www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini bukan mengenai Abdoel Moeis Haji Gusti Abdul Muis 12 April 1919 27 September 1992 adalah seorang kiai dan politikus Indonesia Dia dikenal sebagai tokoh Muhammadiyah di Kalimantan Selatan 1 Gusti Abdul MuisBiografiKelahiran12 April 1919Kematian27 September 1992 73 tahun Tempat pemakamanKuburan Muslimin Banjarmasin Galat Kedua parameter tahun harus terisi Data pribadiAgamaIslamKegiatanPekerjaanulama Daftar isi 1 Kehidupan awal 2 Kiprah 2 1 Muhammadiyah 2 2 Perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia 2 3 Politik 2 4 Jabatan lain 3 Pemahaman dan ajaran 3 1 Tasawuf 3 2 Sejarah masuknya Islam di Kalsel 4 Kehidupan pribadi 5 Kematian 6 ReferensiKehidupan awal suntingDia lahir di Samarinda pada tahun 12 April 1919 Kedua orang tuanya bernama Haji Gusti Abdul Syukur dan Hajjah Mastora dimana dia merupakan keturunan dari Pangeran Antasari 1 2 Dalam keluarganya dia adalah anak kedua dari 11 bersaudara yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang religius Dia menempuh pendidikan dasar di sekolah rakyat volkschool kota setempat Setelah lulus pada 1931 pemuda ini meneruskan belajar di Madrasah Tsanawiyah asy Syafi iyah Samarinda selama dua tahun Selanjutnya ia menuntut ilmu di Madrasah Aliyah Darussalam Martapura hingga tahun 1936 2 Selama beberapa tahun Abdul Muis muda sempat mengamalkan ilmunya di Samarinda Pada 1938 ia mulai merantau ke luar Kalimantan Ia meneruskan studinya ke Kulliyatul Muallimin Gontor Ponorogo Setelah itu ia kemudian pindah ke pesantren tertua di Solo Jawa Tengah yakni Pondok Jamsaren Solo Lembaga tersebut didirikan oleh KH Idris Jamsari pada 1750 2 Selain mempelajari ilmu agama di madrasah dan pesantren Abdul Muis juga sempat menempuh pendidikan tinggi di Akademi Ilmu Politik Universitas Gajah Mada UGM Yogyakarta dari 1947 sampai 1948 2 Kiprah suntingMuhammadiyah sunting Keterlibatan Haji Gusti Abdul Muis dengan Muhammadiyah untuk pertama kalinya terjadi saat masih berusia 13 tahun Kala itu ia bergabung dengan lini kepemudaan di ormas tersebut Tidak menunggu waktu lama dia merasa nyaman dengan menjadi aktivis persyarikatan Dalam pandangannya organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan itu selaras dengan visinya tentang kemajuan Islam 2 Sebelum menetap di Banjarmasin H Abdul Muis telah melakukan dakwah keliling di berbagai kota Ia giat mengisi ceramah khutbah serta kuliah subuh di sejumlah masjid Salah satu tempat dakwahnya ialah Masjid Al Jihad di Cempaka dan Masjid Ar Rahman Kampung Melayu Barulah pada akhirnya ia bertempat tinggal di Kota Seribu Sungai 2 Sebagai kader Muhammadiyah lapangan dakwahnya tidak hanya di majelis majelis taklim tetapi juga sekolah dan kampus Dirinya bahkan ikut merintis pendirian Sekolah Wustho Zu ama Muhammadiyah di Karang Intan Kabupaten Banjar Hingga datangnya balatentara Jepang ia mengajar di lembaga tersebut sejak tahun 1940 2 Sebagai kader Muhammadiyah lapangan dakwahnya tidak hanya di majelis majelis taklim tetapi juga sekolah dan kampus Perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia sunting Ketika Soekarno dan Mohammad Hatta membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia di Jakarta Banyak tokoh daerah yang ikut mengisi kemerdekaan dengan berperan dalam politik bernegara termasuk Haji Abdul Muis yang bergabung dalam Komite Nasional Indonesia Pusat KNIP pada 1945 1 Ketika Netherlands Indies Civil Administration NICA mulai menyerang melakukan agresinya pada tahun 1946 dia diangkat menjadi staf Dewan Kelaskaran Pusat di Jakarta Beberapa waktu kemudian dia kembali ke daerah asalnya dan menjadi pimpinan Laskar Pusat Pertahanan Kalimantan 1 Pada Desember 1949 Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Republik Indonesia Situasi perlahan lahan kembali kondusif Di Kalimantan Abdul Muis terus bergiat dalam berbagai aktivitas Pada 1950 ia terpilih menjadi pimpinan Ikatan Perjuangan Kalimantan IPK yang berpusat di Jakarta 1 Politik sunting Masih di Ibu Kota Haji Abdul Muis mulai bersentuhan dengan ranah politik Sejak 1950 ia menjadi legislator Dewan Perwakilan Rakyat Sementara DPRS Posisi itu dipegangnya hingga puncak masa Demokrasi Terpimpin tepatnya pada 1960 2 Pada 1953 alim dari Kalimantan itu mulai bergabung dengan Partai Masyumi Sebagai salah satu unsur Muhammadiyah ia juga akrab dengan tokoh tokoh dari ormas keislaman lainnya terutama yang aktif di partai politik tersebut Salah satunya ialah Mohammad Natsir 2 Seperti dijelaskan dalam buku 100 Tokoh Muhammadiyah yang Menginspirasi H Abdul Muis sangat akrab dengan Pak Natsir Setiap kali perdana menteri RI 1950 1951 itu mengadakan perjalanan baik resmi maupun nonresmi ke Kalimantan ia selalu menjamunya di rumah Begitu pula sebaliknya Tiap bertandang ke Jakarta ia selalu mengunjungi Pak Natsir di kediaman tokoh Persatuan Islam Persis itu 2 Pada 1958 Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia PRRI terjadi di Sumatra Oleh pemerintah pusat gerakan itu disamakan sebagai tindakan makar Turut serta dalam jajaran tinggi PRRI ialah sejumlah tokoh Masyumi Setiap kali perdana menteri RI 1950 1951 itu mengadakan perjalanan baik resmi maupun nonresmi ke Kalimantan ia selalu menjamunya di rumah 2 Keadaan itu segera dimanfaatkan musuh politik partai yang berlambang bulan sabit bintang tersebut Partai Komunis Indonesia PKI Partai berlogo palu arit itu membujuk Soekarno untuk mengambil tindakan tegas dan keras terhadap Masyumi Akhirnya pada 1960 Bung Karno mengeluarkan keputusan yang mengharuskan parpol Islam tersebut membubarkan diri Ketika Masyumi bubar Gusti Abdul Muis cenderung lebih mencurahkan waktunya pada dunia persyarikatan Muhammadiyah dan pendidikan 2 Jabatan lain sunting Pelbagai jabatan yang pernah didudukinya menggambarkan luasnya cakupan pergaulan sang alim Di antaranya ia pernah menjadi wakil ketua Badan Pengurus Besar Gerakan Indonesia di Jakarta pada 1950 1953 Namanya juga termasuk dalam jajaran Pengurus Besar Serikat Buruh Indonesia SBI pada 1953 1955 2 Dalam pindang pendidikan Gusti Abdul Muis juga pernah menjabat sebagai Dekan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan IKIP Muhammadiyah di Banjarmasin sekitar 1964 atau 1965 Pada 1978 1980 ia juga menjadi dosen luar biasa Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri IAIN Antasari 2 Tidak hanya itu H Abdul Muis juga pernah mengasuh Akademi Kulliyatul al Muballighin dan pernah menjabat sebagai rektor pertama Universitas Islam Kalimantan Uniska Muhammad Arsyad al Banjari Banjarmasin Saat menjadi rektor ia pun aktif dalam berbagai pertemuan ilmiah baik sebagai peserta aktif maupun narasumber 2 Adapun di Banjarmasin sendiri Abdul Muis tercatat pernah menjadi Ketua Badan Pengawas Rumah Sakit Islam pengelola Masjid Ar Rahman Banjarmasin dan ketua Majelis Ulama Indonesia MUI Provinsi Kalimantan Selatan 2 Pemahaman dan ajaran suntingTasawuf sunting Gusti Abdul Muis dikenal dapat membawa materi tentang tasawuf yang mana sering dibahas oleh kaum Nahdliyin di Kalimantan Selatan Meski begitu dia menganut konsep tawasuf akhlaki Hal ini diperkuat dengan rekaman ceramahnya yang sering diputar di berbagai media dan disandingkan dengan pemahaman Buya Hamka terkait tasawuf 3 Menurutnya kebenaran itu ditemukannya pada cara hidup ulama tasawuf yang diterapkan sesuai dengan ajaran Islam yang benar seperti contihnya Imam al Ghazali yang telah berhasil menyelaraskan antara ajaran tasawuf dengan syariat Dia juga berpendapat bahwa pendapat mengenai kewajiban kewajiban yang telah disampaikan dalam Al Qur an dan Hadis tidak lagi berlaku bagi orang yang memiliki kedududkan yang tinggi contohnya wali itu adalah hal yang tidak dibenarkan karena itu merupakan hal sesat lagi menyesatkan 1 Sejarah masuknya Islam di Kalsel sunting Suatu hari ketika menjadi narasumber suatu forum dengan Hamka dia berpendapat bahwa tentara Kesultanan Demak yang dikirimkan untuk membantu Pangeran Samudera yang berperang dengan Pangeran Tumenggung paman dari Pangeran Samudera berasal dari Tuban Jawa Timur Hal ini dikarenakan pada saat itu Tuban merupakan pelabuhan milik Demak yang sangat ramai Hal ini diperkuat dengan cerita di masa Revolusi Kemerdekaan dimana Divisi IV ALRI Pertahanan Kalimantan yang dipimpin oleh Hasan Basry mendapat simpati dari masyarakat Islam di Tuban 3 Selain itu dia pernah bertemu dengan pemuda Banjar yang bernama Haji Siraj yang menikah dengan orang Tuban dimana keluarga sang mempelai mengatakan bahwa mereka termasuk keluarga serumpun Hal ini dikarenakan pada zaman dahulu banyak orang Tuban yang berdakwah ke daerah Banjar dimana di antara mereka ada yang menetap di Banjar atau mereka pulang ke Banjar dengan membawa istri dari Banjar Menurutnya orang orang Tuban ini merupakan prajurit Kesultanan Demak dan murid dari Sunan Bonang dan Sunan Giri 3 Kehidupan pribadi suntingDia menikah dengan seorang perempuan yang bernama Gusti Norsehat saat masih menempuh masa kuliah Dari pernikahannya itu dia dikaruniai sembilan anak ima putra dan empat putri dan 13 cucu 1 Kematian sunting nbsp Maqbarah Muhammadiyah Banjarmasin tempat Gusti Abdul Muis dan warga Muhammadiyah Banjarmasin dimakamkan Gusti Abdul Muis wafat pada 1 Rabiul Akhir 1413 Hijriah atau 27 September 1992 Masehi di Banjarmasin dalam usia 74 tahun Ia meninggalkan sembilan anak dan 13 cucu Jenazahnya dimakamkan di Kuburan Muslimin Banjarmasin 3 4 Referensi sunting a b c d e f g Muhyiddin KH Gusti Abdul Muis Dai Inspiratif dari Borneo Republika ID republika id Diakses tanggal 2023 11 24 a b c d e f g h i j k l m n o p Gusti Abdul Muis Ulama yang Mahir Kitab Kuning dan Kitab Putih jejakrekam com 2019 05 12 Diakses tanggal 2023 11 24 a b c d Barije Ahmad 2018 Mengenal Ulama dan Tokoh Banjar Banjarmasin CV Rahmat Hafiz Al Mubaraq Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Salinan arsip Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022 01 09 Diakses tanggal 2022 05 17 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Gusti Abdul Muis amp oldid 25039317