www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini bukan mengenai Anteraja Untuk mesin lihat Antareja mesin Anantaraja atau yang lebih sering disingkat Antareja adalah salah satu tokoh pewayangan Jawa Antareja sering dikisahkan terlibat dengan tokoh tokoh wiracarita Mahabharata tetapi nama Antareja tidak terdapat dalam naskah Mahabharata karya Krishna Dwaipayana Byasa dari India karena Antareja merupakan tokoh ciptaan para pujangga Jawa Menurut pewayangan ia merupakan putra sulung Werkudara atau Bimasena dari keluarga Pandawa sedangkan tidak ada catatan kisah demikian dalam naskah Mahabharata berbahasa Sanskerta terutama terjemahan Kisari Mohan Ganguli dan C Rajagopalachari AntarejaWayang Antareja gaya Surakarta Tokoh pewayangan JawaJenis kelaminlaki lakiKeistimewaankulit kebal mampu hidup dan berjalan di dalam tanah KeluargaWerkudara ayah Nagini ibu Dalam pewayangan klasik versi Surakarta Antareja merupakan nama lain dari Antasena sedangkan versi Yogyakarta menyebut Antasena sebagai adik lain ibu Antareja selain Gatutkaca Sementara itu dalam pewayangan zaman sekarang era modern para dalang versi Surakarta umumnya juga mengisahkan Antareja dan Antasena sebagai dua orang tokoh yang berbeda Anantareja menjadi raja di negara Jangkarbumi bergelar Prabu Nagabaginda Ia meninggal menjelang perang Bharatayuddha atas perintah Prabu Kresna dengan cara menjilat telapak kakinya sebagai tabuk tawur tumbal atau korban untuk kemenangan keluarga Pandawa dalam perang Bharatayuddha Sebenarnya kematian Antareja memang disengaja oleh para pujangga Jawa karena dalam Kakawin Bharatayuddha maupun naskah wiracarita Mahabharata tidak ada tokoh Antareja Asal Usul suntingAntareja adalah putra sulung Bimasena yang lahir dari Nagagini putri Batara Anantaboga dewa bangsa ular Perkawinan Bima dan Nagagini dalam lakon Bale Sigala gala terjadi setelah Pandawa selamat dalam peristiwa terbakarnya Bale Sigala gala yang dibuat Kurawa untuk membunuh Pandawa Bima kemudian meninggalkan Nagagini dalam keadaan mengandung Antareja lahir dan dibesarkan oleh Nagagini sampai ketika dewasa ia memutuskan untuk mencari ayah kandungnya Dengan bekal pusaka Napakawaca pemberian Anantaboga dan Cincin Mustikabumi pemberian Nagagini Antareja berangkat menuju Kerajaan Amarta Di tengah jalan Antareja menemukan mayat seorang wanita yang dimuat dalam perahu tanpa pengemudi Dengan menggunakan Napakawaca Antareja menghidupkan wanita tersebut yang tidak lain adalah Sembadra istri Arjuna Tiba tiba muncul Gatutkaca menyerang Antareja Gatutkaca memang sedang ditugasi untuk mengawasi mayat Subadra untuk menangkap pelaku pembunuhan terhadap bibinya itu Subadra yang telah hidup kembali melerai kedua keponakannya itu dan saling memperkenalkan satu sama lain Antareja dan Gatutkaca gembira atas pertemuan tersebut Kedua putra Bima itu pun bekerja sama dan akhirnya berhasil menangkap pelaku pembunuhan Subadra yang sebenarnya yaitu Burisrawa Kisah kemunculan Antareja untuk pertama kalinya tersebut dalam pewayangan Jawa biasa disebut dengan judul cerita Sembadra Larung Kesaktian suntingAntareja memiliki Ajian Upas Anta pemberian Batara Anantaboga Lidahnya sangat sakti makhluk apapun yang dijilat bekas telapak kakinya akan menemui kematian Anatareja berkulit Napakawaca sehingga kebal terhadap senjata Ia juga memiliki cincin Mustikabumi pemberian ibunya yang mempunyai kesaktian menjauhkan dari kematian selama masih menyentuh bumi maupun tanah dan dapat digunakan untuk menghidupkan kembali kematian di luar takdir Kesaktian lain Anantareja dapat hidup dan berjalan di dalam bumi Sifat suntingAnantareja memiliki sifat jujur pendiam sangat berbakti pada yang lebih tua dan sayang kepada yang muda rela berkorban dan besar kepercayaanya kepada Sang Maha Pencipta Ia menikah dengan Dewi Ganggi putri Prabu Ganggapranawa raja ular di Tawingnarmada dan berputra Arya Danurwenda Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Antareja amp oldid 22328554