www.wikidata.id-id.nina.az
Ateisme dalam Hindu bahasa Sanskerta nir isvara vada pernyataan tak ada Tu h an atau tidak percaya kepada Tuhan Dewa merupakan salah satu konsep yang terdapat dalam tubuh filsafat Hindu selain mengenal konsep henoteisme panteisme monisme monoteisme dan politeisme dalam konsep ketuhanannya Artikel ini adalah bagian dari seriFilsafat HinduAjaran FilsafatSamkhya Yoga MimamsaNyaya Waisesika WedantaAliran WedantaAdwaita WisistadwaitaDwaita SuddhadwaitaDwaitadwaita Acintya bheda abhedaFilsufAbad kunoKapila Patanjali JaiminiGotama Kanada ByasaAbad pertengahanAdi Shankara RamanujaMadhwacarya MadhusudanaWedanta Desika JayatirthaAbad modernRamakrishna RamanaVivekananda Narayana GuruSri Aurobindo Sivananda Portal agama Hindu Daftar isi 1 Ateisme Astika 2 Ateisme Nastika 3 Kaum ateis Hindu masa kini 4 Catatan kaki 5 Lihat pulaAteisme Astika suntingIstilah Astika kadang kala diterjemahkan sebagai bertuhan dan Nastika sebagai ateis atau tak bertuhan Kata berbahasa Sanskerta asti berarti ada dan Astika menurut Panini 4 2 60 diambil dari kata kerja atau verba yang artinya seseorang yang mengatakan asti ia yang percaya akan keberadaan Tuhan Dewa atau dunia lain dsb Jika digunakan sebagai istilah teknis dalam filsafat Hindu istilah Astika merujuk kepada kepercayaan pada Veda dan bukan kepercayaan akan adanya Tuhan Ada enam mazhab falsafi dalam agama Hindu yang sering kali dirujuk sebagai Shat Astik Darshana darshana artinya sudut pandang Dalam mazhab Astika dari filsafat Hindu Saṃkhya dan mazhab awal mimaṃsa tidak menerima akan adanya Tuhan dalam sistematik kepercayaan mereka Sudut pandang ateistis seperti disajikan dalam mazhab Saṃkhya dan Mimaṃsa dalam filsafat Hindu berwujud penolakan akan adanya sang Tuhan Pencipta Mazhab Saṃkhya percaya akan adanya keberadaan dualis daripada Prakreti alam dan Purusa jiwa dan tidak memiliki tempat untuk Iswara Tu h an pada sistematikanya Kedua unsur tersebut merupakan unsur pokok pembentuk alam semesta menggantikan peran Tuhan sebagai pencipta Para ahli meyakini bahwa ajaran ini berakar dari nilai nilai positif ateis Kaum Mimamsaka awal percaya akan adanya adṛṣṭa tak tampak yang merupakan hasil pelaksanaan daripada karma karya dan tidak melihat keperluan adanya Tuhan atau Iswara dalam sistematika mereka Mimaṃsa sebagai filsafat hanya secara khusus berurusan dengan karma dan oleh karena itu kadang kala disebut sebagai Karma Mimaṃsa Karma yang dibahasa dalam Mimaṃsa berurusan dengan pelaksanaan Yajna kurban kepada Tuhan Dewa yang ada dalam kitab Veda Falsafah Vedanta memiliki pengikut yang gencar memperkenalkan sebuah Nirguna Brahman di mana contoh utamanya adalah Adi Shankara Ateisme Nastika suntingDalam filsafat India ada tiga mazhab falsafi yang biasanya disebut sebagai Nastika Jainisme Buddhisme dan Carvaka karena ketiganya menolak ajaran Veda Nastika lebih merujuk ketidakpercayaan terhadapa Veda daripada ketidakpercayaan kepada Tuhan Namun mazhab ini semua juga menyangkal adanya konsep bahwa ada Tuhan Pencipta dan kata Nastika menjadi diasosiasikan kepada mereka Carvaka sebuah mazhab ateis merunut asal usulnya sampai tahun 600 SM Mazhab ini memperkenalkan gaya hidup hedonis dan menyatakan bahwa tidak ada kehidupan setelah kematian Filsafat Carvaka tampaknya punah setelah tahun 1400 Buddhisme dan Jainisme asalnya juga dari sebelum tahun 300 SM tapi berbeda dengan Carvaka karena mereka tidak hedonis Sampai sekarang diperdebatkan apakah pengikut kuno Jainisme dan Buddhisme adalah umat Hindu atau non Hindu sebab sama seperti umat Hindu mereka membicarakan Aryasanga karma brahman dan Moksha Kaum ateis Hindu masa kini suntingPemenang Hadiah Nobel India Amartya Sen pada sebuah wawancara dengan Pranab Bardhan dari California Magazine yang diterbitkan pada bulan Juli Agustus 2006 oleh University of California Berkeley menyatakan 1 In some ways people had got used to the idea that India was spiritual and religion oriented That gave a leg up to the religious interpretation of India despite the fact that Sanskrit had a larger atheistic literature than exists in any other classical language Even within the Hindu tradition there are many people who were atheist Madhava Acharya the remarkable 14th century philosopher wrote this rather great book called Sarvadarshansamgraha which discussed all the religious schools of thought within the Hindu structure The first chapter is Atheism a very strong presentation of the argument in favor of atheism and materialism Terjemahan Secara langsung atau tidak orang sudah dari dulu terbiasa dengan gagasan bahwa India itu berorientasikan rohani dan oleh agama Hal ini menyumbang hal besar dalam interpretasi agama India meskipun ada fakta bahwa bahasa Sanskrit mempunyai kesusasteraan ateis yang lebih besar daripada yang ada di bahasa klasik lain yang mana pun Dalam tradisi Hindu pun ada banyak orang ateis Madhava Acharya seorang filsuf luar biasa dari abad ke 14 menulis buku ini yang lumayan hebat Sarvadarshansamgraha yang membicarakan semua mazhab agama dalam struktur Hindu Bab pertama adalah Ateism penyajian argumen yang sangat kuat yang menyukai ateisme dan materialisme Catatan kaki sunting The arguing Indian INTERVIEW BY PRANAB BARDHAN Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008 12 22 Diakses tanggal 2007 04 19 Lihat pula suntingNastika nbsp Artikel bertopik agama Hindu ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Ateisme dalam Hindu amp oldid 22771754