www.wikidata.id-id.nina.az
Swarga Sanskerta स वर गम har persemayaman cahaya IAST Svargam 1 Swargaloka atau Indraloka adalah alam hunian dewa dewi menurut ajaran agama Hindu 2 Di dalam kosmologi Hindu Swarga merupakan salah satu dari ketujuh loka alam hunian lapisan atas 3 Kata swarga diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi surga kendati Swarga dianggap tidak sama dengan surga yang dipahami agama agama ibrahimi 4 5 6 7 Karya seni ukir yang menggambarkan gandarwa dan apsara makhluk makhluk penghuni Swarga Daftar isi 1 Gambaran 2 Kesusastraan 2 1 Weda 2 2 Purana 2 3 Ramayana 2 4 Mahabarata 2 5 Begawadgita 3 Baca juga 4 RujukanGambaran sunting nbsp Batara Indra penguasa Swarga berwahanakan Airawata Swarga adalah segugus alam angkasawi yang bertumpu dan mengawang di puncak Mahameru didiami arwah orang orang baik yang tekun mengamalkan ajaran kitab kitab suci tempat mereka bersenang senang sebelum terlahir kembali ke dunia Alam hunian ini adalah hasil karya Batara Twastri undagi dewata menurut Weda 8 Batara Indra raja dewata adalah penguasa Swarga Ia memerintah Swarga bersama sama dengan permaisurinya Batari Indrani 9 Keratonnya dinamakan Waijayanta 10 di dalamnya terdapat bangsal kencana Sudarma balairung megah tiada tara Amarawati adalah ibu kota Swarga gapuranya dijaga Airawata raja segala gajah 11 84 Swarga disebut sebut sebagai tempat tinggal Kamadenu sapi pelimpah rejeki dan tempat tumbuhnya Parijata pohon pengabul hajat 12 Di tengah tengah taman sari Nandana tumbuh pohon Kalpawreksa ditanam Batara Indra sesudah mumbul dari lautan susu pada peristiwa Samudramantana Berdasarkan letaknya Swarga disebut Tridiwa langit tertinggi ketiga 13 Di dalam mitologi Hindu keberdaulatan dewa dewi atas Swarga kerap menjadi titik tengkar utama di dalam perang abadi melawan seteru seteru mereka asura asuri Tema umum yang mengemuka di dalam berbagai legenda perang dewa dewi lawan asura asuri adalah kemunculan tokoh raja asura misalnya Hiranyakasipu yang berhasil menyerobot Swarga Batara Wisnu Sang Hyang Pemelihara Jagat kerap turun tangan untuk memulihkan status quo kadang kadang dengan menjelma menjadi awatara misalnya Narasinga demi menaklukkan raja asura dan mengembalikan Batara Indra beserta segenap dewa dewi ke tempat mereka yang semula 14 Setiap kali terjadi pralaya binasalah tiga alam utama yakni Buloka Buwarloka dan Swargaloka Di dalam ajaran agama Hindu dewasa ini Swarga kerap diturunkan derajatnya menjadi semacam kahyangan rendahan kahyangan yang lebih rendah taraf kesuciannya maupun ketinggian letaknya daripada Waikunta dan Kailasa yakni kahyangan Batara Wisnu dan kahyangan Batara Siwa 15 16 Kesusastraan suntingWeda sunting Di dalam gita gita puja Atarwaweda Swarga dipahami sebagai Pitraloka alam tempat orang dapat berjumpa dengan para leluhurnya Berdiam di Pitraloka merupakan pahala yang dikaruniakan kepada orang orang yang rajin berkurban Dikatakan bahwa kurban kurban yang dipersembahkan akan serta merta terangkat ke Swarga dan tersimpan di sana menanti kedatangan arwah orang yang mempersembahkannya Di dalam salah satu gita puja Swarga digambarkan sebagai alam permai penuh kembang teratai dan bunga seroja danau danau mentega berpantai madu juga sungai sungai yang mengalirkan anggur susu dadih dan air Memuliakan tetamu dengan memberi hadiah juga dikatakan sebagai salah satu kebajikan yang mendatangkan pahala Swarga 17 Pustaka Wedantasutra memerikan gagasan perpindahan jiwa nyawa dari Swarga ke Buloka Menurut pustaka ini jiwa yang rajin berkurban dan berderma semasa hidup di dunia akan naik ke Swarga dan apabila tiba saatnya untuk turun kembali ke dunia jiwa itu akan menjelma menjadi mega mendung yang nantinya mengembun menjadi butir butir air hujan lalu menitik ke bumi dan diserap tanaman pangan Jika tanaman pangan itu diolah menjadi santapan lalu disantap seorang lelaki maka masuklah jiwa itu ke dalam air maninya yang nanti akan berpindah ke dalam rahim seorang perempuan melalui sanggama lalu terlahir kembali Pustaka ini menggunakan istilah sampata untuk menyebut gagasan yang memungkinkan orang naik ke Swarga Dikatakan pula bahwa jiwa yang berperilaku baik selama berada di Swarga akan terlahir sebagai seorang Brahmana Satria atau Wesia dan selebihnya akan terlahir sebagai makhluk makhluk yang lebih rendah derajatnya misalnya orang yang tidak berkasta atau mahkluk hidup selain manusia 18 Mundakopanisad menandaskan betapa pentingnya pelaksanaan upacara upacara Weda demi beroleh pahala Swarga 19 Purana sunting Bagawatapurana menyifatkan Swarga sebagai alam yang diperuntukkan bagi orang yang sanggup membedakan baik buruk perbuatan dan mengasihi sesama manusia dengan berbuat kebajikan bagi mereka Menurut pustaka ini orang baik dan berbudi luhur lagi bertakwa adalah jenis orang yang dapat naik ke Swarga yakni alam kenikmatan tempat kemerduan alunan musik surgawi keelokan paras makhluk makhluk surgawi dan serba serbi peranti surgawi mampu memuaskan hasrat insan mana pun Lama waktu berdiam di Swarga ditentukan oleh seberapa banyak punya budi pekerti yang luhur yang terkumpul selama hidup di dunia Kecerdasan yang mumpuni saja tidak cukup melayakkan seseorang untuk naik ke Swarga tingkat kesucian batinnya pun harus memadai 20 Ramayana sunting Di dalam wiracarita Ramayana dikemukakan bahwa memperbanyak punya dan kebajikan adalah prasyarat beroleh Swarga 21 Wiracarita ini memuat kisah Prabu Trisangku yang dijanjikan tempat di Swarga oleh Begawan Wiswamitra Untuk mewujudnyatakannya janjinya sang begawan pun beryadnya seorang diri tanpa didampingi pandita lain seturut arahan Begawan Wasista Yadnya yang dilaksanakannya bertuah melambungkan jiwa raga sang prabu sampai ke depan pintu gerbang Swarga Mendengar laporan para dewa tentang kejadian itu bangkitlah murka Batara Indra Lantaran hina derajatnya Prabu Trisangku pun ditengking keluar dari Swarga dan jatuh terpental ke bumi Dengan kesaktiannya Begawan Wiswamitra menahan tubuh sang prabu agar tidak terhempas ke bumi sehingga mengambang saja di angkasa Batara Indra menawarkan jalan tengah dengan menciptakan Swarga baru setingkat di bawah Swarganya sendiri untuk ditinggali Prabu Trisangku Lantaran jengkel Begawan Wiswamitra menciptakan Batara Indra baru dan dewa dewi baru untuk mendiami Swarga baru bersama sama Prabu Trisangku Unjuk kesaktian Begawan Wiswamitra itu membuat Batara Indra gentar dan menutuskan untuk langsung turun menjemput Prabu Trisangku dengan wimana kencananya sendiri untuk dibawa naik ke Swarga yang sejati 22 Mahabarata sunting D dalam wiracarita Mahabharata dikisahkan bahwa Pangeran Arjuna yang lahir dari benih Batara Indra dijemput dan diantar naik ke Swarga oleh Matali kusir kereta Batara Indra Di tengah perjalanan Arjuna menyaksikan ribuan wimana kendaraan terbang surgawi berseliweran di angkasa Ia melihat Swarga terang benderang tanpa diterangi cahaya matahari maupun rembulan sementara warganya adalah para resi para pahlawan yang gugur di medan laga para muni yang menjalankan tapa brata keras semasa hidup di dunia para gandarwa para guhyaka dan para apsara Ia melintasi beberapa daerah di Swarga sebelum akhirnya tiba di Amarawati ibu kota pemerintahan Batara Indra 23 Di Amarawati Arjuna menyaksikan keasrian taman sari Nandana tempat tamasya para apsara ditumbuhi pepohonan suci dan bebungaan dari segala musim Kedatangannya disongsong dengan puja puji para penghuni Swarga antara lain dewa kembar Batara Aswan dan Batara Aswin laskar taruna dewata Maruta raja raja yang sudah lengser keprabon madeg pandita diketuai Begawan Dilipa serta para brahmana mulia Arjuna dihibur alunan musik yang paling suci maupun yang bercita rasa keduniawian oleh Tumburu gandarwa yang paling mahir bermusik juga menyaksikan tari tarian yang dipertunjukkan oleh apsara apsara yang paling molek antara lain Menaka Ramba dan Urwasi 24 Wiracarita Mahabarata menyiratkan keberadaan beberapa tingkat atau daerah di Swarga masing masing dikepalai satu dewa misalnya Batara Surya Batara Kubera dan Batara Baruna Dikatakan bahwa Batara Indra memuaskan segala hasrat hati para penghuni Swarga Pria dan wanita bebas memadu kasih tanpa rasa cemburu satu sama lain 25 Dikisahkan pula tentang Prabu Nahusa yang mengutarakan pandangannya kepada Yudistira bahwa berderma bertutur kata yang menyukakan hati sesama berlaku jujur dan ahingsa menyanggupkan orang mencapai Swarga 26 Begawadgita sunting Begawadgita menyiratkan bahwa Swarga bukanlah tujuan akhir bagi orang orang yang sudah menumpuk punya 27 Sesudah mengenyam nikmat Swarga nan luas membentang dan menandaskan simpanan punya turunlah mereka ke jagat fana dan oleh sebab itu menjalani Darma Trimurti menghasratkan hasrat hasrat sehingga mencapai tataran ulang alik Begawadgita Seloka 9 21Baca juga suntingAmarawati Dewaloka Hiranyagarba Naraka Trayastringsa UrdwalokaRujukan sunting In Praise of the Goddess The Devimahatmya and Its Meaning dalam bahasa Inggris Nicolas Hays Inc 2003 12 01 hlm 189 ISBN 978 0 89254 616 9 Doniger Wendy 2022 After the War The Last Books of the Mahabharata dalam bahasa Inggris Oxford University Press hlm 11 ISBN 978 0 19 755339 8 B K Chaturvedi 2004 Shiv Purana Diamond Pocket Books hlm 124 ISBN 8171827217 Williams George M 2008 03 27 Handbook of Hindu Mythology dalam bahasa Inggris OUP USA hlm 150 ISBN 978 0 19 533261 2 Muller F Max 2013 11 05 The Upanisads dalam bahasa Inggris Routledge hlm 61 ISBN 978 1 136 86449 0 Hiltebeitel Alf 2001 10 30 Rethinking the Mahabharata A Reader s Guide to the Education of the Dharma King dalam bahasa Inggris University of Chicago Press hlm 149 ISBN 978 0 226 34054 8 Craig Edward 1998 Routledge Encyclopedia of Philosophy Index dalam bahasa Inggris Taylor amp Francis hlm 254 ISBN 978 0 415 07310 3 Coulter Charles Russell Turner Patricia 2013 07 04 Encyclopedia of Ancient Deities dalam bahasa Inggris Routledge hlm 447 ISBN 978 1 135 96390 3 Buck William 2021 06 08 Ramayana dalam bahasa Inggris Univ of California Press hlm 9 ISBN 978 0 520 38338 8 Bane Theresa 2014 03 04 Encyclopedia of Imaginary and Mythical Places dalam bahasa Inggris McFarland hlm 136 ISBN 978 0 7864 7848 4 Fausboll V 1903 Indian mythology according to the Mahabharata in outline London Luzac ISBN 0 524 01055 2 OCLC 690682510 Klostermaier Klaus K 2014 10 01 A Concise Encyclopedia of Hinduism dalam bahasa Inggris Simon and Schuster hlm 91 ISBN 978 1 78074 672 2 Walker Benjamin 2019 04 09 Hindu World An Encyclopedic Survey of Hinduism Dua Jilid Jilid II M Z dalam bahasa Inggris Routledge hlm 210 ISBN 978 0 429 62419 3 Bonnefoy Yves 1993 05 15 Asian Mythologies dalam bahasa Inggris University of Chicago Press hlm 52 ISBN 978 0 226 06456 7 Cush Denise Robinson Catherine York Michael 2012 08 21 Encyclopedia of Hinduism dalam bahasa Inggris Routledge hlm 595 ISBN 978 1 135 18979 2 Dutt Romesh Chunder 1890 A History of Civilization in Ancient India Based on Sanscrit Literature dalam bahasa Inggris Thacker Spink and Company hlm 295 The Atharva Veda Described With a Classified Selection of Hymns Explanatory Notes and Review dalam bahasa Inggris Christian Literature Socity for India 1897 hlm 59 60 The Taittiriya upanishad dalam bahasa Inggris Printed at the C T A Printing Works 1903 hlm 561 563 Satchidanandendra Swami Saraswati Swami Satchidanandendra 1997 The Method of the Vedanta A Critical Account of the Advaita Tradition dalam bahasa Inggris Motilal Banarsidass Publ hlm 29 ISBN 978 81 208 1358 8 Sinha Purnendu Narayana 1901 A Study of the Bhagavata Purana Or Esoteric Hinduism dalam bahasa Inggris Freeman amp Company Limited hlm 236 Guruge Ananda W P 1960 The Society of the Ramayana dalam bahasa Inggris Saman Press hlm 269 www wisdomlib org 2019 01 28 Story of Trisaṅku www wisdomlib org dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 25 Oktober 2022 The Mahabharata Book 3 Vana Parva Indralokagamana Parva Section XLII www sacred texts com Diakses tanggal 25 Oktober 2022 The Mahabharata Book 3 Vana Parva Indralokagamana Parva Section XLIII www sacred texts com Diakses tanggal 2022 10 25 Sutton Nicholas 2000 Religious Doctrines in the Mahabharata dalam bahasa Inggris Motilal Banarsidass Publ hlm 261 ISBN 978 81 208 1700 5 Sutton Nicholas 2000 Religious Doctrines in the Mahabharata dalam bahasa Inggris Motilal Banarsidass Publ hlm 84 ISBN 978 81 208 1700 5 The Bhagavadgita with the commentary of Sri Sankaracharya Alladi Mahadeva Sastri Madras Samata Books 2013 ISBN 978 81 85208 08 4 OCLC 875441094 Garudapurana hasil terjemahan Wood dan Subrahmanyam terbit tahun 1911 tersedia di sacred texts com Templat Kematian menurut ajaran agama Hindu Templat Akhirat Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Swarga amp oldid 25722220