanya Suma Oriental dan Sulalatus Salatin memang mengandung cerita serupa tentang seorang pangeran Sriwijaya yang melarikan diri dan tiba di Singapura serta tentang raja terakhir dari Singapura yang melarikan diri ke pantai barat Semenanjung Melayu dan tiba di Melaka Namun kedua catatan tersebut sangat berbeda Suma Oriental mengatakan bahwa pangeran yang melarikan diri dan raja terakhir Singapura sebagai orang yang sama yang dikenal sebagai Parameswara Di sisi lain Sulalatus Salatin lebih rinci mengidentifikasi pangeran yang melarikan diri dan raja terakhir Singapura sebagai dua orang yang berbeda dipisahkan oleh lima generasi Suma Oriental mencatat bahwa pangeran Sriwijaya yang melarikan diri itu merebut tahta Singapura dari raja muda Siam bernama Temagi yakni sekitar tahun 1390 an Namun hal ini dibantah oleh satu satunya penulis Tiongkok pada abad ke 14 Dao Yi Zhi Lue yang kemudian ditulis oleh Wang Dayuan yang secara eksplisit menyebutkan bahwa pada masa itu Singapura diperintah oleh pemerintah lokal 2 Terlepas apakah Parameswara merupakan pendiri Kesultanan Melaka ada dua penguasa lain dari garis keturunan yang sama yang menggunakan Parameswara sebagai gelar mereka Mereka ialah Sang Nila Utama pendiri Singapura kuno dengan gelar Sri Maharaja Sang Utama Parameswara Batara Sri Tri Buana dan Abu Syahid Shah Sultan keempat Melaka dengan gelar Raja Sri Parameswara Dewa Shah Asal usul keturunan suntingBerdasarkan kronik Tiongkok masa Dinasti Ming disebutkan pendiri Melaka Malaka adalah Pai li mi su la Parameswara mengunjungi Kaisar Yongle di Nanjing pada tahun 1405 dan 1409 Sementara dalam Sulalatus Salatin tidak dijumpai nama tokoh ini tetapi kemudian beberapa sejarawan merujuk tokoh ini dengan Raja Iskandar Syah dalam Sulalatus Salatin disebutkan sebagai pendiri Melaka Sebelumnya Raja Iskandar Syah adalah Raja Singapura namun karena serangan Jawa dan Siam menyebabkan Raja Singapura memindahkan pusat pemerintahannya ke Melaka 3 Sang Nila Utama penerus Raja Sriwijaya 4 memiliki putra bernama Paduka Sri Pekerma Wira Diraja 1372 1386 Sri Pakerma kemudian memiliki putra bernama Paduka Seri Rana Wira Kerma 1386 1399 Parameswara adalah putra dari Seri Rana Wira Kerma 5 Kehidupan suntingJatuhnya Singapura sunting Pada tahun 1389 Sri Maharaja Singapura digantikan oleh putranya Iskandar Shah Meskipun menggunakan gelar Persia tetapi tidak ada bukti yang mengatakan bahwa ketika itu dia telah memeluk agama Islam Namun dalam catatan Malay Annals pengaruh Islam di Singapura telah ada sejak masa pemerintahan Sri Rana Wikrama ketika ia pertama kali menjalin hubungan dengan kerajaan muslim Sumatra Perlak 6 Salah satu sumber mengklaim bahwa Parameswara memiliki istri seorang wanita muslim dan kemudian ia mengubah agamanya menjadi muslim 7 Seperti disebutkan dalam Sejarah Melayu kisah jatuhnya Singapura dan larinya raja terakhir disebabkan atas tuduhan Iskandar Syah kepada salah satu selirnya yang melakukan perzinaan Sebagai hukuman raja menelanjangi selir itu di depan umum Untuk membalaskan dendamnya ayah selir itu Sang Rajuna Tapa yang juga seorang pejabat di pengadilan Iskandar Shah diam diam mengirim pesan kepada Wikramawardhana dari Majapahit untuk menyerang Singapura Pada tahun 1398 Majapahit mengirimkan armadanya yang terdiri dari tiga ratus kapal perang utama dan ratusan kapal kecil membawa tidak kurang dari 200 000 orang Awalnya tentara Jawa bertempur di luar benteng dengan penduduk Singapura Sebelum akhirnya memaksa mereka untuk mundur ke belakang tembok Kekuatan invasi Jawa terus melakukan pengepungan kota dan berulang kali mencoba untuk menyerang benteng tetapi benteng tak dapat ditembus 6 8 9 Setelah sekitar satu bulan makanan di dalam benteng mulai kehabisan dan pihak yang bertahan berada di ambang kelaparan Sang Rajuna Tapa kemudian diminta untuk mendistribusikan biji bijian milik kerajaan kepada masyarakat yang bertahan Sebagai bentuk balas dendam menteri berbohong kepada raja dan mengatakan bahwa gudang kerajaan sedang kosong Akhirnya orang orang yang bertahan mengalami kelaparan Serangan terakhir Majapahit terjadi setelah gerbang akhir dibuka atas perintah seorang menteri Para prajurit Majapahit bergegas masuk ke benteng dan pembantaian yang mengerikan terjadi 9 Menurut Malay Annals darah mengalir seperti sungai dan noda merah di tanah Singapura disebut sebut berasal dari darah pembantaian itu 10 Mengetahui kekalahan sudah dekat Iskandar Shah dan para pengikutnya melarikan diri dari Singapura Mendirikan Malaka sunting Setelah jatuhnya Singapura karena serangan Majapahit Iskandar Shah atau Parameswara melarikan diri ke utara untuk menemukan sebuah pemukiman baru Di Muar Parameswara merenung untuk mendirikan kerajaan baru Mengetahui bahwa lokasi itu tidak cocok ia melanjutkan perjalanan ke utara Dalam perjalanannya dia mengunjungi Sungai Ujong sebelum akhirnya mencapai sebuah desa nelayan di muara Sungai Malaka Daerah ini kemudian berkembang dari waktu ke waktu menjadi lokasi Kota Malaka sekarang ini Menurut Malay Annals ketika sedang beristirahat di bawah pohon Malaka raja melihat seekor kancil sedang mengecoh anjing Melihat kecerdikan kancil dia berpikir bahwa tempat ini adalah tempat yang terbaik untuk mendirikan kerajaan Saat ini kancil merupakan salah satu dari lambang Malaka modern Nama Malaka itu sendiri berasal dari nama sebuah pohon bahasa Melayu Pokok Melaka yang disebut Phyllanthus Emblica 11 Berdasarkan catatan lain nama Malaka berasal dari bahasa Arab malakat jemaat pedagang Yang mana selama pemerintahan Muhammad Shah 1424 1444 kerajaan ini menjadi rumah bagi banyak komunitas dagang Memerintah di Malaka sunting Setelah pemukiman baru di Malaka terbentuk Parameswara memprakarsai pengembangan tempat dan memerintahkan anak buahnya untuk menggarap tanah dengan menanam pisang tebu ubi dan tanaman pangan lainnya Letaknya yang strategis yakni terlindungi oleh bukit dan bahaya pasang Parameswara kemudian mendirikan pelabuhan dan pasar sebagai titik pertukaran barang Orang Laut yang cukup setia kepada penguasa Melayu sejak zaman Singapura dan Sriwijaya membantu Parameswara berpatroli di lautan serta mengusir para bajak laut di sekitar Malaka Dalam beberapa tahun berita tentang keramaian Malaka menyebar ke seluruh dunia timur dan bahkan sampai ke Tiongkok Kaisar Yongle dari Dinasti Ming yang memerintah dari tahun 1402 sampai 1424 mengirim utusannya Ying Ching ke Malaka pada tahun 1405 Kunjungan Yin Ching membuka jalan bagi pembentukan hubungan persahabatan antara Malaka dan Tiongkok Setelah hubungan itu para pedagang Tiongkok mulai mendirikan basis perdagangan mereka di Malaka dan mereka bisa dikatakan sebagai salah satu pedagang awal yang mendirikan basis di sini Selain dari Tiongkok pedagang asing lainnya yang berdagang di Malaka berasal dari Jawa India dan Burma Sehingga selama pemerintahan Parameswara penduduk Malaka telah melonjak hingga 2 000 jiwa Pada tahun 1411 Parameswara beserta istri dan anaknya yang juga diikuti oleh 540 orang kerajaan berangkat ke Tiongkok bersama Laksamana Cheng Ho Keberangkatan itu untuk memberi penghormatan kepada Kaisar Yongle Ketika utusan dari Malaka memberi penghormatan kepada Kaisar Tiongkok kaisar memuji Parameswara dan mengakuinya sebagai penguasa sah di Malaka Kaisar Yongle kemudian memberikan Parameswara tanda kehormatan sutra dan payung kuning sebagai simbol kerajaan dan juga surat penunjukan Parameswara sebagai penguasa Malaka Malaka kemudian diakui sebagai kerajaan oleh Kaisar Tiongkok Utusan kembali ke Malaka bersama sama armada Laksamana Cheng Ho orang China pertama yang berlayar dan menjelajahi daerah di wilayah selatan Sejarah Tiongkok menyebutkan bahwa pada tahun 1414 putra penguasa pertama Malaka mengunjungi Ming untuk memberitahu mereka bahwa ayahnya telah meninggal Parameswara telah digantikan oleh putranya Megat Iskandar Syah yang kemudian memerintah Malaka sampai tahun 1424 Warisan suntingBeberapa dekade setelah berdirinya Kerajaan Malaka kota itu berkembang menjadi pelabuhan perdagangan internasional yang digembar gemborkan sebagai masa keemasan Bangsa Melayu Ketika itu ada 80 bahasa yang digunakan di Malaka Kota itu menjadi pelabuhan penting di timur jauh selama abad ke 16 Sehingga penulis Portugis Tome Pires pernah mengatakan Siapapun yang menguasai Malaka maka dia akan memiliki Venesia 12 Malaka merupakan Kesultanan Melayu yang baru sebagai basis utama dalam melanjutkan perjuangan bersejarah pendahulunya Singapura dan Sriwijaya terhadap musuh mereka yang berbasis di Jawa Pada pertengahan abad ke 15 Majapahit tak mampu lagi mengontrol naiknya kekuatan Malaka yang mulai mengendalikan Selat Malaka dan memperluas pengaruhnya ke Sumatera Malay Annals mencatat bahwa pada puncak kekuatannya setelah pengangkatan Sultan Mansur Shah pada tahun 1459 wilayah Malaka menguasai sebagian besar Semenanjung Malaya Kepulauan Riau dan sebagian pantai timur Sumatera yaitu Indragiri Kampar Siak Rokan Haru dan Siantan Malaka terus memperluas wilayahnya hingga akhir tahun 1506 ketika mereka menaklukkan Kelantan 13 Kemakmuran Malaka sebagai pelabuhan internasional telah mengubah konstelasi politik di seluruh Kepulauan Melayu dan keberhasilannya dikagumi oleh raja raja dari kerajaan tetangga Sebagai tempat penyaluran barang terbesar Malaka menarik pedagang muslim dari berbagai belahan dunia dan kemudian menjadi pusat penyebaran Islam ke seluruh Kepulauan Melayu Proses Islamisasi di wilayah sekitar Malaka secara bertahap terjadi secara intensif antara abad ke 15 dan 16 melalui pusat studi di Upeh di tepi utara Sungai Malaka Islam menyebar dari Malaka ke Jambi Kampar Bengkalis Siak Aru dan Kepulauan Karimun di Sumatera di banyak Semenanjung Melayu Jawa dan bahkan Filipina Malay Annals bahkan mengungkapkan bahwa pada masa itu pengadilan Malaka dan Pasai saling mengajukan pertanyaan teologis dan masalah satu sama lain Berdasarkan catatan sejarah dua di antara sembilan orang penyebar Islam di tanah Jawa Wali Songo yakni Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga pernah belajar di Malaka 14 Ekspansi Islam ke pedalaman Jawa pada abad ke 15 menyebabkan menurunnya kekuasaan musuh lama Malaka yakni Hindu Majapahit sebelum akhirnya menyerah pada pasukan muslim lokal yang muncul di awal abad ke 16 Biografi sunting1344 Lahir sebagai Dharmaraja Desia Raja putra Paduka Sri Rana Wira Kerma Raja Singapura 1386 1399 Ibunya adalah putri Tun Perpatih Permuka Berjayar Bendahara kerajaan Singapura 15 1399 Menggantikan ayahnya dengan gelar Paduka Sri Maharaja Parameswara 1401 Terusir dari Tumasik 1402 Mendirikan Kesultanan Malaka 1405 Mengunjungi Dinasti Ming di Tiongkok 1409 Menikah dengan putri Pasai 1411 Mengunjungi Dinasti Ming di Tiongkok 1414 Meninggal pada usia 69 atau 70 tahun Lihat pula suntingSuku LautReferensi sunting Andaya Leonard Y 2019 Selat Malaka Sejarah Perdagangan dan Etnisitas Depok Komunitas Bambu Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Taylor 2000 hlm 199 Raffles T S 1821 Malay annals translated from the Malay language by the late Dr John Leyden Singapore Ministry of Culture Singapore Ministry of Communications and Information Information Divisionl 1973 Singapore facts and pictures Ministry of Culture hlm 9 ISBN 9971750295 Buyers Christopher The Ruling House of Malacca Johor Diakses tanggal 2009 06 13 a b Tsang amp Perera 2011 hlm 120 Parameswara Sejarah Melayu Diakses tanggal 21 Mei 2013 Sabrizain hlm Palembang Prince or Singapore Renegade a b A Samad 1979 hlm 69 70 Windstedt 1938 hlm 32 Origin of Malacca Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020 06 12 Diakses tanggal 2014 09 26 Cortesao 1990 hlm lxxv Ahmad Sarji 2011 hlm 119 Ahmad Sarji 2011 hlm 116 Buyers Christopher The Ruling House of Malacca Johor Diakses tanggal 2009 12 17 Bacaan lanjutan suntingKrom Nicolaas Johannes 1931 Hindoe javaansche geschiedenis s Gravenhage M Nijhoff ISBN 90 73084 08 3 Pranala luar sunting Melayu Pemerintah Pertama Melaka Parameswara di situs web Perpustakaan Negara Malaysia Diarsipkan 2009 01 20 di Wayback Machine Inggris Royal Asiatic Society of Great Britain and Ireland Diarsipkan 2009 06 26 di Wayback Machine ParameswaraWangsa Srivijaya Gelar Didahului oleh Paduka Seri Maharaja Raja Singapura1389 1398 Diteruskan oleh Kerajaan jatuh Didahului oleh Posisi didirikan Sultan Melaka1402 1414 Diteruskan oleh Megat Iskandar Shah Persondata Nama Parameswara Nama alternatif Deskripsi singkat Tanggal lahir 1344 Tempat lahir Tanggal kematian 1414 Tempat kematian Malacca Sultanate of Malacca Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Parameswara amp oldid 25559201