www.wikidata.id-id.nina.az
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus Cari sumber PSMS Medan berita surat kabar buku cendekiawan JSTORPersatuan Seri seri Bola Medan Sekitarnya disingkat PSMS Medan adalah sebuah klub sepak bola profesional Indonesia yang berbasis di Kota Medan Sumatera Utara Klub tersebut saat ini bermain di Liga 2 PSMS MedanNama lengkapPersatuan Sepak Bola Medan SekitarnyaJulukanAyam Kinantan The Killer Sang Pembunuh Berdiri21 April 1950 73 tahun lalu 1950 04 21 StadionStadion Teladan Kapasitas 30 000 PemilikPT Kinantan Medan IndonesiaDirekturArifuddin Maulana BasriManajerMulyadi SimatupangPelatihMiftahudin MuksonAsisten PelatihLegimin RahardjoLigaLiga 22023 2024Peringkat 3 Grup ASitus webSitus web resmi klubKelompok suporterKampak FC SMeCK Hooligan PSMS Fans Club La Curva 1950Kostum kandangKostum tandangMusim ini Daftar isi 1 Sejarah 1 1 Era The Killer 1953 1967 1 2 Era Perserikatan 1967 1990 1 3 Era Liga Indonesia 1 4 Era Liga Super Indonesia 1 5 Perpecahan dua kubu 2 Pendukung 3 Sponsor amp apparel 3 1 Sponsor 3 2 Apparel 4 Pencapaian era Perserikatan 5 Pencapaian liga domestik 6 Pencapaian piala domestik 7 Pencapaian level internasional 8 Prestasi 8 1 Liga Nasional 8 2 Piala Nasional 8 3 Turnamen Nasional 8 4 Internasional 9 Pelatih 10 Daftar pemain 11 Mantan Pemain 12 Pranala luarSejarah suntingTahun tahun awal 1907 1950 Sejarah PSMS dimulai dengan DVB Secara eksplisit para pemangku kepentingan sepakbola di Medan memulai rapat umum pertama untuk membentuk serikat pada tanggal 7 Juli 1907 lihat pos De Sumatra 08 07 1907 Kemudian kemudian dengan berdirinya OSVB pada tahun 1915 DVB secara terbuka menyatakan bersedia untuk berintegrasi dengan OSVB proses fusi Sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi coverage area OSVB sudah tidak efektif lagi Pada bulan September 1949 para pemangku kepentingan sepak bola di Medan membentuk VBMO proses fisi Dalam rangka menyesuaikan kebijakan VUVSI NIVU suksesi pada tahun 1948 untuk menerjemahkan VUVSI menjadi ISNIS maka VBMO juga diterjemahkan menjadi PSMS dan kemudian serikat sepak bola Medan disebut VBMO PSMS Pada bulan Maret 1950 militer Belanda meninggalkan Medan Organisasi sepak bola Negara Sumatera Timur pada masa pendudukan Belanda Rumah Susun Football Club RSFC dan Oost Sumatera Voettbal Bond OSVB yang telah berdiri sejak awal tahun 1930 an kemudian pada tahun 1950 berubah nama menjadi Persatuan Sepakbola Medan dan Sekitarnya atau disingkat menjadi PSMS Namun tidak ada bukti yang jelas bahwa MVC DVB OSVB VBMO RSFC dan klub sepak bola lain yang didirikan pada masa kolonial Belanda adalah cikal bakal PSMS 2 Penggagas lahirnya PSMS Medan ada 6 tokoh yang mewakili 6 Klub Amatir yang ada di Medan tahun 1950 Keenam tokoh tersebut adalah Adinegoro Al Wathan Madja Purba Sahata Sulaiman Siregar PO Polisi TM Harris Medan Sport dr Pierngadi Deli Matschapij dan Tedja Singh India Football Team Merekalah yang mengkoordinir 23 klub di Medan saat itu untuk mendirikan PSMS Medan pada 21 April 1950 Kota Medan sudah lama dikenal dunia karena adanya perkebunan tembakau Delinya Tak heran jika logo PSMS berbentuk daun dan bunga tembakau deli Tembakau Deli juga menjadi lambang PSMS Medan sampai sekarang 1950 berarti lahirnya PSMS pada tanggal 21 April 1950 Warna Hijau berarti perkebunan Warna Putih berarti Suci yang dalam arti luas berarti Sportif Warna hijau tetap dipertahankan sebagai warna kostum utama PSMS Medan Warna hijau pada kostum PSMS juga dapat diartikan sebagai kesejukan kesegaran dan ketenangan PSMS Medan dikenal dengan ciri khas permainan rap rap yaitu sepak bola yang keras cepat dan ngotot namun tetap bermain bersih dan menjunjung tinggi sportivitas Hal inilah yang sering diperlihatkan oleh tim berjuluk The Killer dan kini berjuluk Ayam Kinantan PSMS adalah klub sepak bola yang berasal dan berbasis di Stadion Kebun Bunga Jl Candi Borobudur No 2 Medan Sumatera Utara PSMS Medan dikenal dengan tipe permainan khas rap rap yakni sepak bola yang berkarakter keras cepat dan ngotot namun tetap bermain bersih menjunjung sportivitas Inilah yang kerap ditunjukkan oleh tim berjuluk Ayam Kinantan ini Era The Killer 1953 1967 sunting Era kejayaan PSMS terjadi sejak tahun 1953 Saat itu PSMS sering mengundang tim tim dari luar negeri seperti Grazer AK Kowloon Motorbus Hong Kong Grasshopper Star Soccerites Singapura dan lain lain Berkat kemenangan yang sering dicicipi PSMS melawan tim asing PSMS mendapat julukan Killers atau Algojo tim tim dari luar negeri Eksistensi PSMS di awal kemunculannya sudah tidak diragukan lagi PSMS sering menang melawan setiap pertandingan klub dalam dan luar negeri Saat itu PSMS mendapat julukan The Killer karena selalu menghajar lawannya di lapangan Saat itu PSMS juga beranggotakan pemain pemain fenomenal seperti Ramlan Yatim Ramli Yatim Buyung Bahrum Kliwon Cornelius Siahaan Yusuf Siregar Filip Bonar Lumban Tobing M Rasijd Arnold Van Der Vin dan lain lain Kepiawaian menggiring bola membuat PSMS dan Sumut kerap menjuarai beberapa turnamen dan liga olahraga Tahun 1953 dan 1957 pemain PSMS yang membela Tim Sumut di Pekan Olahraga Nasional berhasil mempersembahkan Medali Emas Di Perserikatan 1954 dan 1957 PSMS meraih gelar Runner Up Pada Olimpiade 1956 di Melbourne 3 pemain PSMS Medan yaitu Ramlan Yatim Ramli Yatim dan M Rasijd tampil membela Tim Nasional Sepak Bola yang tampil di OlimpiadePada era ini beberapa pemain PSMS seperti Ramli Yatim Ramlan Yatim M Rasijd Yusuf Siregar Cornel Siahaan Arnold Van Der Vin Saari Matseh Azis Tanjung Saiban Eddy Simon Muslim dan Ipong Silalahi kerap dipanggil memperkuat Tim Nasional Indonesia Era Perserikatan 1967 1990 sunting Memasuki tahun 1960 an PSMS menjadi momok yang menakutkan bagi klub klub di Indonesia Pada April 1967 Final Piala Suratin berlangsung di Stadion Menteng Jakarta Di babak final ini PSMS Jr yang diasuh oleh Legenda PSMS Ramli Yatim berhasil unjuk gigi sebagai kekuatan utama sepak bola saat itu Ramli Yatim berhasil memoles sosok Ronny Pasla Sarman Panggabean Wibisono Tumsila Nobon dll sebagai bintang masa depan Medan dan Indonesia Di final yang berlangsung pada 26 April 1967 PSMS menghadapi tuan rumah yang juga musuh bebuyutan mereka Persija Ronny Pasla menjadi bintang dalam duel ini dengan aksi briliannya di bawah mistar Karena hari semakin gelap dan Stadion Menteng tidak memiliki penerangan yang memadai akhirnya diputuskan PSMS dan Persija menjadi Juara Bersama dengan ketentuan 6 bulan pertama trofi dibawa ke Medan dan 6 bulan berikutnya trofi dibawa ke Jakarta Kesuksesan skuad PSMS Jr mendorong pelatih PSMS Jusuf Siregar yang didampingi Ramli Yatim untuk mempromosikan beberapa pemain PSMS Jr ke Tim Senior PSMS yang berlaga di Kejuaraan Nasional PSSI 1967 di antaranya Ronny Pasla Tumsila Sarman Panggabean dan Wibisono Kombinasi pemain muda ini dengan pemain senior antara lain Yuswardi Zulham Yahya Sukiman Ipong Silalahi Muslim A Rahim Syamsuddin Sunarto Aziz Siregar Zulkarnaen Pasaribu dll ternyata sukses besar membuat PSMS semakin solid dan solid akhirnya berhasil menjadi juara Wilayah Barat dan lolos ke babak semifinal yang berlangsung di Jakarta didampingi Persib Pada babak semifinal yang berlangsung di Stadion Utama Senayan Jakarta PSMS menghadapi Persebaya dan Persib menghadapi PSM Di semifinal ini pertandingan berlangsung dua kali yakni pada 6 dan 7 September 1967 Di semifinal pertama ini PSMS kalah 0 1 dari Persebaya Dalam duel yang berlangsung malam ini PSMS tidak memiliki bintangnya Zulham Yahya yang diskors karena kartu merah di penyisihan grup dan posisinya ditempati oleh bintang muda Sarman Panggabean Sementara Persib menang 1 0 atas PSM Pada pertandingan kedua tanggal 7 September 1967 PSMS berhasil mengalahkan Persebaya 3 1 dan Persib bermain imbang 1 1 dengan PSM Menjadi Final mempertemukan PSMS dengan Persib di Final pada 10 September 1967 Pada pertandingan kedua tanggal 7 September 1967 PSMS berhasil mengalahkan Persebaya 3 1 dan Persib bermain imbang 1 1 dengan PSM Menjadi Final mempertemukan PSMS dengan Persib di Final pada 10 September 1967 Pada pertandingan kedua tanggal 7 September 1967 PSMS berhasil mengalahkan Persebaya 3 1 dan Persib bermain imbang 1 1 dengan PSM Menjadi Final mempertemukan PSMS dengan Persib di Final pada 10 September 1967 Pada Final PSMS ini mendapat ujian yang berat karena salah satu bintangnya Djamal mengalami cedera dan akhirnya posisi tersebut ditempati oleh bintang muda PSMS Sarman Panggabean Dan Zulham Yahya bisa muncul lagi Selain Sarman dan Ronny Pasla di Final striker muda Tumsila juga masuk sebagai starter Ternyata di Final ini PSMS tampil apik dan akhirnya berhasil mengalahkan Persib 2 0 lewat gol yang dicetak A Rahim dan Zulkarnaen Pasaribu ke gawang Persib yang dikawal Jus Etek Ini kali pertama PSMS Medan juara Kejuaraan Nasional Divisi Utama Perserikatan PSSI sejak didirikan pada tahun 1950 dan disambut dengan meriah oleh para pendukung PSMS Medan di Jakarta dan di Sumatera Utara Keberhasilan PSMS membuat PSMS Medan mewakili Indonesia di Piala Emas Aga Khan 1967 yang berlangsung di Bangladesh Dan akhirnya di Turnamen ini PSMS berhasil menjadi Juara setelah di Final mengalahkan tim tuan rumah Mohammaden 2 0 melalui 2 gol dari sundulan Tumsila Saat kembali ke Medan rombongan disambut oleh Pangdam II Bukit Barisan Mayjend Sarwo Edhie Wibowo dan disinilah Sarwo Edhie memberikan julukan Kepala Emas kepada Tumsila karena kemampuannya yang mumpuni dalam mencetak gol dengan sundulan dan sejak saat itu Julukan Kepala Emas sudah melekat pada Tumsila baik di PSMS maupun timnas Saat itulah PSMS 1967 menjadi Raja Sepak Bola IndonesiaSetelah tim nasional memenangkan Piala Raja 1968 para pemain tim nasional dikontrak secara profesional oleh TD Pardede di klubnya Pardedetex Pemain yang dikontrak tersebut antara lain Soetjipto Soentoro Sinyo Aliandoe Iswadi Idris Judo Hadianto Muliyadi Persija M Basri PSM Abdul Kadir Jacob Sihasale Persebaya Anwar Ujang Persika Max Timisela Persib plus ada 3 bintang PSMS Medan yaitu Sarman Panggabean Sunarto dan Aziz Siregar Karena pada saat itu Pardedetex meskipun mengontrak pemain secara profesional namun dalam kompetisi bernaung di Kelas Utama Divisi Utama PSMS sehingga secara otomatis skuad Pardedetex memperkuat PSMS pada Kejuaraan Nasional Divisi Utama PSSI 1969 Skuad Pardedetex ini memperkuat PSMS plus dan didukung oleh Pemain Sepak Bola Medan Non Pardedetex antara lain Ronny Pasla Yuswardi Tumsila Zulham Yahya Ipong Silalahi Syamsuddin dan di saat saat tertentu Sukiman dan Nobon ditambahkan Skuad ini dilatih oleh Ramli Yatim dan EA Mangindaan Skuad inilah yang berhasil membawa PSMS Medan ke Kejuaraan Nasional PSSI 1969 pada tanggal 6 Juli 1969 dengan rekor gol yang mengerikan di Final yang diikuti oleh 7 tim yang termasuk 29 gol dan hanya kebobolan 2 gol dan tidak terkalahkan Adapun 7 tim yang berlaga di babak final Kejuaraan Nasional PSSI adalah PSMS Medan Persija Jakarta Persebaya Surabaya PSM Makassar Persib Bandung PSKB Binjai dan Persipura Jayapura Keberhasilan ini membuat PSMS Medan untuk kedua kalinya menjuarai Kejuaraan Nasional PSSI setelah sebelumnya sukses menjadi Juara Umum Kejuaraan Nasional PSSI pada tahun 1967 Pada September 1969 skuad PSMS yang berhasil menjadi Juara Umum Kejurnas PSSI mempertahankan bendera Sumatera Utara Sumut dalam PON VII yang berlangsung di Surabaya Pada PON kali ini skuad Sumut yang diasuh Ramli Yatim dan EA Mangindaan sukses tampil gemilang dan membawa Sumut meraih Medali Emas usai final yang diwarnai adu jotos antar pemain mengalahkan DKI Jakarta 2 1 lewat gol dicetak oleh Iswadi Idris dan Soetjipto Soentoro Ini merupakan Medali Emas ketiga bagi Sumut dalam cabang sepak bola PON setelah sebelumnya sukses meraih Emas pada PON 1953 dan 1957 Pada PON 1969 Soetjipto Soentoro menjadi top skorer dengan 16 gol dan memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh seniornya di PSMS dan Tim PON Sumut Yusuf Siregar pada PON 1953 dengan 15 gol Rekor Tjipto ini hingga kini masih bertahan dan belum terpecahkan Ramli Yatim juga berhasil menjadi orang pertama yang meraih Medali Emas PON sebagai Pemain dan Pelatih Sebagai pemain Ramli Yatim sukses meraih Emas pada PON 1953 dan 1957 PSMS mempertahankan gelar musim 1969 1971 setelah mengalahkan Persebaya lagi di final Dan bersama Persija Jakarta mereka menjadi juara bersama pada musim 1973 1975 akibat protes berlebihan kepada wasit pada menit ke 40 yang menyebabkan pertandingan harus dihentikan PSMS adalah klub Indonesia pertama yang berlaga di Asian Champion Club Tournament sekarang Liga Champions AFC pada tahun 1970 PSMS berhasil merebut posisi keempat di semifinal setelah dikalahkan Taj Club 2 0 dan di pertandingan perebutan tempat ketiga dikalahkan oleh Homenetmen 1 0 Setelah 8 tahun tanpa gelar akhirnya PSMS mengakhiri kemarau gelar pada tahun 1983 setelah di final mengalahkan Persib Bandung 3 2 melalui adu penalti aet 0 0 Mereka kembali mempertahankan gelar pada musim 1985 ketika mereka mengalahkan Persib 2 1 dalam adu penalti aet 2 2 Pertandingan yang dimainkan di Stadion Gelora Bung Karno ini disaksikan oleh 150 000 penonton dengan kapasitas 110 000 tempat duduk yang merupakan rekor kehadiran tertinggi dalam sejarah sepak bola Indonesia Menurut buku Konfederasi Sepak Bola Asia yang diterbitkan pada tahun 1987 pertandingan ini merupakan pertandingan terbesar dalam sejarah sepak bola amatir di dunia Era Liga Indonesia sunting Pada musim pertama Liga Indonesia yang saat itu terbagi atas 2 wilayah di mana PSMS berada Wilayah Barat prestasi PSMS hanyalah di papan tengah klasemen Pada musim kedua Liga Indonesia PSMS kembali bergabung di Wilayah Barat dan PSMS kembali hanya berada di papan tengah klasemen Musim ke 2 ini adalah awal sejarah di mana PSSI mensubsidi dua pemain asing bagi setiap tim Pada musim ketiga Liga Indonesia PSMS tergabung di Wilayah Tengah Pada musim ini PSMS hampir saja terdegradasi Era Liga Super Indonesia sunting Menjelang digelarnya Liga Super Indonesia pada 12 Juli 2008 tim ini masih dipayungi dengan polemik internal antar pengurus tim dengan pihak pengelola yang mencuatkan pengunduran diri PSMS Medan dari ajang LSI 2008 di mana akhirnya pada tanggal 10 Juli 2008 Badan Liga Indonesia memutuskan untuk tetap mengikutsertakan PSMS Medan mengikuti ajang Liga Super Indonesia meski harus menggunakan Stadion Gelora Bung Karno di Daerah Khusus Ibukota Jakarta pada paruh musim pertama setelah pihak pengelola setuju memberi kompensasi sebesar Rp 10 miliar sebagai dana renovasi infrastruktur Stadion Teladan Kota Medan Perpecahan dua kubu sunting Mengawali musim baru 2011 kekacauan terjadi di PSSI yang turut mempengaruhi keikutsertaan PSMS di liga indonesia Terpecahnya kompetisi di indonesia menjadi dua yaitu Liga Super Indonesia dan Liga Prima Indonesia membuat manajemen PSMS ikut membagi dua tim untuk mengikuti kedua kompetisi ini PSSI yang mengusung Liga Prima Indonesia mengikutsertakan PSMS Medan sebagai salah satu peserta Liga Prima Indonesia karena dianggap sebagai tim yang memiliki sejarah kuat dalam sepak bola indonesia Sementara PT Liga Indonesia memilih PSMS sebagai satu dari empat tim pengganti setelah Persiraja Banda Aceh Persijap Jepara Semen Padang FC dan Persiba Bantul mengikuti Liga Prima Indonesia PSMS ISL dipersiapkan untuk mengikuti Liga Super Indonesia sementara PSMS Medan dipersiapkan untuk mengikuti Liga Prima Indonesia Pendukung suntingPSMS Medan memiliki beberapa kelompok pendukung Yang tertua dan pertama kali berdiri yaitu sejak 17 Januari 2001 adalah KAMPAK FC Kesatuan Anak Medan Pecinta Ayam Kinantan Fans Club Lalu akibat dinamika organisasi lahirlah kelompok supporter kedua yang bernama SMeCK Hooligan Supporter Medan Cinta Kinantan Hooligan yang terbentuk pada 30 September 2003 kemudian lahir juga PFC PSMS FANS CLUB dan juga LA CURVA1950 sebagai kelompok termuda saat ini Selain mendukung PSMS di Stadion Teladan Kota Medan mereka juga ikut memberikan dukungan kepada tim yang terbentuk 30 April 1950 itu kala bertandang ke luar Kota Medan Kampak FC merupakan klub supporter pendukung pertama yang dimiliki PSMS Medan dibentuk oleh Riza Andriansyah dan Diki Anugerah yang menginisiasi perubahan paradigma supporter modern di Provinsi Sumatera Utara Menjadi Supporter mandiri dan penuh kreasi menjadi tujuan dan identitas supporter sepak bola di Tanah Deli saat ini Sponsor amp apparel suntingSponsor sunting Berikut korporasi yang menjadi sponsor PSMS Medan Korporasi Status MusimNorth Cliff Sponsor utama 2018 2019Gojek Sponsor pendukung 2018 2019Torabika Sponsor pendukung 2018 2019Indofood Sponsor pendukung 2018 2019FIFGROUP Sponsor pendukung 2018 2019Corsa Sponsor pendukung 2018 2019Pelindo 1 Sponsor utama 2020 2022Rabka Madbarlana Sponsor pendukung 2020 2022PT Alam Sponsor pendukung 2020 2022Bank Sumut Sponsor utama 2020 sekarangPDAM Tirtanadi Sponsor pendukung 2020 sekarangInalum Sponsor pendukung 2020 sekarangPSTORE Sponsor pendukung 2023 sekarangUcok Durian Sponsor pendukung 2023 sekarangNZR Foundation Sponsor pendukung 2023 sekarangPT Pembangunan Prasarana Sumut Sponsor pendukung 2023 sekarangPT Perkebunan Sumut Sponsor pendukung 2023 sekarangZatan Mini Soccer Sponsor pendukung 2023 sekarangMusim Mas Sponsor pendukung 2023 sekarang Apparel sunting Berikut adalah penyedia perlengkapan dan jersi PSMS Medan Merk Asal MusimJD Sport nbsp Indonesia 2018 2019Adhoc Apparel nbsp Indonesia 2019 2023Northon Asia nbsp Indonesia 2023 sekarangPencapaian era Perserikatan sunting1954 Runner up kalah dari Persija Jakarta 1957 Runner up kalah dari PSM Ujungpandang sekarang PSM Makassar 1967 Juara mengalahkan Persebaya Surabaya 1969 Juara mengalahkan Persija Jakarta 1971 Juara mengalahkan Persebaya Surabaya 1975 Juara bersama dengan Persija Jakarta 1983 Juara mengalahkan Persib Bandung 1985 Juara mengalahkan Persib Bandung 1992 Runner up kalah dari PSM UjungpandangPencapaian liga domestik sunting1994 1995 Peringkat ke 9 Wilayah Barat Divisi Utama Liga Indonesia 1994 1995 1995 1996 Peringkat 11 Wilayah Barat Divisi Utama Liga Indonesia 1995 1996 1996 1997 Peringkat 10 Wilayah Tengah Divisi Utama Liga Indonesia 1996 97 1997 1998 Kompetisi dihentikan saat PSMS berada diperingkat 1 Wilayah Tengah Divisi Utama Liga Indonesia 1997 98 1998 1999 Semifinal Divisi Utama Liga Indonesia 1998 1999 1999 2000 Peringkat 4 Grup A 8 Besar Divisi Utama Liga Indonesia 1999 2000 2001 Semifinal Divisi Utama Liga Indonesia 2001 2002 Peringkat 11 Divisi Utama Liga Indonesia 2002 Degradasi ke Divisi Satu Liga Indonesia 2003 2003 Runner Up Divisi Satu Liga Indonesia 2003 Promosi ke Divisi Utama Liga Indonesia 2004 2004 Peringkat 7 Divisi Utama Liga Indonesia 2004 2005 Juara ke 4 Divisi Utama Liga Indonesia 2005 2006 Peringkat 5 Wilayah Barat Divisi Utama Liga Indonesia 2006 2007 Runner Up Divisi Utama Liga Indonesia 2007 2008 2009 Peringkat 15 Liga Super Indonesia 2008 2009 Degradasi ke Divisi Utama Liga Indonesia 2009 2010 2009 2010 Peringkat 9 Grup 1 Divisi Utama Liga Indonesia 2009 2010 2010 2011 8 Besar Divisi Utama Liga Indonesia 2010 2011 Promosi ke Liga Prima Indonesia 2011 2012 2011 2012 Peringkat 12 Liga Prima Indonesia 2011 2012 Degradasi ke Divisi Utama Liga Indonesia 2013 2011 2012 Peringkat 16 Liga Super Indonesia 2011 2012 Degradasi ke Divisi Utama 2013 Peringkat 4 Grup 1 Divisi Utama Liga Indonesia 2013 2014 Peringkat 3 Grup 1 Divisi Utama Liga Indonesia 2014 ISC B 2016 Peringkat 5 Grup 1 ISC B 2017 Runner Up Liga 2 2017 Promosi ke Liga 1 2018 2018 Peringkat 18 Liga 1 2018 Degradasi ke Liga 2 2019 2019 Peringkat 3 Grup Y 8 Besar Liga 2 2019 c Catatan Liga Super Indonesia 2011 2012 amp ISC B 2016 bukan kompetisi resmi yang berafiliasi dengan PSSI AFC amp FIFA Pencapaian piala domestik sunting2005 Semifinal Copa Indonesia 2005 2006 Semifinal Copa Indonesia 2006 2007 2008 09 Perempat final Copa Indonesia 2008 2009 2010 Tidak ikut Piala Indonesia 2010 2012 Perempat final Piala Indonesia 2012 2018 19 64 Besar Piala Indonesia 2018 2019Pencapaian level internasional sunting1967 Juara ke 1 setelah menang 2 0 dari Mohammedan di Final Aga Khan Gold Cup 1970 Juara ke 4 setelah kalah 1 0 dari nbsp Homenetmen diperebutan peringkat ketiga Turnamen Klub Juara Asia 2009 Kalah 2 1 dari nbsp Singapore Armed Forces dibabak playoff 2 tidak lolos ke babak grup 32 besar Liga Champions Asia 2009 Kalah 4 0 dari nbsp Chonburi dibabak perdelapan final tidak lolos ke babak perempat final Piala AFCPrestasi suntingLiga Nasional sunting Suratin Juara 2 1967 1980 Perserikatan Juara 6 1967 1969 1971 1975 Juara Bersama Persija Jakarta 1983 1985 Runner Up 4 1954 1957 1979 1991 92 Liga Indonesia Juara 0 Runner Up 3 Divisi Satu Liga Indonesia 2003 Divisi Utama Liga Indonesia 2007 Liga 2 2017Piala Nasional sunting Piala Indonesia Peringkat ke 4 2 2005 amp 2006Turnamen Nasional sunting Piala Marah Halim Juara 2 1972 amp 1973 Piala Emas Bang Yos Juara 3 Februari 2005 Desember 2005 2006 Piala Soeharto Juara 1 1972 Piala Jusuf Juara 1 1974 Piala Tugu Muda Juara 1 1979 Piala Fatahillah Juara 1 1982 Piala Kemerdekaan Juara 1 2015 1 Piala Presiden Peringkat ke 4 1 2018 2 Internasional sunting Aga Khan Gold Cup Juara 1 1967 Turnamen Klub Juara Asia Juara ke 4 1 1970 Piala AFC 16 Besar 1 2009Pelatih suntingNama Tahun nbsp Jairo Matos 1997 nbsp Suimin Diharja 1998 2002 nbsp Parlin Siagian 2002 nbsp Abdul Rahman Gurning 2002 2003 nbsp Nobon Kayamuddin 2003 nbsp Sutan Harhara 2003 2005 nbsp Hektor Cooper 2005 2006 nbsp Eric Williams 2008 nbsp Luciano Leandro 2008 2009 nbsp Liestiadi 2009 nbsp Rudy William Keltjes 2009 2010 nbsp Zulkarnain Pasaribu 2010 nbsp Rudy William Keltjes 2010 2011 nbsp Erick Kholes 2011 nbsp Raja Isa ISL 2011 2012 nbsp Edhie Putra Jie IPL 2011 nbsp Fabio Lopez IPL 2011 2013 nbsp Suharto AD ISC B 2015 nbsp Abdul Rahman Gurning ISC B 2016 nbsp Mahruzar Nasution 2017 nbsp Djadjang Nurdjaman 2017 2018 nbsp Peter Butler 2018 nbsp Abdul Rahman Gurning 2019 nbsp Jafri Sastra 2019 nbsp Philip Hansen 2020 nbsp Dunga 2020 nbsp Ansyari Lubis 2021 2022 nbsp I Putu Gede Dwi Santoso 2022 nbsp Ridwan Saragih 2023 2023 nbsp Miftahudin Mukson 2023 Daftar pemain suntingBerikut merupakan daftar pemain PSMS Medan untuk ajang 3 Liga 2 2022 Per 12 Juli 2022 Catatan Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non FIFA No Pos Negara Pemain7 MF nbsp IDN Andre Dio8 MF nbsp IDN Krisna Septiawan10 FW nbsp IDN Martua Sandeni11 MF nbsp IDN Robert Pires14 MF nbsp IDN Arif Suyono17 FW nbsp IDN Nico Malau19 MF nbsp IDN Ahmad Bustomi20 GK nbsp IDN Abdul Rohim22 GK nbsp IDN Wisnu Pradipta23 MF nbsp IDN Ichsan Pratama28 MF nbsp IDN Hari Habrian29 DF nbsp IDN Joko Susilo33 DF nbsp IDN Didik Ariyanto No Pos Negara Pemain55 DF nbsp IDN Rizky Abdiansyah79 MF nbsp IDN Hamdi Sula Umanailo82 FW nbsp IDN Beni Oktovianto88 DF nbsp IDN Muhammad Harry90 DF nbsp IDN Andre Sitepu92 FW nbsp IDN Dian Sasongko93 FW nbsp IDN Ahmad Ihwan GK nbsp IDN Adixi Lenzivio DF nbsp IDN Supardi Nasir DF nbsp IDN Fardan Harahap DF nbsp IDN Imam Mahmudi MF nbsp IDN Suandi FW nbsp IDN Ricat TurnipMantan Pemain sunting nbsp GK Decky Ardian Cahyadi nbsp GK Ponirin Meka nbsp DF Patricio Jimenez Diaz nbsp DF Agus Cima nbsp DF Rommy Dias Putra nbsp DF Supardi nbsp DF Satrio Syam nbsp MF Mbom Mbom Julien nbsp MF Deden Hermawan nbsp MF Oktovianus Maniani nbsp MF Mahyadi Panggabean nbsp MF Tommy Pranata nbsp MF James Koko Lomell nbsp MF Patricio Acevedo nbsp MF Esteban Guillen nbsp FW Mario Costas nbsp FW Bako Sadissou nbsp FW Christian Carrasco nbsp FW Boy Jati Asmara nbsp FW Putut Waringin Jati nbsp FW Andika Yudistira nbsp DF Sasa Zecevic nbsp GK Panji Setya Wira Pamungkas nbsp GK Markus Haris Maulana nbsp MF Malwar Iskandar nbsp FW Frets Listanto Butuan nbsp GK Oki Rengga Winata nbsp FW Suhandi nbsp FW Guntur triaji nbsp MF Legimin Raharjo nbsp DF Amarzukih nbsp DF Jajang sukmara nbsp FW Kisito yessoh nbsp FW Sadney Urikhob nbsp DF Roni Fatahillah nbsp DF Gusti Sandria nbsp DF Reinaldo LoboPranala luar sunting Kardi Dika Dania Bermain dengan 10 Orang PSMS Juara Piala Kemerdekaan olahraga dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2019 03 08 Pupus Sudah Juara Ketiga Piala Presiden PSMS Medan Dipecundangi 4 0 oleh Sriwijaya FC Tribun Medan Diakses tanggal 2019 03 08 https sumut idntimes com sport soccer hasudungan launching tim dan jersey di mall ini daftar lengkap skuat psms Diperoleh dari https id wikipedia org w index php title PSMS Medan amp oldid 24887970