www.wikidata.id-id.nina.az
Al Munir Arab المنير code ar is deprecated adalah majalah Islam dwi mingguan beraksara Jawi yang pernah terbit di Padang Diprakarsai Abdullah Ahmad pada awal April 1911 Al Munir tercatat sebagai media massa Islam pertama di Indonesia 1 2 3 Keberadaanya terinspirasi dari majalah Al Imam pimpinan Tahir Jalaluddin Al Azhari di Singapura 1906 1909 Selain Abdullah Ahmad beberapa nama seperti Abdul Karim Amrullah Muhammad Thaib Umar dan Sutan Muhammad Salim pernah tercatat di jajaran dewan redaksi Al Munir Pemimpin redaksiSutan Djamaluddin Abubakar Ketua dewan redaksi FrekuensiDwi mingguanPendiriAbdullah AhmadTerbitan pertamaApril 1911Terbitan terakhirAngka31 Januari 1915NegaraHindi BelandaBerpusat diSumatra BaratSampul Al MunirWikimedia Commons memiliki media mengenai Majalah Al Moenir Majalah ini menampilkan beberapa rubrik di antaranya tajuk rencana seputar Islam forum tanya jawab yang umumnya berkenaan hukum fikih perkembangan pemikiran Islam di dunia dan kronik yang biasanya diterjemahkan dari majalah majalah Islam Timur Tengah Namun akibat kendala dana majalah ini berhenti terbit pada 1915 Meski begitu kelahiran Al Munir segera disusul oleh penerbitan sejenis oleh berbagai gerakan Islam di Nusantara Al Munir giat menyerukan kepada pembaca untuk kembali kepada ajaran Islam yang murni Secara khusus majalah ini menjadi corong gerakan Kaum Muda dalam gelombang pembaruan Islam jilid kedua di Minangkabau pada awal abad ke 20 Daftar isi 1 Sejarah 2 Isi 3 Berhenti terbit 4 Penerimaan 5 Lihat pula 6 Catatan kakiSejarah sunting nbsp Al Imam 1908 Pada 1906 muncul majalah Al Imam di Singapura di bawah asuhan Tahir Jalaluddin Al Azhari Majalah ini dalam sejarahnya mempunyai keterkaitan yang erat dengan Al Urwatul Wusqa majalah yang diterbitkan oleh Jamal al Din Afghani dan Muhammad Abduh di Paris Prancis 2 Majalah ini beredar di Semenanjung Malaya dan Pulau Sumatra Salah satu daerah yang mendapat pengaruh paling kuat dari penerbitan Al Imam adalah Minangkabau 4 Setelah penerbitan Al Imam terhenti pada 1909 delegasi Minangkabau Abdullah Ahmad segera menemui pimpinan majalah Al Imam di Singapura Dalam kunjungannya Abdullah Ahmad menyampaikan maksud untuk menerbitkan majalah dengan visi dan misi dakwah yang sama 5 Pulang dari kunjungan ke Singapura Abdullah Ahmad dengan dukungan para pedagang lokal mulai merintis penerbitan Al Munir di Padang 6 Perkumpulan ulama pendiri Al Munir tergabung dalam Sjarikat Ilmu yang sekaligus menjadi badan penerbitan dan pengelola Al Munir 7 Anggotanya terdiri dari para ulama dari kelompok pembaru di Minangkabau atau sering disebut Kaum Muda Abdullah Ahmad tidak menjadi pengurus harian Pimpinan harian majalah adalah Marah Muhammad Dalam jajaran dewan redaksi yang diketuai oleh Sutan Djamaluddin Abubakar tercatat sejumlah nama di antaranya Abdul Karim Amrullah ayah Hamka Muhammad Thaib Umar dan Sutan Muhammad Salim ayah Agus Salim 8 9 Penulis penulis lain yang tidak masuk dalam struktur kepengurusan di antaranya Ibrahim Musa Parabek Abbas Abdullah Zainuddin Labay El Yunusy dan Muhammad Jamil Jambek Isi suntingAl Munir menyatakan maksud berdirinya saat terbit edisi perdana pada awal bulan April 1911 tertanggal 1 Rabiulakhir 1329 Hijriyah 10 Menurut Masoed Abidin dalam Ensiklopedi Minangkabau tujuan penerbitan majalah Al Munir dapat terlihat dari namanya yang berarti lilin atau suluh 10 Majalah ini terbit setiap hari Sabtu pada awal dan pertengahan bulan dalam kalender Islam 11 Sebagian besar edisinya berjumlah 16 halaman Tulisan dalam Al Munir menggunakan abjad Jawi sebagaimana pada awal abad ke 20 sebagian masyarakat Minang masih banyak yang hanya pandai menulis dan membaca abjad Jawi Namun ejaan yang digunakan mengikuti standar ejaan yang dipakai pada sekolah sekolah pemerintah kolonial 8 Untuk mendistribusikan majalah dan memungut uang langganannya Al Munir mempunyai 31 agen di berbagai daerah yang tersebar di Sumatra Jawa dan Semenanjung Malaya 12 Faktor penyebab luasnya penyebaran majalah ini adalah karena memanfaatkan jaringan penyebaran majalah Al Imam yang sudah berhenti penerbitannya 13 Sejak penerbitan pertama Al Munir telah didistribusikan kepada pembaca di seluruh daerah Sumatra Jawa dan Semenajung Malaya 14 Dalam perkembangan selanjutnya terjadi penambahan dan perkembangan jumlah pembaca hingga Kalimantan dan Sulawesi 15 16 Dari segi isi Al Munir memiliki beberapa kesamaan dengan Al Imam Banyak masalah masalah yang sudah dimuat dalam Al Imam kembali dimuat dalam Al Munir 17 Isi majalah Al Munir secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian tajuk rencana surat kiriman tanya jawab serta berita dalam dan luar negeri Selain itu terdapat pula ruangan terjemahan dari majalah majalah Timur Tengah seperti Al Manar dan Al Ahram Artikel artikel yang ditulis dan jawaban jawaban terhadap surat surat pembaca banyak berkenaan dengan masalah masalah fikih dan akidah Al Munir giat menyerukan kepada umat Islam untuk kembali kepada ajaran Islam yang murni dengan menghapuskan taqlid serta menentang praktik bi dah dan khurafat 18 2 Selain itu majalah ini mengargumentasikan kesesuaian Islam dengan sains dan rasionalitas modern Melalui Al Munir para ulama dari Kaum Muda mengemukakan ijtihad mereka terhadap beberapa masalah yang sebelumnya diharamkan oleh ulama tradisional seperti dibolehkannya berfoto atau memakai dasi dan topi 10 Berhenti terbit suntingAl Munir berhenti terbit pada 1915 19 Pada edisi terakhir tertanggal 15 Rabiulawal 1333 Kalender Masehi 31 Januari 1915 ditampilkan karangan perpisahan dengan judul Khatama Dalam karangan itu dinyatakan bahwa Al Munir tak dapat dilanjutkan lagi Namun kepada pembaca dan masyarakat Islam dianjurkan agar terus menambah ilmunya dengan rajin membaca 20 Terhentinya penerbitan majalah ini diduga akibat kekurangan dana Pada edisi edisi terakhir berkali kali dimuat pengumuman kepada agen agen dan langganan agar mengirimkan uang langganannya Di sisi lain para ulama yang mengelola majalah ini sama sekali tidak mempunyai latar belakang sebagai pedagang Penerbitan pada waktu itu diadakan hanya untuk tujuan dakwah tanpa dibarengi kemampuan bisnis dan profesionalitas 21 Tiga tahun setelah berakhirnya Al Munir Sumatra Thawalib atas usulan Abdul Karim Amrullah menerbitkan majalah dengan nama Al Munir Al Manar di Padang Panjang pada 1918 11 Majalah ini dipimpin oleh cendekiawan Muslim Zainuddin Labay El Yunusi yang merupakan kakak dari Rahmah El Yunusiyyah Namun majalah ini hanya bertahan selama enam tahun Penerbitan Al Munir Al Manar terhenti setelah kematian Zainuddin Labay El Yunusi pada 1924 3 Al Munir Al Manar kerap disebut sebagai kelanjutan majalah Al Munir 15 Sama dengan Al Munir majalah ini terbit dua kali sebulan pada awal dan pertengahan bulan Penerimaan sunting nbsp Surat kiriman Sultan Mempawah Muhammad Thaufiq Accamuddin dalam rubrik tanya jawab Al Munir cermin luasnya jangkauan Al MunirOplah Al Munir berkisar 2 000 eksemplar Daerah jangkauannya meliputi Sumatra Semenanjung Malaya Jawa Kalimantan dan Sulawesi Di antara pembaca setia termasuk Ahmad Dahlan yang kelak mendirikan Muhammadiyah Ahmad Dahlan bahkan minta izin menyalin tulisan tulisan Haji Rasul di Al Munir ke dalam bahasa Jawa untuk disebarkan kepada murid muridnya 22 Kehadiran Al Munir disusul banyak majalah berbasis Islam di berbagai daerah Minangkabau Adabiyah School di Padang menerbitkan majalah Al Akhbar Jaringan Sumatra Thawalib di berbagai daerah menerbitkan majalah yang diedarkan terbatas seperti Al Bayan di Parabek Al Basyir di Sungayang Al Ittiqan di Maninjau dan Al Imam di Padang Japang 23 Begitu pula kalangan ulama konservatif yang belakangan dijuluki Kaum Tua menerbitkan majalah tandingan seperti Suluh Malayu di bawah pimpinan Syekh Khatib Ali dan Al Mizan di bawah pimpinan Haji Abdul Majid dan Hasan Basri 20 Pada 1916 Abdullah Ahmad bekerja sama dengan Ketua Sarekat Islam Tjokroaminoto untuk mendirikan majalah Al Islam di Surabaya 7 Majalah ini menandai dimulainya penerimaan kaum Muslim Nusantara terhadap penggunaan huruf Latin selain tetap menggunakan huruf Jawi 24 18 Lihat pula suntingAl Manar jurnal Ulama Minangkabau Sejarah pers Islam di IndonesiaCatatan kaki suntingRujukan Merle Calvin Ricklefs 2001 hlm 214 a b c Luthfi Assyaukanie 2009 hlm 38 a b Mochtar Effendy 2001 hlm 411 Burhanuddin Daya 1990 hlm 117 Hamka 1962 hlm 99 100 Yudi Latif 2005 hlm 181 a b Abuddin Nata 2005 hlm 15 a b Al Munir No 1 1911 Hamka 1962 hlm 99 a b c Masoed Abidin 2005 hlm 295 a b Gusti Asnan amp 200 hlm 167 Syamsuri Ali 1997 hlm 193 Syamsuri Ali 1997 hlm 193 194 Al Munir No 3 1912 a b Yusuf Abdullah Puar 1989 hlm 83 Marthias Dusky Pandoe 2001 hlm 296 Deliar Noer 1982 hlm 43 a b Yudi Latif 2005 hlm 182 Burhanuddin Daya 1990 hlm 119 a b Rusydi Hamka 1986 hlm 72 Ensiklopedia Islam 2002 https historia id politik articles kisah persahabatan haji rasul dengan kyai ahmad dahlan vZ5VB Junus 1980 hlm 82 Laffan 2003 hlm 178 Daftar pustakaAbuddin Nata 2005 Tokoh tokoh Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia Raja Grafindo Persada ISBN 979 3654 58 9 Ahmat Adam 1995 The Vernacular Press and the Emergence of Modern Indonesian Consciousness 1855 1913 ISBN 978 0 87727 716 3 Burhanuddin Daya 1990 Gerakan Pembaharuan Pemikiran Islam Jakarta Tiara Wacana Christine Dobbin 1987 Islamic Revivalism in a Changing Peasant Economy London Curzon Press Deliar Noer 1982 Gerakan Moderen Islam di Indonesia 1900 1942 Jakarta LP3ES Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam 2002 Ensiklopedia Islam Jilid 4 Departemen Agama Indonesia Jakarta Ichtiar Baru van Hoeve ISBN 979 8276 65 5 Gusti Asnan 2003 Kamus Sejarah Minangkabau Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau ISBN 979 97407 0 3 Hamka 1962 Ayahku Jakarta Uminda Harun Nasution 1992 Ensiklopedi Islam Indonesia Jakarta Penerbit Djambatan ISBN 979 428 134 4 Hendra Naldi 2008 Booming Surat Kabar di Sumatra s Westkust Yogyakarta Ombak Luthfi Assyaukanie 2009 Islam and the Secular State in Indonesia Institute of Southeast Asian Studies ISBN 981 230 889 X Mafri Amir 2000 Historiografi Pers Islam Indonesia Jakarta Quantum Mahmud Yunus 1996 Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia Jakarta Hidakarya Agung Marthias Dusky Pandoe A Nan Takana 2001 Yayasan Obor Indonesia ISBN 978 979 709 002 9 Masoed Abidin 2005 Ensiklopedi Minangkabau Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau ISBN 979 3797 23 1 Merle Calvin Ricklefs 2001 A History of Modern Indonesia Since C 1200 Stanford University Press Mochtar Effendy 2001 Ensiklopedi Agama dan Filsafat Volume 3 ISBN 979 587 151 X Sanusi Latief 1989 Gerakan Kaum Tua di Minangkabau Jakarta IAIN Syarif Hidayatullah Rusydi Hamka 1986 Etos Iman Ilmu dan Amal dalam Gerakan Islam Pustaka Panjimas Syamsuri Ali 1997 Al Munir dan Wacana Pembaharuan Pemikiran Islam 1911 1915 Padang IAIN Imam Bonjol Yudi Latief 2005 Inteligensia Muslim dan Kuasa Mizan Pustaka ISBN 979 433 400 6 Yusuf Abdullah Puar 1989 Perjuangan dan Pengabdian Muhammadiyah Pustaka Antara ISBN 979 8013 00 X Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Al Munir majalah amp oldid 24804728