www.wikidata.id-id.nina.az
Keshogunan Tokugawa 徳川幕府 code ja is deprecated Tokugawa bakufu 1603 1868 atau Keshogunan Edo Edo bakufu adalah pemerintahan diktator militer feodalisme di Jepang yang didirikan oleh Tokugawa Ieyasu dan secara turun temurun dipimpin oleh shogun keluarga Tokugawa Dalam periode historis Jepang masa pemerintahan Keshogunan Tokugawa disebut zaman Edo karena ibu kota terletak di Edo yang sekarang disebut Tokyo Keshogunan Tokugawa memerintah dari Istana Edo hingga Restorasi Meiji Keshogunan Tokugawa徳川幕府 Edo Bakufu江戸幕府1603 1868Bendera PuncakIbu kotaEdoBahasa yang umum digunakanJepangAgamaBuddhisme ShintoismePemerintahanFeodal KediktatoranKaisar 1600 1611Go Yōzei 1867 1868MeijiShogun 1600 1605Tokugawa Ieyasu 1867 1868Tokugawa YoshinobuRōju 1600 1614Ōkubo Tadachika 1868Tachibana TaneyukiEra SejarahZaman Edo Pertempuran Sekigahara21 Oktober 1603 Pengepungan Osaka8 November 1614 Titah Sakoku1635 Perjanjian Damai31 Maret 1854 Perjanjian Perdagangan29 Juli 1858 Restorasi Meiji3 Januari 1868Mata uangMon JepangDidahului oleh Digantikan olehZaman Azuchi MomoyamaKlan Tokugawa Kekaisaran JepangRepublik EzoSekarang bagian dariLambang keluarga kamon klan TokugawaKeshogunan Tokugawa adalah pemerintahan diktator militer ketiga dan terakhir di Jepang setelah Keshogunan Kamakura dan Keshogunan Muromachi Keshogunan Tokugawa dimulai pada tanggal 24 Maret 1603 dengan pengangkatan Tokugawa Ieyasu sebagai Sei i Taishōgun 征夷大将軍 yang berarti Panglima Tertinggi Pasukan Ekspedisi melawan Orang Biadab istilah Taishōgun berarti panglima angkatan bersenjata dan berakhir ketika Tokugawa Yoshinobu mengembalikan kekuasaan ke tangan kaisar Taisei Hōkan pada 9 November 1867 Pemerintahan keshogunan Tokugawa selama 264 tahun disebut sebagai zaman Edo atau zaman Tokugawa Periode terakhir Keshogunan Tokugawa yang diwarnai dengan maraknya gerakan untuk menggulingkan keshogunan Tokugawa dikenal dengan sebutan Bakumatsu Oda Nobunaga dan penerusnya Toyotomi Hideyoshi merupakan pemimpin Jepang di zaman Azuchi Momoyama yang berhasil mendirikan pemerintah pusat setelah berhasil mempersatukan provinsi provinsi di zaman Sengoku Setelah Pertempuran Sekigahara pada tahun 1600 kekuasaan pemerintah pusat direbut oleh Tokugawa Ieyasu yang menyelesaikan proses pengambilalihan kekuasaan dan mendapat gelar Sei i Taishōgun pada tahun 1603 Tokugawa Ieyasu sebetulnya tidak memenuhi syarat sebagai shogun karena bukan keturunan klan Minamoto Agar syarat utama menjadi shogun terpenuhi Ieyasu memalsukan garis keturunannya menjadi keturunan klan Minamoto agar bisa diangkat menjadi shogun Keturunan Ieyasu secara turun temurun menjadi shogun dan kepala pemerintahan sampai terjadinya Restorasi Meiji Pada masa Keshogunan Tokugawa rakyat Jepang dibagi bagi menurut sistem kelas berdasarkan pembagian kelas yang diciptakan Toyotomi Hideyoshi Kelas samurai berada di hierarki paling atas diikuti petani pengrajin dan pedagang Pemberontakan sering terjadi akibat pembagian sistem kelas yang kaku dan tidak memungkinkan orang untuk berpindah kelas Pajak yang dikenakan terhadap petani selalu berjumlah tetap dengan tidak memperhitungkan inflasi Samurai yang menguasai tanah harus menanggung akibatnya karena jumlah pajak yang berhasil dikumpulkan semakin hari nilainya semakin berkurang Perselisihan soal pajak sering menyulut pertikaian antara petani kaya dan kalangan samurai yang terhormat tetapi kurang makmur Pertikaian sering memicu kerusuhan lokal hingga pemberontakan berskala besar yang umumnya dapat segera dipadamkan Kelompok anti keshogunan Tokugawa justru semakin bertambah kuat setelah keshogunan Tokugawa mengambil kebijakan untuk bersekutu dengan kekuatan asing Setelah kalah dalam Perang Boshin yang berpuncak pada Restorasi Meiji keshogunan Tokugawa berhasil ditumbangkan persekutuan kaisar dengan sejumlah daimyo yang berpengaruh Keshogunan Tokugawa secara resmi berakhir setelah shogun Tokugawa ke 15 yang bernama Tokugawa Yoshinobu mundur dan kekuasaan dikembalikan ke tangan kaisar Taisei Hōkan Daftar isi 1 Pemerintahan 1 1 Keshogunan dan wilayah han 1 2 Hubungan shogun dan kaisar 1 3 Perdagangan luar negeri 2 Lembaga pemerintahan 2 1 Rōju dan Wakadoshiyori 2 2 Ōmetsuke dan Metsuke 2 3 San bugyō 2 4 Tenryō Gundai dan Daikan 3 Daftar shogun klan Tokugawa 4 Lihat pula 5 Pranala luarPemerintahan SuntingKeshogunan dan wilayah han Sunting Shogun Tokugawa IeyasuSistem politik feodal Jepang pada zaman Edo disebut Bakuhan Taisei 幕藩体制 code ja is deprecated baku dalam bakuhan berarti tenda yang merupakan singkatan dari bakufu pemerintah militer atau keshogunan Dalam sistem Bakuhan taisei daimyo menguasai daerah daerah yang disebut han dan membagi bagikan tanah kepada pengikutnya Sebagai imbalannya pengikut daimyo berjanji untuk setia dan mendukung daimyo secara militer Kekuasaan pemerintah pusat berada di tangan shogun di Edo dan daimyo ditunjuk sebagai kepala pemerintahan di daerah Daimyo memimpin provinsi sebagai wilayah berdaulat dan berhak menentukan sendiri sistem pemerintahan sistem perpajakan dan kebijakan dalam negeri Sebagai imbalannya daimyo wajib setia kepada shogun yang memegang kendali hubungan internasional dan keamanan dalam negeri Shogun juga memiliki banyak provinsi dan berperan sebagai daimyo di provinsi yang dikuasainya Keturunan keluarga Tokugawa disebar sebagai daimyo di seluruh pelosok Jepang untuk mengawasi daimyo lain agar tetap setia dan tidak bersekongkol melawan shogun Keshogunan Tokogawa berhak menyita menganeksasi atau memindahtangankan wilayah di antara para daimyo Sistem Sankin Kotai mewajibkan daimyo bertugas secara bergiliran mendampingi shogun menjalankan fungsi pemerintahan di Edo Daimyo harus memiliki rumah kediaman sebagai tempat tinggal kedua sewaktu bertugas di Edo Anggota keluarga daimyo harus tetap tinggal di Edo sebagai penjaga rumah sewaktu daimyo sedang pulang ke daerah sekaligus sebagai sandera kalau daimyo bertindak di luar keinginan shogun Daimyo dari keturunan klan Tokugawa dan daimyo yang secara turun temurun merupakan pengikut setia klan Tokugawa disebut Fudai Daimyo Sedangkan daimyo yang baru setia kepada klan Tokugawa setelah bertekuk lutut dalam Pertempuran Sekigahara disebut Tozama Daimyo Golongan yang selalu mendapat perlakuan khusus disebut Shimpan Daimyo karena berasal tiga percabangan keluarga inti Tokugawa yang disebut Tokugawa Gosankei Tiga keluarga terhormat Tokugawa yang masing masing dipimpin oleh putra Tokugawa Ieyasu Tokugawa Yoshinao penguasa han Owari generasi pertama Tokugawa Yorinobu penguasa han Kishu generasi pertama Tokugawa Yorifusa penguasa han Mito generasi pertama Lambang keluarga Tokugawa berupa Mitsuba Aoi tiga helai daun Aoi hanya boleh digunakan garis keturunan utama keluarga Tokugawa dan Tokugawa Gosankei Putra putra lain Tokugawa Ieyasu hanya diberi nama keluarga Matsuidara dan tidak mendapatkan nama keluarga Tokugawa Di awal zaman Edo keshogunan Tokugawa sangat kuatir terhadap Tozama Daimyo yang dianggap memiliki kesetiaan yang tipis terhadap klan Tokugawa Berbagai macam strategi dirancang agar Tozama Daimyo tidak memberontak Sanak keluarga klan Tokugawa sering dikawinkan dengan Tozama Daimyo walaupun sebenarnya tujuan akhir keshogunan Tokugawa adalah memberantas habis semua Tozama Daimyo Keshogunan Tokugawa justru akhirnya berhasil ditumbangkan Tozama Daimyo dari Satsuma Choshu Tosa dan Hizen Keshogunan Tokugawa memiliki sekitar 250 wilayah han yang jumlahnya turun naik sesuai keadaan politik Peringkat wilayah han ditentukan pemerintah berdasarkan total penghasilan daerah dalam setahun berdasarkan unit koku Penghasilan minimal yang ditetapkan shogun untuk seorang daimyo adalah 10 000 koku Daimyo yang memegang wilayah makmur dan berpengaruh mempunyai penghasilan sekitar 1 juta koku Hubungan shogun dan kaisar Sunting Keshogunan Tokugawa menjalankan pemerintah pusat dari Edo sedangkan penguasa sah Jepang dipegang kaisar Jepang yang berkedudukan di Kyoto Kebijakan pemerintahan dikeluarkan istana kaisar di Kyoto dan diteruskan kepada klan Tokugawa Sistem ini berlangsung sampai kekuasaan pemerintah dikembalikan kepada kaisar pada zaman Restorasi Meiji Keshogunan Tokugawa menugaskan perwakilan tetap di Kyoto yang disebut Kyōto Shoshidai untuk berhubungan dengan kaisar keluarga kaisar dan kalangan bangsawan Perdagangan luar negeri Sunting Kapal segel merah milik Jepang pada tahun 1634 Pintu gerbang Sakurada di Istana Edo pusat kekuasaan klan TokugawaKeshogunan Tokugawa mengeruk keuntungan besar dari monopoli perdagangan luar negeri dan hubungan internasional Perdagangan dengan kapal asing dalam jumlah terbatas hanya diizinkan di Provinsi Satsuma dan daerah khusus Tsushima Kapal kapal Namban dari Portugal merupakan mitra dagang utama keshogunan Tokugawa yang diikuti jejaknya oleh kapal kapal Belanda Inggris dan Spanyol Jepang berperan aktif dalam perdagangan luar negeri sejak tahun 1600 Pada tahun 1615 misi dagang dan kedutaan besar di bawah pimpinan Hasekura Tsunenaga melintasi Samudra Pasifik ke Nueva Espana dengan menggunakan kapal perang Jepang bernama San Juan Bautista Sampai dikeluarkannya kebijakan Sakoku pada tahun 1635 shogun masih mengeluarkan izin bagi kapal kapal Shuisen Kapal Segel Merah yang ingin berdagang dengan Asia Setelah itu perdagangan hanya diizinkan dengan kapal kapal yang datang Tiongkok dan Belanda Lembaga pemerintahan SuntingRōju dan Wakadoshiyori Sunting Menteri senior rōju diangkat dari anggota keshogunan yang paling senior dan bertugas sebagai pengawas ōmetsuke machibugyō ongokubugyō dan pejabat pejabat tinggi lain Tugas lain menteri senior adalah berhubungan dengan berbagai kalangan seperti istana kaisar di Kyoto kalangan bangsawan kuge daimyo kuil Buddha dan Jinja termasuk menghadiri berbagai macam rapat seperti rapat pembagian daerah Keshogunan Tokugawa memiliki 4 5 menteri senior yang masing masing bertugas sebulan penuh secara bergantian Shogun meminta pertimbangan menteri senior jika ada persoalan penting yang harus diselesaikan Pada perombakan birokrasi pada tahun 1867 posisi menteri senior dihapus dan diganti dengan sistem kabinet sehingga ada menteri dalam negeri menteri keuangan menteri luar negeri menteri angkatan darat dan menteri angkatan laut Pada prinsipnya Fudai Daimyo yang memiliki wilayah kekuasaan minimal 50 000 koku memenuhi persyaratan untuk ditunjuk sebagai menteri senior Walaupun demikian pejabat menteri senior sering berasal dari birokrat yang dekat dengan shogun seperti pejabat soba yōnin Kyoto shoshidai dan Osaka jōdai Shogun kadang kala menunjuk seorang menteri senior untuk mengisi posisi Tairō tetua atau penasehat Pejabat Tairō dibatasi hanya berasal dari klan Ii Sakai Doi dan Hotta walaupun Yanagisawa Yoshiyasu pernah juga diangkat sebagai pengecualian Ii Naosuke merupakan Tairō yang paling terkenal tetapi tewas dibunuh pada tahun 1860 di luar pintu gerbang Sakurada Istana Edo Sebagai kelanjutan dari dewan rokuninshu 1633 1649 yang terdiri dari 6 anggota keshogunan Tokugawa membentuk dewan wakadoshiyori yang berada persis di bawah posisi menteri senior rōju Dewan wakadoshiyori terbentuk pada tahun 1662 dan terdiri dari 4 anggota Tugas utama dewan wakadoshiyori adalah mengurusi hatamoto dan gokenin yang merupakan pengikut langsung shogun Sebagian shogun juga mengangkat pejabat soba yōnin yang bertugas sebagai perantara antara shogun dan rōju Posisi soba yōnin menjadi sangat penting pada masa shogun Tokugawa ke 5 yang bernama Tokugawa Tsunayoshi akibat salah seorang pejabat wakadoshiyori bernama Inaba Masayasu membunuh pejabat tairō bernama Hotta Masatoshi Shogun Tsunayoshi yang cemas akan keselamatan dirinya memindahkan kantor rōju hingga jauh dari bangunan utama istana Ōmetsuke dan Metsuke Sunting Pejabat yang melapor kepada rōju and wakadoshiyori disebut ōmetsuke dan metsuke Lima orang pejabat ōmetsuke diberi tugas memata matai para daimyo kalangan bangsawan kuge dan istana kaisar agar segala usaha pemberontakan bisa diketahui sejak dini Di awal zaman Edo daimyo seperti Yagyu Munefuyu pernah ditunjuk sebagai pejabat ōmetsuke Selanjutnya jabatan ōmetsuke cuma diisi oleh hatamoto yang berpenghasilan minimal 5 000 koku Shogun sering menaikkan penghasilan ōmetsuke menjadi 10 000 koku agar ōmetsuke bisa dihargai dan berkedudukan sejajar dengan daimyo yang sedang diawasi Pejabat ōmetsuke juga menerima gelar kami seperti Bizen no kami yang berarti penguasa provinsi Bizen Sejalan dengan perkembangan waktu fungsi pejabat ōmetsuke berubah menjadi semacam kurir yang menyampaikan perintah dari keshogunan Tokugawa ke para daimyo Pejabat ōmetsuke juga diserahi tugas melangsungkan upacara seremonial di lingkungan Istana Edo Pengawasan kehidupan beragama dan pengendalian senjata api merupakan tanggung jawab tambahan pejabat ōmetsuke Pejabat metsuke melapor kepada wakadoshiyori dan bertugas sebagai polisi militer bagi shogun Tugasnya mengawasi ribuan hatamoto and gokenin yang berpusat di Edo Masing masing wilayah han juga memiliki metsuke yang berfungsi sebagai polisi militer bagi para samurai San bugyō Sunting Pelaksanaan pemerintahan dilakukan oleh san bugyō tiga lembaga administrasi jishabugyō kanjōbugyō dan machibugyō Pejabat jishabugyō berstatus paling elit karena para pejabat selalu berhubungan dengan kuil Buddha ji dan kuil Shinto sha dan diberi hak penguasaan atas tanah Pejabat jishabugyō juga menerima pengaduan dari pemilik tanah di luar 8 provinsi Kanto Pejabat jishabugyō ditunjuk dari kalangan daimyo dengan Ōoka Tadasuke sebagai pengecualian Pejabat kanjōbugyō yang terdiri dari 4 orang melapor langsung kepada rōju Tugasnya sebagai auditor keuangan keshogunan Tokugawa Pejabat machibugyō merupakan pelaksana pemerintahan tingkat lokal Tugasnya merangkap rangkap sebagai wali kota kepala polisi kepala pemadam kebakaran dan hakim pengadilan pidana dan hukum perdata tetapi tidak bertanggung jawab terhadap samurai Pejabat machibugyō yang terdiri dari 2 orang pernah juga sampai 3 orang biasanya diambil dari hatamoto bertugas bergantian selama satu bulan penuh Tiga orang pejabat machibugyō menjadi terkenal berkat film samurai jidaigeki pejabat bernama Ōoka Tadasuke dan Tōyama Kinshirō Tōyama no Kinsan selalu digambarkan sebagai pahlawan sedangkan Torii Yōzō sebagai penjahat Pejabat san bugyō merupakan anggota dari dewan yang disebut Hyōjōsho Anggota dewan hyōjōsho bertanggung jawab dalam soal administrasi tenryō mengawasi gundai daikan dan kura bugyō Selain itu anggota dewan hyōjōsho juga hadir sewaktu diadakan dengar pendapat sehubungan dengan kasus yang melibatkan samurai Tenryō Gundai dan Daikan Sunting Shogun juga menguasai secara langsung tanah di berbagai daerah di Jepang Tanah milik shogun disebut Bakufu Chokkatsuchi yang sejak zaman Meiji disebut sebagai Tenryō Shogun memiliki tanah yang sangat luas mencakup daerah daerah yang sudah sejak dulu merupakan wilayah kekuasaan Tokugawa Ieyasu ditambah wilayah rampasan dari para daimyo yang kalah dalam Pertempuran Sekigahara serta wilayah yang diperoleh dari pertempuran musim panas dan musim dingin di Osaka Di akhir abad ke 17 seluruh wilayah kekuasaan Tokugawa bernilai 4 juta koku Kota perdagangan seperti Nagasaki dan Osaka berbagai lokasi pertambangan seperti tambang emas di Sado termasuk ke dalam wilayah kekuasaan langsung shogun Wilayah kekuasaan shogun tidak dipimpin oleh daimyo melainkan oleh pelaksana pemerintahan yang memegang jabatan gundai daikan dan ongoku bugyō Kota kota penting seperti Osaka Kyoto and Sumpu dipimpin oleh machibugyō sedangkan kota pelabuhan Nagasaki dipimpin oleh Nagasaki bugyō yang ditunjuk oleh shogun dari hatamoto yang sangat setia pada shogun Daftar shogun klan Tokugawa Sunting Gambar Nama Lahir Meninggal Berkuasa Dari Berkuasa Sampai1 Tokugawa Ieyasu 1543 1616 1603 16052 Tokugawa Hidetada 1579 1632 1605 16233 Tokugawa Iemitsu 1604 1651 1623 16514 Tokugawa Ietsuna 1641 1680 1651 16805 Tokugawa Tsunayoshi 1646 1709 1680 17096 Tokugawa Ienobu 1662 1712 1709 17127 Tokugawa Ietsugu 1709 1716 1713 17168 Tokugawa Yoshimune lt Lihat pula Sunting Akhir Keshogunan Tokugawa Restorasi MeijiPranala luar Sunting Inggris Sistem politik Tokugawa Diarsipkan 2008 05 04 di Wayback Machine Crest image of mitsuba aoi hollyhock Provider of the family crest image being posted Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Keshogunan Tokugawa amp oldid 23056182