www.wikidata.id-id.nina.az
Sutan Harhara lahir 19 Agustus 1952 adalah pemain sepak bola Indonesia era 70 an dari Persija klub sepak bola di Indonesia yang dapat berposisi sebagai Bek sayap Ia juga pernah menjadi pelatih beberapa klub lokal dan dikenal sebagai defender serbabisa Sutan HarharaInformasi pribadiNama lengkapSutan HarharaTanggal lahir 1952 08 19 19 Agustus 1952Tempat lahirJakarta Indonesia IndonesiaTinggi174 cm 5 ft 9 in Posisi bermainBek sayapInformasi klubKlub saat iniPersela Lamongan pelatih Karier junior1972 1973IM Jakarta1973 1980JayakartaKarier senior TahunTimTampil Gol 1972 1980Persija Tim nasional 1972 1980Indonesia Kepelatihan2016 Persela Lamongan Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 27 September 2010 Penampilan dan gol di tim nasional akurat per 27 September 2010 Daftar isi 1 Profil 2 Karier di klub 2 1 Persija Jakarta 3 Karier Internasional 3 1 Indonesia vs Uruguay 1974 3 2 Denmark vs Indonesia 3 3 Indonesia vs Manchester United 1975 3 3 1 Susunan Skuat 3 4 SEA Games 1977 3 5 SEA Games 1979 4 Gaya permainan 5 Karier kepelatihan 5 1 PSMS MEDAN 5 2 Persela Lamongan 5 3 Prestasi 6 ReferensiProfil suntingDi era 1970 an pemain yang populer di Indonesia selalu dari jajaran striker gelandang atau kiper Tapi ada pengecualian buat Sutan Harhara Anak Kota Jakarta Pusat yang berposisi sebagai defender ini begitu spesial hingga media massa tak mau melewatkan setiap aksinya yang memang layak jadi cerita Wajar jika Sutan Harhara termasuk langka Defender yang bisa dibilang sama populernya dengan penyerang kenamaan saat itu Sebut saja Andi Lala Anjas Asmara dan Iswadi Idris Permainannya pun langka Sebagai defender dia termasuk serbabisa Ketika dipasang sebagai libero dia sangat jago Saat diplot sebagai bek kanan atau kiri dia tetap tangguh Suka maju ke depan tetapi tak melupakan tugasnya sebagai pengawal pertahanan Di klubnya Persija maupun timnas Indonesia dia termasuk salah satu pilar Bahkan pada era 1970 an Sutan Harhara identik dengan jaminan kuatnya pertahanan Tim Garuda Hal langka lain dari seorang Sutan Harhara adalah kakinya Sebagai pemain dia termasuk spesialis kaki kanan right footed Maksudnya kaki sebelah kanan jauh lebih baik daripada kaki kirinya Namun dia bisa memerankan bek kanan atau kiri dengan sama baiknya Kemampuan istimewa itu sudah terlihat sejak dia masih muda Begitu ditransfer dari Indonesia Muda IM ke Jayakarta pada 1973 dia langsung menarik perhatian banyak orang Bahkan pemain hebat waktu itu Iswadi Idris sempat memujinya Menurut Iswadi Sutan termasuk pemain yang berbakat Saat membela Jayakarta di kompetisi Persija dia menjadi salah satu bintang Bahkan dia membawa klub tersebut promosi dari Divisi II ke Divisi I sampai akhirnya naik ke Divisi Utama Tak heran bila Sutan menjadi pilar di level klub juga di level timnas Ketika membela Persija 1972 1979 ia berhasil menyumbangkan dua kali gelar juara kompetisi perserikatan bagi tim berjuluk Macan Kemayoran yakni pada tahun 1973 dan 1975 Sutan juga sukses membawa tim PON DKI Jakarta menjuarai PON 1974 Di level timnas namanya juga identik dengan pertahanan Tim Merah Putih selama hampir delapan tahun Saat timnas mengalahkan Uruguay 2 1 pada tahun 1974 Sutan menjadi salah satu pengawal barisan belakang timnas Sejak tahun 1985 Sutan sudah menangani sejumlah klub di Tanah Air seperti Persikabo Persikota Persegi Gianyar PSMS PSIS dan Semen Padang Kenyang pengalaman baik sebagai pemain maupun pelatih Sutan pada 1 Juli 2010 lalu diangkat menjadi Direktur Teknik PSSI Jejaknya sebagai pemanin sepak bola nasional Indonesia sempat diikuti oleh adiknya yang bernama Aun Harharah Meski karier bermainnya tidak segemilang abangnya namun sempat juga membela Tim Nasional pada era pertengahan tahun 1980 an Karier di klub suntingPersija Jakarta sunting Ia mulai membela Persija pada usia 19 tahun Ketika itu ia juga menjadi bagian dari skuat IM Pada debut pertamanya di Persija ia bisa membawa Persija menjadi juara Perserikatan tahun 1971 Kemudian pada tahun 1975 ia juga berhasil membawa Persija juara Perserikatan setelah dalam partai final berhasil menahan imbang PSMS 1 1 PSMS Medan ketika itu adalah the dream team di Indonesia setelah menjadi juara perserikatan tiga kali berturut yaitu pada tahun 1966 1969 sedangkan Persija ketika itu dihuni oleh pemain bintang timnas seperti Anwar Udjang Nobon Kayamudin Risdianto Iswadi Idris Subodro Andi Lala Anjas Asmara Andjiek Ali Nurdin dll Pertandingan final berlangsung cukup panas sehingga sampai terjadi kericuhan antar pemain Oleh karena itu pada menit 40 wasit terpaksa harus menghentikan pertandingan dan keduanya ditetapkan sebagai juara bersama Sutan bukan hanya bagus ketika menghadapi pemain pemain lokal Tapi juga teruji mampu mematikan bintang dunia Saat Ajax Amsterdam datang ke Indonesia pada 1974 Sutan berhasil mengawal Gerth van Zanten Bintang Ajax itu dibuat tak berkutik Saya waktu itu berada di kiri Karena kesulitan melewati saya dia tampak frustasi kemudian pindah ke kanan Saya melawan Ajax dua kali Saat membela Persija bermain imbang 1 1 dan saat membela timnas kalah 1 2 kenang Sutan Sutan juga pernah berpengalaman melawan klub asal Inggris Manchester United Rapid Viena Austria dan Rosario Central Argentina Pengalaman itu membuatnya pemain yang begitu matang hingga berkarier cukup lama Karier Internasional suntingIndonesia vs Uruguay 1974 sunting Pada tahun 1973 ia terpilih menjadi pemain timnas Ia membela timnas hingga tahun 1980 nbsp Skuat Indonesia vs Uruguay tahun 1974Debut pertamanya di timnas adalah ketika Timnas Indonesia menghadapi timnas Uruguay pada tanggal 19 April 1974 di Stadion Istora Senayan yang ketika itu timnas Uruguay dimotori serangan oleh Juan Silva dan Fernando Morena nbsp Gol Anjas Asmara ke gawang timnas Uruguay pada tahun 1974 Sayangnya timnas uruguay tidak membawa pemain inti mereka sehingga mereka harus menerima kekalahan dengan skor 2 1 Karena tidak mau merasa malu akhirnya mereka meminta pertandingan ulang Pertandingan diadakan pada tanggal 21 April Sayangnya kali ini giliran timnas Indonesia yang harus menerima kekalahan dengan skor 2 3 Ketika itu ia berhasil mematikan pergerakan Fernando Morena dan Juan Silva sehingga mereka tampak kesulitan untuk menembus pertahanan timnas Indonesia Susunan pemain Indonesia vs Uruguay Ronny Paslah Anwar Ujang Subodro Sutan Harhara Jacob Sihasale Nobon Kayamudin Andi Lala Anjas Asmara Risdianto Abdul Kadir dan Waskito Denmark vs Indonesia sunting Sutan juga pernah merasakan melawan timnas Denmark Kala itu Sutan berhasil mematikan bintang mereka Alan Simonsen Ketika itu timnas Indonesia dibantai timnas Denmark dengan skor 9 0 Ini adalah kekalahan terbesar timnas sepanjang sejarah sebelum akhirnya rekor tersebut dipatahkan pada saat timnas Indonesia dibantai timnas Bahrain dengan skor 10 0 Indonesia vs Manchester United 1975 sunting Pada hari Minggu yang cerah 1 Juni 1975 Manchester United memainkan pertandingan pertamanya di Tanah Air melawan PSSI Tamtama di Senayan Jakarta Susunan Skuat sunting PSSI Tamtama Ronny Paslah Sutan Harhara Oyong Liza Suaib Rizal Iim Ibrahim Anjas Asmara Nonon Waskito Junaedi Abdillah Risdianto Andi Lala Manchester United FC Alex Stepney Alex Forsyth Arthur Albiston Gerry Daly Jimmy Nicholl Jim McCalliog Trevor Anderson Sammy McIlroy Stuart Pearson David McCreery Anthony Young Pada awal Mei 1975 Wiel Coerver ditunjuk sebagai pelatih baru timnas senior yang kala itu disebut Indonesia Tamtama Didampingi asisten pelatih Wim Hendriks Coerver diharapkan membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia FIFA 1978 Lantas laga melawan Ajax dan Manchester United dalam turnamen segitiga dijadikan ajang pemanasan sebelum Pra Olimpiade 1976 melawan Korea Utara Pertandingan PSSI Tamtama melawan Manchester United merupakan partai pembuka MU ternyata mengecewakan pengurus PSSI maupun masyarakat penggemar sepak bola sejak mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur sehari sebelum pertandingan Mereka tidak datang dengan seluruh pemain intinya seperti yang telah dijanjikan kepada PSSI Rombongan mereka hanya 14 orang terdiri atas 12 pemain seorang pelatih dan seorang manajer MU bermain ala kadarnya asal tidak kebobolan Ketika terjadi pergantian pemain pada babak kedua yang masuk sebagai pengganti adalah pemain nomor 15 bertubuh gendut bernama Tommy Docherty yang tidak lain adalah sang manajer Menurut pengamatan Sumohadi tugas The Doc di hadapan 70 000 penonton yang memadati Stadion Senayan adalah untuk mengganggu pergerakan trio penyerang Indonesia yaitu Waskito Risdianto dan Andi Lala Tak heran hanya dalam lima menit Docherty terkena kartu kuning dari wasit Kosasih Kartadireja Ujungnya pertandingan berakhir tanpa gol karena gawang Ronny Pasla juga jarang dihajar tembakan penyerang MU 1 Dua hari kemudian MU dikalahkan dengan skor 3 2 oleh Ajax Amsterdam yang menempati urutan ketiga Eredivisie Belanda musim itu karena kalah bersaing dengan PSV dan Feyenoord Selanjutnya pada 5 Juni Ajax dipastikan menjuarai turnamen ini dengan kemenangan 4 1 atas PSSI Tamtama Satu satunya gol Indonesia dicetak oleh Waskito SEA Games 1977 sunting Untuk pertama kalinya Indonesia berpartisipasi dalam SEA Games 1977 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur Dalam turnamen ini Indonesia difavoritkan menjadi juara karena timnas Indonesia sudah pernah menjuarai berbagai turnamen tingkat Asia Tenggara Indonesia tergabung di Grup A bersama dengan Malaysia Filipina dan Brunei Hasilnya adalah Indonesia berhasil menang 2 kali dan 1 kali seri Pada pertandingan semifinal wasit Othman Omar terbukti melihat Indonesia melakukan kekerasan dalam pertandingan melawan Thailand Ketika itu skor masih 1 1 Akhirnya pada menit 60 pertandingan terpaksa dihentikan dan wasit kemudian menetapkan Thailand sebagai pemenang dan otomatis melaju ke babak final Pada perebutan tempat ketiga Indonesia bertemu Burma Setelah Indonesia tidak muncul dengan batas waktu yang ditentukan akhirnya setelah ditunggu 15 menit wasit membatalkan permainan dan melaporkan kepada komite teknis dan akhirnya Burma meraih medali perunggu dalam pertandingan ini SEA Games 1979 sunting Pada debut kedua timnas di SEA Games ia berhasil membawa timnas melaju ke final setelah dalam babak pertandingan play off mengalahkan Thailand lewat adu penalti 3 1 Ketika itu ada 5 negara yang berpartisipasi sehingga tidak ada pembagian grup Negara negara yang berpartisipasi antara lain Birma Indonesia Malaysia Thailand Singapura Indonesia hanya menang 2 kali 1 kali seri dan 1 kali kekalahan Dalam pertandingan final Indonesia bertemu dengan Malaysia Pertandingan berlangsung sengit dan kedua tim bermain dengan permainan terbaiknya Akhirnya pada menit 21 Malaysia berhasil memecah kebutuhan lewat gol indah Mokhtar Dahari yang tidak dapat diantisipasi oleh Ronny Paslah Skor bertahan hingga pertandingan usai Sehingga sejak saat itu Malaysia menjadi musuh bebuyutan Indonesia Mereka berdua selalu bertemu di partai final dalam kejuaraan se Asia Tenggara Mereka selalu bersaing untuk menjadi penguasa sepak bola Asia Tenggara Gaya permainan suntingTak kalah menarik Sutan memiliki gaya tersendiri Dia pengagum Total Football yang pada 1974 sangat populer diusung timnas Belanda Meski di Indonesia waktu itu identik dengan skema 3 5 2 dan belum mengenal sepak bola yang sangat menyerang itu Sutan berani menerapkan gaya itu dalam permainan individunya Sebagai bek sayap dia aktif membantu serangan Saat timnya menekan dia cepat berada di wilayah lawan Bahkan tak jarang serangan itu berawal dari akselerasinya di sektor sayap Meski begitu dia tak pernah lupa turun untuk memastikan pertahanan timnya aman Apalagi Sutan dibekali teknik passing yang baik Sehingga dia banyak membuat assist buat para penyerang Indonesia Terkadang dia juga mampu memanfaatkan peluang menjadi sebuah gol Gaya permainannya itu yang membuat permainan Sutan jadi sangat menarik ditonton Pertama dia mengambil inisiatif sendiri untuk menjadi bek sayap yang aktif menyerang maupun bertahan ala total football Kemudian para pelatihnya menyetujui bahkan mendukungnya Yang tak kalah penting dia meninggalkan banyak catatan indah dalam persepak bolaan Indonesia Meski tidak pernah membawa Indonesia juara di suatu turnamen permainannya yang agresif dan menarik membuatnya dikenang sebagai salah satu pilar Garuda yang begitu tangguh Di masanya timnas Indonesia ditakuti di tingkat Asia Karier kepelatihan suntingPSMS MEDAN sunting Melatih PSMS dan mengorbitkan nama nama besar seperti Mahyadi Panggabean Saktiawan Sinaga Markus Horison dan Legimin Rahardjo masuk skuad tim nasional Indonesia Persela Lamongan sunting Di gelaran kompetisi Indonesia Soccer Championship A ia menjadi pelatih klub Persela Lamongan menggantikan Stefan Hansson asal Swedia yang mengundurkan diri karena menganggap dirinya belum memberikan kemenangan untuk Laskar Joko Tingkir Prestasi sunting Juara Suratin Cup 1972 Juara Kompetisi Perserikatan 1973 amp 1975 PERSIJA Juara PON 1974 DKI Jakarta Referensi sunting Indonesia tahan imbang MU 0 0 tahun 1975 wordpress com Parameter accesdate yang tidak diketahui mengabaikan tanggal akses yang disarankan bantuan Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title Sutan Harhara amp oldid 22761744