www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Anna May Wong di en wikipedia org Isinya masih belum akurat karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan Jika Anda menguasai bahasa aslinya harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat Lihat pula panduan penerjemahan artikel Ini adalah nama Tionghoa marganya adalah Wong Anna May Wong 3 Januari 1905 3 Februari 1961 adalah seorang aktris Amerika Ia dianggap merupakan bintang film Tionghoa Amerika pertama 1 dan juga aktris Asia Amerika pertama yang meraih pengakuan internasional 2 Karier panjang dan beragamnya terwujud dalam bentuk film bisu film bersuara televisi panggung dan radio Anna May WongFoto publisitas Paramount Pictures Anna May Wong pada sekitar tahun 1935Nama LahirWong Liu tsongLahir 1905 01 03 3 Januari 1905Los Angeles California Amerika SerikatWafat3 Februari 1961 1961 02 03 umur 56 Santa Monica California Amerika SerikatPekerjaanAktrisPresenterPenyanyiPenulisOrang tuaWong Sam sing Lee Gon toyPenghargaan Hollywood Walk of Fame Motion Picture1700 Vine Street Anna May Wong Hanzi tradisional 黃柳霜 Hanzi sederhana 黄柳霜 Alih aksara Mandarin Hanyu Pinyin Huang Liǔshuang Wade Giles Huang2 Liu3 Shuang1 Yue Kantonis Jyutping Wong4 Lau5soeng1 Lahir di Los Angeles dari orang tua Tionghoa Amerika generasi kedua Wong terbius dengan perfilman dan mulai berakting dalam perfilman pada masa awalnya Pada era film bisu ia berakting dalam film The Toll of the Sea 1922 salah satu film pertama yang dibuat dalam keadaan berwarna dan film The Thief of Bagdad 1924 karya Douglas Fairbanks Wong menjadi ikon mode dan meraih ketenaran internasional pada 1924 Tertekan dengan peran peran pendukung stereotipe yang berulang kali ia mainkan dalam Hollywood Wong hengkang ke Eropa pada akhir 1920 an di mana ia membintangi beberapa drama dan film terkenal salah satunya adalah Piccadilly 1929 Ia menjalani paruh pertama 1930 an dengan bolak balik antara Eropa dan Amerika Serikat untuk karya film dan panggung Wong tampil dalam film film dari era film bersuara awal seperti Daughter of the Dragon 1931 dan Daughter of Shanghai 1937 dan dengan Marlene Dietrich dalam Shanghai Express 1932 karya Josef von Sternberg 3 Pada 1935 Wong mengalami kekecewaan terbesar dalam kariernya saat Metro Goldwyn Mayer menolak memberikannya peran utama karakter Tionghoa O Lan dalam versi film The Good Earth karya Pearl S Buck dan sebagai gantinya memilih aktris Jerman Luise Rainer untuk memainkan peran utama tersebut Wong menjalani tahun berikutnya dengan mengunjungi Tiongkok dalam rangka mengunjungi desa leluhur keluarganya dan belajar budaya Tionghoa Pada akhir 1930 an ia membintangi beberapa B movie untuk Paramount Pictures memerankan Tionghoa Amerika dalam sorotan positif Ia kurang memperhatikan karier filmnya pada masa Perang Dunia II karena ia mencurahkan waktu dan uangnya untuk membantu Tiongkok dalam melawan Jepang Wong kembali ke ranah publik pada 1950 an dalam beberapa penampilan televisi Pada 1951 Wong membuat sejarah dengan acara TV nya The Gallery of Madame Liu Tsong acara televisi AS pertama yang dibintangi seorang pemeran utama serial Asia Amerika 4 Ia berencana kembali ke perfilman dalam film Flower Drum Song saat ia wafat pada 1961 di usia 56 tahun akibat sirosis hati Sepanjang dekade setelah kematiannya Wong biasanya diingat karena peran peran stereotipe dalam Dragon Lady dan Butterfly yang sering ia bawakan Kehidupan dan kariernya dievaluasi ulang selama bertahun tahun pada tahun keseratus kelahirannya dalam tiga karya kesusastraan besar dan retrospektif film Peminatan terhadap kisah hidupnya berlanjut dan biografi lainnya Shining Star The Anna May Wong Story diterbitkan pada 2009 5 Daftar isi 1 Biografi 1 1 Kehidupan awal 1 2 Karier awal 1 3 Ketenaran 1 4 Pindah ke Eropa 1 5 Kembali ke Hollywood 1 6 Lintas Atlantik 1 7 Pergi ke Tiongkok 1 8 Akhir 1930 an 1 9 Tahun tahun berikutnya 1 10 Kematian 2 Warisan 3 Sebagian filmografi 4 Referensi 4 1 Catatan 4 2 Daftar pustaka dari sumber yang dikutip 5 Bacaan tambahan 6 Pranala luarBiografi suntingKehidupan awal sunting nbsp Anna May Wong duduk di pangkuan ibunya pada sekitar tahun 1905 Anna May Wong lahir dengan nama Wong Liu tsong artinya embun beku kuning meskipun kuning yang merupakan nama keluarganya dapat dianggap tak dipakai disini secara harfiah pada 3 Januari 1905 di Flower Street Los Angeles satu blok dari utara Pecinan di sebuah kediaman komunitas Tionghoa Irlandia Jerman dan Jepang terintegrasi 6 7 Ia adalah anak kedua dari tujuh bersaudara yang lahir dari pasangan Wong Sam sing pemilik Tempat Pencucian Baju Sam Kee di Los Angeles dan istri keduanya Lee Gon toy 8 Orangtua Anna May Wong adalah Tionghoa Amerika generasi kedua kakek neneknya telah bermukim di AS sejak sekitar tahun 1855 9 Kakeknya A Wong Wong adalah seorang pedagang yang memiliki dua toko di Michigan Hills sebuah kawasan penambangan emas di Placer County Ia datang dari Chang On sebuah desa dekat Taishan Provinsi Guangdong Tiongkok pada 1853 10 Ayah Anna May menjalani masa mudanya dengan bolak balik antara AS dan Tiongkok di mana ia menikahi istri pertamanya dan mengkaruniainya seorang putra pada 1890 11 Ia pulang ke AS pada akhir 1890 an dan pada 1901 meskipun tetap mendukung keluarganya di Tiongkok ia menikahi istri keduanya ibu Anna May 12 Kakak Anna May Lew Ying Lulu lahir pada akhir 1902 13 dan Anna May lahir pada 1905 disusul oleh lima anak lainnya Pada 1910 keluarganya pindah ke Figueroa Street di mana mereka menjadi satu satunya Tionghoa di blok mereka tinggal berdampingan dengan kebanyakan keluarga Meksiko dan Eropa Timur Dua bukit yang memisahkan rumah baru mereka dari Pecinan membantu Wong untuk berasimilasi dalam budaya Amerika 14 Ia masuk sekolah negeri mula mula dengan kakaknya tetapi kemudian pindah ke sekolah Tionghoa Presbiterian saat gadis gadis tersebut menjadi target tekanan rasial dari para murid lainnya Kelas kelasnya mengajar memakai bahasa Inggris tetapi Wong menghadiri sekolah bahasa Tionghoa pada siang hari dan pada hari Sabtu 15 Pada waktu yang sama produksi perfilman AS mulai beralih dari pantai timur ke kawasan Los Angeles Film film mengambil gambar di dalam dan di sekitaran kawasan Wong Ia mulai mendatangi teater teater film Nickelodeon dan dengan cepat terobsesi dengan para flicker bolas sekolah dan memakai uang makan siang untuk memasuki bioskop Ayahnya tak senang ia meminati perfilman merasa bahwa itu mengganggu pembelajarannya tetapi Wong memutuskan untuk memasuki karier film tanpa ijin Pada usia sembilan tahun ia membujuk para pembuat film untuk memberikannya peran memberikan dirinya sendiri julukan C C C atau Curious Chinese Child bahasa Indonesia Bocah Tionghoa yang Penasaran 16 Pada usia 11 tahun Wong muncul dengan nama panggungnya Anna May Wong yang dibentuk dari penggabungan nama Inggris dan keluarganya 17 Karier awal sunting nbsp Anna May Wong dalam film Technicolor The Toll of the Sea 1922 Wong bekerja di pasar swalayan Ville de Paris Hollywood saat Metro Pictures membutuhkan 300 pemeran tambahan perempuan untuk tampil dalam film Alla Nazimova The Red Lantern 1919 Tanpa sepengetahuan ayahnya seorang teman darinya dengan hubungan perfilman membantu Anna May meraih sebuah peran yang tak disebutkan sebagai pemeran tambahan yang membawa lentera 18 Ia berkarya selama dua tahun sebagai pemeran tambahan dalam berbagai film termasuk film film Priscilla Dean dan Colleen Moore Saat masih pelajar Wong terserang sebuah penyakit yang diidentifikasikan sebagai Tari St Vitus yang membuatnya tidak masuk sekolah selama berbulan bulan Ia mengalami kejatuhan emosional saat ayahnya membawanya ke seorang praktisioner pengobatan Tionghoa tradisional Pengobatannya sukses meskipun Wong kemudian bahwa ia tak menyukai metodenya 19 Pemikiran Tionghoa lainnya seperti Konghucu dan sebagian Tao dan ajaran Laozi memiliki pengaruh kuat pada filsafat pribadi Wong sepanjang hidupnya 20 Kehidupan keagamaan keluarganya juga meliputi pemikiran Kristen dalam bentuk Presbiterian dan pada masa dewasa ia sempat menjadi penganut Christian Science 21 Mengetahui sulit untuk mempertahankan pekerjaan sekolah dan semangatnya ia keluar dari Los Angeles High School pada 1921 untuk menjalani karier akting jangka penuh 22 23 Dalam mewujudkan keputusannya Wong berkata kepada Motion Picture Magazine pada 1931 Aku sangat muda saat aku mulai bahwa aku mengetahui aku masih muda jika aku gagal sehingga aku memutuskan untuk mencurahkan diriku selama 10 tahun untuk berkarya sebagai seorang aktris 24 Oada 1921 Wong meraih kredit layar lebar pertamanya pada film Bits of Life film antologi pertama di mana ia memerankan istri dari Lon Chaney Toy Ling dalam sebuah segmen berjudul Hop 25 Ia kemudian menyatakan bahwa itu adalah satu satunya kesempatan di mana ia memerankan seorang ibu 26 penampilannya membuatnya menjadi foto sampul dalam majalah Inggris Picture Show Pada usia 17 tahun ia memerankan peran utama pertamanya dalam film Technicolor dua warna Metro awal The Toll of the Sea Ditulis oleh Frances Marion ceritanya berdasarkan pada Madama Butterfly Majalah Variety memuji penampilan Wong atas akting luar biasa nya 27 The New York Times menyatakan Nona Wong meraih seluruh simpati penonton dari panggilannya dan ia tak pernah menolaknya dengan perasaan teatrikal Ia memiliki sebuah peran yang sulit peran yang dirusak sembilan kali dari sepuluh kesempatan tetapi ia adalah penampilan kesepuluhnya Tak sepenuhnya sadar dengan kamera dengan esensi proporsi dan akurasi pantomimik yang luar biasa ia harus ditonton lagi dan sering berada di layar 28 Disamping ulasan semacam itu Hollywood kurang meminati pembuatan peran bagi Wong etnisitasnya membuat para pembuat film AS menghindarkannya dari peran utama perempuan David Schwartz kepala kurator Museum of the Moving Image menyatakan Ia membangun sebuah tingkat ketenaran di Hollywood tetapi Hollywood tak mengetahui apa yang bisa dilakukan terhadapnya 29 Ia menjalani beberapa tahun berikutnya dalam peran pendukung yang menyediakan atmosfer eksotik 30 seperti di mana ia memerankan seorang selir dalam film Drifting 1923 karya Tod Browning 24 Para produser film mengoroti pertumbuhan ketenaran Wong namun mereka tetap bersikukuh menempatkannya pada peran pendukung 31 Namun optimistik terhadap karier film pada 1923 Wong berkata Perfilman itu sempurna dan aku meraih semua kebaikannya tetapi tidak terlalu buruk untuk memiliki tempat pencucian di balikmu sehingga kau bisa menunggu dan mengambil bagian bagian bagus dan menjadi independen saat kau daki 17 Ketenaran sunting Pada usia 19 tahun Anna May Wong memerankan peran pendukung sebagai seorang budak Mongol dalam film Douglas Fairbanks The Thief of Bagdad 1924 Memerankan seorang peran Nona Naga yang stereotipe penampilan besarnya di layar lebar meraih sambutan dari para audien dan juga kritikus 32 Film tersebut meraih keuntungan lebih dari 2 juta dan membantu memperkenalkan Wong ke masyarakat Sepanjang waktu tersebut Wong telah menjalin hubungan dengan sutradara Tod Browning Hubungan percintaan tersebut banyak diketahui pada masa itu hubungan tersebut adalah sebuah hubungan antar rasial dan Wong masih di bawah umur 33 Setelah peran menonjol keduanya Wong memindahkan keluarganya ke apartemennya sendiri Khawatir orang orang Amerika memandangnya sebagai kelahiran asing meskipun ia lahir dan dibesarkan di California Wong mulai menanam citra flapper 34 Pada Maret 1924 berencana membuat film film tentang mitologi Tionghoa ia menandatangani sebuah kesepakatan yang mendirikan Anna May Wong Productions saat mitra bisnisnya diketahui melakukan praktik praktik tak jujur Wong mengeluarkan gugatan terhadapnya dan perusahaan tersebut dibubarkan 35 Ini kemudian menjadi bukti bahwa karier Wong akan masih dibatasi oleh hukum anti miskegenasi Amerika yang menghindarkannya dari pembagian adegan ciuman dengan orang dari ras lainnya meskipun jika karakternya adalah orang Asia tetapi diperankan oleh aktor kulit putih 36 Satu satunya pemeran utama laki laki Asia dalam perfilman AS pada era film bisu adalah Sessue Hayakawa Karena pemeran utama laki laki Asia jarang ditemukan Wong tidak menjadi pemeran utama perempuan 37 Wong masih ditawari peran peran pendukung eksotik memerankan gadis pribumi asli dalam dua film tahun 1924 Mengambil gambar di Teritorial Alaska ia memerankan seorang Eskimo dalam film The Alaskan Ia kembali ke Los Angeles untuk menampilkan bagian dari Putri Tiger Lily dalam film Peter Pan Kedua film tersebut diambil gambarnya oleh sinematografer James Wong Howe namun Peter Pan lebih sukses menjadi hit musim Natal 38 39 Pada tahun berikutnya Wong meraih pujian karena memerankan seorang vampire Oriental manipulatif dalam film Forty Winks 40 Disamping ulasan ulasan yang menyanjung ia menjadi semakin tak suka dengan peran perannya dan mulai mencari jalan lain untuk sukses Pada awal 1925 ia bergabung dengan grup bintang serial pada perjalanan keliling sirkuit vaudeville saat perjalanan tersebut mengalami kegagalan Wong dan para anggota grup lainnya pulang ke Hollywood 41 Pada 1926 Wong mengambil bagian dalam pembangunan Grauman s Chinese Theatre saat ia bergabung dengan Norma Talmadge pada acara peletakan batu pertamanya meskipun ia tak diundang untuk meninggalkan jejak tangan dan kakinya di semen 42 43 Pada tahun yang sama Wong membintangi film The Silk Bouquet Berganti judul menjadi The Dragon Horse pada 1927 film tersebut menjadi film AS pertama yang diproduksi dengan bekingan Tionghoa yang disediakan oleh Chinese Six Companies dari San Francisco Ceritanya berlatar belakang Tiongkok pada zaman Dinasti Ming dan menampilkan aktor aktor Asia yang memainkan peran peran Asia 44 Wong masih memegang peran pendukung Karakter karakter perempuan Asia di Hollywood dihadapkan pada dua pola stereotipe Kupu kupu yang menyakralkan diri dan naif dan Nona Naga yang pendiam dan tak bersetia kawan Dalam film Old San Francisco 1927 yang disutradarai oleh Alan Crosland untuk Warner Brothers Wong memerankan seorang Nona Naga seorang putri gangster 45 Dalam film Mr Wu 1927 ia memerankan peran pendukung karena meningkatnya penyensoran terhadap pasangan ras campuran di layar lebar Dalam film The Crimson City yang dirilis pada tahun berikutnya hal tersebut terjadi lagi 46 Pindah ke Eropa sunting Berusaha untuk meraih kekhasan dan mendapatkan peran karakter Asia utama agar sebanding dengan aktris aktris non Asia Wong hengkang dari Hollywood pada 1928 untuk pergi ke Eropa 47 Saat diwawancarai oleh Doris Mackie dari Film Weekly pada 1933 Wong menyinggung peran peran Hollywood nya Aku sangat berusaha menjadi bagian yang aku mainkan 48 49 Ia beranggapan Terdapat sedikit benih untukku di Hollywood karena selain Tionghoa sebenarnya para produser menyoroti orang Hungaria Meksiko Indian Amerika untuk peran peran Tionghoa 50 Di Eropa Wong menjadi sensasi membintangi film film terkenal seperti Schmutziges Geld alias Song dan Show Life 1928 dan Grossstadtschmetterling Pavement Butterfly Dari tanggapan para kritikus Jerman untuk film Song The New York Times mengabarkan bahwa Wong disanjung tak hanya sebagai aktris dari bakat transenden namun karena kecantikannya yang besar Artikel tersebut menyatakan bahwa orang orang Jerman menghiraukan latar belakang Amerika Wong para kritikus Berlin yang menyanjungi bintang tersebut dan produksinya tak tau bahwa Anna May adalah kelahiran Amerika Mereka hanya menyebutnya berdarah Tionghoa 51 Di Wina ia memerankan peran utama dalam operet Tschun Tschi dalam bahasa Jerman 49 Seorang kritikus Austria menyatakan Fraulein Wong telah memukau audien dengan kekuatannya dan tragedi tak terduga dari aktingnya yang sangat tergerak menuntaskan bagian berbahasa Jerman yang sulit dengan sangat sukses 52 Saat di Jerman Wong berteman dengan sutradara Leni Riefenstahl Pertemanan akrabnya dengan beberapa wanita sepanjang hidupnya termasuk Marlene Dietrich dan Cecil Cunningham berujung pada rumor lesbianisme yang merusak reputasi publiknya 53 Selain hubungannya dengan Dietrich terdapat rumor yang menyatakan bahwa keluarga Wong telah lama menentang karier aktingnya yang pada masa itu dianggap mencederai tidak menghormati profesi 54 Produser London Basil Dean membawakan drama A Circle of Chalk bagi Wong untuk beradu peran dengan Laurence Olivier muda penampilan panggung pertamanya di Inggris 49 Dikritik karena beraksen California yang disebut oleh seorang kritikus sebagai Yankee squeak Wong mengambil pelatihan vokal di Cambridge University di mana ia belajar aksen Britania 55 Komposer Constant Lambert yang menyoroti aktris tersebut setelah ia muncul dalam perfilman menghadiri drama pada malam pembukaannya dan kemudian mengkomposisikan Eight Poems of Li Po yang didedikasikan kepadanya 56 Wong tampil dalam film bisu terakhirnya Piccadilly pada 1929 film pertama dari lima film Inggris di mana ia tampil Film tersebut menyebabkan sebuah sensasi di Inggris 57 Gilda Gray merupakan aktris bergaji tertinggi tetapi Variety menyatakan bahwa Wong melampaui bintang tersebut dan bahwa dari momen tari tari Nona Wong di ruang dampur ia mencuri Piccadilly dari Nona Gray 58 Meskipun film tersebut membawakan peran paling sensual kepada Wong dalam film Inggris ia tak boleh lagi berciuam dengan lawan main Kaukasia nya dan adegan terencana kontroversial yang melibatkan sebuah ciuman dipotong sebelum film tersebut dirilis 59 Terlupakan selama berdekade dekade setelah perilisannya Piccadilly kemudian direstorasikan oleh British Film Institute 60 Richard Corliss dari majalah Time menyebut Piccadilly sebagai film terbaik Wong 61 dan The Guardian mengabarkan bahwa penemuan kembali film tersebut dan penampilan Wong di dalamnya telah bertanggung jawab atas sebuah restorasi terhadap reputasi aktris tersebut 42 Saat di London Wong menjalin hubungan percintaan dengan penulis dan eksekutif penyiaran Eric Maschwitz yang menulis lirik lirik pada These Foolish Things Remind Me Of You sebagai sebuah pencurahannya terhadap Wong setelah mereka berjumpa 42 62 Film bersuara pertama Wong adalah film The Flame of Love 1930 di mana ia direkam dalam bahasa Prancis Inggris dan Jerman Meskipun penampilan Wong terutama penanganannya terhadap tiga bahasa tersebut berjalan lancar seluruh tiga versi dari film tersebut meraih ulasan ulasan negatif 63 Kembali ke Hollywood sunting Pada 1930 an studio studio Amerika melirik bakat Eropa yang segar Ironisnya Wong dilirik pandangan mereka dan ia ditawari kontrak dengan Paramount Studios pada 1930 Dijanjikan peran utama dan biaya tinggi ia pulang ke Amerika Serikat Sanjungan dan pelatihan yang ia dapatkan selama bertahun tahun di Eropa membuatnya membintangi peran pada Broadway dalam drama On the Spot 64 sebuah drama yang dijalankan pada 167 penampilan dan yang kemudian ia bawakan dalam bentuk film dengan judul Dangerous to Know 65 Saat pengarah drama tersebut ingin Wong memakai tingkah laku Jepang stereotipe yang didatangkan dari Madame Butterfly dalam penampilannya dari seorang karakter Tionghoa Wong menolaknya Sebagai gantinya ia memakai pengetahuan gaya dan isyarat Tionghoa untuk memainkan karakter tersebut dengan tingkat keotentikan yang besar 66 Setelah ia kembali ke Hollywood pada 1930 Wong masih beralih ke panggung dan kabaret untuk sebuah outlet kreatif Pada November 1930 ibu Anna May tewas tertabrak sebuah kendaraan di depan rumah Figueroa Street 67 Keluarganya masih berada di rumah tersebut sampai 1934 saat ayah Wong pulang ke kampung halamannya di Tiongkok dengan para adik Anna May 68 Anna May membayar biaya sekolah adik adiknya yang bersekolah setelah mereka pindah ke Tiongkok 69 Sebelum keluarganya pergi ayah Wong menulis sebuah artikel besar untuk Xinning sebuah majalah Taishan perantauan di mana ia mengekspresikan kebanggaannya terhadap ketenaran putrinya 70 nbsp Peran Wong sebagai putri Fu Manchu dalam film Daughter of the Dragon adalah sebuah peran stereotipe terakhir yang ia mainkan Ddijanjikan tampil dalam sebuah film Josef von Sternberg Wong menerima peran stereotipe lainnya karakter utama dari putri Fu Manchu dalam film Daughter of the Dragon 1931 71 Ini adalah peran Tionghoa jahat stereotipe terakhir yang Wong mainkan 72 dan juga salah satu penampilan yang ia bintangi bersama dengan satu satunya aktor Asia terkenal lainnya dari era tersebut Sessue Hayakawa Meskipun ia diberi peran status tersebut tak sepadan dengan cek pembayarannya ia dibayar 6 000 sementara Hayakawa meraih 10 000 dan Warner Oland yang hanya tampil dalam film tersebut selama 23 menit dibayar 12 000 73 Wong mulai memakai citra selebritinya untuk mengeluarkan pernyataan politik pada akhir 1931 contohnya ia menulis kritikan keras terhadap Insiden Mukden dan kemudian invasi Manchuria oleh Jepang 74 75 Ia juga menjadi lebih menyuarakan advokasinya terhadap sebab sebab Tionghoa Amerika dan untuk peran peran film yang lebih baik Dalam sebuah wawancara tahun 1933 untuk Film Weekly berjudul I Protest Wong mengkritik stereotipe negatif dalam film Daughter of the Dragon dengan berkata Kenapa Tionghoa selalu menjadi penjahat di layar lebar Dan benar benar jahat membunuh berbahaya seekor ular di rumput Kami tak suka itu Bagaimana kami bisa mengiyakannya dengan peradaban yang jauh lebih tua ketimbang Barat 48 76 Wong beradu peran dengan Marlene Dietrich sebagai orang saleh yang menyucikan diri dalam film Shanghai Express karya Sternberg 71 Adegan adegan seksualnya dengan Dietrich disoroti beberapa komentator dan mengembuskan rumor tentang hubungan antar kedua bintang tersebut 77 Meskipun ulasan ulasan kontemporer berfokus pada akting Dietrich dan penyutradaraan Sternberg para sejarawan film saat ini menyatakan bahwa penampilan Wong melebihi Dietrich 71 78 Pers Tiongkok telah lama memberikan ulasan ulasan yang sangat campuran terhadap karier Wong dan kurang suka dengan penampilannya dalam film Shanghai Express Sebuah surat kabar Tiongkok memberikan berita utama Paramount Memakai Anna May Wong untuk Membuat Film untuk Menyudutkan Tiongkok dan melanjutkannya dengan berkata Meskipun ia berperan artistik yang ia lakukan tak lebih dari menyudutkan ras Tionghoa 79 Para kritikus di Tiongkok meyakini bahwa seksualitas Wong di layar lebar mengundang stereotipe negatif terhadap wanita Tionghoa 80 Kritikan yang lebih tajam datang dari the pemerintah Nasionalis tetapi kaum intelektual dan liberal di Tiongkok tak selalu menentang Wong seperti saat Universitas Peking menganugerahi gelar dokterandes kehormatan kepada aktris tersebut pada 1932 Sumber sumber kontemporer mengabarkan bahwa ini mungkin satu satunya kesempatan di mana seorang pemeran diberi penghargaan semacam itu 81 Baik di Eropa maupun Amerika Wong telah dipandang menjadi ikon mode sepanjang satu dekade Pada 1934 Mayfair Mannequin Society dari New York mengangkatnya menjadi wanita berbusana terbaik di dunia dan pada 1938 majalah Look mengangkatnya menjadi gadis Tionghoa paling cantik di dunia 82 Lintas Atlantik sunting Setelah ia sukses di Eropa dan meraih peran penting dalam film Shanghai Express karier Hollywood Wong kembali ke susunan lamanya Karena aturan anti miskegenasi Hays Code ia dijauhkan dari peran utama perempuan dalam film The Son Daughter yang dibintangi oleh Helen Hayes Metro Goldwyn Mayer menganggapnya terlalu Tionghoa untuk memainkan seorang Tionghoa dalam film tersebut 83 dan Hays Office tidak membolehkannya menampilkan adegan percintaan karena pemeran laki laki dalam film tersebut Ramon Novarro bukanlah orang Asia 71 Wong dijadwalkan memainkan peran seorang gundik dari seorang jenderal Tiongkok korup dalam film The Bitter Tea of General Yen 1933 karya Frank Capra tetapi peran tersebut diganti dengan Toshia Mori 84 nbsp Potret foto Carl Van Vechten dari Wong 22 September 1935 Kembali ditolak Hollywood Wong kembali ke Inggris di mana ia singgah selama hampir tiga tahun Selain muncul dalam empat film ia berkeliling Skotlandia dan Irlandia sebagai bagian dari acara vaudeville Ia juga tampil dalam program Yibelium Perak Raja George pada tahun 1935 85 Filmnya Java Head 1934 meskipun umumnya dianggap berdampak kecil adalah satu satunya film di mana Wong berciuman dengan karakter utama laki laki yang diperankan oleh suami kulit putihnya dalam film tersebut Bioghrafer Wong Graham Russell Hodges menyatakan bahwa ini adalah kenapa film tersebut masih menjadi salah satu kesukaan pribadi Wong 86 Saat di London Wong bertemu Mei Lanfang salah satu bintang terkenal dari Opera Beijing Ia telah lama meminati opera Tionghoa dan Mei menawari pelatihan kepada Wong jika ia berkunjung ke Tiongkok 87 Pada 1930 an ketenaran novel novel Pearl Buck khususnya The Good Earth serta bertumbuhnya simpati Amerika terhadap Tiongkok dalam perjuangannya melawan Imperialisme Jepang membuka kesempatan bagi peran Tionghoa yang lebih positif dalam film film AS 88 Wong pulang ke AS pada Juni 1935 dengan tujuan meraih peran O lan karakter perempuan utama dalam versi film MGM dari The Good Earth Sejak penerbitannya pada 1931 Wong membuat keputusannya untuk memerankan O lan dalam sebuah versi film dari buku tersebut 89 dan pada awal 1933 surat surat kabar Los Angeles menyebut Wong sebagai pilihan terbaik untuk bagian tersebut 90 Meskipun demikian studio tersebut tampak tak pernah serius mengangkat Wong dalam peran tersebut karena Paul Muni seorang pemeran berdarah Eropa memerankan suami O lan Wang Lung The Pemerintah Tiongkok juga menasehati studio yang menentang pemeranan Wong dalam peran tersebut Penasehat Tionghoa berkata kepada MGM entah kapan ia tampil dalam sebuah film surat surat kabar mencetak gambarnya dengan kutipan Anna May kembali kehilangan muka untuk Tiongkok 91 Menurut Wong ia sebagai gantinya ditawarkan bagian dari Lotus seorang gadis lagu yang membantu menghancurkan keluarga tersebut dan merampas putra sulung dari keluarga tersebut 92 Wong menolak peran tersebut dengan berkata kepada kepala produksi MGM Irving Thalberg Jika kau memberikanku peran O lan Aku akan sangat tercanjung Namun kau berkata kepadaku dengan darah Tionghoa untuk hanya memegang peran tak simpatetik dalam film yang menampilkan para pemeran yang seluruhnya orang Amerika yang memerankan karakter karakter Tionghoa 90 Peran Wong yang diharapkan diberikan kepada Luise Rainer yang memenangkan Oscar Aktris Terbaik atas penampilannya Saudari Wong Mary Liu Heung Wong tampil dalam film tersebut pada peran Mempelai Cilik 93 Penolakan MGM terhadap Wong atas karakter Tionghoa berprofil tinggi dalam perfilman AS sampai sekarang masih dikenang sebagai salah satu kasus paling menonjol dari diskriminasi pemeranan pada tahun 1930 an 94 Pergi ke Tiongkok sunting Setelah perseteruan besar atas penolakan perannya dalam The Good Earth Wong mengumumkan rencana perjalanan setahun ke Tiongkok untuk mengunjungi ayahnya dan keluarganya di Taishan 68 95 Ayah Wong telah pulang ke kampung halamannya di Tiongkok dengan adik adiknya pada 1934 Disamping dari tawaran Mei Lanfang untuk mengajarinya ia ingin belajar lebih banyak tentang teater Tionghoa dan melalui terjemahan terjemahan Inggris yang agar ditampilkan dengan baik pada beberapa drama Tionghoa kepada para audien internasional 69 96 Ia berkata kepada San Francisco Chronicle bahwa saat keberangkatannya selama setahun aku belajar tanah air ayah ayahku Mungkin saat aku datang aku bakal merasa seperti orang luar Namun sebaliknya aku menemukan kehidupan masa lampauku yang berwujud kualitas tak realitas seperti mimpi 68 Pada Januari 1936 ia menuangkan pengalaman pengalamannya dalam serangkaian artikel yang dicetak di surat surat kabar AS seperti New York Herald Tribune 85 Los Angeles Examiner Los Angeles Times dan Photoplay 97 Dalam pemberhentiannya di Tokyo pada perjalanannya menuju Shanghai para wartawan lokal yang penasaran dengan kehidupan percintaannya bertanya tentang apakah ia berencana menikah Wong menjawab Tidak aku menikahi karya seniku my art Namun pada hari berikutnya surat surat kabar Jepang mengabarkan bahwa Wong menikahi seorang pria Kanton kaya bernama Art 85 98 Saat ia berjalan jalan ke Tiongkok Wong masih sangat dikritik oleh pemerintah Nasionalis dan komunitas film 99 Ia sulit berkomunikasi di beberapa wilayah Tiongkok karena ia dibesarkan dengan dialek Taishan ketimbang Mandarin Ia kemudian menyatakan bahwa beberapa ragam Tionghoa terdengar aneh bagiku seperti Gaelik Aku jadi memiliki pengalaman berbicara yang aneh kepada bangsaku sendiri melalui seorang penafsir 100 Kejatuhan selebritas internasional pada kehidupan pribadi Wong termanifestasi sendiri dalam wujud tekanan dan kemurkaan mendadak serta merokok dan minum minum 101 Merasa tak nyaman saat ia datang ke Hong Kong Wong dikerumuni oleh kerumunan yang telah menunggu yang dengan cepat berujung pada pertikaian Seseorang berkata Jatuhkan Huang Liu tsong antek antek itu menodai Tiongkok Jangan biarkan ia pergi Wong mulai menangis dan peristiwa desak desakan pun terjadi 102 Setelah ia pergi untuk kunjungan pendek ke Filipina keadaan mendingin dan Wong bergabung dengan keluarganya di Hong Kong Dengan ayahnya dan saudara saudaranya Wong mengunjungi keluarganya dan istri pertamanya di rumah leluhur keluarga tersebut di dekat saishan 95 103 Klaim laporan yang berseberangan menyatakan bahwa ia disamping hangat sekaligus menyatakan bahwa ia dihadapkan dengan pertentangan dari warga desa Ia menjalani lebih dari 10 hari di desa keluarganya dan beberapa waktu di desa desa tetangga sebelum melanjutkan perjalanannya di Tiongkok 104 Setelah kembali ke Hollywood Wong mengisahkan masa masanya di Tiongkok dan kariernya di Hollywood Aku memutuskan agar aku tak pernah bermain dalam Teater Tionghoa Aku tak memiliki perasaan terhadapnya Itu adalah keadaan yang sangat menyedihkan untuk ditolak oleh Tionghoa karena aku terlalu Amerika dan oleh para produser Amerika karena mereka lebih menyoroti ras lain untuk memerankan bagian bagian Tionghoa 95 Ayah Wong pulang ke Los Angeles pada 1938 105 Akhir 1930 an sunting Untuk menyelesaikan kontraknya dengan Paramount Pictures Wong membuat serangkaian film B pada akhir 1930 an Sering ditolak oleh para kritikus film film tersebut memberikan peran peran non stereotipe Wong yang diterbitkan dalam pers Tionghoa Amerika untuk citra citra positif mereka Film film berbiaya kecil tersebut disoroti ketimbang perilisan perilisan berprofil lebih tinggi dan dan Wong memakai pengedepanannya untuk menggambarkan karakter karakter Tionghoa Amerika yang sukses dan profesional Kompeten dan bangga terhadap warisan Tionghoa mereka peran peran tersebut dikerjakan melawan penggambaran penggambaran terhadap Tionghoa Amerika dalam film AS pada masa sebelumnya 106 Berseberangan dengan penentangan Tionghoa resmi dari peran peran film Wong konsul Tiongkok untuk Long Angeles memberikan persetujuannya untuk naskah naskah akhir dari dua filmnya Daughter of Shanghai 1937 dan King of Chinatown 1939 107 nbsp Potret foto Carl Van Vechten dari Wong mengenakan kostum untuk adaptasi dramatis dari film Turandot karya Puccini di Westport Country Playhouse pada 11 Agustus 1937 108 Dalam film Daughter of Shanghai Wong memerankan peran utama perempuan Asia Amerika yang ditulis ulang untuknya sebagai peran utama dari cerita tersebut yang secara aktif menyetingkan alur dalam gerakan ketimbang karakter lebih pasif yang awalnya direncanakan 109 Naskahnya dirajut sangat hati hati untuk Wong saat karyanya diberi judul Anna May Wong Story 96 Dari film tersebut Wong berkata kepada Hollywood Magazine Aku suka bagianku dalam film tersebut ketimbang yang pernah aku ambil sebelumnya karena film ini memberikan sebuah pemecahan kepada Tionghoa kami memiliki bagian bagian simpatetik untuk sebuah perubahan Bagiku itu mengartikan sebuah kesepakatan besar 110 The New York Times memberikan ulasan yang umumnya positif kepada film tersebut dengan menyebut asal muasal film B nya Sebuah pemeranan kompeten tak lazim yang dicantumkan pada film tersebut dari konsekuensi konsekuensi terburuk dari banalitas banalitas tertentu yang tak terelakkan Pemeranannya terkombinasi dengan set set efektif untuk mengurangi unsur unsur alami melawan film film manapun dalam tradisi Daughter of Shanghai 111 Pada Oktober 1937 pers memunculkan rumor bahwa Wong berencana menikahi lawan main laki lakinya dalam film tersebut teman masa kecil dan aktor Korea Amerika Philip Ahn 95 Wong menjawab Aku bakal seperti menikahi saudaraku 112 Bosley Crowther tidak terlalu senang dengan Dangerous to Know 1938 yang ia sebut melodrama tingkat dua bakat bakat yang sangat pantas dari pemeranan pada umumnya 113 Dalam film King of Chinatown Wong memerankan seorang pembedah yang memberikan promosi berbiaya tinggi dalam rangka mencurahkan tenaganya untuk membantu Tiongkok dalam melawan invasi Jepang 114 Frank Nugent dari The New York Times memberikan ulasan negatif terhadap film tersebut Meskipun ia membuat tanggapan positif terhadap dorongannya terhadap Tionghoa dalam pertarungan mereka melawan Jepang ia menyatakan Paramount harus menyelaraskannya dan para pemerannya kebutuhan tersebut sebanding dengan hal hal semacam itu 115 Paramount juga menunjuk Wong menjadi pengajar untuk para pemeran lainnya seperti Dorothy Lamour dalam perannya sebagai orang Eurasia dalam film Disputed Passage 95 Wong tampil di radio beberapa kali termasuk peran tahun 1939 sebagai Peony dalam The Patriot karya Pearl Buck pada saluran radio The Campbell Playhouse milik Orson Welles 116 Akting kabaret Wong yang meliputi lagu lagu berbahasa Kanton Prancis Inggris Jerman Denmark Swedia dan bahasa bahasa lainnya membuatnya tenar di AS Eropa dan Australia sepanjang 1930 an dan 1940 an 117 Pada 1938 saat melelang kostum kostum film dan menyumbangkan uangnya untuk bantuan Tiongkok Chinese Benevolent Association of California menghargai Wong atas karyanya dalam mendukung para pengungsi Tionghoa 118 Berproses dari situ ia menulis sebuah buku masak berjudul New Chinese Recipes pada 1942 salah satu buku masak Tionghoa pertama yang juga dicurahkan untuk pemulihan Persatuan Tiongkok 119 Antara 1939 dan 1942 ia membuat beberapa film selain mengadakan acara acara dan penampilan penampilan dalam mendukung perjuangan Tiongkok melawan Jepang Jatuh sakit akibat tanggapan negatif yang ia dapatkan sepanjang ia berkarier di Amerika Anna May Wong mengunjungi Australia selama lebih dari 3 bulan pada 1939 Disana ia menjadi sorotan utama dalam sebuah acara vaudeville berjudul Highlights from Hollywood di Tivoli Theatre Melbourne 120 121 Tahun tahun berikutnya sunting Wong membintangi film Bombs over Burma 1942 dan Lady from Chungking 1942 keduanya propaganda anti Jepang yang dibuat oleh studio poverty row Producers Releasing Corporation Ia menyumbangkan gajinya untuk kedua film tersebut untuk Pemulihan Penyatuan Tiongkok 122 The Lady from Chungking berbeda dari film perang Hollywood yang biasanya dalam hal Tionghoa berperan sebagai pahlawan ketimbang korban yang diselamatkan Amerika Bahkan setelah karakter karakter Amerika ditangkap oleh Jepang tujuan utama para pahlawannya bukan untuk membebaskan pasukan Amerika tetapi menghindarkan Jepang dari memasuki kota Chongqing Chungking Selain itu dalam kedua film tersebut karakter karakter Tionghoa diperankan oleh para aktor Tionghoa Amerika sementara para musuh Jepang yang biasanya diperankan oleh para aktor Tionghoa Amerika diperankan oleh Eropa Amerika Film tersebut berakhir dengan Wong membuat sebuah pidato atas kelahiran Tiongkok baru 122 The Hollywood Reporter dan Variety sama sama memberikan ulasan positif terhadap penampilan Wong dalam film The Lady from Chungking tetapi diberi tanggapan negatif atas alur filmnya Pada masa berikutnya Wong menginvestasikan real estate dan memiliki sejumlah properti di Hollywood 123 Ia memindahkan tempat tinggalnya di San Vicente Boulevard Santa Monica ke empat apartemen yang ia sebut Moongate Apartments 124 Ia menjabat sebagai manajer rumah apartemen tersebut dari akhir 1940 an sampai 1956 saat ia pindah dengan saudaranya Richard ke 21st Place Santa Monica 125 Pada 1949 ayah Wong wafat di Los Angeles pada usia 91 tahun 105 Setelah cuti enam tahun Wong kembali ke perfilman pada tahun yang sama dengan peran kecil dalam sebuah film B berjudul Impact 126 Dari 27 Agustus sampai 21 November 1951 Wong membintangi serial detektif yang ditulis khusus untuknya serial DuMont Television Network The Gallery of Madame Liu Tsong 126 di mana ia memerankan peran utama yang memakai nama lahirnya 117 Karakter Wong adalah seorang diler seni rupa Tionghoa yang terlibat dalam kerja detektif dan intrik internasional 127 Sepuluh episode setengah jam pada waktu perdana dari 21 00 sampai 21 30 128 Meskipun ada rencana untuk musim kedua DuMont menunda acara tersebut pada 1952 Tak ada salinan dari acara tersebut atau naskahnya yang masih ada 129 Setelah serial tersebut rampung kesehatan Wong mulai menurun Pada akhir 1953 ia terserang stroke yang saudaranya anggap berkaitan dengan menopause kebiasaan minum minumnya dan kekhawatiran finansial 130 Pada 1956 Wong membawakan salah satu dokumenter AS pertama tentang Tiongkok yang seluruhnya dinarasikan oleh seorang Tionghoa Amerika Disiarkan pada serial perjalanan ABC Bold Journey program tersebut terdiri dari rekaman film dari kunjungannya tahun 1936 ke Tiongkok 131 Wong juga menjadi tamu pada serial serial televisi seperti Adventures in Paradise The Barbara Stanwyck Show dan The Life and Legend of Wyatt Earp 132 Atas jasa jasanya dalam industri film Anna May Wong meraih sebuah bintang di 1708 Vine Street saat pembukaan Hollywood Walk of Fame pada 1960 133 Ia juga digambarkan sebagai salah satu empat pilar pendukung dari patung Gateway to Hollywood yang terletak di bagian selatan Hollywood Boulevard dan La Brea Avenue dengan aktris Dolores del Rio Hispanik Amerika Dorothy Dandridge Afrika Amerika dan Mae West 134 Pada 1960 Wong kembali ke perfilman dalam film Portrait in Black yang dibintangi oleh Lana Turner Ia masih menemukan dirinya sendiri di stereotipe kan dengan sebuah perilisan pers yang mengaitkan cuti panjangnya dengan hal tersebut yang diklaim atas dorongan kepada Wong oleh ayahnya Jangan berfoto terlalu berlebihan atau kau kehilangan jiwamu 42 suatu kutipan yang dicantumkan dalam beberapa obituarinya 117 Kematian sunting nbsp Makam Anna May Wong di Angelus Rosedale Cemetery Ia dijadwalkan memainkan peran Madame Liang dalam produksi film Rodgers and Hammerstein Flower Drum Song tetapi tak mampu mengambil peran tersebut karena kesehatannya makin menurun 135 Pada 3 Februari 1961 di usia 56 tahun Wong wafat akibat serangan jantung saat ia tidur di rumahnya di Santa Monica dua hari setelah penampilan layar lebar terakhirnya pada acara televisi The Barbara Stanwyck Show Jenazahnya yang dikremasi dikuburkan di makam ibunya di Rosedale Cemetery Los Angeles Nisannya ditancai dengan nama ibunya yang di Anglikanisasi di bagian atas dan nama Tionghoa Anna May di bagian kanan dan saudarinya Mary di bagian kiri di sepanjang sisinya Warisan sunting nbsp Potret foto Carl Van Vechten 25 April 1939 Citra dan karier Wong meninggalkan sebuah warisan Melalui film filmnya penampilam publik dan fitur majalah berpengaruh ia membantu menghumanisasikan Asia Amerika kepada audien kulit putih pada periode yang diwarnai rasisme dan diskriminasi Asia Amerika khususnya Tionghoa dipandang sebagai orang asing dalam masyarakat AS namun film film Wong dan citra publiknya mengangkatnya sebagai warga Asia Amerika pada masa saat hukum hukum mendiskriminasi imigrasi dan kewarganegaraan Asia Citra hibrida Wong menyiratkan catatan catatan kontemporer bahwa Timur dan Barat adalah warisan yang berbeda 136 Di antara film film Wong hanya film Shanghai Express meraih perhatian kritis di AS sepanjang dekade dekade setelah ia wafat Di Eropa dan khususnya Inggris film filmnya tampil khusus di festival festival Wong masih populer dalam komunitas gay yang sering mengklaimnya sebagai salah satu dari milik mereka dan atas marginalisasinya oleh arus utama menjadi sebuah simbol 137 Meskipun Nasionalis Tiongkok mengkritik peran stereotipenya sebagai Nona Naga dan Kupu Kupu Wong sendiri terlupakan di Tiongkok 138 Selain itu pengaruh warisan Wong dalam komunitas film Asia Amerika dapat dilihat dalam Anna May Wong Award of Excellence yang diberikan setiap tahun di Asian American Arts Awards 139 penghargaan yang diberikan oleh Asian Fashion Designers yang juga mengambil nama dari Wong pada 1973 137 Sepanjang berdekade dekade setelah ia wafat citra Wong masih menjadi simbol dalam kesusastraan serta film Dalam puisi tahun 1971 The Death of Anna May Wong Jessica Hagedorn memandang karier Wong sebagai salah satu glamour tragis dan memerankan aktris tersebut sebagai presensi maternal yang rapuh seorang wanita Asia Amerika yang mengurusi kelahiran namun secara ambivialen wanita layar lebar Asia Amerika dalam zaman jazz 140 Karakter Wong dalam film Shanghai Express menjadi subyek dari puisi tahun 1989 buatan John Yau No One Ever Tried to Kiss Anna May Wong yang menginterpretasikan karier aktris tersebut sebagai serangkaian percintaan tragis 141 Dalam versi film tahun 1993 karya David Cronenberg dari drama tahun 1986 buatan David Henry Hwang M Butterfly citra Wong banyak dipakai sebagai simbol diva tragis 142 Kehiupannya menjadi subyek dari China Doll The Imagined Life of an American Actress sebuah drama fiksi pemenang penghargaan 143 yang ditulis oleh Elizabeth Wong pada 1995 144 Pada peringatan keseratus kelahiran Wong pengisahan kembali kehidupan dan kariernya dilakukan tiga karya besar dari aktris tersebut ditampilkan dan penghormatan komprehensif terhadap film filmnya dilakukan di Museum of Modern Art dan American Museum of the Moving Image New York City 60 145 Biografi tahun 2003 buatan Anthony Chan Perpetually Cool The Many Lives of Anna May Wong 1905 1961 menjadi karya besar pertama tentang Wong dan Chan berkata dari sebuah persepktif dan snsibilitas Asia Amerika yang unik 146 Pada 2004 pengisahan karier Wong dari Philip Leibfried dan Chei Mi Lane Anna May Wong A Complete Guide to Her Film Stage Radio and Television Work diterbitkan beserta biografi berjangka penuh kedua Anna May Wong From Laundryman s Daughter to Hollywood Legend karya Graham Russell Hodges Sepanjang masa hidup Anna May Wong karier dan warisannya merefleksikan beberapa masalah kompleks yang masih terjadi berdekade dekade setelah ia wafat Anthony Chan menekankan bahwa tempatnya dalam sejarah perfilman Asia Amerika sebagai bintang perempuan pertamanya bersifat permanen 147 Sebagian filmografi suntingArtikel utama Filmografi Anna May Wong The Red Lantern 1919 debut tak disebutkan Bits of Life 1921 The Toll of the Sea 1922 sebagai Lotus Flower The Thief of Bagdad 1924 sebagai seorang Budak Mongol A Trip to Chinatown 1926 sebagai Ohati Old San Francisco 1927 Piccadilly 1929 sebagai Shosho Elstree Calling 1930 sebagai Diri sendiri The Flame of Love 1930 sebagai Hai Tang The Road to Dishonour 1930 sebagai Hai Tang Hai Tang 1930 sebagai Hai Tang Daughter of the Dragon 1931 sebagai Putri Ling Moy Shanghai Express 1932 sebagai Hui Fei A Study in Scarlet 1933 Limehouse Blues 1934 sebagai Tu Tuan Dangerous to Know 1938 sebagai Lan Ying King of Chinatown 1939 sebagai Dr Mary Ling Island of Lost Men 1939 sebagai Kim Ling Bombs Over Burma 1942 sebagai Lin Ying Lady from Chungking 1942 sebagai Kwan Mei Impact 1949 sebagai Su Lin Portrait in Black 1960 sebagai TawnyReferensi suntingCatatan sunting Chan 2003 p xi Gan 1995 p 83 Zia 1995 p 415 Film reveals real life struggles of an onscreen Dragon Lady 2008 Maughan Shannon Spring 2009 Sneak Previews Shining Star by Paula Yoo illus by Lin Wang a biography of Chinese American actress Anna May Wong Publishers WeeklyVolume 255 Issue 29 July 2008 p 125 Retrieved August 1 2008 Hodges 2004 pp 2 5 Corliss January 29 2005 p 2 Finch and Rosenkrantz 1979 p 231 Hodges 2004 p 1 Hodges 2004 p 6 Chan 2003 p 13 Hodges 2004 pp 1 7 8 10 Hodges 2004 p 2 Hodges 2004 p 5 Hodges 2004 pp 13 15 Hodges 2004 p 21 a b Wollstein 1999 p 248 Chan 2003 p 31 Hodges 2004 pp 26 27 Chan 2003 pp 145 146 Hodges 2004 p 225 Lim 2005 p 51 Hodges 2004 p 41 a b Wollstein 1999 p 249 Gan 1995 p 84 Hodges 2004 p 35 The Toll of the Sea ulasan film 1 Desember 1922 The Toll of the Sea film review November 27 1922 Anderson Melissa The Wong Show Time Out New York Issue 544 March 2 8 2006 TimeOut Retrieved March 24 2008 Parish 1976 pp 532 533 Hodges 2004 p 58 Hodges 2004 p 49 Hollywood Horror from Gothic to Cosmic Mark A Vierra c 2003 Chan 2003 pp 37 139 Chan 2003 pp 37 38 Leong 2005 pp 181 182 Hodges 2004 p 64 Hodges 2004 pp 45 46 Bergfelder 2004 pp 61 62 Forty Winks film review February 3 1925 Wollstein 1999 p 250 a b c d Sweet 2008 Hodges 2004 p 66 Chan 2003 p 185 Liu 2000 p 24 Rohter Larry The Crimson City 1928 Diarsipkan 2010 05 10 di Wayback Machine The New York Times September 2 2010 Retrieved September 2 2010 Chan 2003 p 42 a b Leong 2005 pp 83 187 a b c Wollstein 1999 p 252 Parish 1976 p 533 Song film review August 22 1928 Parish 1976 p 534 Wollstein 1999 pp 252 253 256 Hodges 2004 p 87 Hodges 2004 p 97 Motion 1986 p 161 Hodges 2004 p 92 Piccadilly film review July 24 1929 Chan 2003 pp xiii 213 215 219 a b Hsu 2004 Corliss January 29 2005 pp 1 3 Hodges 2004 p 178 Chan 2003 pp 51 53 Lim 2005 p 56 Hodges 2004 p 187 Lim 2005 p 57 Hodges 2004 p 112 a b c Chan 2003 p 90 a b Hodges 2004 p 155 Hodges 2004 p 148 a b c d Wollstein 1999 p 253 Lim 2005 p 59 Corliss February 3 2005 p 4 Hodges 2004 p 118 Chan 2003 pp 95 96 Lim 2005 p 58 Chan 2003 p 232 Lim 2005 p 60 Leong 2005 p 74 Leong 2005 p 75 Mein Film 1932 p 333 Cited in Hodges 2004 p 125 Chan 2003 p 33 Hodges 2004 p 128 Hodges 2004 pp 127 128 a b c Gan 1995 p 89 Hodges 2004 pp 144 217 Hodges 2004 pp 150 155 Leong 2005 pp 75 94 Hodges 2004 pp 150 151 a b Hodges 2004 p 152 Hodges 2004 p 151 Leong 2005 p 76 Chan 2003 p 261 Berry 2000 p 111 a b c d e Parish 1976 p 536 a b Liu 2000 p 29 Liu 2000 pp 28 29 Chan 2003 p 97 Hodges 2004 pp 159 160 Chan 2003 p 99 Hodges 2004 p 134 Hodges 2004 pp 165 167 Chan 2003 pp 122 123 Hodges 2004 p 168 a b Chan 2003 p 280 Lim 2005 pp 47 63 67 Leong 2005 p 94 Hodges 2004 p 180 Lim 2005 p 66 Leung Louise East Meets West Hollywood Magazine June 1938 pp 40 55 Quoted in Leong 2005 p 94 Crisler 1937 Wollstein 1999 p 256 Crowther 1938 Lim 2005 p 47 Nugent 1939 Hodges 2004 p 191 a b c Corliss January 29 2005 p 1 Leong 2005 p 95 Hodges 2004 p 203 Oriental stardust Anna May Wong in White Australia Anna May Wong s Lucky Shoes 1939 Australia through the eyes of an Art Deco Diva a b Leong 2005 p 101 Finch and Rosenkrantz 1979 p 156 Parish 1976 p 538 Wollstein 1999 pp 257 258 a b Chan 2003 p 78 Camhi 2004 Chan 2003 p 80 Hodges 2004 pp 216 217 Hodges 2004 pp 217 218 Chan 2003 p 124 Chan 2003 pp 81 268 Chung 2006 p 26 Negra 2001 p 1 Chan 2003 pp 80 81 Lim 2005 pp 49 51 a b Hodges 2004 p 232 Hodges 2004 pp 231 232 Chan 2003 p 276 Liu 2000 p 35 Liu 2000 pp 31 33 Liu 2000 pp 34 35 ACTF The David Mark Cohen National Playwriting Award Diarsipkan 2008 05 12 di Wayback Machine Kennedy Center Retrieved March 8 2010 UCSB Special Collections California Ethnic and Multicultural Archives Diarsipkan 2010 06 18 di Wayback Machine Library ucsb edu Retrieved March 8 2010 Performing Race on Screen Chan 2003 p xvii Chan 2003 p 275 Daftar pustaka dari sumber yang dikutip sunting Bergfelder Tim Negotiating Exoticism Hollywood Film Europe and the cultural reception of Anna May Wong in Stars The Film Reader Lucy Fischer and Marcia Landy editors Psychology Press 2004 ISBN 0 415 27892 9 Berry Sarah Screen Style Fashion and Femininity in 1930s Hollywood Minneapolis University of Minnesota Press 2000 ISBN 0 8166 3312 6 Camhi Leslie Film A Dragon Lady and a Quiet Cultural Warrior The New York Times January 11 2004 Chan Anthony B Perpetually Cool The Many Lives of Anna May Wong 1905 1961 Lanham Maryland The Scarecrow Press 2003 ISBN 0 8108 4789 2 Chung Hye seung Hollywood Asian Philip Ahn and the Politics of Cross ethnic Performance Philadelphia Temple University Press 2006 ISBN 1 59213 516 1 Corliss Richard Anna May Wong Did It Right Diarsipkan 2012 09 12 di Archive is Time January 29 2005 Retrieved March 20 2008 Corliss Richard That Old Feeling Anna May Win Diarsipkan 2008 03 09 di Wayback Machine Time February 3 2005 Retrieved March 24 2008 Crisler B R Daughter of Shanghai film review The New York Times December 24 1937 Crowther Bosley Dangerous to Know film review The New York Times March 11 1938 Film reveals real life struggles of an onscreen Dragon Lady UCLA Today Online January 3 2008 Retrieved May 27 2008 Finch Christopher and Linda Rosenkrantz Gone Hollywood The Movie Colony in the Golden Age Garden City New York Doubleday 1979 ISBN 978 0 385 12808 7 Forty Winks film review The New York Times February 3 1925 Gan Geraldine Anna May Wong Lives of Notable Asian Americans Arts Entertainment Sports New York Chelsea House 1995 pp 83 91 ISBN 978 0 7910 2188 0 Hodges Graham Russell Anna May Wong From Laundryman s Daughter to Hollywood Legend Basingstoke Hampshire Palgrave Macmillan 2004 ISBN 0 312 29319 4 2nd Edition Hong Kong University Press 2012 Hsu Shirley Nobody s Lotus Flower Rediscovering Anna May Wong Film Retrospective Asia Pacific Arts Online Magazine UCLA Asia Institute January 23 2004 Retrieved May 12 2008 Leibfried Philip and Chei Mi Lane Anna May Wong A Complete Guide to her Film Stage Radio and Television Work Jefferson North Carolina McFarland 2004 ISBN 0 7864 1633 5 Leong Karen J The China Mystique Pearl S Buck Anna May Wong Mayling Soong and the Transformation of American Orientalism Berkeley California University of California Press 2005 ISBN 0 520 24422 2 Lim Shirley Jennifer I Protest Anna May Wong and the Performance of Modernity Chapter title A Feeling of Belonging Asian American Women s Public Culture 1930 1960 New York New York University Press 2005 pp 104 175 ISBN 0 8147 5193 8 Liu Cynthia W When Dragon Ladies Die Do They Come Back as Butterflies Re imagining Anna May Wong Countervisions Asian American Film Criticism Hamamoto Darrel and Sandra Liu editors Philadelphia Temple University Press 2000 pp 23 39 ISBN 1 56639 776 6 Motion Andrew The Lamberts George Constant and Kit New York Farrar Straus and Giroux 1986 ISBN 0 374 18283 3 Negra Diane Off White Hollywood American Culture and Ethnic Female Stardom London Routledge 2001 ISBN 0 415 21678 8 Nugent Frank King of Chinatown film review The New York Times March 16 1939 Parish James and William Leonard Anna May Wong Hollywood Players The Thirties New Rochelle New York Arlington House Publishers 1976 pp 532 538 ISBN 0 87000 365 8 Performing Race on Screen cinema cornell edu Retrieved May 12 2008 Piccadilly film review Variety July 24 1929 Rollins Peter C ed The Columbia Companion to American History on Film How the Movies Have Portrayed the American Past New York Columbia University Press 2003 ISBN 0 231 11223 8 Song film review The New York Times August 22 1928 Sweet Matthew Snakes Slaves and Seduction Anna May Wong The Guardian February 6 2008 Retrieved March 20 2008 The Toll of the Sea film review The New York Times November 27 1922 The Toll of the Sea film review Variety December 1 1922 Wang Yiman and Catherine Russell ed The Art of Screen Passing Anna May Wong s Yellow Yellowface Performance in the Art Deco Era Camera Obscura 60 New Women of the Silent Screen China Japan Hollywood Durham North Carolina Duke University Press 2005 pp 159 191 ISBN 0 8223 6624 X Wollstein Hans J Anna May Wong Vixens Floozies and Molls 28 Actresses of late 1920s and 1930s Hollywood Jefferson North Carolina McFarland 1999 ISBN 0 7864 0565 1 Wong Elizabeth China Doll The Imagined Life of an American Actress Woodstock Ill Dramatic Publishing 2005 ISBN 1 58342 315 X Wood Ean The Josephine Baker Story London Sanctuary 2000 ISBN 1 86074 286 6 Zia Helen and Susan B Gall Notable Asian Americans New York Gale Research 1995 ISBN 978 0 8103 9623 4 Bacaan tambahan suntingDoerr Conrad Reminiscences of Anna May Wong Films in Review New York December 1968 ISSN 0015 1688 Griffith Richard and Richard Mayer The Movies New York Fireside 1970 ISBN 0 600 36044 X Schneider Steven Jay ed 1001 Movies You Must See Before You Die Hauppauge New York Barron s Educational Series 2005 ISBN 0 7641 5907 0 Pranala luar sunting nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Anna May Wong The Anna May Wong Society Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012 03 27 Diakses tanggal 2013 06 29 Anna May Wong di IMDb dalam bahasa Inggris Anna May Wong di Internet Broadway Database nbsp Time Magazine The Career of Anna May Wong Diarsipkan 2013 08 26 di Wayback Machine Anna May Wong Documentary Home Diarsipkan 2008 03 22 di Wayback Machine Anna May Wong Documentary Women Make Movies Anna May Wong Tobacco Cards at Virtual History Newspaper article and sketch on Anna s childhood home nbsp Wikimedia Commons memiliki media mengenai Anna May Wong Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Anna May Wong amp oldid 23322357