Prof. Dr. Mr. Abdoel Gaffar Pringgodigdo (Bojonegoro, 21 Agustus 1904 - 1988) adalah mantan Menteri Kehakiman Indonesia dari tanggal 21 Januari sampai 6 September 1950.
Abdoel Gaffar Pringgodigdo | |
---|---|
Abdoel Gaffar Pringgodigdo, ca. 1950 | |
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia ke-4 | |
Masa jabatan 21 Januari 1950 – 6 September 1950 | |
Presiden | Soekarno (RIS) Assaat (RI) |
Perdana Menteri | Abdoel Halim |
Pendahulu | Soesanto Tirtoprodjo |
Pengganti | Wongsonegoro |
Menteri Sekretaris Negara Indonesia ke-1 | |
Masa jabatan 19 Agustus 1945 – 14 November 1945 | |
Presiden | Soekarno |
Pendahulu | Tidak Ada |
Pengganti | Mohammad Ichsan Abdul Wahab Surjodiningrat |
Rektor Universitas Airlangga ke-1 | |
Masa jabatan 1954–1961 | |
Pendahulu | Tidak Ada |
Pengganti | Mohammad Toha Ronodipuro |
Rektor Universitas Hasanuddin ke-1 | |
Masa jabatan 1956–1957 | |
Pendahulu | Tidak Ada |
Pengganti | K.R.M.T. Djokomarsaid |
Informasi pribadi | |
Lahir | Bojonegoro, Hindia Belanda | 21 Agustus 1904
Meninggal | 1988 – 1904; umur -85–-84 tahun |
Kewarganegaraan | Indonesia |
Riwayat hidup Sunting
Pringgodigdo lahir di Bojonegoro, Jawa Timur, Hindia Belanda pada tanggal 24 Agustus 1904. Dia merupakan kakak kandung dari duta besar Abdoel Kareem Pringgodigdo. Setelah dua tahun di sekolah rakyat, dia belajar di Europeeche Lagore School dari tahun 1911 hingga 1918, lalu di Hogere Burger School. Setelah lulus pada tahun 1923, dia berangkat ke Leiden, Belanda, untuk belajar di Universitas Leiden, dari mana dia lulus pada tahun 1927 sebagai sarjana hukum. Dia juga mendapatkan sertifikat cum laude dalam ilmu Indologi.
Ketika kembali ke Indonesia, Pringgodigdo mendapatkan kerja sebagai juru tulis (bahasa Belanda: revredaris), lalu menjadi wedana Karangkobar di bagian timur Kabupaten Purbalingga. Menjelang akhir pendudukan Indonesia oleh Jepang, Pringgodigdo menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia sebagai sekretarisnya Radjiman Wedyodiningrat, pemimpin BPUPKI. Dia juga menjadi anggota Panitia Lima, yang bertanggung jawab atas perumusan Pancasila.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Pringgodigdo bertugas sebagai sekretaris negara untuk Presiden Soekarno sampai Januari 1950; dari Juni hingga September 1948 dia juga bertugas sebagai komisaris untuk Sumatra. Ketika Agresi Militer Belanda II pada bulan December 1948, Pringgodigdo ditangkap dan diusir ke Bangka dengan pemimpin Indonesia lain; dia juga melaporkan bahwa arsipnya dibakar Belanda. Dari tanggal 21 January hingga 6 September 1950, dia bertugas sebagai Menteri Kehakiman, mewakili Masyumi.
Setelah pensiun dari politik, Pringgodigdo menjadi pengajar. Dia mulai sebagai dosen besar luar biasa di Universitas Gadjah Mada, mengajar ilmu hukum. Di lalu pindah ke Surabaya dan mengajar di Universitas Airlangga, dan akhirnya menjadi dekan pertama dari fakultas hukum Airlangga, dari tahun 1953 hingga 1954. Dia lalu menjabat sebagai Presiden Universitas Airlangga dari November 1954 hingga September 1961. Setelah waktu singkat bertugas sebagai presiden Universitas Hasanuddin di Ujung Pandang, dia kembali ke Surabaya dan mengajar di IKIP Surabaya. Dia di kemudian hari mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum bersama Kho Siok Hie dan Oey Pek Hong.
Pada tahun 1971 dia menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
Kehidupan pribadi Sunting
Pringgodigdo menikah dengan Nawang Hindrati Joyo Adiningrat. Mempunyai 2 orang anak ( putri dan putra )
Rujukan Sunting
- Pringgodigdo, Chamdi (2007). (dalam bahasa Indonesian). Pustaka pribadi Tahun Terbit. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-08. Diakses tanggal 2013-04-23.
- ^ Bahari 2011, hlm. 22.
- ^ Kusuma & Elson 2011, hlm. 198.
- Bahari 2011, hlm. 22-23.
- ^ Bahari 2011, hlm. 23.
- Presidential Library, A. G. Pringgodigdo.
- Kusuma & Elson 2011, hlm. 199.
- ^ Bahari 2011, hlm. 24.
- (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Presidential Library of Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-23. Diakses tanggal 1 December 2011.
- Bahari, Adib (2011). Pendekar Hukum Indonesia (dalam bahasa Indonesian). Yogyakarta: Pustaka Yustisis. ISBN 978-979-341-104-0.
- Kusuma, A.B.; Elson, R.E. (2011). "A note on the sources for the 1945 constitutional debates in Indonesia". Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde. 167 (2-3): 196–209. ISSN 0006-2294. Diakses tanggal 1 December 2011.(Inggris)