www.wikidata.id-id.nina.az
Internux adalah sebuah perusahaan telekomunikasi swasta dari Indonesia yang berdiri pada tahun 2000 Perusahaan ini merupakan anak usaha dari PT First Media Tbk dan awalnya hanya beroperasi sebagai penyedia jasa internet di kota Makassar Sulawesi Selatan Pada tahun 2009 perusahaan ini mendapat izin membangun jaringan BWA 2 3 GHz tetapi baru menyelenggarakannya di tahun 2013 dengan sistem 4G LTE dengan merek dagang BOLT Pada 28 Desember 2018 izin Internux di jaringan 2 3 GHz dicabut sehingga perusahaan ini tidak lagi menjadi operator jaringan seluler sampai saat ini Namun Internux masih tetap bertahan sampai sekarang sebagai anak usaha First Media PT InternuxJenisAnak perusahaanIndustriTelekomunikasiDidirikan11 Oktober 2000PendiriStephanus Adi NugrohoKantorpusatBeritaSatu Plaza Lt 7Jl Jenderal Gatot Subroto 35 36Jakarta IndonesiaSebelumnya Jl Dr Sam Ratulangi No 53Makassar IndonesiaProdukSebelumnya Operator jaringan selulerPenyedia jasa internetMerekBOLT PemilikLippo GroupIndukFirst Media 75 via PT Mitra Mandiri Mantap Mitsui Co 25 Situs webwww internux co id Daftar isi 1 Sejarah 1 1 Pendirian dan perkembangan awal 1 2 Internux dan bisnis WiMAX 1 3 Internux dan bisnis 4G LTE 1 4 Berakhirnya bisnis Internux 1 5 Kondisi Internux saat ini 2 Layanan 2 1 BOLT 2 1 1 Produk 2 1 2 Gerai 3 Lihat pula 4 Rujukan 5 Pranala luarSejarah suntingPendirian dan perkembangan awal sunting Nama Internux awalnya ditulis iNterNUX merupakan singkatan dari Internet Linux Sesuai namanya awalnya perusahaan ini bergerak dalam penyediaan jasa internet berbasis sistem operasi Linux Bisnis Internux bermula ketika pada 23 September 1999 Stephanus Adi Nugroho dan dua rekannya mendirikan sebuah warung internet warnet di Makassar dengan sistem Linux Walaupun awalnya Adi dan kawan kawan sempat ragu karena Linux kurang terkenal dan masih dalam pengembangan ternyata warnet yang hanya memiliki 6 komputer itu cukup sukses dan dalam 3 bulan sudah balik modal Seiring waktu Internux melihat warnet di Makassar yang pada saat itu sedang berkembang berusaha untuk memperbesar kinerjanya dengan menjadi teknisi dan tenaga ahli bagi pembangunan warnet warnet berbasis Linux lainnya Pada 11 Oktober 2000 Internux resmi didirikan sebagai sebuah perseroan terbatas dengan nama PT Internux dan kemudian terdaftar di Departemen Kehakiman Republik Indonesia pada tahun 2001 Di tahun 2001 melihat peluang yang lebih besar Internux kemudian memutuskan untuk terjun di bisnis internet service provider ISP tetapi tetap dengan sistem Linux di kota Makassar Awalnya layanan internet ini hanya ditawarkan pada sesama pemilik warnet tetapi kemudian setelah pada 2002 bisnis warnet di Makassar menjadi lesu Internux mulai menawarkan jasanya pada berbagai lembaga lain seperti perusahaan korporasi biro perjalanan dan lembaga pendidikan seperti sekolah dan kampus Dari awalnya berjuang untuk meyakinkan konsumen dengan layanannya yang bernama Internux Corporate Internet Access dan WLAN on Demand pada 2004 Internux berhasil membangun dirinya menjadi ISP yang cukup baik di Makassar Setelah terjun ke bisnis ini praktis bisnis warnet yang awalnya ditekuni pun ditinggalkan 1 2 Pengurus Internux pada saat pertama kali perusahaan ini terbentuk terdiri dari Ir Stephanus Adi Nugroho Ir Andi Ridwan Djabir Pattiwiri Ir Irwin Day dan Adnan Nizar SH Pertama didirikan perusahaan ini beralamat di Arief Rate No 3 Makassar Sulawesi Selatan Namun pada tahun 2004 terjadi perubahan pemegang saham yang mayoritas dimiliki oleh Stephanus Adi Nugroho dan kantor pun berpindah ke Jalan Ratulangi 53J Makassar Sulawesi Selatan Internux dan bisnis WiMAX sunting Pada tahun 2009 tiba tiba nama PT Internux melesat menjadi pemberitaan karena perusahaan ini memenangkan lelang yang diadakan pemerintah sejak 27 April 2009 3 untuk membangun jaringan WiMAX di seluruh wilayah Indonesia Dalam penetapan yang diumumkan oleh Kemenkominfo pada 16 Juli 2009 Internux memenangkan lelang untuk membangun jaringan broadband wireless access BWA di Jabodetabek bersama PT First Media Tbk Keduanya memiliki harga yang tidak terlalu jauh First Media senilai Rp 121 miliar sedangkan Internux senilai Rp 110 miliar 4 Menurut pihak Internux pada saat mengikuti seleksi mereka sudah siap bahkan dari setahun sebelumnya untuk mengembangkan jaringannya ini dengan modal Rp 220 miliar Namun belum juga mengoperasikan layanannya ini Internux sudah tersandung oleh masalah karena tidak membayar biaya total kewajiban dan Biaya Hak Penggunaan Frekuensi sesuai waktu yang ditetapkan Tindakan tidak membayar ini terus terjadi walaupun pemerintah sudah mengenakan denda sebesar 2 mengirimkan 3 kali surat peringatan dan memperpanjang waktu beberapa kali untuk membayarnya yaitu pada 17 November dan 20 November 2009 21 Januari dan 20 Februari 22 Februari 2010 5 6 7 Memasuki Januari 2010 bahkan Internux merupakan satu satunya pemenang tender yang tidak mematuhi kewajibannya 8 Pihak Internux beralasan bahwa mereka sedang memikirkan masalah perangkat WiMAX yang pada saat itu masih mahal di Indonesia dan pada saat itu perusahaan ini dilaporkan telah dijual ke perusahaan asal Korea Selatan walaupun tampaknya hal ini hanya sebatas rumor 7 9 Akibat lalai membayar kewajibannya itu pemerintah bertindak tegas dengan mencabut izin BWA Internux pada 3 Mei 2010 dan berencana untuk mengalihkannya dengan melelang ulang 10 Rencana pengalihan izin ini sebenarnya sudah direncanakan sejak sebelum perpanjangan waktu pertama tetapi tampaknya diundur untuk melihat komitmen Internux 11 Awalnya tender ulang ini dijadwalkan pada Juni 2010 12 dan Telkom Indonesia sempat menunjukkan minatnya akan wilayah layanan Internux 13 Namun kemudian tampaknya lelang ini tidak dilakukan Tidak tinggal diam dengan pencabutan izinnya pada akhir 2010 Internux menggugat Kemenkominfo di PTUN Dalam sejumlah putusan banding dan kasasi di tahun 2011 2012 semuanya memenangkan Internux sehingga izinnya terpaksa dikembalikan pemerintah pada Januari 2012 14 Di tengah tengah gugatan tersebut Internux juga sempat dirumorkan pada April 2011 tengah mengadakan pembicaraan dengan Bakrie Telecom untuk mengakuisisinya Bakrie Telecom memang menyampaikan ke publik bahwa mereka berminat untuk terjun ke bisnis WiMAX dengan akuisisi perusahaan yang bermain di wilayah potensial tetapi tidak disampaikan apa nama perusahaan itu Namun jika Bakrie Telecom mengatakan bahwa mereka lah yang akan mengakuisisi Internux di pihak Internux justru menyatakan bahwa mereka hanya sekadar bekerjasama dengan Bakrie Telecom 15 16 Namun kemudian tidak ada kelanjutan dari wacana ini dan hingga 2013 Internux tidak juga kunjung meluncurkan layanannya yang rencananya diberi merek Bolt Alasan yang umum beredar adalah karena WiMAX sudah terlambat dan sulit lagi dikembangkan di Indonesia 17 18 Kemudian pada Mei 2013 Kemenkominfo memberikan peluang kepada pemilik hak jaringan WiMAX untuk mengubah sistemnya menjadi 4G LTE 19 Dengan terbukanya peluang tersebut pada akhir 2012 Internux mengajukan izin untuk konversi izin jaringannya yang belum beroperasi sama sekali dari WiMAX ke 4G LTE serta mulai menyiapkan perangkat dan infrastrukturnya pada tahun 2013 20 Berbagai kerjasama juga dijalin dengan sejumlah perusahaan misalnya kepada Sarana Menara Nusantara 21 dan Tower Bersama Infrastructure Namun yang terpenting adalah kerjasama yang dijalin dengan First Media lewat Strategic Aliance Agreement yang disepakati keduanya pada 23 Oktober 2013 Dalam perjanjian ini First Media mengalihkan jaringan dan infrastrukturnya untuk digunakan oleh Internux 22 Frekuensi BWA kedua perusahaan yang kebetulan sama sama memenangkan tender di Jabodetabek pada 2009 akan digabungkan menjadi satu 23 Alasan kerjasama yang dijalin dengan First Media itu adalah karena pengalaman First Media yang sudah cukup lama bermain di bisnis internet 24 Internux dan bisnis 4G LTE sunting Pada akhirnya di tanggal 14 November 2013 layanan 4G LTE Internux resmi diluncurkan dengan nama BOLT dengan menggunakan frekuensi 2 3 GHz BOLT merupakan operator 4G LTE pertama di Indonesia Untuk pengembangan awalnya manajemen Internux mengalokasikan dana senilai Rp 6 3 triliun untuk menyewa sejumlah BTS dari sejumlah operator dan menyediakan perangkatnya Tercatat ada 1 500 BTS sewaan yang pada saat itu digunakan Internux dan ditargetkan menjadi 3 500 pada 2014 Selain itu bantuan lewat kerjasama juga dijalin dengan Huawei dalam infrastruktur dan Mitsui dalam pendanaan modal senilai US 75 juta 25 26 Internux menargetkan 10 juta pengguna di daerah layanan awalnya di Jabodetabek 27 Awalnya First Media dikabarkan juga ingin membentuk layanan 4G dengan nama lain sebagai pengganti dari layanan WiMAX Sitra mereka sebelumnya yang sudah dihentikan sejak Juni 2013 tapi kemudian mereka tidak melakukannya dan justru ikut mengonversi jaringan Sitra ke layanan BOLT 28 29 30 31 Pada 2014 2015 Internux melakukan berbagai ekspansi dengan meluncurkan beberapa produk dan layanan baru ditambah perluasan layanan ke Medan bekerjasama dengan First Media yang memegang izin BWA di Sumatera Utara pada 2009 lalu Selain di Medan Bolt juga melakukan ekspansi ke Banten utara dan Cikarang Pada Februari 2015 Bolt berhasil mendapat 1 juta pelanggan 32 33 34 35 BTS juga terus berusaha dibangun oleh Internux sebanyak 800 buah hingga akhir tahun 36 Di tahun 2016 Internux tetap melakukan pengembangan dengan menargetkan 2 5 juta pelanggan dan 4 200 BTS Berbagai infrastruktur seperti nano cell juga dibangun untuk meningkatkan layanan 37 Pada akhir Juli 2016 pelanggan BOLT mencapai 2 2 juta 38 dan pada Juni 2017 mencapai 3 juta 39 Di awal 2017 Internux juga menuai perhatian karena menggugat Kemenkominfo yang pada saat itu memberikan frekuensi 2 3 GHz wilayah BOLT untuk Smartfren secara langsung tanpa tender Dalam gugatan di PTUN itu Kemenkominfo kalah dan diwajibkan memberikan frekuensi itu secara nasional untuk Internux Namun pemerintah akan menyatakan banding dalam putusan ini 40 41 Di tengah ekspansi ini Internux juga mengalami perubahan kepemilikan dengan kini saham mayoritasnya 69 dipegang oleh First Media Pada awalnya kepemilikan First Media di induk Internux PT Mitra Mandiri Mantap hanya sebesar 18 pada awal November 2014 dengan konversi piutang menjadi saham 42 Namun kemudian pada 24 November 2014 menjadi 49 dan pada 29 Desember 2014 naik lagi menjadi 69 dengan harga Rp 1 34 triliun 43 Sebelumnya saham PT Mitra dikuasai oleh PT Cahaya Emerald Cemerlang dan PT Inti Permata Provita dengan kepemilikan masing masing 50 Setelah transaksi kepemilikan keduanya terdilusi menjadi masing masing 15 48 Akusisi dilakukan dalam rangka ekspansi First Media dan dilakukan dalam kondisi Internux yang kurang baik karena merugi 44 Targetnya adalah pendapatan Internux mencapai Rp 2 triliun pada 2015 dan Rp 4 triliun pada 2017 45 Untuk membantu keuangan PT Mitra dan Internux First Media juga menyuntikkan dana sebesar Rp 700 miliar 46 Penambahan modal demikian dilakukan untuk meningkatkan pelayanan data 47 Rumor akuisisi sebenarnya sudah ada sejak penandatanganan perjanjian Internux First Media pada 2013 tetapi belum bisa dibuktikan apakah benar Internux sudah dikuasai oleh First Media atau induknya Grup Lippo saat itu 48 Pihak First Media waktu itu juga membantah rumor adanya akuisisi 49 Khusus Internux kepemilikannya 80 oleh PT Mitra Mandiri sedangkan 20 oleh Mitsui 50 Sebenarnya First Media juga merencanakan untuk melakukan penawaran umum perdana Internux pada pertengahan 2015 dengan melepas 25 sahamnya dengan target dapat merengkuh dana Rp 700 miliar tetapi kemudian tidak terjadi 51 Berakhirnya bisnis Internux sunting Bagaimanapun pada akhirnya Internux menghadapi masalah berupa berbagai gugatan yang membuat bisnisnya berakhir Pada 17 September 2018 tiba tiba PT Internux menghadapi gugatan PKPU Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang yang diajukan oleh sejumlah pihak karena menunggak Rp 4 69 triliun dari 283 kreditur yang terdiri dari berbagai anak perusahaan Grup Lippo Huawei serta sejumlah bank lokal dan asing Namun pada 30 Oktober kemudian hasil pemungutan suara menyatakan para kreditur setuju untuk damai dengan proposal perdamaian yang diajukan Internux dan pada 14 November 2018 Pengadilan Niaga Jakarta Pusat resmi memutus perjanjian perdamaian ini yang berarti Internux tidak jadi dipailitkan 52 53 54 55 Menurut manajemen Internux masalah keuangan ini bisa terjadi karena iklim bisnis di 2 3 GHz tidak berpihak kepada mereka dan adanya saingan yang besar padahal pemegang saham sudah menginvestasikan dananya sebesar Rp 8 triliun 20 Sebenarnya dalam proses ini BOLT sudah menjaring 4 juta pelanggan di tahun operasinya yang ke 5 56 Bahkan pada Agustus lalu Internux siap menyiapkan investasi Rp 8 triliun lagi untuk infrastruktur broadband dan perumahan 57 Namun kemudian muncul masalah yang lebih besar lagi yang akhirnya berakhir dengan ketidakberuntungan bagi Internux Awal November 2018 pemerintah mengancam akan mencabut izin 2 3 GHz Internux dan induknya First Media yang diberikan pada lelang 2009 lalu karena tidak membayar Biaya Hak Penggunaan BHP dari 2016 2018 senilai Rp 500 miliar plus denda 58 Internux menunggak sebesar Rp 343 miliar sedangkan First Media mempunyai tunggakan Rp 364 miliar totalnya Rp 708 miliar Utang ini diketahui setelah pemerintah melakukan evaluasi di akhir tahun pada kinerja operator seluler 59 60 Sebenarnya pemerintah dalam gugatan PKPU Internux sudah berusaha untuk memasukkan hutang BHP Internux dalamnya namun gagal karena diputus damai Artinya adalah Internux bisa mencicil pembayaran hutangnya hingga 30 tahun yang jelas tidak disetujui pemerintah karena izin BWA hanya berlaku 10 tahun 61 Menghadapi ancaman itu First Media mengajukan gugatan yang meminta penundaan pencabutan izin oleh Kemenkominfo ke PTUN pada 2 November 2018 62 Namun gugatan ini dicabut pada 19 November 2018 setelah Internux First Media mengajukan proposal skema pembayaran dan janji untuk melakukan penyelesaian hutang BHP mereka pada 2016 2017 dan berkomitmen untuk melunasi pada 2020 63 Awalnya direncanakan pada 17 November 2018 Kemenkominfo akan mengeluarkan SK yang mencabut izin frekuensi 2 3 GHz First Media dan Internux 64 namun kemudian karena adanya proposal dari para penunggak dan kepentingan konsumen maka ditunda dahulu 65 Ketika pada 25 Desember 2018 dilihat bahwa pengguna BOLT yang aktif sudah menurun maka pada 28 Desember 2018 pemerintah resmi mencabut izin Internux dan First Media di 2 3 GHz 66 67 68 Berakhirnya layanan BOLT yang pada saat itu beroperasi di Jabodetabek dan Medan diiringi dengan pemberitahuan kepada pelanggan bahwa mereka dapat meminta pengembalian dana selama sebulan dari 31 Desember 2018 31 Januari 2019 69 Untuk pelanggannya BOLT juga menjalin kerjasama dengan Smartfren dan First Media Smartfren bahkan sempat menyatakan keinginannya untuk membeli frekuensi yang pernah digunakan Internux dan First Media 70 Akibat pencabutan izin ini walaupun harus tetap membayar hutang BHP nya pada Kemenkominfo First Media juga mengalami kerugian yang naik dari Rp 1 3 triliun menjadi Rp 3 31 triliun Aset perusahaan juga melorot dari Rp 12 triliun menjadi 6 98 triliun 71 Kondisi Internux saat ini sunting Sampai saat ini Internux masih beroperasi sebagai anak usaha dari PT First Media Tbk lewat PT Mitra Mandiri Mantap dengan kepemilikan 75 akan tetapi tidak jelas bagaimana prospek dan operasional anak usahanya tersebut Kemungkinan perusahaan ini masih dipertahankan bagi penyelesaian hutang hutangnya 72 Layanan suntingBOLT sunting nbsp Logo BOLT BOLT awalnya dimaksudkan sebagai layanan WiMAX dari Internux 17 18 Namun seiring tidak berkembangnya sistem WiMAX di Indonesia dan adanya peluang dari Kemenkominfo kepada pemilik hak jaringan WiMAX untuk mengubah sistemnya menjadi 4G LTE pada akhir 2012 Internux mengajukan izin untuk mengonversi jaringannya ini 19 20 Setelah semua persiapan selesai di tanggal 14 November 2013 layanan 4G LTE BOLT panjangnya BOLT Super 4G LTE 73 resmi diluncurkan di sebuah gedung kawasan Sudirman Jakarta Layanan 4G LTE Internux ini menggunakan frekuensi 2 3 GHz Band 40 dengan sistem time division duplex TDD dan merupakan jaringan 4G LTE pertama di Indonesia Internux menargetkan 10 juta pengguna di daerah layanan awalnya di Jabodetabek dan paket berupa internet Mi Finya ditawarkan seharga Rp 299 000 paket 74 Namun baru saja diluncurkan tampaknya pelanggan Internux tidak bisa langsung memakai layanannya ini karena harus disempurnakan terlebih dahulu selama beberapa waktu 75 Baru pada 25 Desember 2013 produk ini akhirnya baru dijual ke publik setelah sebulan sebelumnya diluncurkan 76 Internux kemudian juga mendapatkan tambahan pelanggan dari pengalihan layanan WiMAX Sitra milik First Media 29 BOLT bisa dikatakan merupakan upaya kedua dari Grup Lippo untuk terjun ke bisnis operator jaringan seluler setelah sebelumnya bermain dengan merek Lippo Telecom pada 2001 2007 lalu Layanan ini pada Januari 2014 diklaim sudah meraih 5 000 pelanggan untuk wilayah layanan Jabodetabek dan untuk memperluas layanan upaya memperbanyak BTS tetap akan diutamakan Hal ini dikarenakan masih banyaknya pelanggan yang mengeluhkan penurunan atau hilangnya sinyal bahkan karena hal ini BOLT sempat mendapat teguran Kemenkominfo 77 78 Di awal 2014 juga diungkapkan bahwa pelanggan BOLT memakai internet 1 GB hari 79 dan sejumlah outlet layanan yang diberi nama BOLT Zone juga sudah dihadirkan di beberapa mal Jabodetabek 80 Di tahun 2014 juga BOLT juga merencanakan penjualan telepon pintar smartphone 81 Rencana ini kemudian baru terealisasi pada 21 Agustus 2014 ketika meluncurkan produk bernama BOLT Powerphone berupa smartphone hasil kerjasama dengan ZTE 82 Berbagai produk baru dan paket baru juga diluncurkan sepanjang 2014 83 84 Ekspansi terus dilanjutkan pada 2015 Di tahun ini BOLT melakukan perluasan layanan ke Medan bekerjasama dengan First Media yang memegang izin BWA di Sumatera Utara pada 2009 lalu Uji cobanya sudah dilakukan sejak Desember 2014 tetapi baru pada 12 Maret 2015 layanan ini diperkenalkan ke publik Medan Modal awalnya adalah 200 BTS direncanakan meningkat menjadi 470 BTS di akhir 2015 dan modal US 20 juta Targetnya adalah 200 000 pelanggan dan cakupan 5 juta penduduk Medan Selain di Medan BOLT juga melakukan ekspansi ke Banten utara dan Cikarang Produk produk baru seperti perangkat Wi Fi tablet 85 dan layanan VoIP juga direncanakan untuk diluncurkan Pada Februari 2015 BOLT berhasil mendapat 1 juta pelanggan dengan dilayani 3 600 BTS dan ditargetkan di akhir tahun pelanggannya menjadi 4 5 juta 32 33 34 35 Di tahun ini juga BOLT meraih penghargaan Indonesia WOW Brand 2015 Telco Gadget amp Broadcast TV 86 87 88 89 Di tahun 2016 Internux tetap melakukan pengembangan dengan menargetkan 2 5 juta pelanggan dan 4 200 BTS Layanannya berusaha ditingkatkan menjadi 4G Ultra LTE dan berusaha diperluas hingga ke Aceh Serang dan Cilegon 90 Di Februari 2016 BOLT Juga memenangkan penghargaan Top Brand Award 91 Berbagai infrastruktur seperti nano cell juga dibangun untuk meningkatkan layanan 37 Pada akhir Juli 2016 pelanggan BOLT mencapai 2 2 juta 38 dan pada Juni 2017 mencapai 3 juta 39 Pada 22 Februari 2017 diluncurkan layanan BOLT khusus rumah bernama BOLT Home dengan harga Rp 199 000 namun tanpa batas unlimited 92 Pada Agustus 2018 tercatat BOLT sudah menjaring 4 juta pelanggan di tahun operasinya yang ke 5 dan menjalin berbagai kerjasama dengan beberapa OTT dan berbagai layanan lain 56 Seiring masalah yang muncul terutama masalah dengan Kemenkominfo nasib BOLT seperti hanya tinggal menunggu waktu Karena terus menunggak pembayaran BHP direncakankan awalnya pada 17 November 2018 Kemenkominfo akan mengeluarkan SK yang mencabut izin frekuensi 2 3 GHz First Media dan Internux yang dipakai BOLT 64 namun kemudian karena adanya proposal dari para penunggak dan kepentingan konsumen maka ditunda dahulu 65 Sejak 21 November 2018 BOLT tidak bisa menerima lagi pengisian pulsa dari pelanggannya dan tidak dapat lagi menjual kartu perdana 93 Kemudian pemerintah memerintahkan agar BOLT memulai proses pengembalian dana pada konsumen dan ketika pada 25 Desember 2018 dilihat bahwa pengguna BOLT yang aktif sudah menurun maka pada 28 Desember 2018 pemerintah resmi mencabut izin Internux dan First Media di 2 3 GHz Artinya sejak saat itu BOLT resmi berhenti beroperasi 66 67 68 Berakhirnya layanan BOLT yang pada saat itu beroperasi di Jabodetabek dan Medan diiringi dengan pemberitahuan kepada pelanggan bahwa mereka dapat meminta pengembalian dana di 28 kantor BOLT bernama BOLT Zone di wilayah layanannya selama sebulan dari 31 Desember 2018 31 Januari 2019 69 Untuk pelanggannya BOLT juga menjalin kerjasama dengan Smartfren dan First Media Pelanggan BOLT Home akan disarankan beralih ke First Media Mereka akan ditawarkan promo berupa diskon dan TV kabel gratis 94 Sedangkan pelanggan BOLT biasa akan disarankan beralih ke Smartfren lewat proses verifikasi Mereka akan diberi kartu perdana Smartfren dalam proses migrasi ini 95 Pada akhir Januari migrasi itu tuntas dengan pemerintah menyatakan Rp 11 miliar telah dikembalikan ke 11 000 pelanggan dan 40 000 pelanggan BOLT sudah bermigrasi ke Smartfren 69 96 97 Namun Smartfren tetap membuka peluang untuk konversi ini walaupun periodenya sudah berakhir setelah 31 Januari 2019 yaitu berupa tukar tambah perangkat atau promo kuota 98 Target Smartfren adalah meraih 100 000 pengguna BOLT sebagai pengguna layanannya 99 Produk sunting Thunder BOLT kartu BOLT prabayar Premium BOLT kartu BOLT pascabayar BOLT Mobile Wi fi BOLT USB Modem BOLT Home Router BOLT Powerphone BOLT Powerphone Special Pack Huawei Tablet X1 Slim 4G LTE BOLT Powerphone E1 Samsung Galaxy J5 Gerai sunting BOLT Zone Plaza Semanggi BOLT Zone Pluit Village BOLT Zone Kemang Village BOLT Zone Depok Town Square BOLT Zone Gajah Mada Plaza BOLT Zone ITC Cempaka Mas BOLT Zone Jalan Pajajaran Bogor BOLT Zone Metropolis Town Square BOLT Zone Cibubur Junction BOLT Zone PX Pavilion BOLT Zone Grand Mal Bekasi BOLT Zone WTC Matahari Serpong BOLT Zone Tamini Square BOLT Zone Sun Plaza Medan BOLT Store Cideng BOLT Store Kalimalang BOLT Store Ciledug BOLT Store Depok BOLT Store Satrio BOLT Store Karawaci BOLT Store Kebon Jeruk BOLT Store Medan 1 BOLT Store Sumatera Utara 2 BOLT meresmikan gerai pertamanya yang bernama BOLT Zone di Plaza Semanggi pada 29 November 2013 100 101 Lihat pula suntingDaftar produk telekomunikasi di Indonesia 4G LTE WiMAXRujukan sunting iNterNUX Internet Service Provider Full Linux PDF Diarsipkan dari versi asli PDF tanggal 2021 02 10 Diakses tanggal 2021 02 10 Pendapat KPPU atas pengamnbilalihan Internux 8 Perusahaan Menang Tender WiMAX Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021 04 10 Diakses tanggal 2021 02 19 Siaran Pers No 217 PIH KOMINFO 11 2009 Kewajiban Pembayaran Oleh Para Pemenang Tender BWA Non Konsorsium Hingga Batas Akhir Masa Perpanjangan Waktu Tanggal 20 November 2009 Internux Belum Juga Membayar Kewajiban BWA Internux Terancam Batal Menang Tender a b Internux Tinggal Satu Kali Kesempatan Kewajiban Pembayaran Yang Harus Segera Dipenuhi Oleh PT Internux Sebagai Salah Satu Pemenang Tender BWA The PR Tantangan Public Relations pada Era Keterbukaan Internux Tumbang BWA Jabotabek Tender Ulang Izin Jaringan BWA Internux segera dialihkan Kominfo Tender Ulang 15 Zona Wimax Telkom Minati Frekuensi Milik Internux Frekuensi dan lisensi WiMax Internux dikembalikan Internux Sudah Ada Pembicaraan dengan BTel Bakrie Telecom Segera Akuisisi Operator WiMax a b Ericsson tak percaya WiMax dan CDMA akan berkembang a b Fokus ke 3G Lelang WiMax Ditunda a b Pemegang Lisensi Wimax Bisa ke LTE a b c Asal muasal produsen Bolt terjerat utang triliunan rupiah Protelindo and Iforte Signed Settlement Agreements with Internux Internux Siap Hadirkan 4G LTE di Indonesia Menguak Kekuatan Internux dengan 4G LTE Internux Rilis Mobile WiFi Bolt Gaet First Media Pasarkan Layanan Internet 4G LTE Pertama di Indonesia Inggris Law360 com Mitsui Invests 75M in Indonesian Telecommunication Corporation Jualan 4G LTE Internux Gandeng First Media Internet 4G LTE Resmi Hadir di Indonesia Customer Care Bolt Internux Mengecewakan a b Sebagai Pelanggan Lama sitra akhirnya Penantian itu menemui titik terang 4G dari First Media Tak Gunakan Merek Sitra First Media Sitra Wimax Beralih ke TDD LTE a b Ambil keuntungan BOLT naik harga a b Layanan 4G Bolt Akan Tersedia di Medan a b Bolt Kini Tersedia di Medan a b Internux siap menggaet 1 5 juta pelanggan Internux ingin bangun 800 BTS hingga akhir tahun a b 2016 Bolt fokus tingkatkan sejuta pelanggan a b Akhir Juli Pelanggan BOLT Sentuh 2 2 Juta a b Pelanggan Tembus 3 Juta Bolt Semringah Pemerintah Siap Banding Gugatan Internux Bolt Gugatan Bolt Dikabulkan Ini Tanggapan Menkominfo Ekspansif KBLV membeli empat perusahaan First Media Tambah Saham di Bolt 49 First Media memperkuat sinergi dengan Bolt Akuisisi Internux First Media Harapkan Bolt Setor Pendapatan Rp 2 Triliun First Media Tergetkan Rp 4 Triliun dari Bolt Inggris Warta Ekonomi First Media Tambah Kepemilikan di Induk Usaha Bolt Demi LTE First Media Akuisisi Internux First Media dan Internux Kian Mesra Bolt Super 4G LTE Ekspansi ke Medan Wah First Media Divestasi Internux Tak Lama Lagi Cara Licin Produsen Bolt Cucu Usaha Grup Lippo Menghindari Pailit Belitan Utang yang Mengancam Perusahaan Internet Grup Lippo Internux dan Gugatan Proses PKPU Perusahaan Internet Grup Lippo Berpotensi Pailit a b Internux Siap Terus Bekerja Sama dengan Mitra untuk Layani Pelanggan Internux Tanam Rp 8 Triliun untuk Broadband dan Internet Perumahan 3 Tahun Menunggak Izin Prinsip Modem BOLT Terancam Dicabut Izin Frekuensi 4G Bolt Terancam Dicabut Ini Alasannya Kronologi Masalah Utang Frekuensi yang Bikin Layanan Bolt Ditutup Mengapa Kominfo Kalah dari Anak Usaha Lippo Group di PKPU Tunggakan BHP Ditagih First Media Gugat Kominfo ke PTUN Ajukan Restrukturisasi ke Kemenkominfo First Media dan Internux Janji Lunasi Utang a b SK Pencabutan Penggunaan Frekuensi Bolt dan First Media Terbit a b Kominfo Belum Cabut Izin Penggunaan Frekuensi Bolt Ada Apa a b Ini Penyebab Runtuhnya First Media dan Bolt a b Kronologi Masalah Utang Frekuensi yang Bikin Layanan Bolt Ditutup a b Kominfo Resmi Cabut Izin Frekuensi First Media dan Bolt pranala nonaktif permanen a b c Bolt Ganti Rugi Pulsa dan Kuota Pelanggan Mulai Senin Eksklusif Smartfren Kaji Beli Frekuensi Milik First Media Bolt Bikin First Media Rugi Hingga Rp 3 5 T Laporan Keuangan First Media Tbk Q3 2020 Tak Gentar Hadapi Operator 4G Lain Bolt Super 4G Usung 3 Strategi Internet 4G LTE Resmi Hadir di Indonesia Kompas com Diakses tanggal 15 November 2013 Internux batal komersialkan Bolt 4G hari ini Internux Segera Menambahkan BTS Untuk Meningkatkan Kualitas Layanan Bolt 4G LTE Mereka Layanan Bolt lemot Kominfo akan tegur Internux Genjot Bangun BTS Internux Alokasikan 20 Anggaran Tahunan Pengguna Bolt 4G LTE Sedot 1 GB Per Hari Bolt 4G LTE Tambah Lokasi Konsultasi Percepat penetrasi Internux akan bundling Bolt Bolt jual smartphone Android 4G LTE Luncurkan MiFi Bolt incar 500 ribu pelanggan baru Bolt kembali ubah paket langganan internet Bolt Bakal Luncurkan Tablet Kelas Premium Ini Bocorannya BOLT Super 4G LTE Raih Penghargaan Indonesia WOW Brand 2015 boltsuper4g com 26 Maret 2015 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 09 23 Diakses tanggal 9 Mei 2015 Bolt Super 4G Raih Penghargaan Indonesia WOW Brand 2015 infokomputer com 26 Maret 2015 Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015 05 18 Diakses tanggal 9 Mei 2015 BOLT Sabet Penghargaan Indonesia Wow Brand 2015 SINDOnews com 26 Maret 2015 Diakses tanggal 9 Mei 2015 BOLT Super 4G LTE Raih Penghargaan Indonesia WOW Brand 2015 BeritaSatu com 26 Maret 2015 Diakses tanggal 9 Mei 2015 Internux Tambah 1 000 BTS Bolt Raih Penghargaan Top Brand Award 2016 Bolt Home Unlimited Paket Internet Tanpa Kuota Khusus untuk Rumahan Harga Mulai 199 Ribu Rupiah Internux Hentikan Penjualan Perdana dan Isi Ulang Modem Bolt Bolt Resmi Tutup Layanan Bagaimana Nasib Pelanggan Pelanggan Bolt Dapat Internet Gratis Smartfren Begini Caranya Pelanggan Bolt Bermigrasi ke Smartfren Tetap Pakai Modem Lama atau Ganti Baru Kamu Pelanggan Bolt Home dan 4G LTE Ada Info Penting Nih Smartfren Perpanjang Promo Pengguna Bolt Smartfren Targetkan Gaet 100 Ribu Pelanggan Bolt Bolt 4G LTE Tambah Lokasi Konsultasi Kompas com 21 Januari 2014 Diakses tanggal 27 Januari 2014 BOLT Zone Resmi Dibuka boltsuper4g com Diakses tanggal 27 Januari 2014 Pranala luar suntingSitus web resmi Internux Diarsipkan 2016 03 17 di Wayback Machine Situs web resmi BOLT Diarsipkan 2017 03 24 di Wayback Machine Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Internux amp oldid 25114921 BOLT