www.wikidata.id-id.nina.az
Bahasa Isyarat Indonesia BISINDO adalah bahasa isyarat yang berlaku di Indonesia Berbeda dari SIBI yang merupakan sistem buatan dan bukan merupakan bahasa BISINDO merupakan bahasa ibu yang tumbuh secara alami pada kalangan komunitas Tuli di Indonesia Perbedaan lainnya adalah SIBI menggunakan isyarat khusus untuk morfem imbuhan mengikuti bahasa Indonesia sehingga kata katanya jauh lebih panjang daripada kata kata dalam bahasa isyarat alami seperti BISINDO 3 BISINDO kemudian diteliti dan dikembangkan oleh Pusat Bahasa Isyarat Indonesia PUSBISINDO serta Laboratorium Riset Bahasa Isyarat FIB UI Bahasa Isyarat IndonesiaBISINDODituturkan diIndonesiaPenutur8 000 2000 1 Rumpun bahasaIsyarat Prancis Isyarat AmerikaBahasa Isyarat IndonesiaKode bahasaISO 639 3 a href https iso639 3 sil org code inl class extiw title iso639 3 inl inl a inklusif ISO 639 6 a href http multitree org codes 1ky 1ky a Bahasa Isyarat YogyakartaGlottolog a href http glottolog org resource languoid id indo1291 indo1291 a 2 Portal Bahasa L B PWBantuan penggunaan templat iniPemberitahuanTemplat ini mendeteksi bahwa artikel bahasa ini masih belum dinilai kualitasnya oleh ProyekWiki Bahasa dan ProyekWiki terkait dengan subjek Apa tujuan penilaian artikel Sistem penilaian memungkinkan ProyekWiki memantau kualitas artikel dalam bidang subjeknya dan memprioritaskan pengerjaan artikel iniSiapa yang dapat menilai artikel Secara umum siapa pun dapat menambah atau mengubah peringkat artikel Namun menilai sebuah artikel sebagai Kelas A umumnya membutuhkan persetujuan dari setidaknya dua penyunting dan label AB dan AP hanya boleh digunakan pada artikel yang telah diulas dan saat ini ditetapkan sebagai artikel bagus atau artikel pilihan 20 11 Jumat 11 Agustus 2023 UTC hapus singgahan Daftar isi 1 Pengertian 2 Ragam 3 Tata bahasa 3 1 Aspek kompletif 3 2 Negasi 4 Lihat pula 5 Keterangan 6 Referensi 6 1 Daftar pustaka 7 Bacaan lanjutanPengertian SuntingIstilah BISINDO digunakan pertama kali dalam resolusi kongres ke 7 Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia GERKATIN yang diselenggarakan di Makassar pada tahun 2006 Walaupun begitu istilah BISINDO tidak memiliki pengertian yang pasti Linguis Nicholas Palfreyman yang juga seorang Tuli mencatat tiga pandangan mengenai BISINDO yaitu 1 bahwa BISINDO adalah bahasa isyarat yang digunakan oleh kaum Tuli di Indonesia dan setiap isyarat dari berbagai ragam harus dipilih untuk disatukan menjadi ragam baku yang definitif 2 bahwa BISINDO adalah ragam bahasa isyarat yang digunakan di Jakarta dan ragam inilah yang mesti dipopulerkan ke seluruh Indonesia dan 3 bahwa BISINDO merupakan bahasa isyarat yang digunakan oleh kaum Tuli di Indonesia dengan berbagai ragam dan bahwa ragam ragam daerah ini unik dan mesti dipromosikan tanpa harus dibakukan Pandangan ketiga menurut Palfreyman merupakan pandangan yang relatif banyak didukung akhir akhir ini 4 Ragam SuntingSurvei kilat bahasa isyarat di beberapa provinsi Indonesia yang dilakukan oleh Hope Hurlbut 2014 menghasilkan gambaran hubungan leksikal yang tidak begitu jelas antarragam BISINDO di tiap provinsi Namun ketika ragam dari pulau yang sama dibandingkan tingkat kesamaan leksikal yang dihasilkan lebih tinggi dan Hurlbut menyimpulkan bahwa BISINDO merupakan satu bahasa 5 Sementara perbandingan leksikal antara ragam bahasa isyarat yang digunakan di Jakarta dan Yogyakarta yang dilakukan oleh beberapa penulis menyimpulkan bahwa keduanya merupakan bahasa yang berbeda sebab keduanya hanya memiliki sekitar 65 kesamaan dalam leksikonnya 6 7 Di sisi lain Palfreyman mengkritisi penggunaan metode leksikostatistik untuk menggolongkan bahasa isyarat tanpa memerhatikan variasi linguistik internal dan identitas pengguna bahasa isyarat itu sendiri Menurutnya keragaman bahasa isyarat juga mesti dianalisis secara lebih dekat dengan berbagai metode baik kuantitatif maupun kualitatif agar menghasilkan penggolongan ragam bahasa yang lebih mendekati kenyataan 8 Tata bahasa SuntingPenjelasan dalam bagian ini didasarkan pada ragam bahasa isyarat Indonesia yang digunakan di Solo dan Makassar Aspek kompletif Sunting Terdapat empat variasi untuk menandakan aspek kompletif sudah dalam bahasa isyarat Indonesia di Solo dan Makassar 9 SUDAH 1 diartikulasikan dengan konfigurasi telapak tangan terbuka flat handshape dan gerakan yang memutar pergelangan tangan pada akhir isyarat posisi telapak tangan akan menghadap pada arah berlawanan dari tubuh SUDAH 2 menggunakan konfigurasi telapak tangan terbuka dengan perubahan arah yang lebih lambat pergelangan memutar ke arah sebaliknya dari SUDAH 1 dan berakhir dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas SUDAH 3 diartikulasikan dengan konfigurasi telapak tangan terbuka menghadap ke depan pengisyarat dan gerakan mendorong ke hadapan menjauh dari tubuh SUDAH 4 menggunakan isyarat jempol teracung thumbs up dan dapat diberi sedikit gerakan kecil ke depan Partikel kompletif dapat diberikan setelah maupun sebelum verba 10 a 1 MAKAN sudahSUDAH 1 Makassar sudahMAKAN SUDAH 1 Kami sudah makan Palfreyman 2013 hlm 156 2 SEKARANGSUDAH 1BELIBARU Solo SEKARANG SUDAH 1 BELI BARU Sudah beli yang baru Palfreyman 2015 hlm 157 Partikel kompletif juga dapat berdiri sendiri sebagai klausa dengan satu isyarat 10 ataupun sebagai enklitika yang terikat dengan isyarat lain 11 Terkadang partikel kompletif juga dapat diulang seperti dalam contoh berikut 10 3 SUDAH 3BELAJAR SUDAH 2 Solo SUDAH 3 BELAJAR SUDAH 2 Dia sudah belajar dari hal itu Palfreyman 2015 hlm 149 Pengisyaratan partikel kompletif biasanya disertai dengan mouthing atau aktivitas menirukan gerakan mulut untuk kata kata dalam bahasa lisan seperti sudah dan habis dari bahasa Indonesia b Mouthing untuk kata wis sudah dari bahasa Jawa ragam ngoko juga digunakan pada ragam bahasa isyarat di Solo Akan tetapi penutur bahasa isyarat Indonesia di Makassar tidak meminjam mouthing untuk klitika perfektif mo PFV dari bahasa Makassar kemungkinan karena sifat klitika ini yang bentuknya dipengaruhi oleh klitika pronomina sehingga menyebabkan penutur ragam bahasa isyarat di Makassar tidak dapat mengidentifikasinya sebagai unsur kompletif 12 Aspek kompletif dapat diindikasikan hanya dengan mouthing seperti dalam contoh contoh berikut 12 4 BAWA PAKAIAN sudahMENARUH PAKAIAN Makassar sudahBAWA PAKAIAN MENARUH PAKAIAN Saya sudah membawa keranjang pakaian ke atas dan meletakkannya kemudian Palfreyman 2013 hlm 159 5 TKan TKir SAUDARASAUDARAsudahHAJI PERTAMAsudahHAJIKEDUAsudahHAJIKETIGA Makassar sudah sudah sudahTKan SAUDARA HAJI HAJI HAJITKir SAUDARA PERTAMA KEDUA KETIGA Saudaraku yang pertama sampai ketiga sudah naik haji semua Palfreyman 2013 hlm 159 Walaupun pengindikasian aspek kompletif dengan isyarat mulut mouth gesture bukan mouthing dapat ditemukan dalam bahasa isyarat Turki serta Kata Kolok ragam bahasa isyarat Indonesia yang dituturkan di Solo dan Makassar termasuk unik di antara bahasa bahasa isyarat dunia karena dapat mengindikasikan aspek kompletif melalui mouthing semata 13 Negasi Sunting Negasi dalam ragam bahasa isyarat Solo dan Makassar dapat diindikasikan melalui isyarat TIDAK yang diartikulasikan dengan telapak tangan terbuka menghadap ke depan dan dengan gerakan melambai berulang ke samping 14 Walaupun bahasa Melayu Indonesia membedakan antara negasi non nominal tidak dan negasi nominal bukan bahasa isyarat Indonesia ragam Solo dan Makassar menggunakan isyarat tangan yang sama untuk keduanya Terkadang beberapa penutur membedakan kedua jenis negasi ini dengan mouthing tidak dan bukan walaupun ini mungkin tergantung pada kelancaran berbahasa Indonesia dan gaya isyarat masing masing penutur Palfreyman menemukan bahwa mouthing tidak juga digunakan dalam konteks yang biasanya diisi oleh bukan dalam bahasa Indonesia 15 Fungsi utama negasi TIDAK adalah untuk menyangkal makna isyarat yang dimodifikasinya seperti dalam contoh berikut 16 c 6 baruBARU geleng TIDAK bekasBEKAS Solo geleng baru bekasBARU TIDAK BEKAS Itu tidak baru itu barang bekas Palfreyman 2015 hlm 193 Negasi ganda juga dapat menunjukkan penyangkalan 16 7 geleng bukanTIDAK servisSERVIS geleng bukanTIDAK Solo geleng geleng bukan servis bukanTIDAK SERVIS TIDAK Motor itu tidak diservis Palfreyman 2015 hlm 193 Kombinasi antara isyarat TIDAK dan unsur seperti mouthing dan isyarat non tangan lainnya dapat menghasilkan beragam fungsi seperti negasi imperatif jangan lihat contoh 8 negasi eksistensial tidak ada 9 dan negasi kompletif belum 10 17 d 8 membungkuk G MEMARUT KEJU imp janganTIDAK Makassar membungkuk imp janganG MEMARUT KEJU TIDAK Jangan membungkuk kalau sedang memarut keju Palfreyman 2015 hlm 193 9 KERJAtidak adaTIDAK Makassar tidak adaKERJA TIDAK Kalau saya tidak ada pekerjaan Palfreyman 2015 hlm 194 10 belumTJ PRO1 belumLIHAT TIDAK Solo belum belumTJ PRO1 LIHAT TIDAK Saya belum pernah lihat Palfreyman 2015 hlm 194 Kalimat tanya dalam bahasa isyarat Indonesia ragam Solo dan Makassar sering kali disampaikan dengan negasi seperti dalam contoh berikut 18 11 int gelengCERAI TIDAK int TETAP Makassar int int geleng CERAI TIDAK TETAP Kalian tidak bercerai Kalian masih bersama Palfreyman 2015 hlm 196 Lihat pula SuntingKata Kolok bahasa isyarat yang berlaku di Bengkala Bali Bahasa Isyarat Isyarat Internasional Pengakuan Hukum atas Bahasa IsyaratKeterangan Sunting Contoh diberikan mengikuti format berikut ini diadaptasi dari Palfreyman 2015 hlm 14 isyarat non tangan UNSUR PADA mouthingTANGAN mouthingUNSUR PADA TANGAN Terjemahan bebas ke dalam bahasa Indonesia Mouthing mesti dibedakan dari mouth gesture atau isyarat mulut yaitu aktivitas mulut yang tidak berpadanan dengan bunyi apapun dalam bahasa lisan dan merupakan pengembangan dalam bahasa isyarat itu sendiri Palfreyman 2013 hlm 154 Garis vertikal putus putus menandakan batas antarunsur serupa klausa Palfreyman 2015 hlm 14 Tanda menandakan perulangan gestur sepanjang tanda strip yang diberikan Palfreyman 2015 hlm 14 jumlah tanda strip dalam contoh di sini mengikuti jumlah tanda strip yang diberikan Palfreyman dalam contohnya Referensi Sunting Bahasa Isyarat Indonesia at Ethnologue 16th ed 2009 Hammarstrom Harald Forkel Robert Haspelmath Martin ed 2019 Indonesian Sign Language Glottolog 4 1 Jena Jerman Max Planck Institute for the Science of Human History Pemeliharaan CS1 Tampilkan editors link Palfreyman 2015 hlm 7 8 Palfreyman 2015 hlm 128 Hurlbut 2014 hlm 14 Silva Tenrisara Pertiwi Isma 2012 Signing Varieties in Jakarta and Yogyakarta 1 Diarsipkan 2014 01 13 di Wayback Machine Palfreyman 2015 hlm 19 Palfreyman 2015 hlm 53 Palfreyman 2015 hlm 148 a b c Palfreyman 2015 hlm 149 Palfreyman 2013 hlm 156 a b Palfreyman 2013 hlm 159 Palfreyman 2013 hlm 160 Palfreyman 2015 hlm 191 Palfreyman 2015 hlm 192 a b Palfreyman 2015 hlm 193 Palfreyman 2015 hlm 93 Palfreyman 2015 hlm 196 Daftar pustaka Sunting Hurlbut Hope M 2014 The Signed Languages of Indonesia An Enigma SIL International Palfreyman Nicholas 2013 Form function and the grammaticalisation of completive markers in the sign language varieties of Solo and Makassar Nusa 55 153 172 Palfreyman Nicholas 2015 Sign language varieties of Indonesia A linguistic and sociolinguistic investigation Tesis Disertasi PhD University of Central Lancashire Bacaan lanjutan SuntingPalfreyman Nicholas 2019 Variation in Indonesian Sign Language A Typological and Sociolinguistic Analysis Sign Language Typology 8 Walter de Gruyter ISBN 9781501504822 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Bahasa Isyarat Indonesia amp oldid 23550670