www.wikidata.id-id.nina.az
Amba Dewanagari अम ब IAST Amba अम ब adalah putri sulung dari Raja Kasi dalam wiracarita Mahabharata Tokoh ini diriwayatkan secara tragis terutama dalam Adiparwa kitab pertama dan Udyogaparwa kitab kelima dari 18 kitab Mahabharata Dikisahkan bahwa ia diboyong dari istananya ke Hastinapura oleh Bisma pangeran dari Kerajaan Kuru untuk dinikahkan kepada Wicitrawirya Raja Kuru Namun ia menolak untuk menikah dengan Wicitrawirya karena telanjur berjanji untuk menikah dengan Raja Salwa Sementara itu Raja Salwa menolak untuk menerima Amba kembali sebagai pengantinnya karena dirinya telanjur dipermalukan oleh Bisma Akhirnya Amba dendam kepada Bisma yang ia anggap sebagai sumber kemalangannya lalu bersumpah untuk menjadi penyebab kematian Bisma Pada kehidupan selanjutnya Amba terlahir kembali sebagai Srikandi putri Drupada dari Kerajaan Panchala Ambaअम ब Tokoh MahabharataNamaAmbaEjaan Dewanagariअम ब Ejaan IASTAmbaKitab referensiMahabharataAsalKerajaan KasiKastakesatriaAyahRaja Kasi Daftar isi 1 Sayembara di Kasi 2 Pengembaraan 3 Kematian 4 Kelahiran kembali 5 Pewayangan Jawa 6 ReferensiSayembara di Kasi suntingDalam kitab pertama Mahabharata yaitu Adiparwa dikisahkan bahwa Amba merupakan putri sulung Raja kerajaan Kasi Ia memiliki dua adik bernama Ambika dan Ambalika 1 Kerajaan Kasi memilih untuk menemukan jodoh putrinya lewat sebuah sayembara Kabar perihal sayembara tersebut sampai ke Hastinapura yang saat itu dipimpin Wicitrawirya dengan dibantu oleh Bisma saudara tirinya Bisma mengikuti sayembara tersebut demi menikahkan Wicitrawirya dengan para putri Kasi Ia mengalahkan semua peserta yang ada di sana termasuk Raja Salwa Bisma memboyong Amba tepat pada saat Amba memilih Salwa sebagai suaminya tetapi hal itu tidak diketahui oleh Bisma dan Amba terlalu takut untuk mengatakannya Bersama dengan dua adiknya yang lain Amba diboyong ke Hastinapura oleh Bisma untuk dinikahkan kepada Wicitrawirya Kedua adik Amba menikah dengan Wicitrawirya tetapi hati Amba tertambat kepada Salwa Setelah Amba menjelaskan bahwa ia telah memilih Salwa sebagai suaminya Wicitrawirya merasa bahwa tidak baik untuk menikahi wanita yang sudah telanjur mencintai orang lain Akhirnya Bisma mengizinkan Amba pergi menghadap Salwa 2 3 Pengembaraan sunting nbsp Lukisan karya seniman Mughal menggambarkan Bisma dan Parasurama bertarung karena Amba Amba ditolak ketika tiba di istana Salwa sebab Salwa enggan menikahi wanita yang telah direbut darinya Karena Salwa telah dikalahkan oleh Bisma maka Salwa merasa bahwa yang pantas menikahi Amba adalah Bisma Maka Amba kembali ke Hastinapura untuk menikah dengan Bisma Namun Bisma yang bersumpah untuk tidak kawin seumur hidup menolak untuk menikah dengan Amba Akhirnya hidup Amba terkatung katung di hutan Ia tidak diterima oleh Salwa tidak pula oleh Bisma Dalam hatinya timbul kebencian terhadap Bisma orang yang memisahkannya dari Salwa 4 Di dalam hutan Amba bertemu dengan Resi Hotrawahana kakeknya Setelah mengetahui masalah yang dihadapi Amba sang resi meminta bantuan Rama Bargawa atau Parasurama guru Bisma Parasurama membujuk Bisma agar mau menikahi Amba Karena Bisma terus menerus menyatakan penolakan Parasurama menjadi marah lalu menantang Bisma untuk bertarung Pertarungan antara Parasurama melawan Bisma berlangsung dengan sengit selama 23 hari dan kedua pihak menunjukkan kekuatan yang seimbang Pada hari ke 24 Bisma memutuskan untuk menggunakan senjata sakti demi mengakhiri pertarungan tersebut Sebelum terlaksana para dewa yang dipimpin oleh Narada turun ke dunia dan menengahi kedua pihak Pertarungan pun dinyatakan berakhir seri 1 5 Setelah Parasurama gagal membujuk Bisma Amba pergi berkelana dan bertapa Ia memuja para dewa memohon agar bisa melihat Bisma mati Dewa perang Kartikeya putra dewa Siwa muncul di hadapan Amba sambil memberi kalung bunga teratai yang tidak akan layu Ia berkata bahwa orang yang memakai kalung bunga tersebut akan menjadi pembunuh Bisma Setelah menerima pemberian itu Amba pergi berkelana untuk mencari kesatria yang bersedia memakai kalung bunganya Meski ada peluang keberhasilan karena kalung tersebut diberikan oleh dewa yang dapat dipercaya tidak ada orang yang bersedia memakainya setelah mengetahui bahwa orang yang harus dihadapi adalah Bisma Ketika Amba menemui Raja Drupada permintaannya juga ditolak karena sang raja takut melawan Bisma Akhirnya Amba melempar karangan bunganya ke tiang balai pertemuan Raja Drupada setelah itu ia pergi dengan marah Karangan bunga tersebut dijaga dengan ketat dan tak ada yang berani menyentuhnya 4 6 7 Kematian suntingDengan kebencian terhadap Bisma Amba melakukan tapa dengan keras Dalam pikirannya hanya ada keinginan untuk melihat Bisma mati Karena ketekunannya Dewa Siwa muncul dan berkata bahwa Amba akan bereinkarnasi sebagai pembunuh Bisma Sang dewa juga berkata bahwa kebencian Amba terhadap Bisma tidak akan hilang setelah bereinkarnasi Setelah mendengar pemberitahuan dari sang dewa Amba membuat sebuah api unggun lalu membakar dirinya sendiri 1 8 9 Dalam versi lain ada kisah berbeda mengenai kematian Amba Diceritakan bahwa Bisma mengembara untuk menjauhi Amba karena menolak menikah tetapi Amba selalu mengikutinya Akhirnya Bisma menodongkan panah ke arah Amba untuk menakut nakutinya agar ia segera pergi Tetapi Amba tidak takut dan berkata Dewabrata saya mendapat kesenangan atau mati semua karena tanganmu Saya malu jika harus pulang ke tempat orang tuaku ataupun kembali Hastinapura Dimanakah tempat bagiku untuk berlindung Bisma terdiam mendengar perkataan Amba Lama ia merentangkan panahnya sehingga tangannya berkeringat Panah pun terlepas karena tangannya basah dan licin oleh keringat Panahnya menembus dada Amba Dengan segera Bisma membalut lukanya sambil menangis tersedu sedu Sebelum menghembuskan napas terakhirnya Amba berpesan kepada Bisma bahwa ia akan menjelma sebagai anak Raja Drupada yang ikut serta dalam pertempuran akbar antara Pandawa dan Korawa Setelah Amba berpesan kepada Bisma untuk yang terakhir kalinya ia pun menghembuskan napas terakhirnya Kelahiran kembali suntingArtikel utama Srikandi Dalam kehidupan selanjutnya Amba bereinkarnasi menjadi Srikandi yang memihak Pandawa saat perang Kurukshetra Srikandi adalah anak Raja Drupada dari kerajaan Panchala yang istimewa Pada saat lahir ia berkelamin wanita tetapi setelah dewasa ia berganti kelamin atas bantuan seorang yaksa makhluk gaib penghuni hutan Srikandi lah orang yang bersedia memakai kalung Dewa Kartikeya sebagai tanda bahwa ia akan membunuh Bisma Pewayangan Jawa sunting nbsp Amba dalam pewayangan Jawa Kisah hidup Amba antara kitab Adiparwa buku pertama seri Mahabharata dan pewayangan Jawa memiliki beberapa perbedaan seperti misalnya nama nama tokoh maupun kerajaan di India yang diubah agar bernuansa Jawa tetapi perbedaan tersebut tidak terlalu besar karena inti ceritanya sama Dalam pewayangan Jawa dikisahkan bahwa Dewi Amba adalah putri sulung Prabu Darmahumbara raja negara Giyantipura dengan permaisuri Dewi Swargandini Ia memiliki dua adik kandung bernama Dewi Ambika Ambalika dan Dewi Ambiki Ambaliki Amba dan kedua adiknya menjadi putri boyongan Bisma Dewabrata putra Prabu Sentanu dengan Dewi Jahnawi Dewi Gangga dari Astina Hastinapura yang telah berhasil memenangkan sayembara tanding di negara Giyantipura dengan membunuh Wahmuka dan Arimuka Karena merasa sebelumnya telah dipertunangkan dengan Prabu Citramuka raja negara Swantipura maka Amba memohon kepada Dewabrata agar dikembalikan kepada Prabu Citramuka Kemudian persoalan mulai timbul karena Amba ditolak oleh Prabu Citramuka semenjak menjadi putri boyongan Bisma Keinginan Amba ikut ke Astina juga ditolak oleh Dewabarata Karena Amba terus mendesak dan memaksanya akhirnya tanpa sengaja ia tewas oleh panah Dewabrata yang semula hanya bermaksud untuk menakut nakutinya Sebelum meninggal Amba mengeluarkan kutukan akan menuntut balas kematiannya dengan perantara seorang prajurit wanita yaitu Srikandi Kutukan Dewi Amba terhadap Dewabrata menjadi kenyataan Dalam perang Bharatayuddha arwahnya menjelma dalam tubuh Srikandi dan berhasil menewaskan Bisma Dewabrata Referensi sunting a b c Mani Vettam 1975 Amba Puranic Encyclopaedia a Comprehensive Dictionary with Special Reference to the Epic and Puranic Literature Motilal Banarsidass Publishers hlm 27 29 ISBN 978 0 8426 0822 0 Kisari Mohan Ganguli SECTION CII The Mahabharata Book 1 Adi Parva Sacred texts com John Garrett 1989 A Classical Dictionary of India Illustrative of the Mythology Philosophy Literature Antiquities Arts Manners Customs amp c of the Hindus Atlantic Publishers amp Distri hlm 27 GGKEY YTLNG1DG7JN a b 4 Amba and Bhishma Mahabharataonline com Diakses tanggal 30 April 2013 Kisari Mohan Ganguli SECTION CLXXXVIII The Mahabharata Book 5 Udyoga Parva Sacred texts com Devdutt Pattanaik 8 January 2002 The man who was a woman and other queer tales of Hindu lore Harrington Park Press hlm 60 ISBN 978 1 56023 180 6 Diakses tanggal 18 May 2013 Gopal Madan 1990 K S Gautam ed India through the ages Publication Division Ministry of Information and Broadcasting Government of India hlm 62 Kisari Mohan Ganguli SECTION CXC The Mahabharata Book 5 Udyoga Parva Sacred texts com Gaṅga Ram Garg 1992 Encyclopaedia of the Hindu World Ak Aq Concept Publishing Company hlm 371 ISBN 978 81 7022 375 7 Diakses tanggal 7 May 2013 Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Amba amp oldid 25172586