www.wikidata.id-id.nina.az
Hinamatsuri 雛祭り ひなまつり code ja is deprecated atau Hina Matsuri adalah perayaan setiap tanggal 3 Maret di Jepang yang diadakan untuk mendoakan pertumbuhan anak perempuan Keluarga yang memiliki anak perempuan memajang satu set boneka yang disebut hinaningyō 雛人形 ひなにんぎょう code ja is deprecated boneka festival HinamatsuriSatu set boneka terdiri dari boneka kaisar permaisuri puteri istana dayang dayang dan pemusik istana yang menggambarkan upacara perkawinan tradisional di Jepang Pakaian yang dikenakan boneka adalah kimono gaya zaman Heian Perayaan ini sering disebut Festival Boneka atau Festival Anak Perempuan karena berawal permainan boneka di kalangan putri bangsawan yang disebut hiina asobi bermain boneka puteri Walaupun disebut matsuri perayaan ini lebih merupakan acara keluarga di rumah dan hanya dirayakan keluarga yang memiliki anak perempuan Sebelum hari perayaan tiba anak anak membantu orang tua mengeluarkan boneka dari kotak penyimpanan untuk dipajang Sehari sesudah Hinamatsuri boneka harus segera disimpan karena dipercaya sudah menyerap roh roh jahat dan nasib sial Daftar isi 1 Susunan boneka 1 1 Tangga teratas 1 2 Tangga kedua 1 3 Tangga ketiga 1 4 Tangga keempat 1 5 Tangga kelima 2 Hidangan 3 Sejarah 4 Referensi 5 Daftar pustaka 6 Pranala luarSusunan boneka suntingBoneka diletakkan di atas panggung bertingkat yang disebut dankazari tangga untuk memajang Jumlah anak tangga pada dankazari ditentukan berdasarkan jumlah boneka yang ada Masing masing boneka diletakkan pada posisi yang sudah ditentukan berdasarkan tradisi turun temurun Panggung dankazari diberi alas selimut tebal berwarna merah yang disebut hi mōsen Satu set boneka biasanya dilengkapi dengan miniatur byeongpung byōbu berwarna emas untuk dipasang sebagai latar belakang Di sisi kiri dan kanan diletakkan sepasang miniatur lampion bombori Perlengkapan lain berupa miniatur pohon sakura dan pohon tachibana potongan dahan bunga persik sebagai hiasan Tangga teratas sunting Dua boneka yang melambangkan kaisar o dairi sama dan permaisuri o hina sama diletakkan di tangga paling atas Dalam bahasa Jepang dairi berarti istana kaisar dan hina berarti sang putri atau anak perempuan Wilayah Kansai dan Kanto memiliki urutan kanan kiri yang berbeda dalam penempatan boneka kaisar dan permaisuri namun susunan boneka di setiap anak tangga berikutnya selalu sama Tangga kedua sunting Tiga boneka puteri istana san nin kanjo diletakkan di tangga kedua Ketiga puteri istana membawa peralatan minum sake Boneka puteri istana yang paling tengah membawa mangkuk sake sakazuki yang diletakkan di atas sampō Dua boneka puteri istana yang lain membawa poci sake kuwae no chōshi dan wadah sake yang disebut nagae no chōshi Gigi salah satu boneka puteri istana dihitamkan ohaguro dan alisnya dicukur habis Dalam boneka versi Kyoto puteri istana yang paling tengah dari Kyoto membawa shimadai hiasan tanda kebahagiaan dari daun pinus daun bambu dan bunga ume 1 Tangga ketiga sunting Lima boneka pemusik pria go nin bayashi berada di tangga ketiga Empat musisi masing masing membawa alat musik kecuali penyanyi yang membawa kipas lipat Alat musik yang dibawa masing masing pemusik adalah taiko ōkawa kotsuzumi dan seruling Tangga keempat sunting Dua boneka menteri daijin yang terdiri dari Menteri Kanan Udaijin dan Menteri Kiri Sadaijin berada di tangga ke 4 Boneka Menteri Kanan digambarkan masih muda sedangkan boneka Menteri Kiri tampak jauh lebih tua Dari sudut pandang pengamat Menteri Kanan berada di sebelah kiri sedangkan Menteri Kiri berada di sebelah kanan Tangga kelima sunting Pada tangga kelima diletakkan tiga boneka pesuruh pria shichō Ketiganya masing masing membawa bungkusan berisi topi daigasa yang dibawa dengan sebilah tongkat sepatu yang diletakkan di atas sebuah nampan dan payung panjang dalam keadaan tertutup Dalam boneka versi lain pesuruh pria membawa penggaruk dari bambu kumade dan sapu 2 Selanjutnya kereta sapi dan berbagai miniatur mebel yang dijadikan hadiah pernikahan diletakkan di atas tangga tangga di bawahnya Hidangan sunting nbsp Chirashizushi hidangan HinamatsuriHidangan istimewa untuk anak perempuan yang merayakan Hinamatsuri antara lain kue hishimochi kue hikigiri makanan ringan hina arare sup bening dari kaldu ikan tai atau kerang hamaguri serta chirashizushi Minumannya adalah sake putih shirozake yang dibuat dari fermentasi beras ketan dengan mirin atau shōchu dan kōji Minuman lain yang disajikan adalah sake manis amazake yang dibuat dari ampas sake sakekasu yang diencerkan dengan air dan dimasak di atas api Sejarah suntingSebelum kalender Gregorian digunakan di Jepang Hinamatsuri dirayakan setiap hari ke 3 bulan 3 menurut kalender lunisolar Menurut kalender lunisolar hari ke 3 bulan 3 disebut momo no sekku perayaan bunga persik karena bertepatan dengan mekarnya bunga persik Kalender Gregorian mulai digunakan di Jepang sejak 1 Januari 1873 sehingga perayaan Hinamatsuri berubah menjadi tanggal 3 Maret Walaupun demikian sebagian orang masih memilih untuk merayakan Hinamatsuri sesuai perhitungan kalender lunisolar sekitar bulan April kalender Gregorian Dalam sejumlah literatur klasik ditulis tentang kebiasaan bermain boneka di kalangan anak perempuan bangsawan istana dari zaman Heian sekitar abad ke 8 Menurut perkiraan boneka dimainkan bersama rumah boneka yang berbentuk istana Permainan di kalangan anak perempuan tersebut dikenal sebagai hina asobi bermain boneka puteri Pada prinsipnya hina asobi adalah permainan dan bukan suatu ritual Sejak abad ke 19 zaman Edo hina asobi mulai dikaitkan dengan perayaan musim sekku untuk bulan 3 kalender lunisolar Sama halnya dengan perayaan musim lainnya yang disebut matsuri sebutan hina asobi juga berubah menjadi Hinamatsuri dan perayaannya meluas di kalangan rakyat Orang Jepang pada zaman Edo terus mempertahankan cara memajang boneka seperti tradisi yang diwariskan turun temurun sejak zaman Heian Boneka dipercaya memiliki kekuatan untuk menyerap roh roh jahat ke dalam tubuh boneka dan karena itu menyelamatkan sang pemilik dari segala hal hal yang berbahaya atau sial Asal usul konsep ini adalah hinanagashi menghanyutkan boneka Boneka diletakkan di wadah berbentuk sampan dan dikirim dalam perjalanan menyusuri sungai hingga ke laut dengan membawa serta roh roh jahat Kalangan bangsawan dan samurai dari zaman Edo menghargai boneka Hinamatsuri sebagai modal penting untuk wanita yang ingin menikah dan sekaligus sebagai pembawa keberuntungan Sebagai lambang status dan kemakmuran orang tua berlomba lomba membelikan boneka yang terbaik dan termahal bagi putrinya yang ingin menjadi pengantin Boneka yang digunakan pada awal zaman Edo disebut tachibina boneka berdiri karena boneka berada dalam posisi tegak dan bukan duduk seperti sekarang ini Asal usul tachibina adalah boneka berbentuk manusia katashiro yang dibuat ahli onmyōdō untuk menghalau nasib sial Boneka dalam posisi duduk suwaribina mulai dikenal sejak zaman Kan ei Pada waktu itu satu set boneka hanya terdiri sepasang boneka yang keduanya bisa dalam posisi duduk maupun berdiri Sejalan dengan perkembangan zaman boneka menjadi semakin rumit dan mewah Pada zaman Genroku orang mengenal boneka genrokubina boneka zaman Genroku yang dipakaikan kimono dua belas lapis junihitoe Pada zaman Kyōhō orang mengenal boneka ukuran besar yang disebut kyōhōbina boneka zaman Kyōhō Perkembangan lainnya adalah pemakaian byeongpung byōbu berwarna emas sebagai latar belakang genrokubina dan kyōhōbina sewaktu dipajang Keshogunan Tokugawa pada zaman Kyōhō berusaha membatasi kemewahan di kalangan rakyat Boneka berukuran besar dan mewah ikut menjadi sasaran pelarangan barang mewah oleh keshogunan Sebagai usaha menghindari peraturan keshogunan rakyat membuat boneka berukuran mini yang disebut keshibina boneka ukuran biji poppy dan hanya berukuran di bawah 10 cm Namun keshibina dibuat dengan sangat mendetil dan kembali berakhir sebagai boneka mewah Sebelum zaman Edo berakhir orang mengenal boneka yang disebut yusokubina boneka pejabat resmi istana Boneka dipakaikan kimono yang merupakan replika seragam pejabat resmi istana Prototipe boneka Hinamatsuri yang digunakan di Jepang sekarang adalah kokinbina translasi literal boneka zaman dulu Perintis kokinbina adalah Hara Shugetsu yang membuat boneka seakurat mungkin berdasarkan riset literatur sejarah Boneka yang dihasilkan sangat realistik termasuk penggunaan gelas untuk mata boneka Mulai sekitar akhir zaman Edo hingga awal zaman Meiji boneka Hinamatsuri yang mulanya hanya terdiri dari sepasang kaisar dan permaisuri berkembang menjadi satu set boneka lengkap berikut boneka puteri istana pemusik serta miniatur istana perabot rumah tangga dan dapur Sejak itu pula boneka dipajang di atas dankazari tangga untuk memajang dan orang di seluruh Jepang mulai merayakan hinamatsuri secara besar besaran Referensi sunting San nin kanjo no kodōgu no mochikata ishochaku ningyō 三人官女の小道具の持ち方 衣装着人形 Ningyōkōbō Tokugawa Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 03 17 Diakses tanggal 23 Februari Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Shichō no kodōgu no mochikata ishochaku ningyō 仕丁の小道具の持ち方 衣装着人形 Ningyōkōbō Tokugawa Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 03 17 Diakses tanggal 23 Februari Parameter accessyear yang tidak diketahui mengabaikan access date yang disarankan bantuan Periksa nilai tanggal di accessdate bantuan Daftar pustaka suntingIshii Minako Girls Day Boys Day Bess Press 2007 Pranala luar sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media yang terkait dengan Hina matsuri kategori Inggris Girls Day Dolls Hina Ningyo Jepang Lirik lagu Ureshii Hinamatsuri Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Hinamatsuri amp oldid 18326670