www.wikidata.id-id.nina.az
Antagonis reseptor adalah istilah dalam bidang ilmu farmakologi 1 terutama berhubungan dengan farmakodinamik yaitu ilmu yang mempelajari efek efek biokimia dan fisiologi obat serta mekanisme kerja obat dalam tubuh Antagonisme reseptor berkaitan dengan suatu keadaan ketika efek dari suatu obat menjadi berkurang atau hilang sama sekali yang disebabkan oleh keberadaan satu obat lainnya 2 Prosesnya berikatan dengan reseptor namun tidak menyebabkan aktivasi menurunkan kemungkinan agonis akan berikatan pada reseptor sehingga menghalangi kerjanya dengan secara efektif dengan cara melemahkan atau melepaskan dari sistem reseptor Antagonis dibagi menjadi dua kelas bergantung pada apakah secara langsung bersaing dengan agonis untuk berikatan dengan reseptor atau tidak Jika konsentrasi agonis tetap maka peningkatan konsentrasi antagonis akan kompetitif dan secara progresif menghambat respon agonis sehingga menyebabkan konsentrasi antagonis yang tinggi untuk mencegah respon secara total proses ini berlangsung secara reversible reaksi yang dapat dibalikkan Reaksi sebaliknya terjadi ketika konsentrasi agonis yang tinggi dapat menghambat efek konsentrasi tertentu antagonis ini terjadi ketika reaksi berlangsung secara irreversible dan antagonis berikatan secara non kompetitif pada reseptor Antagonis akan mengeblok pengikatan agonis pada molekul reseptor menghambat sinyal yang dihasilkan oleh kopling reseptor agonis Tidak semua mekanisme antagonisme melibatkan interaksi obat dengan satu jenis reseptor dan sebagian dari antagonisme sama sekali tidak melibatkan reseptor Antagonisme kimiawi terjadi ketika dua obat bergabung membentuk suatu larutan sehingga efek obat yang aktif menjadi hilang misalnya karena inaktivasi logam logam berat seperti timah dan kadmium dengan pemberian chelating agent seperti dimercaprol yang akan mengikat erat ion ion logam tersebut sehingga membentuk senyawa tidak aktif Jenis lain antagonisme adalah antagonisme fisiologik yang digunakan untuk menjelaskan interaksi dari dua obat yang mempunyai efek yang berlawanan di dalam tubuh dan cenderung untuk meniadakan satu sama lainnya Misalnya adrenalin meningkatkan tekanan arteri dengan bekerja pada jantung dan pembuluh perifer sedangkan histamin menurunkan tekanan arteri dengan cara vasodilatasi sehingga kedua obat saling bersaing satu sama lain 3 Daftar isi 1 Asal usul kata 2 Reseptor 3 Farmakodinamik 3 1 Efikasi dan potensi 3 2 Afinitas 4 Jenis 4 1 Antagonis kompetitif 4 2 Antagonis non kompetitif 4 3 Antagonis un kompetitif 5 Keterbalikkan 6 ReferensiAsal usul kata suntingKata antagonis dalam istilah farmasi berasal dari bahasa Yunani antagonists lawan pesaing penjahat musuh saingan yang berasal dari anti melawan dan agonizesthai bersaing untuk hadiah Antagonis ditemukan pada abad ke 20 oleh ahli biologi Amerika Bailey Edgren 4 5 Reseptor suntingReseptor adalah molekul protein besar yang dapat diaktifkan oleh pengikatan ligan seperti hormon atau obat 6 Reseptor dapat terikat membran sebagai reseptor permukaan sel atau di dalam sel sebagai reseptor intraseluler misalnya reseptor estrogen Pengikatan terjadi sebagai akibat interaksi non kovalen antara reseptor dan ligannya di lokasi yang disebut situs pengikatan pada reseptor Sebuah reseptor mungkin mengandung satu atau lebih situs pengikatan untuk ligan yang berbeda Pengikatan ke situs aktif pada reseptor mengatur aktivasi reseptor secara langsung 6 Aktivitas reseptor juga dapat diatur oleh pengikatan ligan ke situs lain pada reseptor yaitu situs pengikatan alosterik Antagonis memperantarai efeknya melalui interaksi reseptor dengan mencegah respons yang diinduksi agonis Hal ini dapat dicapai dengan penempelan antagonis ke situs aktif atau situs alosterik 7 Selain itu antagonis dapat berinteraksi di situs pengikatan unik yang biasanya tidak terlibat dalam regulasi biologis aktivitas reseptor untuk mengerahkan efeknya 7 8 Istilah antagonis awalnya diciptakan untuk menggambarkan profil yang berbeda dari efek obat 9 Definisi biokimia dari antagonis reseptor diperkenalkan oleh Ariens 10 dan Stephenson 11 pada 1950 an Definisi antagonis reseptor yang diterima saat ini didasarkan pada model hunian reseptor Ini mempersempit definisi antagonisme untuk mempertimbangkan hanya senyawa senyawa dengan aktivitas yang berlawanan pada reseptor tunggal Agonis dianggap menghidupkan respons seluler tunggal dengan mengikat reseptor sehingga memulai mekanisme biokimia untuk perubahan di dalam sel Sedangkan antagonis dianggap mematikan respons itu dengan mengeblok reseptor dari agonis Definisi ini juga tetap digunakan untuk antagonis fisiologis zat yang memiliki aksi fisiologis berlawanan tetapi bekerja pada reseptor yang berbeda Misalnya histamin menurunkan tekanan arteri melalui vasodilatasi pada reseptor histamin H1 sementara adrenalin meningkatkan tekanan arteri melalui vasokonstriksi yang diperantarai oleh aktivasi reseptor alfa adrenergik Pemahaman kita tentang mekanisme aktivasi reseptor yang diinduksi obat teori reseptor dan definisi biokimia antagonis reseptor terus berkembang Model dua bentuk two state dari aktivasi reseptor telah menstimulasi munculnya model multi state dengan adanya konformasi antara pada saat peralihan bentuk 12 Penemuan selektivitas fungsional dan bahwa konformasi reseptor spesifik ligan terjadi dan dapat mempengaruhi interaksi reseptor dengan sistem pembawa pesan kedua yang berbeda mengindikasikan bahwa obat dapat dirancang untuk mengaktifkan beberapa fungsi hilir reseptor tertentu secara spesifik Ini berarti kemanjuran sebenarnya dapat bergantung pada tempat reseptor itu diekspresikan mengubah pandangan bahwa kemanjuran pada reseptor adalah sifat obat yang tidak bergantung pada reseptor 13 14 Farmakodinamik suntingEfikasi dan potensi sunting Menurut definisi antagonis tidak menunjukkan efikasi kemanjuran 11 untuk mengaktifkan reseptor yang diikat Antagonis tidak mempertahankan kemampuan untuk mengaktifkan reseptor Namun begitu antagonis berikatan dengan reseptor antagonis menghambat fungsi agonis agonis terbalik dan agonis parsial Dalam uji antagonis fungsional kurva dosis respon mengukur efek kemampuan berbagai konsentrasi antagonis untuk membalikkan aktivitas agonis 6 Potensi antagonis biasanya ditentukan oleh konsentrasi penghambatan setengah maksimalnya nilai IC50 Ini dapat dihitung untuk antagonis tertentu dengan menentukan konsentrasi antagonis yang diperlukan untuk memperoleh setengah penghambatan respons biologis maksimum dari agonis Menentukan nilai IC50 berguna untuk membandingkan potensi obat dengan khasiat yang sama serta kurva dosis respon yang dihasilkan oleh kedua obat antagonis harus serupa 15 Semakin rendah IC50 maka semakin besar potensi antagonis artinya semakin rendah konsentrasi obat yang diperlukan untuk menghambat respons biologis maksimum Konsentrasi obat yang lebih rendah dapat dikaitkan dengan efek samping yang lebih sedikit 16 Afinitas sunting Afinitas antagonis terhadap situs pengikatannya Ki yaitu kemampuan antagonis untuk berikatan dengan reseptor akan menentukan durasi penghambatan aktivitas agonis Afinitas antagonis dapat ditentukan secara eksperimental menggunakan regresi Schild atau untuk antagonis kompetitif dalam studi pengikatan radioligand menggunakan persamaan Cheng Prusoff Regresi Schild dapat digunakan untuk menentukan sifat antagonisme sebagai awalan apakah kompetitif atau non kompetitif dan penentuan K i tidak tergantung pada afinitas efikasi atau konsentrasi agonis yang digunakan Namun penting bahwa keseimbangan telah tercapai Efek desensitisasi reseptor dalam mencapai keseimbangan juga harus diperhitungkan Konstanta afinitas antagonis yang menunjukkan dua atau lebih efek seperti pada agen penghambat neuromuskular kompetitif yang juga mengeblok kanal ion serta pengikatan agonis antagonis tidak dapat dianalisis menggunakan regresi Schild 17 18 Regresi Schild melibatkan perbandingan perubahan rasio dosis rasio EC50 dari agonis saja dibandingkan dengan EC50 dengan adanya antagonis kompetitif seperti yang ditentukan pada kurva respons dosis Mengubah jumlah antagonis yang digunakan dalam pengujian dapat mengubah rasio dosis Dalam regresi Schild plot dibuat dari log rasio dosis 1 versus konsentrasi log antagonis untuk kisaran konsentrasi antagonis 19 Afinitas atau Ki ditentukan dari dimana garis memotong sumbu x pada plot regresi Sedangkan dengan regresi Schild konsentrasi antagonis bervariasi dalam percobaan yang digunakan untuk menurunkan nilai Ki dari persamaan Cheng Prusoff pada konsentrasi agonis yang bervariasi Afinitas untuk agonis dan antagonis kompetitif terkait dengan faktor Cheng Prusoff digunakan untuk menghitung Ki konstanta afinitas untuk antagonis dari pergeseran IC50 yang terjadi selama penghambatan kompetitif 20 Faktor Cheng Prusoff memperhitungkan efek dari perubahan konsentrasi agonis dan afinitas agonis untuk reseptor pada penghambatan yang dihasilkan oleh antagonis kompetitif 21 22 Jenis suntingAntagonis kompetitif sunting nbsp Plot antagonis kompetitif reversibel Antagonis kompetitif berikatan pada reseptor pada situs situs aktif yang sama dengan ligan atau agonis endogen tetapi tanpa mengaktifkan reseptor Agonis dan antagonis bersaing untuk tempat pengikatan pada reseptor Setelah berikatan antagonis akan mengeblok pengikatan agonis Konsentrasi antagonis yang cukup akan menggantikan agonis dari situs pengikatan menghasilkan frekuensi aktivasi reseptor yang lebih rendah Tingkat aktivitas reseptor akan ditentukan oleh afinitas relatif setiap molekul untuk situs dan konsentrasi relatifnya Konsentrasi agonis kompetitif yang tinggi akan meningkatkan proporsi reseptor yang ditempati agonis konsentrasi antagonis yang lebih tinggi akan diperlukan untuk mendapatkan tingkat hunian situs pengikatan yang sama 23 Dalam uji fungsional menggunakan antagonis kompetitif akan diamati pergeseran paralel kurva dosis respons agonis tanpa perubahan respons maksimal 24 25 Antagonis kompetitif digunakan untuk mencegah aktivitas obat dan untuk membalikkan efek obat yang telah digunakan Nalokson digunakan untuk membalikkan overdosis opioid yang disebabkan oleh obat obatan seperti heroin atau morfin Demikian pula Ro15 4513 adalah penawar keracunan alkohol dan flumazenil adalah penawar keracunan benzodiazepin nbsp Nalokson mengeblok reseptor opioid untuk menangkal keracunan buprenorfinAntagonis kompetitif diklasifikasikan sebagai antagonis kompetitif reversibel dapat diatasi atau ireversibel tidak dapat diatasi tergantung pada bagaimana antagonis berinteraksi dengan target protein reseptornya 26 Antagonis reversibel yang berikatan melalui gaya antarmolekul nonkovalen pada akhirnya akan berdisosiasi dari reseptor membebaskan reseptor untuk terikat lagi 27 Antagonis ireversibel berikatan melalui gaya antarmolekul kovalen Karena tidak ada cukup energi bebas untuk memutuskan ikatan kovalen di lingkungan lokal ikatan pada dasarnya permanen yang berarti kompleks reseptor antagonis tidak akan pernah terdisosiasi Dengan demikian reseptor akan tetap diikat secara permanen sampai di ubikitinasi dan dihancurkan Antagonis non kompetitif sunting Antagonis non kompetitif adalah jenis antagonis yang tidak dapat diatasi yang dapat beraksi dalam salah satu dari dua cara dengan berikatan ke situs alosterik reseptor 26 atau dengan berikatan secara ireversibel ke situs aktif reseptor Definisi sebelumnya telah dibakukan oleh IUPHAR dan setara dengan antagonis yang disebut antagonis alosterik 26 Sementara mekanisme antagonisme berbeda dalam kedua fenomena ini keduanya disebut non kompetitif karena hasil akhir dari masing masing secara fungsional sangat mirip Pada antagonis kompetitif antagonis mempengaruhi jumlah agonis yang diperlukan untuk mencapai respons maksimal tetapi tidak mempengaruhi besarnya respons maksimal Sedangkan pada antagonis non kompetitif antagonis mengurangi besarnya respons maksimum yang dapat dicapai oleh sejumlah agonis Sifat ini menjadi dasar dinamakan antagonis non kompetitif karena efeknya tidak dapat ditiadakan tidak peduli berapa banyak agonis yang ada Dalam uji fungsional antagonis non kompetitif penekanan respons maksimal kurva dosis respons agonis dan dalam beberapa kasus didapat pergeseran ke kanan 28 Pergeseran ke kanan akan terjadi sebagai akibat dari reseptor cadangan 29 dan penghambatan respons agonis hanya akan terjadi ketika cadangan ini habis Antagonis un kompetitif sunting Antagonis un kompetitif berbeda dari antagonis non kompetitif dalam hal mereka memerlukan aktivasi reseptor oleh agonis sebelum mereka dapat berikatan ke situs pengikatan alosterik yang terpisah Jenis antagonisme ini menghasilkan profil kinetik di mana jumlah antagonis yang sama mengeblok konsentrasi agonis yang lebih tinggi lebih baik daripada konsentrasi agonis yang lebih rendah 30 Memantin digunakan dalam pengobatan penyakit Alzheimer merupakan antagonis reseptor NMDA un kompetitif 31 Keterbalikkan suntingBanyak antagonis merupakan antagonis reversibel yang seperti kebanyakan agonis akan mengikat dan melepaskan reseptor pada kecepatan yang ditentukan oleh kinetika reseptor ligan Antagonis ireversibel berikatan dengan reseptor melalui ikatan kovalen dan secara umum tidak dapat dihilangkan Sehingga durasi efek antagonis dalam menonaktifkan reseptor ditentukan oleh tingkat pergantian reseptor atau tingkat sintesis reseptor baru Fenoksibenzamin merupakan contoh dari pengeblok reseptor adrenergik alfa ireversibel yang secara permanen mengikat reseptor adrenergik mencegah adrenalin dan noradrenalin berikatan pada reseptor 32 Inaktivasi reseptor biasanya menekan dari respon maksimal kurva dosis respons agonis dan pergeseran ke kanan pada kurva terjadi jika ada cadangan reseptor serupa dengan antagonis non kompetitif Langkah pembersihan dalam pengujian biasanya akan membedakan antara obat antagonis non kompetitif dan ireversibel karena efek antagonis non kompetitif bersifat reversibel dan aktivitas agonis akan dipulihkan 33 Antagonis kompetitif ireversibel juga melibatkan persaingan antara agonis dan antagonis reseptor tetapi berbeda pada tingkat ikatan kovalen dan tergantung pada afinitas dan reaktivitas antagonis Untuk beberapa antagonis mungkin ada perbedaan periode di mana mereka berperilaku kompetitif dan bebas bergabung dan memisahkan dari reseptor yang ditentukan oleh kinetika reseptor ligan Namun jika sudah terjadi ikatan ireversibel reseptor dinonaktifkan dan terdegradasi Adapun antagonis non kompetitif dan antagonis ireversibel dalam uji fungsional dengan obat antagonis kompetitif ireversibel mungkin ada pergeseran kurva konsentrasi efek log ke kanan tetapi secara umum akan didapat penurunan kemiringan dan efek maksimum 34 Referensi sunting Katzung Bertram G 1989 Farmakologi dasar dan klinik basic and clinical pharmacology EGC ISBN 979 448 088 6 OCLC 850127940 Battista Elisabetta 2015 Crash Course Farmakologi Singapura Elsevier hlm 10 14 ISBN 978 981 4570 74 9 Parameter url status yang tidak diketahui akan diabaikan bantuan Stringer Janet L 2011 Basic concepts in pharmacology what you need to know for each drug class edisi ke 4th ed New York McGraw Hill ISBN 978 0 07 176942 6 OCLC 715319038 Pemeliharaan CS1 Teks tambahan link antagonist Search Online Etymology Dictionary www etymonline com Diakses tanggal 2022 02 24 Dictionaries Oxford Learner s Antagonist Oxford Learner s Dictionaries Diakses tanggal 2022 03 04 a b c Drug Receptor Interactions Clinical Pharmacology MSD Manual Professional Edition dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2022 03 04 a b Christopoulos Arthur 2002 03 Allosteric binding sites on cell surface receptors novel targets for drug discovery Nature Reviews Drug Discovery dalam bahasa Inggris 1 3 198 210 p1 doi 10 1038 nrd746 ISSN 1474 1776 Periksa nilai tanggal di date bantuan Reyes Alcaraz Arfaxad Y Lucero Garcia Rojas Emilio A Bond Richard K McConnell Bradley 2020 12 16 Catala Angel Ahmad Usama ed Allosteric Modulators for GPCRs as a Therapeutic Alternative with High Potential in Drug Discovery dalam bahasa Inggris IntechOpen doi 10 5772 intechopen 91838 ISBN 978 1 83962 931 0 Negus SS Juni 2006 Some implications of receptor theory for in vivo assessment of agonists antagonists and inverse agonists Biochemical Pharmacology 71 12 1663 70 doi 10 1016 j bcp 2005 12 038 PMC 1866283 nbsp PMID 16460689 Ariens E J Simonis A M 2011 04 12 A molecular basis for drug action The interaction of one or more drugs with different receptors Journal of Pharmacy and Pharmacology dalam bahasa Inggris 16 5 289 312 doi 10 1111 j 2042 7158 1964 tb07461 x ISSN 2042 7158 a b Stephenson RP February 1997 A modification of receptor theory 1956 British Journal of Pharmacology 120 4 Suppl 106 20 discussion 103 5 doi 10 1111 j 1476 5381 1997 tb06784 x PMC 3224279 nbsp PMID 9142399 of the original article Vauquelin G Van Liefde I 2005 02 G protein coupled receptors a count of 1001 conformations Fundamental amp Clinical Pharmacology 19 1 45 56 doi 10 1111 j 1472 8206 2005 00319 x ISSN 0767 3981 PMID 15660959 Periksa nilai tanggal di date bantuan Chang Steven D Bruchas Michael R 2014 01 Functional Selectivity at GPCRs New Opportunities in Psychiatric Drug Discovery Neuropsychopharmacology dalam bahasa Inggris 39 1 248 249 doi 10 1038 npp 2013 205 ISSN 0893 133X PMC 3857652 nbsp PMID 24317323 Periksa nilai tanggal di date bantuan Pemeliharaan CS1 Format PMC link Berg Kelly A Clarke William P 2018 10 01 Making Sense of Pharmacology Inverse Agonism and Functional Selectivity International Journal of Neuropsychopharmacology dalam bahasa Inggris 21 10 962 977 doi 10 1093 ijnp pyy071 ISSN 1461 1457 PMC 6165953 nbsp PMID 30085126 Pemeliharaan CS1 Format PMC link Ratain Mark J William K Plunkett Jr 2003 Principles of Pharmacodynamics Holland Frei Cancer Medicine 6th edition dalam bahasa Inggris Magoma Gabriel 2013 01 23 El Shemy Hany ed Introduction to Biochemical Pharmacology and Drug Discovery dalam bahasa Inggris InTech doi 10 5772 52014 ISBN 978 953 51 0906 8 Wyllie DJ Chen PE March 2007 Taking the time to study competitive antagonism British Journal of Pharmacology 150 5 541 51 doi 10 1038 sj bjp 0706997 PMC 2189774 nbsp PMID 17245371 Colquhoun David 2007 12 Why the Schild method is better than Schild realised Trends in Pharmacological Sciences dalam bahasa Inggris 28 12 608 614 doi 10 1016 j tips 2007 09 011 Periksa nilai tanggal di date bantuan Schild HO February 1975 An ambiguity in receptor theory British Journal of Pharmacology 53 2 311 doi 10 1111 j 1476 5381 1975 tb07365 x PMC 1666289 nbsp PMID 1148491 Buker Shane M Boriack Sjodin P Ann Copeland Robert A 2019 06 Enzyme Inhibitor Interactions and a Simple Rapid Method for Determining Inhibition Modality SLAS DISCOVERY Advancing the Science of Drug Discovery dalam bahasa Inggris 24 5 515 522 doi 10 1177 2472555219829898 ISSN 2472 5552 Periksa nilai tanggal di date bantuan Wyllie D J A Chen P E 2007 03 Taking the time to study competitive antagonism British Journal of Pharmacology 150 5 541 551 doi 10 1038 sj bjp 0706997 ISSN 0007 1188 PMC 2189774 nbsp PMID 17245371 Periksa nilai tanggal di date bantuan Salahudeen Mohammed Saji Nishtala Prasad S 2017 02 An overview of pharmacodynamic modelling ligand binding approach and its application in clinical practice Saudi pharmaceutical journal SPJ the official publication of the Saudi Pharmaceutical Society 25 2 165 175 doi 10 1016 j jsps 2016 07 002 ISSN 1319 0164 PMC 5355565 nbsp PMID 28344466 Periksa nilai tanggal di date bantuan Lambert Dg 2004 12 Drugs and receptors Continuing Education in Anaesthesia Critical Care amp Pain dalam bahasa Inggris 4 6 181 184 doi 10 1093 bjaceaccp mkh049 Periksa nilai tanggal di date bantuan Vanderheyden P M Fierens F L De Backer J P Fraeyman N Vauquelin G 1999 02 Distinction between surmountable and insurmountable selective AT1 receptor antagonists by use of CHO K1 cells expressing human angiotensin II AT1 receptors British Journal of Pharmacology 126 4 1057 1065 doi 10 1038 sj bjp 0702398 ISSN 0007 1188 PMC 1571230 nbsp PMID 10193788 Periksa nilai tanggal di date bantuan Sica D A 2001 01 Clinical pharmacology of the angiotensin receptor antagonists Journal of Clinical Hypertension Greenwich Conn 3 1 45 49 doi 10 1111 j 1524 6175 2001 00832 x ISSN 1524 6175 Periksa nilai tanggal di date bantuan a b c Neubig RR Spedding M Kenakin T Christopoulos A December 2003 International Union of Pharmacology Committee on Receptor Nomenclature and Drug Classification XXXVIII Update on terms and symbols in quantitative pharmacology PDF Pharmacological Reviews 55 4 597 606 doi 10 1124 pr 55 4 4 PMID 14657418 Drug Receptor Interactions Clinical Pharmacology Merck Manuals Professional Edition dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2022 02 24 Vauquelin G Van Liefde I Birzbier B B Vanderheyden P M L 2002 08 New insights in insurmountable antagonism Fundamental amp Clinical Pharmacology 16 4 263 272 doi 10 1046 j 1472 8206 2002 00095 x ISSN 0767 3981 PMID 12570014 Periksa nilai tanggal di date bantuan Stephenson RP February 1997 A modification of receptor theory 1956 British Journal of Pharmacology 120 4 Suppl 106 20 discussion 103 5 doi 10 1111 j 1476 5381 1997 tb06784 x PMC 3224279 nbsp PMID 9142399 of the original article Lipton SA January 2004 Failures and successes of NMDA receptor antagonists molecular basis for the use of open channel blockers like memantine in the treatment of acute and chronic neurologic insults NeuroRx 1 1 101 10 doi 10 1602 neurorx 1 1 101 PMC 534915 nbsp PMID 15717010 Parsons Chris G Stoffler Albrecht Danysz Wojciech 2007 11 Memantine a NMDA receptor antagonist that improves memory by restoration of homeostasis in the glutamatergic system too little activation is bad too much is even worse Neuropharmacology dalam bahasa Inggris 53 6 699 723 doi 10 1016 j neuropharm 2007 07 013 Periksa nilai tanggal di date bantuan Frang H Cockcroft V Karskela T Scheinin M Marjamaki A August 2001 Phenoxybenzamine binding reveals the helical orientation of the third transmembrane domain of adrenergic receptors The Journal of Biological Chemistry 276 33 31279 84 doi 10 1074 jbc M104167200 PMID 11395517 Vauquelin Georges Charlton Steven J 2010 10 Long lasting target binding and rebinding as mechanisms to prolong in vivo drug action British Journal of Pharmacology 161 3 488 508 doi 10 1111 j 1476 5381 2010 00936 x ISSN 1476 5381 PMC 2990149 nbsp PMID 20880390 Periksa nilai tanggal di date bantuan Competitive and non competitive antagonists Deranged Physiology derangedphysiology com dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2022 02 25 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Antagonis reseptor amp oldid 25039010