www.wikidata.id-id.nina.az
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia Tidak ada alasan yang diberikan Silakan kembangkan artikel ini semampu Anda Merapikan artikel dapat dilakukan dengan wikifikasi atau membagi artikel ke paragraf paragraf Jika sudah dirapikan silakan hapus templat ini Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini Abhidhamma Piṭaka abhidhammapiṭaka adalah pitaka Pali keranjang terakhir dari tiga pitaka yang merupakan Kanon Pali kitab suci agama Buddha Theravada 1 Abhidhamma Pitaka merupakan pengerjaan ulang skolastik yang terinci dari materi yang muncul di Sutta menurut klasifikasi skematis 2 Abhidhamma Pitaka Daftar isi 1 Sejarah 2 Pengertian 3 Pembabaran Abhidhamma 4 Isi Abhidhamma Pitaka 5 Kitab Abhidhammatthasangaha 5 1 Pengertian Abhidhammathasangaha 5 2 Penjelasan Citta Cetasika Rupa dan Nibbana 5 2 1 Citta 5 2 2 Cetasika 5 2 3 Rupa 5 2 4 Nibbana 6 Referensi 7 CatatanSejarah SuntingMenurut catatan sejarah Abhidhamma Pitaka adalah suatu kitab yang baru resmi dituliskan pada Muktamar sanghayana keempat yang diselenggarakan di Aluvihara Sri Lanka pada tahun 83 Sebelum Masehi Pada mulanya kitab ini dituliskan pada lembaran lembaran daun lontar sedangkan bahasa yang digunakan adalah bahasa Pali Magadha Namun beberapa tahun kemudian telah terdapat Abhidhamma Piṭaka yang ditulis dalam bahasa Sinhala Devanagari Myanmar Thai Inggris dan lain lain Pengertian SuntingAbhidhamma berasal dari istilah Pali yang secara etimologinya terdiri dari dua kata yaitu Abhi yang berarti tinggi agung luhur luas dan Dhamma yang berarti kebenaran atau ajaran kebenaran dari Sang Buddha Jadi Abhidhamma berarti ajaran yang luhur agung atau tinggi dari Sang Buddha Dalam kitab ulasan Atthasalini Buddhaghosa Thera menjelaskan bahwa kata sifat Abhi secara harfiah berarti melebihi melampaui dan mengungguli Dhamma dalam Sutta Piṭaka adalah ajaran biasa Vohara desana dan banyak menggunakan istilah istilah konvensional seperti manusia binatang benda benda dan sebagainya Sedangkan Abhidhamma adalah ajaran tertinggi paramatha desana maka segala sesuatunya dianalisis secara teliti dan digunakan istilah istilah yang analitis seperti kelompok kehidupan khandha unsur dhatu landasan ayatana bahkan jalan pembebasan diterangkan dengan kata yang terang jelas dan tepat Sebagai ajaran tertinggi Abhidhamma memungkinkan seseorang untuk mencapai pembebasan mutlak dari semua bentuk penderitaan karena Abhidhamma berguna untuk mengembangkan pandangan terang Vipassana bhavana Akan tetapi tidak pula dikatakan bahwa Abhidhamma mutlak atau sangat perlu untuk mencapai kebebasan pengertian dan pencapaian kebebasan semata mata tergantung pada diri sendiri Dikatakan bahwa Empat Kesunyataan Mulia yang merupakan landasan ajaran Sang Buddha terdapat dalam diri masing masing manusia Dhamma tidak terlepas dari diri manusia sendiri manusia perlu mencari ke dalam diri mereka sendiri dan kebenaran akan tampak Dari Sutta dijelaskan bahwa terdapat orang orang yang mencapai pencerahan tanpa mengenal Abhidhamma terlebih dahulu seperti lima orang Bhikkhu yang kemudian dikenal sebagai Pancavagiya Kondana Vappa Bhaddiya Mahanama dan Assaji mampu mencapai kesucian setelah mendengar khotbah Sang Buddha yaitu pemutaran Roda Dhamma Dhammacakkappavattana Sutta Upatisa yang kemudian dikenal sebagai Y A Sariputta mencapai Sotappana hanya mendengar setengah bait Hubungan Kausal yang diajarkan oleh Y A Assaji padahal waktu itu Ia belum belajar Abhidhamma Patacara seorang ibu yang sedang bersedih karena kehilangan orang yang paling dekat dan paling disayang olehnya mampu mencapai pembebasan melalui perenungan pada air yang membasahi kakinya atas nasihat Sang Buddha Culapantaka seorang yang tidak mampu menghapal sebait syair dalam waktu kurang lebih satu vassa mencapai kearahatan dengan mengamati proses Ketidak kekalan yaitu dengan cara memandang sehelai saputangan yang bersih di bawah terik matahari Pembabaran Abhidhamma SuntingDikatakan bahwa Abhidhamma sesungguhnya kekal abadi ia berada dalam alam semesta yang sangat luas ini hanya suatu ketika Abhidhamma itu dilupakan oleh para Brahma dewa dan manusia pada saat itulah muncul Sammasambuddha yang akan mengajarkan Abhidhamma kepada mahluk mahluk Mahluk mahluk seperti Savaka Buddha Arahat dan ariya Puggala tidak mampu mengajarkan Abhidhamma bila tidak belajar atau mendengar ajaran Abhidhamma Para Attakathacariya pernah menjelaskan dalam Paticcasamuppadavibhagathakatha sebagai berikut Ayam abhidhamo nama na adhuno katonapi bahiraka isihiva dewatahi va bhasito sabbannujinabhasito pana ayam Artinya Abhidhamma bukan hanya muncul dalam zaman sekarang ini saja para resi pertapa atau orang suci atau dewa tidak mampu mengajarkan Abhidhamma jika tidak belajar Hanya Sammasambhuda saja yang dapat mengajarkannya Dalam kitab Ulasan atas Dhammapada Khudaka Nikaya kitab Ulasan Udana dan Ulasan Itivuttaka dapat dijumpai data historis kisah berkenaan dengan Abhidhamma sebagai berikut pada minggu keempat setelah pencapaian penerangan sempurna Sang Buddha berdiam di kamar batu permata yang diciptakannya dan bermeditasi mengenai Abhidhamma Tahun ketujuh setelah pencapaian penerangan sempurna selama satu vassa Sang Buddha mengunjungi surga Tavatimsa dan memberikan pelajaran Abhidhamma kepada dewi Maya dan pada dewa secara terperinci Vittharanaya Pada kesempatan yang sama Vassa Ia mengajarkan kepada Y A Sariputta di hutan kayu cendana secara singkat Sankhepanaya Y A Sariputta mengajarkan Abhidhamma kepada siswanya secara setengah ringkas dan setengah rinci athivitharananatisankhepanaya atas wewenang dari Sang Buddha untuk mengajarkan Abhidhamma kepada siswa siswanya Akhirnya Abhidhamma menjadi topik yang menarik di antara siswa Sang Buddha termasuk Ananda Thera Pada Sangha Samaya Ketiga di Pataliputta diulanglah Abhidhamma Pitaka oleh Y A Kassapa Thera Dan selanjutnya pada Sangha samaya keempat di Aluvihara secara resmi ditulis dalam sebuah kitab Tipitaka Isi Abhidhamma Pitaka SuntingAbhidhamma Pitaka berisi tentang uraian mengenai filsafat metafisika dan ilmu jiwa Buddha Dhamma yang terdiri dari 42 000 Dhammakhandha pokok Dhamma yang terbagi menjadi tujuh kitab Dhamma sangaṇi Kitab Dhammasangani yang secara harafiah berarti penggolongan Dhamma yang terbagi dalam empat bab berisikan penguraiaan paramattha dhamma yaitu etika sari batin Vibhanga Kitab Vibhanga menguraikan tentang pemilahan paramatha Dhamma yang terdapat dalam Dhammasangani dan terdiri dari delapan belas bab Dhatukatha Kitab Dhatukatha menguraikan tentang pemaparan unsur unsur yang terdiri dari empat belas bab Puggala pannatti Kitab Puggalapanatti menguraikan tentang penjelasan berbagai jenis orang yang terdiri dari 10 bab Kathavatthu Kitab Kathavathu menguraikan tentang pokok pokok pertentangan dalam bentuk tanya jawab yang terdiri dari dua puluh tiga bab Yamaka Kitab Yamaka menguraikan pemaparan paramatha dhamma secara berpasangan yang terdiri dari sepuluh bab Paṭṭhana Kitab Pathana menguraikan tentang duapuluh empat ketergantungan paccaya Kitab Abhidhammatthasangaha SuntingPengertian Abhidhammathasangaha Sunting Abhidhammathasangaha berasal dari bahasa pali yang terdiri atas lima kata yaitu abhi yang berarti halus tinggi Dhamma yang berarti kebenaran atau pelajaran dari Sang buddha attha yang berarti intisari san yang berarti singkatan dan gaha yang berarti gabungan jadi Abhidhammathasangaha berarti singkatan dari gabungan intisari Abhidhamma Pitaka Abhidhammathasangaha berisikan pelajaran mengenai citta kesadaran cetasika bentuk bentuk batin rupa materi dan nibbana nirwana Buku Abhidhammathasangaha ditulis oleh Ven Anurudhacariya Maha Thera pada tahun 357 S M atau 900 BE Abhidhammathasangaha sangat penting untuk dipelajari karena merupakan pokok dasar Abhidhamma Umat buddha yang ingin mempelajari Abhidhamma Pitaka untuk mendapat pengertian yang baik harus mempelajari Abhidhammathasangaha terlebih dahulu Penjelasan Citta Cetasika Rupa dan Nibbana Sunting Citta Sunting Citta berasal dari kata Citti yang berarti berpikir Menurut Abhidhamma citta berarti kesadaran akan suatu objek atau sesuatu yang sadar terhadap objek Sinonimnya adalah ceta citupada nama mana dan Vinnana Bila suatu makhluk dibagi menjadi dua yaitu nama batin yang digunakan Tetapi jika dibagi menjadi lima kelompok kehidupan pancakkhandha digunakan istilah Vinnana atau kesadaran Istilah Citta digunakan dalam hubungannya dengan berbagai tingkat kesadaran Pada dasarnya tidak ada perbedaaan antara batin dengan kesadaran Ada pernyataan dalam bahasa pali sebagai berikut Aramanam cintetiti cittan yang artinya keadaan yang mengetahui objek yaitu menerima objek Citta atau kesadaran itu akan muncul dalam diri kita bilamana ada indra kita yang mencerap objek dari luar Citta atau kesadaran itu akan muncul dalam diri kita bilamana ada indra kita yang mencerap objek dari luar Menurut sifat atau keadaan bahwa kesadaran atau pikiran itu adalah keadaan yang mengetahui objek saja maka kesadaran itu hanya satu Tetapi bila ditinjau menurut keadaan yang diketahui dan bagian yang diketahui maka Citta itu ada banyak Yaitu mengetahui dalam hal keinginan yang baik atau yang tidak baik mengetahui dalam hal Rupa jhana jhana berbentuk mengetahui dalam hal arupajjhana jhana tak berbentuk atau mengetahui dalam hal Nibbana Jadi bila kesadaran pikiran itu dihitung secara terperinci maka ada 89 121 macam tipe kesadaran Dalam jumlah tersebut di atas citta atau kesadaran dapat dikelompokkan menjadi empat bagian Kamavacara citta terdiri dari 54 tipe kesadaran yaitu kesadaran atau pikiran yang bergetar atau berkelana di Kamma Bhumi kammaloka sebelas 11 alam kamma atau sering dikenal dengan tipe kesadaran yang berkenaan dengan alam indria Tipe kesadaran pikiran ini terbagi menjadi tiga bagian yang meliputi Akusala Citta yang terdiri atas dua belas tipe kesadaran pikiran tidak baik atau amoral karena timbul dari lobha keserakahan dosa kebencian dan moha kebodohan batin Ahetuka Citta yang terdiri atas 18 tipe kesadaran pikiran yang tidak bersekutu dengan sebab atau hetu karena kesadaran atau pikiran ini merupakan hasil atau akibat dari perbuatan perbuatan masa lampau Kammavacara sobhana citta yang terdiri atas 24 tipe kesadaran atau pikiran baik yang berkelana di alam kama bhumi Rupavacara citta terdiri dari 15 tipe kesadaran yaitu kesadaran yang mencapai objek dari Rupajjhana atau kesadaran pikiran yang berkelana di Rupa Bhumi alam berbentuk Arupavacara Citta terdiri dari 12 tipe kesadaran atau pikiran yang mencapai objek dari Arupajjhana Kesadaran pikiran yang berkenaan dengan alam Arupa Lokuttara Citta terdiri dari 8 40 tipe kesadaran pikiran yaitu kesadaran pikiran di luar tiga dunia kesadaran pikiran di atas duniawi Cetasika Sunting Cetasika atau bentuk bentuk batin adalah keadaan yang bersekutu dengan citta Gejala yang bersekutu dengan citta disebut Cetoyuttalakkhana yaitu keadaan yang bersekutu dengan citta disertai sifat 4 macam Ekuppada yang berarti timbulnya bersama dengan citta Ekaniroda yang berarti padamnya bersama dengan citta Akalambana yang berarti mempunyai objek yang sama dengan citta Ekavatthuka yang berarti pemakaian objek sama dengan citta Karena setiap jenis cetasika mempunyai sifat yang tidak sama maka terdapat 52 jenis cetasika yang terbagi atas tiga bagian Annasamana cetasika berarti bentuk bentuk batin yang sama keadaannya yang dapat bersekutu dengan semua tipe kesadaran pikiran yang baik danjahat yang terdiri atas 13 macam Akusala cetasika berarti bentuk bentuk batin yang jahat Cetasika ini merupakan bentuk bentuk batin yang membentuk semua kejadian yang tidak baik dari kesadaran pikiran yang semuanya berjumlah 14 macam Sobhana cetasika berarti bentuk bentuk batin yang baik disebut demikian karena cetasika ini umumnya dibagi keseluruhan menjadi moral yang baik dari kesadaran pikiran Cetasika ini muncul dalam kombinasi yang beraneka ragam dalam pernyataan kesadaran yang baik dan jumlahnya terdiri dari 25 macam Rupa Sunting Rupa adalah suatu keadaan yang dapat bercerai berai atau berubah padam dengan kedinginan dan kepanasan Rupa sering diterjemahkan dengan materi bentuk bentuk tubuh dan sebagainya Rupa jasmani setiap makhluk itu pada hakikatnya akan timbul karena adanya 4 macam kebutuhan 4 paccaya yang meliputi Kamma atau karma yaitu perbuatan atau kehendak yang baik maupun yang tidak baik Jika perbuatan baik yang lebih banyak dilakukan maka jasmani yang terbentuk tentu akan normal tidak ada cacatnya juga akan cantik dan tampan serta selalu sehat Tetapi jika perbuatan tidak baik yang lebih banyak dilakukan maka jasmani yang terbentuk umumnya tidak normal Citta pikiran Jika pikiran kita selalu tenang damai maka akan tercetus dalam wajah yang ceria murah senyum maka wajah kita akan cerah Namun jika pikiran kita selalu kacau maka yang tampak terutama wajah kita akan cemberut atau marah maka wajah kita akan kelihatan tidak cantik atau tampan dan mudah cepat tua Utu atau temperatur suhu Jika kita tinggal di daerah tropis maka kulit kita umumnya akan hitam gelap Tetapi jika kita berada di daerah dingin maka umumnya kulit kita akan berwarna putih atau kuning langsat Ahara atau makanan Jika kita selalu makan makanan yang penuh gizi maka jasmani kita akan tumbuh dengan baik dan sehat Tetapi jika kita selalu makan makanan yang kurang bergizi maka jasmani yang terbentuk juga kurang baik dan kurang sehat Menurut Abhidhamma rupa atau jasmani dapat dikupas secara singkat menjadi 28 unsur yang terbagi menjadi dua kelompok Mahabhutarupa yang terdiri dari empat unsur dan merupakan materi dasar yang besar Upadayarupa yang terbagi atas 24 macam yang berarti materi yang berasal dari Mahabhutarupa Nibbana Sunting Artikel utama Nirwana Kata Nibbana berasal dari kata Ni dan Vana Ni berarti tidak vana berarti menenun atau menginginkan yang berfungsi sebagai tali untuk menghubungkan rangkaian kehidupan dari makhluk hidup dalam pengembaraannya samsara Selama seseorang terjerat keinginan atau kemelakatan ia akan menumpuk kekuatan kamma yang segar baru yang harus diwujudkan dalam satu bentuk di dalam lingkaran kelahiran dan kematian yang tiada putusnya Bila semua keinginan telah termusnahkan kekuatan kamma akan berhenti bekerja dan seseorang dikatakan mencapai Nibbana terlepas dari lingkaran kelahiran dan kematian yang tiada putusnya Kata Nibbana juga dari kata ni dan va yang berarti meniup Dalam hal ini nibbana berarti tertiup padamnya atau musnahnya api nafsu kebencian dan ketidaktahuan Secara instrinsik sabhavato nibbana adalah kedamaian santi dan unik kevala Nibbana merupakan suatu kenyataan mutlak vattudhamma yang di atas duniawi lokuttara Nibbana merupakan Arupadhamma yaitu dhamma yang bukan rupa dan disebut pula nama dhamma disebut pula kala vimuti karena terbebas dari kala tiga atita paccupana dan anagata dan merupakan asankhatadhamma keadaan yang tidak bersyarat Selain itu Nibbana diartikan sebagai suatu keadaan yang terbebas dari tanha Nibbana yang menjadi tujuan terakhir dari umat Buddha secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua yaitu Saupadisesa Nibbana padamnya kilesa secara total tetapi masih ada pancakkhandha Anupadisesa Nibbana padamnya kilesa secara total dan juga padamnya pancakkhandha Referensi Sunting Hoiberg Dale H ed 2010 Abhidhamma Pitaka Encyclopedia Britannica I A ak Bayes 15th ed Chicago IL Encyclopedia Britannica Inc halaman 30 31 Abhidhamma Pitaka Encyclopaedia Britannica Ultimate Reference Suite Chicago Encyclopaedia Britannica 2008 Catatan SuntingManfaat Abhidhamma dalam Kahidupan Sehari hari Oleh Mettadewi W SH SAB Pengantar Abhidhamma Pitaka Editor J Kaharudin Abhidhamma Pandit dan Dharma K Vidya Ikhtisar Tipitaka Editor Bidhiarta dan Dharma K Vidya Abhidhammatthasangaha oleh Pandit J Kaharudin Sebuah Telaah Objektif Abhidhamma oleh Jan Sanjivaputta Diktat Abhidhamma oleh Ven Narada Maha Thera alih bahasa Samanera Aggabalo nbsp Artikel bertopik Agama Buddha ini adalah sebuah rintisan Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya lbs Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Abhidhamma Piṭaka amp oldid 23760843