www.wikidata.id-id.nina.az
Pada awalnya tari Gambu lebih dikenal dengan Tari keris dalam catatan Serat Pararaton tari Gambu disebut dengan Tari Silat Sudukan Dhuwung yang diciptakan oleh Arya Wiraraja dan diajarkan pada para pengikut Raden Wijaya kala mengungsi di Keraton Sumenep Tarian tersebut pernah ditampilkan di keraton Daha oleh para pengikut Raden Wijaya pada perayaan Wuku Galungan yang dilaksanakan oleh Raja Jayakatong dalam suatu acara pasasraman di Manguntur Keraton Daha yang selalu dilaksanakan setiap akhir tahun pada Wuku Galungan Para pengikut Raden Wijaya antara lain Lembusora Ranggalawe dan Nambi diadu dengan para Senopati Daha yakni Kebo Mundarang Mahesa Rubuh dan Pangelet dan kemenangan berada pada pengikut Raden Wijaya Tari Keris ciptaan Arya Wiraraja ini lama sekali tidak diatraksikan Pada masa kerajaan Mataram Islam di Jawa yakni pada pemerintahan Raden Mas Rangsang Panembahan Agung Prabu Pandita Cakrakusuma Senapati ing Alaga Khalifatullah Sultan Mataram 1613 1645 seorang Raja yang sangat peduli dengan seni dan budaya Maka kala itu Sumenep diperintah oleh seorang Adipati kerabat Sultan Agung yang bernama Kanjeng Pangeran Ario Anggadipa tarian tersebut dihidupkan kembali sekitar tahun 1630 diberi nama Kambuh dalam bahasa Jawa berarti terulang kembali dan sampai detik ini terus diberi nama Kambuh dan lama kelamaan berubah istilah menjadi tari Gambu dalam logat Sumenep Rujukan dan Pranala luar suntingHelene Bouvier 2002 Lebur seni musik dan pertunjukan dalam masyarakat Madura Yayasan Obor Indonesia ISBN 979 461 420 3 9789794614204 Facebook Page SONGENNEP TEMPO DOELOE Facebook Group Forum Peduli Bahasa dan Budaya Madura Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Tari Gambu amp oldid 24024079